• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Tinjauan Umum Perusahaan

4.1.7 Distribusi Finished Products

PT Astra Daihatsu Motor sebagai basis produksi mobil compact untuk Grup Daihatsu dan Toyota di luar Jepang, senantiasa meningkatkan produksi dari tahun ke tahun. Produk–produk Daihatsu pun semakin mendapatkan tanggapan yang positif, hal ini ditunjukkan dari pangsa pasar yang juga meningkat dari tahun ke tahun.

Dukungan jaringan penjualan dan purna jual dari PT. Astra Internasional, Tbk. dan Daihatsu Sales Operation (DSO) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia merupakan salah satu faktor utama yang mendukung peningkatan penjualan Daihatsu di Indonesia.

Tabel 2. Total Produksi dan Pangsa Pasar Domestik Daihatsu Tahun Total Produksi

(unit) Pangsa Pasar (%) 2005 105.333 9,1 2006 95.386 10,3 2007 150.921 11,9 2008 217.117 12,9 2009 204.259 15,9

Sumber: Gaikindo (2010), data diolah

Pangsa pasar domestik untuk produk Daihatsu mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Peningkatan ini dintaranya disebabkan oleh penciptaan produk yang sesuai dengan kebutuhan serta diterima oleh konsumen, memiliki teknologi yang canggih sehingga hemat bahan bakar dengan tingkat emisi rendah, kualitas yang meningkat, dan harga yang kompetitif. Selain itu strategi kolaborasi Toyota-Daihatsu juga memberikan dampak yang positif. Model dan kualitas produk yang sama dengan Toyota sebagai market leader, menjadikan daya

37

tarik tersendiri bagi konsumen maupun calon konsumen untuk memilih produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang lebih terjangkau.

Selain bermain di pasar domestik, Hasil produk PT Astra Daihatsu Motor seperti Daihatsu Terios, Grand Max dan Toyota Avanza juga telah di ekspor melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) ke mancanegara dalam bentuk completely built-up (CBU) dan completely

knock-down (CKD). Ekspor produk ke berbagai negara seperti Malaysia,

Thailand, Brunei Darussalam, Philipina, Timur Tengah, Afrika Tengah, Afrika Selatan, Meksiko, dan Venezuela menjadi salah bukti bahwa produksi PT Astra Daihatsu Motor telah memenuhi standar kualitas global. 4.2. Sistem Produksi PT Astra Daihatsu Motor

Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen yaitu input, proses, output, serta adanya suatu mekanisme untuk pengendalian sistem produksi agar mampu meningkatkan perbaikan secara terus menerus (Gaspersz, 1998). Kegiatan produksi dilakukan juga dalam rangka menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga mempunyai nilai manfaat yang lebih dalam memenuhi kebutuhan.

Sistem produksi yang diterapkan oleh PT. Astra Daihatsu Motor adalah Sistem Produksi Toyota (Toyota Production System). Sistem produksi ini telah diterapkan semenjak Daihatsu berdiri di Indonesia yaitu tahun 1978. Tujuan dari penerapan Sistem Produksi Toyota di pabrik Daihatsu adalah untuk menekan biaya produksi dari semua jenis pemborosan sehingga efisiensi dan produktivitas dari perusahaan terus meningkat.

Toyota Production System bagaikan sebuah bangunan yang memiliki

keterkaitan serta saling menunjang antara berbagai bagian yang menyusunnya. TPS yang diibaratkan sebagai sebuah atap rumah, memiliki dua buah pilar penyangga yaitu Just In Time dan Jidouka. Kedua pilar ini berdiri di atas sebuah pondasi yang disebut Heijunka. Ketiga bagian ini bersifat mutlak dalam menyusun sebuah sistem produksi yang efisien. Tanpa salah satu bagian saja,

38

Gambar 12. Toyota Production System House (PT ADM, 2010) 4.2.1 Just In Time

Just In Time merupakan salah satu pilar dari Toyota Production System. Just In Time atau produksi tepat waktu ini merupakan cara

berproduksi dari Toyota Production System (TPS). Melalui Just In Time, perusahaan akan melakukan kegiatan produksi secara efisien dengan cara memproduksi produk yang dibutuhkan, pada saat yang dibutuhkan oleh konsumen, serta dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan. Dengan demikian, segala bentuk kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah pada produk dapat diminimalisir.

Sistem produksi secara Just In Time ini bertujuan untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang berbiaya rendah dengan sangat memperhatikan ketepatan waktu. Efisiensi ditingkatkan dengan cara mereduksi segala jenis pemborosan yang terjadi seperti over production,

delay, transportation, over process, inventories, motion dan defect. Melalui

penghematan ini biaya produksi dapat ditekan seefisien mungkin. 4.2.2 Jidouka

Pilar selanjutnya yang menyusun Toyota Production System adalah

Jidouka. Jidouka ini merupakan sebuah sistem yang bertugas untuk

mengidentifikasi keabnormalan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan produksi. Keabnormalan proses yang terjadi akan segara diketahui, sehingga tindakan perbaikan dapat segera dilakukan dan defect yang terjadi akibat keabnormalan tersebut tidak akan dilanjutkan ke proses berikutnya.

39

Jidouka atau sering dikenal juga dengan nama autonomation didukung

oleh dua peralatan utama yaitu poka yoke (alat anti salah) dan andon. Poka

yoke merupakan sebuah detector yang dipasang pada peralatan produksi

untuk mencegah terjadinya kesalahan. Jika terjadi kondisi abnormal, maka proses produksi akan segera berhenti (line stop). Sedangkan andon merupakan panel elektrik yang memberikan informasi secara visual tentang posisi masalah yang terjadi agar dapat segera dilakukan penanganan pada pusat keabnormalan.

Penerapan Jidouka pada PT Astra Daihatsu Motor dilakukan dengan dua cara, yaitu secara otomatis dan manual. Jidouka pada proses otomatis akan mendeteksi semua kondisi selama proses produksi bejalan. Jika mesin mendeteksi sebuah keabormalan pada sebuah proses, maka sinyal pemberitahuan akan muncul pada papan andon. Operator terkait akan segera memperbaiki keabnormalan yang terjadi langsung ke pusatnya. Selama keabnormalan dapat segera diperbaiki sebelum proses selanjutnya, proses produksi akan tetap berjalan. Namun jika perbaikan belum selesai dilakukan, maka akan terjadi line stop.

Jidouka pada proses manual melibatkan campur tangan pekerja secara

langsung. Jika terjadi kondisi abnormal, team member akan menarik tuas andon yang berada di setiap pos proses untuk menginformasikan keabnormalan. Team leader bersama anggotanya akan segera memperbaiki keabnormalan tersebut. Jika keabnormalan tidak dapat diatasi sampai batas pos proses, maka line produksi akan dihentikan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah berlanjutnya keabnormalan ke proses selanjutnya.

4.2.3 Heijunka

Bagian selanjutnya yang menyusun Toyota Production System adalah

Heijunka yang merupakan dasar dari sistem produksi ini. Heijunka adalah

metode produksi dimana tidak hanya jumlah produksinya yang seragam, tetapi juga komposisi jenis dan waktu pengerjaannya dalam satu periode produksi. Heijunka sering disebut juga sebagai produksi campur merata atau pemerataan. Melalui penerapan Heijunka ini, kegiatan produksi yang dilakukan menjadi efisien dan bebas dari pemborosan (muda).

Dokumen terkait