• Tidak ada hasil yang ditemukan

X3.1 Tingkat Dukungan Ekonomi

X3.2 Tingkat Dukungan Sosial

Keterangan : berhubungan

17

PENDEKATAN LAPANGAN

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei dan termasuk jenis penelitian penjelasan (explanatory research) yang menjelasakan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis (Effendi dan Tukiran 2012). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif yang sifatnya saling melengkapi. Effendi dan Tukiran (2012) menyatakan bahwa usaha penambahan informasi kualitatif pada data kuantitatif bermanfaat untuk memperoleh data yang lebih akurat dan sahih mengenai fenomena sosial yang diteliti.

Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di enam desa yaitu Desa Tegalontar, Desa Sragi, Desa Purwodadi, Desa Kedungjaran, Desa Gebangkerep, dan Desa Bulaksari, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Lampiran 1). Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan beberapa alasan, yaitu: sebanyak enam desa tersebut merupakan desa di mana terdapat kelompok tani yang mendapat penyuluhan promosi dari perusahan produsen padi hibrida MAPAN P- 05, Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dengan produksi beras tertinggi di Kabupaten Pekalongan dan sedang gencar menggalakkan kegiatan peningkatan produksi padi melalui penanaman benih hibrida, serta sebagian besar rumahtangga di Kecamatan Sragi merupakan rumahtangga petani.

Waktu penelitian di lapangan dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2016. Selama pengambilan data berlangsung, peneliti tinggal bersama obyek penelitian di lapangan dalam jangka waktu 20 hari. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui lokasi penelitian dengan baik, menciptakan hubungan sosial yang dekat dengan obyek penelitian, dan mendapat data yang lebih lengkap dan valid.

Tenik Penentuan Informan dan Responden

Subjek penelitian adalah 29 orang petani adopter dan 31 orang petani non adopter yang dipilih secara acak. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK), Petugas Penyuluh Lapangan, Ketua Kelompok Tani yang mengetahui mengenai proses pengenalan dan penerapan varietas padi hibrida MAPAN P-05, dan responden terpilih (pada kasus petani lapisan atas yang tidak mengadopsi, petani lapisan bawah yang mengadopsi, petani yang memutuskan melanjutkan adopsi, petani yang memutuskan berhenti mengadopsi, petani yang tetap menolak, dan petani yang mengadopsi kemudian) yang dipilih secara sengaja atau purposive.

Kerangka contoh atau sampling frame yang merupakan populasi sasaran penelitian diperlukan untuk memperoleh responden (Lampiran 2 dan Lampiran 3). Populasi sasaran adalah petani yang tercatat sebagai anggota kelompok tani di enam desa yang mendapat penyuluhan promosi dari produsen padi hibrida MAPAN P-05 dan/atau mengikuti sosialisasi saat musyawarah tanam musim tanam I tahun 2016 sebanyak 517 petani (Desa Bulaksari sebanyak 151 petani, Desa Kedungjaran

18

sebanyak 67 petani, Desa Gebangkerep sebanyak 97 petani, Desa Purwodadi sebanyak 95 petani, Desa Tegalontar sebanyak 75 petani, dan Kelurahan Sragi sebanyak 32 petani). Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu. Pemilihan sampel dilakukan secara acak terstratifikasi tidak proporsional (unproportional stratified random sampling) karena populasi tidak homogen, terdiri dari dua sub populasi yaitu sub populasi petani penerap padi hibrida MAPAN P-05 dan petani non penerap padi hibrida MAPAN P-05 dan perbandingan jumlah yang tidak seimbang antara dua sub-populasi tersebut.

Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 60 petani. Banyaknya sampel yang diambil didasarkan pada teknik analisis data yang dilakukan dan jumlah stratum. Menurut Efendi dan Tukiran (2012) bila data dianalisis dengan teknik korelasi, maka jumlah sampel yang diambil minimal 30 kasus. Jika responden terdiri dari beberapa kelompok, maka setiap kelompok diambil sebanyak 30 sampel. Banyaknya stratum dalam penelitian yaitu 2 stratum, oleh sebab itu jumlah responden dalam penelitian sebanyak 60 sampel. Adapun rincian responden yang diambil dari dua sub populasi adalah sebagai berikut:

1. Petani penerap padi hibrida MAPAN P-05 sebanyak 29 petani, (dilakukan secara sensus karena merupakan jumlah seluruh petani penerap yang tersebar di enam desa).

2. Petani non penerap padi hibrida MAPAN P-05 sebanyak 31 petani. Angka 31 didapat dari jumlah total responden dikurangi jumlah total petani penerap (60

– 29 = 31). Sebanyak 31 responden tersebut diambil secara acak proporsional dari 517 petani non penerap yang tersebar di enam desa.

Perhitungan penarikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.

No. Desa Jumlah petani

anggota Poktan Petani Penerap Petani non penerap (a)

Jumlah sampel petani non penerap (a/b x 31) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bulaksari Kedungjaran Gebangkerep Purwodadi Tegalontar Sragi 151 67 97 95 75 32 5 1 7 6 3 7 146 66 90 89 72 25 9 4 6 5 5 2 Total 517 29 486 (b) 31

Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik petani, persepsi petani terhadap karakteristik inovasi, faktor dukungan eksternal, dan keputusan inovasi yang dilakukan oleh petani. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan pengambilan data langsung di lapangan melalui instrumen kuesioner dan wawancara mendalam kepada responden dan informan (Lampiran 4 dan Lampiran 5). Wawancara mendalam kepada responden terpilih dan informan berdasarkan panduan pertanyaan yang telah disiapkan. Wawancara tersebut digunakan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan Tabel 1 Perhitungan penarikan sampel penelitian faktor-faktor yang

berhubungan dengan pengambilan keputusan adopsi inovasi budidaya padi hibrida MAPAN P-05 oleh petani

19 faktor persepsi karakteristik inovasi, karakteristik petani, dan dukungan faktor eksternal dengan pengambilan keputusan inovasi padi hibrida MAPAN P-05. Kebutuhan data, jenis data, dan sumber data lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Data sekunder dihimpun guna mendukung data primer. Adapun data sekunder yang dihimpun meliputi daftar petani yang tergabung dalam kelompok tani, riwayat penggunaan benih hibrida, dan data monografi desa. Data dikumpulkan dari dokumen-dokumen tertulis di Kantor Balai Penyuluhan Kecamatan, Kantor Kecamatan, Kantor Desa, dan sumber dari internet.

Salah satu instrumen pengambilan data primer yaitu kuesioner. Agar mendapatkan hasil yang tepat, kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas konstruk. Uji validitas konstruk yaitu uji validitas dengan cara menyusun tolak ukur operasional dari suatu kerangka konsep dan teori (Effendi dan Tukiran 2012). Langkah-langkah yang dilakukan yaitu, membuat tolak ukur berdasarkan kerangka konsep hasil kajian pustaka, berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan berbagai pihak yang dianggap menguasai materi, membuat kuesioner penelitian, dan menetapkan lokasi uji. Instrumen ini telah diuji pada sepuluh petani non-responden yang memiliki karakteristik hampir sama dengan responden di Desa Sragi. Hasil jawaban pengujian kuesioner diuji reliabilitasnya menggunakan uji Cronbach’s Alpha dengan bantuan perangkat lunak SPSS for Windows 22.0. Kuesioner dinyatakan valid dan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6. Hasil uji

Tabel 2 Kebutuhan data penelitian

Kebutuhan Data Jenis Data Metode Pengumpulan

Data Pr Sk Kn Kl

Karakteristik responden v v Kuesioner

Persepsi petani terhadap padi hibrida MAPAN P-05 v v Kuesioner, wawancara mendalam Dukungan Faktor Ketersediaan saprodi v v Kuesioner, data BPK Eksternal Peranan penyuluh v v v Kuesioner, wawancara mendalam Sarana pemasaran v v Kuesioner, data BPK Dukungan sosial v v v Kuesioner, wawancara mendalam Keputusan penggunaan benih

hibrida MAPAN P-05

v v Kuesioner, wawancara

mendalam Sejarah penggunaan benih

hibrida di Kecamatan Sragi

v v v Wawancara mendalam, data BPK

Monografi desa v v Data desa

Daftar nama dan jumlah petani

v v Data BPK

Keterangan:

Pr: Primer Kn: Kuantitatif

20

reliabilitas kuesioner menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha kuesioner yaitu 0,962 (Lampiran 6), artinya kuesioner penelitian ini memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi.

Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang berkaitan dengan topik penelitian dan pihak-pihak yang berkaitan dengan lokasi penelitian, seperti profil dan data monografi Desa Tegalontar, Desa Sragi, Desa Purwodadi, Desa Kedungjaran, Desa Gebangkerep, dan Desa Bulaksari, literatur berupa penelitian terdahulu tentang topik pengambilan keputusan inovasi (skripsi, disertasi, dan tesis), publikasi (jurnal, artikel ilmiah, atau seminar) serta buku.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini mempunyai dua jenis data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Pengolahan dan analisis data kuantitatif menggunakan aplikasi Microsoft Excell 2013 dan SPSS 22.0. Aplikasi Microsoft Excell 2013 digunakan untuk membuat tabel frekuensi. Tabel frekuensi berfungsi untuk melihat data responden berdasarkan masing-masing variabel secara tunggal. Aplikasi SPSS 22.0 digunakan untuk membantu dalam uji statistik yaitu uji korelasi Rank Spearman. Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar dua variabel yang berskala minimal ordinal dan tidak menentukan prasyarat data terdistribusi normal.

Uji korelasi Rank Spearman dilakukan untuk melihat korelasi antara variabel independen dalam tingkat persepsi karakteristik benih padi hibrida MAPAN P-05, karakteristik petani, dan dukungan faktor eksternal dengan pengambilan keputusan inovasi padi hibrida MAPAN P-05. Cara yang dilakukan adalah dengan menjumlahkan skor indikator pada setiap variabel untuk mendapat skor total variabel. Skor total variabel (x dan y) yang diperoleh kemudian dirangking (rx dan ry). Perhitungan data dibantu dengan perangkat lunak Microsoft Excell 2013 kemudian dilakukan pengujian statistik menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22.0. Setelah didapat tabel hasil analisis, nilai korelasi Spearman hitung (rs) dibandingkan dengan nilai korelasi Spearman tabel (rs tabel). Jika rs > rs tabel, maka tolak H0 dan terima H1 begitupun sebaliknya.

Data kualitatif berupa informasi mengenai peranan penyuluh, dukungan lingkungan sosial, sejarah penggunaan benih hibrida, dan monografi desa dianalisis melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Pertama ialah proses reduksi data dimulai dari proses pemilihan, penyederhanaan, abstraksi, hingga transformasi data hasil wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Tujuan dari reduksi data ini ialah untuk mempertajam, menggolongkan, mengarahkan, dan membuang data yang tidak perlu. Kedua ialah penyajian data yang berupa menyusun segala informasi dan data yang diperoleh menjadi serangkaian kata-kata yang mudah dibaca. Data kualitatif disajikan dalam narasi, diagram, dan matriks. Verifikasi adalah langkah terakhir yang merupakan penarikan kesimpulan dari hasil yang telah diolah pada tahap reduksi.

Guna mengurangi kemungkinan salah interpretasi, digunakan beragam prosedur yang disebut triangulasi. Triangulasi data dilakukan untuk mengklarifikasi atau membandingkan data atau informasi kuantitatif maupun kualitatif yang berasal dari sumber informasi dan cara pengumpulan data yang berbeda

.

Data kualitatif berfungsi untuk menguatkan analisis data-data kuantitatif melalui penjelasan alasan-alasan yang tidak terekam dalam kuesioner.

21 Definisi Operasional

Definisi operasional setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 3.

Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran

Pengelompokan Data

Skala Data X1 Karakteristik Petani

X1.1 Umur Lama hidup responden dari lahir sampai dengan waktu wawancara diukur dalam satuan tahun.

Dihitung mulai dari tahun kelahiran responden. 1. Dewasa awal 2. Dewasa menengah 3. Dewasa akhir Rasio X1.2 Tingkat pendidikan Jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh responden. Dihitung berdasarkan strata pendidikan formal terakhir yang ditamatkan. 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Rasio X1.3 Tingkat pendapatan

Hasil kotor yang diperoleh setiap musim panen. Dikategorikan berdasar data emik dalam rupiah. (Rp/MT) 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Rasio X1.4 Lama berusaha- tani Lamanya petani menjalankan usahatani hingga wawancara dilakukan Dikategorikan berdasar data emik. 1. Baru 2. Menengah 3. Lama Rasio X1.5 Luas lahan yang diusahakan

Area sawah yang digarap atau diusahakan oleh petani. Luasan lahan yang digarap dalam hektar (ha). Dikategorikan berdasar data emik 1. Sempit 2. Sedang 3. Luas Rasio X1.6 Tingkat keberanian beresiko

Derajat di mana individu mampu mengambil kesempatan yang belum nyata kepastian hasil akhirnya. Tingkat keberanian beresiko diukur dengan sikap individu untuk menerima hal baru yang diukur dari durasi pengambilan keputusan untuk mengadopsi, sikap terhadap hal baru,

frekuensi mencoba inovasi baru pada 10 tahun terakhir, dan sikap rasionalitas.

Diukur berdasarakan skor total yang diperoleh.

1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi

Rasio

22

Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Pengelompokan data Skala Data X1.7 Tingkat kekosmopolit- an

Upaya untuk mencari informasi yang dibutuhkan mengenai budidaya padi hibrida MAPAN P-05 baik ke dalam maupun ke luar sistem sosialnya yang diukur dari banyaknya jaringan yang dimiliki dan tingkat akses terhadap jaringan yang dimiliki, dan tingkat keterdedahan media massa. Dihitung dan dikategotikan berdasarkan banyaknya sumber informasi yang dimiliki responden dan tingkat akses selama satu musim tanam. 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Rasio X1.8 Tingkat kepemimpinan pendapat

Derajat di mana seorang individu dapat mempe- ngaruhi sikap atau peri- laku seseorang yang sesuai dengan yang diinginkan. Diukur dan dikategorikan berdasarkan posisi individu dalam kelembagaan tani, keterlibatan dalam musyawarah, frekuensi menyatakan pendapat, dan tingkat pengaruh pendapat terhadap forum. 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Rasio

X2 Tingkat Persepsi terhadap karakteristik budidaya padi hibrida MAPAN P-05

Dokumen terkait