• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen proposal kemitraan

4.2 Prosedur kemitraan

4.2.2 Dokumen proposal kemitraan

Rancangan perjanjian kerjasama yang telah dipersiapkan BUS dalam proses pelelangan selanjutnya dievaluasi. Hasil evaluasi rancangan perjanjian kerjasama BUS dan persyaratan pendahuluan selanjutnya disampaikan kepada mitra kerjasama untuk dipelajari sebagai bahan negosiasi.

4.2.2.1 Dokumen perjanjian kerjasama

Perjanjian kerjasama adalah dokumen yang memuat kesepakatan hukum tertulis antara penanggungjawab kegiatan investasi KPS dengan BUS yang berisi tentang hak dan kewajiban dasar dari keduabelah pihak dan akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan kerjasama.

Berdasarkan Peraturan Presiden no.67/2005, dalam dokumen perjanjian kerjasama, minimal harus memuat ketentuan mengenai:

a. Lingkup pekerjaan. b. Jangka waktu

c. Jaminan pelaksanaan.

d. Tarif dan mekanisme penyesuaiannya. e. Hak dan kewajiban, termasuk alokasi resiko. f. Standar kinerja pelayanan.

g. Larangan pengalihan perjanjian kerjasama atau penyertaan saham pada badan usaha pemegang perjanjian kerjasama sebelum penyediaan air minum beroperasi secara komersial.

h. Sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi ketentuan perjanjian. i. Pemutusan atau pengakhiran perjanjian.

j. Laporan keuangan badan usaha dalam rangka pelaksanaan perjanjian, yang diperiksa secara tahunan oleh auditor independent, dan diumumkan dalam media

mufakat, mediasi, dan arbitrase/pengadilan.

l. Mekanisme pengawasan kinerja badan usaha dalam pelaksanaan perjanjian. m. Pengembalian asset/infrastruktur dan/atau pengelolaannya kepada PDAM/Pemda. n. Keadaan memaksa

o. Hukum yang berlaku, yaitu hukum Indonesia.

Kerjasama dilaksanakan dengan itikad baik dalam suatu hubungan yang saling mempercayai dan terbuka, untuk keuntungan bersama termasuk masyarakat pemakai. Keuntungan, resiko dan kewajiban yang terkait terbagi secara seimbang diantara para pihak. Tidak ada satu pihakpun yang memperoleh keuntungan secara tidak wajar atas pihak lain.

Sistem dan sifat hukum perjanjian: sistem terbuka, hukum pelengkap (optional law), asas kebebasan berkontrak, dan asas konsensualisme.

Secara terinci, ketentuan teknis mengenai hal-hal pokok yang ada (outline) di dalam dokumen perjanjian kerjasama adalah:

a. Pendahuluan

Rincian hukum sebagai landasan kerjasama,

Garis besar kerangka hukum untuk persyaratan pendahuluan,

Hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan tambahan. b. Pengertian dan definisi

• Pengertian-pengertian tertentu, • Definisi dan penafsiran.

c. Lingkup kegiatan investasi

• Rincian lingkup kerjasama yang menyeluruh dan pentahapan investasinya, • Lingkup tugas masing-masing pihak

d. Persyaratan pendahuluan • Isi persyaratan pendahuluan,

• Pemberitahuan pemenuhan persyaratan pendahuluan, • Jangka waktu pemenuhan,

• Kegagalan dalam memenuhi persyaratan pendahuluan. e. Jaminan pelaksanaan

• Nilai jaminan pelaksanaan,

f. Pernyataan dan jaminan

• Pernyataan dan jaminan pihak pertama, • Pernyataan dan jaminan pihak kedua, • Pernyataan sumber dana.

g. Jangka waktu perjanjian kerjasama • Tanggal efektif,

• Jangka waktu, • Perpanjangan.

h. Rencana kegiatan investasi i. Hak dan kewajiban

• Hak dan kewajiban masing-masing pihak, • Kewajiban pada saat pengakhiran,

• Kondisi dimana perjanjian dapat ditambah atau dikurangi, • Resiko yang harus dipikul oleh para pihak.

j. Standar kinerja

• Target teknis dan kualitas pelayanan yang ditetapkan,

• Pengawasan terhadap standar dan persyaratan teknis dan kualitas yang ditetapkan, • Kewajiban-kewajiban para pihak dalam menjaga standar kualitas pelayanan.

k. Pengembalian investasi

• Perhitungan pengembalian investasi dengan nilai pengembangan yang wajar. l. Sanksi

• Dalam hal para pihak tidak memenuhi ketentuan dalam perjanjian kerjasama. m. Pengawasan

• Tugas penanggungjawab KPS untuk mengawasi pelaksanaan kerjasama. n. Audit

• Pengawasan kinerja keuangan oleh akuntan publik yang independen. o. Pengalihan asset

• Pengaturan mengenai pengalihan asset kepada pihak swasta,

• Jaminan bahwa pihak swasta akan melaksanakan pengelolaan asset dengan baik, • Masa pengalihan asset,

• Penyerahan kembali asset kepada pihak PDAM/Pemda. p. Keadaan memaksa atau force majeure

• Jenis dan bentuk peristiwa yang dapat dikategorikan force majeure, • Hak dan tanggung jawab pihak yang terkena force majeure.

• Hal-hal yang dapat menyebabkan berakhirnya perjanjian, • Hak dan tanggungjawab para pihak yang mengakhiri perjanjian. r. Penyelesaian perselisihan

• Pengaturan terhadap penyelesaian perselisihan,

• Pengajuan kepada badan arbitrase bilamana musyawarah tidak memperoleh kesepakatan.

s. Ketentuan lain

• Hal-hal yang menyangkut kerahasiaan, • Perubahan perjanjian,

• Hal-hal yang menyangkut ganti rugi, • Kekuatan mengikat dari isi perjanjian.

4.2.2.2 Persyaratan pendahuluan

Persyaratan pendahuluan adalah semua persyaratan yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak sebelum perjanjian kerjasama berlaku efektif secara keseluruhan. Dimana pemberlakuan tanggal efektif adalah pemberlakuan dimulainya pelaksanaan perjanjian kerjasama dengan efektif.

Jangka waktu pemenuhan persyaratan pendahuluan untuk masing-masing pihak maupun perpanjangannya ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antar pihak. Pada umumnya jangka waktu pemenuhan persyaratan pendahuluan sekitar 3 – 12 bulan, tergantung pada jenis dan jangka waktu perjanjian kerjasama. Untuk kontrak yang sederhana seperti manajemen kontrak, pemenuhan persyaratan pendahuluan adalah 3 bulan, sedangkan untuk kontrak konsesi sekitar 6 – 12 bulan. Sanksi dengan pemutusan sepihak dapat terjadi bila salah satu pihak tidak dapat memenuhi kewajibannya sampai batas waktu pemenuhan yang telah disepakati.

Persyaratan pendahuluan yang harus dipenuhi dapat berupa:

• Jaminan pelaksanaan (performance bond), pemenang lelang menyerahkan Jaminan Pelaksanaan yang diterbitkan bank yang bonafid dengan jangka waktu dan besaran nilai sesuai kesepakatan bersama dan didasarkan pada besaran investasi.

• Jaminan asuransi asset.

• Kelengkapan staf administrasi dan operasional. Penunjukkan bukti oleh pemenang lelang tentang kelengkapan staf administrasi dan operasional yang diperlukan untuk pelaksanaan kerjasama.

• Jaminan pendanaan. Bukti tentang dukungan pendanaan investasi sesuai dengan rencana investasi pemenang lelang dalam usulan finansial dari bank dan atau lembaga keuangan yang bonafid.

• Persetujuan terhadap perjanjian kerjasama.

• Perijinan pemerintah. Semua perijinan pemerintah yang diperlukan dan relevan berkenaan dengan pelaksanaan perjanjian ini, jika ada.

• Sertifikat pernyataan dan jaminan. Pernyataan dan jaminan masing-masing pihak secara material adalah benar dan tepat pada saat dan sejak tanggal efektif. Setiap pihak menerima sertifikat kebenaran dan ketepatan ini yang ditandatangani oleh wakil yang sah dari masing-masing pihak.

• Petunjuk pelaksanaan operasional untuk pelaksanaan proses. • Sosialisasi kegiatan KPS.

• Kesepakatan terhadap format dan prosedur laporan kinerja dan laporan yang akan disampaikan oleh pihak kedua.

• Escrow account jika ada.

• Inventarisasi dan kondisi asset jika ada.

Dokumen terkait