• Tidak ada hasil yang ditemukan

K. Teknik Analisis Dat a

Seluruh dat a dit abulasi dan dianalisa dengan SPSS 16.0 for w indow s. Dat a yang t erkum pul dianalisis secara st at ist ik dengan uji Chi-Square yang disebut juga uji keselarasan, karena unt uk m enguji apakah sebuah sam pel selaras dengan salah sat u dist ribusi t eorit is. Dim ana krit eria penelit ian :

฀ H0 diterima bila X2

hit ung kurang dari at au sam a dengan X2 t abel pada

฀ = 0.05

dan df = 1, yang berart i t idak ada hubungan yang berm akna ant ara sem bilan fungsi keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an keluarga.

฀ H1 diterima bila bila X2

hit ung lebih besar sam a dengan X2 t abel pada

฀ = 0.05 dan

df = 1, yang berart i ada hubungan yang berm akna ant ara sem bilan fungsi keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an keluarga (Taufiqurrahm an, 2003).

42 BAB IV

HASIL DAN PEM BAHASAN

Telah dilaksanakan penelitian t ent ang hubungan ant ara sem bilan fungsi keluarga dan peningkat an derajat kesehat an di w ilayah kerja Puskesm as Tasikm adu, Kabupat en Karanganyar pada bulan April – M ei 2010.

A. Hasil Penelit ian

1. Karakt erist ik Subjek Penelit ian

Subjek penelit ian sebesar 93 keluarga yang m em iliki m asalah

kesehat an. Jum lah kepala keluarga adalah 93 jiw a, dengan keseluruhan t ot al penduduk di dalam keluarga yang dit elit i t ersebut sebesar 347 jiw a. Berikut ini disajikan t abel karakt erist ik subjek penelit ian (Tabel 2).

Tabel 2. Karakt erist ik Subjek Penelit ian (n = 93 keluarga, 347 jiw a) Aspek Variasi f %

Jenis Kelamin Laki – laki Perem puan

181 166 52.16 47.84

Kelom pok Um ur Kurang dari 1 t ahun 1 – 4 t ahun

5 – 6 t ahun 7– 14 t ahun 15 – 49 t ahun 50 – 60 t ahun Lebih dari 61 t ahun

4 40 4 46 199 39 15 1.15 11.54 1.15 13.26 57.34 11.24 4.32

Kepala Keluarga Ayah Ibu (janda)

88 5 94.62 5.38

Bent uk Keluarga Nuclear Fam ily Ext ended Fam ily

85 8 91.40

8.60

Pendidikan Tidak pernah sekolah Belum sekolah Tidak t am at SD 15 23 12 4.32 6.62 3.46 42 43 Belum t am at SD Tam at SD / sederajat Tam at SLTP/ sederajat Tam at SM A/ sederajat Tam at PT/ akadem i 35 79 68 91 24 10.09 22.77

19.60 26.22 6.92

Pekerjaan Pet ani Pet ernak

Pekerja buruh kasar PNS Karyaw an sw ast a Pensiunan Lain - lain 17 4 18 16 165 13 114 4.90 1.15 5.19 4.61 47.55 3.75 32.85 Proporsi penyakit

yang diderit a Penyakit infeksi Penyakit noninfeksi 12 81 12.90 87.10 Sarana/ t em pat berobat Tidak berobat Kader Dukun Prakt ek m edis / param edis Puskesm as / RS 9 1 0 31 52 9.68 1.08 0.00 33.33

55.91

Penghasilan keluarga perbulan (rupiah) Lebih dari 1 jut a 500 ribu – 1 jut a 300 ribu – 500 ribu Kurang dari 300 ribu 18 63 9 3 19.35 67.74 9.68 3.23 Dat a prim er : M ei 2010

Dalam Tabel 2 dit unjukkan bahw a dari 93 keluarga yang m em iliki m asalah kesehat an sebagai responden, t erdapat 8 keluarga (8.60%) yang berbent uk ext ended fam ily, sedangkan 91.40% dari keseluruhan keluarga yait u sejum lah 88 keluarga berbent uk nuclear fam ily. Fam ily Orient ed M edical Educat ion akan lebih m udah m encapai sasaran apabila dalam keluarga t ersebut t erdiri dari keluarga int i, karena sem akin banyak anggot a keluarga di luar keluarga int i yang t inggal dalam sat u rum ah, akan 44

m em pengaruhi kondisi keluarga t ersebut t erut am a pada fungsi holist ik dan int eraksi ant ara anggot a keluarga.

Dari 93 keluarga t ersebut t erdapat 347 jiw a penduduk, dengan jenis kelamin laki – laki sebanyak 181 jiw a (52.16%) dan perem puan 166 jiw a (47.84%). M asing – m asing keluarga t ersebut , dikepalai oleh ayah sebanyak 88 orang (94.62%), sedangkan 5.38% yang lain dikepalai oleh ibu yang t elah m enjanda (5 orang). Anggot a keluarga yang t idak lengkap, t erut am a apabila kepala keluarga yang seharusnya laki – laki nam un harus digant ikan oleh seorang perem puan yang kem udian harus berperan ganda sebagai ibu sekaligus ayah past i akan berbeda dalam m enjalani fungsi keluarga t ersebut dibandingkan dengan keluarga yang m asih ut uh.

M enurut dist ribusi usia sepert i yang disajikan di t abel t ersebut ,

diket ahui bahw a kelom pok usia t erbesar adalah 15 – 49 t ahun, yait u sebanyak 199 jiw a at au 57.34% dari keseluruhan penduduk r esponden, sedangkan kelom pok usia yang jum lahnya paling sedikit adalah pada kelom pok usia kurang dari 1 t ahun dan ant ara 5 – 6 t ahun, dim ana m asing – m asing sebesar 4 jiw a at au 1.15% dari keseluruhan anggot a keluarga responden.

Dit injau dari t ingkat pendidikan anggot a keluarga responden, yang t erbesar adalah lulusan SM A/ sederajat , yait u 91 jiw a at au 26.22 % dari keseluruhan responden. Kem udian bert urut – t urut diikut i responden t am at an SD/ sederajat 79 orang (22.77%), t am at an SLTP/ sederajat 68 orang (19.60%), belum t am at SD sebanyak 35 orang (10.09%), t am at an Perguruan Tinggi/ Akademi 24 orang(6.92%), belum sekolah 23 orang (6.62%), t idak pernah 45

t am at SD sebesar 12 orang (3.46%). Dengan t ingkat pendidikan yang lebih t inggi, m aka kem am puan dalam m enerim a inform asi t ent ang kesehat an diharapkan akan lebih m udah dibandingkan dengan yang t ingkat pendidikannya lebih rendah.

Dari dat a diket ahui bahw a jenis pekerjaan anggot a keluarga responden paling banyak adalah sebagai karyaw an sw ast a, yait u sebesar 165 orang (47.55%). M at a pencaharian yang lain m eliput i pet ani 17 orang (4.90%), pet ernak 4 orang (1.15%), pekerja buruh kasar 18 orang (5.19%), PNS 16 orang (4.61 %), pensiunan 13 orang (3.75%), dan lain – lain 114 orang (32.85%).

Proporsi keluarga yang m em iliki m asalah kesehat an dengan penyakit infeksi sebanyak 12 keluarga (12.90%), sedangkan 81 keluarga yang lain (87.10%) m em iliki m asalah penyakit noninfeksi. Dari dat a t ersebut , diket ahui bahw a penyakit infeksi lebih sedikit diderit a oleh subjek penelit ian dibanding penyakit noninfeksi. M elihat dat a dist ribusi indikat or PHBS di kabupat en Karanganyar, fokus penyuluhan yang dilakukan unt uk penyakit infeksi berada di urut an baw ah yang berart i angka kejadian penyakit infeksi t elah m enurun di kabupat en ini. Sedangkan priorit as indikat or PHBS adalah pada perilaku m asyarakat , sehingga dapat m enjelaskan dat a yang diperoleh dim ana penyakit noninfeksi m em ang banyak disebabkan oleh perilaku m asyarakat yang m asih kurang baik. 46

Dari t abel dat a penelit ian diket ahui bahw a sarana berobat yang paling sering didat angi oleh keluarga responden adalah puskesm as at au rum ah sakit , yakni 52 keluarga (55.91%) dari keseluruhan responden. Sedangkan

responden yang lain 31 keluarga (33.33%) dat ang ke prakt ek m edis/ param edis, dat ang ke kader 1 keluarga (1.08%), t idak berobat 9 keluarga (9.68%), nam un sudah t idak ada keluarga yang dat ang ke dukun (0.00%). Subjek penelit ian t elah m em iliki kesadaran unt uk berobat ke puskesm as, sedangkan yang t idak berobat pun m asih ada nam un dalam proporsi yang sedikit . Dengan dem ikian, pendekat an keluarga unt uk peningkat an derajat kesehat an m asih harus t erus dit ingkat kan.

Penghasilan t erbesar dari penduduk responden adalah sebesar lim a rat us ribu sam pai dengan sat u jut a r upiah per bulan yait u 63 keluarga (67.74%), kem udian yang berpenghasilan lebih dari sat u jut a rupiah per bulan 18 keluarga (19.36%), yang berpenghasilan rat a – rat a t iga rat us ribu sam pai dengan lim a rat us ribu adalah 9 keluarga (9.68%), dan yang berpenghasilan kurang dari t iga rat us ribu perbulan 3 keluarga (3.23%). Dengan sem akin t ingginya penghasilan keluarga didukung dengan m eningkat kan penget ahuan keluarga t ent ang pendidikan kesehat an diharapkan derajat kesehat an m ereka akan m eningkat , t erut am a unt uk pem biayaan berobat .

47 B. Analisis Dat a

Tabel 3. Hasil Analisa Hubungan Ant ara Sem bilan Fungsi Keluarga dan Derajat Kesehat an Keluarga

Variabel Derajat Kesehat an OR X² p Baik Buruk Tot al

Sem bilan Fungsi Keluarga Baik 22 (40%) 11 (60%) 33 (100%) 118 48.32 < 0.001 Buruk 1 (15.5%) 59 (84.5%) 60 (100%) Tot al 93 (100%)

Keluarga dengan sem bilan fungsi keluarga yang baik m em iliki risiko

m engalam i peningkat an derajat kesehat an serat us delapan belas kali lebih besar daripada keluarga dengan sem bilan fungsi keluarga buruk. Dengan uji Chi Square pada sem bilan fungsi keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 48.32 sedangkan nilai X2

t abel pada t araf signifikan

฀ =

0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2

hit ung > X2

t abel, ini berart i ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik

ant ara sem bilan fungsi keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

Tabel 4. Hasil Analisa Hubungan Ant ara Fungsi Holist ik Keluarga dan Derajat Kesehat an Keluarga

Variabel Derajat Kesehat an OR X² p Baik Buruk Tot al

Fungsi Holist ik Baik 14 (40%) 21 (60%) 35 (100%) 3.6 7.03 0.008 Buruk 9 (15.5%) 49 (84.5%) 58 (100%) Tot al 93 (100%)

Keluarga dengan fungsi holist ik yang baik m em iliki risiko m engalami

peningkat an derajat kesehat an t iga kali lebih besar daripada keluarga dengan 48

fungsi holist ik buruk. Dengan uji Chi Square pada f ungsi holisitik keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 7.03 sedangkan nilai X2 t abel pada t araf signifikan

฀ =

0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2 hit ung > X2

t abel, ini berart i

ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik ant ar a fungsi holist ik keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

Tabel 5. Hasil Analisa Hubungan Ant ara Fungsi Fisiologis Keluarga dan Derajat Kesehat an Keluarga

Baik Buruk Tot al Fungsi Fisiologis Baik 15 (42.9%) 20 (57.1%) 35 (100%) 4.7 9.91 0.002 Buruk 8 (13.8%) 50 (86.2%) 58 (100%) Tot al 93 (100%)

Keluarga dengan fungsi fisiologis yang baik m em iliki risiko m engalami

peningkat an derajat kesehat an em pat kali lebih besar daripada keluarga dengan fungsi fisiologis buruk. Dengan uji Chi Square pada fungsi fisiologis keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 9.91 sedangkan nilai X2 t abel pada t araf signifikan

฀ =

0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2 hit ung > X2

t abel, ini berart i

ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik ant ar a fungsi fisiologis keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

Tabel 6. Hasil Analisa Hubungan Ant ara Fungsi Pat ologis Keluarga dan Derajat Kesehat an Keluarga

Variabel Derajat Kesehat an OR X² p Baik Buruk Tot al

Baik 17 (45.9%) 20 (54.1%) 37 (100%) 7.1 14.86 < 0.001 Buruk 6 (10.7%) 50 (89.3%) 56 (100%) Tot al 93 (100%) 49

Keluarga dengan fungsi pat ologis yang baik m emiliki risiko m engalami

peningkat an derajat kesehat an t ujuh kali lebih besar daripada keluarga dengan fungsi pat ologis buruk. Dengan uji Chi Square pada fungsi holisit ik keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 14.86 sedangkan nilai X2 t abel pada t araf signifikan

= 0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2 hit ung > X2

t abel, ini

berart i ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik ant ara fungsi pat ologis keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

Tabel 7. Hasil Analisa Hubungan Ant ara Fungsi Int eraksi Ant ar Anggot a Keluarga dan Derajat Kesehat an Keluarga

Variabel Derajat Kesehat an OR X² p Baik Buruk Tot al

Fungsi Int eraksi

Buruk 9 (14.8%) 52 (85.2%) 61 (100%) Tot al

93 (100%)

Keluarga dengan fungsi int eraksi ant ar anggot a keluarga yang baik m emiliki risiko m engalami peningkat an derajat kesehat an em pat kom a kali lebih besar daripada keluarga dengan fungsi int eraksi ant ar anggot a keluarga buruk. Dengan uji Chi Square pada fungsi holisit ik keluarga didapatkan angka X2

hit ung = 9.48 sedangkan nilai X2

t abel pada t araf signifikan

฀ = 0.05 dan derajat kebebasan (db)

= 1 adalah 3.84. Jadi, X2

hit ung > X2

t abel, ini berart i ada hubungan yang signifikan

secara st at ist ik ant ara fungsi int eraksi ant ar anggot a keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

50

Tabel 8. Hasil Analisa Hubungan Ant ara Fungsi Ket urunan dalam Keluarga dan Derajat Kesehat an Keluarga

Variabel Derajat Kesehat an OR X² p Baik Buruk Tot al

Fungsi Ket urunan Baik 6 (20.0%) 24 (80.0%) 30 (100%) 0.7 0.53 0.466 Buruk 17 (26.9%) 46 (73.1%) 63 (100%) Tot al 93 (100%)

Keluarga dengan fungsi ket urunan yang baik m em iliki risiko m engalam i

peningkat an derajat kesehat an nol kom a t ujuh daripada keluarga dengan fungsi ket urunan buruk. Dengan uji Chi Square pada fungsi ket urunan dalam keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 0.53 sedangkan nilai X2 t abel pada t araf signifikan

฀ =

0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2 hit ung < X2

t abel, ini berart i

ada hubungan yang t idak signifikan secara st at ist ik ant ara fungsi ket urunan dalam keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

Tabel 9. Hasil Analisa Hubungan Ant ara Fungsi Perilaku Keluarga dan Derajat Kesehat an Keluarga

Variabel Derajat Kesehat an OR X² p Baik Buruk Tot al

Fungsi Perilaku

Buruk 6 (10.5%) 51 (89.5%) 57 (100%) Tot al

93 (100%)

Keluarga dengan fungsi perilaku yang baik m em iliki risiko m engalam i

peningkat an derajat kesehat an t ujuh kali lebih besar daripada keluarga dengan fungsi perilaku buruk. Dengan uji Chi Square pada fungsi perilaku keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 15.96 sedangkan nilai X2 t abel pada t araf signifikan

= 0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2 hit ung > X2

t abel, ini 51

berart i ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik ant ara fungsi perilaku keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

Tabel 10. Hasil Analisa Hubungan Ant ara Fungsi Nonperilaku Keluarga dan Derajat Kesehat an Keluarga

Variabel Derajat Kesehat an OR X² p Baik Buruk Tot al

Fungsi Nonperilaku

Baik 14 (38.9%) 22 (61.1%) 36 (100%) 3.4 6.33 0.01 Buruk 9 (15.8%) 48 (84.2%) 57 (100%)

Tot al

93 (100%)

Keluarga dengan fungsi nonperilaku yang baik m emiliki risiko m engalami peningkat an derajat kesehat an t iga kali lebih besar daripada keluarga dengan fungsi perilaku buruk. Dengan uji Chi Square pada fungsi perilaku keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 6.33 sedangkan nilai X2 t abel pada t araf signifikan

฀ =

0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2 hit ung > X2

t abel, ini berart i

ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik ant ara fungsi nonperilaku keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

Tabel 11. Hasil Analisa Hubungan Ant ara Fungsi Indoor Keluarga dan Derajat Kesehat an Keluarga

Variabel Derajat Kesehat an OR X² p Baik Buruk Tot al

Fungsi Indoor

Baik 15 (42.9%) 20 (57.1%) 35 (100%) 4.7 9.91 0.002 Buruk 8 (13.8%) 50 (86.2%) 58 (100%)

Tot al

93 (100%)

Keluarga dengan fungsi indoor yang baik m em iliki risiko m engalami

peningkat an derajat kesehat an em pat kali lebih besar daripada keluarga dengan 52

fungsi indoor buruk. Dengan uji Chi Square pada f ungsi indoor keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 9.91 sedangkan nilai X2 t abel pada t araf signifikan

฀ =

0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2 hit ung > X2

t abel, ini berart i

ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik ant ar a fungsi indoor keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

Tabel 12. Hasil Analisa Hubungan Ant ara Fungsi Out door Keluarga dan Derajat Kesehat an Keluarga

Variabel Derajat Kesehat an OR X² p Baik Buruk Tot al

Fungsi Out door

Baik 16 (45.7%) 19 (54.3%) 35 (100%) 6.1 13.27 < 0.001 Buruk 7 (12.1%) 51 (87.9%) 58 (100%)

Tot al

Keluarga dengan fungsi out door yang baik m em iliki risiko m engalam i

peningkat an derajat kesehat an enam kali lebih besar daripada keluarga dengan fungsi out door buruk. Dengan uji Chi Square pada fungsi out door keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 13.27 sedangkan nilai X2 t abel pada t araf signifikan

= 0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2 hit ung > X2

t abel, ini

berart i ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik ant ara fungsi out door keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

C. Pem bahasan

Dari penelit ian yang dilakukan di w ilayah kerja puskesm as Tasikm adu

kabupat en Karanganyar, didapat kan dat a – dat a yang t elah disajikan t ersebut di at as. Fakt or – fakt or yang saling t erkait dalam m eningkat kan derajat kesehat an keluarga adalah kesem bilan fungsi keluarga, yait u fungsi holist ik keluarga, fungsi 53

fisiologis keluarga, fungsi pat ologis keluarga, fungsi int eraksi ant ar anggot a keluarga, fungsi ket urunan, fungsi perilaku keluarga, fungsi nonperilaku keluarga, fungsi indoor keluarga, dan fungsi out door keluarga.

Keluarga dengan sem bilan fungsi keluarga yang baik m em iliki risiko

m engalam i peningkat an derajat kesehat an serat us delapan belas kali lebih besar daripada keluarga dengan sem bilan fungsi keluarga buruk. Dengan uji Chi Square

pada sem bilan fungsi keluarga didapat kan angka X2 hit ung = 48.32 sedangkan nilai

X2

t abel pada t araf signifikan

฀ = 0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84.

Jadi, X2

hit ung > X2

t abel, ini berart i ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik

ant ara sem bilan fungsi keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

Fungsi keluarga yang pert am a yait u fungsi holist ik keluarga yang m eliput i t iga fakt or, yait u fungsi biologis, fungsi psikologis, dan fungsi sosial – ekonom i. Fungsi biologis m elihat siapa sajakah anggot a keluarga yang t inggal dalam sat u rum ah dilengkapi dengan ident it as, dan adakah salah sat u dari anggot a keluarga t ersebut yang sedang m enderit a sakit , baik it u sakit yang akut at aupun kronis, m enular at au t idak m enular, m enurun at au t idak m enurun. Fungsi psikologis m elihat bagaim ana hubungan ant ar sesam a m anusia di dalam keluarga t ersebut berlangsung, apakah perm asalahan – perm asalahan yang ada dalam keluarga t ersebut dapat diat asi dengan baik, sert a m elihat apakah hubungan ant ara anggot a keluarga saling m endukung t erut am a dalam m asalah kesehat an. Fungsi sosial – ekonom i keluarga m eliput i kehidupan sehari – hari keluarga, bagaim ana

kedudukan keluarga di dalam m asyarakat , bagaim ana int eraksi dan keakt ifan 54

anggot a keluarga dalam kehidupan sosial di m asyarakat . Fungsi ekonom i dan pem enuhan kebut uhan dilihat dari penghasilan keluarga, bagaim ana pem enuhan kebut uhan keluarga t ersebut , dan bagaim ana pem biayaan keluarga apabila ada

anggot a keluarga yang m em iliki m asalah kesehat an/ sakit . Dari penelit ian yang dilakukan oleh penulis m engungkapkan bahw a keluarga dengan fungsi holist ik yang baik m em iliki risiko m engalam i peningkat an derajat kesehat an t iga kali lebih besar daripada keluarga dengan fungsi holist ik buruk. Dengan uji Chi Square pada fungsi holisit ik keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 7.03 sedangkan nilai X2 t abel

pada t araf signifikan

฀ = 0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2

hit ung > X2

t abel, ini berart i ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik ant ara fungsi holist ik keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

Bagaimana fungsi fisiologis keluarga diket ahui dengan m enggunakan A.P.G.A.R SCORE yang m eliput i Adapt at ion, Part nership, Grow t h, Affect ion, and Resolve. Penelitian ini m enunjukkan bahw a keluarga dengan fungsi fisiologis yang baik m emiliki risiko m engalami peningkat an derajat kesehat an em pat kali lebih besar daripada keluarga dengan fungsi fisiologis buruk. Dengan uji Chi Square pada fungsi fisiologis keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 9.91 sedangkan nilai X2

t abel pada t araf signifikan

฀ = 0.05 dan derajat kebebasan (db)

= 1 adalah 3.84. Jadi, X2

hit ung > X2

secara st at ist ik ant ara fungsi fisiologis keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar. 55

Fungsi pat ologis dalam keluarga diukur dengan S.C.R.E.E.M , yang m eliput i Social, Cult ural, Religion, Econom ic, Educat ion, and M edical. Dari dat a penelit ian ini m enunjukkan keluarga dengan fungsi pat ologis yang baik memiliki risiko m engalam i peningkat an derajat kesehat an t ujuh kali lebih besar daripada keluarga dengan fungsi pat ologis buruk. Dengan uji Chi Square pada fungsi holisit ik keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 14.86 sedangkan nilai X2 t abel pada

t araf signifikan

฀ = 0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2

hit ung

> X2

t abel, ini berart i ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik ant ara fungsi pat ologis keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.

Dalam m em berikan pendidikan kesehat an pada keluarga, perlu m elihat bagaim ana keharm onisan pola int eraksi dalam keluarga t ersebut , yang dapat digam barkan dalam secara skem at ik yang m enghubungkan m asing – m asing anggot a keluarga sat u sam a lain. Dari penelit ian, diket ahui bahw a keluarga dengan fungsi int eraksi ant ar anggot a keluarga yang baik m em iliki risiko

m engalam i peningkat an derajat kesehat an em pat kom a kali lebih besar daripada keluarga dengan fungsi int eraksi ant ar anggot a keluarga buruk. Dengan uji Chi Square pada fungsi holisit ik keluarga didapat kan angka X2

hit ung = 9.48 sedangkan nilai X2

t abel pada t araf signifikan

฀ = 0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah

3.84. Jadi, X2

hit ung > X2

t abel, ini berart i ada hubungan yang signifikan secara

st at ist ik ant ara fungsi int eraksi ant ar anggot a keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar. 56

Fungsi ket urunan dalam keluarga digam barkan dalam suat u diagram yang disebut genogram keluarga unt uk dapat m elihat apakah ada penyakit – penyakit yang dit urunkan dalam keluarga, at au m elihat penularan penyakit dari anggot a keluarga yang sat u ke yang lain. Dalam penelit ian ini diperoleh dat a keluarga dengan fungsi ket urunan yang baik m em iliki risiko m engalam i peningkat an

Dokumen terkait