• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.2.3. Domain Psikologis

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 65 responden didapatkan

mean 18.66. Frekuensi tertinggi didapatkan dari pertanyaan nomor 5, seberapa

jauh lansia menikmati hidupnya, sebanyak 61.5% lansia menjawab dalam jumlah

sedang dan frekuensi terendah untuk pertanyaan nomor 6 seberapa jauh lansia

merasa hidupnya berarti, sebanyak 46.2% lansia menjawab dalm jumlah sedang.

Untuk pertanyaan nomor 7 seberapa jauh lansia mampu berkonsentrasi,

pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan

fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi,

pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain.

Untuk pertanyaan nomor 11, apakah lansia dapat menerima penampilan

tubuhnya. Sebanyak 58.5% menjawab sedang. Sedangkan menurut Nugroho

(2000), kemunduran fisik yang terjadi pada lansia memberikan kesimpulan bahwa

kecantikan atau ketampanan yang mereka miliki mulai hilang, ini berarti

kehilangan daya tarik bagi diri lansia.

Untuk pertanyaan nomor 19 seberapa puaskah lansia terhadap dirinya,

sebanyak 55.4% menjawab biasa-biasa saja. Kuntjoro (2002) mengatakan bahwa

salah satu tipe kepribadian lansia adalah tipe kepribadian konstruktif (

Construction personality ), biasanya tipe ini tidak banyak mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua.

Untuk pertanyaan nomor 26, seberapa sering lansia memiliki perasaan

negative seperti ‘feeling blue’ (kesepian), putus asa, cemas dan depresi, sebanyak

61.5% menjawab jarang. Hal ini berbeda dengan yang dikatakan Kuntjoro (2002)

bahwa akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik

dan sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada

lansia. Misalnya badannya menjadi membungkuk, pendengaran sangat berkurang,

5.2.4. Domain Hubungan Sosial

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 65 responden didapatkan

mean sebesar 9.05. Frekuensi tertinggi didapat dari pertanyaan nomor 20,

seberapa puaskah lansia dengan hubungan personal/sosialnya. Sebanyak 73.8%

mejawab biasa-biasa saja. Hal ini sesuai dengan penelitian Suhartini (2008) yang

menemukan bahwa lansia dalam memenuhi kebutuhan bersosialisasi antara

responden dengan masyarakat pada umumnya responden mengikuti kegiatan

kelompok seperti kelompok pengajian, kebaktian, dan kelompok karang werdha.

Ada juga lansia mengikuti kelompok pensiunan. Bantuan lansia kepada anaknya

selalu diberikan. Bantuan berupa keuangan, misalkan uang untuk jajan

cucu-cucunya, bantuan makanan dan yang pasti dan sering diberikan adalah bantuan

berupa nasehat/ wejangan. Dengan hubungan tersebut lansia serasa memberikan

arti bagi dirinya, dan juga kepada sesamanya (Sumarjo,1997).

Sedangkan frekuensi terendah didapat dari pertanyaan nomor 21

seberapa puaskah lansia dengan kehidupan seksualnya, sebanyak 58.5%

menjawab tidak memuaskan . Hal ini sesuai dengan Kuntjoro (2002) yang

mengatakan bahwa pada lansia terjadi penurunan fungsi dan potensial seksual, hal

ini di sebabkan faktor psikologis yang menyertai lansia seperti rasa tabu atau malu

bila mempertahankan kehidupan seksual, sikap keluarga dan masyarakat yang

kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya, kelelahan atau

kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya, pasangan hidup telah

Untuk pertanyaan nomor 22, seberapa puaskah lansia dengan dukungan

yang diperoleh dari temannya, sebanyak 70.8% menjawab biasa-biasa saja. Hal

ini sesuai dengan Kuntjoro (2002) yang menyebutkan bahwa pada lansia yang

memiliki keluarga bagi orang-orang kita (budaya ketimuran) masih sangat

beruntung karena anggota keluarga seperti anak, cucu, cicit, sanak saudara bahkan

kerabat umumnya ikut membantu (care) dengan penuh kesabaran dan pengorbanan.

5.2.5. Domain Lingkungan

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 65 responden didapatkan

mean sebesar 24.77% . Frekuensi tertinggi didapat dari pertanyaan nomor 8,

secara umum seberapa aman lansia rasakan dalam kehidupan sehari-hari,

sebanyak 66.2% lansia menjawab dalam jumlah sedang. Dari data yang didapat

dan fakta yang ditemukan di lapangan bahwasanya lansia memiliki tempat

tinggal, penerangan dengan listrik, keluarga dan posyandu lansia yang tidak jauh

letaknya.

Sedangkan frekuensi terendah didapat dari pertanyaan nomor 14, apakah

lansia memiliki keempatan untuk bersenang-senang/ rekreasi, sebanyak 49.2%

lansia menjawab sedang. Dari data yang didapat dan fakta yang ditemukan

dilapangan bahwa kesempatan lansia berekreasi karena lansia mengalami

penurunan fisik dan tidak memiliki dana yang cukup.

Untuk pertanyaan nomor 9, seberapa sehat lingkungan dimana lansia

menjawab dalam jumlah sedang. Dari data yang didapat dan fakta yang ditemukan

dilapangan bahwa daerah teman tinggal lansia masih banyak pohon-pohonan yang

mana membuat lansia menghirup udara segar setiap pagi tanpa terkena polusi

udara.

Untuk pertanyaan nomor 12, apakah lansia memiliki cukup uang untuk

memenuhi kebutuhannya, sebanyak 50.8% lansia menjawab sedang, dari data

demografi , sebanyak 32 responden (49.2%) memiliki pekerjaan sebagai petani

dan tingkat pendidikan lansia rendah sehingga penghasilan yang diperoleh hanya

cukup untuk memenuhi kebutuhan minimal kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai

dengan penelitian Suhartini (2008) yang menemukan lansia kondisi ekonomi

kurang, disebabkan kondisi kesehatan lansia sangat buruk sehingga tidak mampu

lagi bekerja.

Untuk pertanyaan nomor 13, seberapa jauh ketersediaan informasi bagi

kehidupan lansia dari hari kehari, sebanyak 55.4% lansia menjawab sedang.

Menurut Kuntjoro (2002) bahwasanya pada lansia kesempatan untuk

memperoleh informasi baru justru terbuka sangat lebar, karena waktu

senggangnya relatif banyak. Bagi lansia adanya informasi baru berarti

menstimulasi fungsi otak kognitifnya, fungsi afektifnya dan fungsi psikomotornya

yang membuat syaraf-syaraf otaknya tetap berfungsi secara normal.

Untuk pertanyaan nomor 23, seberapa puaskah lansia dengan kondisi

tempat lansia tinggal saat ini, sebanyak 58.5% lansia menjawab biasa-biasa saja.

Dari data yang didapat dan fakta yang ditemukan bahwa lansia memiliki tempat

tinggal dengan akses pada layanan kesehatan, sebanyak 49.2 lansia menjawab

biasa-biasa saja. Hal ini sesuai dengan yang dicanangkan pemerintah dalam

Perpu tentang lanjut usia UU nomor 13 tahun 1998, yaitu memperoleh pelayanan

kesehatan pada sarana kesehatan pemerintah.

Untuk pertanyaan nomor 25, seberapa puaskah lansia dengan transportasi

yang harus lansia jalani, sebanyak 55.4% lansia menjawab biasa-biasa saja. Hal

ini sesuai dengan dicanangkan pemerintah dalam Perpu tentang lanjut usia UU

nomor 13 tahun 1998, yaitu penyediaan aksesbilitas lanjut usia pada bangunan umum, jalan umum dan angkutan umum.

BAB 6

Dokumen terkait