• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinamika Tutupan Lahan Berdasarkan Zonasi dalam Berdasarkan Zonasi dalam

4.1. Keadaan Iklim Wilayah Kajian Data klimatologi yang digunakan adalah Data klimatologi yang digunakan adalah

4.2.2. Dinamika Tutupan Lahan Berdasarkan Zonasi dalam Berdasarkan Zonasi dalam

Cagar Biosfer Cibodas Tahun 1991-2010

Zonasi Cagar Biosfer Cibodas meliputi tiga wilayah yakni zona inti yang merupakan kawasan konservasi TNGP, zona penyangga termasuk di dalamnya adalah Kebun Raya Cibodas dan kawasan wisata Taman Safari Indonesia, serta zona transisi yang diperuntukan sebagai kawasan pembangunan. Batas antara zona inti dan zona penyangga Cagar Biosfer Cibodas jelas, karena batas terluar zona inti adalah batas dari kawasan TNGP. Lain halnya dengan batas antara zona penyangga dan zona transisi, dalam hal ini tidak ada batasan zona yang jelas, namun para pemangku tanggung jawab di Cagar Biosfer Cibodas sepakat bahwa batas terluar dari zona penyangga adalah 500 meter dari batas terluar zona inti (dikutip dari Andono 2011), sedangkan untuk batas terluar zona transisi adalah jalan lingkar Ciawi, Puncak, Cianjur, Sukabumi, Ciawi.

Dengan pengertian batas antar zonasi yang demikian, maka luas dari masing – masing zona di Cagar Biosfer Cibodas dapat diketahui. Dinamika luas tutupan lahan yang terjadi pada Cagar Biosfer Cibodas terjadi karena adanya perubahan luasan dalam skala yang lebih kecil yakni zona – zona cagar biosfer itu sendiri. Perubahan luas tutupan

lahan di setiap zona cagar biosfer pun memiliki dinamika yang cukup tinggi, baik yang luas tutupan lahannya bertambah atau berkurang.

4.2.2.1. Tutupan lahan zona inti Cagar Biosfer Cibodas tahun 1991-2010

Luas total zona inti berdasarkan hasil klasifikasi lahan adalah sebesar 23,791 ha atau sekitar 31% dari luas total Cagar Biosfer Cibodas. Dinamika perubahan luas tutupan lahan di zona inti tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan zona lain. Hal ini dipengaruhi oleh keberadaan zona inti Cagar Biosfer Cibodas sebagai kawasan konservasi TNGP.

Luas lahan bervegetasi di tahun 1991 adalah sebesar 20,381 ha atau sekitar 86% dari total luas zona inti Cagar Biosfer Cibodas. Luas tutupan lahan vegetasi pada tahun 2001 sebesar 20,212 ha (85%). Luas lahan vegetasi di tahun 1991 dan 2001 lebih rendah dibandingkan tahun 2006 dan 2010 yang berturut - turut sebesar 23,228 ha (98%) dan 22,585 ha (95%) disebabkan karena adanya tutupan oleh awan di zona inti. Penurunan luas lahan vegetasi selama tahun 2006 hingga 2010 sebesar 643 ha dipengaruhi oleh adanya stripping (garis) pada data citra tahun 2010 yang menyebabkan piksel pada data citra tidak dapat terklasifikasi.

Luas lahan terbangun/lahan terbuka pada tahun 1991 adalah yang paling besar dibandingkan dengan tahun kajian lain. Hal ini karena lahan terbuka pada tahun ini belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi ladang atau perkebunan. Luas pada tahun 1991 adalah sebesar 1,538 ha (6%). Setelah tahun 1991 luas tutupan lahan ini

mengalami penurunan dan cenderung stabil pada tahun 2001, 2006, dan 2010 yakni sebesar 450 ha (2%). Luas badan air cenderung turun, dimana pada tahun 1991 luas badan air sebesar 138 ha (0.6%), pada tahun 2010 luasanya berkurang menjadi hanya sekitar 79 ha (0.3%). Tutupan oleh awan dan bayangan awan terbesar terjadi pada tahun 1991 dan 2001, dimana tutupan oleh awan berturut – turut sebesar 1,733 ha (7%) dan 2,858 ha (12%). Pada tahun kajian lain tutupan oleh awan dan bayangan awan kurang dari 2%. Data yang tidak terklasifikasi terbesar terjadi pada tahun 2010 yakni sebesar 261 ha (1%).

Tutupan lahan vegetasi pada zona inti di dominasi oleh hutan. Luas hutan pada zona inti dari tahun 1991 hingga 2010 cenderung stabil. Luas hutan berkisar antara 18,000 ha. Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian lain yang dilakukan oleh Balai Besar TNGP (2012) yang menyatakan bahwa luasan Hutan Primer dan Hutan Sekunder adalah relatif stabil sejak 1999-2011 berkisar kurang lebih 18,000 ha atau 80% dari total luasan TNGP.

Jenis tutupan lahan bervegetasi lain di zona inti yang mengalami perubahan adalah semak/belukar. Luas tutupan lahan berupa semak/belukar tahun 1991 hingga 2001 cenderung tetap yakni sebesar 1,296 ha dan 1,213 ha atau sekitar 5% dari luas zona inti, namun pada tahun 2006 semak/belukar mengalami peningkatan. Luas semak/belukar pada tahun 2006 adalah sebesar 2,455 ha atau sekitar 10% dari total luas zona inti. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, peningkatan luas tutupan lahan berupa semak/belukar pada tahun 2006 disebabkan karena adanya usaha pemulihan lahan sejak tahun 2004.

Semak/belukar di kawasan inti merupakan tumbuhan/tanaman muda, peningkatan luas semak/belukar adalah salah satu tanda bahwa usaha pemulihan berjalan dengan baik. Pada tahun 2010 luas semak/belukar mengalami penurunan, disebabkan karena usaha rehabilitasi yang berhasil di tahun 2006 membuat tumbuhan/tanaman muda berkembang menjadi tanaman/tumbuhan yang lebih besar.

Ladang merupakan jenis tutupan lahan bervegetasi lain di zona inti yang mengalami perubahan luasan. Meskipun luas ladang seperti halnya jenis tutupan lahan lain di zona inti tidak dominan, namun perubahan luas ladang pada tahun 2001 patut dicermati. Konversi lahan perkebunan menjadi ladang yang terjadi pada tahun 1997, membuat luas ladang pada tahun 2001 meningkat dibandingkan dengan tahun 1991. Luas ladang pada tahun 2001 mencapai 1,040 ha atau sekitar 4% dari total luas zona inti, luasan ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan luas ladang pada tahun 1991 yang hanya sebesar 748 ha atau sekitar 3% dari luas zona inti. Luas ladang cenderung naik selama tahun 2006 hingga 2010 dengan luas berturut – turut sebesar 1,199 (5%) dan 1,747 ha (7%). 4.2.2.2. Tutupan lahan zona penyangga Cagar Biosfer Cibodas tahun 1991-2010 Luas total zona penyangga berdasarkan hasil klasifikasi lahan yang dilakukan adalah sebesar 14,385 ha atau sekitar 18% dari total luas Cagar Biosfer Cibodas. Dinamika perubahan luas tutupan lahan di zona ini cukup tinggi bila dibandingkan dengan yang terjadi pada zona inti. Luas tutupan lahan vegetasi di zona penyangga pada tahun 1991 adalah sebesar 10,425 ha atau sekitar 72% dari total luas zona penyangga Cagar Biosfer Cibodas . Luas lahan vegetasi mengalami peningkatan selama tahun 2001 sampai 2006 dengan luas masing - masing sebesar 11,680 ha (81%) dan 12,460 ha (86%). Peningkatan ini terjadi karena adanya pemanfaatan lahan terbuka temporal menjadi ladang. Pada tahun 2010 lahan vegetasi mengalami penurunan karena adanya konversi lahan vegetasi menjadi lahan non vegetasi. Luas tutupan lahan vegetasi di tahun 2010 adalah sebesar 11,543 ha (80%).

Luas lahan terbangun/lahan terbuka di zona ini lebih tinggi dibandingkan dengan luas di zona inti. Hal ini disebabkan oleh adanya pemanfaatan lahan di zona penyangga sebagai objek wisata, kawasan pendidikan atau penelitian, sehingga meningkatkan luas lahan terbangun. Meskipun demikian, luas lahan terbangun/lahan terbuka pada tahun 1991 yang besar dibandingkan dengan tahun kajian lain lebih disebabkan karena belum banyak pemanfaatan atas lahan terbuka temporal yang berada di sekitar batas zona inti dengan zona penyangga. Luas tutupan lahan terbangun/lahan terbuka pada tahun 1991 sebesar 3,142 ha (22%). Pada tahun 2001 dan 2006 luasnya cenderung stabil sekitar 1,765 ha (12%). Dan pada tahun 2010 luas lahan terbangun mengalami peningkatan karena adanya konversi lahan vegetasi menjadi lahan non vegetasi, sehingga luas lahan terbangun/lahan terbuka pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 636 ha dari luas tahun 2006.

Luas badan air seperti yang terjadi di zona inti semakin tahun semakin mengalami penurunan, jika pada tahun 1991 luasanya sebesar 107 ha (0.7%), pada tahun 2010 luasnya menjadi 71 ha (0.5%). Tutupan oleh awan dan bayangan awan terbesar masih terjadi pada tahun 1991 dan 2001 yakni sebesar 710 ha (5%) dan 923 ha (6%). Tutupan oleh awan dan bayangan awan di tahun kajian lain kurang dari 0.4% dari total luas zona penyangga Cagar Biosfer Cibodas. Data luas yang tidak terklasifikasi masih banyak terjadi di tahun 2010 yakni sebesar 254 ha.

Pada zona penyangga, walaupun tutupan lahan berupa hutan masih menjadi yang dominan, namun luasannya jauh berkurang dibandingkan dengan zona inti. Luas hutan di zona penyangga relatif stabil berkisar antara 3.600 ha atau sekitar 25% dari luas total zona penyangga.

Seperti halnya di zona inti, pada zona penyangga luas tutupan lahan berupa semak/belukar mengalami kenaikan di tahun 2006. Pada tahun 2006 luas semak/belukar sebesar 2,982 ha atau sekitar 20% dari luas zona penyangga, nilai ini lebih besar dibanding tahun 1991 dan 2001 yang sekitar 10% dari luas zona penyangga. bahkan pada tahun 2010 luas tutupan oleh semak/belukar hanya sekitar 1,142 ha (8%).

Gambar 14 Grafik luas tutupan lahan zona penyangga Cagar Biosfer Cibodas tahun 1991 - 2010 Luas ladang di zona penyangga mengalami

peningkatan yang cukup besar. Luas ladang pada tahun 2001 sebesar 4,120 ha atau sekitar 29% dari total luas zona penyangga. Luas ladang pada tahun 2001 mengalami kenaikan dari luas ladang di tahun 1991 yang sebesar 2,160 ha (15%). Setelah tahun 2006 luas ladang cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 luas ladang sebesar 3,501 ha (24%) dan pada tahun 2010 luas ladang menjadi 4,214 ha (29%). Luas ladang pada tahun 2010 merupakan luas ladang tertinggi di zona penyangga, hal ini terjadi karena konversi sebagian luas semak/belukar menjadi ladang.

Tutupan lahan lain seperti padang rumput dan sawah mengalami penurunan sejak tahun 1991 hingga 2010. Jika pada tahun 1991 luas kedua jenis tutupan lahan vegetasi tersebut berturut-turut adalah sebesar 165 ha dan 463 ha, pada tahun 2010 luas padang rumput hanya 0.6 ha dan sawah sebesar 131 ha. Tutupan lahan vegetasi berupa perkebunan luasannya cenderung stabil di setiap tahun kajian dengan luas kurang lebih 2,000 ha atau sekitar 15% dari total luas zona penyangga Cagar Biosfer Cibodas.

4.2.2.3. Tutupan lahan zona transisi Cagar Biosfer Cibodas tahun 1991-2010 Berdasarkan hasil pengolahan klasifikasi lahan, luas total zona transisi Cagar Biosfer Cibodas adalah sebesar 39,480 ha atau sekitar 51% dari total luas Cagar Biosfer

Cibodas. Luas zona transisi merupakan luas terbesar zona di Cagar Biosfer Cibodas. Perubahan dari luas tutupan lahan di zona ini memiliki dinamika yang tinggi dibandingkan dengan zona lain. Hal ini dipengaruhi oleh fungsi dari zona transisi sendiri sebagai kawasan pembangunan, sehingga banyak terjadi konversi lahan.

Luas lahan vegetasi di tahun 1991 adalah sebesar 24,946 ha atau sekitar 63% dari total luas zona transisi Cagar Biosfer Cibodas. Selama tahun 2001 hingga 2010 luas lahan vegetasi cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2001 luas lahan vegetasi sebesar 23,735 ha (60%), pada tahun 2006 luas lahan vegetasi sebesar 21,797 ha (55%), dan pada tahun 2010 luas lahan vegetasi menjadi hanya 20,937 ha (53%). Penurunan luas lahan vegetasi ini menunjukkan bahwa di zona transisi mengalami banyak konversi lahan vegetasi menjadi lahan non vegetasi.

Luas lahan vegetasi dan lahan terbangun/lahan terbuka memiliki hubungan berbanding terbalik, dimana penurunan luas lahan vegetasi akan mengakibatkan peningkatan luas lahan terbangun/lahan terbuka. Selama tahun 1991 hingga 2010 luas lahan terbangun/terbuka di zona transisi Cagar Biosfer Cibodas mengalami peningkatan. Luas lahan terbangun/lahan terbuka di tahun 1991 adalah sebesar 14,238 ha (36%), namun pada tahun 2001 luasnya naik menjadi 15,484 ha (39%). Pada tahun 2006 kembali lahan terbangun/lahan terbuka mengalami peningkatan luas menjadi 17,655 ha (45%), dan luasnya cenderung stabil di tahun 2010.

Perubahan luas badan air memiliki pola yang sama dengan dua zona yang lain. Badan air mengalami penurunan luasan dari tahun 1991 sebesar 225 ha menjadi 108 di tahun 2010. Tutupan oleh awan dan bayangan awan pada zona transisi di semua tahun kajian tidak sebesar tutupan awan pada zona inti dan zona penyangga, dimana persentase luas tutupan awan dan bayangan awan hanya sekitar 0.02% – 0.6% . Data luasan yang tidak terklasifikasi pada tahun 2010 di zona transisi adalah yang terbesar diantara semua zona yakni sebesar 1,349 ha atau 3% dari luas zona transisi.

Berbeda dengan dua zona sebelumnya, pada zona transisi hutan bukan lagi jenis tutupan lahan yang mendominasi zona transisi. Luas hutan sangat jauh berkurang, hingga lahan terbangun/lahan terbuka menjadi tutupan lahan yang terbesar di zona ini. Luas hutan di zona transisi relatif tetap dengan luasan yang kecil di tiap tahun kajian yakni hanya sebesar 1,600 ha atau sekitar 4% dari total luas zona transisi. Luas hutan yang kecil ini tidak terlepas dari adanya konservasi lahan hutan menjadi jenis tutupan lahan lain yang dilakukan oleh masyarakat ataupun pemerintah.

Seperti pada dua zona sebelumnya, pada zona transisi pun luas terbesar tutupan lahan oleh semak/belukar terjadi pada tahun 2006 dengan luas sebesar 1,520 ha atau 4% dari luas zona transisi. Luas ini mengalami peningkatan dari tahun 2001 sebesar 197 ha.

Lahan perkebunan di zona transisi termasuk dari salah satu tutupan lahan terbesar. Namun demikian, luas perkebunan cenderung mengalami penurunan selama tahun 2001 hingga 2010. Pada tahun 1991 luas perkebunan sebesar 11,380 ha (29%). Pada tahun 2001 luasnya berkurang menjadi 8,580 ha (22%), kembali luas perkebunan mengalami penurunan di tahun 2006 menjadi 7,665 ha (19%) dan kemudian luas perkebunan stabil di tahun 2010.

Tutupan lahan berupa ladang mengalami dinamika perubahan lahan yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis tutupan lahan lain. Pada tahun 1991 luas ladang 2,292 ha (6%), pada tahun 2001 luasnya menjadi 7,318 ha (18%). Pada tahun 2006 luas ladang mengalami penurunan sebesar 1,789 ha dari luas tahun 2001. Namun pada tahun 2010 luas ladang meningkat menjadi sebesar 6,781 ha (17%).

Luas ladang yang meningkat berbanding terbalik dengan luas sawah di tahun yang sama. Luas sawah pada tahun 1991 sebesar 8,353 ha (21%). Pada tahun 2001 luasnya menjadi 3,915 ha (10%). Dengan penurunan luas ladang pada tahun 2006, luas sawah mengalami peningkatan di tahun yang sama menjadi sebesar 5,991 ha (15%). Dan pada tahun 2010 luas sawah mengalami penurunan menjadi sebesar 4,344 ha (11%).

4.3. Normalized Diferrence Vegetation

Dokumen terkait