HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Distribusi Penyuluh pada Sejumlah Karakteristik yang Diamat
Karakteristik penyuluh yang diamati dalam penelitian ini adalah: (1) Umur, (2) Masa kerja, (3) Tanggungan keluarga, (4) Pendidikan formal, (5) Persepsi tentang bidang keahlian, (6), Pendidikan nonformal (7) Kekosmopolitan, (8) Motivasi, (9) Penghasilan.
Distribusi Penyuluh Berdasarkan Umur
Umur penyuluh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usia penyuluh sejak dilahirkan sampai saat ulang tahun terdekat yang dinyatakan dalam tahun.
Umur penyuluh dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu: (1) Muda, (2) Sedang, dan (3) Tua. Penyuluh termasuk berumur muda jika umur yang bersangkutan berkisar dari 27 hingga 32 tahun, berumur sedang jika umur yang bersangkutan berkisar dari 34 sampai 39 tahun, dan berumur tua jika umur yang bersangkutan berkisar dari 40 hingga 51 tahun.
Hasil penelitian tentang distribusi penyuluh berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Distribusi Penyuluh berdasarkan Umur
Umur Jumlah Persen
Muda 15 30
Sedang 19 38
Tua 16 32
Jumlah 50 100
Keterangan: Minimum : 27 Tahun Maksimum : 51 Tahun Rata-Rata : 37,4 Tahun
Tabel di atas menunjukkan bahwa kurang dari sepertiga dari 50 penyuluh yang diamati berumur muda, lebih dari sepertiga berumur sedang, dan kurang dari sepertiga lainnya berumur tua. Secara umum, tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas penyuluh berumur sedang.
Distribusi Penyuluh berdasarkan Masa Kerja
Masa kerja adalah lama responden bekerja sebagai penyuluh, dinyatakan dalam satuan tahun. Masa kerja penyuluh dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: (1) Baru, (2) Sedang, dan (3) Lama.
Masa kerja penyuluh tergolong baru jika yang bersangkutan telah bekerja menjadi penyuluh selama 3 sampai 5 tahun. Masa kerja penyuluh tergolong sedang jika yang bersangkutan telah bekerja menjadi penyuluh selama 6 hingga 11 tahun, dan masa kerja penyuluh termasuk lama jika yang bersangkutan telah bekerja menjadi penyuluh selama 12 hingga 28 tahun.
Hasil penelitian tentang distribusi penyuluh berdasarkan masa kerja ditampilkan dalam tabel di bawah.
Tabel 4. Distribusi Penyuluh berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Jumlah Persen
Baru 17 34
Sedang 16 32
Lama 17 34
Jumlah 50 100
Keterangan: Minimum : 3 Tahun Maksimum : 28 Tahun
Rata-Rata : 10,9 Tahun
Tabel di atas menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga dari 50 penyuluh yang diamati memiliki masa kerja baru, kurang dari sepertiga termasuk sedang, dan selebihnya memiliki masa kerja lama. Secara keseluruhan, tabel diatas menyatakan bahwa mayoritas masa kerja penyuluh adalah baru dan lama.
Distribusi Penyuluh berdasarkan Tanggungan Keluarga
Tanggungan keluarga yang dimaksud adalah banyaknya anggota keluarga yang ditanggung sebagian atau seluruh kehidupannya oleh penyuluh.
Tanggungan keluarga dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: (1) Sedikit, (2), Sedang, dan (3) Banyak. Penyuluh yang memiliki jumlah tanggungan keluarga sedikit jika yang bersangkutan memiliki tanggungan 1 hingga 2 orang. Tanggungan keluarga sedang jika penyuluh memiliki jumlah tanggungan 3 sampai 4 orang. Tanggungan keluarga banyak jika penyuluh memiliki jumlah tanggungan 5 sampai 8 orang.
Hasil penelitian tentang distribusi penyuluh berdasarkan tanggungan keluarga disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 5. Distribusi Penyuluh berdasarkan Tanggungan Keluarga
Tanggungan Keluarga Jumlah Persen
Sedikit 15 30 Sedang 23 46 Banyak 12 24
Jumlah 50 100
Keterangan: Minimum : 1 Orang Maksimum : 8 Orang Rata-Rata : 4 Orang
Tabel di atas menunjukkan bahwa kurang dari sepertiga dari 50 penyuluh yang diamati memiliki tanggungan keluarga sedikit, lebih dari sepertiga penyuluh memiliki tanggungan keluarga sedang, dan selebihnya memiliki jumlah tanggungan keluarga banyak. Secara umum, tabel di atas menegaskan bahwa mayoritas penyuluh memiliki tanggungan keluarga sedang.
Distribusi Penyuluh berdasarkan Pendidikan Formal
Pendidikan formal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan formal yang ditempuh oleh penyuluh. Berdasarkan hasil penelitian, penyuluh pertanian di Kota Ternate terbagi atas dua tingkatan pendidikan yaitu: (1) SPMA, dan (2) Sarjana.
Hasil penelitian tentang distribusi penyuluh berdasarkan pendidikan formal disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 6. Distribusi Penyuluh berdasarkan Pendidikan Formal Pendidikan Formal Jumlah Persen
SPMA 12 24
Sarjana (S1) 38 76
Tabel di atas menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari 50 penyuluh yang diamati berpendidikan formal sarjana (S1). Dengan kata lain, mayoritas penyuluh di Kota Ternate berpendidikan cukup tinggi yaitu sarjana.
Distribusi Penyuluh berdasarkan Persepsi tentang Bidang Keahlian
Persepsi penyuluh tentang bidang keahlian adalah pandangan/penilaian penyuluh terhadap bidang keahlian yang dijalani saat ini.
Persepsi penyuluh tentang bidang keahlian dalam penelitian ini dibagi dalam tiga kategori, yaitu: (1) Buruk, (2) Cukup, dan (3) Baik. Persepsi buruk jika yang bersangkutan memiliki skor 4 hingga 5, persepsi cukup jika yang bersangkutan memiliki skor 6, dan baik jika yang bersangkutan memiliki skor 7 sampai 8.
Hasil penelitian tentang persepi penyuluh tentang bidang keahlian yang dimiliki saat ini disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 7. Distribusi Penyuluh berdasarkan Persepsi tentang Bidang Keahlian
Persepsi tentang Bidang Keahlian Jumlah Persen
Buruk 10 20
Cukup 12 24
Baik 28 56
Jumlah 50 100
Keterangan: Minimum : Skor 4 Maksimum : Skor 8
Rata-Rata : Skor6,4
Tabel di atas menunjukkan bahwa kurang dari sepertiga dari 50 penyuluh yang diamati mempersepsikan bidang keahliannya buruk, kurang dari mempersepsikan bidang keahliannya cukup, dan selebihnya mempersepsikan
bidang keahliannya baik. Secara keseluruhan, tabel di atas menyatakan bahwa mayoritas penyuluh mempersepsikan bidang keahlian yang dimiliki baik.
Distribusi Penyuluh berdasarkan Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal yang dimaksud adalah jumlah jam efektif pelatihan yang pernah diikuti penyuluh untuk peningkatan sumberdaya penyuluh dalam tiga tahun terakhir.
Pendidikan nonformal dalam penelitian ini dibagi dalam 3 kategori yaitu: (1) Rendah, (2) Sedang, dan (3) Tinggi. Penyuluh memiliki pendidikan nonformal rendah jika yang bersangkutan mengikuti pelatihan sebanyak 0 sampai 84 jam. Pendidikan nonformal sedang jika penyuluh mengikuti pelatihan sebanyak 90 sampai 196 jam. Penyuluh memiliki pendidikan nonformal tinggi jika yang bersangkutan mengikuti pelatihan sebanyak 216 sampai 634 jam.
Hasil penelitian tentang distribusi penyuluh berdasarkan pendidikan nonformal ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 8. Distribusi Penyuluh berdasarkan Pendidikan Nonformal
Pendidikan Nonformal Jumlah Persen
Rendah 16 32
Sedang 16 32
Tinggi 18 36
Jumlah 50 100
Keterangan: Minimum : 0 jam Maksimum : 634 jam Rata-Rata : 177 jam
Tabel di atas menunjukkan bahwa kurang dari sepertiga dari 50 penyuluh yang diamati memiliki pendidikan nonformal rendah, kurang dari sepertiga lainnya memiliki pendidikan nonformal sedang, dan selebihnya berpendidikan
nonformal tinggi. Secara keseluruhan, tabel di atas menegaskan bahwa mayoritas penyuluh memiliki pendidikan nonformal tinggi.
Distribusi Penyuluh berdasarkan Kekosmopolitan
Kekosmopolitan adalah intensitas penyuluh melakukan kontak dengan pihak-pihak luar berkaitan dengan kegiatan penyuluhan.
Kekosmopolitan dalam penelitian ini dibagi dalam 3 kategori, yaitu: (1) Rendah, (2) Sedang, dan (3) Tinggi. Penyuluh dikatakan kosmopolit rendah jika yang bersangkutan memiliki skor 3. Kosmopolit sedang jika yang bersangkkutan memiliki skor 4, dan kosmopolit tinggi jika yang bersangkutan memiliki skor 5 sampai 7.
Hasil penelitian tentang distribusi penyuluh berdasarkan kekosmopolitan ditampilkan dalam tabel berikut.
Tabel 9. Distribusi Penyuluh berdasarkan Kekosmopolitan
Kekosmopolitan Jumlah Persen
Rendah 12 24
Sedang 19 38
Tinggi 19 38
Jumlah 50 100
Keterangan: Minimum : Skor 3 Maksimum : Skor 7 Rata-Rata : Skor 4
Tabel di atas menunjukkan bahwa kurang dari sepertiga dari 50 penyuluh yang diamati termasuk kosmopolit rendah, lebih dari sepertiga lainnya termasuk kosmopolit sedang, dan selebihnya termasuk tinggi. Secara umum, tabel di atas menyatakan bahwa mayoritas penyuluh termasuk kosmopolit sedang dan tinggi.
Distribusi Penyuluh berdasarkan Motivasi
Motivasi adalah hal-hal yang menjadi pendorong untuk meningkatkan kompetensi bagi penyuluh.
Motivasi dalam penelitian ini dibagi dalam 3 kategori, yaitu: (1) Rendah, (2) Sedang, dan (3) Tinggi. Motivasi penyuluh termasuk rendah jika yang bersangkutan memiliki skor 38 sampai 48, motivasi sedang jika yang bersangkutan memiliki skor 49 sampai 50, dan motivasi tinggi jika yang bersangkutan memiliki skor 51 sampai 60.
Hasil penelitian tentang distribusi penyuluh berdasarkan motivasi disajikan dalam tabel di bawah.
Tabel 10. Distribusi Penyuluh berdasarkan Motivasi
Motivasi Jumlah Persen
Rendah 12 24
Sedang 19 38
Tinggi 19 38
Jumlah 50 100
Keterangan: Minimum : Skor 38 Maksimum : Skor 60 Rata-Rata : Skor 49
Tabel di atas menunjukkan bahwa kurang dari sepertiga dari 50 penyuluh yang diamati memiliki motivasi rendah, lebih dari sepertiga memiliki motivasi sedang, dan selebihnya memiliki motivasi tinggi. Secara keseluruhan, tabel di atas menyatakan bahwa mayoritas penyuluh memiliki motivasi tinggi.
Distribusi Penyuluh berdasarkan Penghasilan
Penghasilan adalah nilai rupiah yang diperoleh setiap penyuluh dalam satu bulan.
Penghasilan penyuluh dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: (1) Rendah, (2) Sedang, dan (3) Tinggi. Penyuluh termasuk berpenghasilan rendah jika yang bersangkutan memperoleh pendapatan Rp. 1.600.000 hingga Rp. 3.197.000. Berpenghasilan sedang jika yang bersangkutan memperoleh pendapatan Rp. 3.299.000 hingga Rp. 4.382.000. Penyuluh termasuk berpenghasilan tinggi jika yang bersangkutan memperoleh pendapatan Rp. 4.500.000 hingga Rp. 13.870.000.
Hasil penelitian tentang distribusi penyuluh berdasarkan penghasilan disajikan dalam tabel di bawah.
Tabel 11. Distribusi Penyuluh berdasarkan Penghasilan
Penghasilan Jumlah Persen
Rendah 16 32 Sedang 17 34 Tinggi 17 34 Jumlah 50 100 Keterangan: Minimum : Rp. 1.600.000 Maksimum : Rp. 13.870.000 Rata-Rata : Rp. 4.188.622
Tabel di atas menunjukkan bahwa kurang dari sepertiga dari 50 penyuluh yang diamati berpenghasilan rendah, lebih dari sepertiga berpenghasilan sedang, dan selebihnya berpenghasilan tinggi. Secara umum, tabel di atas menegaskan bahwa mayoritas penyuluh berpenghasilan sedang hingga tinggi.