• Tidak ada hasil yang ditemukan

Distribusi Jumlah Kelas: Kapasitas Besar, Sebaran Kurang Merata

Dalam dokumen ANGGA NUGRAHA HAFIIZ (Halaman 88-94)

BAB V SEKTORISASI SEKOLAH: LEBIH DARI SEKEDAR

5.1. Distribusi Jumlah Kelas: Kapasitas Besar, Sebaran Kurang Merata

Kapasitas yang Jauh Lebih Besar

”Kapasitas total sekolah jauh melebihi kebutuhan, tetapi mesalahnya adalah kapasitas tersebut tidak terlatak di lokasi yang tepat”, menurut Kepala Prasarana Pendidikan Lyon. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa di quartier dimana terdapat permukiman sosial, sekolah-sekolah jauh lebih besar. Sebaliknya, pada lingkungan dimana saat ini dibangun permukiman baru, tidak terdapat jumlah kelas yang mencukupi. Bahkan quartier tertentu di Lyon, yang dulunya merupakan kawasan industri, tidak terdapat sekolah sama sekali. Berdasarkan pertimbangan itulah, commune merencanakan di lingkungan mana sekolah seharusnya dibangun.

Di Lyon, terdapat secteurs en tension (sektor padat), yaitu sektor-sektor yang kekurangan kapasitas sekolah di arrondissement 7, 3, dan 8. Misalnya, di bekasquartier industri Etats-Unis (arr. 8), hanya terdapat dua sekolah sementara

commune tidak dapat menempatkan semua anak di sekolah-sekolah di sektor tersebut. Untuk mengatasinya, saat ini commune menyewa bangunan modular sebagai kelas sementara sampai lingkungan tersebut memiliki sekolah baru atau sekolah yang diperluas.

Vaulx-en-Velin menghadapi fenomena yang hampir sama. Di sekolah- sekolah di Zona pembangunan kota prioritas (ZUP), terutama école élémentaire, kapasitas kelas hingga dua kali lebih banyak dibandingkan kebutuhan saat ini, namun bukan berarti kelebihan kelas tersebut tidak digunakan. Sekolah menggunakan kelas-kelas yang ”tersisa” untuk aktivitas lain yang dulu, saat sekolah-sekolah itu dibangun, tidak direncanakan: ruang informatika, kesenian plastik dan lainnya. Contohnya, di sekolah Lorca di quartier Thibaude, terdapat total 20 kelas namun hanya 9 di antaranya yang digunakan sebagai kelas “sebenarnya”. Sebaliknya, di quartier Village dan pusat kota, Mairie tengah memperluas sekolah-sekolah untuk memenuhi perkiraan peningkatan jumlah murid di lingkungan tersebut akibat munculnya konstruksi-konstruksi baru.

Distribusi Murid dan Sekolah Per Quartier

Diquartier tertentu, terdapat banyak anak namun commune tidak memiliki sekolah yang memadai, jumlah kelas yang mencukupi. Sebaliknya, terdapat sekolah-sekolah yang berkapasitas besar, namun hanya memiliki sedikit murid…

Mairie berupaya menyeimbangkan pembagian jumlah murid per sektor wilayah sesuai kapasitas sekolah dan kedekatan jarak. Kepada Prasarana Pendidikan Lyon mengatakan, “Terdapat banyak sekolah di Lyon. Contohnya di

arrondissement 2 dan 6, ada sekolah-sekolah yang hanya berjarak 100 meter satu sama lain. Namun di quartier di tenggara kota, sekolah-sekolah berjauhan, berjarak sekitar 800 meter. Jadi, kondisi ini menjadi masalah karena seharusnya, kita menuju ke TK atau SD dengan berjalan kaki...”. Mairie tidak akan mengirim anak-anak ke sekolah yang jauh dari tempat tinggal mereka sehingga sedikit demi

sedikit, tahun demi tahun, Mairie menyesuaikan batas wilayah sektor-sektor sekolah.

Di Vaulx-en-Velin, yang memiliki rasio luas wilayah per jumlah sekolah kurang dari setengah rasio di Lyon, terdapat juga beberapa sekolah yang saling berdekatan. Kasus ini terutama terjadi di ZUP, contohnya sekolah Vienot dan Vilar di quartier Mas du Taureau serta sekolah Makarenko dan Lorca di quartier

Verchères et Thibaud, yang sangat berdekatan satu sama lain, berjarak sekitar 100 meter. Direktur Pendidikan Vaulx-en-Velin menegaskan, “Ini terkait dengan kondisi pada awal diciptakannya zona tersebut. Terdapat populasi usia sekolah yang besar yang memerlukan banyak sekolah”.

Pada tahun 1980, yang oleh Mairie disebut sebagai “puncak jumlah murid di Vaulx-en-Velin”, commune ini memiliki sekitar 8.600 murid di tingkat

élémentaire dan maternelle (DE Vaulx-en-Velin, 1996). Menurut data Inspection Académique Rhône, pada tahun ajaran 2007, hanya terdapat 5.500 anak yang bersekolah di Vaulx-en-Velin, yang berarti mengalami penurunan sebesar 3.100 murid (-36%) dalam 25 tahun. Direction de l’Education commune ini percaya bahwa penurunan ini terutama disebabkan oleh:

x Rééquilibrage (penyeimbangan) piramida penduduk pada tingkat commune

(piramida penduduk Vaulx-en-Velin berbentuk botol);

x Penurunan angka kelahiran sebagaimana terjadi di seluruh Perancis (lihat gambar 4.1).

“Hal ini memberi peluang kepada kami, tentu saja, untuk menerima para murid di sekolah dalam kondisi yang lebih baik (dengan penurunan jumlah murid per

kelas). Terlebih lagi degan diterapkannya ZEP (pada tahun 1981) oleh pemerintah pusat yang menurunkan secara drastis aturan jumlah murid per kelas” (DE Vaulx- en-Velin, 1996). Direktur Pendidikan menjelaskan bahwa hingga tahun 1980, mayoritas kelas élementaire (SD) memiliki lebih sari 30 murid, bahkan satu kelas

maternelle (TK) menampung hingga lebih dari 40 murid. Saat ini, dalam bingkai Jaringan pendidikan prioritas (REP), Inspection Académique Rhône membatasi rasio jumlah murid per kelas di semua sekolah publik di Vaulx-en-Velin maksimal hanya 24 murid per kelas élémentaire dan 25 murid untuk kelas

maternelle. Itu juga salah satu alasan mengapa, menurut beliau, penyusutan jumlah murid, ditambah penurunan rasio murid per kelas, memungkinkan

commune untuk tetap mempertahankan fungsi sebagian besar bangunan sekolah. Lalu bagaimana aturan sektor sekolah berfungsi di sekolah-sekolah yang saling berdekatan? Masing-masing sekolah yang berdekatan memiliki sektor wilayah mereka sendiri di kedua commune yang ditinjau dalam studi ini. Luas sektor tergantung pada kapasitas bangunan sekolah. Di sebuah quartier, sekolah dengan ukuran kecil memiliki sektor wilayah yang kecil pula dan sebaliknya, sekolah yang besar memiliki sektor yang lebih luas. Di Lyon, sekolah terkecil hanya memiliki 2 kelas sedangkan yang terbesar mempunyai hingga 25 kelas. Di Vaulx-en-Velin, sekolah yang paling kecil dan paling besar masing-masing terdiri atas 4 dan 14 kelas. Sekolah Makarenko dan sekolah Lorca di quartier Verchères et Thibaud di Vaulx-en-Velin adalah contoh dua sekolah yang berdekatan. “Makarenko adalah sekolah yang padat, yang tidak lagi memiliki tempat dan bangunannya sangat terbatas. Jadi saat ini, kami sedang meninjau ulang sektor

wilayah sekolah tersebut karena masih terdapat tempat di Sekolah Lorca, Kepala Logistik Pendidikan Vaulx-en-Velin memberi penjelasan. Untuk lebih sedikit “melonggarkan” Makarenko dan mengisi Lorca, commune mempelajari kemungkinan memodifikasi sektor sekolah agar sejumlah permukiman di jalan tertentu masuk ke dalam sektor wilayah Lorca.

Dalam hal distribusi sekolah privat, “jumlah tawaran bangku sekolah di institusi privat tidak terbagi rata di wilayah Lyon” (DAU Lyon, 2006). Di sejumlah arrondissement, seperti arr. 9, hanya terdapat 1 sekolah privat dibandingkan 16 sekolah publik yang mencakup 94% dari total jumlah murid di

arrondissement ini. Lain halnya dengan kondisi yang terjadi di arr. 6. Terdapat 11 sekolah privat di antara 9 sekolah publik yang “hanya” menerima 56% murid yang tinggal di lingkungan ini.

Sektorisasi wilayah sekolah tidak mempertimbangkan kapasitas atau lokasi sekolah privat. Sekolah-sekolah privat dapat menerima murid sejumlah yang diinginkannya dan sesuai kemampuannya yang datang terutama karena alasan religius... jadi ini merupakan suatu kriteria lain, menurut Direktur Pendidikan Lyon. Commune Lyon menyediakan sekolah publik untuk semua anak tanpa terkecuali di setiap quartier. ”Memang benar bahwa menyekolahkan anak di institusi privat juga merupakan cara untuk tidak menyekolahkannya di sekolah publik yang terikat oleh sektorisasi wilayah. Namun masalahnya di Lyon, tidak ada juga tempat yang tersisa di sekolah-sekolah privat; kapasitas mereka sudah maksimal dan penuh”, beliau menambahkan.

Membangun Sekolah Baru

Pembangunan sekolah baru membutuhkan keputusan tingkat commune. Bisa dikatakan bahwa keputusan tersebut merupakan kesepakatan antara

commune dan pemerintah pusat karena sebuah sekolah baru juga berarti juga membutuhkan pos pengajar yang baru. Kadiv Manajemen Pendidikan IA Rhône mengatakan, “Mairiepaham betul pembangunan kotanya, permukiman yang baru, melalui izin mendirikan bangunan dan evolusi demografis. Jadi, pemerintah lokal dapat mengantisipasi kebutuhan (jumlah kursi) pada tahun ajaran mendatang atau dalam 2-4 tahun”.

Mendirikan sekolah baru bukan lah alternatif tunggal untuk menjawab pertumbuhan jumlah murid karena itu jauh lebih kompleks dan tentu saja jauh lebih mahal. Pada titik inilah sektor wilayah sekolah berperan sebagai “alat” bagi

commune untuk merekayasa atau untuk mengoptimalkan kapasitas sekolah- sekolah publik. Alat ini dapat dimodifikasi ulang setiap tahun apabila itu diperlukan. Rekayasa ulang sektor sekolah juga merupakan sebuah solusi ketika

commune tidak dapat menyediakan unit kelas tambahan. Namun, menurut Kabag Statistik IA Rhône, “Penyesuaian sektor wilayah sekolah merupakan suatu peluang yang mungkin diterapkan di kota-kota besar untuk memenuhi kebutuhan tempat di sekolah publik, tetapi cara ini tidak bisa atau sangat sulit diterapkan di pedesaan yang hanya memiliki sekolah-sekolah kecil dengan jumlah kelas yang sangat terbatas”.

Dalam dokumen ANGGA NUGRAHA HAFIIZ (Halaman 88-94)