• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Divisi Sirkulasi

Informan 2

Dendi Nugroho Widisaputro - Manajer Sirkulasi

Setelah menunggu beberapa jam di depan ruang kerja berukuran 3x4 m, saya pun bertemu dengan Dendi. Tanpa panjang lebar, Dendi langsung menjelaskan bagaimana fungsi, tugas, dan seberapa penting peran dari divisi sirkulasi ini dalam sebuah media.

Sebelum ia menjelaskan tentang sirkulasi itu sendiri, ia terlebih dahulu menjelaskan secara singkat tentang apa itu koran. Koran ada dua bagian, yaitu redaksi dan bisnis. Bisnis diantaranya meliputi bagian umum, keuangan, logistik, SDM, iklan, sirkulasi, promosi, dan lain-lain. Sedangkan untuk marketing, lebih berfokus pada bagian iklan, sirkulasi, dan promosi. Dalam marketing atau pemasaran sendiri, iklan dan sirkulasi merupakan dua punggawa atau pilar dalam mencari omzet terbesar. Secara umum, bisnis surat kabar adalah bisnis iklan, tinggi atau rendahnya oplah sebuah surat kabar akan berdampak pada iklan atau tidak tergantung pada persepsi iklan.

Berbicara sirkulasi pasti sangat erat kaitannya dengan berapa banyak oplah yang akan dicetak dan didistribusikan ke wilayah-wilayah target segmentasi pasar Tribun Medan.

Sejak berdirinya Tribun Medan, untuk oplah sendiri mengalami naik turun

(fluktuatif), kisaran 60-75 ribu eksemplar/hari untuk hari biasa, sedangkan untuk hari minggu kami hanya cetak 35-40 ribu eksemplar/hari.

Apakah bagian redaksi, sirkulasi, dan iklan konsisten dalam membidik pasar? Semua bagian tersebut harus menjadikan produk bukan sekedar informasi, tetapi pengaruh. Oleh karena itu, strategi penggarapan sirkulasi dimaknai lebih luas tidak hanya penjualan koran.

Peran sirkulasi di sebuah perusahaan media ada dua, yaitu:

1. Menjual : mencapai target omzet yang ditentukan perusahaan dengan menjual koran baik melalui agen, sub agen, lopper/pengecer maupun

langsung kepada konsumen.

2. Mendistribusikan : menyalurkan produk ke tempat atau orang tertentu secara efektif dan efisien dengan memperhitungkan segmentasi yang dituju.

Menurut saya, fungsi dasar sirkulasi adalah sebagai garda terdepan atau bisa dikatakan juga sebagai “pramusaji”, yang menjadi suatu penentu sukses atau tidaknya suatu koran.

Tugas penting divisi sirkulasi itu sendiri, adalah:

1. Mendistribusikan koran ke target wilayah-wilayah sesuai target segmentasi pasar Tribun Medan.

2. Meyakinkan kepada para pembaca bahwa koran Tribun Medan sudah masuk ke hampir semua wilayah di Sumatera Utara.

Alur Kerja Bisnis Surat Kabar Tribun Medan

Bagian-bagian tersebut harus selalu koordinasi dan saling mendukung dalam melakukan pekerjaan serta wajib menyamakan bahasa dalam membidik pasar

Dalam sistem pendistribusian yang dilakukan Tribun Medan memang berbeda dengan media lain. Inovasi yang telah kami lakukan dan berhasil selama hampir dua tahun ini, diantaranya membentuk jaringan distribusi baru dengan melibatkan anak-anak jalanan (laskar jalanan) dan berani melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar.

Sirkulasi

Promosi

Secara keseluruhan, target yang sudah berhasil dijalankan selama satu tahun pertama oleh divisi sirkulasi adalah sistem pendistribusian yang berjalan dengan efisien, efektif, dan inovatif yang melibatkan laskar jalanan sebagai jaringan distribusi Tribun Medan. Target satu tahun kedepan adalah ingin lebih meningkatkan brand image.

Selain itu, strategi jaringan pemasaran yang sudah diterapkan oleh divisi sirkulasi untuk meningkatkan penjualan, yaitu:

1. Berhasil membentuk agen, lopper/pengecer khusus dengan target lebih dari 200 orang. “Pencapaian target sudah mampu membuktikan kredibilitas edaran koran”

2. Sering mengadakan even-even yang digarap oleh promosi.

3. Orientasi pada tujuan. Harus bisa melebihi target yang sudah ditentukan. Di dunia media ini bukan untuk menang, tapi untuk besar.

Harga

Koran Tribun Medan dijual dengan harga eceran Rp 1.000/eks (Biaya Antar). Dibandingkan dengan koran lain yang ada di medan, harga ini cukup membuat persaingan media menjadi hangat. Bagi kami sendiri, harga Rp 1.000 bukan tidak ada alasan. Kami menganggap bisnis media bukan murni bisnis jual beli koran, tetapi lebih kearah bisnis publikasi dan promosi. Sehingga bisa meningkatkan penjualan dan semakin banyak pembaca koran Tribun Medan.

Sedangkan, untuk harga langganannya juga tidak jauh beda, hanya Rp 30.000/bulan (Biaya Antar), dan mendapatkan bonus bagi yang berlangganan minimal 3 bulan dalam bentuk souvenir, seperti mug, jam dinding, pulsa, dan lain-lain.

Selain itu, tidak ada perbedaan yang begitu mencolok persen harga yang diperoleh di tingkat agen dan lopper/pengecer yakni sebanyak 40% untuk agen dan lopper dan sisanya 60% ke Tribun Medan, hanya saja di tingkat pengecer dapat 45%, dan sisa 55% untuk Tribun Medan. Perbedaan itu, hanya karena pengecer lebih door to door aja.

Segmentasi Pasar

Sasaran pasar koran Tribun Medan adalah menengah keatas, seperti pelaku bisnis, akademisi, dan lain-lain. Terlihat juga dari tampilan layout yang menarik serta isi yang lebih berbobot, kreatif dan inovatif. Ini yang menunjukkan bahwa Tribun Medan bukan koran yang main-main. Tampak dengan banyaknya testimoni dari orang/tokoh besar di medan Sumatera Utara, contohnya Direktur Bank Sumut, Gus Irawan, dll. Rencana kedepan ingin menambah sasaran pasaran baru yakni kalangan chinese. Selain itu, ukuran korannya juga tidak terlalu besar, lebih simpel, dan gampang dibawa kemana-mana.

Tagline

“Spirit Baru Sumatera Utara” : Memberikan semangat yang berbeda dalam menyampaikan informasi

Informan 3

Noviansyah - Koordinator Pengendali Wilayah (PW) Tugas Sirkulasi diantaranya:

1. Mendistribusikan

Redaksi → Percetakan → Agen → Sub Agen → Lopper/Pengecer →

Pembaca

2. Mengembangkan Pasar

Pengembangan pasar ini dapat terlaksana dengan mencari jaringan distribusi baru (agen). Selain itu, dalam sistem pembayarannya terbagi atas dua pengelompokkan yakni: jatah bayar dan jatah konsinyasi. Jatah bayar, ialah pembayaran yang dilakukan secara keseluruhan majalah yang laku terjual. Sedangkan jatah konsinyasi, ialah pembayaran yang dilakukan dari tingkat berapa banyak majalah yang laku terjual.

3. Retur Koran

Pengumpulan kembali sisa koran yang tidak terjual pada sore hari. Yang menangani retur koran ini sendiri ada sebanyak dua orang.

Pengendali wilayah lebih fokus dalam menangani pengembangan pasar dan penyebaran titik display distribusi. Saya dan kelima rekan satu tim pengendali wilayah ini sudah ada pembagian wilayah masing-masing dan satu orang yang menangani wilayah di luar kota Medan. Dan fokus utamanya adalah wilayah yang

belum menjadi target kami. Saat ini, untuk Medan sendiri sudah masuk ke 21 kecamatan. Wilayah yang kuat berada di 17 kecamatan, kecuali medan tembung, medan labuhan, medan belawan, dan medan deli. “Bagi saya sendiri, divisi sirkulasi ini menjadi ujung tombak suatu penerbitan surat kabar”.

Dalam persaingan media sendiri, Tribun Medan berusaha melakukan inovasi terbaru dan berbeda dengan media lain. Selama lebih dari satu tahun ini, kami sudah menjalankan konsep yang berbeda, terutama dalam hal sistem pendistribusian. Diantaranya, membentuk agen-agen baru yang belum memiliki wilayah dengan memberikan pelatihan-pelatihan khusus untuk agen non-penjualan (yang tidak memiliki bakat apapun dalam hal non-penjualan), dan telah berhasil memfungsikan anak-anak jalanan sebagai jaringan distribusi (pengecer) yang menjual koran di pinggir-pinggir jalan.

Ada juga program yang telah berhasil dan akan terus dikembangkan pada sistem pendistribusian yakni membentuk kelompok pengecer mandiri yang terdiri dari 5-7 orang. Program yang berlangsung sebulan sekali ini, khusus untuk kelompok pengecer yang berada di luar kota, seperti binjai, stabat, dan lainnya. Selama 3 bulan, mereka diberikan pelatihan dan subsidi tempat tinggal (termasuk biaya makan). Kelompok pengecer mandiri ini sendiri terdiri dari anak-anak jalanan dan anak-anak kurang mampu.

Selain itu, kerjasama dengan outlet-outlet juga terus ditingkatkan. Sebelumnya, koran Tribun Medan sudah tersebar di tempat-tempat umum, seperti hotel dan perkantoran (±200 eks), SPBU (30-50 eks), kafe-kafe (1-2 eks),

maskapai Garuda Indonesia (200 eks), dan dalam waktu dekat ini, juga akan didistribusikan ke indomaret se-kota Medan (3-5 eks/toko).

Adapun jumlah personil dalam setiap jaringan distribusi Tribun Medan, yakni agen sebanyak ±150 orang (±80 agen (Medan), ±70 agen (luar kota)) dan agen dengan penjualan tertinggi berada di Tanjung Anom, lopper ±130 orang (lopper dari agen ±120 orang, lopper dari Tribun Medan 10 orang), dan pengecer ±150 orang (30-50 orang anak jalanan, sisanya anak-anak kurang mampu). Wilayah yang telah dimasukin sudah sekitar 80% wilayah di Sumatera Utara, kecuali Nias (tidak terjangkau). Biro di Medan cuma ada satu dan satu lagi ada di luar kota (Biro Siantar).

Selama hampir dua tahun ini, belum ada kendala-kendala yang cukup berarti dalam hal pendistribusian, hanya kendala teknis saja, seperti file telat masuk, rusak mesin, dan sebagainya. Dan juga untuk penjualan koran sendiri ada masa meningkat dan menurun. Biasanya penjualan koran menurun saat liburan sekolah, puasa, dan lebaran. Sebaliknya, jika penjualan meningkat biasanya karena ada berita atau kejadian besar.

Oplah

Dari awal berdirinya Tribun Medan, oplah untuk harian hanya berkisar 40.000 eksemplar dan mingguan berkisar 35.000 eksemplar. Dan sekarang oplah harian sudah mencapai 70.000 eksemplar dan mingguan 65.000 eksemplar. Koran yang di distribusikan, eceran (30%) dan sisanya untuk langganan (70%). Untuk

retur koran tiap harinya (5-7%) kembali dari total keseluruhan koran yang di distribusikan.

Dokumen terkait