• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Riau Tahun 2014 - 2019

No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1 Meningkatkan kekerasan dan TPPO

Menurunnya

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Perdagangan Orang

1. Meningkatkan perlindungan, pemberdayaan perempuan korban kekerasan termasuk TPPO melalui, KIE, Regulasi, Pelayanan, Penguatan

kelembagaan, Fasilitasi, Pengembangan jaringan, Koordinasi antar stake holder, dan bantuan teknis kepada

Kabupaten/Kota yang memiliki rasio kekerasan tertinggi.

2. Meningkatkan kualitas lembaga

penanganan kasus kekerasan termasuk TPPO melalui peningkatan kapasitas pengelola, bantuan sarana prasarana, pengembangan jaringan antar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Provinsi Riau yang terkait, bantuan hukum bagi korban, dan pendampingan korban lebih manusiawi.

3. Meningkatkan cakupan pelayanan perempuan dalam kondisi khusus melalui bantuan teknis, penyediaan rumah aman, kenguatan ketarmpilan dan kapasitas berjejaring dan fasilitasi penguatan keberdayaan.

4. Meningkatkan partisipasi lembaga pemberdaya perempuan dimasyarakat melalui pemetaan kelembagaan sesuai

1. Peningkatan Perlindungan perempuan Korban kekerasan termasuk TPPO dengan fokus pada akselerasi penangan dan

pengaturan yang mendukung pelayanan dan pemberdayaan korban.

2. Peningkatan pelayanan penanganan kasus korban kekerasan termasuk TPPO dengan fokus pada penguatan kelembagaan P2TP2A di

Kabupaten/ Kota dengan Rasio kekerasan tinggi.

3. Peningkatan pemberdayaan

perempuan dalam kondisi khusus dengan fokus pada penyeediaan sarana dan prasarana pendukung pelayanan.

4. Peningkatan partisipasi

kelembagaan dalam masyararak dengan fokus pada pemetaan kelembagaan dan potensi masalah pada masyarakat.

No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan standar, legalisasi kelembagaan sesuai

standar, pengaturan kelembagaan sesuai standar, peningkatan kapasitas

pengelola, pengembangan jaringan antar pengelola pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan lembaga - lembaga yang sudah berkiprah dalam

perlindungan dan pemberdayaan perempuan.

1. Mempercepat pelaksanaan PUG melalui PPRG, Pengembangan kelembagaan PUG, Pengarusutaaman regulasi PUG,

Peningkatan kapasitas pengelola PPRG di masing - masing OPD dan Penguatan kapasitas TIM Focal Point dan Organisasi Masyarakat yang menjalankan KKG.

2. Meningkatkan partisipasi perempuan dilegislatif melalui optimalisasi peran perempuan di Ormas, Advokasi Pimpinan Parpol, meningkatkan kualitas pimpinan perempuan dan mengembangkan

jaringan stake holder untuk mendorong perempuan duduk sebagai caleg.

3. Meningkatkan pendapatan perempuan melalui Fasilitasi, Sarana prasarana pendukung usaha ekonomi perempuan, bantuan permodalan, pengembangan jaringan pemasaran dan perbaikan produksi usaha perempuan.

4. Peningkatan ketersediaan data gender

1. Peningkatan Implementasi PUG dengan fokus pada poercepatan PPRG dan penguatan Kelembagaan 2. percepatan partisipasi perempuanPUG.

sebagai anggota legislatif dengan focus pada advokasi kepada pimpinan parpol dan peningkatan kapasitas perempuan dalam bidang politik.

3. peningkatan pendapatan perempuan dengan focus pada perempuan miskin, perempuan rentan, korban kekerasan dan perempuan dengan kebutuhan khusus.

4. Peningkatan ketersediaan data gender dan anak dengan focus pada penyusunan sistem data gender dan anak

No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan pengelola data dan peningkatan

kapasitas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Riau serta kabupaten/ Kota dalam penyedian data gender dan anak.

3 Meningkatkan

kualitas perlindungan dan pemenuhan hak anak bagi semua anak termasuk anak

1. Meningkatkan Skor Capaian KLA melalui Pendampingan, Fasilitasi Pemenuhan Hak Anak, Bantuan Teknis, Koordinasi dan Sinkronisasi program antar

Kabupaten/ kota dan OPD Provinsi dan Kabupaten/ Kota.

2. Meningkatkan persentase kabupaten kota yang memiliki forum anak yang aktif Melalui Fasilitasi, bantuan teknis serta Pembinaan dan Pendampingan Forum Anak Pada Kabupaten dan Kota.

3. Meningkatkan Kabupaten/Kota yang memiliki Minimal 1 ruang bermain ramah anak melalui Penyusunan

regulasi, Sosialisasi, Koordinasi dengan stake holder.

4. Meningkatkan Kabupaten/Kota yang memilik Minimal 1 ruang Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) melalui Koordinasi dengan stakeholder, menyusun regulasi, Sosialisasi dan Koordinasi.

5. Meningkatkan Kabupaten/Kota yang memilik minimal 1 Pusat Kreativitas Anak (PKA) melalui Pembinaan dan Pendampingan Pada forum Anak, Koordinasi dengan stakeholder, menyusun regulasi, Sosialisasi dan

1. Peningkatan Skor Capaian KLA dengan fokus pada Pendampingan dan Koordinasi dan Sinkronisasi program antar Kabupaten/kota dan OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota.

2. Peningkatan persentase

Kabupaten/Kota yang memiliki minimal 5 Forum Anak yang aktif dengan fokus kepada Pembinaan dan Pendampingan Forum Anak Pada Kabupaten dan Kota.

3. Peningkatan persentase kabupaten kota yang memiliki Ruang bermain ramah anak dengan fokus

menyusun regulasi, Sosialisasi dan Koordinsi dengan stake holder.

4. Peningkatan persentase kabupaten kota yang memiliki Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) dengan fokus menyusun regulasi ,Sosialisasi dan koordinasi.

5. Peningkatan persentase kabupaten kota yang memiliki minimal 1 Pusat Kreativitas Anak (PKA) dengan fokus , menyusun regulasi, Sosialisasi, Koordinasi dengan stakeholder, dan Pembinaan serta Pendampingan

No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Koordinasi.

6. Meningkatkan Kabupaten/Kota yang memilik 2 lembaga layanan kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit) melalui Penyusunan Regulasi, Sosialisasi, Koordinasi dengan Lembaga layanan Kesehatan.

7. Meningkatkan Kabupaten/Kota yang memilik Minimal kabupaten/kota yang memiliki minimal 2 model Sekolah Ramah Anak (SRA) (SD, MI, SMP, MTs melalui Penyusunan Regulasi, Sosialisasi dan Koordinasi dengan Penyelenggara Pendidikan.

8. Meningkatkan Kabupaten/Kota yang memiliki lembaga pengasuhan alternatif ramah anak melalui Menyusun regulasi, Sosialisasi, Koordinasi dengan

stakeholder, dan penguatan Pusat pembelajaran keluarga (PUSPAGA).

9. Meningkatkan Kabupaten/Kota yang melaksanakan Program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) melalui Pembinaan,

Pendampingan, Sosialisasi pada Tokoh masyarakat dan Tokoh Agama.

forum Anak.

6. Peningkatan persentase kabupaten kota yang memiliki kabupaten/kota yang memiliki minimal 2 lembaga layanan kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit) dengan fokus

menyusun Regulasi, Sosialisasi, Koordinasi dengan Lembaga layanan Kesehatan.

7. Peningkatan persentase kabupaten kota yang memiliki kabupaten/kota yang memiliki minimal 2 model Sekolah Ramah Anak (SRA) (SD, MI, SMP, MTs dengan fokus pada

Penyusunan Regulasi, Sosialisasi dan Koordinasi dengan

Penyelenggara Pendidikan.

8. Peningkatan persentase kabupaten kota yang memiliki lembaga

pengasuhan alternatif ramah anak dengan fokus Menyusun regulasi, Sosialisasi, Koordinasi dengan stakeholder, dan penguatan Pusat pembelajaran keluarga (PUSPAGA).

9. Persentase kabupaten kota yang memiliki kabupaten/kota

melaksanakan Program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dengan fokus menyusun

No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan dan Tokoh Agama.

4 Masih rendahnya Kualitas Pelayanan Publik dan Kualitas Dokumen

Perencanaan

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik dan Kualitas Dokumen

Perencanaan

Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM serta tata kelola aset melalui optimalisasi penatalaksanaan kantor, peningkatan kapasitas perencanaan dan

penataausahaan keuangan, peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dan sarana prasarana secara menyeluruh dan

berkesinambungan

Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM serta tata kelola aset dengan fokus pada bimbingan teknis fungsional perencana dan penatausahaan keuangan serta pembangunan gedung P2TP2A Provinsi Riau

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

Dokumen terkait