HUBUNGAN SEM BILAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN KELUARGA
DI KABUPATEN KARANGANYAR
TESIS
Unt uk M em enuhi Persyarat an M encapai Derajat M agist er Program St udi Kedokt eran Keluarga
M inat Ut am a Pendidikan Profesi Kesehat an
Oleh : Dw i Surya Supriyana
S 540209007
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS M ARET
HUBUNGAN SEM BILAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN KELUARGA
DI KABUPATEN KARANGANYAR
Disusun oleh :
Dw i Surya Supriyana S 540209007
Telah Diset ujui oleh Tim Pem bim bing :
Dew an Pem bim bing
Jabat an Nam a Tanda Tangan Tanggal Pem bim bing I Prof. Dr. Didik Gunaw an Tam t om o,
dr., PAK., M M ., M .Kes. NIP. 194803131976101001
Pem bim bing II Put u Suriyasa, dr., M S., PKK., Sp.Ok NIP. 19481105198111001
M enget ahui
Ket ua Program St udi Kedokt eran Keluarga
Prof. Dr. Didik Gunaw an Tam t om o, dr, PAK., M M ., M .Kes. NIP. 194803131976101001
PERNYATAAN
Yang bert anda t angan di baw ah ini, Nam a : Dw i Surya Supriyana NIM : S540209007
M enyat akan dengan sesungguhnya bahw a t esis berjudul Hubungan Sem bilan Fungsi Keluarga dengan Peningkat an Derajat Kesehat an Keluarga di Kabupat en Karanganyar adalah bet ul – bet ul karya sendiri. Hal – hal yang bukan karya saya, dalam t esis t ersebut diberi t anda cit asi dan dit unnjukkan dalam daft ar pust aka.
Apabila di kem udian hari t erbukt i pernyat aan saya t idak benar, m aka saya bersedia m enerim a sanksi akademik berupa pencabut an t esis dan gelar yang saya peroleh dari t esis t ersebut .
Surakart a, Juni 2010 Yang m em buat pernyat aan,
ABSTRAK
Dw i Surya Supriyana, S540209007, 2010. Hubungan Sem bilan Fungsi Keluarga dan Peningkat an Derajat Kesehat an Keluarga. Tesis : M agist er Kedokt eran Keluarga Program Pascasarjana Universit as Sebelas M aret Surakart a.
Keluarga sebagai unit t erkecil dari m asyarakat m em punyai nilai st rat egis dalam
pem bangunan kesehat an, karena set iap m asalah individu m erupakan m asalah keluarga, dan sebaliknya. Kasus kesehat an dari set iap individu perlu pendekat an secara holist ik
(m enyeluruh) t erhadap 9 fungsi keluarga. Pendekat an keluarga adalah suat u proses yang m engem bangkan kem am puan keluarga unt uk berbuat dan bert indak at as keput usan yang berdasarkan inform asi at au penget ahuan m enyangkut pengasuhan kepada anggot anya, dengan m enggunakan sum ber dayanya sendiri at au dengan jalan m engakses sum ber daya lainnya. Penelitian ini bert ujuan unt uk m enget ahui hubungan sem bilan fungsi keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an keluarga.
derajat kebebasan (db) = 1 m enghasilkan Kesim pulan penelit ian ini adalah ada hubungan ant ara pendidikan kesehat an berorient asi pada 9 fungsi keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an keluarga.
Kat a kunci : pendidikan kesehat an, 9 fungsi keluarga, peranan keluarga, derajat kesehat an
ABSTRACT
Dw i Surya Supriyana, S540209007, 2010. The Effect of M edical Educat ion Orient ed by Nine Fam ily Funct ions t o Increase Fam ily’s Degree of Healt h in Karanganyar Sub province. Thesis: M agist er Fam ily M edicine Post Graduat e Program at Sebelas M aret Universit y.
Fam ily as t he sm allest unit from public have st rat egic value in healt h developm ent because of every individual problem is fam ily problem , and conversely. Healt h case from every individual need holist ic approach in nine fam ily funct ions. Approach of fam ily is a process developing abilit y of fam ily for doing and act t o decision w hich based on know ledge or inform at ion concerning m ot hering t o t he m em ber, w it h apply his ow n resource or by w ay of accessing ot her resour ces. This st udy aim s t o invest igat e t he effect of m edical educat ion t hat orient ed t o holist ic, physiologist , pat hologyst , fam ily int eract ion, genet ic, behaviour and non behaviour, indoor and out door funct ions t o increase fam ily’s degree of healt h.
crit erions t hat are fam ily m em ber having problem of healt h can good com m unicat e, if t he fam ily m em ber having problem of healt h is chlid can be represent ed by t he parent s or ot her adult fam ily, and all of t he m em ber in fam ily ready becom ing responden. And t hen done by sam pling syst em at ically causing obt ained by overall of 95 subject s for t his research. The dat a w ere collect ed by use of a quest ionnaire and secondary dat a from on dut y healt h Karanganyar. The dat a w ere analyzed em ploying m ult iple linear regression m odel. The validit y and reliabilit y t est s show t hat t he quest ionnaire has alpha Cronbach in a range bet w een 0.63 and 0.86; t est -ret est reliabilit y bet w een 0.07 and 1.00.
This st udy concludes t hat t here is a st at ist ically signfificant effect of m edical educat ion orient ed by nine fam ily funct ions t o increase fam ily’s degree of healt h.
Keyw ords : m edical educat ion, nine fam ily funct ions, f am ily approach, degree of healt h
BAB I
PENDAHULUAN
A. Lat ar Belakang
dibanding dengan negara – negara lain di Asia Tenggara. Angka Kem at ian Bayi yang t inggi, yait u 34/ 1000 kelahiran hidup, Angka Kemat ian Ibu M elahirkan yang t inggi, sekit ar 228/ 100.000 jiw a, dan angka harapan hidup yang rendah (69,1) pert ahun, m enggam barkan bet apa m iskinnya perhat ian t erhadap m asalah kesehat an. Didapat kan pula angka rat a – rat a prevalensi m alnut risi dan penyakit m enular yang t inggi, yang seharusnya dapat dieliminasi dengan sist em pelayanan kesehat an yang sesuai. Hal ini diperburuk dengan adanya isu – isu yang berm acam – m acam berkait an dengan t idak m erat anya dan rendahnya kualit as pelayanan kesehat an m asyarakat dan peningkat an biaya berobat yang t idak t erkont rol yang m enyebabkan m asyarakat m iskin sem akin m enderit a. Fakt or – fakt or t ersebut di at as m em buat sekt or kesehat an di Indonesia m em buruk. (Facult y of M edicine UGM , 2009).
WHO (2003) m enekankan bahw a kunci unt uk m eningkat kan st at us
kesehat an dan unt uk dapat m encapai M illenium Developm ent Goals (M DGs) 2015 adalah dengan m em perkuat sist em pelayanan kesehat an prim er (Prim ary Healt h Care yang m enyediakan akses lebih m udah unt uk m endapat kan fasilit as
pelayanan kesehat an, kom it m en unt uk m encapai pem erat aan dalam pelayanan 2
kesehat an, part isipasi m asyarakat dalam m em bangun dan m enerapkan agenda kesehat an, sert a kerja sam a lint as sekt oral (Facult y of M edicine UGM , 2009). Tujuan ut am a sekt or kesehat an adalah unt uk m em elihara dan m eningkat kan
Index (HDI) yang m eliput i sekt or kesehat an, pendidikan, dan ekonom i. Ant ara lain dengan m enerapkan prespekt if kesehat an, m endorong m asyarakat unt uk hidup sehat , m em elihara dan m eningkat kan kualit as, pem erat aan, dan usaha pelayanan kesehat an, sert a m em elihara dan m eningkat kan kesehat an individu, keluarga, dan m asyarakat t erm asuk kondisi lingkungan t em pat t inggalnya (Facult y of M edicine UGM , 2009).
Perlu adanya int egrasi dari Com m unit y Orient ed M edical Educat ion – COM E ke Fam ily Orient ed M edical Educat ion – FOM E). Dengan FOM E ini dilakukan pendekat an pada 9 fungsi keluarga, yait u fungsi holist ik (Fungsi Biologis, Fungsi Psikologi, Fungsi Sosial – Ekonom i), fungsi fisiologis (APGAR SCORE -- Adapt at ion, Part nership, Grow t h, Affect ion, Resolve), fungsi pat ologis (SCREEM -- Social, Cult ure, Religious, Econom ic, Educat ional, M edical), fungsi hubungan ant arm anusia / int eraksi anggot a keluarga, fungsi ket urunan
(genogram ), fungsi perilaku (penget ahuan, sikap, t indakan), fungsi nonperilaku (lingkungan, pelayanan kesehat an, ket urunan), dan fungsi indoor (IKM UNS, 2002). 3
Kabupat en Karanganyar yang secara t opografi m erupakan darat an dan
jum lah penduduk t erbanyak berpendidikan SD/ M I, dan paling sedikit penduduk lulusan diplom a/ sarjana m uda. Pada t ahun 2008, jum lah penduduk perem puan yang berusia 10 t ahun ke at as yang but a huruf dan t idak/ belum t am at SD/ M I, SLTP/ M Ts, SLTA/ M A, AK/ Diplom a, dan t am at universit as lebih banyak
daripada penduduk laki – laki. Kondisi ini m enunjukkan bahw a laki – laki lebih dipriorit askan dalam m endapat kan pendidikan daripada perem puan, m eskipun jum lah penduduk perem puan lebih banyak dibanding laki – laki.
Kegiat an puskesm as di kabupat en Karanganyar yang berhubungan dengan pendidikan kesehat an hingga saat ini adalah kegiat an prom osi kesehat an. Laporan kegiat an prom osi kesehat an oleh m asing – m asing puskesm as, t erm asuk puskesm as Tasikm adu diserahkan ke dinas kesehat an set iap bulan. Kegiat an t ersebut berupa penyuluhan – penyuluhan yang dilaksanakan di puskesm as, kelurahan, RW, RT, posyandu, dasa w ism a, PKK, baik it u t ent ang KB/ KIA, gizi, im unisasi, P2P, kesehat an lingkungan, PHBS, kesehat an gigi dan m ulut ,
kesehat an jiw a, dana sehat , dan lain – lain. Penyuluhan dilaksanakan oleh dokt er, bidan, param edis, dan pet ugas kesehat an lain dengan m et ode ceram ah, 4
dem onst rasi, anjangsana, siaran keliling, dan lain – lain (DKK Karanganyar, 2010).
banyak yang t idak m am pu (Kekalih, 2008).
B. Rum usan M asalah
Adakah hubungan sem bilan fungsi keluarga dengan derajat kesehat an keluarga?
C. Tujuan Penelit ian 1. Tujuan Um um :
Unt uk m enget ahui hubungan sem bilan fungsi keluarga (fungsi holist ik, fungsi fisiologis, fungsi pat ologis, fungsi int eraksi ant ar anggot a keluarga, fungsi ket urunan, fungsi perilaku, fungsi nonperilaku, fungsi indoor , dan fungsi out door keluarga) dengan derajat kesehat an keluarga (dengan indikat or m ort alit as, m orbidit as, dan st at us gizi).
2. Tujuan Khusus :
a. Unt uk m enganalisa adakah hubungan fungsi holist ik keluarga dengan derajat kesehat an keluarga di kabupat en Karanganyar 5
b. Unt uk m enganalisa adakah hubungan fungsi fisiologis keluarga dengan derajat kesehat an keluarga di kabupat en Karanganyar
c. Unt uk m enganalisa adakah hubungan fungsi pat ologis keluarga dengan derajat kesehat an keluarga di kabupat en Karanganyar
dengan derajat kesehat an keluarga di kabupat en Karanganyar
f. Unt uk m enganalisa adakah hubungan fungsi perilaku keluarga dengan derajat kesehat an keluarga di kabupat en Karanganyar
g. Unt uk m enganalisa adakah hubungan fungsi nonperilaku keluarga dengan derajat kesehat an keluarga di kabupat en Karanganyar
h. Unt uk m enganalisa adakah hubungan fungsi indoor keluarga dengan derajat kesehat an keluarga di kabupat en Karanganyar
i. Unt uk m enganalisa adakah hubungan fungsi out door keluarga dengan derajat kesehat an keluarga di kabupat en Karanganyar
D. M anfaat Penelit ian 1. M anfaat Teorit is :
M em berikan bukt i em piris adanya hubungan sem bilan fungsi keluarga dengan derajat kesehat an keluarga.
2. M anfaat Prakt is :
M em berdayakan keluarga m elalui 9 fungsi keluarga yang m eliput i : a. Fungsi holist ik yang t erdiri dari fungsi bio-psiko-sosial 6
b. Fungsi fisiologis dengan indikat or APGAR Score (Adapt at ion, Part nership, Grow t h, Affect ion, and Resolve).
c. Fungsi pat ologis dengan indikat or SCREEM (Social, Cult ural, Religion, Econom ic, Educat ion, and M edical)
f. Fungsi perilaku keluarga yang meliput i penget ahuan, sikap, dan t indakan keluarga t erhadap m asalah kesehat an yang dihadapi
g. Fungsi nonperilaku keluarga yang dilihat m elalui keadaan lingkungan sert a akses t erhadap pelayanan kesehat an
h. Fungsi indoor keluarga (lingkungan di dalam rum ah) dengan indikat or rum ah sehat
i. Fungsi out door keluarga (lingkungan di luar rum ah)
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sem bilan Fungsi Keluarga
M enurut UU No. 10 t ahun 1992 t ent ang Perkem bangan Kependudukan dan
m asyarakat yang t erdiri dari suam i, ist eri at au suam i, ist eri, dan anak, at au ayah dan anak at au ibu dan anak.
Keluarga sebagai unit t erkecil dari m asyarakat m empunyai nilai st rat egis dalam pem bangunan kesehat an, karena set iap m asalah individu m erupakan m asalah keluarga, dan sebaliknya. Kesehat an keluarga m eliput i kesehat an suam i, ist eri, anak, dan anggot a keluarga lainnya (UU No.23 t ahun 1992).
Kasus kesehat an dari set iap individu perlu pendekat an secara holist ik (m enyeluruh). Selain individu sebagai obyek kasus, juga individu sebagai seorang m anusia yang t erkait dengan aspek fisik (biologis), psikologis, sosial, dan kult ural sert a lingkungan. M asalah kesehat an individu m erupakan suat u kom ponen dari sist em pem eliharaan kesehat an dari individu yang bersangkut an, individu sebagai bagian dari keluarga, dan sebagai bagian dari m asyarakat yang m eliput i aspek biom edis, psikologis, aspek penget ahuan, sikap dan perilaku, aspek sosial dan lingkungan (Dinkes Propinsi Jaw a Tengah, 2004).
Saparinah Sadli (1982) m enggam barkan hubungan individu dengan lingkungan sosial yang saling m em pengaruhi sebagai berikut :
Set iap individu sejak lahir berada di dalam suat u kelom pok, t erut am a kelom pok keluarga. Kelom pok ini akan m em buka kem ungkinan unt uk
dipengaruhi at au m em pengaruhi anggot a - anggot a kelom pok lain. Oleh karena pada set iap kelom pok senant iasa berlaku at uran - at ur an dan norm a - norm a sosial t ert ent u, m aka perilaku set iap individu anggot a kelom pok berlangsung di dalam suat u jaringan norm at if. Dem ikian pula perilaku individu t ersebut t erhadap m asalah - m asalah kesehat an. (Not oat m odjo, 2003). Adapun kit a ket ahui ada sem bilan fungsi keluarga m eliput i fungsi holist ik (Fungsi Biologis, Fungsi Psikologi, Fungsi Sosial – Ekonom i), fungsi fisiologis (APGAR SCORE -- Adapt at ion, Part nership, Grow t h, Affect ion, Resolve), fungsi pat ologis (SCREEM -- Social, Cult ure, Religious, Econom ic, Educat ional, M edical), fungsi int eraksi ant ar anggot a keluarga, fungsi ket urunan (genogram ), fungsi perilaku (penget ahuan, sikap, t indakan), fungsi nonperilaku (lingkungan, pelayanan kesehat an, ket urunan), f ungsi indoor, dan fungsi out door.
M asalah m asyarakat m uncul akibat akum ulasi m asalah kesehat an keluarga sehingga m engat asi m asalah keluarga m erupakan bagian pent ing. Diungkapkan Individu
Oleh Prof. DR. H. Bam bang Poernom o, SH (1996) bahw a hak asasi m anusia m eliput i t he right t o healt h care (hak m em peroleh pem eliharaan kesehat an), t he right t o self det erm inat ion (hak m enent ukan nasib), dan t he right t o inform at ion (hak unt uk m em peroleh inform asi yang adekuat ).
Dalam m ew ujudkan paradigm a sehat unt uk m encapai Indonesia Sehat 2010, dilakukan pengint egrasian dari Comm unit y Orient ed M edical Educat ion (COM E) m enjadi Fam ily Orient ed M edical Educat ion (FOM E), yait u pem berian usaha kesehat an dengan pendekat an keluarga. Pendekat an keluarga adalah suat u pendekat an yang m em berdayakan pot ensi keluarga dalam m enangani m asalah kesehat an keluarga secara m andiri, dengan m em perhat ikan aspek fisik, biologis, sosial ekonom i dan budaya, t erut am a kesehat an ibu, bayi, balit a, rem aja, Pasangan Usia Subur, t enaga kerja, dan usia lanjut .
Pendekat an keluarga adalah suat u proses yang m engem bangkan
kem am puan keluarga unt uk berbuat dan bert indak at as keput usan yang berdasarkan inform asi at au penget ahuan m enyangkut pengasuhan kepada anggot anya, dengan m enggunakan sum ber dayanya sendiri at au dengan jalan m engakses sum ber daya lainnya (Dinkes Propinsi Jat eng, 2004).
Salah sat u ruang lingkup pendekat an keluarga adalah m enyangkut sasaran keluarga sebagai sat u kesat uan yang perlu dipaham i dengan baik. Pem aham an t ent ang keluarga secara lengkap, m em punyai peranan yang pent ing dalam pelayanan kesehat an karena selain m em bant u m enet apkan m asalah kesehat an yang dihadapi oleh anggot a keluarga, akan sangat m em bant u dalam
sangat berperan dalam m em elihara dan m eningkat kan kesehat an set iap anggot a keluarga, dan secara keseluruhan dapat m enjam in keberhasilan kesehat an m asyarakat (Dinkes Propinsi Jaw a Tengah, 2004).
Pendekat an keluarga unt uk pem berdayaan keluarga m elalui program
perkesm as, dilakukan dengan m engunjungi pasien resiko t inggi dan dilakukan KIE secara m enyeluruh pada keluarga. M et ode pendidikan kesehat an dengan pendekat an keluarga m enggunakan proses pendidikan dua arah (m et ode sokrat ik) m elalui kom unikasi int rapersonal, konseling dan negosiasi kepada keluarga bert ujuan unt uk m eningkat kan kem am puan keluarga dalam m engenali m asalah dan m elakukan pem ecahan m asalah secara m andiri. (Dinkes Propinsi Jat eng, 2004).
Pem berdayaan keluarga adalah segala upaya fasilit asi yang bersifat non inst rukt if, guna m eningkat kan penget ahuan dan kem am puan keluarga unt uk m engident ifikasi m asalah, m erencanakan dan m elakukan pem ecahan m asalahnya, t anpa at au dengan bant uan pihak lain, dengan m em anfaat kan pot ensi keluarga dan fasilit as yang ada m asyarakat . Dalam rangka m engat asi m asalah at au kasus, dim ulai dengan m encari fakt a dan inform asi unt uk m enet apkan m asalah dan sebab m asalah sert a m engident ifikasi pot ensi individu dan keluarga, m erum uskan langkah - langkah int ervensi m elalui pendekat an keluarga dengan pem berdayaan keluarga unt uk m eningkat kan kem andirian keluarga. Pem berdayaan keluarga t erut am a diarahkan pada upaya prom ot if dan prevent if (Paradigm a Sehat ), t anpa m engesam pingkan upaya kurat if dan rehabilit at if (Dinkes Propinsi Jat eng, 2004). 11
Pem binaan belum sepenuhnya m enjangkau seluruh anggot a keluarga
sebagai sat u kesat uan, m aupun upaya m endorong paradigm a sehat sebagai cara pandang keluarga, sert a upaya pem berdayaan keluarga m enuju kem andirian bidang kesehat an bagi set iap anggot a keluarga. Selain it u, pem binaan belum m engarah pada upaya pem ecahan, unt uk m engat asi m asalah m endasar dalam keluarga yang berdam pak t erhadap m asalah kesehat an yang ada, dengan m em anfaat kan pot ensi keluarga yang m ungkin perlu dilakukan secara lint as program dan lint as sekt oral.
Dengan upaya pem berdayaan keluarga diharapkan m asing - m asing
keluarga bisa m engenali sendiri m asalahnya, m am pu m engat asi m asalahnya, sert a m am pu m enggunakan pot ensi yang ada dalam keluarga dan m em anfaat kan peluang yang ada di lingkungannya sem aksim al m ungkin unt uk m engat asi m asalah m ereka. Pem berdayaan keluarga akan m enghasilkan kem andirian keluarga (Dinkes Propinsi Jaw a Tengah, 2004).
Pem berdayaan dapat berart i upaya fasilit asi noninst rukt if unt uk
m eningkat kan penget ahuan, sikap dan kem am puan dalam m engident ifikasi m asalah, pengam bilan keput usan, m erencanakan, dan m em ecahkan m asalah unt uk kem andirian. Unt uk m eningkat kan penget ahuan, sikap dan kem am puan individu dan keluarga, perlu m em perhat ikan belajar orang dewasa unt uk m engem bangkan pot ensi yang dim iliki (Dinkes Propinsi Jaw a Tengah, 2004).
1. Fungsi Holist ik Keluarga
Fungsi keluarga yang pert am a yait u fungsi holist ik keluarga. Fungsi
holist ik m eliput i t iga fakt or, yait u fungsi biologis, fungsi psikologis, dan 12
fungsi sosial – ekonom i. Fungsi biologis m elihat siapa sajakah anggot a keluarga yang t inggal dalam sat u rum ah dilengkapi dengan ident it as, dan adakah salah sat u dari anggot a keluarga t ersebut yang sedang m enderit a sakit , baik it u sakit yang akut at aupun kronis, m enular at au t idak m enular, m enurun at au t idak m enurun.
Fungsi psikologis m elihat bagaim ana hubungan ant ar sesam a m anusia di dalam keluarga t ersebut berlangsung, apakah permasalahan – perm asalahan yang ada dalam keluarga t ersebut dapat diat asi dengan baik, sert a m elihat apakah hubungan ant ara anggot a keluarga saling m endukung t erut am a dalam m asalah kesehat an.
Fungsi sosial – ekonom i keluarga m eliput i kehidupan sehari – hari
keluarga, bagaimana kedudukan keluarga di dalam m asyarakat , bagaim ana int eraksi dan keakt ifan anggot a keluarga dalam kehidupan sosial di m asyarakat . Fungsi ekonom i dan pem enuhan kebut uhan dilihat dari penghasilan keluarga, bagaim ana pem enuhan kebut uhan keluarga t ersebut , dan bagaim ana pem biayaan keluarga apabila ada anggot a keluarga yang m em iliki m asalah kesehat an/ sakit .
2. Fungsi Fisiologis Keluarga
Fungsi fisiologis keluarga dinilai dengan m enggunakan alat ukur yang disebut A.P.G.A.R SCORE yang m eliput i :
a. Adapt at ion
Adapt at ion adalah bagaim ana dukungan dari keluarga apabila ada salah seorang anggot a keluarga m engalam i m asalah, t erut am a unt uk 13
m asalah kesehat an. Adakah saling ket erbukaan di dalam keluarga t ersebut .
b. Part nership
Part nership adalah kom unikasi yang t erjalin ant ar anggot a keluarga. Apakah pada saat salah sat u anggot a keluarga m em iliki m asalah, t erut am a m asalah kesehat an, didiskusikan bersam a bagaim ana pem ecahannya.
c. Grow t h
Grow t h m elihat apakah keluarga t ersebut dapat m em enuhi kebut uhan – kebut uhannya.
d. Affect ion
Affect ion adalah hubungan kasih sayang dan int eraksi ant ar anggot a keluarga, ant ara ist ri dan suam i, ibu dan anak – anak, ayah dan anak – anak, dan ant ara anak – anak t ersebut .
e. Resolve
Resolve adalah kepuasan di dalam keluarga akan w akt u dan
kebersam aan yang diluangkan oleh m asing – m asing anggot a keluarga bagi keluarganya.
M asing – m asing anggot a keluarga diharap m engisi kuesioner singkat APGAR SCORE ini dengan skala skor 0 – 2, kem udian dijum lah dan dirat a – rat a. Apabila nilai rat a – rat a 1 – 5, berart i fungsi keluarga t ersebut jelek; 5 – 7 berart i fungsi keluarga t ersebut sedang; dan 8 – 10 yang berart i fungsi keluarga t ersebut baik. 14
3. Fungsi Pat ologis Keluarga
Fungsi pat ologis keluarga diukur dengan S.C.R.E.E.M , yang m eliput i : a. Social
M elihat adakah int eraksi sosial yang baik ant ar anggot a keluarga, dengan saudara, sert a keakt ifan anggot a keluarga dalam berpart isipasi di kegiat an – kegiat an kem asyarakat an.
b. Cult ural
M elihat kepuasaan at au kebanggaan t erhadap budaya, baik dilihat dari pergaulan sehari – hari dalam keluarga m aupun di lingkungan, sert a adakah t radisi budaya yang m asih diikuti. M enggunakan bahasa daerah, t at a kram a, dan kesopanan.
c. Religion
Pem aham an agam a m asing – m asing anggot a keluarga, sert a
penerapan ajaran agam a dalam kehidupan sehari – hari, dan ibadah sesuai ajaran agam a.
d. Econom ic
Bagaimana golongan ekonom i keluarga t ersebut , pem enuhan
kebut uhan sehari – hari (prim er, sekunder, t ersier), sert a skala priorit as pem enuhan kebut uhan hidup keluarga.
e. Educat ion
Bagaimana pendidikan m asing – m asing anggot a keluarga t ersebut , bagaim ana penget ahuan anggot a keluarga, t erut am a yang sedang m engalam i m asalah kesehat an t ent ang penyakit nya, sert a fasilit as 15
pendidikan apa yang dim iliki berkait an dengan inform asi yang seharusnya dim iliki perihal kesehat an.
f. M edical
Bagaimana keluarga mencari pelayanan kesehat an, dan bagaim ana sist em pem biayaannya apabila ada anggot a keluarga yang sakit dan harus berobat .
M asing – m asing fungsi ini dilihat , apabila ada m asalah dalam keluarga t ersebut , m aka diberi t anda + (posit if).
4. Fungsi Int eraksi Keluarga
Pola int eraksi dalam keluarga dapat digam barkan dalam secara
skem at ik yang m enghubungkan m asing – m asing anggot a keluarga sat u sam a lain. Ant ara sat u sam a lain ini dibuat hubungan bolak – balik dengan garis panah. Apabila int eraksi baik, hubungan di ant ara m ereka dekat , m aka digam bar dengan garis yang penuh, sedangkan apabila ada konflik dan hubungan yang buruk m aka digam bar dengan garis put us – put us.
5. Fungsi Ket urunan Keluarga
Fungsi ket urunan dalam keluarga digam barkan dalam suat u diagram yang disebut genogram keluarga. Diagram silsilah ini diharapkan dapat dibuat m inim al dari 3 generasi, sehingga dapat dilihat apakah ada penyakit – penyakit yang dit urunkan dalam keluarga, at au m elihat penularan penyakit dari anggot a keluarga yang sat u ke yang lain. Berangkat dari fungsi ini, pendekat an keluarga dilakukan.
6. Fungsi Perilaku Keluarga
Salah sat u fakt or yang m em pengaruhi kesehat an adalah perilaku, yang t erdiri dari 3 kom ponen yakni penget ahuan, sikap, dan t indakan. Bagaim ana penget ahuan anggot a keluarga yang m engalam i m asalah kesehat an t ent ang penyakit nya, m aupun penget ahuan anggot a keluarga yang lain, bagaim ana sikap keluarga t erhadap m asalah kesehat an anggot a keluarganya, sert a bagaim ana t indakannya dalam m enangani m asalah kesehat an t ersebut , kem ana m ereka berobat .
7. Pendidikan Kesehat an Berorient asi pada Fungsi Non Perilaku Keluarga Dalam m elihat st at us kesehat an keluarga, dilaksanakan pendekat an pada keluarga t ersebut dengan m em andang dari segi ekonom inya, fungsi ket urunan, bagaim ana usaha keluarga dalam m endapat kan pelayanan kesehat an, sert a lingkungan sekit arnya.
8. Fungsi Indoor
Fungsi indoor adalah fungsi lingkungan dalam rum ah. Berapa ukuran rum ah, ruangan – ruangan yang ada di dalam rum ah dan fungsi m asing – m asing. Fungsi indoor ini juga m enunjukkan gam baran lingkungan dalam rum ah apakah t elah m em enuhi syarat – syarat kesehat an. Penilaian m eliput i : a. lant ai : baik (t egel) / cukup (sem en) / kurang (t anah)
b. dinding : baik (perm anen) / cukup (sem i perm anen) / kurang (t idak perm anen)
c. vent ilasi : baik / cukup - t idak baik
d. pencahayaan : baik / cukup - t idak baik 17
e. sirkulasi udara : baik/ cukup – t idak baik
f. Sum ber air bersih : baik (sum ur, leding)/ t idak baik (sungai, dan lain - lain)
g. Pengelolaan sam pah dan lim bah : baik (t em pat pem buangan sam pah dan lim bah)/ t idak baik (di sem barang t em pat )
h. Jarak jam ban dengan sum ber air bersih : baik (
≥ 10 meter)/ tidak baik (<
10 m et er)Dengan m engident ifikasi hal – hal t ersebut , m aka dalam m em berikan pendidikan kesehat an akan lebih t erfokus.
9. Fungsi Out door
Fungsi out door adalah m elihat lingkungan di luar rum ah, ant ara lain adanya pekarangan dan bagaim ana kondisi kebersihannya, jarak rum ah dengan jalan raya, kebisingan, jarak rum ah dengan t em pat pem buangan sam pah, jarak rum ah dengan t et angga, jarak rum ah dengan pusat pelayanan kesehat an.
Unt uk m em udahkan penilaian pada fungsi lingkungan out door dan indoor ini, akan lebih baik bagi pet ugas kesehat an apabila m em buat denah sederhana lingkungan rum ah t ersebut , sehingga akan m em udahkan dalam m enyusun st rat egi pendekat an pada keluarga t ersebut saat m em berikan pendidikan kesehat an.
B. Derajat Kesehat an
Bloom m engem ukakan bahw a keadaan sehat secar a psiko, sosial, dan
som at ik dipengaruhi oleh 4 fakt or besar, yang m asing – m asing berbeda derajat 18
pengaruhnya, yakni perilaku, lingkungan, pelayanan kesehat an, dan ket urunan. Keem pat fakt or t ersebut , di sam ping berpengaruh langsung t erhadap st at us kesehat an, juga saling berpengaruh sat u sam a lainnya. St at us kesehat an akan t ercapai secara opt im al bilam ana keem pat fakt or t ersebut secara bersam a – sam a m em punyai kondisi yang t idak opt im al, m aka st at us kesehat an akan bergeser ke arah di baw ah opt im al (Kasjono, 2008).
Dalam fungsi keluarga, 4 fakt or ini dipilah m enjadi dua besar, yait u fakt or perilaku dan nonperilaku. Fakt or perilaku m eliput i penget ahuan, sikap, dan t indakan. Dan fakt or nonperilaku m eliput i lingkungan (dalam dan luar rum ah), pelayanan kesehat an (pem biayaan dan akses rum ah dengan pusat pelayanan kesehat an t erdekat ), sert a ket urunan (genet ik).
Profil kesehat an keluarga m erupakan st at ist ik yang m enggam barkan sit uasi dan kondisi kesehat an keluarga, yang berart i sit uasi dan kondisi kesehat an m asyarakat . Dan hal ini m erupakan salah sat u sarana unt uk m engevaluasi hasil pem bangunan kesehat an. Unt uk it u diperlukan indikator – indikat or kesehat an dan indikat or lain yang t erkait .
Pencapaian Indikat or Indonesia Sehat sebagai acuan dalam m enent ukan keberhasilan Pem bangunan Kesehat an dikelom pokkan m enjadi :
1. Indikat or Derajat Kesehat an yang m erupakan hasil akhir, yang t erdiri dari at as indikat or - indikat or :
a. M ort alit as :
1) Angka Kem at ian pada Bayi Baru Lahir 2) Angka Kem at ian Ibu 19
b. M orbidit as : angka kesakit an t erut am a karena penyakit infeksi Dit injau dari sudut epidem iologi, pem aham an t ent ang penyakit
am at lah pent ing. Penyakit adalah kegagalan m ekanism e adapt asi suat u organism e unt uk bereaksi secara t epat t erhadap rangsangan at au t ekanan sehingga t im bulah gangguan pada fungsi / st rukt ur dari bagian organisasi at au sist em dari t ubuh. Telah t erbukt i secara em pirik dan keyakinan t eorit ik bahw a pada um um nya penyakit m em ilih lebih dari sat u penyebab, bukan bersifat t unggal. Fakt or – fakt or penyebab ini dikelom pokkan dalam 4 kelom pok, yait u :
1) Fakt or predisposisi, sepert i um ur, jenis kelam in, riw ayat penyakit t erdahulu, dan lain – lain.
2) Fakt or pencet us, sepert i pem aparan oleh agen penyakit yang spesifik. 3) Fakt or pendorong, sepert i paparan yang berulang, beban kerja yang berat .
4) Fakt or pem berat , sepert i pendapat an rendah, st at us gizi, kondisi perum ahan, dan lain –lain.
Sejum lah ahli epidem iologi m em buat klasifikasi t ent ang fakt or
“ penyebab” penyakit , dan m em buat m odel yang m enggam barkan relasi fakt or –fakt or t ersebut dengan penyakit . Salah sat u m odel yang t erkenal dan cocok unt uk m enerangkan penyebab penyakit infeksi adalah Segitiga Epidem iologi (The Epidem iologic Triangle). M enurut John Goron, m odel ini m enggam barkan int eraksi t iga kom ponen penyebab penyakit , yait u host , agent (penyebab), dan environm ent (lingkungan). Penyakit t erjadi 20
karena adanya ket idakseim bangan ant ara ket iga kom ponen t ersebut . Hubungan ant ara ket iga kom ponen t ersebut digam barkan sepert i ruas pada t im bangan, dengan host dan agent berada di ujung m asing – m asing t uas, sedangkan environment sebagai penum punya (Karjono, 2008).
c. st at us gizi : berhubungan dengan keadaan sosial - ekonom i
2. Indikat or ant ara yang t erdiri dari indikat or - indikat or keadaan lingkungan, indikat or - indikat or perilaku hidup m asyarakat sert a indikat or - indikat or askes dan m ut u pelayanan kesehat an.
3. Indikat or proses dan m asukan yang t erdiri dari indikat or - indikat or pelayanan kesehat an, indikat or - indikat or sum ber daya kesehat an, indikat or - indikat or m anajem en kesehat an dan indikat or kont ribusi sekt or t erkait (KepM enKes RI, 2003).
Dari dat a Dinas Kesehat an Karanganyar t ahun 2009, Kabupat en
Karanganyar t erlet ak pada ket inggian 511 m et er di at as perm ukaan laut , beriklim t ropis, dengan t em perat ur 22º C - 31º C, dengan bat as w ilayah sebagai berikut : Sebelah Tim ur : kabupat en M aget an dan kabupat en Wonogiri
Sebelah Selat an : kabupat en Wonogiri dan Sukoharjo
Sebelah Barat : kot am adya Surakart a dan kabupat en Boyolali Sebelah Ut ara : kabupat en Sragen
Secara adm inist rasi, t erbagi m enjadi 1.835 RW, 6.020 RT, dan 17
kecam at an yang m eliput i 162 desa dan 15 kelurahan, dengan jum lah penduduk t ercat at pada t ahun 2008 sebesar 865.486 jiw a. 21
pegunungan dengan ket inggian t em pat yang sangat bervariasi. Ket inggian 0 – 100 m seluas 8,11%, 101 – 500 m et er seluas 45,32%, 501 – 1000 m et er seluas 36,59%, dan ket inggian di at as 100 m et er dari perm ukaan laut seluas 9,98% dan luas w ilayah seluruhnya 77.378,6374 Ha at au 2,73% luas propinsi Jaw a Tengah. Di kabupat en Karanganyar, jum lah penduduk t erbanyak berpendidikan SD/ M I dan yang paling sedikit penduduk lulusan diplom a/ sarjana m uda. Pada t ahun 2008, jum lah penduduk perem puan yang berusia 10 t ahun ke at as yang but a huruf dan t idak/ belum t am at SD/ M I, SLTP/ M Ts, SLTA/ M A, AK/ Diplom a, dan t am at universit as lebih banyak daripada penduduk laki – laki. Kondisi ini m enunjukkan bahw a laki – laki lebih dipriorit askan dalam m endapat kan pendidikan daripada perem puan, m eskipun jum lah penduduk perem puan lebih banyak dibanding laki – laki.
Hasil pem et aan Rum ah Tangga Sehat yang dilakukan oleh bagian Prom osi
Kesehat an pada t ahun 2008 t erdapat 194.748 rum ah dan pada t ahun 2009 t erdapat peningkat an m enjadi 203.064 rum ah dengan kepala keluarganya. Pada t ahun 2008, yang m encapai rum ah t angga sehat di Kabupat en Karanganyar m enurut dat a survei dari dinas kesehat an sebesar 74 %, dan pada t ahun 2009 m engalami peningkat an sebesar 87,62%.
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) t at anan rum ah t angga/
keluarga, yang m erupakan suat u program berupa peningkat an kem am puan dan kem andirian keluarga unt uk hidup sehat adalah program pent ing yang
diselenggarakan oleh dinas kesehat an kabupat en Karanganyar. Indikat or dari 22
klasifikasinya dit unjukkan m elalui nilai Indeks Pot ensi Keluarga Sehat (IPKS). Pada t ahun 2008 dan 2009, priorit as m asalah indikat or PHBS adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Priorit as M asalah Indikat or PHBS Tahun 2008 dan 2009 Dinas Kesehat an Kabupat en Karanganyar
No. Urut an M asalah Tahun 2008 Urut an M asalah Tahun 2009 1 JPK Tidak m erokok
2 Tidak m erokok JPK 3 ASI eksklusif ASI eksklusif 4 Jam ban Akt ivit as fisik 5 Penim bangan balit a Lant ai 6 Tidak m iras Gizi seim bang 7 Lant ai Cuci t angan
8 Kepadat an penghuni Pem buangan sam pah 9 Persalinan oleh nakas Padat huni
10 Akt ifit as fisik PSN 11 Cuci t angan Jam ban
12 Pem buangan sam pah Tidak m iras 13 Gizi seim bang Persalinan oleh nakes 14 PSN Gosok gigi
15 Gosok gigi Penim bangan balit a 16 Air bersih Air bersih
Karanganyar berupa penyuluhan – penyuluhan yang dilaksanakan di puskesm as, kelurahan, RW, RT, posyandu, dasa w ism a, PKK, baik it u t ent ang KB/ KIA, gizi, im unisasi, P2P, kesehat an lingkungan, PHBS, kesehat an gigi dan m ulut ,
kesehat an jiw a, dana sehat , dan lain – lain. Penyuluhan dilaksanakan oleh dokt er, bidan, param edis, dan pet ugas kesehat an lain dengan m et ode ceram ah, Sum ber : Dat a Sekunder dari Dinas Kesehat an Karanganyar 2010 23
dem onst rasi, anjangsana, siaran keliling, dan lain – lain (DKK Karanganyar, 2010).
C. Hubungan Sem bilan Fungsi Keluarga dan Peningkat an Derajat Kesehat an
Keluarga sehat adalah keluarga yang hidup di lingkungan yang sehat ,
berperilaku sehat , dan m em punyai akses yang m udah pada pelayanan kesehat an. Berdasarkan t eori Blum , derajat kesehat an dit ent ukan oleh lingkungan, perilaku, pelayanan kesehat an, dan fakt or ket urunan. Indikat or derajat kesehat an m eliput i m ort alit as (bayi baru lahir dan ibu m elahirkan), m orbidit as (t erut am a yang disebabkan oleh penyakit infeksi), sert a st at us gizi. Program kesehat an yang berhubungan dengan hal ini ant ara lain adalah PHBS yang diklasifikasi dengan IPKS.
Dokt er pelayanan prim er dibant u pet ugas kesehat an yang lain perlu
yang dibina pada um um nya orang dew asa yang t elah m endapat inform asi dan pem aham an dari berbagai m edia sebelum nya.
D. Penelit ian yang Relevan
Cukup banyak penelit ian sebelum nya yang dilakukan berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sert a IPKS yang berhubungan dengan usaha peningkat an derajat kesehat an m asyarakat . Suat u penelit ian t ent ang hubungan 24
aspek nonperilaku dan perilaku, t erut am a pada m asalah sosial ekonom i yang dilakukan oleh H van de M heen, et al pada t ahun 1997 m em berikan kesim pulan bahw a kehidupan sosial ekonom i pada m asa anak akan m em pengaruhi perilaku seseorang t erhadap kesehat annya pada usia dew asa.
Suriyasa, et al pada 2006 t elah m elakukan suat u penelit ian yang
dit uliskannya dalam M edical Journal of Indonesia Volum e 15 No.1 2006 dengan Judul Non Dirt Floor and t he St im ulant of Environm ent al Healt h Decreased t he Risk Acut e Respirat ory Infect ion (ARI) yang dilaksanakan di 5 propinsi di Indonesia. Penelit ian t ersebut m enunjukkan t erdapat perbedaan ant ara m asyarakat yang t elah m endapat penyuluhan/ pendidikan kesehat an lingkungan dibanding m asyarakat yang belum pernah m endapat kan penyuluhan dalam hal penurunan fakt or risiko t erkena Infeksi Saluran Napas At as t er ut am a karena lant ai rum ah yang kot or.
yang m enyebabkan kem at ian perlu dirubah unt uk m em perbaiki perilaku hidup m asyarakat .
Penelit ian yang dilakukan oleh Widyaningsih, et al (2009) t ent ang
pendekat an keluarga (fam ily orient ed) m em punyai pengaruh t erhadap kualit as pelayanan kesehat an dalam meningkat kan derajat kesehat an m asyarakat . 25
Gam bar 1. Kerangka Pikir Hubungan Sem bilan Fungsi Keluarga dan Peningkat an Derajat Kesehat an Keluarga
DERAJAT KESEHATAN RENDAH
Indikat or :
Morbiditas : penyakit infeksi
Mortalitas :
- Bayi Baru Lahir- Ibu
Status gizi
Problem Dalam Prakt ek Kedokt eran :
Penggunaan teknologi berlebihan
Pengobatan tidak rasional
Biaya kesehatan tinggi
Pengobatan dan prosedur tidak aman
Tidak ada mekanisme jaga mutu
Tumpang tindih dan kerancuan sistem pelayanan
M asalah keluarga (m asyarakat ) :
ket idakt ahuan (penget ahuan kurang), paradigm a sakit , perilaku yang t idak benar, t idak m am pu (social ekonom i) FAM ILY ORIENTED M EDICAL
EDUCATION
DOKTER LAYANAN PRIM ER Fungsi holist ik :
Biologis, psikologis, sosial - ekonom i Fungsi fisiologis : APGAR SCORE
(Adapt at ion, Part nership, Grow t h, Affect ion, Resolve)
Fungsi pat ologis : SCREEM
(Sosial, Cult ure, Religious, Econom ic, Educat ional, M edical)
9 FUNGSI KELUARGA Ket urunan
Perilaku (penget ahuan, sikap, t indakan) Non perilaku
(lingkungan, pelayanan kesehat an) Indoor
Out door
Int eraksi anggot a keluarga
Derajat kesehat an yang rendah di Indonesia dengan indikat or m ort alit as, m orbidit as, dan st at us gizi dipengaruhi oleh problem dalam prakt ek kedokt eran (ant ara lain penggunaan t eknologi berlebihan, pengobat an t idak rasional, biaya kesehat an t inggi, pengobat an dan prosedur t idak am an, t idak ada m ekanism e jaga m ut u, t um pang t indih dan kerancuan sist em pelayanan, sert a pendidikan dist ribusi sum berdaya kesehat an) dan m asalah keluarga (m asyarakat ) yang m eliput i ket idakt ahuan (penget ahuan kurang), paradigm a sakit, perilaku yang t idak benar, t idak m am pu (sosial ekonom i). Dalam penelit ian ini fakt or dalam prakt ek kedokt eran t idak dit elit i, karena penulis m em fokuskan pada m asalah dalam keluarga.
M unculnya perm asalahan – perm asalahan dalam keluarga inilah seharusnya dokt er di pelayanan kesehat an prim er khususnya, diharapkan m am pu m em berikan pendidikan kesehat an dengan berorient asi pada kesem bilan fungsi keluarga yang m eliput i fungsi holist ik, fisiologis, pat ologis, int eraksi ant ar m anusia (ant ar anggot a keluarga), ket urunan, perilaku, nonperilaku, indoor, dan out door. Dengan adanya pendekat an inilah diharapkan derajat kesehat an keluarga akan m eningkat .
F. Hipot esis
Ada hubungan ant ara sem bilan fungsi keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an keluarga.
BAB III
M ETODE PENELITIAN
A. Jenis Penelit ian
Jenis penelit ian ini t erm asuk penelit ian observasional analit ik menggunakan pendekat an cross sect ional.
B. Lokasi dan Wakt u Penelit ian
Penelit ian ini dilaksanakan di w ilayah kerja puskesm as Tasikm adu kabupat en Karanganyar.
Wakt u penelit ian : bulan April 2010 sam pai dengan M ei 2010.
C. Subyek Penelit ian
Populasi sasaran : keluarga yang m em iliki m asalah kesehat an (m enderit a penyakit infeksi m aupun noninfeksi)
Populasi st udi : keluarga yang m em iliki m asalah kesehat an (m enderit a penyakit infeksi m aupun noninfeksi) di Kabupat en
Karanganyar Krit eria Inklusi :
1. Anggot a keluarga yang m emiliki m asalah kesehat an : - penyakit infeksi at au - Penyakit noninfeksi
2. Dapat berkom unikasi dengan baik
27 28
D. Jum lah Sam pel
Sam pel (n) sebesar 93 keluarga. Dihit ung dengan rum us penelit ian m ult ivariat . Jika persam aan m ult ivariat m elibat kan
≥ 6 prediktor, maka n
dianjurkan angka absolut 10 subjek per predikt or (M ur t i, 2010).
E. Desain Sam pling
Penelit ian ini m enggunakan t eknik pencuplikan sist em at is dan purposive sam pling.
DKK Karanganyar :
Unit Pelaksana Teknis Daerah :
Karanganyar
Tasikmadu
Jaten I
Jaten II
Kebakkramat I
Kebakkramat II
Mojogedang I
Mojogedang II
Kerjo
Jenawi
Karangpandan
Ngargoyoso
Tawangmangu
Matesih
Jumantono
Jatipuro
Jatiyoso
Colomadu I
Colomadu II
Gondangrejo
UPTD / Puskesm as Tasikm adu 93 keluarga yang m emiliki m asalah kesehat an 29
F. Kerangka Penelit ian
Kerangka penelit ian ini dapat digam barkan sebagai berikut :
Gam bar 2. Kerangka Penelit ian t ent ang Hubungan Sem bilan Fungsi Keluarga dengan Peningkat an Derajat Kesehat an Keluarga di Kabupat en
Populasi (N) Sam pel (n)
Kuesioner dan dat a sekunder
Hasil
Fungsi keluarga baik Fungsi keluarga jelek Analisis dat a
(Chi Square) Kesim pulan Purposive sam pling Derajat
kesehat an m eningkat Derajat
kesehat an t et ap / m enurun Derajat kesehat an m eningkat Derajat
G. Variabel Penelit ian Variabel Independen : Sem bilan fungsi keluarga : 1. Fungsi holist ik keluarga 2. Fungsi fisiologis keluarga 3. Fungsi pat ologis keluarga
4. Fungsi int eraksi anggot a keluarga 5. Fungsi ket urunan dalam keluarga 6. Fungsi perilaku keluarga
7. Fungsi nonperilaku keluarga 8. Fungsi indoor keluarga 9. Fungsi out door keluarga
Variabel dependen : Derajat kesehat an keluarga
H. Definisi Operasional Variabel Penelit ian, Alat Ukur, dan Skala Pengukuran
1. Sem bilan fungsi keluarga
Sem bilan fungsi keluarga adalah fungsi – fungsi dalam keluarga yang m eliput i fungsi holist ik, fisiologis, pat ologis, int eraksi ant ar anggot a keluarga, ket urunan, perilaku, nonperilaku, indoor, dan out door.
Alat ukur : kuesioner Skala : nom inal
0 = apabila didapat kan < 5 fungsi keluarga baik
9 fungsi keluarga ini adalah kesat uan dari fungsi – fungsi keluarga yang m eliput i :
a. Fungsi holist ik
Fungsi holist ik adalah fungsi keluarga yang m eliput i fungsi biologis, fungsi psikologi, dan fungsi sosial – ekonom i. Fungsi biologis m enunjukkan apakah di dalam keluarga t ersebut t erdapat gejala – gejala penyakit yang m enurun (heredit er), penyakit m enular, m aupun penyakit kronis. Fungsi psikologis m enunjukkan bagaim ana hubungan ant ara anggot a keluarga, apakah keluarga t ersebut dapat m em ecahkan m asalah bersam a. Fungsi sosio-ekonomi m enunjukkan bagaim ana kondisi ekonom i keluarga, dan peran akt if keluarga dalam kehidupan sosial berm asyarakat .
Fungsi biologis :
1 = t idak t erdapat gejala penyakit heredit er, m enular, at au kronis 0 = t erdapat gejala penyakit heredit er, m enular, at au kronis Fungsi psikologis :
1 = hubungan ant ar anggot a keluarga baik, m asalah keluarga dapat dipecahkan bersam a – sam a
0 = hubungan ant ar anggot a keluarga kurang / t idak baik, m asalah keluarga t idak dapat dipecahkan bersam a – sam a
Fungsi sosio-ekonomi :
di m asyarakat
0 = kondisi ekonom i kurang, t idak akt if berperan sert a dalam kegiat an sosial di m asyarakat
Bila skor
≥ 2 berarti fungsi holistik ke
luarga baik Alat ukur : kuesionerSkala : nom inal
Kat egori : 1 = fungsi holist ik baik 0 = fungsi holist ik t idak baik b. Fungsi fisiologis
Fungsi fisiologis keluarga diukur dengan APGAR score. APGAR score adalah skor yang digunakan unt uk m enilai fungsi keluarga dit injau dari sudut pandang set iap anggot a keluarga t erhadap hubungannya dengan anggot a keluarga yang lain. APGAR score m eliput i :
1) Adapt at ion : kem am puan anggot a keluarga t ersebut beradapat asi dengan anggot a keluarga yang lain, sert a penerim aan, dukungan dan saran dari anggot a keluarga yang lain.
2) Part nership : m enggam barkan kom unikasi, saling m em bagi, saling m engisi ant ara anggot a keluarga dalam segala m asalah yang dialami oleh keluarga t ersebut .
3) Grow t h : m enggam barkan dukungan keluarga t erhadap hal – hal baru yang dilakukan anggot a keluarga t ersebut .
4) Affect ion : m enggam barkan hubungan kasih sayang dan int eraksi ant ar anggot a keluarga. 33
5) Resolve : m enggam barkan kepuasan anggot a keluarga t ent ang kebersam aan dan w akt u yang dihabiskan bersam a anggot a keluarga yang lain.
Skor unt uk m asing – m asing kat egori adalah : 0 = jarang / t idak sam a sekali
1 = kadang – kadang 2 = sering / selalu
Terdapat t iga kat egori penilaian, yait u : nilai rat a – rat a
≤ 5 kurang,
6 – 7 cukup, dan 8 – 10 adalah baik.Alat ukur : kuesioner Skala : nom inal
Kat egori : 1 = fungsi fisiologis keluarga baik 0 = fungsi fisiologis keluarga cukup / kurang c. Fungsi pat ologis
Fungsi pat ologis keluarga dinilai dengan m enggunakan SCREEM score dengan rincian sebagai berikut :
1) Social :
Skor 1 = Bila int eraksi dengan t et angga t idak berjalan baik dan berm asalah
0 = Bila int eraksi dengan t et angga berjalan dengan baik dan t idak ada m asalah
2) Cult ure :
budayanya, t at a karm a dan sopan sant un t idak t erlalu diperhat ikan
0 = Bila ada kepuasan t erhadap budaya, m asih m em perhat ikan t at a karm a dan sopan sant un
3) Religious :
Skor 1 = Bila t idak t aat m enjalankan ibadah sesuai ajaran agam anya
0 = Bila t aat m enjalankan ibadah sesuai ajaran agam anya
4) Econom ic :
Skor 1 = Bila st at us ekonom i rendah, kepala keluarga dan at au anggot a keluarga t idak berpenghasilan
0 = Bila st at us ekonom i sedang – lebih, kepala keluarga dan at au anggot a keluarga
berpenghasilan 5) Educat ional :
Skor 1 = Bila t ingkat pendidikan anggot a keluarga rendah
0 = Bila t ingkat pendidikan anggot a keluarga cukup – t inggi
6) M edical :
Skor 1 = Bila anggot a keluarga t idak mendapat kan layanan kesehat an yang m em adai
0 = Bila anggot a keluarga m endapat kan layanan kesehat an yang m em adai
Bila skor kurang dari 3 berart i fungsi pat ologis baik, dan bila lebih dari at au sam a dengan 3 fungsi pat ologis kurang.
Alat ukur : kuesioner Skala : nom inal
Kat egori : 1 = fungsi pat ologis keluarga baik 0 = f ungsi pat ologis keluarga kurang baik d. Pola int eraksi keluarga
M enunjukkan baik at au t idaknya hubungan at au int eraksi ant ar anggot a keluarga (Int eraksi dua arah baik digam barkan dengan garis penuh, t idak baik digam barkan dengan garis put us – put us).
Alat ukur : kuesioner Skala : nom inal
Kat egori : 1 = pola int eraksi keluarga baik 0 = pola int eraksi keluarga t idak baik e. Fungsi ket urunan (genet ik)
Fungsi ket urunan (genet ik) dinilai dari genogram keluarga.
M enunjukkan adanya penyakit ket urunan at aukah penyakit m enular 36
dalam keluarga. Apabila keduanya t idak dit em ukan, berart i dalam keadaan baik.
Alat ukur : kuesioner Skala : nom inal
Kat egori : 1 = t idak ada penyakit m enular dalam keluarga 0 = ada penyakit m enular dalam keluarga
f. Fungsi perilaku
Fungsi perilaku m eliput i penget ahuan t ent ang kesehat an, sikap sadar akan pent ingnya kesehat an, dan t indakan yang m encerm inkan pola hidup sehat . Bila baik beri t anda +, bila kurang / t idak baik beri t anda – Alat ukur : kuesioner
Skala : nom inal
Kat egori : 1 = fungsi perilaku keluarga baik 0 = fungsi perilaku keluarga kurang baik g. Fungsi nonperilaku
Fungsi nonperilaku m eliput i lingkungan dan pelayanan kesehat an. Lingkungan dibagi m enjadi lingkungan dalam rum ah dan lingkungan luar rum ah.
1) Lingkungan dalam rum ah : m eliput i keadaan rum ah secara um um , kebersihan lingkungan dalam rum ah, penyediaan sum ber air bersih, pengelolaan sam pah dan lim bah, sert a jarak jam ban dengan sum ber air bersih. Baik diberi skor 1, t idak baik diberi skor 0 37
rum ah, jarak dengan jalan raya, t ingkat kebisingan, jarak dengan sungai dan t em pat pem buangan sam pah um um . Baik diberi skor 1, t idak baik diberi skor 0
3) Pelayanan kesehat an :
a) Kepedulian m emeriksakan diri ke t em pat pelayanan kesehat an b) Ket ersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehat an c) Jarak dengan Puskesm as / Rum ah Sakit
Apabila dua at au lebih dalam keadaan baik diberi skor 1, apabila kurang dari 2 diberi skor 0.
Alat ukur : kuesioner Skala : nom inal
Kat egori : 1 = fungsi nonperilaku keluarga baik 0 = f ungsi nonperilaku keluarga t idak baik h. Fungsi indoor
Fungsi indoor ini m enunjukkan gam baran lingkungan dalam rum ah apakah t elah m em enuhi syarat – syarat kesehat an. Penilaian meliput i : 1) lant ai : baik (t egel) / cukup (sem en) / kurang (t anah)
2) dinding : baik (perm anen) / cukup (sem i perm anen) / kurang (t idak perm anen)
3) vent ilasi : baik / cukup - t idak baik 4) pencahayaan : baik / cukup - t idak baik 5) sirkulasi udara : baik / cukup – t idak baik 38
dll)
7) Pengelolaan sam pah dan lim bah : baik (t em pat pem buangan sam pah dan lim bah) / t idak baik (di sem barang t em pat )
8) Jarak jam ban dengan sum ber air bersih : baik (
≥ 10 meter) / tidak
baik (< 10 m et er)Bila kondisi baik lebih dari at au sam a dengan 5 diberi skor 1, bila kondisi baik diberi skor 0.
Alat ukur : kuesioner Skala : nom inal
Kat egori : 1 = fungsi indoor keluarga baik 0 = fungsi indoor keluarga t idak baik i. Fungsi out door
M enunjukkan gam baran lingkungan luar rum ah apakah t elah m em enuhi syarat – syarat kesehat an, m isalnya jarak rum ah dengan jalan raya, t ingkat kebisingan, sert a jarak rum ah dengan sungai dan t em pat pem buangan sam pah um um .
Alat ukur : kuesioner Skala : nom inal
Kat egori : 1 = fungsi out door keluarga baik 0 = fungsi out door keluarga t idak baik
(Kuesioner disadur dari penelit ian Widyaningsih dan Poncorini t ahun 2009 yang berjudul Pendekat an Keluarga (Fam ily Orient ed) M em punyai Pengaruh 39
Kesehat an M asyarakat unt uk penelit ian DIPA 2009, dan t elah dilakukan uji validit as dan reliabilit as kuesioner)
2. Derajat kesehat an
Derajat kesehat an adalah salah sat u st at ist ik yang digunakan unt uk m elihat t ingkat keberhasilan suat u pem bangunan kesehat an. Yang m emiliki indikat or m ort alit as (bayi baru lahir dan ibu m elahirkan), m orbidit as (dikarenakan penyakit infeksi), dan st at us gizi.
Alat ukur : kuesioner (dilakukan uji validit as dan reliabilit as sebelum digunakan dalam pengam bilan dat a penelit ian) Skala : nom inal
Kat egori : 1 = m eningkat (apabila dit em ukan
≥ 2 indikator dalam
kondisi baik)0 = t idak m eningkat / m enurun (apabila dit em ukan < 2 indikat or dalam kondisi baik)
I. Inst rum en Penelit ian
Inst rum en/ alat ukur yang digunakan unt uk m engukur sem bilan fungsi keluarga diam bil dari penelit ian sebelum nya oleh Widyaningsih dan Poncorini t ahun 2009 yang berjudul Pendekat an Keluarga (Fam ily Orient ed) M em punyai Pengaruh t erhadap Kualit as Pelayanan Kesehat an dalam M eningkat kan Derajat Kesehat an M asyarakat unt uk penelit ian DIPA 2009, dan t elah dilakukan uji validit as dan reliabilit as kuesioner. 40
yang sebelum digunakan dalam penelit ian akan dilakukan uji validit as dan reliabilit asnya. Subjek yang digunakan dalam uji validitas dan reliabilit as t erdiri dari 30 keluarga yang m em iliki m asalah kesehat an. Dari 19 but ir soal yang diujikan, didapat kan 10 but ir soal yang valid dan r eliabel dengan analisa Spearm an dan Alpha Cronbach. Kem udian but ir - but ir soal t ersebut disarikan kem bali m enjadi 10 soal berurut an, dan diuji ulang sehingga korelasi per it em t ot al didapat kan :
Soal no.1 : 0.696 Soal no.6 : 0.430 Soal no.2 : 0.696 Soal no.7 : 0.430 Soal no.3 : 0.808 Soal no.8 : 0.574 Soal no.4 : 0.604 Soal no.9 : 0.380 Soal no.5 : 0.359 Soal no.10 : 0.345
Dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0.731. M akin t inggi Alpha Cronbach, m akin t inggi konsist ensi int ernal alat ukur it u. Konsist ensi int ernal alat ukur dikat akan baik jika Alpha Cronbach berkisar ant ara 0.70 hingga 0.90 (St reiner dan Norm an cit M urt i, 2006).
J. Teknik Pengum pulan Dat a
Unt uk pengam bilan dat a sem bilan fungsi keluarga, penelit i menggunakan kuesioner t idak t erst rukt ur dengan t eknik kuesioner t idak langsung. Peneliti m em bacakan kuesioner t ersebut kepada responden kem udian m enuliskan jaw aban responden pada lem bar kuesioner. Unt uk peningkat an derajat kesehat an, kuesioner yang digunakan t erst rukt ur sehingga bagi responden yang dapat 41
m em baca dan m enulis dapat m engisi kuesioner t ersebut sendiri, nam un bila t idak bisa m em baca dan m enulis, penelit i mem bacakan but ir – but ir pert anyaan yang ada dalam kuesioner dan m enuliskan jaw aban yang diberikan oleh responden.
K. Teknik Analisis Dat a
Seluruh dat a dit abulasi dan dianalisa dengan SPSS 16.0 for w indow s. Dat a yang t erkum pul dianalisis secara st at ist ik dengan uji Chi-Square yang disebut juga uji keselarasan, karena unt uk m enguji apakah sebuah sam pel selaras dengan salah sat u dist ribusi t eorit is. Dim ana krit eria penelit ian :
H0 diterima bila X2
hit ung kurang dari at au sam a dengan X2 t abel pada
= 0.05
dan df = 1, yang berart i t idak ada hubungan yang berm akna ant ara sem bilan fungsi keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an keluarga.
H1 diterima bila bila X2
hit ung lebih besar sam a dengan X2 t abel pada
= 0.05 dan
df = 1, yang berart i ada hubungan yang berm akna ant ara sem bilan fungsi keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an keluarga (Taufiqurrahm an, 2003).
42 BAB IV
Telah dilaksanakan penelitian t ent ang hubungan ant ara sem bilan fungsi keluarga dan peningkat an derajat kesehat an di w ilayah kerja Puskesm as Tasikm adu, Kabupat en Karanganyar pada bulan April – M ei 2010.
A. Hasil Penelit ian
1. Karakt erist ik Subjek Penelit ian
Subjek penelit ian sebesar 93 keluarga yang m em iliki m asalah
kesehat an. Jum lah kepala keluarga adalah 93 jiw a, dengan keseluruhan t ot al penduduk di dalam keluarga yang dit elit i t ersebut sebesar 347 jiw a. Berikut ini disajikan t abel karakt erist ik subjek penelit ian (Tabel 2).
Tabel 2. Karakt erist ik Subjek Penelit ian (n = 93 keluarga, 347 jiw a) Aspek Variasi f %
Jenis Kelamin Laki – laki Perem puan
181 166 52.16 47.84
Kelom pok Um ur Kurang dari 1 t ahun 1 – 4 t ahun
4 40 4 46 199 39 15 1.15 11.54 1.15 13.26 57.34 11.24 4.32
Kepala Keluarga Ayah Ibu (janda)
88 5 94.62 5.38
Bent uk Keluarga Nuclear Fam ily Ext ended Fam ily
8.60
Pendidikan Tidak pernah sekolah Belum sekolah
Tidak t am at SD 15
23 12 4.32 6.62 3.46 42 43
Belum t am at SD Tam at SD / sederajat Tam at SLTP/ sederajat Tam at SM A/ sederajat Tam at PT/ akadem i 35
19.60 26.22 6.92
Pekerjaan Pet ani Pet ernak
Pekerja buruh kasar PNS
Karyaw an sw ast a Pensiunan Lain - lain 17 4 18 16 165 13 114 4.90 1.15 5.19 4.61 47.55 3.75 32.85
yang diderit a Penyakit infeksi Penyakit noninfeksi 12
81 12.90 87.10
Sarana/ t em pat berobat Tidak berobat Kader
Dukun
Prakt ek m edis / param edis Puskesm as / RS 9
55.91
Penghasilan keluarga perbulan (rupiah) Lebih dari 1 jut a 500 ribu – 1 jut a 300 ribu – 500 ribu Kurang dari 300 ribu 18
63 9 3 19.35 67.74 9.68 3.23
Dat a prim er : M ei 2010
m em pengaruhi kondisi keluarga t ersebut t erut am a pada fungsi holist ik dan int eraksi ant ara anggot a keluarga.
Dari 93 keluarga t ersebut t erdapat 347 jiw a penduduk, dengan jenis kelamin laki – laki sebanyak 181 jiw a (52.16%) dan perem puan 166 jiw a (47.84%). M asing – m asing keluarga t ersebut , dikepalai oleh ayah sebanyak 88 orang (94.62%), sedangkan 5.38% yang lain dikepalai oleh ibu yang t elah m enjanda (5 orang). Anggot a keluarga yang t idak lengkap, t erut am a apabila kepala keluarga yang seharusnya laki – laki nam un harus digant ikan oleh seorang perem puan yang kem udian harus berperan ganda sebagai ibu sekaligus ayah past i akan berbeda dalam m enjalani fungsi keluarga t ersebut dibandingkan dengan keluarga yang m asih ut uh.
M enurut dist ribusi usia sepert i yang disajikan di t abel t ersebut ,
diket ahui bahw a kelom pok usia t erbesar adalah 15 – 49 t ahun, yait u sebanyak 199 jiw a at au 57.34% dari keseluruhan penduduk r esponden, sedangkan kelom pok usia yang jum lahnya paling sedikit adalah pada kelom pok usia kurang dari 1 t ahun dan ant ara 5 – 6 t ahun, dim ana m asing – m asing sebesar 4 jiw a at au 1.15% dari keseluruhan anggot a keluarga responden.
Dit injau dari t ingkat pendidikan anggot a keluarga responden, yang t erbesar adalah lulusan SM A/ sederajat , yait u 91 jiw a at au 26.22 % dari keseluruhan responden. Kem udian bert urut – t urut diikut i responden t am at an SD/ sederajat 79 orang (22.77%), t am at an SLTP/ sederajat 68 orang (19.60%), belum t am at SD sebanyak 35 orang (10.09%), t am at an Perguruan Tinggi/ Akademi 24 orang(6.92%), belum sekolah 23 orang (6.62%), t idak pernah 45
t am at SD sebesar 12 orang (3.46%). Dengan t ingkat pendidikan yang lebih t inggi, m aka kem am puan dalam m enerim a inform asi t ent ang kesehat an diharapkan akan lebih m udah dibandingkan dengan yang t ingkat pendidikannya lebih rendah.
Dari dat a diket ahui bahw a jenis pekerjaan anggot a keluarga responden paling banyak adalah sebagai karyaw an sw ast a, yait u sebesar 165 orang (47.55%). M at a pencaharian yang lain m eliput i pet ani 17 orang (4.90%), pet ernak 4 orang (1.15%), pekerja buruh kasar 18 orang (5.19%), PNS 16 orang (4.61 %), pensiunan 13 orang (3.75%), dan lain – lain 114 orang (32.85%).
Proporsi keluarga yang m em iliki m asalah kesehat an dengan penyakit infeksi sebanyak 12 keluarga (12.90%), sedangkan 81 keluarga yang lain (87.10%) m em iliki m asalah penyakit noninfeksi. Dari dat a t ersebut , diket ahui bahw a penyakit infeksi lebih sedikit diderit a oleh subjek penelit ian dibanding penyakit noninfeksi. M elihat dat a dist ribusi indikat or PHBS di kabupat en Karanganyar, fokus penyuluhan yang dilakukan unt uk penyakit infeksi berada di urut an baw ah yang berart i angka kejadian penyakit infeksi t elah m enurun di kabupat en ini. Sedangkan priorit as indikat or PHBS adalah pada perilaku m asyarakat , sehingga dapat m enjelaskan dat a yang diperoleh dim ana penyakit noninfeksi m em ang banyak disebabkan oleh perilaku m asyarakat yang m asih kurang baik. 46
responden yang lain 31 keluarga (33.33%) dat ang ke prakt ek m edis/ param edis, dat ang ke kader 1 keluarga (1.08%), t idak berobat 9 keluarga (9.68%), nam un sudah t idak ada keluarga yang dat ang ke dukun (0.00%). Subjek penelit ian t elah m em iliki kesadaran unt uk berobat ke puskesm as, sedangkan yang t idak berobat pun m asih ada nam un dalam proporsi yang sedikit . Dengan dem ikian, pendekat an keluarga unt uk peningkat an derajat kesehat an m asih harus t erus dit ingkat kan.
Penghasilan t erbesar dari penduduk responden adalah sebesar lim a rat us ribu sam pai dengan sat u jut a r upiah per bulan yait u 63 keluarga (67.74%), kem udian yang berpenghasilan lebih dari sat u jut a rupiah per bulan 18 keluarga (19.36%), yang berpenghasilan rat a – rat a t iga rat us ribu sam pai dengan lim a rat us ribu adalah 9 keluarga (9.68%), dan yang berpenghasilan kurang dari t iga rat us ribu perbulan 3 keluarga (3.23%). Dengan sem akin t ingginya penghasilan keluarga didukung dengan m eningkat kan penget ahuan keluarga t ent ang pendidikan kesehat an diharapkan derajat kesehat an m ereka akan m eningkat , t erut am a unt uk pem biayaan berobat .
47
B. Analisis Dat a
Variabel Derajat Kesehat an OR X² p Baik Buruk Tot al
Sem bilan Fungsi Keluarga
Baik 22 (40%) 11 (60%) 33 (100%) 118 48.32 < 0.001 Buruk 1 (15.5%) 59 (84.5%) 60 (100%)
Tot al
93 (100%)
Keluarga dengan sem bilan fungsi keluarga yang baik m em iliki risiko
m engalam i peningkat an derajat kesehat an serat us delapan belas kali lebih besar daripada keluarga dengan sem bilan fungsi keluarga buruk. Dengan uji Chi Square pada sem bilan fungsi keluarga didapat kan angka X2
hit ung = 48.32 sedangkan nilai X2
t abel pada t araf signifikan
=
0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2hit ung > X2
t abel, ini berart i ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik
ant ara sem bilan fungsi keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.
Variabel Derajat Kesehat an OR X² p Baik Buruk Tot al
Fungsi Holist ik
Baik 14 (40%) 21 (60%) 35 (100%) 3.6 7.03 0.008 Buruk 9 (15.5%) 49 (84.5%) 58 (100%)
Tot al
93 (100%)
Keluarga dengan fungsi holist ik yang baik m em iliki risiko m engalami
peningkat an derajat kesehat an t iga kali lebih besar daripada keluarga dengan 48
fungsi holist ik buruk. Dengan uji Chi Square pada f ungsi holisitik keluarga didapat kan angka X2
hit ung = 7.03 sedangkan nilai X2 t abel pada t araf signifikan
=
0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2 hit ung > X2
t abel, ini berart i
ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik ant ar a fungsi holist ik keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.
Tabel 5. Hasil Analisa Hubungan Ant ara Fungsi Fisiologis Keluarga dan Derajat Kesehat an Keluarga
Baik Buruk Tot al Fungsi Fisiologis
Baik 15 (42.9%) 20 (57.1%) 35 (100%) 4.7 9.91 0.002 Buruk 8 (13.8%) 50 (86.2%) 58 (100%)
Tot al
93 (100%)
Keluarga dengan fungsi fisiologis yang baik m em iliki risiko m engalami
peningkat an derajat kesehat an em pat kali lebih besar daripada keluarga dengan fungsi fisiologis buruk. Dengan uji Chi Square pada fungsi fisiologis keluarga didapat kan angka X2
hit ung = 9.91 sedangkan nilai X2 t abel pada t araf signifikan
=
0.05 dan derajat kebebasan (db) = 1 adalah 3.84. Jadi, X2 hit ung > X2
t abel, ini berart i
ada hubungan yang signifikan secara st at ist ik ant ar a fungsi fisiologis keluarga dengan peningkat an derajat kesehat an di kabupat en Karanganyar.
Tabel 6. Hasil Analisa Hubungan Ant ara Fungsi Pat ologis Keluarga dan Derajat Kesehat an Keluarga
Variabel Derajat Kesehat an OR X² p Baik Buruk Tot al
Baik 17 (45.9%) 20 (54.1%) 37 (100%) 7.1 14.86 < 0.001 Buruk 6 (10.7%) 50 (89.3%) 56 (100%)
Tot al
93 (100%) 49
Keluarga dengan fungsi pat ologis yang baik m emiliki risiko m engalami
peningkat an derajat kesehat an t ujuh kali lebih besar daripada k