HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Discriminant Validity
Pengujian discriminant validity dalam penelitian ini menggunakan nilai cross loading dan square root of average (AVE) dengan tujuan memeriksa (menguji) apakah instrumen penelitian valid dalam menjelaskan atau merefleksikan variabel laten. Lebih jelasnya pengujian discriminant validity dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Discriminant validitydengan menggunakan nilai cross loading.
Jika nilai cross loading setiap indikator dari variabel bersangkutan lebih besar dibandingkan dengan cross loading variabel lain, maka indikator tersebut dikatakan valid. Hasil perhitungan discriminant validity dengan menggunakan nilai cross loading pada analisis data penelitian ini disajikan pada tabel berikut :
xlii |P a g e
Tabel 4.11. Hasil PerhitunganCross Loading
Simbol Kecerdasan Emosional (X1) Organization Citizen Behavior (Y1) Kinerja Pegawai (Y2) X1.1 0.517 0.156 0.021 X1.2 0.859 0.500 0.324 X1.3 0.613 0.336 0.076 X1.4 0.511 0.284 0.174 Y1.1 0.264 0.733 0.152 Y1.2 0.222 0.557 0.171 Y1.3 0.170 0.700 0.268 Y1.4 0.396 0.676 0.138 Y1.5 0.333 0.585 0.211 Y2.1 0.001 0.130 0.512 Y2.2 0.360 0.475 0.824 Y2.3 0.350 0.319 0.807 Y2.4 0.286 0.424 0.673 Sumber : Lampiran 8
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilaicross loadingindikator variabel kecerdasan emosional, organization citizen behavior dan kinerja pegawai > 0,50 dan dinyatakan memenuhi kriteria validitas diskriminan. Keterampilan sosial masih lemah dalam merefleksikan variabel kecerdasan emosional, hal ini disebabkan karena pegawai belum sepenuhnya terampil dalam melakukan pendekatan dan belum sepenuhnya mampu memimpin dalam mengatasi masalah-masalah sulit. Disamping itu, belum sepenuhnya mampu memimpin melalui keteladanan.
b. Discriminant validity dengan menggunakansquare root of average variance extracted(AVE).
Jika nilaisquare root of average variance extracted (√AVE) setiap variabel lebih besar dari nilai AVE dan korelasi antara variabel laten tersebut dengan variabel laten lainnya, maka instrumen variabel tersebut dikatakan valid diskriminan. Hasil perhitungan nilai square root of average variance extracted(√AVE) ditampilkan melalui tabel 4.12 berikut :
xliii |P a g e
Tabel 4.12. Nilai AVE,√AVE dan Korelasi antar Variabel Laten Variabel Penelitian AVE Akar AVE KE (X1) OCB (Y1) KP (Y2) KE (X1) 0.344 0.586 1.000 OCB (Y1) 0.427 0.653 0.557 1.000 KP (Y2) 0.488 0.698 0.426 0.381 1.000 Sumber : Lampiran 8
Hasil pengujian pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai square root of average variance extracted (√AVE) semua variabel yang didesain dalam penelitian ini lebih besar bila dibandingkan dengan korelasi antara variabel laten dengan variabel laten lainnya sehingga instrumen setiap variabel dikatakan telah memenuhi validitas diskriminan dan nilai akar AVE variabel secara keseluruhan di atas 0,50 (batas toleransi). Artinya konstruk variabel laten kecerdasan emosional, organization citizen behavior dan kinerja pegawai memilikidiscriminant validity yang baik. Dengan demikian instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur seluruh variabel laten atau konstruk dalam penelitian ini memenuhi kriteria validitas diskriminan. 2. Convergent Validity
Convergent validity mengukur validitas indikator sebagai pengukur konstruk yang dapat dilihat dari outer loading. Indikator dianggap valid jika memiliki nilai outer loading di atas 0,70 sangat direkomendasikan, namun demikian jika nilai faktor loading 0,50-0,60 masih dapat ditolerir dengan nilai t- statistic di atas 1,96. Nilai outer loading juga dapat diintreprestasikan sebagai kontribusi setiap indikator terhadap variabel laten. Outer loading dengan nilai paling tinggi berarti indikator tersebut merupakan pengukur terkuat/terpenting dalam merefleksikan variabel laten yang bersangkutan. Lebih jelasnya uraian terhadap pengujian hasil analisis dan evaluasi model pengukuran setiap variabel laten atau konstruk penelitian ini sebagai berikut:
a. Evaluasi Pengukuran Variabel Kecerdasan Emosional
Variabel kecerdasan emosional dalam penelitian ini, direfleksikan melalui empat indikator yaitu: kesadaran diri, pengaturan diri, kesadaran sosial dan keterampilan sosial. Evaluasi model pengukuran dapat diketahui dari nilai outer loading dari setiap indikator variabel kecerdasan emosional yang disajikan pada tabel berikut:
xliv |P a g e
Indikator variabel Outer
loading t- statistik p-value
X11. Kesadaran diri 0.517 2.663 0.010
X12. Pengaturan diri 0.859 10.296 0.000 X13. Kesadaran sosial 0.613 3.365 0.001 X14. Keterampilan sosial 0.511 2.535 0.014 Sumber : diolah Tahun 2016
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa keempat indikator yaitu: kesadaran diri, pengaturan diri, kesadaran sosial dan keterampilan sosial valid untuk digunakan dalam merefleksikan pengukuran variabel laten kecerdasan emosional. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi pada outer loading keempat indikator variabel secara keseluruhan memiliki nilai lebih besar dari 0,5 dan nilai p-value signifikan pada tingkat kepercayaan 95% (p-value) <α = 0,05. Hasil ini mencerminkan bahwa korelasi di antara empat indikator variabel positif dan signifikan dalam merefleksikan variabel kecerdasan emosional.
Hasil analisis data jika dilihat dari nilai estimasi pada outer loading diketahui bahwa indikator pengaturan diri dipandang sangat kuat dalam merefleksikan variabel kecerdasan emosional dengan nilai estimasi outer loading paling besar di antara indikator lainnya yakni sebesar 0,859. Selain itu perolehan nilai outer loading didukung pula dengan nilai titik kritis (t- statistik) sebesar 10,296. Sedangkan yang paling rendah adalah indikator keterampilan sosial yang ditandai dengan nilai outer loading sebesar 0,511 dan t-statistik sebesar 2,535.
b. Evaluasi Pengukuran VariabelOrganization Citizen Behavior
Variabel organization citizen behavior dalam penelitian ini, direfleksikan melalui lima indikator yaitu: membantu orang lain, berhati- hati, kualitas moral, sportif dan kesopanan. Evaluasi model pengukuran dapat diketahui dari nilai outer loading dari setiap indikator variabel organization citizen behavioryang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.15.Outer LoadingIndikator VariabelOrganization Citizen Behavior
Indikator variabel Outer
loading t- statistik p-value Y11. Membantu orang lain 0.733 7.772 0.000
Y12. Berhati-hati 0.557 2.956 0.004
Y13. Kualitas moral 0.700 8.406 0.000
Y14. Sportif 0.676 7.325 0.000
Y15. Kesopanan 0.585 3.359 0.001
xlv |P a g e
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa kelima indikator yaitu: membantu orang lain, berhati-hati, kualitas moral, sportif dan kesopanan valid untuk digunakan dalam merefleksikan pengukuran variabel laten organization citizen behavior. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi padaouter loading kelima indikator variabel secara keseluruhan memiliki nilai lebih besar dari 0,5 dan nilai p-valuesignifikan pada tingkat kepercayaan 95% (p-value) <α = 0,05. Hasil ini mencerminkan bahwa korelasi di antara lima indikator variabel positif dan signifikan dalam merefleksikan variabel organization citizen behavior.
Hasil analisis data jika dilihat dari nilai estimasi pada outer loading diketahui bahwa indikator membantu orang lain dipandang sangat kuat dalam merefleksikan variabel organization citizen behavior dengan nilai estimasiouter loading paling besar di antara indikator lainnya yakni sebesar 0,733. Selain itu perolehan nilai outer loading didukung pula dengan nilai titik kritis (t-statistik) sebesar 7,772. Sedangkan yang paling rendah adalah indikator berhati-hati yang ditandai dengan nilaiouter loadingsebesar 0,557 dan t-statistik sebesar 2,956.
c. Evaluasi Pengukuran Variabel Kinerja Pegawai
Variabel kinerja pegawai dalam penelitian ini, direfleksikan melalui empat indikator yaitu: prestasi kerja, keahlian, perilaku individu dan kepemimpinan. Evaluasi model pengukuran dapat diketahui dari nilai outer loading dari setiap indikator variabel kinerja pegawai yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.16.Outer LoadingIndikator Variabel Kinerja Pegawai
Indikator variabel Outer
loading t- statistik p-value
Y21. Prestasi kerja 0.512 2.498 0.015
Y22. Keahlian 0.824 6.518 0.000
Y23. Perilaku Individu 0.807 5.168 0.000
Y24. Kepemimpinan 0.673 4.255 0.000
Sumber : Diolah tahun 2016
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa keempat indikator yaitu: prestasi kerja, keahlian, perilaku individu dan kepemimpinan valid untuk digunakan dalam merefleksikan pengukuran variabel laten kinerja pegawai. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi pada outer loading keempat indikator variabel secara keseluruhan memiliki nilai lebih besar dari 0,5 dan nilai p- valuesignifikan pada tingkat kepercayaan 95% (p-value) <α = 0,05. Hasil ini mencerminkan bahwa korelasi di antara empat indikator variabel positif dan signifikan dalam merefleksikan variabel kinerja pegawai.
Hasil analisis data jika dilihat dari nilai estimasi pada outer loading diketahui bahwa indikator keahlian dipandang sangat kuat dalam
xlvi |P a g e
merefleksikan variabel kinerja pegawai dengan nilai estimasi outer loading paling besar di antara indikator lainnya yakni sebesar 0,824. Selain itu perolehan nilai outer loading didukung pula dengan nilai titik kritis (t- statistik) sebesar 6,518. Sedangkan yang paling rendah adalah indikator prestasi kerja yang ditandai dengan nilai outer loading sebesar 0,512 dan t- statistik sebesar 2,498.