• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. D UMUR 36 TAHUN G 1 P 0 A 0 HAMIL MINGGU DENGAN PRIMITUA DI PKD BAKTI IBU KLODRAN COLOMADU KARANGANYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. D UMUR 36 TAHUN G 1 P 0 A 0 HAMIL MINGGU DENGAN PRIMITUA DI PKD BAKTI IBU KLODRAN COLOMADU KARANGANYAR"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. D UMUR 36

TAHUN G1 P0 A0 HAMIL 10

+5

MINGGU DENGAN

PRIMITUA DI PKD BAKTI IBU KLODRAN

COLOMADU KARANGANYAR

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

Ayu Novia Rusmawati Suprapto

NIM B12062

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. D UMUR 36

TAHUN G1 P0 A0 HAMIL 10

+5

MINGGU DENGAN

PRIMITUA DI PKD BAKTI IBU KLODRAN

COLOMADU KARANGAYAR

Diajukan oleh :

Ayu Novia Rusmawati Suprapto NIM B12062

Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal………

Pembimbing

Tresia Umarianti, S.ST.,M.Kes NIK. 201383116

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. D UMUR 36

TAHUN G1 P0 A0 HAMIL 10

+5

MINGGU DENGAN

PRIMITUA DI PKD BAKTI IBU KLODRAN

COLOMADU KARANGAYAR

Karya Tulis Ilmiah

Disusun oleh:

Ayu Novia Rusmawati Suprapto NIM B12062

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program DIII Kebidanan

Pada Tanggal………

PENGUJI I PENGUJI II

Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc Tresia Umarianti, S.ST, M.Kes NIK 200680024 NIK 201383116

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui, Ka.Prodi DII Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST NIK 200985034

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ”Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Ny.D umur 36 Tahun G1P0A0 Hamil 10+5 Minggu dengan PRIMITUA di PKD Bakti Ibu Klodran Colomadu Karanganyar Tahun 2015”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta

2. Ibu Retno Wulandari S.ST selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ika Budi Wijayanti,SST.,M.Sc selaku Peguji I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi penguji dalam menyelesaikan sidang Karya Tulis Ilmiah.

4. Ibu Tresia Umarianti,S.ST,M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

5. Ibu M.K Wulandari selaku Bidan yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

6. Ny. D, yang bersedia menjadi responden dalam pengambilan kasus untuk pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

7. Seluruh dosen dan staf Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

(5)

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta,...2015

(6)

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, April 2015

Ayu Novia R S B12062

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. D UMUR 36

TAHUN G1 P0 A0 HAMIL 10

+5

MINGGU DENGAN

PRIMITUA DI PKD BAKTI IBU KLODRAN

COLOMADU KARANGAYAR

( xii + 74 halaman + 15 lampiran )

INTISARI

Latar Belakang : Angka kematian ibu di Indonesia berdasarkan survey

demografi kesehatan Indonesia (2012) mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ini disebabkan oleh perdarahan, eklamsi, infeksi, komplikasi masa nifas, emboli obstetrik, abortus, dan trauma obstetrik. Penyebab komplikasi kehamilan antara lain 3 terlambat yaitu terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat mendapatkan pelayanan. Angka kejadian di BPKD Bakti Ibu Klodran Colomadu ibu hamil dengan Primitua, sebanyak 15 orang (15, 95%).

Tujuan Penelitian : Untuk memperoleh pengalaman nyata serta mampu

memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Primitua dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney dan dapat menganalisa kesenjangan antara teori dan praktek dilahan dan dapat memberikan alternatif pemecahan masalah terhadap kesenjangan tersebut.

Metode Kasus : Studi kasus ini menggunakan metode observasional diskriptif

yang dibuat dalam bentuk laporan kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Subyek studi kasus Ny. D dengan Primitua. Penelitian dilaksanakan tanggal 08 April s/d 23 April 2015.

Hasil Studi Kasus : Asuhan Kebidanan ibu hamil pada Ny.D umur 36 tahun G1

P0 A0 hamil 10 +5 minggu dengan Primitua. Didapatkan hasil KU baik, kesadaran

composmentis, TD 110/80 mmHg, S 36,70C, N 86x/menit, R 20x/menit, BB

sekarang 56 kg, LLA 25 cm, inspeksi belum teraba adanya gerakan janin. Hasil studi kasus ini masalah Primitua dapat diatasi yaitu keadaan ibu sudah membaik, mual muntah dan rasa cemas sudah berkurang serta kebutuhan sudah terpenuhi. Hasil penelitian dari asuhan ini setelah dilakukan perawatan selama 14 hari dan terapi yang diberikan Vit C 1x1 sehari, B6 1x1 sehari dan Kalk 1x1 sehari.

Kesimpulan : Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan

antara teori dan praktek.

Kata Kunci : Asuhan kebidanan ibu hamil, primitua. Kepustakaan : 13 literatur ( Tahun 2007 s/d 2012)

(7)

vii

MOTTO

1. Jangan pernah takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu 2. What you do, what you get. Apa yang kamu lakukan, maka apa itu yang kamu

dapatkan.

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, karya tulis ini penulis persembahkan :

1. Bapak dan Ibu terimakasih untuk cinta, kasih dan sayangnya. Tanpamu aku tidak berarti apa-apa dan berkat doa yang kau panjatkan sehingga dapat mengiri jalanku menuju kesuksesan.

2. Ibu Tresia Umarianti S.ST.,M.Kes terima kasih untuk bimbingan dan nasihat yang telah diberikan.

3. Ibu Muthiah Rissa P S.ST.,M.Kes terima kasih untuk bimbingan dan kesabarannya selama ini.

4. Kakak dan adik-adikku yang telah memberikan support hingga dapat menyelesaikan KTI ini.

5. Rista, Nimas, Dita, dan Nicen kalian memang sehabat – sahabat tergilaku yang tidak pernah ada lelahnya untuk selalu memotivasiku.

6. Kamu yang selalu ada dan menemani aku di saat susah dan bahagia.

7. Almamater ku tercinta STIKES KUSUMA HUSADA angkatan tahun 2012 yang telah senangiasa memberiku ilmu pengrtahuan.

(8)

viii

CURRICULUM VITAE

Nama : Ayu Novia Rusmawati suprapto

Tempat / Tanggal Lahir : Karanganyar, 13 November 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Klodran Rt 02/04 Colomadu, Karanganyar

Riwayat Pendidikan :

1. SD N JAJAR 1 SURAKARTA LULUS TAHUN 2006

2. SMP N 23 SURAKARTA LULUS TAHUN 2009

3. SMA BATIK 1 SURAKARTA LULUS TAHUN 2012

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

INTISARI ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURRICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Studi Kasus ... 3

1. Umum ... 3

2. Khusus ... 3

D. Manfaat Studi Kasus ... 4

E. Keaslian Studi Kasus ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis ... 7

1. Kehamilan ... 7

a. Pengertian ... 7

b. Klasifikasi kehamilan ... 7

c. Proses kehamilan ... 7

d. Tanda dan gejala kehamilan ... 8

e. Komplikasi kehamilan ... 8

f. Faktor – faktor kehamilan ... 9

2. Primitua ... 10

a. Pengertian ... 10

(10)

x

c. Resiko Primitua ... 11

d. Penanganan Primitua ... 11

e. Penatalaksanaan Primitua ... 12

B. Teori Manajemen Kebidanan ... 13

1. Pengertian... 13

2. Manajemen Kebidanan dan 7 Langkah Varney ... 14

C. Landasan Hukum ... 35

BAB III METODOLOGI A. Jenis Studi ... 35

B. Lokasi Studi Kasus ... 35

C. Subjek Studi Kasus ... 35

D. Waktu Studi Kasus ... 36

E. Instrumen Studi Kasus ... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ... 36

G. Alat Yang Dibutuhkan ... 39

H. Jadwal Penelitian ... 40

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Kasus ... 41 1. Pengkajian Data ... 41 2. Interpretasi Data ... 54 3. Diagnosa Potensial ... 55 4. Antisipasi ... 55 5. Perencanaan Asuhan ... 66 6. Pelaksanaan ... 66 7. Evaluasi ... 58 B. Pembahasan ... 65 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 72 B. Saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Kasus Lampiran 5. Surat Balasan Penganmbilan Kasus

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 7. Surat Persetujuan Menjadi Pasien Lampiran 8. Format Askeb

Lampiran 9. Lembar Observasi

Lampiran 10. SAP Nutrisi Gizi Ibu Hamil Lampiran 11. SAP Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12. Leaflet Nutrisi Gizi Ibu Hamil Lampiran 13. Leaflet Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 14. Dokumentasi

(12)

1

A. Latar Belakang

Menurut definisi WHO “kematian maternal adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apa pun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Kematian maternal yang sebabkan oleh komplikasi – komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas di negara – negara berkisar 100.000 per kelahiran hidup (Prawirohardjo, 2009).

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyatakan bahwa angka kematian ibu (AKI) di indonesia mencapai 359/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012).

Angka kematian ibu (AKI) di Jawa Tengah selama tahun 2012 masih cukup tinggi yaitu mencapai 675 kasus dan cenderung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya (Dinkes Jawa Tengah, 2012). Angka kematian ibu di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2012 masih cukup yakni 127,6 per 1.000 ibu (Dinkes Karanganyar, 2012).

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang normal dan alamiah (Sulistyawati, 2011). Untuk menegakkan kehamilan resiko tinggi pada ibu dan janin adalah dengan cara melakukan anamnesa yang intensif (baik), melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan labolatorium, pemeriksaan rontgen, pemeriksaan ultrasonografi

(13)

dan pemeriksaan lain yang dianggap perlu (Manuaba, 2012). Ibu yang hamil pertama pada umur ≥ 35 tahun (Primitua) pada usia tersebut mudah terjadi

penyakit pada ibu dan organ kandungan menua (Rochjati, 2011).

Penyebab komplikasi kehamilan antara lain 3 terlambat yaitu terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat mendapatkan pelayanan dan 4 terlalu yaitu terlalu muda, terlalu banyak melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, terlalu tua. Hamil dengan primitua termasuk salah satu penyebab komplikasi kehamilan. Kehamilan pertama dengan usia maternal lebih dari 35 tahun, dapat meningkatkan komplikasi atau resiko kehamilan seperti hipertensi, pre-eklamsi, KPD, persalinan macet dan pendarahan postpartum. Menghindari komplikasi yang ditimbulkan, peran bidan adalah memberikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang perawatan antenatal secara teratur dan mendeteksi sedini mungkin adanya faktor resiko pada ibu hamil dengan primitua baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di masyarakat (Rochjati,2011).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukanpenulis pada tanggal 19 September 2014 di PKD Bakti Ibu Klodaran Colomadu didapatkan data selama bulan Januari 2014 sampai Oktober 2015 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan berjumlah 326 orang. Sebanyak 232 orang (71,16%) ibu hamil normal dan sebanyak 94orang (28,84%) ibu hamil dengan resiko tinggi. Dari ibu hamil dengan resiko tinggi didapatkan komplikasi medis sebanyak 30 orang (31,91%) ibu hamil dengan hipertensi, 22 orang

(14)

(23,40%) ibu hamil dengan anemia, 7 orang (7,44%) ibu hamil dengan preeklamsi. Komplikasi obstetric sebanyak 20 (21,27%) orang ibu hamil dengan primipara,15 (15,95%) orang ibu hamil dengan Primitua.

Melihat masih adanya kejadian ibu hamil dengan Primitua maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Dengan Primitua di PKD Bakti Ibu Klodran Colomadu”, dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan menurut Varney.

B. Perumusan Masalah

Bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0 Hamil 10

+5

Minggu Dengan Primitua di PKD Bakti Ibu Klodaran Colomadu dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan tujuh langkah Varney ?.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Mampu meningkatkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman nyata penulis untuk memberikan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0 Hamil 10+5 Minggu dengan Primitua

dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut tujuh langkah Varney. 2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu

1) Melakukan pengkajian data dasar secara lengkap dan sistematis ibu hamil pada Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0 Hamil 10+5 Minggu dengan Primitua.

(15)

2) Menginterpretasi data serta menemukan diagnose kebidanan, masalah dan kebutuhan ibu hamil pada Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0 Hamil 10+5 Minggu dengan Primitua.

3) Mengidentifikasi diagnose potensial ibu hamil pada Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0 Hamil 10+5 Minggu dengan Primitua. 4) Melakukan antisipasi ibu hamil pada Ny. D Umur 36 Tahun

G1P1A0 Hamil 10+5 Minggu dengan Primitua.

5) Mengidentifikasi rencana tindakan asuhan kebidanan atau intervensi segera ibu hamil pada Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0

Hamil 10+5 Minggu dengan Primitua.

6) Melaksanakan rencana tindakan ibu hamil pada Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0 Hamil 10+5 Minggu dengan Primitua.

7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0 Hamil 10+5 Minggu dengan Primitua.

b. Mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan kenyataan kasus dilapangan ibu hamil pada Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0 Hamil 10+5 Minggu dengan Primitua.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi penulis

Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang

penatalaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0 Hamil 10+5 Minggu dengan Primitua dan dapat

(16)

2. Bagi Instalansi / RB

Dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya untuk asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0

Hamil 10+5 Minggu dengan Primitua.

3. Bagi institusi STIKES Kusuma Husada Surakarta

Dapat menambah buku referensi dan sumber bacaan di perpustakaan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya ibu hamil pada Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0 Hamil 10+5 Minggu dengan

Primitua.

E. Keaslian Studi Kasus

Penulis studi kasus ibu hamil dengan Primitua, sudah pernah dilakukan oleh :

1. Yuliani (2008), dengan judul “Asuhan kebidanan pada ibu hamil pada Ny. D dengan Primitua di RSPMD Hidayah Macasan Baki Sukoharjo”. Hasil dari studi kasus ini memperhatikan adanya kehamilan resiko tinggi Primitua yang dialami oleh Ny.D karena umur ibu sudah lebih dari 35 tahun. Dengan usia kehamilan 11+6 minggu. Hasil evaluasi yang dilakukan selama 3 minggu dimulai saat pengkajian data 30 maret 2008 sampai tanggal kunjungan ulang 24 April 2008 yaitu Primitua Ny.D sudah di periksa, ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dan anjuran yang telah diberikan oleh bidan.

(17)

Dari studi yang saya lakukan terdapat perbedaan dalam penelitian yakni tempat penelitian, waktu penelitian, sampel, responden, usia kehamilan.

(18)

7 1. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilitas atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau sembilan bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2010).

b. Klasifikasi Kehamilan

Klasifikasi kehamilan meliputi : kehamilan trimester I yaitu umur kehamilan nol sampai 12 minggu, kehamilan trimester II yaitu umur kehamilan 13 sampai 28 minggu, serta kehamilan trimester III yaitu umur kehamilan 29 sampai 42 minggu (Manuaba, 2012).

c. Proses Kehamilan

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang

berkesinambungan yaitu dari ovulasi, terjadinya migrasi, konsepsi, nidasi, pembentukan plasenta sampai tumbuh kembang hasil konsepsi hingga aterm (Manuaba, 2012).

(19)

d. Tanda – tanda Kehamilan 1) Tanda dugaan hamil

Tanda – tanda dugaan hamil menurut Manuaba (2012) : a) Amenorea (terlambat dating bulan)

b) Mual dan muntah (emesis) c) Ngidam

d) Sinkope atau pingsan e) Payudara tegang f) Sering miksi g) Konstipasi h) Pigmen kulit i) Epulis

j) Varices atau penampakan pembuluh darah vena 2) Tanda Pasti Hamil

Tanda pasti hamil menurut Manuaba (2012) yaitu melalui pemeriksaan ultrasonografi, gerakan janin dalam rahim, terlihat atau teraba gerakan janin, denyut jantung dapat didengar dengan stetoskop dan alat doppler.

3) Komplikasi kehamilan

Komplikasi kehamilan menurut Manuaba (2008) antara lain : a) Komplikasi Kehamilan Trimester I

Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil adalah abortus, kehamilan ektopik, mola hidatidosa.

(20)

b) Komplikasi Kehamilan Trimester II dan III

Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil adalah perdarahan antepartum, hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat waktu, kehamilan kembar, hidramnion dan ketuban pecah dini.

c) Faktor – faktor yang mempengaruhi kehamilan

Faktor – faktor yang mempengaruhi kehamilan menurut Sulistyawati (2011) antara lain :

(1) Faktor fisik

Berkaitan dengan status kesehatan kehamilan pada usia tua, berkaitan dengan status kesehatan kehamilan multiple, berkaitan dengan status kesehatan kehamilan dengan HIV.

(2) Status gizi

Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kondisi kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk menyusui.

(3) Gaya hidup

Berkaitan dengan perokok, minum keras, obat – obat penenang (narkoba), pergaulan bebas (hamil pranikah, hamil tidak diinginkan).

(21)

(4) Faktor psikologi a) Stresor internal

Faktor pemicu stres ibu hamil berasal dari ibu sendiri seperti adanya beban psikologi yang ditanggung oleh ibu yang dapat menyababkan gangguan perkembangan bayi.

b) Stresor eksternal

Pemicu stres yang berasal dari luar antara lain: masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, dan tekanan dari lingkungan.

2. Primitua a. Pengertian

Primitua atau primipara tua adalah wanita yang pertama kali hamil pada usia 35 tahun atau lebih (Manuaba,2012).

b. Pembagian Primitua 1) Primitua primer

a) Primitua pada umur lebih dari 35 tahun, yaitu ibu yang hamil pertama pada umur lebih dari 35 tahun.

b) Primitua lama perkawinan lebih dari 4 tahun, yaitu ibu hamil pertama setelah kawin 4 tahun atau lebih dengan kehidupan perkawinan biasa (Rochjati, 2011),

(22)

2) Primitua sekunder

Primitua sekunder yaitu ibu hamil dengan persalinan terakhir lebih dari 10 tahun yang lalu. Ibu dalam kehamilan ini seolah-olah menghadapi kehamilan yang pertama kali (Rochjati, 2011). c. Resiko yang mungkin terjadi pada ibu hamil dengan primitua

menurut (Rochjati, 2011) antara lain: 1) Hipertensi atau tekanan darah tinggi. 2) Pre-eklamsi.

3) Ketuban pecah dini.

4) Persalinan tidak lancar atau macet.

5) Perdarahan postpartum.

d. Penanganan ibu hamil dengan primitua menurut (Rochjati, 2011) yaitu:

1) Memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) agar melakukan perawatan yang teratur.

2) Menemukan sedini mungkin adanya penyakit dari ibu maupun kelainan atau faktor resiko dari kehamilan.

3) Merencanakan persalinan aman, agar ibu dan bayi hidup sehat. 4) Melakukan rujukan terencana dengan kesiapan mental, biaya dan

(23)

e. Penatalaksanaan resiko komplikasi ibu hamil dengan primitua. 1) Hipertensi

Tekanan darah tinggi sering terjadi ketika hamil dan lebih mudah menyerang pada ibu hamil usia ≥ 35 tahun. Tekanan darah tinggi semasa hamil ini sukar di elakkan karena bermula dari dalam tubuh sebagai komplikasi kehamilan. Tetapi dengan pemeriksaan awal, tekanan darah tinggi dapat diatasi. Untuk mengatasi masalah ini, ibu hamil akan diberi terapi “anti-hypertension”. Melalui terapi ini, tekanan darah ibu bisa turun atau stabil (Manuaba, 2008).

2) Pre-eklamsi

Setiap kunjungan prenatal, tekanan darah dan berat badan harus selalu diukur, apabila terjadi kenaikan yang tidak wajar dilakukan pemeriksaan protein urine. Deteksi dini pre-eklamsi dilakukan teratur terutama trimester ketiga kehamilan (Manuaba, 2008).

3) Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan mulai dan ditunggu satu jam sebelum terjadi in partu. Sebagian besar ketuban pecah dini adalah hamil diatas 37 minggu,sedangkan dibawah 26 minggu tidak terlalu banyak (Manuaba, 2008).

(24)

4) Persalinan tidak lancar atau macet

Pertolongan persalinan dapat dilakukan dengan partus spontan, ekstraksi vacum, ekstraksi forcep, manual aid pada letak sungsang, embriotomi bila janin meninggal, seksio sesarea dan lain-lain (Manuaba, 2008).

5) Perdarahan postpartum

Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi perdarahan post partum: menghentikan perdarahan, mencegah timbulnya syok, mengganti darah yang hilang (Mochtar, 2012).

Cara mencegah perdarahan post partum yaitu memeriksa keadaan fisik, keadaan umum, kadar Hb, golongan darah dan bila mungkin tersedia donor darah. Sambil mengawasi persalinan, dipersiapkan keperluan untuk infus dan uterotonika. Setelah ketuban pecah, kepala janin mulai membuka vulva, infus dipasang dan sewaktu bayi lahir diberikan 1 ampul methergin atau kombinasi dengan 5 satuan sintosinon.

B. TEORI MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasi pikiran dan tindakan

(25)

rangkaian/tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada pasien (Sulistyawati, 2011).

2. Proses Manajemen Kebidanan

Dalam penyusunan studi kasus ini penulis mengacu pada penerapan manajemen kebidanan pada ibu hamil dengan Primitua menurut 7 langkah Varney karena metode dan pendekatannya sistematik dan analitik sehingga memudahkan dalam pengarahan pemecahan masalah terhadap klien. Dalam proses ketujuh langkah tersebut dimulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi, yaitu :

Pengumpulan data ini meliputi :

Langkah 1: Pengkajian

Pengkajian adalah mengumpulkan data subkjektif dan objektif, pengumpulan data yang diperlukan untuk mengevaluasi data pasien secara lengkap sperti riwayat kesejatan, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan, peninjauan catatan terbaru atau catatan sebelumnya, data laboratorium dan membndingkan dengan hasil studi. Semua data dikumpulkan dari sumber yang berhubungan dengan kondisi pasien (Sari, 2012).

a. Data Subyektif

Data subyektif adalah data yang diperoleh dan hasil bertanya dari pasien, suami, atau keluarga (Sulistyawati, 2011).

(26)

Data subyektif meliputi :

1) Biodata yang mencangkup identitas pasien dan suami mennurut (Sulistyawati, 2011).

a) Nama

Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari – hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan. b) Umur

Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya risiko seperti kurang dari 20 tahun, alat – alat reproduksi belum matang, mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas.

c) Agama

Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa. d) Pendidikan

Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya.

e) Suku atau Bangsa

(27)

f) Pekerjaan

Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.

g) Alamat

Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila perlu.

2) Keluhan Utama

Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Keluhan yang muncul pada kasus Primitua adalah ibu merasa cemas dengan kehamilan yang dialaminya.

3) Riwayat haid atau menstruasi

Dikaji untuk mengetahui riwayat menstruasi antara lain adalah menarche, siklus menstruasi, lamanya menstruasi, banyaknya darah, keluhan utama yang dirasakan saat haid, dan menstruasi terakhir yang dapat digunakan sebagai dasar untuk perhitungan tanggal kehamilan dan perkiraan kelahiran.

4) Riwayat perkawinan

Dikaji untuk mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan, yang perlu dikaji adalah status pernikahan sah atau tidak, berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama kali, lama pernikahan dan ini suami yang ke berapa.

(28)

5) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :

Dikaji untuk mengetahui jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup, persalinan yang aterm, persalinan yang premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (dengan forceps, atau dengan SC), riwayat perdarahan pada kehamilan, persalinan atau nifas sebelumnya, hipertensi disebabkan kehamilan pada kehamilan sebelumnya, berat badan bayi sebelumnya < 2500 atau > 4000 kg, serta masalah – masalah lain.

6) Riwayat kehamilan sekarang

Dikaji untuk mengetahui usia kehamilan, kunjungan, keluhan – keluhan yang dirasakan ibu, imunisasi tetanus toksoid, tindakan atau terapi, KIE dan tempat melakukan ANC.

7) Riwayat keluarga berencana

Dikaji untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai pilihan beberapa alat kontrasepsi, dapat memberikan penjelasan mengenai alat kontrasepsi tertentu yang sesuai dengan kondisi dan keinginan pasien.

8) Riwayat penyakit

a) Riwayat penyakit sekarang

Untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini, apakah pada keadaan ibu hamil Primitua menderita sakit flu, batuk dan demam.

(29)

b) Riwayat penyakit siskemik

Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit siskemik pada ibu hamil diantaranya penyakit jantung, diabetes militus (DM), ginjal, hipertensi, hepatitis yang dapat mempengaruhi kehamilan.

c) Riwayat penyakit keluarga

Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit menurun dalam keluarga seperti asma, DM, hipertensi, jantung dan riwayat penyakit menurun seperti TBC dan hepatitis.

d) Riwayat keturunan kembar

Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang mempunyai riwayat keturunan kembar.

e) Riwayat operasi

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah dilakukan tindakan operasi atau belum, yang sekiranya dapat mengganggu dalam proses kehamilan ini (Manuaba, 2008). 9) Pola kebiasaan sehari – hari sebelum dan selam hamil

Pola kebiasaan sehari-hari menurut (Sulistyawati, 2012). a) Nutrisi

Dikaji untuk mengetahui seberapa banyak asupan nutrisi pada pasien dengan mengamati adakah penurunan berat badan atau tidak pada pasien.

(30)

b) Eliminasi

Pada ibu hamil keluhan yang sering muncul berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih.

c) Aktifitas

Mengkaji aktivitas sehari – hari pasien karena data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien di rumah.

d) Istirahat

Istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil.Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh serta dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien, berapa lama kebiasaan tidur siang dan tidur malam hari. e) Seksualitas

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seksual dalam seminggu dan apakah mengalami gangguan saat mengalami hubungan seksual.

f) Psikososial budaya

Dikaji untuk mengetahui bagaiman perasaan ibu dalam menjalani kehamilan ini, dukungan keluarga, jenis kelamin yang diharapkan, kehamilan ini direncanakan atau tidak,

(31)

adakah pantangan makanan selama kehamilan, kebiasaan adat istiadat dalm kehamilan.

g) Penggunaan obat – obatan atau rokok

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu perokok atau pemakai obat – obatan atau tidak selama hamil yang akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya.

b. Data Obyektif

Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara berurutan (Sulistyawati, 2011).

1) Pemeriksaan fisik a) Keadaan umum

Untuk mengetahui keadaan ibu apakah baik, cukup atau kurang. Pada ibu hamil Primitua keadaan umum ibu baik (Sulistyawati, 2011).

b) Kesadaran

Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu mulai dari keadaan composmentis, apatis sampai koma. Pada ibu hamil Primitua kesadaran ibu composmentis (Sulistyawati, 2011). c) Tekanan darah

Merupakan hasil curah jantung dan tahan pembuluh darah tepi, tekanan darah pada lengan kanan biasanya 5 – 10 mmHg lebih tinggi dengan tekanan darah pada lengan kiri.

(32)

Tekanan darah sangat bervariasi tergantung pada tingkat eksitasi pasien, selama pernafasan tenang biasanya terjadi penurunan tekanan darah sistolik sampai 10 mmHg pada waktu inspirasi (Mandriwati, 2008).

d) Suhu

Untuk mengetahui suhu badan klien. Ibu hamil mengalami peningkatan suhu tubuh sampai 0,5oC (Mandriwati, 2008). e) Nadi

Untuk mengetahui denyut nadi pasien yang di hitung dalam 1 menit, denyut nadi normal 60 – 80 x/menit. Nadi pada ibu hamil Primitua sekitar 72 kali per menit

(Mandriwati, 2008). f) Respirasi

Merupakan upaya tubuh untuk mengeluarakan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida (sistem metabolisme tubuh). Pernapasan yang normal dapat diobservasi dan frekuensi per menit, kedalaman, keteraturan, dan tanda – tanda yang

menyertai, seperti bunyi napas dan bau napas

(Mandriwati, 2008). g) Berat badan

Penimbangan berat badan pada umur kehamilan trimester I, dan II bertujuan untuk mengetahui kenaikan berat badan ibu sesudah dan sebelum hamil. Dalam keadaan normal

(33)

kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil, di hitung mulai trimester I sampai trimester III yang berkisar antara 9–13,5 kg (Mandriwati, 2008).

h) Tinggi badan

Pengukuran tinggi badan pada ibu hamil dilaksanakan pada satu kali pada kunjungan antenatal yang pertama. Tujuan pengukuran tinggi badan pada ibu hamil untuk mengetahui tinggi badan ibu hamil sehingga dapat mendeteksi faktor risiko (Mandriwati, 2008).

i) LILA

Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, dengan batas lingkar lengan normal, yaitu 23,5 cm (Mandriwati, 2008). 2) Pemeriksaan sistematis

Pemeriksaan sistematis menurut (Sulistyawati, 2012). a) Kepala, meliputi :

(1) Rambut

Untuk mengetahui apakah rambut rontok atau tidak, menilai warnanya dan kebersihan.

(2) Muka

Untuk mengetahui apakah muka oedema atau tidak. (3) Mata

Untuk mengetahui keadaan cojungtiva pucat atau merah muda, warna sklera putih atau kuning,

(34)

kebersihan, kelainan dan gangguan penglihatan rabun jauh atau dekat.

(4) Hidung

Untuk mengetahui keadaan hidung dari kebersihan, alergi debu atau tidak dan ada polip atau tidak.

(5) Telinga

Untuk mengetahui keadaan telinga apakah ada gangguan pendengaran atau tidak, ada serumen atau tidak.

(6) Mulut

Untuk mengetahui keadaan mulut adakah caries, bersih atau tidak, keadaan bibir kering atau tidak, lidah kering atau kotor atau tidak.

b) Leher

Untuk mengetahui adakah pembesaran kelenjar limfe atau parotitis.

c) Dada dan Axilla

Untuk mengetahui bentuknya, simetris atau tidak, keadaan payudara, besarnya payudara masing – masing seimbang atau tidak, hyperpigmentasi areola, teraba massa atau tidak, kolostrum keluar atau tidak, keadaan puting dan kebersihan payudaranya.

(35)

d) Ekstermitas

Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak, adanya varices atau tidak, adanya kelainan atau tidak, reflek patella positif atau negatif.

e) Kulit

Untuk mengetahui turgor kulit kering atau lebih mengurang. 3) Pemeriksaan khusus obstetri

a) Abdomen (1) Inspeksi

Untuk mengetahui bentuk perut dan pembesaran perut, adanya strie dan linea, luka bekas operasi, gerakan janin, TFU, hasil pemeriksaan palpasi leopold, TBJ, DJJ, dan presentasi (Prawirohardjo, 2009).

(2) Palpasi

Pemeriksaan menggunakan sensasi taktil untuk menentukan ciri – ciri satu organ menurut

Mandriwati (2008), yaitu :

(a) Leopold I : untuk mengetahui umur kehamilan berdasarkan tingginya fundus uteri dan serta menentukan bagian janin yang berada pada fundus uteri. (b) Leopold II : untuk mengetahui bagian – bagian

(36)

samping kanan dan samping kiri uterus.

(c) Lepold III : untuk menentukan bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus dan apakah bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus sudah atau belum masuk ke pintu atas panggul ibu.

(d) Leopold IV : untuk memastikan apakah bagian terendah janin benar – benar sudah masuk ke pintu atas panggul atau belum dan menentukan seberapa banyak bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul ibu.

(e) TBJ : untuk mengetahui tafsiran berat

janin yang diukur dari panjang antara simpisis dan fundus uteri dikurangi 12 untuk kepala janin yang masih diatas simpisis dan dikurangi 11 untuk kepala janin

(37)

yang telahmasuk PAP dikali 155 (Manuaba, 2007).

(3) Auskultasi

Pemeriksaan dilakukan pada bagian abdomen ibu hamil menggunakan stetoskop monoaural atau dopler (Mandriwati, 2008).

b) Anogenital (1) Vagina

Untuk mengetahui adanya varices atau tidak, mengetahui apakah ada kelenjar bartolini, mengetahui pengeluaran yaitu perdarahan dan flour albus (Sulistyawati,2011).

(2) Anus

Untuk mengetahui kebersihannya dan adanya

haemoroid atau tidak (Sulistyawati, 2011). (3) Pemeriksaan penunjang

Untuk menegakkan diagnosa dari pemeriksaan fisik.

Langkah II : Interpretasi Data

Langkah ini dilakukan dengan mengindentifikasi data secara benar terhadap diagnosa atau masalah kebutuhan pasien. Data dasar yang yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosis yang spesifik. Kata masalah dan diagnosa keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa,

(38)

namun membutuhkan penanganan yang dituangkan ke dalam sebuah rencana asuhan terhadap klien (Sari, 2012).

1. Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan. Diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus Primitua

adalah “Ny.X Umur...Tahun G P A Hamil..Minggu dengan

Primitua”. Data Dasar : Data Subyektif :

a. Ibu mengatakan bernama Ny.X

b. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran.

c. Ibu mengatakan berumur 36 tahun.

d. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.

e. Ibu mengatakan Hari Pertama Haid Terakhirnya pada tanggal Data Obyektif :

Data Obyektif menurut Manuaba (2008) yaitu : HPL, keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah normal, frekuensi nadi normal, suhu badan normal, berat badan naik.

2. Masalah

Masalah adalah hal – hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan pengkajian, sebagai contoh

(39)

pada kasus Primitua adalah gangguan rasa nyaman dan ibu merasa cemas dengan kehamilannya (Sulistyawati, 2011).

3. Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal – hal yang dibutuhkan pasien dan belum terindentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data, sebagai contoh pada kasus Primitua adalah

memberikan konseling dan motivasi dukungan pada ibu

(Sulistyawati, 2011).

Langkah III : Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial adalah melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya. Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial yang lain berdsarkan beberapa masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi yang cukup dan apabila memungkinkan dilakukan proses pencegahan atau dalam kondisi tertentu pasien membutuhkan tindakan segera (Sari, 2012). Dari kasus Primitua didapatkan diagnosa potensial terjadi hipertensi, preeklamsi, KPD, persalinan macet, pendarahan postpartum (Rochjati,2011).

Langkah IV : Antisipasi

Dalam pelaksanaan terkadang bidan dihadapkan pada beberapa situasi yang memerlukan penanganan segera (emergency) dimana bidan harus segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasien, namun kadang juga berada pada situasi pasien yang memerlukan tindakan segera

(40)

sementara menunggu intruksi dokter, atau bahkan mungkin juga situasi pasien yang memerlukan konsultasi dengan tim kesehatan lain

(Sari, 2012).

Antisipasi dalam kasus Primitua yaitu : a. Pre-eklamsi

Setiap kunjungan prenatal, tekanan darah dan berat badan harus selalu diukir, apabila terjadi kenaikan yang tidak wajar dilakukan pemeriksaan protein urine. Deteksi dini pre-eklamsi dilakukan teratur terutama trimester ketiga kehamilan (Manuaba, 2008).

b. Hipertensi

Tekanan darah tinggi sering terjadi ketika hamil dan lebih mudah menyerang pada ibu hamil usia ≥ 35 tahun. Tekanan darah tinggi semasa hamil ini sukar di elakkan karena bermula dari dalam tubuh. Tetapi dengan pemeriksaan awal, tekanan darah tinggi dapat diatasi. Untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi ini, ibu hamil mendapatkan terapi “anti-hypertension”. Melalui terapi ini, tekanan darah ibu bisa turun atau stabil (Manuaba, 2008).

c. Ketuban pecah dini

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu: yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm. Bila periode laten terlalu panjang dan ketuban sudah pecah, maka dapat terjadi infeksi yang dapat meningkatkan angka kematian ibu dan anak. Penggunaan antibiotika spectrum luas

(41)

dapat mengurangi terjadinya infeksi pada ketuban pecah dini (Manuaba, 2008).

d. Persalinan macet

Pertolongan persalinan macet dapat dilakukan dengan partus spontan, ekstraksi vacum, ekstraksi forcep, manual aid pada letak sungsang, embriotomi bila janin meninggal, seksio sesarea dan lain-lain (Manuaba, 2008).

e. Perdarahan postpartum

Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi perdarahan post partum: menghentikan perdarahan, mencegah timbulnya syok, mengganti darah yang hilang.

Cara mencegah perdarahan post partum yaitu memeriksa keadaan fisik, keadaan umum, kadar Hb, golongan darah dan bila mungkin tersedia donor darah. Sambil mengawasi persalinan, dipersiapkan keperluan untuk infus dan obat-obatan uterotonika. Setelah ketuban pecah, kepala janin mulai membuka vulva, infus dipasang dan sewaktu bayi lahir diberikan 1 ampul methergin atau kombinasi dengan 5 satuan sintosinon (Mochtar, 2012).

Langkah V : Perencanaan

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat harus berdasarkan pertimbangan yang tepat, meliputi pengetahuan, teori yang up to date, perawatan berdasarkan bukti, serta divalidasaikan

(42)

dengan asumsi mengenai apa yang di inginkan dan tidak diinginkan pasien. Dalam menyusun perencanaan sebaiknya pasien dilibatkan, karena pada akhirnya pengambilan keputusan dalam melaksanakan suatu rencana asuhan harus disetujui oleh pasien (Sulistyawati, 2011). Rencana asuhan dari diagnosa yang akan diberikan dalam kasus Primitua menurut Rochjati (2011) , meliputi :

1. Lakukan pemberian Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kesehatan agar melakukan perawatan antenatal yang teratur.

2. Beri dukungan mental pada ibu. 3. Beritahu ibu tanda bahaya kehamilan.

4. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi. 5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

6. Berikan terapi obat. Seperti B6 1x1 sehari, kalk 1x1 sehari.

Langkah VI : Pelaksanaan

Pada langkah ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana sebelumnya, baik terhadap masalah pasien maupun diagnosa yang ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri maupun berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (Sari, 2012). Pada kasus Primitua penatalaksanaan menurut Rochjati (2011) yaitu :

1. Melakukan pemberian Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kesehatan agar melakukan perawatan antenatal yang teratur. Ibu hamil harus teratur memeriksakan kehamilannya agar kemungkinan terjadinya komplikasi dapat terdeteksi secara dini.

(43)

2. Memberikan dukungan mental pada ibu hamil di usia tua yang mempunyai kecenderungan untuk merasa lebih cemas tentang kenormalan bayinya.

3. Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah atau tangan, nyeri perut bagian bawah yang hebat, janin tidak bergerak.

4. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi, tujuan rencana tindakan ini adalah ibu mengetahui dengan lengkap tentang nutrisi yang penting untuk kehamilan, kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau.

5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti tidur siang ± 1-2 jam, tidur malam ± 8 jam dan menganjurkan ibu untuk tidak terlalu banyak fikiran.

6. Berikan terapi obat. Seperti B6 1x1 sehari, kalk 1x1 sehari.

Langkah VII : Evaluasi

Merupakan tahapan terakhir dalam manajemen kebidanan, yakni dengan melakukan evaluasi dari perencanaan yang dilakukan oleh bidan.Evaluasi sebagai bagian dari pelayanan secara komprehensif dan selalu berubah sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien (Sari, 2012). Adapun evaluasi asuhan kebidanan ibu hamil dengan Primitua menurut, meliputi : ibu sudah mendapatkan KIE tentang perawatan antenatal, ibu sudah mendapatkan dukungan mental, ibu sudah mengerti tentang bahaya

(44)

kehamilan, ibu bersedia makan makanan yang bergizi, ibu bersedia untuk istirahat cukup, ibu sudah diberi terapi obat, kehamilan ibu berjalan normal.

Data Perkembangan menggunakan SOAP

Dalam memberikan asuhan lanjutan, sebagai catatan perkembangan, dilakukan asuhan kebidanan SOAP dalam pendokumentasian. Menurut Varney (2007), sistem pendokumentasian asuhan kebidanan dengan menggunakan SOAP, yaitu :

a. S (Subyektif) : menggambarkan pendokumentasian hasil

pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai langkah I Varney.

b. O (Obyektif) : menggambarkan pendokumentasian hasil

pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan sebagai langkah I Varney.

c. A (Asessment) : menggambarkan pendokumentasian hasil

analisis dan interpretasi data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi : 1. Diagnosa : Primitua.

2. Masalah : Faktor resiko tinggi kehamilan diatas umur 36 tahun.

(45)

3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi atau kolaborasi dan atau rujukan sebagai langkah II, III, IV : Memberikan dukungan mental pada ibu hamil di usia tua dan menganjurkan ibu untuk melakukan rujukan ke Rumah Sakit.

d. P (Planning) : menggambarkan pendokumentasian dari

tindakan dan evaluasi, perencanaan

berdasarkan asessment sebagai langkah V, VI, VII Varney.

C. Landasan Hukum

Berdasarkan Permenkes NO 1464/MENKES/PER/X/2010 pasal 10 ayat(1). Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan (Depkes RI, 2010).

Pelayanan gawat darurat (emergency), kriteria gawat darurat sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standart Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (Depkes RI, 2010).

(46)

35

A. Jenis Studi

Jenis studi yang digunakan penulis dalam studi ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaiu suatu metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif keadaan suatu objek. Studi kasus adalah melakukan penelitian yang rinci tentang seseorang atau suatu unit selam kurun waktu tertentu (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus yang digunakan penulis dalam membuat studi kasus ini dengan menggunakan asuhan kebidanan menurut tujuh langkah Varney dari pengkajian sampai evaluasi dan data perkembangan menggunakan SOAP.

B. Lokasi Studi

Lokasi merupakan tempat pengambilan kasus dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini telah dilaksanakan di PKD Bakti Ibu Klodran Colomadu Karanganyar.

C. Subyek Studi

Dalam penulisan studi kasus ini subyek merupakan orang yang dijadikan sebagai responden untuk mengambil kasus (Notoatmodjo, 2012). Subyek yang dilaporkan pada kasus ini adalah ibu hamil Ny. D Umur 36 Tahun G1P0A0 Hamil 10

+5

(47)

D. Waktu Studi

Waktu studi kasus merupakan kapan pelaksanaan pengambilan studi kasus telah dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus dilaksanakan dari tanggal 19 Oktober 2014 sampai minggu pertama bulan April 2015.

E. Instrumen Studi

Instrumen adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus ini instrumen yang digunakan untuk mendampatkan data adalah format asuhan kebidanan ibu hamil menurut tujuh langkah Varney dan SOAP dalam bentuk data perkembangan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada klien adalah dengan cara mengambil data primer dan data skunder :

1. Data Primer

Data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh orang yang melakukan studi kasus (Notoadmojo, 2012).

Data primer diperoleh dengan cara : a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui empat teknik yaitu : 1) Inspeksi

Inspeksi adalah cara pemeriksaan dengan melihat bagian – bagian tubuh dengan menggunakan pendekatan sistematis.

(48)

Inspeksi dilakukan secara berurutan mulai dari kepala sampai kaki (Mandiwati, 2008).

2) Palpasi

Palpasi merupakan suatu jenis pemeriksaan menggunakan sensasi taktil untuk menentukan ciri – ciri satu organ. Palpasi juga disebut periksa raba (Mandriwati, 2008).

3) Perkusi

Perkusi adalah teknik pemeriksaan dengan mengetukan pada

tendon patella menggunakan palu refleks untuk

membandingkan bagian yang kiri dan kanan. Pada kasus ibu hamil dengan Primitua seperti pada reflek patella kanan dan kiri negatif atau positif (Manuaba, 2008).

4) Auskultasi

Pada Primitua dilakukan pemeriksaan auskultasi menggunakan stetoscope monoculer untuk mendengarkan detak sistole dan diastole pada pemeriksaan tekanan darah ibu (Mandriwati, 2008).

b. Wawancara

Wawancara yaitu suatu metode untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran peneliti responden, atau bercakap – cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face) (Notoatmodjo, 2012). Pada studi kasus ini wawancara dilakukan

(49)

pada pasien dan keluarhga dengan pedoman wawancara menggunakan format asuhan kebidanan ibu hamil menurut tujuh langkah Varney.

c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan dari luar mengenai indra, dan terjadilah pengindraan, kemudian apabila rangsangan tersebut menarik perhatian dan dilanjutkan dengan adanya pengamatan (Notoatmodjo, 2012). Dalam studi kasus ini observasi pada ibu hamil Primitua dilakukan pemeriksaan umum, observasi intake dan output, dan terapi obat (Varney, 2007).

6) Data sekunder

Data sekunder adalah dokumentasi catatan medis merupakan sumber informasi yang penting bagi tenaga kesehatan untuk mengidentifikasi masalah untuk menegakkan diagnosa, merencanakan tindakan kebidanan, dan memonitor respon pasien terhadap tindakan (Notoatmodjo, 2012).

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah setiap bahan tertulis yang dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik (Nursalam, 2007). b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah bahan – bahan pustaka yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam suatu

(50)

penelitian (Notoatmodjo, 2012). Studi kepustakaan pada ibu hamil Primitua mengambil dari buku – buku kesehatan tahun 2007 – 2012.

G. Alat – alat yang Dibutuhkan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara lain:

1. Alat dan bahan pengambilan data : a. Format pengkajian pada ibu hamil b. Buku tulis

c. Bolpoint

2. Alat dan bahan melakukan pemeriksaan dan observasi : a. Spygnomanometer

b. Stetoskop c. Termometer

d. Timbangan berat badan

e. Pita pengukur lengkar lengan atas f. Stetoskop monoculer atau leanec g. Metlin

h. Jam tangan dengan petunjut second i. Doopler

3. Alat untuk pendokumentasian : a. Status atau catatan pasien b. Rekam medik

(51)

c. Alat tulis

H. Jadwal Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai penyusunan proposal peneliti, sampai dengan penulisan laporan penelitian, berserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoadmojo, 2012). Jadwal penelitian terlampir.

(52)

41

A. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian

Tanggal : 08 April 2015 Pukul : 16.30 WIB

a. Identitas pasien Identitas suami

1) Nama : Ny. D Nama : Tn. S

2) Umur : 36 tahun Umur : 38 tahun

3) Agama : Islam Agama : Islam

4) Suku, bangsa : Jawa, Indonesia Suku, bangsa : Jawa,

Indonesia

5) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK

6) Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta

7) Alamat : Klodran Rt 03/03 Colomadu Karanganyar

b. Anamnesa ( Data Subyektif )

1) Keluhan utama pada waktu masuk

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan ini kehamilannya yang pertama serta mengalami mual muntah di pagi hari.

2) Riwayat Menstruasi

a) Menarche : Ibu mengatakan haid pertama pada usia 13 tahun.

(53)

b) Siklus : Ibu mengatakan siklus menstruasinya 28 hari.

c) Lama : Ibu mengatakan lamanya haid 6

hari.

d) Banyaknya : Ibu mengatakan saat haid sehari

ganti pembalut 2 - 3 kali.

e) Teratur/tidak : Ibu mengatakan haidnya teratur

setiap bulan.

f) Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darahnya

encer dan berwarna merah.

g) Disminorhoe : Ibu mengatakan kadang nyeri

saat haid. 3) Riwayat hamil ini

a) HPHT : 30 Januari 2015

b) HPL : 06 November 2015

c) Gerakan janin : Ibu mengatakan belum

merasakan adanya gerakan janin pada perutnya.

d) Vitamin yang dikonsumsi : Ibu mengatakan tidak

mengkonsumsi vitamin atau

jamu. e) Keluhan – keluhan pada

(54)

Trimester II : - Trimester III : -

f) ANC : Ibu mengatakan periksa 1 kali di bidan Maya Amd.Keb pada usia kehamilan 1 bulan.

g) Penyuluhan yang pernah didapat

Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang gizi ibu hamil.

h) Imunisasi TT

Ibu mengatakan sudah suntik TT 2 kali

TT 1 : calon pengantin

TT 2 : saat hamil 4 bulan

i) Kekhawatiran khusus

Ibu mengatakan merasa cemas dengan keadaan janin yang dikandungnya.

4) Riwayat penyakit

a) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan saat ini sedang tidak sakit apapun. b) Riwayat penyakit siskemik

(1) Jantung : Ibu mengatakan dada sebelah kirinya tidak berdebar – debar dan tidak mudah lelah saat beraktifitas.

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sakit

(55)

(3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas.

(4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk lebih

dari 2 minggu.

(5) Hepatitis : Ibu mengatakan pada mata, kuku, dan kulitnya tidak pernah berwarna kuning.

(6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah haus, lapar

dan sering BAK lebih dari 8 kali dimalam hari.

(7) Hipertensi : Ibu mengatakan tekanan darahnya tidak pernah lebih dari 140/90 mmHg.

(8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang sampai mengeluarkan busa dari mulutnya. (9) Lain – lain : Ibu mengatakan tidak pernah memiliki

riwayat penyakit lain, misalnya : HIV/AIDS, malaria dan lain – lain.

c) Riwayat penyakit keluarga (1) Penyakit menurun

Ibu mengatakan bahwa baik dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti asma, DM, hipertensi, dan jantung.

(56)

(2) Penyakit menular

Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, dan epilepsi.

d) Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada riwayat keturunan kembar.

e) Riwayat operasi

Ibu mengatakan belum pernah melakukan tindakan bedah operasi apapun.

5) Riwayat perkawinan

a) Status perkawinan : Sah

b) Kawin : 1 kali, menikah umur 25 tahun dengan

suami umur 27 tahun lamanya 11 tahun.

6) Riwayat keluarga berencana

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan kb apapun. 7) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

(57)

8) Pola kebiasaan sehari – hari 1. Nutrisi

a. Sebelum hamil

(a) Makan : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi sedang seperti nasi, lauk, sayur dan kadang buah.

(b) Minum : Ibu mengatakan minum 6 – 7 gelas/hari air putih dan kadang teh pada pagi hari. b. Selama hamil

(a) Makan : Ibu mengatakan ± 1 – 2 kali sehari, dengan porsi sedikit seperti nasi, lauk, sayur, kadang buah.

(b) Minum : Ibu mengatakan minum 3 – 4 gelas/hari air putih dan kadang teh pada pagi hari. 2. Eliminasi

a. Sebelum hamil

(a) BAB : Ibu mengatakan frekuensi buang air besar

1 kali sehari, konsistensi lunak, bau dan warna khas feses.

(b) BAK : Ibu mengatakan frekuensi buang air kecil 5–6 kali sehari, warna kuning jernih, bau khas, lancer dan tidak sakit.

(58)

b. Selama hamil

(a) BAB : Ibu mengatakan buang air besar 1 kali sehari, konsistensi keras, bau dan warna khas feses.

(b) BAK : Ibu mengatakan buang air kecil ± 5 kali sehari, warna kuning jernih.

3. Aktifitas

a. Sebelum hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil biasa

melakukan pekerjaan rumah tangga

seperti memasak, mencuci dan menyapu. b. Selama hamil : Ibu mengatakan aktifitas sehari – hari

dibantu suami. 4. Istirahat atau tidur

a. Sebelum hamil

(a) Tidur siang : Ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam (b) Tidur malam : Ibu mengatakan tidur malam ± 8 jam b. Selama hamil

(a) Tidur siang : Ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam (b) Tidur malam : Ibu mengatakan tidur malam ± 8 jam 5. Seksualitas

a. Sebelum hamil : Ibu mengatakan hubungan seksual 1 minggu 3 kali.

(59)

b. Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 minggu 1 kali.

6. Personal Hygiene

Sebelum dan selama hamil tidak ada perubahan yaitu mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu, gosok gigi 2 kali sehari, ganti baju 2 kali sehari.

7. Psikososial budaya

a. Perasaan tentang kehamilan ini

Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilannya, tetapi juga merasa cemas akan kondisinya saat ini.

b. Kehamilan ini direncanakan atau tidak Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan. c. Jenis kelamin yang diharapkan

Ibu mengatakan laki – laki maupun perempuan sama saja. d. Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini

Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat senang dan mendukung kehamilan ini.

e. Keluarga lain yang tinggal serumah

Ibu mengatakan hanya tinggal serumah dengan suaminya. f. Pantangan makan

(60)

g. Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan

Ibu mengatakan dalam keluarganya ada adat istiadat dalam kehamilan seperti mitoni ( 7 bulan ).

h. Penggunaan obat – obatan dan rokok

Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat - obatan dan tidak mengkonsumsi jamu, alkohol dan rokok serta suaminya juga tidak merokok.

c. Pemeriksaan Fisik ( Data Obyektif ) 1) Status generalis

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis c) TTV TD : 110/80 mmHg N : 86 x/menit R : 20 x/menit S : 36,7 OC d) TB : 156 cm e) BB sebelum hamil : 50 kg f) BB sekarang : 56 kg g) LLA : 25 cm

(61)

2) Pemeriksaan sistematis a) Kepala

(1) Rambut : Bersih, tidak rontok dan tidak

berketombe.

(2) Muka : Bersih, tidak ada cloasma gravidarum

dan oedema (3) Mata

(a) Oedema : Tidak ada oedema

(b) Conjungtiva : Merah muda

(c) Sklera : Putih

(4) Hidung : Simetris, bersih, tidak ada benjolan.

(5) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen.

(6) Mulut : Tidak stomatitis, lidah bersih.

(7) Gigi : Tidak ada caries.

(8) Gusi : Tidak berdarah dan luka.

b) Leher

(1) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok.

(2) Tumor : Tidak ada pembesaran.

(3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak mengalami pem-besaran kelenjar limfe.

(62)

c) Dada dan Axilla

(1) Jantung : Tidak dilakukan

(2) Paru : Tidak dilakukan

(3) Mammae

(a) Membesar : Membesar dalam batas

normal.

(b) Tumor : Tidak ada benjolan

(c) Simestris : Simetris kanan dan kiri

(d) Areola : Hiperpygmentasi

(e) Putting susu : Menonjol

(f) Colostrum : Belum keluar

(4) Axilla

(a) Benjolan : Tidak ada benjolan

(b) Nyeri : Tidak ada nyeri

d) Ekstermitas

(1) Varices : Tidak ada varices

(2) Oedema : Tidak ada oedema pada kaki

dan tangan.

(3) Reflek patella kaki : Kanan dan kiri +/+

(4) Betis merah/lembek/keras : Betis lembek tidak keras dan merah.

(5) Kuku : Warna merah muda

(63)

3) Pemeriksaan Khusus Obstetri ( Lokalis ) a) Abdomen

(1) Inspeksi

(a) Pembesaran perut : Membesar sesuai umur

kehamilan.

(b) Bentuk perut : Normal

(c) Linea alba / nigra : Linea nigra

(d) Strie Albican / Livide : Tidak ada strie albican / livide

(e) Kelainan : Tidak ada kelainan

(f) Pergerakan janin : Belum ada

(2) Palpasi

(a) Kontraksi : Belum bisa dilakukan

pemeriksaan.

(b) Leopold I : Teraba ballotement

(c) Leopold II : Belum bisa dilakukan

peme-riksaan

(d) Leopold III : Belum bisa dilakukan

peme-riksaan

(e) Leopold IV : Belum bisa dilakukan

Peme-riksaan

(f) TFU Mc Donald : Belum bisa dilakukan

(64)

(g) TBJ : Belum bisa dilakukan peme-riksaan.

(3) Auskultasi

DJJ : Puctum maximum : Belum bisa dilakukan

Frekuensi : Belum bisa dilakukan

Teratur / Tidak : Belum bisa dilakukan

b) Pemeriksaan panggul

(1) Kesan panggul : Normal

(2) Distantia spinarum : Tidak dilakukan (3) Distantia kristarum : Tidak dilakukan (4) Konjugata eksterna : Tidak dilakukan

(5) Lingkar panggul : Tidak dilakukan

c) Anogenital (1) Vulva vagina

(a) Varices : Tidak dilakukan

(b) Luka : Tidak dilakukan

(c) Kemerahan : Tidak dilakukan

(d) Nyeri : Tidak dilakukan

(e) Kelenjar bartholini : Tidak dilakukan (f) Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan (2) Perineum

(a) Bekas Luka : Tidak dilakukan

(65)

(3) Anus

(a) Haemoroid : Tidak dilakukan

(b) Lain – lain : Tidak dilakukan

4) Pemeriksaan penunjang a) Pemeriksaan laboratorium

Tidak dilakukan pemeriksaan b) Pemeriksaan penunjang lain

Tidak dilakukan pemeriksaan

2. Interpretasi Data

Tanggal : 08 April 2015 Pukul : 17.00 WIB

A. Diagnosa Kebidanan

Ny. D G1 P0 A0 umur 36 tahun umur kehamilan 10+5 minggu dengan Primitua.

Data Dasar : 1. Data Subyektif

a. Ibu mengatakan bernama Ny. D berumur 36 tahun

b. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 30 Januari 2015.

c. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran.

(66)

2. Data Obyektif

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis c. HPL : 06 November 2015 d. Vital sign 1) Tekanan darah : 110/80 mmHg 2) Suhu : 36,7 0C 3) Nadi : 86 x/menit 4) Respirasi : 20 x/menit 5) BB sebelum hamil : 50 cm 6) BB sekarang : 56 kg e. Palpasi

Leopold I : Teraba ballottement

f. Inspeksi

Belum terlihat adanya pergerakan janin. B. Masalah

Ibu merasa cemas dengan keadaan janin yang dikandungnya. C. Kebutuhan

a. Informasi tentang tanda bahaya kehamilan.

b. Dukungan moril untuk ibu dari suami dan keluarganya.

3. Diagnosa Potensial

(67)

4. Tindakan Segera

Tidak dilakukan.

5. Rencana Tindakan

Tanggal : 08 Maret 2015 Pukul : 17.05 WIB

a. Beritahu ibu tentang kondisinya saat ini.

b. Beri penjelasan kepada ibu tentang mual dan muntah pada pagi hari dan cara mengatasinya.

c. Jelaskan pada ibu bahwa usia tua dapat mempengaruhi kehamilan dan proses persalinannya nanti karena adanya kemungkinan komplikasi. d. Jelaskan pada ibu tentang nutrisi yang penting untuk kehamilan dan

sarankan tetap konsumsi makanan yang bergizi. e. Berikan dukungan mental pada ibu.

f. Anjurkan ibu untuk banyak minum. g. Berikan terapi obat.

h. Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan 1 minggu lagi pada tanggal 15 April 2015

6. Pelaksanaan

Tanggal : 08 April 2015 Pukul : 17.15 WIB

a. Pukul 17.15 WIB memberitahu ibu tentang keadaannya saat ini dalam kondisi baik.

b. Pukul 17.25 WIB memberikan penjelasan kepada ibu bahwa mual dan muntah karena terjadi peningkatan hormon HCG (Human Chaironic Gonadotrophin) yang dihasilkan oleh plasenta sehingga menimbulkan

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan bidan pada kasus ibu hamil dengan serotinus di

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.H.. G 1 P 0 A 0 Umur 33 Tahun Hamil 12 +3 Minggu dengan Hipertensi Kronik

Subjek penelitian ibu hamil Ny S G3P2A0 dengan abortus incompletus dan anemia sedang, bertempat di RSUD Sukoharjo.. Pengambilan data melalui wawancara, observasi dan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR DANKELUARGA.. BERENCANA (KB SUNTIK 3 BULAN) FISIOLOGIS NY P UMUR 30 TAHUN G2P1A0

Cara untuk mengurangi mual muntah pada ibu hamil trimester kurang dari 16 minggu bisa dilakukan dengan pijat akupresur.. Hal ini dapat memberi stimulasi pada titik

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR, DAN KELUARGA BERENCANA PADA NY.. S UMUR 24 TAHUN G1P0A0

1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa ibu dalam keadaan kurang baik ditandai dengan suhu dan respirasi ibu di atas normal. 2) Memberitahu ibu

Hasil penelitian (Ningsih et al., 2020) menyebutkan bahwa pemberian seduhan jahe efektif dalam mengurangi frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester I wilayah