• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran VI: Pengurangan Risiko Pasien Jatuh

II. FUNGSI – FUNGSI MANAJEMEN

10. Directing and commanding

Directing dan commanding merupakan kegiatan organisasi yang berhubungan dengan

pembinaan dan pelaksanaan intruksional para pemegang jabatan dalam organisasi. Dengan pandangan diatas directing dan commanding selalu berhubungan dengan aktivitas berikut :

1. Usaha pengembangan kelompok kerja;

2. Usaha menstimulasi, mengoordinasikan, dan membimbing secara kontinu perkembangan keahlian para pekerja, baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi dan tugasnya, sehingga kemapuannya meningkat dan lebih cakap;

3. Usaha membantu tugas para pekerja secara baik dan melatih agar meningkatkan kemampuan kerja para pegawai;

4. Pemberian arahan secara procedural dan mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pelaksanaan kegiatan organisasi;

5. Melakukan pembinaan dan pengarahan untuk bahan masukan kepada para pekerja dengan cara pemberian hak kepada pegawai untuk mengajukan berbagai keluhan kepada pimpinan organisasi.

11. Forecasting

Kegiatan peramalan termasuk upaya memprediksi berbagai kemungkinan yang akan terjadi setelah pelaksanaan kegiatan. Kegiatan meramal atau memperkirakan biasanya didasarkan pada hasil pengawasan dan evaluasi sehingga organisasi dapat membuat

160

perencanaan yang lebih baik dan mempersiapkan alternatif yang akan diambil dalam suatu keputusan. Dengan demikian, forecasting berkaitan dengan hal-hal berikut:

a. Mencari kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan kegiatan yang sedang dilakukan, dengan melihat kinerja organisasi;

b. Membaca situasi dan kondisi yang belum terjadi dengan mempertimbangkan kebiasaan dan pengalaman dimasa lalu, kemudian membuat rencana baru sebagai antisipasi keadaam yang akan datang;

c. Menyusun dan mendiskusikan berbagai indicator yang diperkirakan akan mendukung atau sebagai pendorong kuat pembuatan rencana yang akan datang;

d. Menelaah berbagai indicator yang kemungkinan besar akan mempengaruhi pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan berakhir dengan kegagalan;

e. Mempersiapkan berbagai alternative untuk pengambilan keputusan.

Peramalan atau forecasting yaitu aktivitas memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Pengertian lain dari peramaan (forecasting) adalah suatu teknik analisa perhitungan yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif ataupun keuantitatif untuk melakukan perkiraan peristiwa pada masa depan dengan penggunaan referensi data-data pada masa lalu.

1. Tujuan Peramalan (Forecasting)

Menurut Heizer dan Render (2009), peramalan (forecasting) mempunyai tujuan antara lain:

a. Sebagai pengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku disaat ini dan dimasa lalu dan juga melihat sejauh mana pengaruh dimasa datang.

b. Peramalan dibutuhkan karena terdapat time lag atau delay antara ketika suatu kebijakan perusahaan ditetapkan dengan ketika implementasi

c. Peramalan adalah dasar penyusutan bisnis di suatu perusahaan sehinga bisa meningkatkan efektivitas sebuah rencana bisnis.

2. Fungsi Peramalan (Forecasting)

Fungsi dari peramaalan akan diketahui ketika pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang berdasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi di waktu keputusan tersebut dijalankan. Jika kurang tepat ramalan yang sudah disusun, maka masalah peramalan juga merupakan masalah yang sering dihadapi (Gingting, 2007).

161

3. Metode Peramalan (Forecasting)

Metode peramalan ialah suatu cara mengestimasi atau memperkirakan dengan kuantitatif ataupun kualitatif apa yang terjadi di masa depan menurut data yang relevan di masa lalu. Penggunaan metode peramalan ini yaitu untuk memprediksi dengan sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan di masa lalu. Dengan demikian metode peramalan bisa memberikan objektivitas yang lebih besar.

Adapun jenis metode peramalan, antara lain sebagai berikut:

Metode peramalan yang berdasar pada pemakaian analisa keterkaitan antar variabel yang diperkirakan dengan variabel waktu dengan deret berkala (time

series).

Metode peramalan yang berdasar pada pemakaian analisis pola hubungan antar variabel yang hendak diperkirakan dengan variabel lain yang menjadi pengaruh, yang bukan waktu disebut Metode Korelasi atau sebab akibat (metode causal).

4. Jenis-Jenis Peramalan (Forecasting)

Menurut Herianto (2008) berdasarkan horizon waktu, peramalan (forecasting) bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:

a. Peramalan Jangka Panjang Adalah yang meliputi waktu yang lebih panjang dari 18 bulan, seperti contohnya peramalan yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan penanaman modal, merencanakan fasilitas dan merencanakan untuk kegiatan litbang.

b. Peramalan Jangka Menengah Adalah yang meliputi waktu antara 3 sampai 18 bulan, seperti contohnya peramalan untuk merencanakan penjualan, merencanakan produksi dan merencanakan tenaga kerja tidak tetap

c. Perencanaan Jangka Pendek Adalah yang meliputi jangka waktu kurang dari tiga bulan. Seperti contohnya peramalan dalam keterkaitannya dengan merencanakan pembelian material, membuat jadwal kerja dan menugaskan karyawan.

Menurut Heizer dan Render (2009) berdasaskan fungsi dan perencanaan operasi pada masa depan, peramalan (forecasting) dibedakan menjadi tiga jenis yakni: a. Peramalan Ekonomi (Economic Forecast). Peramalan ini membahas siklus

bisnis dengan prediksi tingkat inflasi tersedianya uang, dana yang diperlukan untuk pembangunan perumahan dan indikator perencanaan lainnya.

162

b. Peramalan Teknologi (Technological Forecast). Peramalan ini memahami tingkat kemajuan teknologi yang bisa meluncurkan produk baru yang menarik yang memerlukan pabrik dan peralatan yang baru

c. Peramalan Permintaa (Demand Forecast) Adalah proyeksi permintaan pada produk atau layanan perusahaan. Proyeksi permintaan produk atau layanan suatu perusahaan, peramalan ini juga bisa disebut dengan peramalan penjualan yang menjadi pengendali produksi, kapasitas dan juga sistem penjadwalan dan menjadi input untuk merencanakan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.

Menurut Saputro dan Asri (2000) berdasarkan jenis data ramalan yang disusun, peramalan jenis ini dibedakan menjadi dua, yakni:

a. Peramalan Kualitatif Adalah peramalan yang berdasar pada kualitatif di masa lalu. Hasil ramalan yang dibuat sangat bergantung dari orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena peramalan tersebut ditentukan menurut pemikiran yang sifatnya intuisi, pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Seringkali peramalan yang dengan kualitatif ini berdasarkan pada hasil penyelidikan seperti pendapat salesman, pendapat sales manajer, pendapat para ahli dan survey konsumen.

b. Peramalan Kuantitatif Adalah peramalan yang berdasar pada data penjualan di masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat adalah bergantung dari metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Pemakaian metode yang berbeda akan dihasilkan hasil yang berbeda pula.

Menur Ginting (2007) berdasarkan sifat penyusunnya, peramalan dibedakan menjadi dua jenis, yakni:

a. Peramalan Subjektif Adalah peramalan yang berdasar pada perasaan atas intuisi dari orang yang menyusunnya.

b. Peramalan Objektif Adalah peramalan yang berdasar pada data yang relevan di masa lalu dengan memakai teknik-teknik dan metode-metode dalam menganalisa data tersebut.