• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Survei Pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Survei Pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (Survei Pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten

Karanganyar)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh: AZLINA ROZA

B 200 080 253

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

2

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (Survei Pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten

Karanganyar)

AZLINA ROZA

B 200 080 253

Fakultas Ekonomi Akuntansi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh faktor keperilakuan organisasi yang mencakup dukungan atasan, kejelasan tujuan, dan pelatihan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil di Kantor Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar. Sampel pada penelitian ini diambil dari Pegawai Negeri Sipil bagian keuangan atau bendahara pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil variabel dukungan atasan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Variabel kejelasan tujuan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Variabel pelatihan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 18,334 > 3,33 dan nilai signifikansi = 0,000 < α = 0,05. Sehingga variabel dukungan atasan, kejelasan tujuan dan pelatihan mempunyai pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

Hasil Koefisien Determinasi (R2) diperoleh hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 sebesar 0,634. Hal ini berarti bahwa 63,4% variasi variabel sistem akuntansi keuangan daerah dapat dijelaskan oleh variabel dukungan atasan, kejelasan tujuan dan pelatihan, sedangkan sisanya yaitu 36,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

(3)
(4)

4 A. PENDAHULUAN

Pemerintah daerah selaku pengelola dana publik harus mampu menyediakan informasi keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, tepat waktu, dan dapat dipercaya sehingga dituntut untuk memiliki sistem informasi yang handal. Dalam rangka memantapkan otonomi daerah dan desentralisasi, Pemerintah daerah hendaknya sudah mulai memikirkan investasi untuk pengembangan sistem informasi akuntansi (Wahyundaru 2001). Oleh karena itu diperlukan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah yang baru untuk menggantikan sistem lama yang selama ini digunakan oleh pemerintah daerah yaitu Manual Administrasi Keuangan Daerah (MAKUDA) yang telah diterapkan sejak 1981.

Selain faktor teknis, beberapa penelitian menunjukkan bukti empiris bahwa faktor organisasional seperti pelatihan, kejelasan tujuan serta dukungan atasan, berpengaruh positif terhadap implementasi suatu inovasi sistem maupun perubahan model akuntansi manajemen (Krumweide, 1998 dalam Latifah dan sabeni 2007).

(5)

5

Kejelasan tujuan dapat menentukan suatu keberhasilan sistem karena individu dengan suatu kejelasan tujuan, target yang jelas dan paham bagaimana mencapai tujuan, mereka dapat melaksanakan tugas dengan ketrampilan dan kompetensi yang dimiliki (Latifah dan sabeni, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian Fung jen (2002) dalam Dewi (2011) diperoleh hasil bahwa pada perusahaan yan memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna terdapat perbedaan yang signifikan dengan kepuasan pengguna tetapi tidak terbukti adanya perbedaan pengguna sistem.

Penelitian ini mereplikasi dari penelitian Nurlaela dan Rahmawati (2010) dengan judul Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Perbedaan dari penelitian adalah pada jumlah variabel dan cakupan wilayah. Peneliti hanya fokus pada tiga variabel yang mencakup Dukungan Atasan, Kejelasan Tujuan dan Pelatihan serta tidak melibatkan konflik Kognitif dan Efektif yang telah disebutkan oleh peneliti sebelumnya serta penelitian sebelumnya meneliti di Subokawonosraten. Sedangkan penelitian ini hanya pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar.

(6)

6

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH” (Survei pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar).

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi yang mencakup Dukungan Atasan, Kejelasan Tujuan, dan Pelatihan terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Faktor Keperilakuan Organisasi

Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi Thoha (2010:5).

Faktor organisasi dalam implementasi sistem ada tiga aspek, meliputi dukungan atasan, kejelasan tujuan, dan pelatihan. Faktor-faktor teresut didefinisikan sebagai berikut (Chenhall, 2004 dalam Nurlaela dan Rahmawati 2010).

1. Dukungan atasan

(7)

7

itu dukungan atasan dapat memberikan hasil positif untuk pegawai (Latifah dan Sabeni 2007).

2. Kejelasan tujuan

Kejelasan tujuan didefenisikan suatu organisasi yang berhasil dapat diukur dengan melihat pada sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Selain itu kejelasan tujuan dapat dijelaskan sebagai kejelasan dari sasaran dan tujuan digunakannya sistem akuntansi keuangan daerah di semua level organisasi selain dan dapat diartikan suatu keadaan yang jelas terhadap arah yang dapat menentukan suatu keberhasilan system dan target yang dituju (Latifah dan Sabeni, 2007).

3. Pelatihan

(8)

8

Pengertian Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Dalam keputusan Mendagri No. 29 Tahun 2002, tentang pedoman pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang berbunyi:

Sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD) adalah suatu sistem akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atas kejadian keuangan serta pelaporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi. C. METODE PENELITIAN

a. Populasi dan sampel

Populasi dapat didefinisikan sebagai kelompok elemen yang lengkap, dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009:53). Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil di Kantor Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar. Dimana jumlah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar berjumlah 253 orang, sedangkan pada Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar berjumlah 53 orang.

(9)

9

Sipil bagian keuangan atau bendahara pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar. Sampel yang diambil pada Pegawai Negri Sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar berjumlah 22 orang dan Skretariat DPRD Kabupaten Karanganyar berjumlah 11 orang. jadi jumlah sampel keseluruhan sebanyak 33 orang. Karena hanya 33 orang yang bekerja pada bagian keuangan atau bendahara pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD kabupaten Karanganyar.

b. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner. Yaitu metode pengumpulan data dimana penulis mengajukan daftar pertanyaan kepada responden, dengan cara meminta kepada responden untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang tercantum di dalam kuesioner (daftar pertanyaan tertulis atau angket) yang diberikan kepada responden, dimana responden didalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada bagian keuangan atau bendahara di Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dan menggunakan skala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert dengan skala penelitian 1-5 yaitu:

(10)

10

9 Netral : 3

9 Sesuai : 4

9 Sangat sesuai : 5 Kerangka pemikiran dan Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka, dan kerangka teori maka peneliti membuat kerangka pemikiran sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh antara Dukungan Atasan dengan Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

H2 : Terdapat pengaruh antara Kejelasan Tujuan dengan Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

H3 : Terdapat pengaruh antara Pelatihan dengan Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Tahap-tahap dalam menganalisis data dengan uji validitas dan reliabilitas, uji Asumsi klasik, uji hipotesis dengan analisis regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut Analisis, regresi linear berganda yang digunakan diformulasikan sebagai berikut. (Sugiyanto, 2009:63).

Dukungan Atasan

Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah Kejelasan Tujuan

(11)

11 SAKD = α + b1 DA + b2 KT + b3 P + e Keterangan:

Y = Variabel dependen SAKD α = konstanta

X1 = DA X2 = KT X3 = P

b1, b2, b3……….= Koefisien regresi variabel independent e = Kesalahan atau error

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil analisis regresi linear berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dukungan atasan, kejelasan tujuan dan pelatihan terhadap sistem akuntansi keuangan daerah. Hasil pengolahan data dengan bantuan komputer program SPSS versi 16 didapatkan persamaan regresi:

Y = 7,233 + 0,295 (DA) + 0,516 (KT) + 0,140 (P)

Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:

(12)

12

2) Koefisien regresi DA yaitu dukungan atasan menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,295 dengan demikian dapat diketahui bahwa dukungan atasan akan meningkatkan kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. 3) Koefisien regresi KJ yaitu kejelasan tujuan menunjukkan koefisien yang

positif sebesar 0,516 dengan demikian dapat diketahui bahwa kejelasan tujuan mampu meningkatkan kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

4) Koefisien regresi P yaitu pelatihan menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,140 dengan demikian dapat diketahui bahwa pelatihan akan meningkatkan kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

b. Uji Hipotesis

Uji t

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa:

1. Dukungan atasan berpengaruh signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Hasil analisis variabel dukungan atasan diketahui nilai thitung (4,209) lebih besar daripada ttabel (2,042) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < α = 0,05. Oleh karena itu, H1 diterima, artinya dukungan atasan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

(13)

13

(3,823) lebih besar daripada ttabel (2,042) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,001 < α = 0,05. Oleh karena itu, H2 diterima, artinya kejelasan tujuan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

3. Pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Variabel pelatihan diketahui nilai thitung (1,621) lebih kecil daripada ttabel (2,042) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,117 > α = 0,05. Oleh karena itu, H3 ditolak, artinya pelatihan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

Uji F

Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 18,334 > 3,33 dan nilai signifikansi = 0,000 < α = 0,05. Sehingga variabel dukungan atasan, kejelasan tujuan dan pelatihan mempunyai pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah

Uji R2

(14)

14

kejelasan tujuan dan pelatihan, sedangkan sisanya yaitu 36,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil variabel dukungan atasan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Variabel kejelasan tujuan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah.

2. Variabel pelatihan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Variabel pelatihan diketahui nilai thitung (1,621) lebih kecil daripada ttabel (2,042) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,117 > α = 0,05.

3. Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 18,334 > 3,33 dan nilai signifikansi = 0,000 < α = 0,05. Sehingga variabel dukungan atasan, kejelasan tujuan dan pelatihan mempunyai pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah

(15)

15

pelatihan, sedangkan sisanya yaitu 36,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

SARAN

Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar lebih menekankan pada variabel pelatihan agar setiap anggota dapat lebih memahami sistem akuntansi melalui dengan pelatihan-pelatihan sistem.

2. Sebaiknya Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar terus memberikan baik dukungan atasan kepada bawahan, kejelasan tujuan sistem akuntansi keuangan daerah.

3. Bagi penelitian mendatang hendaknya daerah penelitian lebih diperluas lagi, yaitu tidak hanya pada Skretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Karanganyar tetapi lebih luas lagi pada beberapa Sekretariat se-Jawa Tengah.

Daftar Pustaka

Amru dan Syar’i. Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Proses Pengembangan Kualitas Sistem. Simposium Nasional Akuntansi VIII. STIE Indonesia Kalimantan Selatan.

(16)

16

Armel Yentifa Yurniwati, Suhanda. Kebutuhan Investor Dan Kreditor Atas Informasi Dalam Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. 2010. Simposium nasional Akuntansi XIII. Politeknik Universitas Andalas, Fak. Ekonomi Universitas Andalas dan Fak. Ekonomi Universitas Andalas.

Bastari, Imam. 2007. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai wujud reformasi manajemen keuangan daerah Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Anggota Komite Kerja Standar Akuntansi Pemerintahan, Jakarta.

Christina, Yuliana. 2010. Peran Kepemimpinan Dalam Perancapaian Kinerja Organisasi melaluai Budaya, strategi, dan system Akuntansi Menajemen Organisasi. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Unika Atma Jaya Jakarta .

Dewi, Dian Aprilliani Kusuma. 2011. “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat EksKaresidenan Surakarta” Skripsi tidak diterbitkan, Surakarta : UMS

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: BP UNDIP.

Gujarati, D. 2001. Ekonometrika Dasar. Erlangga: Jakarta.

Haryani dan Syafruddin. 2010.Kepercayaan Dan Implementasi Peraturan Dan perundang- undangan Penyusunan Dan Pengelolaan keuangan daerah Di Kabupaten Batang. Simposium Nasional akuntansi XIII. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Universitas Diponegoro.

Jogiyanto.2005. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta; Erlangga.

Latifah dan Sabeni. 2007. Faktor Keperilakuan Organisasi Dalam Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan daerah. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.

(17)

17

Nurlaela dan Rahmawati Pengaruh Faktor keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. 2010. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Menteri Keuangan no.59/PMK no.06 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pemerintah Pusat.

Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi pemerintah. Purnomo, Willybrordous Budi, 2002. Perjanjian Kemitraan Budi Daya Ayam

Pedaging oleh PT. Gema Usahab Ternak. Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Rohman, Abdul , 2009. Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi, Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Fungsi Pengawasan dan Kinerja Pemerintah Daerah (survey pada Pemda di Jawa Tengah), Jurnal Akuntansi & Bisnis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sekaran, Uma, (2000).” Research Methode for Businiss : Skill- Building Aproach” (Third Edition). Jhon Willey dan Sonss, Inc.

Sugiyono, 2002. Statistik Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10,0 for Windows. Bandung: CV. ALFABETA.

Suharsimi, arikunto, 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Thoha, Miftah, 2002. Perilaku Organisasi. PT Raja Grafindo Persada. Edisi 13 maret. Jakarta.

Tampubolon, 2004. Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior). Edisi Pertama. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Wahyundaru, Sri Dewi .2001. Akuntansi Sektor Publik dalam Otonomi Daerah. Suara Merdeka. Edisi 21 Februari.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan teknik penapisan awal dengan memurnikan antibodi, sintesis antigen AFM 1 -BSA, konjugasi antibodi AFM 1 -partikel nano emas,

Perbedaan ini terjadi karena biji asam hasil penelitian ini mendapat perlakuan dengan penambahan nira lontar pada level yang berbeda, sedangkan biji asam hasil

Rekomendasi yang ada pada prototipe diantaranya informasi yang sudah diklasifikasikan berdasarkan user , informasi profil dan latar belakang kandidat pemilu yang rinci,

Dengan demikian disertasi ini mempunyai tujuan, yaitu: (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada kinerja produksi kayu bulat dan kayu olahan primer

Meskipun banyak guru yang sudah memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pada saat menjelaskan materi, namun sebagian siswa terlihat masih pasif

Potential Area Producing Feed Supporting the Development of Cattle Population in Tanah Laut Regency.. Under supervision of TOTO TOHARMAT AND

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah metode mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pokok bahasan Keragaman social dan Budaya Berdasarkan Kenampakan

if VR model combined with online quesfionnaire can be a media to ga- ther public participation in landscape design process for case study which.. is related with