• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

3. Diagnosa Potensial

4. Tindakan Segera

Tidak dilakukan.

5. Rencana Tindakan

Tanggal : 08 Maret 2015 Pukul : 17.05 WIB

a. Beritahu ibu tentang kondisinya saat ini.

b. Beri penjelasan kepada ibu tentang mual dan muntah pada pagi hari dan cara mengatasinya.

c. Jelaskan pada ibu bahwa usia tua dapat mempengaruhi kehamilan dan proses persalinannya nanti karena adanya kemungkinan komplikasi. d. Jelaskan pada ibu tentang nutrisi yang penting untuk kehamilan dan

sarankan tetap konsumsi makanan yang bergizi. e. Berikan dukungan mental pada ibu.

f. Anjurkan ibu untuk banyak minum. g. Berikan terapi obat.

h. Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan 1 minggu lagi pada tanggal 15 April 2015

6. Pelaksanaan

Tanggal : 08 April 2015 Pukul : 17.15 WIB

a. Pukul 17.15 WIB memberitahu ibu tentang keadaannya saat ini dalam kondisi baik.

b. Pukul 17.25 WIB memberikan penjelasan kepada ibu bahwa mual dan muntah karena terjadi peningkatan hormon HCG (Human Chaironic Gonadotrophin) yang dihasilkan oleh plasenta sehingga menimbulkan

efek mual muntah terutama pada pagi hari dan menjelaskan pada ibu bahwa ini akan menghilang dengan sendirinya pada umur kehamilan lebih dari 3 bulan. Cara mengatasinya dengan makan dan minum dalam porsi kecil namun sering, makan biskuit kering sebelum bangun dari tempat tidur pagi hari, bangun dari tempat tidur secara perlahan, hindari melakukan gerakan secara tiba-tiba dan hindari makanan yang berminyak dan berbau tajam.

c. Pukul 17.35 WIB menjelaskan pada ibu bahwa hamil pada usia tua dapat mempengaruhi kehamilan dan proses persalinan nanti seperti hipertensi, pre-eklamsi, ketuban pecah dini, persalinan macet, berat badan bayi rendah dan perdarahan setelah melahirkan, tetapi hal ini

dapat dihindarkan dengan selalu menjaga kehamilan ibu,

menganjurkan untuk periksa secara rutin ke tenaga kesehatan dan memberi pengertian sebaiknya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan karena kemungkinan terjadinya komplikasi sehubungan dengan usia ibu.

d. Pukul 17.45 WIB menjelaskan pada ibu tentang nutrisi yang penting untuk kehamilan dan menyarankan ibu tetap mengkonsumsi makanan bergizi dan berserat tinggi (SAP terlampir).

e. Pukul 18.05 WIB memberikan dukungan mental pada ibu untuk menjaga kehamilannya dengan melakukan perawatan kehamilan secara teratur sehingga kecemasan yang ibu alami bisa berkurang atau bahkan hilang.

f. Pukul 18.15 WIB menganjurkan ibu untuk banyak minum minimal 2 - 3 liter per hari atau 7 – 8 gelas per hari supaya ibu tidak mengalami dehidrasi.

g. Pukul 18.25 WIB memberikan terapi :

Vit C 250 mg X 1x1 sehari

B6 50 mg X 1x1 sehari

Kalk 250 mg IX 1x1 sehari

Obat bisa diminum saat atau setelah makan dengan menggunakan air putih.

h. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 minggu lagi pada tanggal 15 April 2105.

7. Evaluasi

Tanggal : 08 April 2015 Pukul : 18.30 WIB

a. Ibu sudah mengetahui keadaannya saat ini bahwa dalam kondisi baik. b. Ibu sudah paham dan mengerti tentang mual muntah yang dialami saat

ini merupakan hal yang normal dalam kehamilan.

c. Ibu mengerti dan bisa menyebutkan tanda bahaya kehamilan.

d. Ibu sudah mengerti tentang nutrisi yang penting untuk kehamilan dan bersedia untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi.

e. Ibu sudah mendapatkan dukungan mental dan kecemasan ibu sudah berkurang.

f. Ibu bersedia untuk minum minimal 3 liter per hari atau 7 – 8 gelas agar tidak dehidrasi.

g. Ibu sudah mendapatkan terapi obat yaitu Vit C 1x1 sehari, B6 1x1 sehari, kalk 1x1 sehari dan bersedia minum obat tersebut secara teratur.

h. Ibu bersedia memeriksakan kehamilannya 1 minggu lagi atau pada tanggal 15 April 2105.

DATA PERKEMBANGAN I (KUNJUNGAN ULANG 1)

Tanggal : 15 April 2015 Pukul : 16.00 WIB

Subyektif

1. Ibu mengatakan masih mual dan muntah di pagi hari.

2. Ibu mengatakan nafsu makan sedikit 1 – 2 kali sehari dan minumnya sedikit ± 5 – 6 gelas.

3. Ibu mengatakan masih merasa cemas dengan keadaannya sekarang.

4. Ibu mengatakan teratur minum obat setiap hari dan masing – masing obat tersisa.

Obyektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis 3. Vital sign a. Tekanan darah : 120/80 mmHg b. Nadi : 82 x/menit c. Suhu : 36,6 0C d. Respirasi : 20 x/menit 4. BB sekarang : 56 kg

Assesment

Ny. D umur 36 tahun G1 P0 A0 umur kehamilan 11+5 minggu dengan Primitua.

Planning

Tanggal : 15 April 2015 Pukul : 16.20 WIB

1. Pukul 16.20 WIB menjelaskan kembali pada ibu bahwa mual dan muntah yang dialaminya adalah keadaan yang fisiologis dan menganjurkan ibu tetap makan selagi panas dengan porsi sedikit tapi sering serta menghindari makanan yang berminyak dan berbau lemak seperti gorengan, susu, keju daging untuk mengurangi mual muntah yang masih.

2. Pukul 16.30 WIB menganjurkan ibu untuk selalu memenuhi nutrisinya dengan makanan bergizi seimbang dengan porsi yang cukup.

3. Pukul 16.35 menganjurkan suami untuk terus memberikan dukungan mental pada ibu sampai ibu benar-benar siap dan tidak mengalami kecemasan dalam menghadapi kehamilan karena ini akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin.

4. Pukul 16.40 WIB menganjurkan ibu untuk tetap meneruskan minum obat secara teratur.

5. Pukul 16.50 WIB memberitahu ibu untuk kembali 1 minggu lagi pada tanggal 23 April 2015.

Evaluasi

Tanggal : 15 April 2015 Pukul : 17.00 WIB

1. Ibu sudah mengerti tentang kondisinya.

2. Ibu bersedia untuk memenuhi nutrisinya dengan makanan yang bergizi seimbang dengan porsi cukup.

3. Suami bersedia untuk memberikan support mental pada ibu dalam menghadapinya.

4. Ibu bersedia untuk melanjutkan minum obat secara teratur.

DATA PERKEMBANGAN II ( KUNJUNGAN ULANG II)

Tanggal : 23 April 2015 Pukul : 15.15 WIB

Subyektif

1. Ibu mengatakan mual dan muntah sudah berkurang.

2. Ibu mengatakan nafsu makan sudah membaik ± 2 – 3 kali sehari dan minum ± 5 – 6 gelas sehari.

3. Ibu mengatakan sudah merasa nyaman dengan kehamilannya karena terus mendapat dukungan mental dari suami.

4. Ibu mengatakan ingin tahu bagaimana dan kapan boleh melakukan senam hamil.

5. Ibu mengatakan selalu minum obat dengan teratur dan obatnya sudah habis.

Obyektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis 3. Vital sign a. Tekanan darah : 110/70 mmHg b. Nadi : 86 x/menit c. Respirasi : 22 x/menit d. Suhu : 36,6 0C 4. BB sekarang : 56 kg

5. Inspeksi : Belum terlihat adanya pergerakan janin.

Assesment

Ny. D umur 36 tahun G1 P0 A0 hamil 12+5 minggu dengan Primitua.

Planning

Tanggal : 23 April 2015 Pukul : 15.35 WIB

1. Pukul 15.35 WIB memberitahu ibu keadaannya saat ini dalam kondisi baik.

2. Pukul 15.40 WIB menganjurkan ibu untuk selalu mendekatkan diri pada Allah SWT agar kehamilannya dan persalinannya nanti selamat dan tidak ada komplikasi.

3. Pukul 15.45 memberitahu ibu tentang syarat-syarat melakukan senam hamil yaitu ibu cukup sehat berdasarkan pemeriksaan dokter atau bidan, kehamilan tidak mempunyai komplikasi keguguran berulang, pendarahan pervagunam dan kehamilan dengan bekas operasi, dilakukan setelah umur kehamilan 20-22 minggu, bisa dilakukan di rumah atau di tempat yang memberikan pelayanan senam hamil dengan bimbingan petugas kesehatan.

4. Pukul 15.50 WIB memberikan ibu terapi obat

Vit C 1 x 1 sehari X

B6 1 x 1 sehari X

Kalk 1 x 1 sehari X

5. Pukul 15.55 WIB memberitahu ibu untuk datang ke tenaga kesehatan jika ada keluhan.

Evaluasi

Tanggal : 23 April 2015 Pukul : 17.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui keadaannya saat ini bahwa dalam kondisi baik. 2. Ibu bersedia untuk selalu mendekatkan diri pada Allah SWT agar

kehamilannya dan persalinannya nanti selamat dan tidak ada komplikasi. 3. Ibu sudah mengerti dan bisa menerangkan kapan boleh melakukan senam

hamil dengan benar yaitu pada umur kehamilan 20-22 minggu. 4. Ibu sudah diberikan terapi obat lagi.

5. Ibu bersedia datang kembali ketenaga kesehatan jika ada keluhan.

B. PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari karya tulis yang akan membahas

kesenjangan dan hambatan selama penulis melakukan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. D dengan Primitua. Kesenjangan tersebut menyangkut antara teori dan praktek langsung dilapangan.

Pembahasan ini dimaksudkan agar diambil suatu kesimpulan dan pemecahan masalah dari kesenjangan yang ada, sehingga dapat digunakan sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif, dan efesien khususnya pada asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny.D dengan Primitua di PKD Bakti Ibu Klodran Colomadu.

1. Pengkajian

Menurut Rochjati (2011) primitua dibagi menjadi 2, yaitu primitua primer dan primitua sekunder. Primitua primer dibagi lagi menjadi dua, yaitu primitua primer karena ibu hamil pertama pada umur lebih dari 35 tahun dan ibu hamil pertama setelah kawin 4 tahun atau lebih dengan kehidupan perkawinan biasa, sedangkan primitua sekunder adalah ibu hamil dengan persalinan terakhir ≥ 10 tahun yang lalu, ibu dalam kehamilan ini seakan-akan menghadapi kehamilan yang pertama kali. Pada kasus ini pengkajian dimulai tanggal 08 April 2015 diperoleh data subyektif yaitu Ny. D hamil pertama umur 36 tahun dengan keluhan ingin memeriksakan kehamilannya dan mual muntah di pagi hari, HPHT pada tanggal 30 Januari 2015. Pada data obyektif dari pemeriksaan tanda-tanda vital TD 110/80 mmHg, Suhu 36,7 0C, Nadi 86x/mnt, Pernafasan 20x/menit. Jadi Ny.D termasuk primitua primer. Dalam pengkajian ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus pada pemeriksaan penunjang.

2. Interpretasi data

Diagnosa kebidanan yang dapat ditegakkan pada kasus Primitua

adalah “Ny.X GPA umur…tahun hamil…minggu dengan Primitua dan

masalah yang sering muncul pada kasus Primitua adalah gangguan rasa cemas dan ibu merasa cemas dengan kehamilannya serta gelisah menghadapi kehamilannya (Sulistyawati, 2011).

Sedangkan pada interpretasi data ini setelah diperoleh data dari ibu, keluarga dan tenaga kesehatan maka didapatkan diagnosa Ny. D umur 36 tahun G1 P0 A0 hamil 10+5 minggu dengan Primitua. Masalah yang muncul dari diagnosa kebidanan tersebut adalah ibu mual muntah di pagi hari, klien merasa cemas dan gelisah dengan kehamilannya saat ini, dan masalah tersebut dapat teratasi dengan memberikan kebutuhan yaitu informasi tentang keadaan kehamilannya saat ini, dan dukungan moril pada ibu. Sehingga tidak terjadi adanya kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.

3. Dignosa Potensial

Diagnosa potensial dari Primitua yaitu hipertensi, preeklamsi, KPD, persalinan macet dan pendarahan postpartum serta dapat mengarah ke kehamilan dengan resiko tinggi yang dapat membahayakan hidup ibu dan janin (Rochjati, 2011).

Pada kasus Ny.D adalah hamil normal, resiko yang mungkin dialami Ny. D sehubungan dengan komplikasi yang terjadi pada kehamilan dengan primitua masih terlalu dini ditegakkan di karenakan umur kehamilan Ny. D masih 12 minggu. Selain itu tidak terdapat data yang mendukung kearah potensial dan tidak adanya kelainan yang membutuhkan tindakan kegawatdaruratan, rujukan dan penanganan secara team, sehingga diagnosa potensial tidak ditegakkan.

Dokumen terkait