• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dilihat dari Bentuknya

Dalam dokumen REGISTER DALAM SITUS KOMUNITAS DUNIA MAYA (Halaman 49-72)

BAB IV ANALISIS DATA

A. Karakteristik Penggunaan Bahasa Indonesia pada Register

3. Dilihat dari Bentuknya

lingual, asal bahasa).

1. Menanggapi suatu Thread. 2. Panggilan atau sapaan. 3. Reputasi. 4. Pangkat atau tingkatan.

5. Koneksi dan istilah dalam internet. 1. Gaya bahasa perbandingan (metafora, personifikasi, asosiasi). 2. Gaya bahasa pertentangan (paradoks, antithesis). 3. Gaya bahasa sindiran

(ironi, sinisme, sarkasme). Tujuan:

1. Menjelaskan karakteristik penggunaan bahasa Indonesia pada register dalam situs komunitas dunia maya Kaskus.

2. Mendeskripsikan kosakata khusus penanda register dalam situs komunitas dunia maya Kaskus.

3. Menjelaskan gaya bahasa dalam situs komunitas dunia maya Kaskus.

Hasil:

1. Karakteristik penggunaan bahasa Indonesia pada register dalam situs komunitas dunia maya Kaskus.

2. Kosakata khusus penanda register dalam situs komunitas dunia maya Kaskus.

commit to user

Sumber data dalam penelitian ini adalah situs komunitas dunia maya Kaskus. Data yang digunakan adalah penggunaan bahasa tulis yang berupa satuan lingual yakni kata, frasa, klausa, dan kalimat yang mengandung register dalam situs komunitas dunia maya Kaskus.

Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolingistik yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik penggunaan bahasa Indonesia pada register dalam situs komunitas dunia maya Kaskus, mendeskripsikan kosakata khusus penanda register dalam situs komunitas dunia maya Kaskus, dan menjelaskan gaya bahasa dalam situs komunitas dunia maya Kaskus.

Analisis yang pertama adalah tentang karakteristik penulisan register yang ada di dalam Kaskus. Karakteristik penggunaan bahasa Indonesia pada register di dalam Kaskus meliputi pelesapan afiks dalam bahasa Indonesia, hibrida, dan kontraksi; singkatan (singkatan yang menggunakan huruf kapital, bentuk penggalan, angka sebagai pengganti kata dan suku kata, dan gabungan huruf dan angka) dan akronim (akronim yang berasal dari huruf awal tiap kata dan akronim yang ditulis dengan huruf kecil); dan berdasar dari bentuknya (berdasar satuan lingual dan asal bahasa).

Analisis kedua adalah tentang kosakata khusus penanda register dalam Kaskus (menanggapi suatu thread, panggilan atau sapaan, reputasi, pangkat atau tingkatan, dan koneksi dan istilah dalam internet).

Analisis terakhir adalah gaya bahasa yang terdapat di dalam Kaskus (perbandingan, pertentangan, dan sindiran). Hasil dari penelitian ini adalah karakteristik penggunaan bahasa Indonesia pada register dalam situs komunitas dunia

commit to user

maya Kaskus, kosakata khusus penanda register dalam situs komunitas dunia maya Kaskus, dan gaya bahasa dalam situs komunitas dunia maya Kaskus.

commit to user

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif karena data yang diteliti berupa kata-kata dan bukan angka-angka. ”Metode kualitatif yaitu metode pengkajian atau metode penelitian terhadap suatu masalah yang tidak didesain atau dirancang menggunakan metode statistik” (Edi Subroto, 2007:5).

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Peneliti mencatat dengan teliti dan cermat data yang berwujud kata-kata, kalimat, wacana, gambar-gambar atau foto, kemudian dilakukan analisis data untuk membuat kesimpulan umum. ”Dikatakan deskriptif sebab penelitian ini dilakukan semata-mata hanya didasarkan pada fakta atau fenomena yang ada dan secara empiris hidup pada penuturnya, sehingga hasilnya adalah perian bahasa yang mempunyai sifat pemaparan yang apa adanya” (Sudaryanto, 1992:62). Penulis menggunakan pendekatan sosiolinguistik dalam mengkaji register dalam situs komunitas dunia maya Kaskus.

B. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah penggunaan bahasa tulis yang berupa satuan lingual yakni kata, frasa, klausa, dan kalimat yang mengandung register dalam situs komunitas dunia maya Kaskus. Data diambil dari bulan Juli sampai dengan Desember

commit to user

2011. Sumber data adalah asal data penelitian itu diperoleh sebagai tumpuan dalam penelitian. Sumber data penelitian ini adalah situs komunitas dunia maya Kaskus

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data-data yang berkualitas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka dan teknik catat.

Teknik pustaka menurut Edi Subroto (2007 : 47) adalah ”mempergunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Sumber-sumber tertulis itu dapat berwujud majalah, surat kabar, karya sastra, buku bacaan umum, karya ilmiah, buku perundang-undangan”. Teknik pustaka dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data kebahasaan berupa fenomena kebahasaan dalam situs komunitas dunia maya Kaskus. Data yang dipilih kemudian dikumpulkan dengan cara diprint out.

Setelah terkumpul, data kemudian dicatat dengan menggunakan teknik catat. ”Teknik catat adalah mengadakan pencatatan terhadap data yang relevan yang sesuai dengan tujuan penelitian” (Edi Subroto, 2007:47). Data tersebut dicatat dan diklasifikasikan, kemudian dilakukan penomoran data sesuai dengan tanggal, bulan, tahun, dan nomor urut.

D. Klasifikasi Data

"Pengklasifikasian data merupakan masalah pengaturan data menurut asas- asas tertentu yang mempunyai kepentingan cukup strategis di dalam penelitian” (Edi

commit to user

Subroto, 2007: 51). Klasifikasi data dilakukan setelah semua data terkumpul. Klasifikasi data sangat bermanfaat untuk mengarahkan sekaligus memudahkan di dalam penganalisisan.

Data tersebut dicatat dan diklasifikasikan, kemudian dilakukan penomoran data sesuai dengan tanggal, bulan, tahun, dan nomor urut. Contoh:

(1) <regkas211011-38> Sorry gan pertamaxnya habis, ente premium aja ya Keterangan:

(1) : nomor urut

regkas : register dalam Kaskus

Pertamaxnya : data yang dikaji (selanjutnya data yang dikaji akan dicetak tebal)

211011 : tanggal pengambilan data (tanggal 21, bulan Oktober, tahun 2011)

38 : nomor data

Berikut adalah pengklasifikasian datanya.

No. Jenis data Nomor Data

1. Bidang Morfologi

a. Pelesapan afiks dalam bahasa Indonesia

b. Hibrida

c. Kontraksi

<regkas150811-03> ...klo lihat yang gituan mulu

<regkas150811-05> ngejunk doang kerja lu gan..

<regkas250911-18> ...ganti koneksi inet yang lebih dewa...

commit to user 2.

3.

Singkatan dan Akronim a. Singkatan

1) Singkatan yang menggunakan huruf awal kapital

2) Bentuk penggalan a) Penggalan suku kata

pertama

b) Penggalan suku terakhir c) Pengekalan empat huruf

pertama

3) Angka sebagai pengganti kata dan suku kata

4) Gabungan huruf dan angka

b. Akronim

1) Akronim yang berasal dari huruf awal tiap kata

2) Akronim yang ditulis dengan huruf kecil

Dilihat dari Bentuknya a. Berdasar satuan lingual 1) Kata

<regkas230811-06> ...mudah2an HT

<regkas150911-12> ...keren bro situsnya

<regkas100811-02> ah yang boneng gan <regkas301211-131> ituu warnet apa hotel sist

<regkas230811-06> mudah2an HT

<regkas191211-107> ...Thanks b4..

<regkas011011-22> kalo ada bau IGO...

<regkas241011-44> .... dikejar sama maho

commit to user 4.

5.

2) Frasa 3) Kalimat

b. Berdasarkan asal bahasa 1) Bahasa Indonesia 2) Bahasa Jawa 3) Bahasa Inggris

Kosakata Khusus Penanda Register dalam Kaskus a. Menanggapi Suatu Thread b. Panggilan atau Sapaan c. Reputasi

d. Pangkat atau Tingkatan e. Koneksi dan Istilah dalam

Internet

Gaya Bahasa

a. Gaya Bahasa Perbandingan 1. Metafora

2. Personifikasi 3. Asosiasi

b. Gaya Bahasa Pertentangan

<regkas150811-04> ternyata mbah google... <regkas041111-55> Nais Inpo juragan...

mangstab...

<regkas091011-28> sundul [agi ya gan <regkas150811-04> ternyata mbah google... regkas230811-06> ...nice thread ah,,,

<regkas300811-07> nice info gan,... <regkas100811-01> pengalaman ane... <regkas051111-58> ...timpukin yg ijo2..

<regkas101111-66> Kaskuser yang baik... <regkas150811-04> ternyata mbah google...

<regkas051111-58> di timpukin yg ijo2.. <regkas171111-76> ...avatar ane ga gerak... <regkas070911-09> jadi inget film final

destination yang pertama

commit to user 1. Paradoks

2. Antithesis

c. Gaya Bahasa Sindiran 1. Ironi

2. Sinisme

3. Sarkasme

<regkas031111-54> Trit salah copas jadi Hot THREAD

<regkas111111-68> ...keren abis .... tapi salah kamar

<regkas171011-34> wah ternyata begini toh aslinya...

<regkas051111-59> weleh weleh edan tukang wawancaranya <regkas311211-136> anjing Megaupload di

tutup...

E. Metode Analisis Data

”Pekerjaan analisis data adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya.” (Lexy J. Moleong, 2007: 103). Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode padan. Metode padan yakni metode yang dipakai untuk mengkaji atau menentukan identitas satuan lingual tertentu dengan memakai alat penentu yang berada di luar bahasa, terlepas dari bahasa, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1985: 2).

Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan ortografis dengan alat penentu bahasa tertulis yang terdapat dalam situs komunitas dunia maya Kaskus. Metode tersebut diwujudkan dengan menggunakan teknik hubung banding. Teknik hubung banding pada penelitian ini adalah teknik hubung

commit to user

banding menyamakan, yakni membandingkan satuan-satuan kebahasaan dengan satuan kebahasaan yang dimaksud penutur.

F. Teknik Penyajian Analisis Data

Hasil analisis data disajikan secara formal dan informal. Penyajian formal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kaidah yang berbentuk rumus, bagan/ diagram, tabel, dan gambar, sedangkan penyajian informal hanya menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993: 145).

Penyajian bersifat formal yaitu menggunakan perumusan dengan tanda dan lambang-lambang. Tanda yang digunakan antara lain adalah kurung kurawal besar (}) dan tanda panah (→) atau (↔) yang digunakan untuk menjabarkan bentuk-bentuk singkatan, tanda (...) untuk menunjukkan nomor data, tanda garis miring rangkap (/.../) untuk satuan fonem, tanda [ ] untuk menunjukkan ejaan fonetis, tanda { } digunakan untuk satuan morfem, dan tanda kutip ‘…’ untuk menyatakan makna.

Sudaryanto (1993:63) menyatakan bahwa penyajian informal semata-mata hanya berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada pemikiran-pemikirannya sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat hanya pemerian bahasa yang dituturkan. Penyajian yang bersifat informal inilah yang digunakan dalam penelitian ini.

commit to user

45

BAB IV

ANALISIS DATA

Analisis merupakan suatu tahapan yang penting dalam sebuah penelitian. Dalam tahapan ini penulis berupaya untuk menjelaskan dan medeskripsikan secara langsung berbagai masalah yang berhubungan dengan data yang telah diperoleh.

A. Karakteristik Penggunaan Bahasa Indonesia pada Register dalam Situs Komunitas Dunia Maya Kaskus

Dalam suatu komunitas atau kelompok sosial tertentu selalu menggunakan bahasa yang khas dalam menjalin komunikasi. Dalam penelitian ini digunakan bahasa tulis. Ragam bahasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah ragam bahasa informal atau santai. Bahasa informal mempunyai banyak ciri yang mudah untuk diidentifikasi, seperti adanya alofon, pelesapan bagian kata, pemendekan, dan lain-lain.

1. Pelesapan Afiks, Hibrida, dan Kontraksi

Penggunaan ragam bahasa informal dalam situs komunitas dunia maya Kaskus menyebabkan terjadinya proses morfologis yang cukup beragam. Proses morfologis tersebut di antaranya adalah proses pelesapan afiksdalam bahasa Indonesia, hibrida, dan pemendekan atau kontraksi. Berikut akan dijelaskan beberapa contoh kalimat dalam situs komunitas dunia maya Kaskus yang mengalami proses morfologis tersebut.

commit to user a. Pelesapan afiks dalam bahasa Indonesia

Pelesapan afiks ini terjadi sebagai salah satu bentuk variasi atau proses morfologis, akan tetapi tidak mempengaruhi makna dari kata aslinya. Fenomena semacam ini dimungkinkan terjadi dalam percakapan yang bersifat informal. Adapun contohnya adalah sebagai berikut.

(1)<regkas150811-03> kan baik untuk kesehatan mata gan klo lihat yang gituan mulu

(kan baik untuk kesehatan mata gan kalau melihat yang seperti itu terus)

(2)<regkas300811-06> nice info gan, ane sih klo ngisi bensin jgn pas kepepet mau abis bgt gan.

(info yang bagus gan, saya kalau mengisi bensin jangan yang pas bensin mau habis banget gan)

Kata lihat dan ngisi yang dituliskan seharusnya mendapat penambahan afiks me-, tetapi dalam penggunaannya dilesapkan untuk kepentingan kepraktisan penulisan. Pelesapan afiks tidak mengubah arti dari kata tersebut.

Penulisan kata-kata dengan menghilangkan afiks seperti data (1) dan (2) di atas sangat sering dijumpai dalam percakapan antaranggota Kaskus. Gejala semacam ini menunjukkan bahwa kaidah kebahasaan tidak terlalu diperhatikan dalam menjalin komunikasai di dalam Kaskus. Penutur lebih menekankan pada arti dan kepraktisan penulisan semata.

b. Hibrida (antara afiks Indonesia dengan kata dasar asing)

Hybrida merupakan istilah yang mengacu pada penggabungan dua morfem yang berasal dari bahasa yang berbeda. Dalam hal ini, dipakai afiks dalam bahasa Indonesia untuk digabungkan dangan kata dasar asing.

commit to user

Dalam penelitian ini digunakan ragam bahasa informal atau santai sehingga sering kali ditemukan bentuk penggabungan afiks bahasa Indonesia dengan kata dasar asing. Berikut adalah contohnya.

(3)<regkas110911-09> bukannya gak bisa ke-search kalo pake browser doang ya Gan.

(bukannya tidak bisa kecari kalau pakai browser saja ya gan) (4)<regkas210911-12> kagak bisa didownload gan.

(tidak bisa diunduh gan)

(5)<regkas230911-15> browsernya pake apa gan? (mesin pencarinya pakai apa gan?

Dari data di atas dapat dilihat bahwa kata dasar bahasa asing bisa ditambah dengan afiks dalam bahasa Indonesia. Semua kata yang berafiks di- dan ke- termasuk dalam golongan kata kerja pasif dan maknanya menyatakan “suatu perbuatan” seperti dalam kata ke-search dan didownload. Sedangkan afiks –nya dalam kata browsernya membentuk kata keterangan.

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa anggota Kaskus mempunyai kebebasan untuk menggunakan ragam bahasa serta istilah-istilah dalam berkomunikasi. Hal ini menjadi kesepakatan bersama di antara mereka selama bahasa yang digunakan dapat dimengerti dan mempunyai kesamaan arti dan maksud.

c. Kontraksi atau pemendekan

Kontraksi merupakan proses pemendekan yang meringkaskan leksem dasar atau gabungan leksem atau dengan kata lain pemendekan dari kata.

commit to user

Pemendekan di sini tidak mengubah arti kata sebenarnya akan tetapi hanya digunakan atas pertimbangan kepraktisan semata. Berikut adalah contohnya.

(6)<regkas250911-18> sudah saatnya ganti koneksi inet yang lebih dewa gan

(sudah saatnya ganti koneksi internet yang lebih dewa gan) (7)<regkas270911-20> mayan gan buat cuci mata

(lumayan gan buat cuci mata)

Dari data di atas dapat dilihat pemendekan kata dari internet menjadi inet dan lumayan menjadi mayan tidak mengubah arti dari kata yang sebenarnya, tetapi hanya untuk kepraktiasn semata. Beberapa tuturan yang terjadi dalam Kaskus merupakan ragam informal. Oleh karena itu sangat dimungkinkan terjadi proses kontraksi dalam setiap kalimat yang ada.

2. Singkatan dan Akronim

Di dalam Kaskus banyak ditemukan singkatan dan akronim. Penulisan singkatan dan akronim selain dilakukan untuk kepentingan kepraktisan penulisan juga digunakan untuk membedakannya dari komunitas lain. Berikut akan dijelaskan beberapa jenis pola singkatan dan akronim yang terdapat dalam Kaskus.

a. Singkatan

1) Singkatan yang menggunakan huruf awal kapital

Singkatan berikut ini dibentuk dari huruf awal pada sebuah kata. Penulisan singkatan ini harus menggunakan huruf kapital dan tidak disertai dengan tanda titik. Berikut adalah contohnya.

commit to user

(8)<regkas021111-48> lanjutin di PM gan... takut ketauan momod ntar di marahin

(Lanjutin di Private Message gan… takut ketahuan momod nanti dimarahin.)

(9) <regkas161011-30> keren bener ya. di FJB ada yang jual ga?mau dong,hehehe

(Keren bener ya. Di Forum Jual Beli ada yang jual tidak? Mau dong, hehehe.)

(10) <regkas051111-53> Kalopun gak selamat, agan-agan masih bisa kunjungi mereka di Forum DP!

(Kalaupun tidak selamat, agan-agan masih bisa mengunjungi mereka di forum Disturbing Picture!)

Proses pembentukan pola singkatan-singkatan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut.

P : Private (pribadi)

Private Message (Pesan Pribadi) M : Message (Pesan)

F : Forum

J : Jual Forum Jual Beli B : Beli

D : Disturbing (Mengganggu)

Disturbing Picture P : Picture (Gambar)

commit to user

Ketiga data di atas merupakan pola singkatan yang menggunakan huruf awal kapital. PM merupakan singkatan dari Private Message yang dalam bahasa Indonesia berarti Pesan Pribadi. FJB yang merupakan kependekan dari Forum Jual Beli juga dibentuk dari setiap huruf awalnya. Begitu juga dengan kata DP yang juga dibentuk dari huruf awal tiap-tiap kata. Penulisan singkatan-singkatan ini selain untuk kepraktisan juga bertujuan untuk menujukkan ciri khas dari Kaskus.

2) Bentuk penggalan

Bentuk penggalan adalah proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem. Bentuk penggalan dapat dijabarkan sebagai berikut.

a) Penggalan suku kata pertama

Penggalan suku kata pertama adalah pengekalan suku kata pertama dari suatu kata. Contoh datanya adalah sebagai berikut.

(11) <regkas301211-130> kasian bngt lu sob.. (Kasihan banget kamu sobat.)

(12) <regkas150911-12> dah ane cek, keren bro situsnya (Sudah saya cek, keren brother situsnya.)

Proses pembentukan pola singkatan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

Sobat → [sob]at → sob Brother → [bro]ther → bro

commit to user

Kata sob pada data di atas berasal dari kata sobat. Proses pemenggalannya dengan cara mengambil suku kata pertamanya saja. Begitu juga dengan kata brother yang hanya mengambil suku kata pertamanya saja.

b) Penggalan suku terakhir

Penggalan suku terakhir merupakan pengekalan suku kata terakhir dari suatu kata. Contoh datanya dapat dilihat sebagai berikut.

(13) <regkas070911-09> iya gan. jadi inget film final destination yang pertama

(Iya juragan. Jadi inget film Final Destination yang pertama.)

(14) <regkas230811-06> mana mau gan wanita di gombalin,,, nice thread ah,,, mudah2an HT

(Mana mau, juragan, wanita digombalin. Nice thread ah,,, mudah- mudahan HT.)

(15) <regkas100811-02> ah yang boneng gan (Ah yang bener, juragan.)

Proses pembentukan pola singkatan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

Juragan → jura[gan] → gan

Kata gan dari data di atas berasal dari kata juragan yang merupakan panggilan antarsesama anggota Kaskus. Proses pembentukannya adalah dengan cara mengambil suku kata terakhir dari kata juragan.

commit to user c) Pengekalan empat huruf pertama

Pengekalan empat huruf pertama mengambil empat huruf pertama dari suatu kata untuk membentuk sebuah singkatan. Contoh datanya sebagai berikut.

(16) <regkas301211-131> ituu warnet apa hotel sist (Itu warnet apa hotel, sister?)

Proses pembentukan pola singkatan pada data di atas adalah sebagai berikut.

Sister → [sist]er → sist

Kata sister pada data di atas berasal dari bahasa Inggris yang berarti saudara perempuan. Di dalam Kaskus, kata sist digunakan untuk menyapa atau memanggil anggota Kaskus yang berjenis kelamin perempuan.

3) Angka sebagai pengganti kata dan suku kata

Penggunaan angka untuk menggantikan sebuah kata atau suku kata dipilih berdasarkan kesesuaian bunyi dengan kata atau suku kata yang digantikannya. Contoh datanya adalah sebagai berikut.

(17) <regkas301211-132> thanks 4 infonya gan...

(Thanks for infonya gan (terima kasih untuk informasinya gan))

Angka empat pada data di atas digunakan untuk menggantikan kata for (Indonesia: untuk). Penggunaan angka 4 ini disebabkan karena dalam bahasa Inggris kata four mempunyai kemiripan bunyi dengan kata for. Penggunaan angka 4 sebagai pengganti kata for (untuk) sudah lazim ditemui dalam Kaskus.

commit to user

Selain angka 4 sebagai pengganti kata for, ditemukan juga angka 2 yang digunakan untuk menggantikan kata to (ke). Contohnya dapat dilihat dalam data berikut ini.

(18) <regkas241111-83> Newbie H2H numpang curhat gan (Newbie Heart to Heart (hati ke hati) numpang curhat gan.)

Pada data di atas angka 2 digunakan untuk menggantikan kata to (ke). Sama halnya dengan angka 4 sebagai pengganti kata for, penggunaan angka 2 sebagai pengganti kata to disebabkan karena angka 2 (two) mempunyai kemiripan bunyi dengan kata to (ke).

Dalam pola pembentukan singkatan, angka 2 juga bisa berfungsi sebagai pembentuk kata reduplikasi (kata ulang) dalam bahasa Indonesia, seperti contoh berikut.

(19) <regkas140911-11> komeng agan2 skalian yang uda dari tekape (Komentar agan-agan sekalian yang sudah dari tekape.)

(20) <regkas250911-19> agan ini abis ngobrol ma adminnya nimsen, sekaligus mau kasih jawaban buat komeng2 agandiblakang (Agan ini habis ngobrol sama adminnya nimsen, sekaligus mau kasih jawaban buat komeng-komeng (komentar-komentar) agan di belakang.) (21) <regkas011111-51> ati2 kak , ntar malah jadi nubitol berabe

kak...

(Ati-ati (hati-hati) kak, nanti malah jadi nubitol berabe kak...) (22) <regkas051111-58> Mau dong gan di timpukin yg ijo2.. (Mau dong gan ditimpukin yang ijo-ijo..)

Angka 2 pada data di atas berfungsi untuk mereduplikasikan kata yang ada di depannya. Penulisan angka 2 di belakang kata yang diikutinya akan

commit to user

mempersingkat penulisan kata yang dimaksud atau dengan kata lain tidak perlu menuliskan kata yang akan direduplikasi dua kali.

4) Gabungan huruf dan angka

Singkatan berikut ini dibentuk dari gabungan antara huruf dan angka. Angka yang dipilih adalah angka yang memiliki lafal yang sama dengan kata atau suku kata yang digantikannya. Berikut adalah contoh datanya.

(23) <regkas301211-133> wih t4nya keren ya gan, tempatnya jg bersih gitu

(wih tempatnya keren ya gan, tempatnya juga bersih gitu.)

Kata t4 pada data di atas merupakan singkatan dari kata tempat. Pola pembentukan singkatan pada data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

t + 4 (empat) → tempat

Data lain yang menunjukkan pola singkatan yang menggunakan gabungan huruf dan angka dapat dilihat pada data di bawah ini.

(24) <regkas191211-107> bantuin ane yg masih nubitol ini gan. Thanks b4..

(Bantuin ane yang masih nubitol ini gan. Thanks before (terima kasih sebelumnya)

Pada data di atas kata b4 dilafalakan menjadi before (sebelumnya). Penggunaan angka 4 (four) disebabkan karena mempunyai kemiripan bunyi dengan kata fore. Sedangkan kata be- hanya ditulis dengan huruf /b/ saja karena dalam bahasa Inggris huruf /b/ dilafalkan seperti be- dalam kata before. Berikut adalah proses pembentukannya.

commit to user b. Akronim

1) Akronim yang berasal dari awal huruf tiap kata

Akronim yang terdapat dalam Kaskus bukan hanya bentuk akronim yang dikenal masyarakat umum. Bentuk akronim ini berupa gabungan huruf awal dari deret kata yang seluruhnya ditulis dengan huruf kapital. Berikut adalah contoh datanya.

(25) <regkas011011-22> maklum gan,sensitif kalo ada bau IGO

(Maklum gan, sensitif kalau ada bau Indonesian Girls Only (perempuan Indonesia saja))

(26) <regkas311211-134> mari kita berfikiran terbuka gan ! (IMHO soal "teknologi" yahudi yang kita pakai)

Dalam dokumen REGISTER DALAM SITUS KOMUNITAS DUNIA MAYA (Halaman 49-72)

Dokumen terkait