• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya UD Diamond SwalayanMedan dalam Melakukan Pengawasan terhadap Produk Makanan dan Minuman yang Dijual

SWALAYAN MEDAN

B. Upaya UD Diamond SwalayanMedan dalam Melakukan Pengawasan terhadap Produk Makanan dan Minuman yang Dijual

Kegiatan utama UD. Diamond Swalayan Medan adalah perdagangan umum. Produk yang dijual di Diamond Swalayan antara lain adalah:

b) Softline, meliputi drink and cigarrete (minuman dan rokok), garment

(pakaian), sport (peralatan olah raga), toys and hobbies (mainan anak). c) Dry Food, meliput i Grocery (bahan pangan), confectionary (permen),

basic commodity (bahan pokok).

d) Home Industry,meliputi roti tawar dan kue atau roti basah.112

Upaya pengawasan produk di UD. Diamond Swalayan Medan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:

1. Pemeriksaan Pertama

Pemeriksaan pertama kali dilakukan di gudang ketika produk baru saja diterima oleh UD. Diamond Swalayan Medan dari supplier. Alasan memilih gudang sebagai tempat pemeriksaan karena untuk memudahkan

111

Hasil wawancara dengan Bapak Ilham Ashari selaku Kepala Pengawas Penjualan (Head Supervisor Sales) dari UD. Diamond Swalayan, [Pada tanggal 23 Februari 2017, pukul 17.00 WIB].

112

Hasil wawancara dengan Bapak Ilham Ashari selaku Kepala Pengawas Penjualan (Head Supervisor Sales) dari UD. Diamond Swalayan, [Pada tanggal 23 Februari 2017, pukul 17.00 WIB].

para karyawan ketika menurunkan produk yang telah dikirim sehingga dapat langsung masuk gudang. Pemeriksaan ketika di gudang dilakukan oleh beberapa staff bagian Pembelian. Dalam proses pengecekan produk tersebut terdapat blanko yang digunakan untuk menyesuaikan antara produk yang dipesan dengan produk yang dikirim. Blanko tersebut disebut dengan blanko PO (purchase order). Blanko PO (purchase order) pada dasarnya adalah sebuah dokumen yang dikirimkan ke supplieruntuk memasukkan barang atau jasa yang dibutuhkan.

Pada umumnya, dalam blanko tersebut tertera antara lain nama UD. Diamond Swalayan nomor dan tanggal PO (purchase order), merek dan nama produk yang dipesan, jumlah pesanan, harga, potongan, nilai pembelian, persetujuan dari pihak HRD. Pemeriksaan terhadap produk- produk tersebut selain untuk memeriksa kesesuaian antara produk yang dipesan dengan produk yang dikirim, pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui kondisi produk tersebut, misalnya tentang legalisasi produk tersebut, yaitu terdaftar atau tidaknya produk tersebut dalam Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pengecekan terhadap ada atau tidaknya label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), pengecekan terhadap exp. Date yaitu batas waktu produk tersebut aman untuk dikonsumsi atau biasa disebut masa kedaluwarsa. Para staff bagian Pembelian juga memperhatikan kemasan produk-produk tersebut yaitu apakah kemasan tersebut menarik atau tidak, mudah rusak atau tidak, serta memperhatikan keutuhan

kemasan. Pemeriksaan dilakukan secara manual dengan mengambil satu produk sebagai sample dengan catatan supplier menjamin bahwa semua produk dalam kondisi yang sama. Alasan menggunakan cara tersebut karena mengingat adanya keterbatasan jumlah karyawan yang tidak memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap semua produk. Setelah produk selesai dalam proses pengecekan dan semua telah sesuai dengan pesanan serta produk sesuai dengan standar nasional maka PO (purchase order) dan surat jalan dari pihak supplier harus divalidasi oleh kedua pihak sebagai tanda bahwa transaksi telah berlangsung dengan sah. Kemudian produk di bawa masuk ke toko dengan menggunakan troli khusus yang disebut denganhand pallet, dan untuk produk yang tidak ada barcodenya maka produk tersebut harus dibuatkan barcodenya terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam toko.

Pada bagian gudang terdapat ruang sortasi yang berfungsi untuk memilih produk-produk yang berkualitas sesuai standar yang telah ditentukan (quality control), biasanya produk yang disortasi adalah produk

home industry. Quality control produk dilakukan oleh Asisten Supervisor

bagian Pembelian serta para anggota bagian Pembelian. Khusus untuk produk home industryseperti: roti tawar dan roti basahpengecekan dilakukan satu per satu. Pengecekan dilakukan untuk memisahkan produk yang layak jual dan yang tidak layak jual. Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil kemungkinan kerugian yang harus ditanggung oleh UD. Diamond Swalayan Medan akibat pembusukan atau penurunan kualitas

produk dikemudian hari. Pemeriksaan dilakukan ketika produk datang dari

supplier dan langsung dilakukan apabila terdapat produk yang telah buruk kondisinya. Khusus untuk beberapa produk, supplier tidak mau menerima

return dikemudian hari. Jadi, apabila produk tidaklaku terjual kepada konsumen maka kerugian ditanggung oleh pihakUD. Diamond Swalayan Medan sendiri.113

2. Pemeriksaan Kedua

Jenis makanan dan minuman yang dijual di UD. Diamond Swalayan Medan sangat beraneka ragam. Dalam penentuan produk yang layak jual, pihak UD. Diamond Swalayan Medan selalu memperhatikan dan meneliti kode tanggal kedaluwarsa, kode awal produksi, kelayakan kemasan, dan bau dari pada produk-produk yang telah disusun pada rak. Dalam pemeriksaan kedua dilakukan ketika produk sudah berada di dalam toko dan telah disusun di rak display. Pada pemeriksaan kedua dilakukan oleh pramuniaga. Pemeriksaan dilakukan setiap hari pada waktu pagi sebelum toko dibuka ketika pramuniaga membersihkan dan menata ulang produk-produk yang telah disusun di rak. Apabila ditemukan produk yang sudah tidak layak jual, baik karena kemasan telah rusak maupun telah kedaluwarsa maka produk tersebut akan disortir dari produk-produk yang masih layak jual dan dikembalikan ke gudang. Dilakukannya pemeriksaan terhadap produk yang sudah diletakkan di rak display bertujuan untuk mensortir produk-produk yang telah kedaluwarsa. Hal ini dimaksudkan

113

Hasil wawancara dengan Bapak Ilham Ashari selaku Kepala Pengawas Penjualan (Head Supervisor Sales) dari UD. Diamond Swalayan, [Pada tanggal 23 Februari 2017, pukul 17.00 WIB].

supaya produk yang sudah kedaluwarsa tidak ikut terjual kepada konsumen, sehingga keamanan dan keselamatan konsumen terjamin.

Perlu diketahui bahwa tidak jarang pula Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Perdagangan bersama-sama melakukan operasi ke UD. Diamond Swalayan Medan untuk melakukan pengawasan terhadap produk- produk yang beredar di masyarakat apakah produk-produk tersebuat sudah sesuai dengan standar nasional dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat konsumen. Waktu yang paling sering dilakukan operasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah waktu menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, karena pada kondisi tersebut permintaan bahan pangan oleh konsumen sangat meningkat drastis. Tidak sedikit para pelaku usaha khususnya perusahaan ritel kurang memperhatikan kondisi produk yang layak jual atau sudah tidak layak jual karena terlalu sibuk dengan kegiatan lain. Dengan demikian UD. Diamond Swalayan Medan selalu siap setiap saat untuk dilakukan operasi oleh pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Perdagangan Kota Medan.

3. Pelayanan Keluhan Konsumen

Upaya UD. Diamond Swalayan Medan dalam memberikan perlindungan kepada konsumen adalah dengan cara memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menyampaikan keluhan atas pelayanan yang diberikan oleh UD. Diamond Swalayan Medan. Termasuk menyampaikan keluhan atas produk yang sudah tidak layak konsumsi atau telah kedaluwarsa meskipun produk tersebut telah dibeli oleh konsumen.

Pelayanan keluhan konsumen pada tahap awal yaitu ke bagian kasir yang berada di pintu masuk UD. Diamond Swalayan Medan. Adanya pelayanan keluhan konsumen dilakukan untuk memberikan hak-hak konsumen sebagai wujud upaya perlindungan terhadap konsumen. Terhadap keluhan yang disampaikan oleh konsumen ke bagian kasir akan memberikan tanggapan sesuai dengan jenis masalah yang dikeluhkan oleh konsumen. Untuk keluhan terhadap adanya produk kedaluwarsa,kasir akan memberikan ganti rugi sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dari data- data yang penulis peroleh dari penelitian di UD. Diamond Swalayan Medan yang telah diuraikan diatas, maka penulis menganalisis bahwa prinsip pemeriksaan yang dilakukan oleh UD. Diamond Swalayan Medan dilakukan dalam rangka upanya pencegahan adanya produk kedaluwarsa.UD. Diamond Swalayan Medan berusaha melakukan pemeriksaan sebelum produk sampai ke tangan konsumen.114

1. Upaya pengawasan kualitas ketika produk datang.

Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar mutu pangan untuk layak dikonsumsi sehingga menjamin keamanan, kenyamanan, dan keselamatan bagi konsumen. Dalam proses pergudangan pada sistem sirkulasi produk yang dijalankan oleh UD. Diamond Swalayan Medan ada 3 (tiga) langkah penting yang dilakukan untuk memberikan upaya perlindungan konsumen, yaitu :

2. Penyimpanan produk di dalam gudang dalam waktu yang tidak lebih dari satu minggu.

114

Hasil wawancara dengan Bapak Ilham Ashari selaku Kepala Pengawas Penjualan (Head Supervisor Sales) dari UD. Diamond Swalayan, [Pada tanggal 23 Februari 2017, pukul 17.00 WIB].

3. Melakukan pengawasan di setiap rak display dan mengurangi penumpukan produk.115

Upaya yang dilakukan UD. Diamond Swalayan Medan pada proses display

produk yaitu dengan melakukan metode pemajangan produk yang lebih awal masuk toko untuk ditaruh pada posisi yang paling depan. Hal ini merupakan langkah yang diupayakan UD. Diamond Swalayan Medan sebagai pelaku usaha untuk memperlancar sirkulasi produk. Apabila dilihat dari sudut pandang konsumen metode pemajangan produk tersebut akan mengurangi resiko kedaluwarsa pada produk yang dijual, yaitu dengan cara menempatkan produk yang datang lebih awal dalam jangkauan yang lebih mudah diambil atau dipilih oleh konsumen. Dengan adanya prinsip pemeriksaan maka hak-hak dasar konsumen akan terpenuhi yaitu :

1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi suatu produk.

2. Hak untuk memilih produk serta mendapatkan produk tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.

3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan produk.116

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 29 menyatakan bahwa: “Pemerintah bertanggung jawab atas pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen yang menjamin diperolehnya hak

115

Hasil wawancara dengan Bapak Ilham Ashari selaku Kepala Pengawas Penjualan (Head Supervisor Sales) dari UD. Diamond Swalayan, [Pada tanggal 23 Februari 2017, pukul 17.00 WIB].

116

konsumen dan pelaku usaha serta dilaksanakannnya kewajiban konsumen dan pelaku usaha.”117

1) Seksi Perlindungan Konsumen mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengawasan lingkup perlindungan konsumen.

Sesuai dengan Peraturan Walikota Medan Nomor 15 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan pasal 41 ayat (1) dan (2) yang berbunyi sebagai berikut:

2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Seksi Perlindungan Konsumen mempunyai fungsi:

a. penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Perlindungan Konsumen;

b. penyusunan bahan petujuk teknis lingkup perlindungan konsumen; c. pengumpulan dan pengolahan data lingkup perlindungan konsumen; d. pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa di pasar;

e. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan lingkup perlindungan konsumen;

f. penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas;

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Diaturnya Peraturan Walikota Medan yang mengatur tugas pokok dan fungsiDinas Perdagangan Kota Medan. Maka Dinas Perdagangan Kota Medan mempunyai wewenang dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan kepada setiap pelaku usaha demi terwujudnya perlindungan terhadap konsumen, untuk itu terdapat 2 (dua) macam bentuk pengawasan, yaitu pengawasan berkala dan pengawasan khusus. Yang dimaksudkan dengan pengawasan berkala adalah pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Kota Medan kepada setiap pelaku usaha, seperti contoh: 10 hari melakukan pengawasan terhadap pelaku usaha yang menjual satu jenis produk misalnya berkaitan dengan elektronik seperti (televisi, telfon seluler (handphone), air conditioner (AC), dll. Hal ini

117

Drs. M. Sadar,M.H dan Prof. MOH. Taufik Makarao, S.H, MH, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, (Jakarta: Akademia, 2012), hal. 69.

dapat dilakukan selama 1 (satu) bulan dan secara berkala. Untuk bulan selanjutnya melakukan pengawasan kepada pelaku usaha yang menjual produk sejenis yang berbeda dengan bentuk pengawasan yang sama. Kemudian, pengawasan khusus adalah yang berkaitan dengan penyidikan jika sudah ada ditemukan barang yang diduga sebagai produk yang cacat dan tidak layak untuk diperjualbelikan kepada konsumen.118

Pelaku usaha UD. Diamond Swalayan Medan bertanggung jawab terhadap penjualan produk-produknya. UD. Diamond Swalayan Medan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumennya. Salah satunya Upaya-upaya yang dilakukan UD. Diamond Swalayan Medan dalam memberikan perlindungan kepada konsumen sudah memenuhi standar perlindungan konsumen sehingga produk-produk yang dijual kepada konsumen di UD. Diamond Swalayan Medan sudah sesuai dengan standar mutu pangan yang aman dan layak untuk dikonsumsi serta menjamin keselamatan kepada konsumen. Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan telah memenuhi asas kemanfaatan serta asas keamanan dan keselamatan konsumen.

C. Upaya Penyelesaian Masalah atas Produk Makanan dan Minuman