• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Digital Millenium Copyright Act (DMCA) di Amerika Serikat

B. Perlindungan Buku Elektronik sebagai Karya Digital di Beberapa Negara 1.Copyright Law 1976 di Amerika Serikat

2. The Digital Millenium Copyright Act (DMCA) di Amerika Serikat

Digital Millennium Copyright Act (DMCA) adalah sebuah amandemen terhadap Undang-Undang Hak Cipta Amerika Serikat. DMCA disahkan dalam menanggapi kurang mengakomodirnya Undang-Undang Hak Cipta Amerika Serikat yang membahas sifat teknologi dan bagaimana hal itu mempengaruhi Undang-Undang Hak Cipta yang lebih dulu ada. Pemegang Hak Cipta di Amerika Serikat merasa bahwa banyak undang-undang tidak memberikan perlindungan yang cukup bagi karya-karya mereka. DMCA menjadi sebuah solusi hukum bagi perlindungan terhadap suatu keaslian konten Hak Cipta dan keaslian produk Hak Cipta yang berformat digital. Amerika Serikat menandatangani dua perjanjian yang menawarkan perlindungan lebih bagi para pemegang Hak Cipta internasional dan juga dibahas isu isu teknologi yang relevan untuk menjaga Hak Cipta yang aman. Perjanjian WIPO Copyright Treaty (WCT) dan WIPO Performances and Phonograms Treaty(WPPT) yang ditandatangani oleh Amerika Serikat pada bulan Desember 1996 dan diratifikasi

oleh Kongres. Perjanjian ini bertujuan memperluas akses untuk perlindungan pemegang Hak Cipta di negara masing-masing.

DMCA dibagi ke dalam 5 (lima) bab atau judul yaitu:

Title I: The WIPO Copyright and Performances and Phonograms Treaties Implementation Act of 1998. Bab ini implementasi dari perjanjian WIPO yang mana Amerika Serikat adalah negara yang menandatangani perjanjian WIPO.

Title II: The Online Copyright Infringement Liability Limitation Act. Bab ini menjelaskan pembatasan-pembatasan akan kewajiban dari penyedia jasa layanan online dalam hal pelanggaran hak cipta ketika terlibat dalam beberapa jenis kegiatan online.

Title III: The Computer Maintenance Competition Assurance Act. Bab inimenjelaskan tentang pengecualian untuk membuat salinan program computer untuk tujuan pemeliharaan atau perbaikan.

Title IV: Miscellaneous Provisions. Bab ini berisi beberapa ketentuan lain yang berkaitan dengan fungsi Dewan Hak Cipta, pendidikan jarak jauh, ketentuan untuk membantu perpustakaan dengan menjaga phonorecords dari rekaman suara, ketentuan yang berkaitan dengan perundingan bersama dan pengalihan hak film.

Title V: The Vessel Hull Design Protection Act.114

114Wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/Digital_Millennium_Copyright_Act, diakses tanggal 25 september 2016

DMCA membatasi kemampuan untuk membuat, menjual atau mendistribusikanperangkat yang melanggar perlindungan Hak Cipta. Dari

Title I DMCA Section 103 menambahkan Bab 12 baru sampai bagian ke 17 dari US Code. Section baru 1201 mengimplementasikan kewajiban untuk memberikan perlindungan yang memadai dan efektif terhadap tindakan pelanggaran yang mana teknologi digunakan oleh pemilik Hak Cipta untuk melindungi karya-karya mereka. Section 1201 membagi langkah-langkah pencegahan akses teknologi menjadi dua kategori:

a. Mencegah akses yang tidak sah ke karya yang berhak cipta b. Mencegahcopyingtidak sah dari karya berhak cipta

Membuat atau menjual perangkat atau layanan yang disalahgunakan dengan menggunakan teknologi dilarang. Ketentuan larangan untuk menghindari akses tidak sah ke hasil karya yang berhak cipta dimungkinkan tetapi sulit untuk melarang tindakan copying tidak sah terhadap karya yang berhak cipta. Section 1201 ini sesungguhnya tidak melarang penggunaan media teknologi dalam memanfaatkan karya yang berhak cipta tetapi pemanfaatan yang adil dan ditujukan untuk mencegahcopyingtidak sah.

Title II dari DMCA menambahkanSection512 yang baru untuk membuat pembatasan tanggung jawab atas pelanggaran Hak Cipta oleh penyedia layanan online (service provider). Pembatasan didasarkan pada empat kategori berikut oleh sebuahservice provider.115

1. Transitory Communications 115Ibid.

2. System Caching

3. Storage of information on systems or networks at direction of users 4. Information Location Tools

Setiap pembatasan berkaitan dengan fungsi yang terpisah dan berbeda, apakah

service provider memenuhi syarat terhadap pelanggaran pembatasan yang tercantum dalam Title II (Section 512 (n)). Kegagalan service provider dalam terpenuhinya syarat pelanggaran suatu pembatasan dalam Section 512 tidak selalu membuatnya bertanggung jawab atas pelanggaran Hak Cipta. Pemilik Hak Cipta masih harus membuktikan bahwa service provider telah melakukan pelanggaran Hak Cipta, dan

service provider masih mungkin melakukan pembelaan, seperti adanya asas pemanfaatan karya cipta yang adil, yang dimungkinkan bagi tergugat pada umumnya (Section 512 (i)). Selain membatasi tanggung jawab service provider, Title II berisi prosedur dimana pemilik Hak Cipta dapat memperoleh panggilan dari pengadilan federal yang memerintahkan service provider untuk mengungkapkan identitas pelanggan yang diduga terlibat dalam kegiatan pelanggaran Hak Cipta (Section 512 (h)). Section 512 juga memuat ketentuan untuk memastikan bahwaservice provider

tidak ditempatkan pada posisi memilih antara pembatasan tanggung jawab dan menjaga privasi pelanggan mereka. Subsection (m) secara eksplisit menyatakan bahwa tidak ada dalam Section 512 bahwaservice provider memonitor layanan atau akses material yang melanggar hukum.

Dalam dunia virtual plagiarisme dan pelanggaran Hak Cipta sangat sulit dibedakan. Keduanya sangat berkaitan dengan doktrin fair use. Orang mungkin saja

menggunakan doktrin fair use, terutama pada media internet asalkan memenuhi faktor yang menjadi pedoman suatu perbuatan dikatakanfair use. DMCA tidak menjelaskan mengenai faktor untuk menentukan apakah suatu perbuatan tergolong fair use atau tidak pada media internet karena pada dasarnya faktor yang digunakan adalah sama dengan faktor yang telah disebutkan pada US Copyright 1976 Section 107. DMCA lebih mengatur mengenai tindakan pelanggaran melalui media internet secara teknis, seperti tanggung jawab provider internet, kontrak dan lisensi para pihak di internet, atau bentuk tindakan transfer pada internet.

Hukum hak cipta dari Amerika Serikat mengatur hak-hak hukum ditegakkannya karya kreatif dan artistik berdasarkan hukum Amerika Serikat. Hukum hak cipta di Amerika Serikat adalah bagian dari hukum federal, dan diberi wewenang oleh Konstitusi. Kekuatan untuk memberlakukan hukum hak cipta yang diberikan dalam Pasal I Bab 8 Ayat 8 juga dikenal sebagai Klausul Hak Cipta, yang menyatakan bahwa kongres harus memiliki kekuasaan sebagai berikut:

“Untuk mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Seni yang bermanfaat, dengan cara menjamin untuk jangka Waktu terbatas bagi para Pengarang dan Penemu Hak eksklusif atas Tulisan dan Penemuan mereka masing-masing.”klausul ini membentuk dasar bagi hukum hak cipta AS (‘Science’, ‘Penulis’, ‘Tulisan-tulisan’) dan hukum paten (‘Seni yang berguna’, ‘Penemu’, ‘Penemuan’), dan termasuk jangka waktu tertentu diizinkannya untuk hak cipta dan paten (‘Waktu terbatas’), serta barang-barang yang dapat mereka lindungi (“Hak eksklusif atas Tulisan dan Penemuan mereka masing-masing”).116 Di Amerika Serikat, pendaftaran klaim hak cipta, pencatatan transfer hak cipta, dan aspek administrasi lainnya dari hak cipta adalah tanggung jawab Kantor Hak Cipta Amerika Serikat (United States Copyright Office), yaitu sebuah lengan dariLibrary of 116http://lautcyber.blogspot.co.id/2012/11/undang-undang-hak-cipta-di-amerika-1.html di akses pada tanggal 20-10-2016 jam 10.33 wib

Congress. Undang-undang Kantor Hak Cipta dikodifikasi dalam Kitab Undang-Undang Federal (Code of Federal Regulations/CFR). Undang-undang ini juga dikenal sebagai Edaran 96.117

Dokumen terkait