Gambar 2.3.h.1.a stadion olympic munich.
Sumber : www.google.com
Struktur fasade terdiri dari jaringan kabel dengan jarak 1,50 mX 1,50 m, kabel mutu tinggi dengan diameter 22mm. Setiap kabel horizontal diberi gaya prategang, diangkur pada struktur bangunan kiri dan kanan.kabel vertikal diberi gaya prategang yang diangkur pada girder yang terletak pada atap dan lantai.
Pada sistem konvensional, panel kaca menumpu pada jaringan kabel pada keempat sudutnya menggunakan sistem jepit, menyalurkan beban kaca pada kabel prategang.
Gambar 2.3.1.b hotel gumaya semarang. Screen wall dengan teknik kabel baja prategang suspendend linear. Sumber : Harianto Hardjasaputra. STRUKTUR TRANSPARAN. 2012. Hal 43
Gambar 2.3.1.c A. Detail dari pemegang panel kaca, B. Detail penjepit kabel horizontal dan vertikal dengan pemegang kaca.
Sumber :Harianto Hardjasaputra. STRUKTUR TRANSPARAN. 2012. Hal 43
Perancangan struktur kabel, yang menentukan perancangan adalah bukan beban sendiri melainkan akibat beban angin, terutama masalah deformasi. Kecepatan angin 100 km/jam yang dapat
singapore. Sama halnya seperti gambar 2.3.h.1.b dan Gambar 2.3.h.b. sistem kabel ini dikelompokan sebagai sistem linear, sebagai sistem struktur fasade yang paling sederhana.
Perancangan struktur kabel harus mempertimbangkan antara besarnya gaya prategang dan deformasi jaringan kabel. Pada sistem linear untuk memperkecil deformasi pada jaringan kabel, dilakukan dengan cara memperbesar gaya prategangnya. Tetapi hal ini akan meningkatkan biaya konstruksi, karena harus mempebesar dimensi balok dan baja untuk dudukan ankur. Alternatif sistem ini dikelompokan sebagai sistem cabel truss, yang dapat memperkecil deformasi yang terjadi tanpa harus mempebesar gaya prategang.
Gambar 2.3.1.d screen wall pada changi airport singapore. A. Pemegang panel kaca dan persilangan kabel baja. Sumber :Harianto Hardjasaputra. STRUKTUR TRANSPARAN. 2012. Hal 45
Gambar 2.3.1.e spike truss yang dipasang horizontal untuk penyangga fasade kaca. Sumber :Harianto Hardjasaputra. STRUKTUR TRANSPARAN. 2012. Hal 45
Gambar 2.3.1.f beberapa tipe sistem cable truss (a,b,c) kekakuannya jauh lebih besar dibandingkan cable linear (d).
Sumber : Harianto Hardjasaputra. STRUKTUR TRANSPARAN. 2012. Hal 46
KONSTRUKSI ATAP STADION OLAHRAGA
Struktur atap jaringan kabel pada Olympic stadium munich terkenal sangat mahal, karena menggunakan penutup terbuat dari glass-arcrylic, selain itu memerlukan ratusan macam detail pertemuan untuk mentranfer gaya-gaya prategang dengan baik. Ikatan dan lintasan kabel juga beragam. Terlihat pada gambar
Schlaich dan bergemann mengembangkan penggunaan struktur hibrid pada atap stadion. Struktur hibrid adalah gabungan antara struktur kabel dan tekstil (membran). tahun 2002 atap stadion gottlieb daimler stadium di stuttgart. Struktur ini sederhana namun mampu tampil menawan.
Pada konstruksi atap stadion memperkenalkan sistem struktur yang diberi nama struktur jari-jari dan roda sepeda, konstruksi atap dibuat dengan merentangkan kabel baja prategang di antara cincin luar dan cincin dalam. Akibat gaya prategang pada kabel maka cincin kuar akan bekerja sebagai cincin tekan (compression ring) dan cincin dalam sebagai cincin tarik (tension ring). Dengan sistem struktur jari-jari roda sepeda paada kedua cincin atap stadion tersebut, maka cincin elips bagian luar yang bekerja sebagai cincin tekan, dengan ketinggian yang berfariasi menghasilkan gelombang dari struktur cincin luar, cincin elips bekerja sebagai cincin tarik pada bagian struktur kabel. Pondasi atap stadion dirancang untuk beban gravitasi, untuk menunjang yang harus ditarik dan pengankuran.
Gambar 2.3.1.h potongan struktur atap stadion Gottlieb Daimler Stadium Stuttgart. 1. Atap membran, 2. Cincin tarik, 3. Jari-jari atap, 4. Cincin tekan (kotak baja)
Gambar 2.3.1.i tampak atas sistem struktur atas Stadion. Pengaplikasian struktur jari-jari roda.
1. Atap membran ( baja kotak ), 2. Cincin tarik ( kabel baja prategang ), 3. Jari-jari atap ( kabel baja prategang ), 4. Struktur kedua untuk pengikatan tekstil, 5. Membran tekstil
bahan Polyester lapisan PVC. Sumber : Schlaich bergermann und partner Menara pengamat Killesberg (1993)
Secara struktur dan dimensi menara pengamatt di killesberg stuttgart lebih kecil dibandingkan dengan menara pendingin PLTN Schemehusen, menara ini menjadi ikon bunga internasional pada daerah perbukitan killerg-stuttgart jerman, menara untuk pengunjung terletak pada bagian puncak tertinggi agar dapat menikmati pemandangan lepas ke kota stuttgart dan sekelilingnya.
Schlaich merancang menara ini dengan prinsip se transparan mungkin dengan prinsip struktur kabel. Struktur kabel di gantung pada puncak penopang baja utama yang ditempatkan sentris, lalu bagian bawahnya diankur dan diberi pondasi, sehingga kabel pada bagian atas di kencangkan sehingga terjadi gaya prategang lalu diankur dan pada ankur tersebut diberi pondasi untuk melawan gaya gravitasi yang terjadi.
Lengkung antiklastis dostabilkan oleh struktur jari-jari roda yang diletakkan pada 4 level pada ketinggian +8, 16, 24, dan 31 m. Mereka berfungsi sebagai plafon untuk pengunjung, yang menumpu pada penopang dan struktur kabel. Tangga sepiral yang menghubngkan platfrorm juga berfungsi untuk memperkaku S menara secara keseluruhan beban hidup.
Gambar 2.3.1.j menara pengamat killesberg – stuttgart 1993.
Yang dilingkar tersebut adalah plate form yang berfungsi sebagai tempat berjalannya pengunjung dan juga berfungsi sebagai cincin tekan.
Gambar 2.3.1.k detail struktur .
A. Sistem penyangga ( strut ), B. Sistem pengikat kabel pada pondasi ( tie ) Sumber : Harianto Hardjasaputra. STRUKTUR TRANSPARAN. 2012. Hal 53
3.3 Contoh Kasus Struktur Tenda (Tensile Structure) 1. Carlos Moseley Music Pavilion, New York, 1991
Bangunan ini berfungsi sebagai wadah pertunjukan musik yang dapat dipindahkan dan dibongkar pasang dalam beberapa jam. Proses pemindahannya saja akan memerlukan tujuh buah truk: tiga di antaranya membawa tiga buah rangka truss sepanjang 20 meter dan empat truk lain membawa membran beserta perlengkapan lainnya.
Proses konstruksi pavilion ini dimulai dengan pemasangan rangka truss membentuk semacam tripod untuk menopang tenda. Pemasangan truss tersebut dimulai dengan meletakkan ujung dari dua truss pertama di titik-titik yang ditentukan, kemudian dibangun panggung berukuran 12 x 24 meter di antara kedua titik tersebut. Lalu dibangun pula bantalan pondasi berukuran besar untuk menopang pompa hidrolik yang mendongkrak kedua truss melintasi panggung dan menempelkan kedua ujungnya satu sama lain. Kedua ujung truss ini ditempelkan, dikunci menjadi satu, dan digabungkan dengan rangka truss ketiga yang masih terlipat.
Truss ketiga ini kemudian ikut mendongkrak kedua batang truss lain perlahan-lahan menjadi tegak. Saat posisi struktur setengah tegak, membran dipasang pada kabel-kabel. Terakhir, struktur tuss dinaikkan kembali sehingga menarik dan menegangkan membran penutup sesuai rancangan.
Gambar 2.3.15 Interior Pavilion Sumber: google.com
Gambar 2.3.16 Proses instalasi struktur Carlos Moseley Music Pavillion Sumber: arquiteturaefemera.blogspot.com