• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 Chika Meirani 3 Fathia Shadrina 4 Shynna Fatiha Nama Panggilan

Dina Chika Fathia Shynna

Tempat, Tanggal Lahir Bogor, 25 September 1995 Jakarta, 12 Mei 1995 Bogor, 5 Januari 1995 Bekasi, 31 Maret 1995

Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan

Asal Sekolah SMP Negeri 1 Bogor SMP Negeri 1 Bogor SMP Negeri 1 Bogor SMP Negeri 1 Bogor Belajar di BP sejak 2007 2008 2008 2004

Hobi Berenang dan

nonton tv Main dengan kucing Membaca Buku Berenang dan internetan

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, ketika guru masuk kelas sudah ada dua murid yang telah hadir yaitu Dina dan Chika. Guru membuka kelas dengan Assalamu’alaikum wr. wb. dan murid yang sudah hadir menjawab dengan sopan. Guru 1 tipe guru yang pendiam seperti yang diungkapkan seorang murid dalam wawancara “Mas yudha itu pendiam, tapi hal itu yang membuat kami malah senang untuk belajar.”53

Murid yang bernama Chika langsung memberikan soal PR dari sekolahnya, guru sekilas membaca soal sambil sedikit bertanya keberadaan kedua teman mereka yang belum hadir. Karena mereka berempat berasal dari sekolah yang

53

sama. Sambil menunggu kemungkinan teman mereka yang belum datang, guru 1 memberikan kuis berupa pertanyaan logika sambil mengeluarkan minuman “fruit tea”. Bagi yang bisa menjawab pertanyaan tersebut akan mendapat hadiah minumannya. Kuisnya sebagai berikut:

Lampu

A B C

Lantai 2

Lantai 1

Saklar

Pertanyaan: Bagaimana caranya mengetahui saklar mana yang cocok untuk lampu yang mana?

Syaratnya: Orang itu hanya boleh naik 1 kali ke lantai 2 dan tidak boleh turun lagi.

Setelah selesai menuliskan pertanyaan di papan tulis, murid yang bernama Fathia datang dengan ceria. Setelah menempati kursi, Fathia bertanya apa yang sedang terjadi di kelas itu, dia diberi tahu untuk menjawab pertanyaan yang ada di

-papan tulis, dia langsung bertanya kepada kedua temannya yang telah hadir apakah mereka bisa menjawabnya. Mereka bertiga tidak ada yang bisa menjawab, maka guru pun menjelaskan jawabannya. Jawabannya:

Pertama orang itu harus menyalakan satu saklar misalnya saklar no. 2 lalu menunggu selama tiga puluh menit, setelah tiga puluh menit, saklar no.2 dimatikan. Setelah itu ia menyalakan satu saklar lagi misalnya saklar no. 3 lalu ia bisa naik ke lantai 2. Ketika sampai di lantai 2 ia melihat lampu A yang menyala, sudah ketahuan kalau saklar no. 3 untuk lampu A. Lalu bagaimana mengetahui saklar mana untuk lampu yang tidak nyala? Tadi kan di awal ia sudah menyalakan saklar no. 2 selama tiga puluh menit, pastinya lampu yang sudah dinyalakan 30 menit itu akan menjadi panas, jadi untuk mengetahui lampu mana yang cocok untuk saklar no. 2, dari lampu yang tidak nyala tersebut dapat dipegang dua-duanya dan ketika merasa satu lampu yang masih panas, berarti lampu itu adalah lampu pasangan saklar no. 2. Anggap saja lampu itu adalah lampu C. Berarti sudah jelas kalau lampu yang satu lagi yaitu lampu B pasangannya adalah saklar

no. 1.

Setelah kuis terjawab, maka kelas mulai belajar. Pembahasan materi hari itu tentang sabuk lilitan luar dan sabuk lilitan dalam. PR yang diberikan Chika kepada guru juga tentang sabuk lilit. Murid-murid memperhatikan dengan fokus dan serius ketika guru menjelaskan di papan tulis mulai dari menjelaskan rumus hingga memberi contol soal yang sederhana namun mencakup semuanya.

Dalam memberikan materi, guru 1 hanya menjelaskan secara singkat dan langsung dilanjutkan dengan meminta murid-murid mengerjakan soal dari modul yang dipakai di Bintang Pelajar. Seperti yang diungkapkan oleh guru pada saat

wawancara, lebih baik langsung sambil mengerjakan soal dan saya tidak menunggu untuk membahas soal. Misalnya mereka harus menyelesaikan dulu no. 1-10 baru saya bahas, tetapi ketika salah satu merasa kesulitan di satu nomor dia bisa langsung bertanya ke saya dan saya akan menjelaskan secara personal ke dia.54

Semua murid mengerjakan latihan soal dengan antusias dan serius, mereka juga aktif bertanya kepada guru, kegiatan latihan soal ini dilakukan sampai waktu belajar selama 1 jam 45 menit itu hampir selesai, di lima belas menit terakhir guru kembali memberikan games berupa kuis logika atas permintaan murid. Guru memberi soal sebagai berikut:

Beni, Banu dan Badu hendak membeli bola seharga Rp 25.000, mereka lalu patungan masing-masing Rp 10.000 dan mereka meminta tolong Mamat untuk membelikannya.

Beni Rp 10.000

Banu Rp. 10.000 Rp. 30.000

Badu Rp 10.000

Setelah Mamat mengantarkan bolanya, ada uang kembalian Rp 5.000, lalu mereka memberi upah ke mamat Rp 2.000. Uang sisa ada Rp 3.000 lalu dibagi tiga sehingga masing-masing mendapat Rp. 1000.

Ketika mereka menghitung ulang, uang yang dikembalikan kan seribu rupiah, jadi uang mereka masing-masing terpakai Rp 9.000, dan mereka memberi uang ke Mamat Rp. 2000, sehingga kalau ditotal uang mereka bertiga yang

54

terpakai yaitu Rp 9.000 X 3 = Rp 27.000 lalu ditambah uang untuk Mamat Rp 2.000 sehingga total Rp 29.000. sedangkan di awal total uang mereka adalah Rp 30.000. Pertanyaan: ke manakah uang Rp 1.000?

Semua murid mulai berpikir mencari jawabannya, Dina dan Chika berkata “iya juga ya, kok bisa sih jadi Rp 29.000?”, Fathia mengatakan “kok aneh ya?” dan mereka kembali menyerah karena tidak bisa menjawab.

Jawabannya adalah hanya permainan kata dari yang memberi soal, karena sebenarnya di uang yang Rp 27.000 itu sudah termasuk uang untuk Mamat 2000 dan memang sudah sisa uangnya Rp 3.000, dan uang Rp 1.000 sudah ada di uang Rp 3.000 tersebut. Setelah terjawab, proses belajar di tutup dengan membaca doa.

Pola komunikasi yang terjadi di kelompok ini adalah Pola Guru - Murid, Murid - Guru, Murid – Murid dan juga pola bintang.

Guru A

E B

Murid Murid

Murid Murid D C Pola Bintang

Pola seperti ini menjelaskan bahwa komunikasi terjadi dua arah dan semua pihak terlibat di dalamnya. Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif dan memerlukan hasil (feedback).55 Pada kelompok ini dapat diketahui bahwa murid memberikan feedback atau umpan balik kepada guru dengan baik. Sesama murid juga dapat mengadakan hubungan yang tidak terbatas.

55

Untuk guru 1, motivasi dia ketika memberikan kuis/games hanyalah untuk ice breaking saja supaya saya lebih kenal dengan muridnya, guru berpendapat pulang sekolah kan mereka sudah suntuk, ada yang tidak mau belajar dan mereka sudah mau pulang cepat. Bisa juga untuk membuat kompak kelas yang berasal dari sekolah yang berbeda-beda.56

Komunikasi yang dilakukan oleh guru bersifat persuasif. Komunikasi di kelompok ini sudah bisa dikatakan efektif karena semua orang yang terlibat dalam kelas dapat menjadi komunikator maupun komunikan, meskipun tetap guru yang menjadi komunikator utama dalam hal memberikan materi.

2. Pola Komunikasi Guru 2

Guru 2 adalah Burhan yang dipanggil oleh murid-murid Mas Burhan. Guru 2 mengajarkan Bahasa Indonesia hari Selasa dua minggu sekali bergantian dengan pelajaran IPS pukul 16.00 WIB. Murid yang diajar guru pada kelas ini ada tiga orang, yaitu:

Tabel 3

Data Personal Murid Mata Pelajaran Bahasa Indonesia No. Nama 1 Dina Anjani 2

Dokumen terkait