Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STRATA-1
FAKULTAS EKONOMI MEDAN
PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN
KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP
KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK
HANDPHONE GSM DARI NOKIA
KE SONY ERICSSON
(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU)
DRAFT SKRIPSI
OLEH
HANNY VERAMAYANTI NAIBAHO 050502102
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Hanny Veramayanti Naibaho (2009). Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi terhadap Keputusan Perpindahan Merek
Handphone GSM (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler
USU). Dibawah bimbingan : Bapak Drs. Ami Dilham, Msi., Ketua Departemen Manajemen : Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si., Dosen Penguji I : Ibu Dra. Marhayanie, MSi., Dosen Penguji II : Ibu Dra. Frida Ramadhini, MM.
Ketidakpuasan konsumen adalah suatu keadaan dimana pengharapan konsumen tidak sama atau lebih tinggi daripada kinerja yang diterima oleh konsumen dari pemasar. Ketika individu tidak puas dan ia suka mencari variasi maka ia akan lebih termotivasi untuk berpindah merek. Kebutuhan mencari variasi adalah perilaku konsumen untuk melepaskan suatu kejenuhan karena keterlibatan rendah pada merek atau produk. Perpindahan merek adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek yang lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek handphone GSM dari Nokia ke Sony Ericsson di Fakultas Ekonomi USU. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik, yang terdiri dari analaisis regresi berganda, pengujian signifikan simultan, dan pengujian signifikan parsial, dan pengujian koefisien determinasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek, dengan persamaan regresi:
Y = 6.645 + 0.517 X1 + 0.247 X2 + e dan hasil uji F menunjukkan nilai Fhitung sebesar 34.434 dan nilai koefisien determinasi 41,8 %.
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Syaloom..
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus atas segala kasih dan
berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan
skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Adapun skripsi ini berjudul “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan
Kebutuhan Mencari Variasi terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone
dari Nokia ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi )”.
Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari dukungan
dan bantuan baik dalam bentuk sumbangan pikiran, tenaga, motivasi dan waktu
yang tidak terukur. Untuk itu, melalui kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Bapak Drs. John Tafbu Ritonga, M.Ec., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara yang telah banyak melakukan pembaharuan dan terobosan di
berbagai bidang hingga memajukan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si., Ketua Departemen Manajemen
yang telah banyak mendidik, mendorong dan memajukan mahasiswa/i
Departemen Manajemen untuk berjuang dan mempersiapkan diri demi
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
3. Bapak Drs. Ami Dilham, Msi., sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
4. Ibu Dra. Marhayanie, MSi., sebagai Dosen Penguji I yang telah banyak
meluangkan waktu dan memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan
skripsi ini.
5. Ibu Dra. Frida Ramadhini, MM., sebagai Dosen Penguji II yang telah banyak
meluangkan waktu dan memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan
skripsi ini.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Pengajar di Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi USU yang telah banyak mendidik mahasiswa/i dengan penuh
dedikasi, loyalitas dan profesionalitas.
7. Seluruh Karyawan/wati Fakultas Ekonomi USU yang telah banyak
membantu para mahasiswa/i dalam memperlancar jalannya kegiatan belajar
mengajar di perkuliahan.
8. Kepada Keluargaku tercinta, Pak Pedro Naibaho, Mother Asima, yang
dengan ikhlas mengiringi setiap langkahku dengan doa dan perjuangan tanpa
kenal lelah. Oppung dan Gabriel yang selalu bersemangat, Tulang dan
Nantulang, Tante dan Pak Uda, seluruh Tua, adik-adikku Ricky Baho, Trio
Ivan Iska Oki Sianipar, Trio Anto Tino Eka Siringo-ringo, Jevine dan Dandi
Simanjuntak, dan seluruh penghuni RM Asima, semoga Tuhan Yesus selalu
menjaga dan melindungi kalian.
9. Kepada Sahabat-sahabat ’sangat setuju’ dekat, Rene, Fika, Lidya, Ula,
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
’Five Star’ yang agak kampungan (maklum Aku yang buat) yang
memberikan bantuan dan dada yang lapang untuk selalu bersabar
menghadapi kebodohanku.
10. Kepada Sahabat-sahabat ’sangat setuju’ dekat, Rumiris, Rina, Ayen, Novera,
yang siap kapanpun dan dimanapun diajak ngapainpun, juga kasi ’poda-poda’
dan konsultasi gratis dalam nyiapin skripsi ini.
11. Kepada Sahabat-sahabat M05, M06, Ak, EP, Corry, Asrani, Nila, Putri,
Elmo, Clara (BFL), Maria, Sarah, Ika, Donna (SasFam), Joseph, Harry,
Deniel, Leo, Leo Bams, Cita, Tasya, Fanny, Aldo, Marnov, Martin, Patrick,
Musa, Prima, Tommy, dan seluruh anggota Kepanitian Natal, Paskah, yang
pernah kugeluti. Makasiiii.
12. Sahabat-sahabat terbaikku, Paul, B’ Sitta, Risdo, Franz, Efrat, atas cinta dan
dukungannya (?).
13. Sahabat-sahabat PP GKPI Kabanjahe, Sri, Jubel, Soter, Emma, Andriko, Leo,
K’ Ramot, Monika, Genk Suara Alto, Adik-adik cencen PP, dan seluruh
anggota PP yang tak dapat kusebutkan one by one, banyak kali.
14. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, karena keterbatasan pengetahuan, waktu, dan pengalaman penulis
dalam pengulasan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapakan
adanya saran dan kritik yang membangun demi penulisan ke depan.
Medan, Maret 2009
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 5
1.3. Kerangka Konseptual ... 5
1.4. Hipotesis ... 6
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1.6. Metodologi Penelitian ... 7
1.6.1. Batasan Operasional dan Identifikasi Variabel ... 7
1.6.2. Definisi Operasional Variabel ... 8
1.6.3. Skala Pengukuran Variabel ... 9
1.6.4. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10
1.6.5. Populasi dan Sampel ... 10
1.6.6. Teknik Pengumpulan Data ... 11
1.6.7. Jenis dan Sumber Data ... 12
1.6.8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 12
1.6.9. Metode Analisis Data ... 13
1.7. Pengujian Hipotesis ... 15
BAB II URAIAN TEORITIS ... 17
2.1. Penelitian Terdahulu ... 17
2.2. Perilaku Konsumen ... 17
2.3. Perilaku Pembelian ... 22
2.4. Produk ... 24
2.4.1.Atribut Produk ... 25
2.4.2.Karakteristik Kualitas Produk ... 25
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
2.5.1.Loyalitas Merek ... 27
2.5.2.Konsumen Berpindah Merek ... 30
2.5.3.Perpindahan Merek ... 31
2.6.Kepuasan dan Ketidakpuasan Konsumen ... 33
2.7.Loyalitas Konsumen ... 34
2.8.Kebutuhan Mencari Variasi ... 35
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 39
3.1. Sejarah Singkat Sony Ericsson ... 39
3.2. Standard Penamaan Handphone Sony Ericsson ... 40
3.3. Sejarah Singkat Nokia ... 42
3.4. Standard Penamaan Handphone Nokia ... 45
3.5. Peluncuran Handphone Terbaru untuk Pasar Indonesia ... 47
3.5.1. Sony Ericsson meluncurkan Dua Ponsel Berbahasa Sunda dan Jawa ... 47
3.5.2. Nokia Luncurkan Dua E Series Terbaru ... 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 50
4.1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 50
4.1.1. Uji Validitas ... 50
4.1.2. Uji Reliabilitas ... 52
4.2. Uji Asumsi Klasik ... 53
4.3.1. Uji Normalitas ... 53
4.3.2. Uji Heteroskedastisitas ... 55
4.3.3. Uji Multikolinearitas ... 56
4.3. Analisis Deskriptif ... 57
4.4. Analisis Regresi Linear Berganda ... 64
4.5. Uji secara Serempak / Simultan (Uji F) atau ANOVA ... 65
4.6. Uji Secara Parsial (Uji-t) ... 66
4.7. Pengujian Goodness of Fit ( R2) ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
5.1. Kesimpulan ... 68
5.2. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... viii
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1.Indonesia Best Brand 2008 ... 3
Tabel 1.2.Definisi Operasional Variabel ... 8
Tabel 1.3. Instrumen Skala Likert ... 9
Tabel 1.4. Daftar Populasi ... 10
Tabel 4.1. Validitas Instrumen ... 51
Tabel 4.2. Validitas instrumen ... 52
Tabel 4.3. Reliability Statistics ... 53
Tabel 4.4. Uji Kolmogorov-Smirnov ... 54
Tabel 4.5. Uji Glejser ... 56
Tabel 4.6. Uji Multikolinieritas ... 56
Tabel 4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... 57
Tabel 4.8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58
Tabel 4.9. Karakteristik Responden Berdasarkan Departemen ... 58
Tabel 4.10. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ... 58
Tabel 4.11. Pendapat Responden terhadap Variabel Ketidakpuasan Konsumen ... 59
Tabel 4.12. Pendapat Responden terhadap Variabel Kebutuhan Mencari Variasi ... 61
Tabel 4.13. Pendapat Responden terhadap Variabel Perpindahan Merek ... 63
Tabel 4.14. Uji Regresi secara Bersama-sama (Uji F)... 65
Tabel 4.15. Uji Regresi secara Parsial (Uji t) ... 66
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 18
Gambar 2.2. Piramida Loyalitas ... 28
Gambar 2.3. Market Structure of Repeat Purchasing and Brand Switching ... 30
Gambar 2.4. The Structure of Brand Loyalty and Brand Switching Behavior .. 33
Gambar 2.5. Model Kepuasan/Ketidakpuasan Konsumen ... 34
Gambar 2.6. Model Teoritikal tentang Exploratory Purchase Behavior ... 37
Gambar 3.1. W 302 dan S 302 ... 48
Gambar 3.2 Nokia E 75 ... 49
Gambar 4.1. Pengujian Normalitas ... 54
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli
masyarakat menurun dan akibatnya konsumen lebih berorientasi pada harga.
Orientasi konsumen pada harga menyebabkan merek menjadi kurang
dipentingkan, tingkat loyalitas konsumen terhadap merek produk tertentu semakin
menurun, dan hal tersebut memicu terjadinya perpindahan merek. Perpindahan
merek tidak hanya terjadi pada produk low involvement, namun juga terjadi pada
produk high involvement. Tingkat persaingan yang terjadi antar produsen produk
yang rentan terhadap perpindahan merek juga semakin ketat. Perusahaan dituntut
untuk meningkatkan aktivitas pemasaran dan menyusun strategi pemasaran yang
tepat untuk tujuan menarik pelanggan baru sekaligus mempertahankan pelanggan
yang sudah ada.
Suatu perusahaan penting mempertahankan pelanggan yang sudah ada,
karena biaya untuk menarik pelanggan baru jauh lebih besar dibandingkan biaya
untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Salah satu cara yang dapat
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
dengan meningkatkan kepuasan konsumen. Kepuasan dan ketidakpuasan
konsumen terhadap produk merupakan konsep penting yang perlu dipahami
pemasar karena dapat mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Kepuasan
merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja produk dan
harapan-harapannya. Ketidakpuasan konsumen merupakan salah satu faktor
penyebab terjadinya perpindahan merek karena pelanggan yang tidak puas akan
mencari informasi pilihan produk lain, dan mungkin akan berhenti membeli
produk atau mempengaruhi orang lain untuk tidak membeli (Kotler & Keller,
2008:177-193).
Keputusan konsumen untuk berpindah merek merupakan fenomena
kompleks yang dipengaruhi oleh faktor-faktor perilaku tertentu, skenario
persaingan, dan waktu sehingga perpindahan merek tidak hanya terjadi karena
faktor ketidakpuasan konsumen. Keputusan perpindahan merek yang dilakukan
konsumen juga dipengaruhi oleh adanya kebutuhan mencari variasi. Kebutuhan
mencari variasi merupakan komitmen secara sadar untuk membeli merek lain
karena individu terdorong untuk menjadi terlibat, terdorong ingin mencoba hal
baru, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal baru yang tujuannya
adalah untuk mencari kesenangan atau untuk melepaskan kejenuhan dari merek
yang biasa dipakainya (Setiyaningrum, 2005:2-7).
Produk yang dijadikan sebagai obyek penelitian dalam penelitian ini adalah
produk handphone GSM. Pertimbangan pemilihan produk handphone GSM ini
adalah karena dari sisi pertumbuhan bisnis, industri handphone merupakan salah
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
memunculkan beberapa isu strategik tentang bagaimana perusahaan menarik
perhatian pelanggan pada merek produk yang dihasilkan, dan bagaimana
perusahaan dapat menciptakan pelanggan baru dan mempertahankan loyalitas
pelanggan (Kotler dan Keller, 2008:191). Sebagai akibatnya adalah dari tahun ke
tahun produk handphone GSM semakin bervariasi dan konsumen dihadapkan
pada banyak pilihan merek dan kemungkinan konsumen berpindah merek juga
semakin besar, khususnya bagi mereka yang berorientasi pada harga dan
menyukai hal-hal baru.
Perusahaan-perusahaan handphone GSM saat ini banyak yang menawarkan
produknya ke pasar, sehingga menimbulkan tingkat persaingan yang semakin
ketat di antara perusahaan-perusahaan tersebut, misalnya Nokia, Sony Ericsson,
Samsung, LG, Motorola, BlackBerry, Siemens, dan lain-lain. Dalam penelitian
ini, merek produk handphone GSM yang diteliti adalah Sony Ericsson.
Berdasarkan hasil survei brand value terbaik tahun 2006-2008 versi majalah
SWA, handphone GSM tersebut memiliki tingkat loyalitas merek yang relatif
tinggi dan stabil untuk kategori handphone GSM selama tiga tahun terakhir, yaitu
tahun 2006 hingga 2008.
Tabel 1.1
Indonesia Best Brand 2008
Merek
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Pada Tabel 1.1. menunjukkan bahwa keberadaan handphone GSM Nokia
dibandingkan handphone GSM lainnya menduduki tempat pertama di pasar dari
segi brand value setiap tahunnya. Namun, konsumen Nokia telah banyak
berpindah merek handphone GSM ke merek lain sesama top brand, misalnya
Sony Ericsson
GSM Sony Ericsson lebih fokus kepada keinginan konsumen dan berusaha untuk
terus fokus dengan apa yang telah dikerjakan. Sony Ericsson menyajikan produk,
program, inisiatif yang memenuhi keinginan konsumen Indonesia dari berbagai
kalangan dengan keinovativan, teknologi, dan harga yang relatif terjangkau. Ada
empat jenis produk yang duluncurkan oleh Sony Ericsson yaitu, handphone musik
(dengan Walkman), imaging (dengan Cyber-shot), bisnis dan lifestyle. Selain itu,
Sony Ericsson juga mengandalkan senjata yang tak dimiliki pesaing lainnya yaitu
kerjasama dengan sister company seperti Sony, Sony BMG dan Sony Pictures.
Kerjasama yang dimiliki Sony Ericsson ini membawa nilai tambah kepada
konsumen, terutama kalangan muda
Persaingan yang terjadi saat ini tidak hanya terjadi pada segi produk saja,
tetapi lebih ditekankan pada fungsi-fungsi atau fitur tambahan yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan seperti model kemasan (packaging), layanan purna jual
(after sales services), pelayanan yang diberikan (service), iklan (advertising),
promosi (promotion), dan fitur-fitur lainnya yang cukup dihargai oleh konsumen.
Kalangan muda, khususnya mahasiswa, seringkali dikategorikan sebagai
kelompok konsumen yang cenderung terbuka terhadap produk baru yang
dimunculkan di pasaran. Kelompok ini juga diyakini selalu ingin mengikuti trend
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
membutuhkan produk tersebut dan mendapat manfaat dari produk yang
dikonsumsinya (Schiffman & Kanuk, 2007:316). Fokus dari pemasar produk
handphone selama ini juga tampak cenderung membidik segmen muda ini. Iklan
produk yang sebagian besar menggunakan penyanyi ataupun pemusik idola anak
muda saat ini adalah salah satu bukti dari kuatnya fokus pemasaran handphone
pada segmen ini. Dengan demikian menjadi menarik untuk menelaah perilaku
konsumsi handphone pada segmen konsumen mahasiswa dengan keunikannya
tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat
permasalahan ini sebagai skripsi dengan judul: “ Pengaruh Ketidakpuasan
Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi terhadap Keputusan
Perpindahan Merek Handphone GSM dari Nokia ke Sony Ericsson (Studi
Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU) ”.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Apakah variabel ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek
handphone GSM dari Nokia ke Sony Ericsson ?”
b. Apakah variabel ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan perpindahan merek
handphone GSM dari Nokia ke Sony Ericsson ?”
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
kinerja (hasil) yang diharapkan. Ketidakpuasan konsumen terjadi apabila kinerja
suatu produk tidak sesuai dengan persepsi dan harapan konsumen (Kotler dan
Keller, 2008:177).
Menurut Howard, 1989 (dalam Mayasari, 2005:21) bahwa kebutuhan
mencari variasi adalah perilaku konsumen untuk melepaskan suatu kejenuhan
karena keterlibatan rendah pada merek atau produk. Konsumen akan berusaha
mencari keberagaman (variasi) merek (brand) di luar kebiasaannya atau
konsumen hanya sekedar mencoba sesuatu yang baru atau mencari kebaruan dari
suatu produk sesuai dengan selera konsumen tersebut.
Dengan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk (merek) tertentu
akan menyebabkan perpindahan merek, dimana untuk berpindah merek konsumen
membutuhkan suatu variasi terhadap produk (merek) yang kelak akan dipilihnya.
Perpindahan merek (brand switching) adalah pola pembelian yang
dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek
yang lain (Peter dan Olson, 2000 dalam Setiyaningrum, 2005:5).
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka dapat
digambarkan model kerangka konseptual penelitian yang dapat dilihat pada
Gambar 1.1.
Ketidakpuasan Konsumen (X1)
Kebutuhan Mencari Variasi (X2)
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 1.1. Kerangka Konseptual
Sumber: Junaidi dan Dharmmesta (2002:95, diolah)
1.4.Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan
rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis
(Sugiyono, 2005:306). Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
a. Terdapat pengaruh signifikan variabel ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan
mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek handphone GSM dari
Nokia ke Sony Ericsson secara simultan.
b. Terdapat pengaruh signifikan variabel ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan
mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek handphone GSM dari
Nokia ke Sony Ericsson secara parsial.
1.5.Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh variabel ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan
mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek handphone GSM dari
Nokia ke Sony Ericsson secara simultan.
b. Untuk mengetahui pengaruh variabel ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan
mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek handphone GSM dari
Nokia ke Sony Ericsson secara parsial.
1.5.2. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah:
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola dan mempertahankan merek
agar tetap menjadi pilihan pelanggan mengingat persaingan antar merek yang
semakin meningkat.
2. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam
melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di masa yang
akan datang.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
teori-teori dan literatur yang diperoleh di bangku kuliah kemudian
memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam
bidang manajemen pemasaran khususnya tentang perilaku perpindahan merek.
1.6.Metodologi Penelitian
1.6.1. Batasan Operasional dan Identifikasi Variabel
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yang meliputi satu
variabel terikat (dependent variable) dan dua variabel bebas (independent
variable). Variabel bebas meliputi ketidakpuasan konsumen (X1) dan kebutuhan
mencari variasi (X2). Sedangkan, variabel terikat dalam penelitian ini adalah
Perpindahan Merek (Y).
1.6.2. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas (X), meliputi:
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Ketidakpuasan konsumen adalah suatu keadaan dimana pengharapan
konsumen tidak sama atau lebih tinggi daripada kinerja yang diterimanya dari
pemasar. Kualitas produk adalah penentu kepuasan atau ketidakpuasan konsumen
yang multidimensi tersebut. Dimensi kualitas produk sering digunakan konsumen
dalam mengevaluasi kepuasan atau ketidakpuasan yang perlu diperhatikan oleh
produsen terdiri dari fitur, yang dalam hal ini dimediasi dengan harga, keandalan,
fitur tambahan, kesesuaian dengan spesifikasi, pelayanan, dan desain. Konsumen
seringkali mencari variasi dan termotivasi untuk berpindah merek apabila
konsumen tersebut tidak puas dengan produk sebelumnya.
b. Kebutuhan Mencari Variasi (X2)
Kebutuhan mencari variasi adalah perilaku konsumen untuk melepaskan
suatu kejenuhan karena keterlibatan rendah pada merek atau produk. Kebutuhan
mencari variasi ditinjau dari ciri-ciri (sifat) perilaku pembelian pencari variasi
yang terdiri dari perilaku pembelian yang bersifat penyelidikan, penyelidikan
pengalaman orang lain, dan keinovatifan pemakaian yang dijabarkan lebih konkrit
ke dalam sejumlah konstruk yang disebut sebagai Exploratory Acquisition of
Product (EAP) .
2. Variabel Terikat (Y)
Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah
perpindahan merek (Y) yaitu pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
merek ditinjau dari atribut-atribut produk yang terdiri dari produk, harga, tempat,
dan promosi.
Penguraian definisi operasional variabel-variabel tersebut juga dapat dilihat
pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2.
Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
Ketidakpuasan Konsumen (X1)
1. Harga disbanding merek lain dengan fitur yang sama
2. Kerusakan handphone ketika dipergunakan
3. Pemanfaatan fitur tambahan
4. Kemampuan baterai tidak maksimal 5. Kesesuaian spesifikasi dengan iklan 6. Kerumitan pelayanan proses perbaikan 7. Desain tidak menarik
Likert
Kebutuhan Mencari Variasi
(X2)
1. Mencoba merek yang belum pernah dicoba
2. Merasa tertantang jika memiliki
handphone dengan teknologi tercanggih
3. Sering mencoba merek yang baru, meskipun menyukai merek tertentu 4. Tidak khawatir dalam mencoba merek
baru
5. Mencoba sejumlah variasi tipe dari merek handphone yang tersedia
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
6. Ketertarikan membeli produk yang tidak familiar
7. Mencoba handphone tenar
Perpindahan Merek (Y)
1. Kerusakan handphone
2. Bosan dengan model handphone 3. Kecanggihan teknologi
4. Harga relatif terangkau
5. Fitur multimedia lebih berkompeten 6. Tidak menemukan handphone di tempat
biasa membeli handphone 7. Tergiur dengan promosi
Likert
Sumber : (Mowen dan Minor, 2002:91), (Schiffman dan Kanuk, 2007:115), (Kotler dan Keller, 2008:23) (diolah oleh penulis, 2009)
1.6.3.Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert sebagai alat untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang
akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor (Sugiyono, 2005:86).
Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada
Tabel 1.3. berikut ini:
Tabel 1.3.
Sumber: Sugiyono (2005: 86)
Pada penelitian ini responden diharapkan memilih salah satu dari kelima
alternatif jawaban yang tersedia, kemudian setiap jawaban yang diberikan akan
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
dan jumlah tersebut menjadi nilai total. Nilai total inilah yang akan ditafsirkan
sebagai posisi responden dalam skala likert.
1.6.4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi USU, Jl. Prof. T. M. Hanafiah,
S. H. Penelitian dilakukan dari bulan November 2008 sampai dengan Februari
2009.
1.6.5. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:55).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi USU
program S-1 Reguler angkatan 2005-2007.
Tabel 1.4. Daftar Populasi
Angkatan Departemen
Ekonomi Pembangunan Manajemen Akuntansi
2005 110 205 215
2006 112 195 110
2007 121 221 229
Jumlah 1518
Sumber: Fakultas Ekonomi USU, November 2008 (diolah oleh penulis)
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008:78),
yaitu:
Dimana: n = Jumlah Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Standard Error (10%)
Sehingga jumlah sampelnya adalah:
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.
Menurut Sugiyono (2005:61), sampel purposif adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Adapun yang menjadi bahan pertimbangan dalam
pemilihan sampel pada penelitian ini adalah:
a. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1
Reguler dari angkatan 2005 sampai dengan 2007 karena angkatan tersebut
merupakan mahasiswa yang masih aktif mengikuti perkuliahan.
b. Responden yang diteliti adalah konsumen handphone GSM yang telah
berpindah merek dari Nokia ke Sony Ericsson, dan saat ini menggunakan
handphone GSM Sony Ericsson.
1.6.6. Teknik Pengumpulan Data
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Questionnaire merupakan teknik pengumpulan data atau informasi dengan cara
tanya jawab sepihak, dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan pada
tujuan penyelidikan.
2. Wawancara
Wawancara diartikan sebagai metode pengumpulan data atau informasi dengan
cara tanya jawab sepihak, dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan pada
tujuan penyelidikan.
3. Studi dokumentasi
Mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku, tulisan ilmiah, majalah
dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
1.6.7. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan penulis untuk menganalisis masalah dan menguji
hipotesis, yaitu:
1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi
penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan
(questionnaire) dan wawancara (interview).
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai
tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan informasi dari internet untuk
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
1.6.8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu
kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan
seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas
berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugas mencapai sasarannya.
Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar.
Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan
konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil
yang tidak berbeda (Jogiyanto, 2004:120). Uji Validitas dan reliabiltas kuesioner
dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS (Statistic Product and
Service Solution) versi 15.0.
1.6.9. Metode Analisis Data
1. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis dengan cara data yang disusun dan dikelompokkan,
kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi
dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa
daftar pertanyaan yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.
2. Metode Analisis Regresi Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis regresi berganda dengan terlebih dahulu menguji berbagai macam asumsi
klasik. Dengan metode analisis tersebut akan dijelaskan hubungan antara variabel
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Peneliti menggunakan bantuan program Software SPSS (Statistic Product
and Service Solution) 15.0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. Persamaan
regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Perpindahan merek (brand switching)
a = Konstanta
X1 = Ketidakpuasan konsumen
X2 = Kebutuhan mencari variasi
b1,2 = Koefisien regresi variabel X1,2
e = Kesalahan Penganggu (standard error)
Analisis Regresi Berganda ini digunakan untuk mencari nilai koefisien
Regresi, sehingga bila terjadi perubahan nilai X, misalnya meningkat 10%, maka
nilai Y akan meningkat sebesar b x 10%. Kemudian nilai-nilai koefisien regresi
itu, bersama-sama harus diuji dengan uji F (F test), dan secara parsial diuji dengan
uji t (t test). Bila dengan masing-masing uji itu hubungan regresi itu tidak ditolak,
maka ini berarti bahwa hubungan antara variabel yang ditunjukkan oleh nilai-nilai
koefisien regresi cukup berarti (signifikan).
3. Uji Asumsi Klasik
Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda
sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
(Ghozali, 2005:110). Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi
secara normal dan independen. Model yang paling baik adalah distribusi data
normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis Kolmogorov
Smirnov.
b. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model sebuah regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel bebas (Ghozali, 2005:91). Hubungan linier
antar variabel independen inilah yang disebut dengan multikolinieritas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebasnya.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier
terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain (Ghozali, 2005:105). Jika varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varians
berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
1.7. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Signifikan Parsial (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel
dependen.
Bentuk pengujiannya adalah:
a. H0 : i = 0, artinya secara parsial (individual) tidak terdapat pengaruh yang
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
b. Ha : i ≠0, artinya secara parsial (individual) terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan:
a. H0 diterima jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel pada = 5 %
b. Ha diterima jika thitung > ttabel > -ttabel pada = 5 %
2. Pengujian Signifikan Simultan (Uji F) / Uji Global
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah:
a. H0 : i = 0, artinya secara bersamaan tidak terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Ha : i ≠0, artinya secara bersamaan terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan:
a. Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada = 5 %
b. Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada = 5 %
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
dimana semakin tinggi R2 (mendekati 1) berarti variabel-variabel bebas
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel terikat dan apabila R2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara
keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1.Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2007 oleh Natalia Yudi dan Harry
Koharwinata dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kebutuhan Mencari
Variasi dan Ketidakpuasan Konsumen terhadap Keputusan Perpindahan Merek
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Petra” dengan menggunakan jenis penelitian kausal, yang dimana penelitian
tersebut dilakukan untuk menghubungkan sebab akibat perpindahan merek produk
telepon seluler yang dibeli ditinjau dari ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan
mencari variasi merek atas produk telepon seluler (GSM) menyatakan bahwa
tingkat ketidakpuasan konsumen mempunyai pengaruh lebih dominan
dibandingkan dengan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan
merek pada konsumen pengguna telepon seluler (GSM) di Universitas Kristen
Petra.
2.2.Perilaku Konsumen
Dalam rangka memasarkan produknya, penting bagi pemasar untuk
mempelajari perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen,
seorang pemasar dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat.
Menurut Hawkins, Best, dan Coney dalam Supranto dan Limakrisna
(2007:4), perilaku konsumen adalah studi tentang individu, kelompok atau
organisasi serta proses yang mereka gunakan untuk memilih, menjamin,
menggunakan, dan menjual produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan
kebutuhan dan pengaruh dari proses ini kepada konsumen dan masyarakat.
Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa konsumen,
sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan,
pendapat, sikap, dan selera yang berbeda. Kotler dan Armstrong (2001:197)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah
kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis. Sebagian faktor-faktor tersebut
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut
mempengaruhi pembelian konsumen.
Gambar 2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Sumber : Kotler dan Armstrong (2001:197)
Adapun penjelasan dari Gambar 2.1. adalah sebagai berikut:
1. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam
terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan
oleh :
a. Budaya
Budaya merupakan faktor penentu utama dari keinginan dan perilaku
seseorang. Budaya seseorang terbentuk melalui proses belajar dari
lingkungannya. Manusia tumbuh dan berkembang di dalam suatu
lingkungan, dimana dalam lingkungan inilah mereka biasanya mempelajari
nilai-nilai, persepsi, dan juga tingkah laku. Pemasar sangat berkepentingan
untuk melihat pergeseran kultur tersebut agar dapat menyediakan
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
b. Subbudaya
Subbudaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah
berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. Sehubungan
dengan hal ini, maka seorang pemasar harus mampu untuk merancang suatu
produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan subbudaya
tersebut.
c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan teratur dalam
masyarakat yang para anggotanya mempunyai nilai, minat dan perilaku
yang sama. Kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja, seperti
pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi pekerjaan, pendapatan,
pendidikan, kekayaan, dan variabel lainnya. Kelas sosial seseorang
berpengaruh terhadap pilihan produk dan merek yang akan dibelinya.
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok
acuan, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen.
a. Kelompok acuan
Kelompok ini memiliki pengaruh secara langsung atau pengaruh tidak
langsung terhadap setiap sikap dan perilaku yang bersangkutan dalam
mengambil keputusan pembelian suatu produk dan merek.
b. Keluarga
Anggota keluarga dari pembeli dapat memberikan pengaruh yang sangat
kuat terhadap perilaku si pembeli. Pengaruh tersebut timbul akibat
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
c. Peran dan status
Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut
orang-orang yang ada di sekitarnya. Setiap peran membawa status yang
mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang
seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.
3. Faktor Pribadi
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang
berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten
dan bertahan lama terhadap lingkungan. Keputusan pembelian juga
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:
a. Umur dan tahap daur hidup
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya.
Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi seringkali berhubungan
dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga,
tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan
kedewasaannya.
b. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.
Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat
di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka.
c. Situasi ekonomi
Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar
produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
d. Gaya hidup
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan,
hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode,
keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan
kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan
berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.
e. Kepribadian dan konsep diri
Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku membelinya.
Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen
untuk pemilihan produk atau merek tertentu.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis yang
utama, yaitu:
a. Motivasi
Motivasi adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu
tindakan untuk memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi.
b. Persepsi
Perilaku pembelian seseorang terhadap suatu produk dan merek dipengaruhi
oleh persepsi orang yang bersangkutan. Persepsi terbentuk melalui
informasi yang diperoleh melalui panca indera.
c. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran menggambarkan perubahan-perubahan dalam perilaku
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
dipengaruhi oleh proses belajar. Proses pembelajaran diperoleh melalui
dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan, dan penguatan.
d. Kepercayaan dan sikap
Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang
tentang sesuatu. Sedangkan sikap mendeskripsikan tentang proses evaluasi,
perasaan, dan cara bersikap terhadap suatu objek atau ide.
2.3.Perilaku Pembelian
Pada seorang konsumen, semakin kompleks keputusan yang harus diambil
biasanya semakin banyak pertimbangannya untuk membeli. Kotler dan Armstrong
(2001:219) membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan
tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di antara merek.
1. Perilaku Pembelian yang Rumit (Complex Buying Behavior)
Perilaku membeli konsumen dalam berbagai situasi bercirikan keterlibatan
mendalam konsumen dalam membeli, dan adanya perbedaan pandangan yang
signifikan antara merek yang satu dengan yang lain.
2. Perilaku Pembelian untuk Mengurangi Keragu-raguan (Dissonance Reducing
Buying Behavior)
Perilaku membeli konsumen dalam situasi bercirikan keterlibatan konsumen
yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan di antara merek-merek
yang ada.
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Perilaku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan
konsumen yang rendah dan sedikit perbedaan yang dirasakan di antara
merek-merek yang ada.
4. Perilaku Pembelian yang Mencari Keragaman (Variety Seeking Buying
Behavior)
Perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat
perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari
keragaman dan bukan kepuasan. Jadi, merek dalam perilaku ini bukan
merupakan sesuatu yang mutlak. Sebagai market leader, pemasar dapat
melakukan strategi seperti menjaga agar jangan sampai kehabisan stok atau
dengan promosi-promosi yang dapat mengingatkan konsumen akan produknya.
Karena sekali kehabisan stok, konsumen akan beralih ke merek lain.
Sedangkan, pesaing akan menawarkan barang dengan harga yang lebih rendah,
kupon, sampel, dan iklan yang mengajak konsumen untuk mencoba sesuatu
yang baru. Perilaku demikian biasanya terjadi pada produk-produk yang sering
dibeli, harga murah dan konsumen sering mencoba merek-merek baru.
2.4.Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan produk mencakup obyek secara fisik, jasa,
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
dapat dibedakan menjadi empat jenis (Kotler dan Armstrong, 2001:346-349),
yaitu:
1. Convenience Goods (Produk Sehari-hari)
Produk konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan
disertai dengan sedikit usaha dalam membandingkan dan membeli.
2. Shopping Goods (Produk Shopping)
Produk konsumen, dimana dalam proses pemilihan dan pembeliannya,
konsumen melakukan pembandingan karakteristik seperti kecocokan, kualitas,
harga, dan gaya.
3. Specialty Goods (Produk Spesial)
Produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari
oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha
khusus untuk memperolehnya.
4. Unsought Goods (Produk yang Tidak Dicari)
Produk konsumen dimana keberadaannya tidak diketahui atau jika diketahui
oleh konsumen pun, tidak terpikir oleh mereka untuk membelinya.
Dalam penelitian ini, yaitu handphone GSM dikategorikan sebagai shopping
goods, karena dari penjelasan klasifikasi produk diatas, handphone GSM
memenuhi karakteristik shopping goods, karena pada saat penelitian ini dibuat,
handphone GSM tidak lagi dapat digolongkan sebagai barang mewah, dan mudah
dimiliki oleh golongan menengah hingga menengah bawah.
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Mengembangkan suatu produk mencakup penetapan manfaat akan
disampaikan produk. Manfaat ini dikomunikasikan dan disampaikan oleh atribut
produk seperti mutu, sifat, dan rancangan. Keputusan mengenai atribut ini amat
mempengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu produk.
Mutu produk berarti kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya
termasuk di dalamnya keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan
dan diperbaiki, serta atribut lainnya yang dapat memberikan nilai lebih terhadap
suatu produk. Sifat produk amat penting diidentifikasi karena ini merupakan alat
bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing.
Rancangan produk yang baik tidak hanya memperhatikan penampilan tetapi
juga menciptakan produk yang tahan lama, aman, mudah untuk dipergunakan dan
diperbaiki, serta harganya yang ekonomis sesuai dengan yang diinginkan oleh
konsumen.
Dengan mengambil patokan atribut-atribut ini, maka pengukuran dan
penilaian ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan lebih terarah
dengan jelas.
2.4.2.Karakteristik Kualitas Produk
Kualitas produk didefinisikan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas
kebaikan kinerja barang atau jasa. Irawan (2008:45) mengidentifikasi tujuh
dimensi kualitas produk, yaitu:
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Berkaitan dengan aspek fungsional (fungsi utama produk) dan merupakan
karakteristik utama yang dipertimbangkan konsumen ketika ingin membeli
suatu produk.
2. Keandalan (Reliability)
Merupakan suatu kemungkinan dari suatu produk melaksanakan fungsinya
secara berhasil dalam suatu jangka waktu tertentu di bawah kondisi tertentu.
Jadi, keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan
tingkat keberhasilan dalam penggunaan produk tersebut.
3. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan(Features)
Merupakan aspek kedua dari performance yang menambah fungsi dasar yang
biasanya terdapat pada fungsi menu dari suatu produk. Semakin banyak
fitur-fitur yang terdapat pada suatu produk, maka semakin banyak manfaat yang
didapat oleh konsumen.
4. Daya tahan(Durability)
Merupakan ukuran masa penggunaan suatu produk. Dengan kata lain,
berkaitan dengan daya tahan (keawetan) dari produk tersebut.
5. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance)
Berhubungan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan konsumen. Karakteristik ini
mengukur banyaknya atau presentasi produk yang gagal memenuhi
sekumpulan standar yang telah ditetapkan dan karena itu perlu dikerjakan
ulang atau diperbaiki.
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, keramahan,
kesopanan, kompetensi serta akurasi dalam perbaikan produk.
7. Desain (Aesthetics)
Dimensi ini banyak yang menawarkan aspek emosional dan keindahan suatu
produk dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan.
2.5.Merek
Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin
mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang
mempososisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa
pasar. Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah merek (brand).
Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller (2008:332)
mendefinisikan merek sebagai “nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau
jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang
atau jasa pesaing.”
Murray Raphel, Neil Raphel, dan Janis S. Raye (2007:15) menyatakan
bahwa merek adalah sesuatu yang melekat pada pikiran dan tindakan pelanggan.
Penghubung antara pelanggan dan produk atau perusahaan.
2.5.1.Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
Menurut Mowen dan Minor (2002:108), loyalitas merek didefinisikan
sebagai sejauh mana seorang pelanggan menunjukkan sikap positif terhadap suatu
merek, mempunyai komitmen pada merek tertentu, dan berniat untuk terus
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Loyalitas merek, sudah lama menjadi gagasan sentral dalam pemasaran,
merupakan satu rujukan keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Ini
mencerminkan bagaimana seorang pelanggan mungkin akan beralih ke merek
lain, terutama jika merek tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam harga
atau dalam unsur-unsur produk. Bila loyalitas merek meningkat, kerentanan
kelompok pelanggan dari serangan kompetitif bisa dikurangi. Ini merupakan satu
indikator dari ekuitas merek yang nyata-nyata terkait dengan laba masa depan,
karena loyalitas merek secara langsung ditafsirkan sebagai penjualan masa depan
(Aaker, 1997:57). tidak ada masalah untuk beralih
berpindah - pindah/peka terhadap perubahan harga tidak ada loyalitas
Gambar 2.2. Piramida Loyalitas
Sumber : Rangkuti (2004 :61)
Berdasarkan piramida loyalitas pada Gambar 2.2., dapat dijelaskan bahwa:
a. Tingkat loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau sama sekali
tidak tertarik pada merek-merek apapun yang ditawarkan. Dengan demikian,
merek memainkan peran yang kecil dalam keputusan pembelian. Pada
umumnya, jenis konsumen seperti ini suka berpindah-pindah merek atau
disebut tipe konsumen switcher atau price buyer (konsumen lebih
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
b. Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas dengan produk yang ia
gunakan, atau minimal ia tidak mengalami kekecewaan. Pada dasarnya, tidak
terdapat dimensi ketidakpuasan yang cukup memadai untuk mendorong suatu
perubahan, terutama apabila pergantian ke merek lain memerlukan suatu
tambahan biaya. Para pembeli tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan
(habitual buyer).
c. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun mereka memikul biaya
peralihan (switching cost), baik dalam waktu, uang atu risiko sehubungan
dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek lain. Kelompok ini
biasanya disebut konsumen loyal yang merasakan adanya suatu pengorbanan
apabila ia melakukan pergantian ke merek lain. Para pembeli tipe ini disebut
satisfied buyer.
d. Tingkat keempat adalah konsumen benar-benar menyukai merek tersebut.
Pilihan mereka terhadap suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi seperti
simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakannya, atau kesan kualitas
yang tinggi. Para pembeli pada tingkat ini disebut sahabat merek (friends of the
brand), karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai merek.
e. Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia. Mereka mempunyai suatu
kebanggaan dalam menemukan atau menjadi pengguna satu merek. Merek
tersebut sangat penting bagi mereka baik dari segi fungsinya, maupun sebagai
ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya (committed buyers).
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
Chinho Lin et al., (2000:283) menyatakan definisi dari brand switchers
adalah : “A portion of the shoppers will switch products at least once when they
make their current or subsequent choices.” Yang artinya, sejumlah pembeli atau
konsumen yang akan beralih merek ke merek lain paling tidak pada saat mereka
menentukan pilihannya yang terkini.
Model tentang stuktur pasar akan pembelian berulang (repeat purchasing)
dan perilaku berpindah merek (brand switching) dapat dilihat pada Gambar 2.3. di
bawah ini.
Gambar 2.3. Market Structure of Repeat Purchasing and Brand Switching
Sumber : Chinho Lin et al. (2000:283)
Pada Gambar 2.3. menjelaskan bahwa kesetiaan konsumen terhadap merek
tertentu berhubungan dengan karakteristik konsumen yang hanya ingin membeli
satu produk merek tersebut saja daripada berpindah ke merek lain. Kelompok
inilah yang disebut sebagai brand loyal customers. Pada gambar di atas, brand
loyal customers adalah yang ditunjukkan dengan panah ke bawah.
Konsumen yang tidak loyal terhadap suatu jenis merek tertentu,
dikategorikan dalam potential switchers. Konsumen-konsumen ini dipengaruhi
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
ini akan melakukan pembelian berulang (repeat purchase). Dapat dilihat di
gambar dalam lingkaran sebelah kanan.
2.5.3.Perpindahan Merek (Brand Switching)
Perilaku berpindah merek dapat terjadi dikarenakan beragamnya produk
yang ada di pasaran sehingga menyebabkan adanya perilaku memilih produk yang
sesuai dengan kebutuhan atau karena terjadi masalah dengan produk yang sudah
dibeli maka konsumen kemudian beralih ke merek lain. Oleh sebab itu definisi
dari brand switching adalah perpindahan merek yang digunakan pelanggan untuk
setiap waktu penggunaan (www.swa.co.id). Tingkat brand switching ini juga
menunjukkan sejauh mana sebuah merek memiliki pelanggan yang loyal.
Semakin tinggi tingkat brand switching, maka semakin tidak loyal pelanggan kita.
Itu berarti semakin berisiko juga merek yang kita kelola karena bisa dengan
mudah dan cepat kehilangan pelanggan.
Brand switching behavior adalah perilaku perpindahan merek yang
dilakukan konsumen karena beberapa alasan tertentu, atau diartikan juga sebagai
kerentanan konsumen untuk berpindah ke merek lain yang dikerenakan adanya
ketidakpuasan terhadap merek yang mereka beli. Ketidakpuasan tersebut terjadi
ketika harapan konsumen tidak terpenuhi, sehingga konsumen akan bersikap
negatif terhadap suatu merek dan kecil kemungkinannya konsumen akan membeli
lagi merek yang sama.
Penilaian konsumen terhadap merek dapat timbul dari berbagai variabel,
seperti pengalaman konsumen dengan produk sebelumnya dan pengetahuan
Hanny Veramayanti Naibaho : Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU), 2009.
USU Repository © 2009
memunculkan komitmen terhadap merek produk tersebut. Ketidakpuasan
emosional konsumen dari pengalaman dengan produk dapat menyebabkan
konsumen merasa tertarik untuk mencari merek lain diluar merek yang biasanya.
Pencarian merek lain ini dapat dilakukan konsumen dengan mendapatkan
informasi melalui media cetak, media elektronik ataupun melalui interpersonal,
dimana tujuan akhirnya adalah perilaku untuk berpindah merek (brand switching).
Konsumen yang hanya mengaktifkan tahap kognitifnya dihipotesiskan
sebagai konsumen yang paling rentan terhadap perpindahan merek karena adanya
rangsangan pemasaran (Junaidi dan Dharmmesta, 2002:91). Penyebab lain
perpindahan merek adalah beragamnya penawaran produk lain dan adanya
masalah dengan produk yang sudah dibeli.
Pada Gambar 2.4. menjelaskan tentang faktor-faktor kunci (yang termasuk
di dalamnya atribut produk, layanan purna jual, kemampuan pemasaran, kualitas
yang diharapkan dan keindahan, kedalaman lini produk, kesadaran akan suatu
merek, popularitas, diskon dan promosi) tersebut berbeda makna dan
kepentingannya bagi masing-masing konsumen yang loyalitas terhadap mereknya
tinggi (Brand Loyalty) dengan konsumen yang berpindah merek (Brand