• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENGEMBANGAN

4.1 Hasil Data Uji Coba

4.1.8 Draf Produk Akhir Modifikasi “Tembak Kaleng”

Draf produk akhir modifikasi permainan “Tembak Kaleng” berdasarkan revisi akhir dapat dirumuskan sebagai berikut.

4.1.8.1Sarana dan Prasana Permainan “Tembak Kaleng”

4.1.8.1.1 Lapangan

Lapangan berbentuk persegi dengan ukuran 15m x 15m, jarak tembak dengan kaleng 3m. Selain itu juga terdapat area petugas penata kaleng tidak boleh keluar dari kotak dengan ukuran 25m2.

Keterangan: H : Home 1 : Base 1 2 : Base 2 3 : Base 3 K : Susunan kaleng

A : Area pemain penata kaleng : Jarak Tembak kaleng

4.1.8.1.2 Peralatan Permainan

1) Bola yang digunakan dalam permainan ini adalah bola tonis. Bola tonis digunakan dalam permainan ini karena memiliki pantulan yang tidak terlalu keras, sehingga bola tidak liar pada saat dipakai bermain “Tembak Kaleng”. 2) Kaleng yang digunakan dalam permainan ini adalah kaleng bekas susu kental

manis dengan jumlah 4 kaleng.

3) Base plate Permainan ini menggunakan Base plate yang terbuat dari kardus berbentuk persegi yang bagian tepinya dibalut dengan tape hitam, baik iti Home Base, Base 1, 2 dan 3.

4.1.8.2Peraturan Permainan “Tembak Kaleng”

1) Cara memulai permainan, pemain dibagi menjadi 2 tim, masing0masing tim terdiri dari 8 sampai 10 orang. Pemain penyerang menentukan urutan pelempar kaleng. Sedangkan pemain bertahan menentukan posisi penjaga. Sedangkan pemain bertahan bertugas menjaga daerah dengan rincian satu orang bertugas menata kaleng dan yang lain bertugas mematikan lawan dengan bola. Seorang penyerang harus bisa menjatuhkan kaleng maksimal dengan 3 kali percobaan, apa bila lebih dari 3 kali pemain tersebut mati/out

karena terkena strike out. Setelah berhasil merubuhkan susunan kaleng, seorang pemain minimal harus menginjakkan kaki di Base pertama sebelum kaleng tersusun kembali. Dalam satu Base hanya diperbolaehkan ditempati oleh seorang pemain, jika terdapat 2 pemain atau lebih pemain tersebut boleh dimatikan.

2) Cara mematikan pemain penyerang/visit, strike out terjadi apabila seorang pemain menyerang tidak dapat menjatuhkan kaleng setelah percobaan ke-3. Khusus untuk Base pertama, apabila pemain menyerang tidak dapat menyentuhkan kaki di Base pertama setelah kaleng tersusun kembali pemain tersebut langsung dinyatakan out/ mati. Mematikan penyerang menggunakan teknik ini dilakukan dengan cara menyentuhkan bola ditubuh pemain menyerang dengan catatan pemain tersebut tidak menginjak Base dan apabila pemain bertahan melemparkan bola sehingga mengenai pelari dianggap pelanggaran, maka pelari tersebut mendapatkan hadiah free walk atau jalan bebas ke Base berikutnya.

3) Cara mencetak angka dalam permainan “Tembak Kaleng”, seorang pemain mendapatkan 2 poin jika bisa menruntuhkan kaleng, ditambah 2 poin jika berhasil sampai di Base pertama, 2 poin di Base ke-2, 2 point di Base ke-3 dan 2 poin tagi jika berhasil sampai di Home Base. Seorang pememain bisa memperoleh 10 poin jika berhasil menjatuhkan kaleng kemudian berlari dari Home Base menuju Base 1, 2, 3, dan kembali ke Home Base.

4) Cara memenangkan pertandingan, suatu tim dapat memenangkan pertandingan apabila mencetak skor lebih banyak dari tim lawan.

5) Wasit terdiri dari 2 orang, wasit pertama berada di dekat kaleng, wasit kedua berada di dekat Base pertama. Tugas wasit pertama adalah meniup peluit ketika kaleng sudah tertata sehingga menentukan pelari yang safe ataupun yang out, selain itu wasit pertama juga bertugas menghentikan pertandingan.Wasit kedua bertugas mengamati pelari yang menuju Base pertama, jika tiba di Base pertama sebelum peluit dibunyikan wasit pertama maka pelari dinyatakan safe. Sebaliknya apabila pelari tiba di Base sesudah peluit maka pelari tersebut dinyatakan out.

4.2 Pembahasan

Sesuai dengan kompetensi dasar pada materi permainan bola kecil khususnya materi bola kecil bagi siswa kelas VIII SMP N 2 Patebon Kabupaten Kendal, disebutkan bahwa siswa dapat mempraktikkan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola kecil lanjutan dengan kombinasi yang baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan. Kenyataan yang ada dalam proses pembelajaran permainan bola kecil, di Sekolah Menengah Pertama seperti halnya di SMP N 2 Patebon belum pernah diajarkan karena terbentur dengan sarana prasarana yang tersedia di sekolah yang tidak memadai sehingga banyak guru penjasorkes yang tidak menyampaikan materi permainan bola kecilkepada siswa.

Penyampaian materi permainan bola kecil yang kepada siswa Sekolah Menengah Pertama sebenarnya tetap dapat dilakukan walau ketersediaan sarana prasarana di sekolah tidak memadai dengan melakukan berbagai modifikasi untuk

sarana prasarananya menyesuaikan sarana prasarana yang telah ada disekolah dan menyederhanakan peraturannya.

Untuk menjawab permasalahan yang ada dalam pembelajaran permainan bola kecil bagi siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII SMP N 2 Patebon Kabupaten Kendal tersebut maka dalam penelitian ini dikembangkandan diujicobakan produk modifikasi permainan “Tembak Kaleng” yang dalam penyusunannya memperhatikan ketersediaan sarana prasarana yang ada di sekolah dan karakteristik siswa. Adapun hal-hal yang dimodifikasi tersebut diantaranya sarana prasarana seperti lapangan, penggunaan bola tonis, penggunaan susunan kaleng untuk memulai permainan dan Base plate. Selain modifikasi dari sarana dan prasarana, peraturan rounders yang sebenarnya juga dimodifikasi sesuai dengan karakteristik permainan “Tembak Kaleng”.

Berbagai modifikasi yang dilakukan dalam permainan “Tembak Kaleng” dengan mempertimbangkan aspek ketersediaan fasilitas yang dimiliki sekolah dan pertumbuhan serta perkembangan fisik siswa tersebut ternyata mampu membawa perubahan dalam pelaksanaan pembelajaran permainan bola kecil pada siswa di mana berdasarkan hasil pengisian angket oleh siswa saat dilakukan uji coba lapangan diperoleh persentase skor tanggapan siswa secara umum dari seluruh aspek yaitu psikomotor, kognitif dan afektif masuk dalam kategori baik.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa produk modifikasi permainan “Tembak Kaleng” yang telah dibuat layak digunakan untuk sebagai alternatif variasi permainan bola kecil dalam pembelajaran Penjasorkes bagi siswa kelas SMP N 2 Patebon Kabupaten Kendal.

Dokumen terkait