• Tidak ada hasil yang ditemukan

Doa Yabes vs Doa Bapa Kam

Dalam dokumen BISAKAH KITA KAYA.pdf (Halaman 64-67)

Doa Yabes adalah doa yang sangat populer, setidaknya dalam beberapa tahun terakhir ini. Dikalangan tertentu bahkan lebih populer dari doa yang diajarkan oleh Tuhan sendiri, yang kita kenal sebagai “Doa Bapa kami.” Sehingga timbul pertanyaan, apakah doa Yabes memang layak menggantikan pola dan pengajaran doa yang diajarkan oleh Tuhan sendiri?. Mari kita mendiskusikannya.

Hubungan antara sipemohon dengan termohon

Sebelum masuk kepada pola dan isi doa, kita akan membandingkan hubungan antara pemohon dengan yang dimohon. Yabes menujukan doanya kepada “Allah Israel” (1Taw. 4:10) dan orang-orang percaya diajarkan untuk menujukan doanya kepada “Bapa kami” (Mat. 6:9). Hal ini menunjukkan kepada kita adanya hubungan yang lebih dekat antara orang-orang percaya zaman sekarang ini dengan Allah sebagai Bapa mereka dibandingkan dengan orang-orang didalam PL. Hubungan antara seorang Bapa dan anak adalah hubungan yang paling dekat karena merupakan hubungan darah. Orang-orang percaya dizaman PB adalah anak-anak Allah yang diperanakkan melalui kelahiran baru (band. Yoh. 1:12-13; Yoh. 3:1-18; Rom. 8:16; 9:8; Gal. 3:26; 1Yoh. 3:1-2) sehingga kualitas komunikasi merekapun jauh lebih tinggi daripada kualitas komunikasi mereka yang hidup dizaman PL. Artinya, karena status orang-orang percaya sekarang lebih tinggi dari orang-orang dizaman PL (band. Mat. 11:11; Luk. 7:28), maka kualitas komunikasinya,- yang dapat dilihat dari doa yang diajarkan oleh Tuhan- pun lebih baik dari komunikasi mereka.

Pola dan isi doa

Doa Yabes langsung kepada permintaan doa pribadinya "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku.”65 Didalam doa “Bapa kami” Tuhan mengajarkan untuk memohonkan 3 permohonan yang lebih penting sebelum meminta untuk diri sendiri, yaitu:

1. Agar Kemuliaan nama Tuhan ditegakkan, yaitu agar nama Tuhan dihormati dan dianggap suci dimana-mana: ”Dikuduskanlah namaMu” (Mat. 6:9)

64

Ibid, 36.

65

2. Agar KerajaanNya datang, artinya agar pemerintahanNya ada dimana-mana, khususnya melalui pengenalan Injil Kristus: “datanglah kerajaanMu” (Mat. 6:10)

3. Agar kehendak Tuhan terjadi dibumi ini: “jadilah kehendakMu dibumi seperti disorga” (Mat. 6:10).

Dalam hal perspektif dan jangkauannya, doa “Bapa kami” jauh lebih superior dari doa Yabes karena menerobos keluar dari dimensi waktu dan materi kepada hal-hal yang kekal dan essensial bagi orang-orang percaya, yaitu kemuliaan nama Tuhan, penggenapan kerajaan Allah, dan kehendak Allah terjadi.

Setelah ketiga hal itu dimohonkan, baru kita meminta kebutuhan kita “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” Permohoanan akan kebutuhan hidup didalam doa yang Tuhan ajarkan ini bertolak belakang dengan permohonan Yabes. Jika Yabes meminta berkat materi secara berlimpah-limpah, maka Tuhan mengajarkan untuk meminta secukupnya. Maksudnya agar anak-anak Allah terhindar dari sifat ketamakan yang mencelakakan. Permintaan itupun diajarkan hanya untuk kebutuhan harian saja. Tujuannya agar orang-orang percaya belajar mempercayai Tuhan bagi pemeliharaan mereka sehari-hari. Betapa berbedanya sikap doa ini terhadap doa Yabes.

Bagian dari doa Yabes berikutnya adalah permintaan penyertaan Tuhan dalam hidupnya: “Kiranya tanganMu menyertai aku.” Doa ini tidak ada secara eksplisit didalam doa “Bapa kami” karena hal itu telah merupakan fakta yang dialami oleh anak-anak Allah masa kini. Mereka hanya perlu menyadarinya, menghidupinya dan bersyukur untuknya:

“..Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat. 28:20)

“ Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yoh. 14:16-17)

“Allah, sumber damai sejahtera, menyertai kamu sekalian! Amin.” (Rom. 15:33) “.. Tuhan menyertai kamu sekalian. “ (2Tes. 3:16)

Doa Yabes tidak mengajarkan sama sekali mengenai kasih dan pengampunan, karena doa ini adalah doa pribadi untuk dapat dilepaskan dari penderitaannya. Jadi orientasinya adalah pribadi, bukan keluar (kepada komunitas orang percaya). Doa yang Tuhan ajarkan memberi pengajaran yang sangat berharga tentang kasih dan pengampunan,- kita harus mengampuni agar dapat diampuni.-“ ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.”

Permintaan Yabes berikutnya adalah “Kiranya Engkau melindungi aku dari pada malapetaka.” Doa ini kedengarannya hampir sama dengan permohonan “janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat” dalam doa “Bapa kami,” namun sifat doa yang kedua lebih komprehensif karena meminta perlindungan dari dalam (diri sendiri) dan dari luar (si jahat dengan segala malapetakanya). Doa ini lebih menjelaskan anatomi dosa dan bagaimana proteksi terbaik yang diperlukan daripadanya: dihindarkan dari arena pertempuran. Doa Yabes meminta perlindungan terhadap akibat adanya si jahat, doa “Bapa kami” meminta agar terhindar dari penyebabnya (diri sendiri dan si Jahat).

Akhirnya, doa “Bapa kami” menyimpulkan alasan mengapa semua hal tersebut diatas dimohonkan. Alasannya adalah karena Bapa kita itulah yang mempunyai Kerajaan (berbicara mengenai daerah penguasaan), Kuasa (berbicara mengenai kemampuan), dan Kemuliaan (berbicara mengenai sifat Allah). Artinya, karena Allah memiliki kekuasaan/otoritas, kemampuan dan kemauan atas semua yang diminta itu, maka kita bisa yakin Bapa kita itu akan mengabulkan doa kita itu. Dan tujuan akhir dari semuanya adalah bagi Kemuliaan Allah. Doa Yabes tidak memberi penghargaan demikian karena pengenalannya akan “Allah Israel” tidak setara dengan pengenalan kita pada zaman anugerah ini dimana “Allah Israel” yang jauh itu sudah menyatakan diri secara sangat dekat dan pribadi didalam diri Yesus Kristus.

Jadi inti dari pembahasan kita diatas ialah: karena doa “Bapa kami” adalah doa yang diajarkan oleh Dia yang sangat mengenal dan dikenal oleh Sang Bapa, maka isi dan polanyapun jauh lebih tepat, bermanfaat, mulia dan diperkenan oleh Allah. Karena itu sebenarnya kita tidak layak dan tidak perlu untuk membandingkan keduanya seolah-olah bobot keduanya sama. Dari semula kita telah menyadari bahwa doa yang diajarkan sendiri oleh Tuhan yang mengenal “Allah Israel” lebih dari siapapun dibumi ini dan disorga pastilah lebih baik, lebih mulia, dan lebih bermanfaat dibandingkan dengan doa Yabes, sama seperti seorang tukang batu lebih mulia dari bangunan yang dibangunnya. Namun ternyata penguraian tersebut perlu juga dilakukan agar mereka yang telah mengagung- agungkan doa Yabes diatas doa-doa lain didalam Alkitab dapat mengerti dan bersikap arif pada masa- masa yang akan datang.

Doa Yabez sangat baik dan berguna sebagai suatu contoh dan prinsip bahwa Allah YHWH adalah Allah yang menghargai iman orang yang menaruh kepercayaan kepadaNya. Namun memakai prinsip itu untuk mengejar kekayaan adan ambisi duniawi lainnya adalah sikap yang tidak menghargai Allah.

KESIMPULAN

Dari pembicaraan kita tentang pengajaran-pengajaran kontemporer diatas, kita dapat menyimpulkan hal-hal berikut:

1. Bahwa pengajaran-pengajaran tersebut telah salah mengartikan ayat-ayat pendukungnya karena cara pendekatannya yang kurang tepat. Cara menafsirkan ayat-ayat selalu didasarkan kepada praduga bahwa kasih Allah kepada anak-anakNya identik dengan memberi kekayaan materi kepada mereka. Kemudian dengan memakai praduga ini, pengajaran-pengajaran kontemporer tersebut lalu mencari ayat-ayat pendukungnya, dan menerimanya sebagai suatu kebenaran sekalipun artinya berlainan dengan maksud sebenarnya dari tulisan tersebut. Inilah cara penafsiran eisegese yang telah menyebabkan sifat ketamakan bertumbuh subur didalam gereja Tuhan dan jemaatnya.

2. Salah satu masalah dari pengajaran-pengajaran kontemporer didalam mengajarkan pengejaran materi adalah tidak mengajarkan tujuan dari kekayaan itu. Mereka mengajar “kejar,..kejar,” namun tidak mengajarkan bahayanya dan tujuannya. Jemaat Tuhan sekarang harus mulai sadar akan ketamakan yang menumpang hidup didalam pengajaran- pengajaran kontemporer tersebut dan sebisanya untuk cepat melepaskan diri darinya. 3. Janganlah mengejar harta materi yang tidak akan pernah memuaskan anda, tetapi hanya

akan mendatangkan kesusahan saja. Kejarlah harta sesungguhnya yang akan membuat dahaga anda terpenuhi, seperti seruan nabi Yesaya ribuan tahun lalu:

“Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!

Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.” (Yes. 55:1-2) Yang kemudian digenapi dan diulangi oleh Tuhan ribuan tahun kemudian:

“Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!

Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." (Yoh. 7:37-38)

BAB 6

PENGAJARAN PERJANJIAN BARU TENTANG

Dalam dokumen BISAKAH KITA KAYA.pdf (Halaman 64-67)