• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, HARGA, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI DAN KETIDAKPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK DARI BLACKBERRY KE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH ATRIBUT PRODUK, HARGA, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI DAN KETIDAKPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK DARI BLACKBERRY KE"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH ATRIBUT PRODUK, HARGA, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI DAN KETIDAKPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK DARI

BLACKBERRY KE SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY DI PURWOREJO Ervina Kusuma Wardani

ervinakusumawardani90@yahoo.com

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Purworejo Ridwan Baraba, SE., M.M.

barabaridwan@gmail.com

Murry Harmawan Saputra, SE., M.Sc.

murryharmawansaputra@gmail.com

ABSTRAK

Handphone kini tidak hanya digunakan untuk bertelepon atau SMS namun juga dapat

digunakan sebagai media sosialisasi melalui internet. Handphone yang mempunyai kemampuan teknologi yang lebih canggih sebagaimana karakteristik tersebut dikenal dengan nama smartphone. Semakin maraknya produsen smartphone yang menawarkan berbagai inovasi fitur dalam produknya, memunculkan persaingan yang sangat ketat. Dari persaingan yang ketat tersebut memunculkan dua nama merek smartphone yang sangat digemari konsumen yaitu smartphone BlackBerry dan smartphone Samsung Galaxy. Kedua produsen smartphone tersebut bersaing, bekerja secara optimal untuk menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan agar tetap setia pada produknya dan tidak melakukan perpindahan merek.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh atribut produk, harga, kebutuhan mencari variasi, dan ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek dari BlackBerry ke Smartphone Samsung Galaxy. Populasi penelitian ini adalah semua pengguna

smatphone BlackBerry yang telah berpindah ke smartphone Samsung Galaxy di Purworejo.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 120 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dinilai dengan skala Likert yang masing-masing sudah diuji cobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan regresi linier berganda dan pengujian hipotesis yaitu uji t, uji F dan uji R2.

Hasil analisis linier berganda menunjukkan bahwa atribut produk, harga, kebutuhan mencari variasi, dan ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan secara parsial dan simultan terhadap keputusan perpindahan merek. Dalam penelitian ini variabel yang paling besar mempengaruhi keputusan perpindahan merek adalah ketidakpuasan konsumen kemudian aribut produk, kebutuhan mencari variasi, dan harga.

Kata kunci: atribut produk, harga, kebutuhan mencari variasi, ketidakpuasan konsumen dan keputusan perpindahan merek.

PENDAHULUAN

Saat ini, pasar global disemarakkan oleh keragaman produk atau jasa. Di bidang telekomunikasi keragaman produk yang terjadi seperti handphone (HP). Handphone (HP)

(2)

2 atau ponsel kini tidak hanya digunakan untuk komunikasi via telepon atau SMS namun juga dapat digunakan sebagai media sosialisasi melalui internet yang memunculkan handphone (HP) dengan teknologi yang lebih canggih yang kita kenal dengan smartphone. Semakin maraknya produsen smartphone yang menawarkan berbagai inovasi fitur dalam produknya, memunculkan persaingan yang sangat ketat antara satu produsen dengan produsen lainnya. Dengan menghasilkan produk yang sama melalui merek yang berbeda. Sehingga membuat konsumen memiliki banyak pilihan merek untuk memuaskan keinginannya, dan terciptalah loyalitas pelanggan.

Seorang pebisnis hendaknya bekerja optimal untuk menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan agar tetap setia pada produksinya, karena yang kita ketahui saat ini seorang pelanggan akan semakin sulit terpuaskan. Tantangan ini hendaknya disikapi oleh pebisnis dengan menghasilkan pelanggan yang senang dan setia agar mereka tidak melakukan perpindahan merek.

Perpindahan merek (brand switching) adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek lain (Petter dan Olson, 2002:522). Menurut Kotler dan Keller (2010:268), menyatakan bahwa brand switching dominan terjadi karena merek produk yang digunakan memiliki persediaan yang terbatas di pasar konsumen. Dari penjelasan tersebut hendaknya produsen memberikan atribut produk yang dapat menarik hati konsumen melalui berbagai komponen yang ditawarkan. Karena seorang konsumen sangat memperhatikan suatu atribut produk yang ditawarkan oleh produsen. Hal ini didukung oleh pendapat Tjiptono (2008:103), atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian seperti merek, kemasan, dan jaminan (garansi). Atribut produk juga diartikan sebagai pengembangan suatu produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan (Kotler dan Armstrong, 2004:347). Semakin baik manfaat dan beragamnya atribut produk yang ditawarkan produsen maka semakin kecil pula keinginan konsumen untuk berpindah merek.

Penyebab lain yang mendorong konsumen untuk melakukan perpindahan merek, yaitu harga. Dalam menetapkan harga umum perusahaan mendasarkan pada harga pesaing. Perusahaan akan mengenakan harga yang sama, lebih tinggi, atau lebih rendah dari pada pesaing utamanya (Kotler dan Keller, 2007:98). Hal ini didukung oleh pendapat Dharmmesta (1994:244), yang mengatakan bahwa harga yang terlalu mahal sedangkan karakteristik produk yang ditawarkan sama dengan merek saingannya, hal itu dapat menyebabkan perpindahan merek.

Faktor lain yang menyebabkan konsumen berpindah merek adalah adanya kebutuhan mencari variasi. Menurut Van Trijp, et.al. (1996:289), kebutuhan mencari variasi telah diidentifikasikan sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan perpindahan merek. Kebutuhan mencari variasi muncul karena konsumen dihadapkan dengan berbagai macam variasi produk dengan berbagai jenis merek, keadaan ini dapat mempengaruhi konsumen untuk mencoba-coba berbagai macam produk dan merek, sehingga konsumen tidak akan sepenuhnya setia akan suatu produk.

Selain atribut produk, harga, dan kebutuhan mencari variasi, ketidakpuasan konsumen merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan konsumen berpindah merek, karena pelanggan yang tidak puas akan mencari informasi pilihan produk lain dan

(3)

3 mereka mungkin akan berhenti membeli produk atau mempengaruhi orang lain untuk tidak membeli (Kotler dan Keller, 2008:177-193). Hal ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan Dharmmesta (2002), bahwa seseorang konsumen yang mengalami ketidakpuasan mempunyai kemungkinan akan merubah perilaku keputusan belinya dengan mencari alternatif merek lain pada konsumsi berikutnya untuk meningkatkan kepuasannya.

Dalam penelitian ini produk yang dijadikan sebagai obyek penelitian adalah produk

smartphone BlackBerry dan smartphone Samsung Galaxy. Pertimbangan pemilihan kedua

produk smartphone ini, karena sekarang warga Indonesia cenderung menggunakan kedua merek smartphone tersebut, ini dikarenakan kedua merek smartphone itu memiliki teknologi tinggi, yang tidak hanya dapat digunakan sebagai alat komunikasi via telepon atau SMS melainkan memiliki kegunaan dan fitur beragam yang dapat memuaskan keinginan serta dapat menaikan prestise mereka. Kondisi ini secara sigap ditanggapi oleh kedua produsen smartphone untuk bersaing secara ketat dengan memberikan berbagai pilihan produk sebagai strategi mereka kepada konsumen melalui atribut-atribut produk yang ditawarkan, harga yang terjangkau dan pantas sesuai kualitas serta kemampuan pembelian konsumen, menyediakan beberapa variasi produk baru yang belum dimiliki pesaing agar produknya diminati konsumen dan pelayanan yang optimal sehingga memberikan kepuasan tersendiri pasca konsumsi.

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah atribut produk berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dari

smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy di Purworejo?

2. Apakah harga berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dari

smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy di Purworejo?

3. Apakah kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dari smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy di Purworejo? 4. Apakah ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan

merek dari smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy di Purworejo? 5. Apakah atribut produk, harga, kebutuhan mencari variasi, dan ketidakpuasan konsumen

secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dari

smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy di Purworejo?

KAJIAN TEORI

1. Perpindahan Merek

Menurut Peter dan Olson (2002:522), perpindahan merek (brand switching) adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek yang lain. Menurut Mowen dan Minor (2002:109), perpindahan merek dapat terbagi menjadi:

a. Kesetiaan yang terbagi (Divided Loyalty) = AAABBAABBB, artinya seseorang mengalami perpindahan karena kesetiaannya terbagi dengan yang lain.

b. Perpindahan sewaktu-waktu (Occasiobal Switch) = AABAACAADA, merupakan perpindahan merek yang dilakukan karena kejenuhan tetapi perpindahan tersebut hanya berupa selingan.

(4)

4 c. Kesetiaan beralih (Unstable Loyalty) = AAABBAABBB, merupakan perpindahan merek

yang dilakukan karenan seseorang memiliki kesetiaan yang tidak stabil.

d. Ketidaksetiaan (No Loyalty) = ABCDEFG, merupakan perpindahan yang disebabkan karena adanya sikap ketidaksetiaan pada suatu merek.

Berbicara tentang perpindahan merek, tentunya terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan seseorang untuk melakukan perpindahan merek, adapun faktor pendukung terjadinya perpindahan merek antara lain seperti atribut produk, harga, kebutuhan mencari variasi, dan ketidakpuasan konsumen.

2. Atribut Produk

Tjiptono (2008:103), menyatakan bahwa atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan. Atribut produk meliputi merek, kemasan, dan jaminan (garansi). Menurut Teguh Budiarto (1993:68), atribut-atribut produk adalah sesuatu yang melengkapi manfaat utama produk sehingga mampu lebih memuaskan konsumen. Atribut produk meliputi merek (brand), pembungkusan (packaging), dan garansi atau jaminan

(warranty).

a. Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.

b. Kemasan

Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk.

c. Jaminan (garansi)

Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana produk konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan.

Sedangkan pengertian atribut produk menurut Kotler dan Armstrong (2004:347), adalah pengembangan suatu produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Atribut produk meliputi kualitas produk, fitur produk, desain produk. a. Kualitas Produk

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. Bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik.

b. Fitur Produk

Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing.

c. Desain Produk

Desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan.

(5)

5 3. Harga

Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:315), istilah harga bisa diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk. Adapun dimensi strategis harga menurut Tjiptono dan Chandra (2012:317), yaitu:

a. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk (a statement of value). Nilai adalah rasio atau perbandingan antara persepsi terhadap manfaat (perceived

benefits) dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk.

b. Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para pembeli. Bagi konsumen yang tidak terlalu paham hal-hal teknis pada pembelian produk otomotif dan elektronik, kerapkali harga menjadi satu-satunya faktor yang bisa mereka mengerti. Tidak jarang pula harga dijadikan semacam indikator kualitas.

c. Harga bersifat fleksibel, artinya bisa disesuaikan dengan cepat. Dari empat unsur bauran pemasaran tradisional, harga adalah elemen yang paling mudah diubah dan diadaptasikan dengan dinamika pasar.

4. Kebutuhan Mencari Variasi

Schiffman dan Kanuk (2008:115), mendefinisikan kebutuhan mencari variasi sebagai prilaku yang wajar bagi konsumen karena adanya faktor stimulus dari luar yang merangsang seseorang untuk cenderung mencoba produk-produk yang dinilai baru dan memiliki aplikasi serta kegunaan baru yang beragam. Adapun berbagai tipe konsumen pencari variasi, yaitu:

a. Exploratory purchase behavior, merupakan keputusan perpindahan merek untuk mendapatkan pengalaman baru dan kemungkinan alternatif yang lebih baik.

b. Vicarious exploration, konsumen mencari informasi tentang suatu produk yang baru atau alternatif yang berbeda, kemudian mencoba menggunakannya.

c. Use innovationess, konsumen telah menggunakan dan mengadopsi suatu produk dengan mencari produk yang lebih baru dengan teknologi yang lebih tinggi.

Untuk lebih mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam keputusan mencari variasi, dapat melalui sejumlah konstruk yang disebut Exploratory Acquisition of

Product (EAP) yang dikutip oleh Van Trijp, et. al. (1996:291), yang telah disesuaikan

sebagai berikut yaitu:

a. Lebih suka merek yang belum pernah dicoba.

b. Merasa tertantang jika memesan merek yang memiliki teknologi tercanggih. c. Meskipun menyukai merek tertentu, namun sering mencoba merek yang baru. d. Tidak khawatir dalam mencoba merek baru atau berbeda.

e. Jika merek produk tersedia dalam sejumlah variasi, pasti akan mencobanya.

f. Menikmati peluang membeli merek yang familiar demi mendapatkan variasi dalam suatu pembelian.

5. Ketidakpuasan Konsumen

Kepuasan atau ketidakpuasan didefinisikan sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya (Mowen dan Minor, 2002:89). Untuk mengukur ketidakpuasan konsumen dapat dilihat dari penilaian kualitas produk. Adapun dimensi kualitas produk yang dinilai menurut Garvin (1988) dalam Mowen dan Minor (2002:91), yaitu:

(6)

6 a. Kinerja (performance)

Kinerja utama dari karakteristik pengoperasian. Sejauh mana produk atau jasa”digunakan dengan benar”. Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan tidakpuas. Sebaliknya, jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan merasa puas. b. Fitur (features)

Jumlah panggilan dan tanda sebagai karakteristik utama tambahan. Karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan ekterior.

c. Reliabilitas/keandalan (reliability)

Probabilitas kerusakan, gagal dipakai atau tidak berfungsi. Konsistensi kinerja barang, jasa, atau toko.

d. Daya tahan (durability)

Umur produk. Rentang kehidupan produk dan kekuatan umum. Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.

e. Pelayanan (serviceability)

Mudah dan cepat diperbaiki. Seberapa cepat produk diserahkan atau diperbaiki. Meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan.

f. Estetika

Bagaimana produk dilihat, dirasakan, dan didengar. Daya tarik produk terhadap panca indra, misalnya bentuk fisik handphone yang menarik, model/desain yang artistik, warna dan sebagainya.

g. Sesuai dengan spesifikasi (conformance to specifications)

Sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Produk yang dihasilakan sesuai dengan spesifikasi yang digambarkan.

h. Kualitas penerimaan (perceived quality)

Kategori tempat termasuk pengaruh citra merek dan faktor-faktor tidak berwujud lainnya yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen atas kualitas.

HIPOTESIS

H1: Atribut produk berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dari smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy.

H2: Harga berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dari smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy.

H3: Kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dari smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy.

H4: Ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dari smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy.

H5: Atribut Produk, Harga, Kebutuhan Mencari Variasi, dan Ketidakpuasan konsumen secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dari smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy.

(7)

7 KERANGKA PENELITIAN H5(+) H1 (+) H2 (+) H3 (+) H4 (+)

Gambar 2. Kerangka pemikiran Teoritis Keterangan :

: Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. : Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya (Sugiyono, 2009: 6). Penelitian ini dilakukan di Purworejo selama 9 bulan yaitu pada bulan Desember 2014–18 Agustus 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen pengguna handphone yang pernah menggunakan smartphone BlackBerry dan beralih ke smartphone Samsung Galaxy yang ada di Purworejo. Teknik penarikan sampel metode non-probability dengan teknik

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2009: 84-85). Adapun pertimbangan untuk responden dalam penelitian ini adalah: Orang yang pernah menggunakan BlackBerry dan beralih ke smartphone Samsung Galaxy di Purworejo, yang berusia diatas 16 tahun.

DEFINISI OPERASIONAL 1. Atribut Produk (X1)

Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan (Tjiptono, 2008:103). Kotler dan Armstrong (2004:347), menyatakan bahwa atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur atribut produk menurut (Tjiptono, 2008; Kotler dan Armstrong, 2004), yaitu: eksklusifitas nama merek, kemenarikan desain kemasan, proses pengurusan kartu jaminan (garansi), kualitas produk yang baik, keragaman fitur produk, dan kemenarikan desain produk.

2. Harga (X2)

Harga bisa diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk

Atribut Produk (X1) Harga (X2) Kebutuhan Mencari Variasi (X3) Keputusan Perpindahan Merek (Y) Ketidakpuasan Konsumen (X4)

(8)

8 mendapatkan sebuah produk (Tjiptono dan Chandra, 2012:315). Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur harga, yaitu: perbandingan harga dengan manfaat perbandingan harga dengan kualitas produk, dan perbandingan harga dengan pesaing. 3. Kebutuhan Mencari Variasi (X3)

Kebutuhan mencari variasi merupakan perilaku yang wajar bagi konsumen karena adanya faktor stimulus dari luar yang merangsang seseorang untuk cenderung mencoba produk-produk yang dinilai baru dan memiliki aplikasi serta kegunaan baru yang beragam (Schiffman dan Kanuk, 2008:115). Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur kebutuhan mencari variasi, yaitu: mencoba merek yang belum pernah dicoba, merasa tertantang memiliki merek dengan teknologi lebih canggih, sering mencoba merek yang lain, meskipun menyukai merek tertentu, Tidak khawatir dalam mencoba merek baru, mencoba sejumlah variasi tipe merek produk yang tersedia, dan keinginan membeli produk yang sedang tren.

4. Ketidakpuasan Konsumen (X4)

Kepuasan atau ketidakpuasan didefinisikan sebagai suatu keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya (Mowen dan Minor, 2002:89). Adapun dimensi kualitas produk yang dinilai menurut Garvin (1988) dalam Mowen dan Minor (2002:91), yaitu: produk tidak memiliki kinerja yang baik, produk memiliki fitur dan aplikasi terbatas, produk sering tidak dapat berfungsi ketika dipergunakan, kemampuan dan daya tahan produk tidak maksimal untuk menopang fitur-fitur, kerumitan dalam pelayanan proses perbaikan, desain produk kurang menarik, kesesuaian spesifikasi dengan karakteristik desain produk, dan tidak puas dengan kualitas produk.

5. Keputusan Perpindahan Merek (Y)

Perpindahan merek adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek lain. (Petter dan Olson, 2002:522). Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keputusan perpindahan merek, yaitu: ketidakpuasan yang dialami terhadap merek yang sudah ditinggalkan, keinginan untuk tidak menggunakan produk dari merek yang saat ini sudah ditinggalkan, dan keinginan untuk mempercepat penghentian penggunaan merek yang saat ini digunakan. PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN

1. Uji Validitas

Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item kuesiner yang valid dan mana yang tidak dengan menggunakan alat uji dengan teknik Corrected

Item-Total Correlation dengan menggunakan program SPPS for windows. Suatu item

dikatakan valid jika rhitung ≥ 0,30 (Arikunto, 2010: 212). Dalam penelitian ini seluruh butir

pernyataan instrumen (kuesioner) dapat dinyatakan valid karena nilai per item pernyataan ≥ 0,30.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah dengan melihat besarnya nilai Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable apabila memberikan nilai Cronbach Alpha

(9)

9 > 0,60 (Nunnally, 1960 dalam Ghozali, 2001:46). Dalam penelitian ini semua variabel menghasilkan nilai Cronbach Alpha if Item Delected > 0,6 dan Cronbach’s Alpha Based on

Standardized > 0,6. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa seluruh item pernyataan

yang berhubungan dengan variabel penelitian telah memenuhi uji reliabilitas. Dan hasil dari uji reliabilitas tersebut adalah reliabel, artinya butir pertanyaan dalam kuesioner memiliki konsistensi untuk mengukur konstruk atau variabel penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS. Untuk mengetahui pengaruh atribut produk, harga, kebutuhan mencari variasi dan ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek secara parsial. Dapat diketahui melalui model persamaan regresi berganda yang dapat dituliskan sebagai berikut:

Y = 0,275 X1 + 0,175 X2 + 0,266 X3 + 0,337 X4 2. Uji t

Untuk melihat pengaruh variabel sumber daya manusia, proses, dan teknologi terhadap loyalitas pelanggan secara parsial maka dapat diketahui dari tingkat signifikansi nilai t. Jika thitung lebih besar dari ttabel maka variabel bebas secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat. Dalam perhitungan, diperoleh nilai thitung atribut

produk (X1) sebesar 3,762, harga (X2) sebesar 2,902, kebutuhan mencari variasi (X3)

sebesar 4,015 dan ketidakpuasan konsumen (X4) sebesar 5,552, sedangkan ttabel

diperoleh dengan melihat pada tabel distribusi t dengan memperhatikan derajat kebebasan (df) = 118 dan taraf signifikansi (α) = 0,05 diperoleh ttabel sebesar 1,9803. Dari

data tersebut nampak bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel dan p-value lebih kecil

dari 0,05. Hal tersebut membuktikan bahwa variabel atribut produk (X1), harga (X2),

kebutuhan mencari variasi (X3) dan ketidakpuasan konsumen (X4) secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek (Y) dari BlackBerry ke Smartphone Samsung Galaxy di Purworejo.

3. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai

Fhitung sebesar 77,595 yang berarti bernilai positif dan nilai signifikansi (Sig.) sebesar

0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut membuktikan bahwa secara simultan variabel atribut produk (X1), harga (X2), kebutuhan mencari variasi (X3) dan ketidakpuasan

konsumen (X4) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan

perpindahan merek (Y) dari BlackBerry ke Smartphone Samsung Galaxy di Purworejo. 4. Uji R2

Berdasarkan hasil uji R2 diketahui nilai koefisien determinansi (R2) yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,720. Penggunaan R2 yang sudah disesuaikan dikarenakan variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua. Hal ini berarti 72% keputusan perpindan merek dapat dijelaskan oleh variabel atribut produk, harga, kebutuhan mencari variasi dan ketidakpuasan konsumen. Sedangkan sisanya (100% - 72% = 28%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(10)

10 5. Pembahasan

a. Pengaruh Aribut Produk (X1) terhadap Keputusan Perpindahan Merek (Y).

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel Atribut Produk (X1) adalah 0,275 (bernilai positif) dengan signifikansi uji t sebesar 0,000 (< 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama ( ) diterima, yang berarti atribut produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.

Terbuktinya hipotesis pertama pada penelitian ini disebabkan karena pengguna

smartphone BlackBerry yang telah melakukan perpindahan ke smartphone Samsung

Galaxy menilai bahwa elemen yang ada pada atribut produk dalam smartphone BlackBerry yang meliputi nama merek tidak eksklusif, desain kemasan tidak menarik, kerumitan proses pengurusan kartu jaminan (garansi), kualitas produk kurang bagus, fitur produk standar dan terbatas dan desain produk tidak menarik.

Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Dewi (2014:24), diperoleh hasil bahwa atribut produk berpengaruh positif terhadap perilaku perpindahan merek. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan Utama, dkk; (2014:11), diperoleh hasil bahwa atribut produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand switching.

b. Pengaruh Harga (X2) terhadap Keputusan Perpindahan Merek (Y)

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel Harga (X2) adalah 0,175 (bernilai positif) dengan signifikansi uji t sebesar 0,004 (< 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua ( ) diterima, yang berarti harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.

Terbuktinya hipotesis kedua pada penelitian ini disebabkan karena pengguna

smartphone BlackBerry yang telah melakukan perpindahan ke smartphone Samsung

Galaxy menilai bahwa elemen yang ada pada harga dalam smartphone BlackBerry yang meliputi harga yang tidak sesuai dengan manfaat yang diperoleh, harga yang tidak sesuai dengan kualitas produk yang diharapkan dan harga yang terlalu mahal dibanding harga pesaing dengan fitur yang sama.

Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Wulandari (2013) dan Utama, dkk; (2014:11), menyimpulkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap perpindahan merek.

c. Pengaruh Kebutuhan Mencari Variasi (X3) terhadap Keputusan Perpindahan Merek (Y)

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel kebutuhan mencari variasi (X3) adalah 0,266 (bernilai positif) dengan signifikansi uji t sebesar 0,000 (< 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga ( ) diterima, yang berarti kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.

Terbuktinya hipotesis ketiga pada penelitian ini disebabkan karena pengguna

smartphone BlackBerry yang telah melakukan perpindahan ke smartphone Samsung

(11)

11 mencoba merek yang belum pernah dicoba, merasa tertantang memiliki merek dengan teknologi lebih canggih, sering mencoba merek yang baru meskipun menyukai merek tertentu, tidak khawatir dalam mencoba merek baru, mencoba sejumlah variasi tipe merek produk yang tersedia dan ketertarikan membeli produk yang sedang trendi.

Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Nilasari (2012:27) dan Dewi (2014:24), yang mengatakan kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif terhadap perpindahan merek. Begitu juga hasil penelitian dari Wulandari (2013) dan Naibaho (2009:82), mengatakan bahwa kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.

d. Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen (X3) terhadap Keputusan Perpindahan Merek (Y)

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel kebutuhan mencari variasi (X3) adalah 0,337 (bernilai positif) dengan signifikansi uji t sebesar 0,000 (< 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat (H4) diterima, yang berarti ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.

Terbuktinya hipotesis keempat pada penelitian ini disebabkan karena pengguna

smartphone BlackBerry yang telah melakukan perpindahan ke smartphone Samsung

Galaxy menilai bahwa elemen yang ada pada ketidakpuasan konsumen setelah menggunakan smartphone BlackBerry seperti belum memiliki kinerja yang maksimal, memiliki fitur dan aplikasi terbatas, mengalami kerusakan (tidak dapat berfungsi) ketika dipergunakan, kemampuan dan daya tahan produk tidak maksimal untuk menopang fitur-fitur, kerumitan pelayanan proses perbaikan, desain produk kurang menarik, kesesuaian spesifikasi dengan karakteristik desain produk dan tidak puas dengan kualitas produk.

Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Nilasari (2012:21), menyimpulkan bahwa ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek. Begitu juga hasil kajian Naibaho (2009:82) dan Wulandari (2013), menunjukkan bahwa ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.

e. Pengaruh Atribut Produk (X1), Harga (X2), Kebutuhan Mencari Variasi (X3), dan Ketidakpuasan konsumen (X4) terhadap keputusan perpindahan merek (Y)

Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa nilai Fhitung variabel keputusan

perpindahan merek (Y) adalah sebesar 77,595 yang berarti bernilai positif dan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 (<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kelima (H5) diterima, Hasil tersebut membuktikan bahwa secara simultan (bersama-sama)

variabel Atribut Produk (X1), Harga (X2), Kebutuhan Mencari Variasi (X3), dan

Ketidakpuasan konsumen (X4) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan perpindahan merek.

Sedangkan, nilai koefisien determinasi (R2) yang sudah disesuaikan (Adjusted R

(12)

12 BlackBerry ke Smartphone Samsung Galaxy dapat dijelaskan oleh variabel atribut produk, harga, kebutuhan mencari variasi, dan ketidakpuasan konsumen.

Terbuktinya hipotesis kelima pada penelitian ini disebabkan karena pengguna

smartphone BlackBerry yang telah melakukan perpindahan ke smartphone Samsung

Galaxy menilai bahwa elemen yang ada pada keputusan perpindahan merek pengguna smartphone BlackBerry dikarenakan adanya rasa tidak puas pasca konsumsi, ingin mencoba merek lain, dan keinginan untuk mempercepat penghentian penggunaan sebab smartphone BlackBerry tidak mendukung aktifitas pengguna.

Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Naibaho (2009), menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi secara bersama-sama terhadap keputusan perpindahan merek. Penelitian yang dilakukan Nilasari (2012), diperoleh hasil bahwa ketidakpuasan konsumen, harga dan kebutuhan mencari variasi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek. Penelitian yang dilakukan Dewi (2014), diperoleh hasil bahwa variabel Atribut produk, dan perilaku mencari variasi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap perilaku perpindahan merek. Penelitian yang dilakukan Utama, dkk; (2014:11), diperoleh hasil bahwa variabel atribut produk, dan harga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand switching. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Atribut produk bepengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek dari smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy di Purworejo.

2. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek dari

smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy di Purworejo.

3. Kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek dari smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy di Purworejo.

4. Ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek dari smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy di Purworejo.

5. Atribut produk, harga, kebutuhan mencari variasi, dan ketidakpuasan konsumen secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek dari

smartphone BlackBerry ke smartphone Samsung Galaxy di Purworejo.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Dewi, Pramesti Kharisma. 2014. Analisis Pengaruh Atribut Produk, Perilaku Mencari Variasi,

dan Promosi terhadap Perilaku Perpindahan Merek (Studi Kasus pada Ex

Pengguna Smartphone Merek BlackBerry di Semarang). Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Diponegoro Semarang.

(13)

13 Dharmmesta, Basu Swastha. 1994. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi 2. Yogyakarta:

Liberty Offset.

Dharmmesta, Basu Swastha. 2002. Perilaku Beralih Merek Konsumen dalam Pembelian

Produk Otomotif. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesi Vol. 17, No.3, 288-303.

Ghozali, Imam. 2001. Metode Penelitian Riset. Jakarta: Gramedia. Kotler, Philip. 2008. Principles of Marketing. Edisi 12. Pearson Education.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen Pemasaran jilid 2. Edisi 12. Jakarta: PT.Indeks.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2008. Manajemen Pemasaran jilid 2. Edisi 12. Jakarta: PT.Indeks.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2010. Marketing 14th. Prentice Hall. Pearson. Mowen, Jhon. C., dan Minor, Michael. 2002. Perilaku Konsumen jilid 2. Jakarta: Erlangga. Naibaho, Hanny Veramayanti. 2009. Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan

Mencari Variasi terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone GSM dari Nokia ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S–1 Reguler

USU). Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Sumatera Utara.

Nilasari, Debora Ratna. 2012. Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Harga dan

Kebutuhan Mencari Variasi terhadap Perpindahan Merek Sabun Lifeboy di Semarang. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Diponegoro Semarang.

Peter, dan Olson, J.C.. 2002. Consumer Behavior and Marketing Strategy. Edisi Keempat. Boston: McGraw–Hill.

Schiffman, Leon.G dan Kanuk, Leslie.L. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. cetakan kedelapan Bandung: Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Tjiptono, Fandy, Ph.D. dan Chandra, Gregorius. 2012. Pemasaran Strategik. Edisi 2. Yogyakarta: Andi Offset.

Utama, Andrey Satya, Irda dan Kamela, Ice. 2014. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap

Brand Switching pada Pengguna Sim Card Telkomsel ke Three pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Padang. Jurnal Ekonomi, Penerbit www.google.co.id

Van Trip, Hans, C.M., Wayne, D., Hoyer, dan J. Jeffrey,I. 1996. Why Switch? Product

Categorry-Level Explanations for True Variety-Seeking Behavior. Research, August,

pp. 281-292.

Wulandari, Tlasih. 2013. Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Kebutuhan Mencari Variasi Produk, Harga Produk dan Iklan Produk Pesaing terhadap Perpindahan Merek (Studi pada Pengguna Handphone di. Kabupaten Purworejo. Jurnal Ekonomi, Penerbit www.google.co.id

Andespa, Roni. di poskan Wednesday, 5 Oktober 2011. diakses pada tanggal 24 November 2014, Pukul: 09.56, http://mutiaralumpur.blogspot.com/ 2011/10/pengertian-atribut-produk.html

Gambar

Gambar 2. Kerangka pemikiran Teoritis  Keterangan :

Referensi

Dokumen terkait

[r]

yang dilakukan diri sendiri, dan berkaitan perasaan dengan orang lain.. Misalnya, membohongi orang lain, atau melukai orang lain baik fisik

Berdasarkan analisis dengan metode tersebut, peneliti menemukan bahwa dalam video musik “Booyah”, orang kulit hitam digambarkan sangat enerjik, menggemari musik dan tari, dan

Berda- sarkan hasil dari kuisioner masih ada beberapa responden yang tidak setuju terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Bank Mandiri di antaranya kompetensi yang baik

yaitu dengan cara menterjemahkan angka hexa decimal ke dalam biner melalui tabel, kemudian diterjemahkan lagi ke dalam bentuk Oktal dengan cara mengambil 3 karakter dari

Gunawan, 2014 Hasil penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan e-banking berpengaruh langsung dan signifikan terhadap minat untuk menggunakan Internet banking. Indah, 2016

Jika penulis terdiri atas dua penulis, untuk penulis pertama ditulis seperti pada butir (1) kemudian diikuti kata dan (tidak dengan kata and atau tanda &amp;), disusul

[r]