• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari analisis di atas diketahui bahwa jumlah skor dan nilai rata-rata dari data awal yang semula 64 menjadi 65. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata siklus I mengalami peningkatan dari data awal.

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sangat tinggi Tinggi Cukup

Diagram 4 Prest asi Belajar Sisw a

Siklus I

Prest asi Belajar Sisw a Siklus I

Refleksi Siklus I

Masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti yaitu mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi dan menjelaskan lebih rinci kepada siswa tentang kegiatan yang harus dilakukan dalam diskusi kelompok, sehingga tidak ada kelompok yang bingung atau tidak jelas. Disamping itu peneliti juga masih harus

memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran untuk siklus berikutnya.

Siklus II

Penelitian siklus II didasari dari hasil refleksi pada siklus I. Melihat hasil nilai rata-rata dari siklus I, Peneliti kemudian melakukan siklus II. Siklus II terdiri dari dua pertemuan atau 4 jam pelajaran. dan untuk pertemuan Pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Maret 2011 dengan jumlah siswa 36 anak atau hadir semua.

Indikator yang hendak dicapai pada siklus II adalah : 1) Mengidentifikasi masalah-masalah sosial

2) Mencari dan menyelidiki cara memecahkan permasalahan sosial Tahap-tahap pelaksanaan sebagai berikut :

a) Perencanana Tindakan

Berdasarkan hasil identifikasi pada siklus I ini maka diadakan tindakan berikutnya, yaitu siklus II. Hal-hal yang dipersiapkan dalam siklus II hampir sama dengan siklus I. Perbedaan dari siklus ini adalah penggunaan video sebagai media pembelajaran.

b) Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini sama dengan yang dilakukan pada siklus I, kelompok belajar juga sama. Perbedaan kedua siklus ini adalah pada penggunaan media pembelajaran. Untuk siklus I, media pembelajaran adalah gambar nyata mengenai

masalah sosial, sedangkan untuk siklus II adalah video mengenai masalah sosial. Media gambar yang digunakan dalam siklus I dianggap kurang menarik perhatian siswa, sehingga prestasi belajar siswa juga belum maksimal. Untuk itu, peneliti memilih menggunakan video sebagai media pembelajaran pada siklus II. Pertemuan ke-3

Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru mengatur atau mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran. Siswa kemudian bergabung dalam kelompok, dengan anggota kelompok sama seperti siklus I. Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan di dalam kelompok. Guru kemudian menampilkan video dan peserta didik mengamati kemudian mengerjakan tugas. Setelah semua selesai, kemudian dilakukan pembahasan seperti pada siklus I. Agar semua siswa bisa memperoleh pemahaman yang sama, guru bersama siswa membahas materi yang ada di buku dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Di akhir kegiatan, siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja dipelajari.

Pertemuan ke-4

Guru mengulas materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu, peserta didik mengerjakan soal evaluasi. c) Pengamatan

Tahap pengamatan pada siklus II sama dengan siklus I. Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mencatat keaktifan siswa saat

pembelajaran berlangsung. Dalam siklus II ini, peningkatan prestasi dan prestasi belajar siswa semakin baik. Penggunaan video membuat siswa menjadi lebih antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Mereka merasa senang dengan tayangan video tersebut. Banyak pula siswa yang memberi komentar terhadap ulah manusia yang menyebabkan munculnya masalah sosial yang ada pada video tersebut.

Perasaan senang ini membuat siswa menjadi lebih aktif. Banyak siswa yang bertanya dan berpendapat. Selain itu, penggunaan video ini ternyata bisa menarik perhatian siswa yang pada siklus I hanya ramai dan senang bermain sendri. Mereka terlihat lebih bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan siklus II, guru sudah melakukan perbaikan dan penegasan kepada para siswa agar menerapkan prosedur penyampaian informasi kepada anggota kelompok. Guru memonitor setiap kelompok, membantu kesulitan siswa. Siswa sudah mulai antusias, tertarik dengan model pembelajaran aktif ini, sehingga diskusi berjalan lancar dan tidak ada yang mengantuk walaupun masih ada siswa yang lamban dalam menyelesaikan tugas. Di bagian penutup guru menunjuk salah satu siswa untuk merefleksikan kegiatan belajar yang telah dilaksanakan. Guru mengakhiri pelajaran dengan memberi penjelasan sebagai penegasan kembali pemahaman siswa. Namun belum sempat

memberi tugas rumah sebagai tindak lanjut, waktu sudah habis. Hal ini karena dalam diskusi kelas untuk membahas setiap tugas waktunya terlalu lama. Guru kurang tegas dalam membatasi banyaknya pertanyaan, sehingga kurang waktu.

d) Refleksi

Dalam pelaksanaan siklus II, guru sudah melakukan perbaikan. Media gambar yang digunakan dalam siklus I diganti dengan video tentang masalah sosial. Dari hasil analisis nilai hasil belajar siswa pada siklus ini mengalami peningkatan nilai rata-rata pada siklus I 65 dengan KKM 68 dengan siswa yang berada dibawah KKM 19 dan 7 siswa diatas KKM, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata mengalami penignkatan menjadi 69 dengan 21 siswa berada diatas KKM. Siswa juga terlihat lebih antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, terjadi penigkatan dari siklus I ke siklus II dan tercapai maka tidak dilanjutkan pada silus berikutnya.

Tabel 12. Keterlibatan Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II

No Jenis Keterlibatan Jumlah Siswa

yang Terlibat

1. Mencari dan menemukan masalah 14

2.a Mencari informasi dari sumber belajar untuk

pemecahan masalah 36

2.b Menulis/mencatat hasil penemuannya 28

3.a Kerjasama dengan teman 36

3.b Mengajukan pertanyaan pada guru/teman 32 3.c Menjawab pertanyaan guru/teman 18

3.d Mengungkapkan pendapat 32

4.a Menulis laporan hasil diskusi 36

4.b Melaporkan hasil diskusi secara lisan 8 4.c Membuat rangkuman hasil diskusi 28

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa Jumlah siswa yang terlibat dalam pembelajaran siklus II untuk jenis keterlibatan mencari dan menemukan masalah ada 14 siswa, mencari informasi dari sumber belajar untuk pemecahan masalah ada 36 siswa, Menulis atau mencatat hasil penemuannya ada 28 siswa. Untuk menjawab pertanyaan guru atau teman ada 18 siswa, mengungkapkan pendapat ada 32 siswa, menulis laporan hasil diskusi ada 36 siswa dan untuk melaporkan hasil diskusi secara lisan hanya ada 8 siswa, serta untuk membuat rangkuman hasil diskusi ada 28 siswa. Secara lebih jelas dapat digambarkan melalui diagram berikut ini :

Diagram 5. Keterlibatan Siswa Dalam Siklus II

0 5 10 15 20 25 30 35 40 1 2.a 2.b 3.a 3.b 3.c 3.d 4.a 4.b 4.c 14 36 28 36 32 18 32 36 8 28

Ket elibat an sisw a selama siklus II

1 2.a 2.b 3.a 3.b 3.c 3.d 4.a 4.b 4.c

Berdasarkan diagram di atas, dapat terlihat dengan jelas bahwa keterlibatan siswa selama pembelajaran siklus II berlangsung baik. Keterlibatan siswa yang paling banyak dilakukan adalah mencari informasi dari sumber belajar untuk pemecahan masalah, kerjasama dengan teman, dan menulis laporan hasil diskusi. Selain itu mengungkapkan pendapat, dan mengajukan pertanyaan pada guru atau teman sama banyaknya. Untuk membuat rangkuman hasil diskusi, dan menulis atau mencatat hasil penemuannya juga sama banyak yaitu 28 siswa serta menjawab pertanyaan guru atau teman. Dalam hal mencari dan menemukan masalah serta melaporkan hasil diskusi secara lisan hanya beberapa siswa saja yang terlibat.

Tabel 13. prestasi belajar siswa Pada Siklus II

No. Nama IPS

TUNTA S TIDAK TUNTAS No. IPS TUN-TAS TIDAK TUNTAS KKM 68 68

1 Anastasia Silvia Putri 68 19 Lucia Vania Y 49 2 E.Vembryartha 68 20 M.Angelita 90 3 Aldito Rino Saputro 45 21 Maria Bening 87 4 Andreas Edwin P. 71 22 Maria Callista 70 5 Christian Dedy Sept 73 23 Nadya Dwi 68

6 Christian Wahyu P 92 24 Nandhani 28 7 ChristmasYubilian 68 25 Natalia 91

8 Dionisius Wisnu H. 72 26 N. Bimandaru 69

9 Eleonora Aurora 81 27 Odilia Lintang 76 10 Elke Levinia 81 28 Thomas 85 11 Emilianus Risnantyo 68 29 V. Riko 69

12 Genta Launge Christe 48 30 V.Vernando K 79 13 Hendricus Dimas 68 31 V.Raditya M. 68

14 Imanuel Echagusta 81 32 Vitus Anggita 50 15 Isabela Krisanti P 74 33 Angger Mulya 79 16 Klara Fitri Herwanti 91 34 Yoga Angga P 89 17 Kristoforus Dwirama 88 35 Y.Krismasjatu 74 18 L. Citra Permatasari 86 36 Hiro Hanoko 68

Nilai Tertinggi 92 16 2 15 5

Nilai Terendah 28

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya peningkatan pada prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata siklus pertama 80,06 pada siklus pertama ada 7 siswa yang tuntas sedangkan yang belum tuntas sedangkan yang tuntas 31 siswa dan untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Maret 2011 dengan jumlah siswa 36 anak atau hadir semua.

Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang sudah mencapai ketuntasan minimal dalam memahami materi menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia ada 31 siswa atau 90,4%. Sedangkan siswa yang belum tuntas dalam memahami materi ada 2 siswa atau 5,6%. Rata-rata nilai yang telah dicapai adalah 80,06. Data dari tabel tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 14. Frekuensi prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II

No Belajar Siswa Nilai Prestasi Frekuensi Per sentase ( % ) Kriteria Ket

1 81 – 100 21 58 Sangat tinggi Rata-rata prestasi belajar siswa=80,06 dan persentase 90,4% 2 66 – 80 14 39 Tinggi 3 56 – 65 1 3 Cukup 4 46 – 55 - - Rendah

5 Di bawah 46 - - Sangat rendah

Dari hasil pengelompokkan di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa pada siklus II dengan kriteria sangat tinggi ada 21 siswa atau 58%. Jumlah siswa dengan kriteria tinggi ada 14 siswa atau 39%, dan siswa dengan kriteria cukup ada 1 siswa atau 3%. Sedangkan siswa dengan kriteria rendah dan sangat rendah tidak ada atau 0. Berdasarkan tabel tersebut prestasi belajar siswa pada siklus II secara jelas dapat digambarkan dalam diagram berikut :

Diagram 6. Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Sangat t inggi Tinggi Cukup 58% 39% 3%

Prestasi Belajar Siswa Siklus II

Sangat t inggi Tinggi Cukup

Prestasi belajar siswa pada siklus I, berdasarkan diagram di atas sangat jelas terlihat bahwa kriteria sangat tinggi berada pada posisi paling banyak yaitu ada 58%, untuk kriteria tinggi juga cukup banyak yaitu ada 39%, dan kriteria cukup masih ada 3%. Sedangkan untuk kriteria rendah dan sangat rendah tidak ada. Berdasarkan hasil penelitian baik dari siklus I maupun siklus II menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai rata-rata siswa. Data kenaikan prestasi siswa berdasarkan nilai rata-rata siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 15 Kenaikan Nilai Rata- Rata

Data Jumlah

Siswa Jumlah Skor Rata-rata Nilai

Awal 36 2329 64

Siklus I 36 2347 65

Tabel 16 Hasil Pengisian Kuisioner Motivasi Setelah Penelitian

No Nama Siswa Skor Persentase Kriteria

1 Anastasia Silvia Putri Endyta 69 75 Sangat tinggi

2 Emanuella Vembryartha 64 69,56 Tinggi

3 Aldito Rino Saputro 79 85,87 Sangat tinggi

4 Andreas Edwin Pradipta 71 77,17 Sangat tinggi 5 Christian Dedy Septiadi 76 82,61 Sangat tinggi

6 Christian Wahyu Pratama 64 69,56 Tinggi

7 ChristmasYubilian Hari W. 74 80,43 Sangat tinggi 8 Dionisius Wisnu Hendrawan 75 81,52 Sangat tinggi 9 Eleonora Aurora Alden 73 79,35 Sangat tinggi 10 Elke Levinia Pramesti 76 82,61 Sangat tinggi 11 Emilianus Risnantyo 72 78,26 Sangat tinggi 12 Genta Launge Christe Swarga 74 80,43 Sangat tinggi 13 Hendricus Dimas Yobel 75 81,52 Sangat tinggi

14 Imanuel Echagusta 73 79,35 Sangat tinggi

15 Isabela Krisanti Padma R 71 77,17 Sangat tinggi 16 Klara Fitri Herwanti 72 78,26 Sangat tinggi 17 Kristoforus Dwirama P. 71 77,17 Sangat tinggi 18 Lucia Citra Permatasari 67 72,83 Sangat tinggi 19 Lucia Vania Yosefa H. 71 77,17 Sangat tinggi 20 Maria Angelita Widna P. 82 89,13 Sangat tinggi 21 Maria Bening Wohingati Yar L. 73 79,35 Sangat tinggi

22 Maria Callista Lovina 69 75 Sangat tinggi

23 Nadya Dwi Septarinda 74 80,43 Sangat tinggi 24 Nandhani Mulaning Luga 68 73,91 Sangat tinggi

25 Natalia Yusshinta W. 64 69,56 Tinggi

26 Nicolaus Bimandaru 74 80,43 Sangat tinggi

27 Odilia Lintang Pratidina 65 70,65 Sangat tinggi

28 Thomas Amara Listu 75 81,52 Sangat tinggi

29 Valerius Riko Hernawan 64 69,56 Tinggi

30 Vicentius Vernando Krisna 58 63,04 Tinggi 31 Vicentius Raditya Mahardi 57 61,96 Tinggi

32 Vitus Anggita Yudhistira 64 70,65 Tinggi

33 Wahyuning Angger Mulya Wati 74 80,43 Sangat tinggi

34 Yoga Angga Permadi 64 69,56 Tinggi

35 Yohanes Krismasjatu Kanigoro 54 58,69 Cukup

Tabel 17 Frekuensi hasil Pengisian Kuisioner Motivasi

No Kriteria Skor Motivasi

Sebelum Penelitian Setelah Penelitian Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

1. Sangat tinggi 75 – 92 2 5,6 % 9 37,5 2. Tinggi 61 – 74 12 33,3% 8 22,2 3. Cukup 52– 60 2 5,6 % 2 5,6 4. Rendah 42 –51 20 61,1% 17 58,2 5. Sangat rendah < 42 - 0 0

Tabel 18 Hasil Evaluasi Belajar sebelum penelitian, Setelah Siklus I, dan Siklus II

No Rentang Nilai FrekuensAwal Siklus I Siklus II i Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

1. 96 -100 0 0 0 0 0 0 2. 91 – 95 0 0 3 8,3 2 5,6 3. 86- 90 2 5,67 2 5,67 7 19,4 4. 81 – 85 2 5,6 4 11,11 1 2,8 5. 76 – 80 7 19,4 8 22,2 5 13,9 6. 71 – 75 3 8,3 3 8,3 3 8,3 7. 66 – 70 5 13,9 3 8,3 5 13,9 8. 61 – 65 3 8,3 1 2,8 3 8,3 9. 56 – 60 3 8,3 2 5.6 1 2,8 10. 51 – 55 1 2,8 1 2, 5 13,9 11. 0 – 50 12 33,3 9 25 4 11,1

a. Rubrik penilaian kinerja

Tabel 19. Rubrik penilaian kinerja saat diskusi kelompok

No Nama Aspek yang diamati

Kerjasama Keaktifan Ketepatan Kedisiplinan Kekompakan

1. A. Silvia 3 3 3 3 3 2 E. Vembryart 3 4 2 3 2 3 A. Rino Saputro 4 3 3 4 3 4 A. Edwin 3 4 3 4 3 5 Christian Dedy 2 3 2 3 4 6 C. Wahyu P. 5 4 3 3 4 7 ChristmasYubilian 3 3 4 4 3 8 Dionisius Wisnu H 4 4 3 2 4 9 E. Aurora Alden 3 3 3 4 4 10 Elke Levinia P 3 4 4 3 3 11 Emilianus R 2 3 4 3 3 12 Genta L 2 3 3 2 2 13 H.Dimas Yobel 4 4 3 4 2 14 Imanuel E 3 3 3 4 3 15 Isabela K. 5 4 3 3 3 16 Klara Fitri H. 2 3 4 4 3 17 Kristoforus D. 3 3 4 3 4 18 Lucia Citra P. 4 4 3 3 3 19 Lucia Vania Y. 3 3 3 4 3 20 Maria Angelita W. 3 3 4 4 4 21 Maria Bening W. 3 3 3 4 2 22 Maria Callista L. 4 3 3 3 3 23 Nadya Dwi S. 3 3 4 3 4 24 Nandhani M. 3 4 3 4 2 25 Natalia Yusshinta 3 3 3 3 4 26 N. Bimandaru 3 3 3 4 3 27 Odilia Lintang P. 3 4 3 4 3 28 Thomas Amara L. 2 3 3 3 4 29 V. Riko Hernawan 4 3 4 4 3 30 Vernando Krisna 3 3 2 2 4 31 Vicentius Raditya 4 4 3 2 3 32 Vitus Anggita Y. 4 4 3 2 3 33 Wahyuning Angger 3 3 3 3 2 34 Yoga Angga P. 2 3 3 3 3 35 Y. Krismasjatu 3 3 3 2 3 36 Mikael Hiro 2 2 3 3 2 Keterangan :

1 = kurang sekali 3 = cukup 5 = baik sekali 2 = kurang 4 = baik

b. Rubrik penilaian produk

Tabel 20. Rubrik penilaian produk

No Nama Aspek yang dinilai

Keindahan Kebersihan Kerapian Rata-rata

1 Anastasia Silvia Putri E. 4 2 3 3.0

2 Emanuella Vembryartha 3 3 3 3.0

3 Aldito Rino Saputro 4 3 3 3.3

4 Andreas Edwin Pradipta 3 3 4 3.3

5 Christian Dedy Septiadi 4 3 2 3.0

6 Christian Wahyu Pratama 2 3 4 3.0

7 ChristmasYubilian Hari W. 5 2 3 3.3

8 Dionisius Wisnu H. 3 3 2 2.7

9 Eleonora Aurora Alden 5 2 5 4.0

10 Elke Levinia Pramesti 3 4 3 3.3

11 Emilianus Risnantyo 3 3 5 3.7

12 Genta Launge Christe S. 5 2 2 3.0

13 Hendricus Dimas Yobel 2 4 4 3.3

14 Imanuel Echagusta 3 3 3 3.0

15 Isabela Krisanti Padma Reta 5 4 5 4.7

16 Klara Fitri Herwanti 2 2 2 2.0

17 Kristoforus Dwirama P. 3 3 3 3.0

18 Lucia Citra Permatasari 2 3 4 3.0

19 Lucia Vania Yosefa H 3 2 5 3.3

20 Maria Angelita Widna P. 3 3 3 3.0

21 Maria Bening Wohingati Y 3 2 3 2.7

22 Maria Callista Lovina 3 4 4 3.7

23 Nadya Dwi Septarinda 4 3 3 3.3

24 Nandhani Mulaning Luga 3 2 2 2.3

25 Natalia Yusshinta W. 2 4 4 3.3

26 Nicolaus Bimandaru 3 3 3 3.0

27 Odilia Lintang Pratidina 4 4 2 3.3

28 Thomas Amara Listu 3 3 4 3.3

29 Valerius Riko Hernawan 4 4 3 3.7

30 Vicentius Vernando Krisna 5 3 2 3.3

31 Vicentius Raditya M 4 4 4 4.0

32 Vitus Anggita Yudhistira 2 3 3 2.7

33 Wahyuning Angger Mulya 4 2 4 3.3

34 Yoga Angga Permadi 3 4 3 3.3

35 Yohanes Krismasjatu K 3 3 3 3.0

36 Mikael Hiro Hanoko 3 2 2 2.3

Keterangan :

1 = kurang sekali 3 = cukup 5 = baik sekali 2 = kurang 4 = baik

g. Tabel 21 Komparasi Hasil Penelitian Prestasi

No. Nama Prestasi Siklus I

Prestasi Kenaikan Siklus I dan Siklus II Prosentase KET. Siklus II KKM 68

1 Anastasia Silvia P 46 68 22 61.11 NAIK

2 Emanuella V 52 68 16 44.44 NAIK

3 Aldito Rino S 53 45 -8 -22.22 MENURUN

4 Andreas Edwin P 67 71 4 11.11 NAIK

5 Christian Dedy S 66 73 7 19.44 NAIK

6 Christian Wahyu P 86 92 6 16.67 NAIK

7 ChristmasYubilian 64 68 4 11.11 NAIK

8 Dionisius Wisnu H. 77 72 -5 -13.89 MENURUN

9 Eleonora Aurora 77 81 4 11.11 NAIK

10 Elke Levinia P 68 81 13 36.11 NAIK

11 Emilianus R 67 68 1 2.78 MENURUN

12 Genta Launge 36 48 12 33.33 NAIK

13 Hendricus Dimas 43 68 25 69.44 NAIK

14 Imanuel Echagusta 73 81 8 22.22 NAIK

15 Isabela Krisanti P 82 83 -8 -22.22 NAIK

16 Klara Fitri H. 86 91 5 13.89 NAIK

17 Kristoforus 75 88 13 36.11 NAIK

18 Lucia Citra P 72 86 14 38.89 NAIK

19 Lucia Vania Y 73 49 -24 -66.67 MENURUN

20 Maria Angelita W 86 90 4 11.11 NAIK

21 Maria Bening 78 87 9 25.00 NAIK

22 M.Callista Lovina 49 70 21 58.33 NAIK

23 N. Dwi Septarinda 57 68 11 30.56 NAIK

24 Nandhani Mulaning 49 28 -21 -58.33 MENURUN

25 Natalia Yusshinta 73 91 18 50.00 NAIK

26 Nicolaus Bimandaru 44 42 -2 -5.56 MENURUN

27 Odilia Lintang P 75 76 1 2.78 NAIK

28 Thomas Amara Listu 82 85 3 8.33 NAIK

29 Valerius Riko H 66 60 -6 -16.67 MENURUN

30 Vicentius Vernando 66 79 13 36.11 NAIK

31 Vicentius Raditya 53 68 15 41.67 NAIK

32 Vitus Anggita Y 49 50 1 2.78 NAIK

33 Wahyuning Angger 67 79 12 33.33 NAIK

34 Yoga Angga 79 89 10 27.78 NAIK

35 Y.Krismasjatu 63 74 11 30.56 NAIK

36 Mikael Hiro Hanoko 58 68 10 27.78 NAIK

Nilai Tertinggi 86 92 6

Nilai Terendah 36 28

Rata – rata 65 80.6

Jadi dapat simpulkan bahwa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Tabel 22. Pencapaian KKM pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I, dan Akhir Siklus II

KKM Kondisi Awal Akhir Siklus I Akhir Siklus II 70

43,24% 72 % 90%

h. Pembahasan

Berdasarkan kenyataan yang ada yang telah dipaparkan pada sub bab komparasi, maka dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan kearah yang lebih baik. Motivasi siswa meningkat baik karena adanya perbaikan pembelajaran melalui penggunaan media pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang tepat dan berbeda dengan pendekatan yang biasa digunakan di sekolah oleh guru.

Siswa yang pada awalnya tidak tertarik dan kurang memperhatikan saat mengikuti pembelajaran berubah menjadi lebih tertarik dan terfokus saat mengikuti pembelajaran. Siswa merasa bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan video sangat membantu mereka dalam memahami materi yang diberikan guru. Sehingga karena merasa mudah menerima materi siswa merasa sangat senang dan perhatian siswa dapat lebih mengarah pada penjelasan yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu pendapat Nasution(1982:64) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi dalam hal ini perasaan senang ketika siswa mengikuti pelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar adalah benar.

Partisipasi siswa dalam hal ini juga meningkat yang dapat dibuktikan dengan melihat tabel keterlibatan siswa saat mengikuti pembelajaran. Pada

siklus I memang masih ada siswa yang sibuk sendiri tanpa memperhatikan guru dan kerja sama kelompok. Tetapi pada siklus II kondisi tersebut sudah tidak ada atau sudah mulai terfokus karena siswa sudah mulai tertarik dan merasa senang dengan yang diberikan guru.

Rata-rata setiap siswa mengalami perubahan baik motivasi maupun prestasi belajarnya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel komparasi kenaikan motivasi dan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa naik karena motivasi belajar siswa juga mengalami kenaikan.

Kenaikan motivasi belajar siswa terjadi karena siswa merasa senang dan tertarik. Kenaikan motivasi ini dapat dilihat berdasarkan jumlah skor masing-masing siswa serta rata-rata dari keseluruhan siswa di kelas. Semua menunjukkan kenaikan yang sangat baik. Sedangkan kenaikan prestasi dilihat dari kenaikan prestasi masing-masing siswa yang meningkat baik, kenaikan jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM, serta meningkatnya rata-rata prestasi belajar siswa. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kenaikan motivasi belajar siswa dapat mempengaruhi kenaikan prestasi belajar siswa.

Kemampuan siswa dalam bekerja sama dan berdiskusi cenderung meningkat. Pada siklus I masih ada yang pasif tetapi pada siklus II sudah tidak ada yang pasif dan semua ikut terlibat dalam kerja sama dengan teman kelompoknya dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru.

Adanya kenaikan motivasi siswa juga mempengaruhi motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Secara garis besar bahwa partisipasi siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Dari keadaan yang ada pada siklus I dan II membuktikan bahwa motivasi belajar siswa membaik dan partisipasi siswa meningkat sehingga usaha siswa dalam mengikuti pembelajaran juga meningkat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutartinah Tirtonegoro (1998:43) yang menyatakan bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk symbol untuk menunjukkan kemampuan dalam mencapai hasil dalam waktu tertentu.

Dari penyataan di atas dapat dikatakan bahwa motivasi yang baik akan memacu siswa memiliki usaha yang baik sehingga prestasi belajar siswa juga baik. Oleh karena itu, peran guru selanjutnya adalah selalu memberikan motivasi sehingga siswa menjadi lebih baik dan aktif. Di samping itu, guru juga memberikan perbaikan dalam setiap pembelajaran dan dapat menjaga peran senang siswa sehingga siswa tidak bosan.

92 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang ditulis pada bab I maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama mata pelajaran IPS materi pelajaran peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dapat dilihat hasil dari peningkatan pembelajaran sebelum menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

Berdasarkan pencapaian hasil KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 6,5. Pada awal dilakukan pembelajaran banyak siswa yang tidak mencapai KKM yaitu 86,2 %, dan nilai rata-rata pada seluruh siswa yang tidak mencapai KKM hanya 4,5. Setelah dilakukan pembelajaran dan dilakukan postes dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing banyak siswa yang dapat mencapai KKM yaitu 10,34%. Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 7,65.

Sehingga pembelajaran melalui sterategi ini dianggap lebih bermakana, memberi ruang pada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka, dan dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) siswa juga diajarkan untuk belajar lebih aktif, mampu bekerja

sama, dengan demikian dapat menerapkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang perlu peneliti sampaikan, yaitu :

1 Untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar dalam materi peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, guru harus mempersiapkan media pembelajaran dan sumber belajar yang menarik bagi siswa sehingga siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar.

2 Agar pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat terlaksana dengan lancar, guru atau peneliti harus cermat dalam menetukan kelompok diskusi bagi siswa. Hal tersebut supaya pembelajaran dapat terlaksana dengan optimal, efektif dan seluruh siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.

Dokumen terkait