• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

E. Dinamika Penelitian

Penelitian ini didasarkan pada proses pemulihan atau restorasi akibat kelelahan mental yang dijabarkan dalam Attention Restoration Theory (ART). ART berpusat pada proses direct attention pada seseorang yang memiliki sumber daya mental terbatas sedangkan lingkungan alam atau vegetasi menyediakan daya tarik atau atensi yang tidak membutuhkan upaya mental, sehingga direct attention dapat dipulihkan kembali.

Berdasarkan terminologi yang dijelaskan oleh William James (1892), atensi memiliki dua jenis yaitu voluntary attention dan involuntary attention (Kaplan & Kaplan, 1989). Voluntary attention atau direct attention adalah atensi yang membutuhkan upaya mental berdasarkan proses kognitif top-down yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga berpotensi mengalami kelelahan mental.

Kelelahan mental atau Direct Attention Fatigue (DAF) merupakan gejala neurologis atau kelelahan mental yang menyerang sistem otak eksekutif sentral dan disebabkan oleh intensitas bekerja yang tinggi dan berkepanjangan. DAF memiliki dampak yang serius bagi kualitas hidup seseorang karena jika seseorang mengalami DAF, hal tersebut dapat menurunkan performa, konsentrasi, kurang memiliki kesabaran, mudah

mengambil keputusan tanpa memikirkan resiko, berperilaku kasar, dan mudah marah.

Menurut definisinya, dewasa awal adalah seseorang yang berada pada tahap transisional antara masa remaja akhir hingga pertengahan usia dua puluhan dan mulai terbentuknya hubungan neuron, sinapsis, dan dendrite baru. Selain itu, seseorang pada tahap dewasa awal adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk membuat pilihan atas pendidikan dan karirnya untuk mengejar target seperti karir dan keluarganya.

Kemampuan seseorang yang berada pada tahap dewasa awal dilihat dari perkembangan otak yang optimal dan kemampuan kognitif seperti kemampuan dalam membuat pilihan dan memiliki target dalam kehidupannya, membuat seseorang dapat memiliki performa yang baik dalam mengerjakan tugas atau bekerja. Namun, kemampuan tersebut juga dibarengi dengan tuntutan target dan tugas yang cukup tinggi membuat seseorang memiliki kecenderungan untuk mengalami DAF.

Rachel Kaplan dan Stephan Kaplan memanfaatkan lingkungan alam sebagai stimulus untuk memunculkan involuntary attention seseorang yang dapat memberikan efek pemulihan dari kelelahan mental atau DAF. Involuntary attention adalah stimulus yang mampu memunculkan atensi dan digunakan sebagai media untuk pemulihan dari kelelahan mental karena involuntary attention tidak membutuhkan upaya mental serta berhubungan erat dengan sesuatu yang menarik dan mempesona (fascination).

Attention Restoration Theory (ART) membuat empat komponen tentang gambaran suatu lingkungan yang dapat memberikan efek pemulihan Direct Attention Fatigue (DAF). Empat komponen itu adalah menjauh (being away), Luas (extent), Mempesona (fascination), Kesesuaian (compatibility).

Being away sering dikaitkan dengan istilah “melarikan diri”. Lingkungan yang memulihkan adalah lingkungan yang sering digunakan pada orang-orang yang ingin beristirahat dari tugas dan pekerjaannya. Pada komponen extent Lingkungan yang memberikan efek memulihkan adalah lingkungan yang melibatkan bentuk dari sesuatu yang sifatya luas dalam baik dalam hal waktu dan tempat misalnya, seseorang dapat menghabiskan waktu dan dapat menjelajahi tempat tersebut. Extent juga diartikan sebagai suatu hal yang bersifat geografis namun, juga interaksi sosial yang terjadi di lingkungan tersebut. Komponen fascination merupakan komponen utama untuk mengistirahatkan direct attention akibat kelelahan mental. Dalam menciptakan lingkungan yang memberikan efek melegakan, dikatakan sebagai daya tarik

“lembut”. Misalnya sinar matahari, awan, butiran salju, dan gerakan daun yang tertiup angin. Compatibility adalah kesesuaian tujuan seseorang dengan manfaat yang diberikan oleh lingkungan alam. Adanya kesesuaian membuat seseorang tidak memerlukan usaha dalam memproses informasi sehingga mampu memberikan efek yang dapat memulihkan.

Dari keempat komponen tersebut, lingkungan alam seperti vegetasi merupakan lingkungan yang dapat menjadi stimulus involuntary attention seseorang. Unsur tumbuhan yang ada dalam sebuah vegetasi merupakan unsur

yang penting untuk mempersepsikan lingkungan alam atau vegetasi (Kaplan & Kaplan, 1989).

Stimulus involuntary attention pada penelitian ini akan menggunakan video lanskap vegetasi, sedangkan video lanskap urban sebagai pembanding. Berdasarkan definisinya video lanskap vegetasi merupakan serangkaian gambar tata ruang di luar gedung yang dipersepsikan oleh banyak orang sebagai kumpulan beberapa jenis tumbuhan yang memiliki ciri khas tertentu sesuai dengan komposisi floristiknya dan ditampilkan pada pesawat televisi sehingga gambar pada layar seakan-akan terlihat hidup. Media video lanskap vegetasi ini akan memunculkan involuntary attention seseorang yang dapat memulihkan diri dari DAF sehingga direct attention meningkat.

Video lanskap urban memiliki perbedaan dalam definisi maupun pengaruhnya terhadap direct attention seseorang. Definisi video lanskap urban adalah serangkaian gambar tata ruang di luar gedung yang dipersepsikan oleh banyak orang sebagai hasil interaksi antara faktor alam atau manusia dan melatar belakangi aktivitas seseorang dengan lingkungan alam dan kegiatan manusia. Tata ruang tersebut berisi sejumlah besar manusia dengan aktivitas yang membutuhkan mobilitas sehingga berpotensi memunculkan stres dan afek negatif bagi seseorang. Gambar tersebut ditampilkan pada pesawat televisi sehingga gambar terlihat seakan-akan hidup. Media video lanskap urban ini kurang memiliki pengaruh terhadap munculnya involuntary attention seseorang. Hal tersebut disebabkan oleh tidak terpenuhinya keempat komponen lingkungan yang memberikan efek melegakan sehingga membuat

seseorang yang berpotensi mengalami kelelahan mental atau DAF akan semakin mengalami penurunan performa direct attention.

Berdasarkan hasil observasi, peneliti mengamati bahwa kebanyakan mahasiswa mengerjakan tugas menggunakan media elektronik komputer atau laptop. Selain itu, aktivitas mengerjakan tugas menggunakan komputer atau laptop memiliki proporsi yang cukup tinggi. Berdasarkan usia mahasiswa masuk ke dalam kategori dewasa awal.

Maka penggunaan video lanskap vegetasi mampu membantu mahasiswa untuk memulihkan direct attention akibat memiliki kecenderungan mengalami DAF saat melakukan kegiatan dengan proses kognitif yang membutuhkan upaya mental.

Video lanskap vegetasi dan video lanskap urban akan diputar saat micro-break. Hal ini didasarkan atas pemanfaatan waktu istirahat yang singkat kurang lebih lima menit selama mengerjakan serangkaian tugas. Dari beberapa tipe micro-break, penelitian ini akan menggunakan tipe relaksasi dalam upaya memunculkan stimulus involuntary attention dengan media video. Berdasarkan definisi yang telah dijabarkan, relaksasi meliputi kegiatan fisik sekaligus psikologis yang digunakan untuk menenangkan pikiran. Hal ini sesuai dengan tujuan dari munculnya stimulus involuntary attention sebagai unsur yang memberikan efek pemulihan dari kelelahan mental.

Dokumen terkait