• Tidak ada hasil yang ditemukan

Divisi Keamanan : Melakukan tugas pengamanan dan bertanggung jawab atas kondisi keamanan dan kenyamanan penghuni maupun area sekitar Pur

HASIL DAN PEMBAHASAN

8. Divisi Keamanan : Melakukan tugas pengamanan dan bertanggung jawab atas kondisi keamanan dan kenyamanan penghuni maupun area sekitar Pur

Mayang.

Secara garis besar, susunan organisasi PT. Putra Sentosa Prakarsa dapat di lihat pada Gambar 4. di bawah ini

Presiden Direktur

Div Operasional

Div

Hukum & Legal

Div Marketing Security Sekretaris Div Administrasi Estat Manajemen

Staf Staf Staf Staf Div

Planing and design

Staf

Gambar 4. Struktur Organisasi PT.Putra Sentosa Prakarsa

Organisasi merupakan suatu sistem yang mengkoordinasikan aktivitas orang- orang yang ada dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi yang baik akan membantu setiap orang yang ada di dalam oragnisasi tersebut. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan suatu organisasi yaitu adanya struktur organisasi, tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari setiap bagian yang ada di dalam organisasi tersebut.

Struktur organisasi di PT. Putra Sentosa Prakarsa telah tersusun dengan cukup baik. Organisasi PT. Putra sentosa Prakarsa telah memiliki wewenang dan tanggung jawab serta uraian tugas yang jelas sehingga fungsi-fungsi bagian yang ada dalam organisasi telah berjalan dengan beraturan. Disamping itu penetapan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari setiap bagian yang ada pada PT. Putra Sentosa Prakarsa sangat penting bagi setiap karyawan untuk mengetahui

23

bagaimana cara melaksanakan tugasnya masing-masing, mengerti batas kewenangan yang dimiliki, memahami apa yang menjadi tanggung jawab karyawan, sehingga meraka mengerti apa yang harus dikerjakan dan apa yang diharapkan dari karyawan tersebut. Kondisi yang demikian akan menjadikan kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan lancar.

Struktur Organisasi Pemukiman Puri Mayang

naungan PT. Putra Sentosa Pra

anajemen dibantu ole

teknik yang dia

Organisasi Permukiman yang berada dalam

karsa dipimpin langsung oleh kepala Divisi Operasional. Dalam pelaksanaan di lapangan divisi operasional dibantu oleh seorang estat manajemen untuk masing-masing wilayah pemukiman. Estat manajemen mempunyai peranan yang penting dalam pemeliharaan dan pengelolaan lanskap permukiman. Estat manajemen juga bertanggung jawab langsung terhadap segala kegiatan pemeliharaan, pengelolaan, administrasi, bahkan masalah yang berhubungan langsung dengan komplain dari penghuni atau pemilik rumah.

Selain itu dalam melaksanakan kegiatan di lapang, estat m

h bagian planing and design (pimpro) yang ada disetiap lokasi pemukiman yang masih berada dalam pengawasan PT. Putra Sentosa Prakarsa.

Bagian Engineering Service mengurus segala jenis masalah

lami penghuni permukiman, seperti jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan air bersih, saluran limbah, dan fasilitas umum berupa penerangan umum dan perusakan jalan. Bagian Security bertugas menjaga keamanan seluruh kawasan pemukiman. Secara umum struktur organisasi pemeliharaan lanskap pemukiman Puri Mayang dapat di lihat pada Gambar 5. di bawah ini

Gambar 5. Struktur Organisasi Permukiman Puri Mayang

Estat Manajemen Divisi Planing & Desigin (Pimpro)

Enginering service Security

Kepala Div Operasional

Estate m rasian dan me

il kerja yan

n Puri Mayang sendiri dap

termasuk permukiman Puri Mayang

anajemen bertanggung jawab atas pengelolaan, pengope

melihara seluruh fasilitas umum di kawasan permukiman Puri Mayang seperti taman lingkungan, sampah, kebersihan lingkungan, dan drainase. Estate manajemen dipimpin oleh seorang kepala estate manajemen yang mempunyai tugas langsung untuk mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan pemeliharaan taman atau lanskap serta kegiatan kebersihan lingkungan. Setiap pegawai taman menangani pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan yang meliputi pembersihan area, penyiraman tanaman, pemangkasan, pemupukan, pembersihan gulma, hama dan penyakit. Sedangkan bagian kebersihan lingkungan langsung dilakukan oleh petugas kebersihan yang berasal dari dinas kebersihan Kota Madya Jambi

Estat manajemen langsung memantau secara kontinyu terhadap has

g dilakukan para pekerja pemeliharaan melalui masing-masing mandor. Estat manajemen dalam memantau para mandor dan pekerja taman banyak dibantu oleh tim pengawas sekaligus bagian planning and design (pimpro) yang terdiri dari 4 orang. Selanjutnya untuk masalah yang berkenaan dengan administrasi seperti proses surat perjanjian kerja sama ( SPK ), proses penagihan gaji, pengarsipan dan hal yang berkenaan dengan alat-alat perkantoran menjadi tanggung jawab estat manajemen. Selain itu, estat manajemen membuat absensi mandor serta pegawai disetiap area. Laporan rekapitulasi ini menjadi persyaratan untuk penagihan dan pencairan gaji mandor serta upah para pegawai. Iuran kebersihan lingkungan ke setiap warga yang ada di lingkungan permukiman Puri Mayang juga menjadi tanggung jawab estat untuk menagih ke setiap penghuni.

Struktur organisasi yang ada di lanskap permukima

at dikatakan kurang lengkap. Hal ini dikarenakan tidak adanya pembagian kerja yang jelas semua lebih dibebankan kepada estat manajemen. Pelimpahan tugas yang terlalu banyak mengakibatkan kontrol pekerjaan tidak maksimal, sehingga untuk kegiatan pemeliharaan kurang terorganisir. PT. Putra Sentosa Prakarsa tidak mempunyai Departement Maintenance landscape yang dapat menkoordinir kegiatan pemeliharaan baik itu pemeliharaan soft material dan hard material yang berdiri sendiri mulai dari kepala departemen, superintendent, bahkan seorang landscape supervisor untuk masing-masing wilayah pemukiman

25

Pemeliharaan Lanskap Permukiman Puri Mayang Konsep Pere

Puri Mayang sudah dibangun sejak awal tahun 2000. Pembangunan bertujuan nian mewah dengan menggunakan konsep rumah taman. Ko

ahan dan bentukan lanskapnya saja. Op

onsep tata hijau di kawasan permukiman mengutamakan pemilihan tanaman kondisi alam Puri Mayang. Hal ini dilakukan untuk ncanaan

untuk menyediakan hu

nsep rumah taman yang dikembangkan adalah lingkungan rumah yang alami cenderung mengutamakan penyediaan taman bagi para penghuni maupun pengunjung. Akomodasi di permukiman Puri Mayang berupa kawasan hunian, bisnis, rekreasi berkaiatan erat (Lampiran 8.) dengan adanya penggunaan taman. Saat ini kawasan permukiman Puri Mayang masih dalam tahap pengembangan, namun berbagai fasilitas yang ada di dalam kawasan harus tetap terjaga keberlangsungan termasuk keberadaan taman yang indah dan nyaman. Konsep rumah taman yang dibangun di permukiman Puri Mayang tidak hanya berlangsung untuk saat ini saja melainkan untuk masa yang akan datang. Untuk dapat terus menjaga eksistensi dan keberlanjutan kawasan pemukiman, Puri Mayang melakukan kegiatan pemeliharaan yang nantinya diharapkan dapat terus menjaring konsumen serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen permukiman Puri Mayang itu sendiri.

Pembangunan suatu kawasan pemukiman dilakukan tidak hanya sampai kepada tahap pembangunan perum

timalisasi pemeliharaan merupakan tahap paling penting setelah kegiatan pembangunan untuk menjaga eksisitensi dan keberlanjutan fungsi serta estetika suatu lanskap pemukiman. Berbagai fasilitas yang dapat digunakan seperti fasilitas Mayang Club ( gedung serba guna, kolam renang, fitnes centre, water boom), fasilitas umum, komersial (ruko), fasilitas olah raga berupa lapangan golf sedang dalam tahap awal pembangunan. Berdasarkan master plan (lampiran 12) pembangunan kawasan yang telah berlangsung adalah kluster Anggrek, kluster Casablanca, kluster Bougenville, Mayang Raya, Mayang Club.

Konsep Tata Hijau K

me

jalur sirkulasi utama. Tanaman yang

2.

i tanam jenis semak dan tanaman penutup tanah

Ko

Konsep sirkulasi jalan utama hanya difokuskan pada sirkulasi kendaraan. Jalur mukiman dilapisi aspal, dengan lebar badan jalan 6-10 meter. Sirk

setiap kluster pemukiman, lebar badan jalan 10 meter dengan dua

3.

erlawanan tanpa

Ko

Secara umum permukiman Puri Mayang merupakan hunian mewah yang luster. Ruang pemukiman yang sudah terbangun terdiri dari Kawasan hunian meliputi rumah dengan berbagai tipe mulai dari tipe 280 sampai mudahkan tanaman beradaptasi dan tidak memerlukan pemeliharaan yang intensif. Akan tetapi banyak juga tanaman yang merupakan introduksi dari luar Provinsi Jambi. Fungsi tanaman yang ingin ditimbulkan pada konsep tata hijau ini adalah sebagai pengarah, peneduh, estetis.

1. Tata hijau pengarah untuk memberi arahan kepada penghuni maupun pengunjung pemukiman. Terletak pada

digunakan pada umumnya tanaman kelapa sawit (Elaeis guinenis).

Tata hijau peneduh terletak pada beberapa area taman di setiap kluster untuk memberikan rasa nyaman.

3. Tata hijau estetis memberikan kesan menarik melalui penataan berbagai jenis tanaman. Pada umumnya d

lainnya. Pemilihan tanaman lebih banyak menggunakan tanaman berbunga dan berbagai bentuk daun.

nsep Sirkulasi jalan di kawasan pe

ulasi jalan pada kawasan dibagi menjadi 3 diantaranya :

1. jalan arteri, satu jalur dua arah yang berlawanan selebar 6 meter dengan berm 4 meter;

2. jalan kolektor, yaitu jalan yang menghubungkan jalan utama dengan jalan masuk ke

arah berlawanan dan berm 1,5 meter, batas antara jalan utama dengan jalan kolektor ditandai dengan taman gerbang pada setiap kluster.

jalan subkolektor, yaitu jalan yang melintasi setiap kluster di sebuah permukiman, lebar badan jalan dengan dua arah yang b

median dan berm 1,5 meter.

nsep Tata Ruang menggunakan sistem k

27

den

erania, minimalis, dan modern minimalis. Pembangunan

2.

a dan taman median jalan.

4. ablanca.

m

m fasilitas, misalnya tempat reflexologi,

5.

andi bola untuk anak-anak umur di bawah 7 tahun, dan

jad

sist mbeli diberikan kebebasan untuk mendesain

ben

gan tipe 39, kawasan bisnis berupa pusat perdagangan seperti rumah toko (ruko), kawasan rekreasi (Mayang club, taman bermain, taman kluster, taman gerbang kluster dari 6 cluster yang akan direncanakan, taman gerbang, taman kluster, dan ruang terbuka hijau yang terdapat di dua kluster yaitu kluster Anggrek dan kluster bougenville.

1. Kluster : Konsep perencanaan kawasan pemukiman Puri Mayang mengembangkan berbagai tipe rumah. Pembangunan pada umumnya mengikuti gaya medit

rumah yang mengikuti gaya mediterania yaitu terdapat di mayang raya dengan tipe rumah 123, kluster bougenville dengan tipe rumah 123 dan 80. Sedangkan pembangunan rumah yang mengikuti modern minimalis dan minimalis yaitu kluster Anggrek dan kluster Casablanca.

Taman Gerbang : Taman gerbang merupakan welcome area yang dapat dinikmati pengunjung saat memasuki lokasi permukiman Puri Mayang. Taman ini terdiri atas taman gerbang utam

3. Taman kluster : Taman kluster terdapat pada kluster Casablanca, kluster Anggrek, kluster Bougenville.

Taman Bermain : Taman bermain terdapat pada kluster Cas

Penghuni dapat elakukan aktivitas di dalam taman, karena di dalam taman tersebut terdapat berbagai maca

tempat bermain untuk anak-anak ( jungkat jungkit, ayunan, panjatan besi, dan papan seluncuran dengan bak pasir ), dilengkapi lampu taman, bangku taman, serta tempat sampah.

Mayang Club : Fasilitas yang ada di Mayang Club terdiri dari ruang convention centre, water boom, fitnes centre dan aerobic, fasilitas untuk bermain anak seperti m

kolam pancuran (Lampiran 11)

Pada proses pembangunan perumahan, pihak pengelola menyediakan rumah i dan kavling kosong. Untuk pembuatan rumah pada kavling kosong diterapkan

em open ended design, yaitu pe

tuk rumahnya, namun tipe rumah yang dibangun harus sama dengan tipe rumah yang sudah ditetapkan dilokasi tersebut. Kawasan Wilayah Terbangun di

permukiman Puri Mayang dibagi terdiri dari permukiman, jalan utama dan jalan lingkungan, taman, ruang terbuka hijau, fasilitas umum dan fasilitas komersial.

Secara garis besar Kawasan Wilayah Terbangun (KWT) yang ada di lokasi pemukiman Puri Mayang pada Tabel 2.

Tab Luas Efektif Proporsi terhadap Luas total (%) KWT (%)

el 2. Tata Guna Lahan Kawasan Permukiman Puri Mayang

No Peruntukan

(ha)

1 Pemukiman 374,4 45 14,2 2 Jalan Utama dan Jalan

Lingkungan

7,48 124,8 15

3 Fasilitas Umum dan Fasilitas 11,8 Komersial

91,52 2,17 4 Ruang Terbuka Hijau 8,32 1,1 0 5 Taman 232,96 28 0,5

832,00 100,00 24,88 Total

Sumb ayang Tahun

Be kan rencana induk pengem maste (Lampiran 12.),

mah dengan berbagai tipe mulai ari tipe terbesar yaitu 280 dan tipe terkecil tipe 39. Fasilitas-fasilitas yang ada di kaw

mukiman Puri Mayang memiliki jaringan utilitas yang terdiri dari ringan telekomunikasi, jaringan listrik, dan sistem drainase. Konsep jaringan

bangkan mengacu pada sistem jaringan yang memberikan kea

er : pemukiman Puri M 2007

rdasar bangan r plan

pemukiman yang akan dibangun terdiri dari ru d

asan pemukiman Puri Mayang mencakup Mayang Club, areal komersial (sudah terbangun), lapangan golf, rumah sakit, masjid, dan sekolah (tahap pembangunan).

Konsep Utilitas Kawasan per ja

utilitas ini dikem

manan, kenyamanan, dan keindahan lanskap pemukiman Puri Mayang. 1. Jaringan Listrik dan Telepon

29

Listrik merupakan kebutuhan utama yang digunakan penghuni selama lebih kurang 24 jam di kawasan permukiman Puri Mayang. Jaringan listrik untuk Puri oleh PLN. Penyediaan listrik di Kota Jambi dila

n pemilik atau penyewa bangunan dan pen

(drainase) yang digunakan pada kawasan permukiman uri Mayang menggunakan sistem jaringan tertutup atau jaringan bawah tanah n pasangan batu bata dan dekker penutup. Kawasan per

mis memungkinkan untuk dioperasikan. Sementara men

Mayang saat ini masih dikelola

ksanakan oleh Perum PLN Wilayah IV dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD). Daya listrik untuk tiap rumah sebesar 1300 watt. Pihak pengelola sendiri mempunyai gardu tersendiri. Gardu ini dapat digunakan apabila pasokan listrik dari PLN mengalami gangguan maka listrik dari pihak pengelola sebagai penggantinya. Sepanjang jalan utama dan jalan lingkungan telah dilengkapi dengan penerangan jalan umum. Tiang lampu di letakkan di sisi kiri dan kanan jalan secara berselingan. Penerangan lampu jalan menggunakan lampu neon berwarna kuning natrium, sehingga memberikan nuansa redup dan menarik pada saat sore dan malam hari.

Sedangkan untuk jaringan telepon permukiman Puri Mayang masih dikelola oleh PT. Telkomunikasi. Kebutuhan telepon di kawasan pemukiman pada umumnya digunakan untuk kepentinga

gelola Puri Mayang.

2. Sistem Drainase Sistem pembuangan P

dengan menggunaka

mukiman Puri mayang akan dilengkapi dengan unit pengelolaan limbah terpadu. Unit pengelolaan yang akan direncanakan tersebut dapat melayani 80 % areal Puri mayang, sedangkan sisanya 20% akan diolah secara lokal dengan menggunakan septic tank.

Unit pengelolaan limbah cair terpadu baru akan dibangun dan dioperasikan pada saat jumlah penghuni yang akan dilayani mencapai batas tertentu, sehingga secara teknis dan ekono

unggu jumlah penghuni memenuhi batas minimal tersebut, pengelolaan limbah cair akan dilakukan secara lokal dengan menggunakan septik tank.

Konsep Pemeliharaan

Pelaksanaan pemeliharaan yang ada di lanskap permukiman Puri Mayang ilakukan dengan sistem kontraktor dengan jangka waktu tertentu atau disebut engan sistem job order. Dalam JO dicantumkan data pelaksana pemelihara n, rincian pekerjaan, nilai nominal pekerjaan, spesifikasi pek

n dan bagaimana pekerjaan diselesaikan dengan

aktor mengambil keuntungan d

d

lanskap, lokasi pekerjaa

erjaan, periode dan ketentuan yang dikeluarkan perusahaan, kemudian pelaksana yang tercantum dalam JO berkewajiban untuk melaksanakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketentuan dalan JO dapat berubah seiring dengan pertambahan area pemeliharaan, tenaga kerja, maupun jika terjadi perubahan terhadap kebijakan-kebijakan dalam perusahaan. Pada setiap akhir periode pihak pelaksana pemeliharaan lanskap akan mengeluarkan berita acara tagihan untuk perusahaan sekaligus melakukan serah terima pekerjaan pemeliharaan lanskap. Setelah serah terima pekerjaan, kontraktor berkewajiban memberikan retensi. Kegiatan ini dilakukan selama 60 hari terhitung sejak serah terima pekerjaan dilakukan. Pada masa ini kontraktor melakukan pemeliharaan seperti menyiram, menegakkan posisi pohon, dan mengganti tanaman yang mati. Selama masa retensi, kontraktor melakukan pemeliharaan 2 kali dalam seminggu dengan tenaga kerja yang disiapkan oleh kontraktor. Menurut Sternloff dan Warren (1984) metode penetapan pekerjaan pemeliharaan tersebut merupakan pemeliharaan dengan kontraktor yaitu pekerjaan menjadi tanggung jawab kontraktor sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan, dimana pihak pengelola tidak dibebankan investasi alat maupun karyawan. Terdapat aspek positif dan negatif dengan menggunakan sistem ini, yaitu :

1. Aspek positif :

a) Tidak ada investasi alat

b) Karyawan yang terlatih baik digunakan c) Tidak ada persoalan karyawan

2. Aspek negatif :

a) Kehilangan kontrol kapa baik

31

Langkah-langkah yang dapat dilakukan agar aspek negatif dapat diminimalisir nggun

jika me akan sistem ini adalah : 1.

2.

rimakan kepada meliharaan lanskap yang dalam eh mandor. Mandor berkewajiban untuk men

1.

yang berada di lingkungan perumahan dan

3. osong yang belum dibangun dan dibeli.

yan haraan terhadap kawasan permukiman Puri

lakukan den

Memilih kerja sama dengan perusahaan yang bereputasi baik. Membuat spesifikasi yang lengkap dan rinci.

3. Mengawasi pekerjaan kontraktor.

Setelah masa retensi, pemeliharaan terhadap lanskap diserah te estat manajemen dan dilakukan oleh pekerja pe

pengawasan di lapang dilakukan ol

yediakan dan mengkoordinasikan sejumlah pegawai agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prosedur dan kriteria yang telah ditetapkan oleh PT. Putra Sentosa Prakarsa. Para mandor dan pegawainya mengerjakan aspek pemeliharaan fisik pada areal yang menjadi tanggung jawabnya. Permasalahan kepegawaian yang muncul di setiap area menjadi tanggung jawab mandor dan dilaporkan kepada estat manajemen atau para pengawas ( pimpro ).

Pihak pengelola permukiman Puri Mayang melakukan pemeliharaan terhadap kawasan berdasarkan skala prioritas. Pemeliharaan lanskap berdasarkan skala prioritas dilakukan sebagai berikut :

Prioritas utama berada di sepanjang jalan utama dan di setiap taman cluster yang berada di setiap kluster.

2. Prioritas kedua pada jalur hijau kavling kosong yang telah dibeli. Prioritas ketiga pada kavling k

Langkah tersebut dilakukan mengingat keterbatasan tenaga kerja dan peralatan g dimiliki untuk melakukan pemeli

Mayang dengan luasan yang besar sehingga pemeliharaan tidak dapat di

gan intensitas tinggi. Untuk pemindahan pegawai hanya dilakukan pada kondisi-kondisi tertentu misalnya apabila terdapat komplain dari penghuni yang menginginkan komplainnya harus segera diselesaikan maka prioritas kerja menjadi berubah dengan mendahulukan komplain dari penghuni.

Tenaga Kerja.

Jumlah tenaga kerja pemeliharaan yang ada di lokasi permukiman Puri ayang sebanyak 20 orang. Tenaga kerja tersebut sebagian besar adalah tinggal di sekitar kawasan permukiman Puri Mayang tapi ada jug

ngan baik dan dapat memberikan motivasi bagi para pek

M

masyarakat yang

a sebagian yang berasal dari pulau jawa yang direkomendasikan oleh kontraktor taman. Tenaga kerja pemeliharaan pada umumnya berpendidikan SD hingga SLTA. Jumlah tenaga kerja untuk cakupan wilayah Puri Mayang yang terus dikembangkan tidak sesuai dan dapat mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak optimal untuk dilakukan. Penambahan jumlah tenaga kerja di lingkungan permukiman Puri Mayang sangat perlu dilakukan oleh pihak pengelola mengingat luasan area yang dimiliki permukiman Puri Mayang. Jumlah tenaga kerja yang sedikit dan kemampuan serta keterampilan tenaga kerja akan berpengaruh kurang baik terhadap hasil pemeliharaan. Keseimbangan jumlah tenaga kerja dengan cakupan wilayah yang luas akan membuat kegiatan pemeliharaan lanskap kawasan pemukiman menjadi lebih optimal dan target penyelesaian pekerjaan tercapai. Faktor tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan pemeliharaan oleh karena itu perekrutan tenaga kerja harus dilakukan selektif mungkin misalnya dengan melihat tingkat pendidikan dari tenaga kerja, kemampuan dan keterampilan untuk bekerja. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap efesiensi dan efektivitas kerja Tingkat pendidikan yang rendah akan berpengaruh kurang baik terhadap hasil pemeliharaan sebaliknya tingkat pendidikan yang tinggi mampu menangani berbagai masalah yang dihadapi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pada pemeliharaan. Kapasitas kerja mereka juga harus berkerja secara efektif dan ekonomis. Dimana pekerjaan para tenaga kerja harus terlaksana dengan baik dan selesai pada waktunya sehingga tidak ada pekerjaan yang terbengkalai.

Setiap kelompok tenaga kerja yang ada di lingkungan pemukiman Puri Mayang dipimpin oleh seorang mandor. Seorang mandor yang baik harus dapat memimpin para pekerjanya de

erjanya. Menurut Carpenter et al (1975) seorang mandor perlu diberikan pelatihan yang baik dan harus menjadi tenaga kerja yang loyal serta dapat memimpin tenaga kerja lainnya. Setiap tenaga kerja mempunyai kewajiban dan

33

tanggung jawab untuk memelihara seluruh elemen lansakap yang ada di permukiman Puri Mayang. Apabila pada areal lanskap terdapat banyak pekerjaan sehingga membutuhkan bantuan, demi efektivitas dan efisiensi pekerjaan maka estat manajemen akan mengambil tenaga kerja dari kluster yang lain.

Tenaga kerja yang ada di lokasi permukiman bekerja dalam satu shift yang dimulai dari pukul 07.00–17.00. Waktu istirahat bagi para tenaga kerja pemeliharaan yaitu pukul 11.00–13.00. Absensi dilakukan setiap hari di bawah pen

anajemen hanya mengadakan pertemuan rutin dengan para man

meliharaan dilakukan dengan mengambil eberapa kegiatan pemeliharan fisik di lapang. Pelaksanaaannya dilakukan dengan

sanakan tugasnya, lalu dihitung lua

gawasan mandor pada setiap kluster. Dalam satu minggu tenaga kerja mempunyai jatah satu hari untuk libur yang ditetapkan oleh estat manajemen. Jika ada pekerja yang tidak masuk maka akan dipotong upahnya sebanyak jumlah hari yang ia tidak masuk.

Kurangnya komunikasi antara estat dan pekerja pemeliharaan merupakan kendala dalam mengevaluasi hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh pekerja pemeliharaan. Estat m

dor setiap bulan guna membahas permasalahan-permasalahan dan langkah pemecahannya. Hanya orang-orang yang berkualitas dan terlatih dengan baik dan mampu menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan yang dibutuhkan tapak dan perlu diadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pemeliharaan dengan mencantumkan standar penampilan fisik tanaman (Carpenter et al, 1975). Pengawasan terhadap tenaga kerja dalam pelaksanaan pemeliharaan dengan mencantumkan standar penampilan fisik tanaman di kawasan oleh estat dapat membuat evaluasi terhadap kinerja pelaksana dapat lebih terarah

Kapasitas Kerja Tenaga Kerja Pemeliharaan Kapasitas kerja tenaga kerja pe

b

mengamati satu tenaga kerja yang sedang melak

san area yang dapat diselesaikan dalam waktu satu jam, kemudian membandingkanya dengan sumber pustaka sehingga dapat dianalisis untuk mencari kendala yang dihadapi dalam kapasitas kerja yang dilakukan Tabel 3.

Tabel 3. Kapasitas Kerja Pemeliharaan Lanskap Permukiman Puri Mayang.

Kapasitas Kerja (per jam per orang) No Jenis Pekerjaan Pemeliharaan

Puri Mayang Sumber Pustaka a Penyiraman rumput 350 m² 700 m²

b c

Pem gendong