• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Minat Menjadi Guru

3. Dukungan Sosial Orang Tua

Dukungan sosial menurut Gottlieb (Navrida Tyoristi, 2015: 16) adalah informasi verbal dan non verbal, saran, bantuan yang nyata yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subyek atau berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimaannya. Dalam hal ini, orang yang memperoleh dukungan sosial secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya.

Sarafino (1990) yang mengatakan bahwa adanya dukungan sosial berarti adanya penerimaan dari orang tua atau sekelompok orang tua terhadap terhadap induvidu yang menimbulkan persepsi dalam dirinya bahwa ia disayangi, diperhatikan, dihargai, dan ditolong. Selanjutnya Taylor (2003) mengatakan bahwa dukungan sosial merupakan bentuk pemberian informasi serta merasa dirinya dicintai dan diperhatikan terhormat dan dihargai.

Kesimpulan dari makna dukungan sosial yang dikemukan oleh para pakar di atas adalah dukungan sosial merupakan bantuan nyata yang diberikan oleh orang-orang yang akrab semisal dalam penelitian ini adalah orang-orang tua terhadap induvidu (mahasiswa) yang akan menimbulkan persepsi dalam diri induvidu yaitu rasa bahwa dia disayangi, diperhatikan, dihargai, ditolong, dicintai, dan dibimbing. Dalam hal ini orang yang yang memperoleh dukungan sosial secara emosional merasa lega karena

mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya. Adapun jenis dukungan sosial adalah sebagai berikut :

a. Reliable alliance (Hubungan yang dapat diandalkan)

Pengetahuan yang dimiliki induvidu bahwa induvidu dapat mengandalkan bantuan yang nyata dibutuhkan, induvidu yang menerima bantuan ini akan merasa tenang karena induvidu menyadari adanya orang yang dapat diandalkan unruk menolong bila induvidu mengalami kesulitan.

b. Guidance (Bimbingan)

Dukungan sosial berupa nasehat dan informasi dari sumber yang dapat dipercaya.

c. Reassurance of worth ( Adanya Pengakuan)

Dukungan sosial ini berbentuk pengakuan atau penghargaan terhadap kemampuan dan kualitas individu, dukungan ini akan membuat induvidu merasa dihargai dan diterma, misalnya memberikan pujian kepada induvidu karena telah melakukan sesuatu yang baik.

d. Attachment (Kedekatan emosional)

Dukungan ini berupa pengekspresian dari kasih sayang dan cinta yang diterima induvidu, yang dapat memberikan rasa aman kepada induvidu yang menerimanya, kedekatan dan memberikan rasa aman.

e. Social integration (Integrasi sosial)

Dikaitkan dengan dukungan yang dapat menimbulkan perasaan memiliki pada induvidu karena menjadi anggota di dalam kelompok dalam hal ini dapat membagi

minat, serta aktifitas sosialnya sehingga induvidu merasa dirinya dapat diterima oleh kelompok tersebut.

f. Opportunity to nurturance (kesempatan untuk mengasuh)

Dukungan ini berupa perasaan bahwa induvidu dibutuhkan oleh orang lain, jadi dalam hal ini subyek merupakan sumber dukungan bagi orang yang mendukungnya.

E. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh Self Efficacy terhadap Minat Menjadi Guru

Profesi guru merupakan pekerjaan yang berperan penting untuk mencerdaskan anak bangsa melalui proses pendidikan. Tidaklah mudah untuk menjadi guru karena memiliki tanggung jawab yang tidak hanya mengajar saja. Profesi guru perlu diawali dengan adanya minat terhadap profesi tersebut agar tercapainya keberhasilan seseorang dalam kesiapan menjadi guru yang profesional. Untuk menumbuhkan minat seseorang menjadi guru harusdiawali dengan adanya pengetahuan dan informasi, ketertarikan terhadap profesi tersebut, dan kemauan terhadap profesi tersebut. Untuk itu dalam menumbuhkan minat perlu didukung adanya self efficacy untuk meningkatkan keyakinkan diri atas kemampuannya. Bandura dalam Woolfolk (2009:219) mendefinisikan self efficacy sebagai keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk mengorganisasikan dan melaksanakan rangkaian tindakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pencapaian tertentu. Sedangkan Woolfolk (2009:219) berpendapat self efficacy merupakan keyakinan seseorang tentang kompetensi yang dimilikinya di bidang tertentu. Jadi self efficacy merupakan kepercayaan seseorang atas kemampuannya untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan.Selain kepercayan diri seseorang, faktor seperti cita-cita, semangat bekerja, tekun dan ulet juga termasuk dalam efikasi diri. Seseorang yang mempunyai keyakinan terhadap kemampuan dirinya akan berusaha dengan semangat, tekun dan ulet untuk mencapai apa yang dicita-citakannya.

Hipotesis 1: Self efficacy berpengaruh terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Univeristas Sanata Dharma.

2. Pengaruh Prestise Profesi Guru terhadap Minat menjadi Guru

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap sesuatu hal. Kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa motivasi dasar orang menjadi guru pada suatu lembaga pendidikan adalah bekerja dan memiliki kedudukan tinggi yang dihargai masyarakat. Henslin (2007:211) menyatakan bahwa seseorang biasanya memberikan prestise sangat tinggi terhadap pekerjaan yang memiliki kedudukan tinggi daripada pekerjaan lain. Pekerjaan-pekerjaan yang berada di puncak memiliki empat persamaan ciri yaitu, memberikan penghasilan lebih banyak, menuntut pendidikan yang lebih tinggi, melibatkan pemikiran lebih, dan menawarkan otonomi lebih besar (kebebasan dan kemandirian). Seharusnya profesi guru yang menggunakan pengetahuan, keterampilan, tenaga dan sebagian waktunya untuk mencerdaskan anak bangsa memiliki penghargaan yang tinggi di mata masyarakat. Kedudukan seorang guru sangat berarti dan mulia terhadap masyarakat dalam menularkan ilmu pengetahuan. Jika mahasiswa kependidikan mempunyai persepsi yang positif tentang prestise profesi guru maka hal itu akan mempengaruhi sikap

untuk menyukai profesi tersebut. Hal tersebut akan berpengaruh pula pada minatnya terhadap profesi tersebut. Profesi guru saat ini dianggap kurang bergengsi dibanding profesi lainnya seperti dokter, insinyur dan pegawai kantor lainnya. Oleh Karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin baik prestise profesi guru maka semakin tinggi pula minat mahasiswa untuk menjadi guru.

Hipotesis 2 : Prestise profesi guru berpengaruh terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

3. Pengaruh Dukungan Orang Tua terhadap Minat menjadi Guru

Dukungan orang tua merupakan wujud sikap rasa sayang yang diberikan kepada anaknya dengan memberikan perhatian, pengarahan, serta teguran bila seseorang melakukan kesalahan demi kebaikan dan kebutuhan anak tersebut. Dukungan orang tua memegang peran penting dalam memberikan pandangan mengenai nilai-nilai dalam memilih pekerjaan. Orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak. Dalam hal ini adalah menumbuhkan minat anak dalam memilih profesi yang sesuai. Sebenarnya orang tua harus memberikan semangat kepada anak, dalam hal ini adalah mahasiswa untuk memilih pekerjaan sesuai dengan keinginan dan kemampuan individu. Dengan adanya perhatian, nasehat dan dukungan orang tua maka minat mahasiswa menjadi guru dapat meningkat.Karena mahasiswa merasa diperhatikan sehingga mempunyai semangat dan tanggung jawab untuk mewujudkan minat dan keinginan orang-orang

yang telah mendukungnya. Selain itu orang tua harus memahami minat anak sejak dini agar seorang anak dapat mewujudkan minatnya dengan baik dan tanpa paksaan. Hipotesis 3 : Dukungan orang tua berpengaruh terhadap Minat Menjadi Guru

pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Pengaruh Self Efficacy, Prestise Profesi Guru dan Dukungan Orang Tua terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Minat menjadi guru adalah ketertarikan seseorang terhadap profesi guru yang ditunjukkan dengan adanya perasaan senang dan perhatian yang lebih terhadap profesi guru dan memiliki keahlian di bidangnya.Self efficacy, prestise profesi guru dan dukungan orang tua adalah tiga faktor yang penting dalam meningkatkan minat seseorang menjadi guru. Ketiga hal tersebut dimungkinkan dapat mempengaruhi minat seseorang menjadi guru.

Mahasiswa yang memiliki keyakinan diri yang tinggi akan berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dengan sungguh-sungguh dalam mempelajari atau melakoni hal-hal yang berhubungan dengan bidang yang sedang diampuh. Tentu hal ini berpengaruh secara otomatis terhadap minatnya. Prestise terhadap pekerjaan dan dukungan orang tua merupakan faktor yang selalu beriringan dengan self efficacy. Keyakinan terhadap kemampuan diri tentu juga diawali dengan pandangan mahasiswa terhadap prestise profesi guru sebelum menentukan pilihannya. Hal ini akan membuat mahasiswa harus mempertimbangkan pilihannya dengan sebaik

mungkin. Peran dukungan orang tua sangat dibutuhkan. Orang tua memiliki dampak yang besar terhadap pilihan anaknya dari segi pendidikan maupun jenis pekerjaan yang dipilih, di mana informasi atau pengarahan dari orang tua akan menimbulkan persepsi atau motivasi untuk melakukan tindakan sesuai dengan apa yang didapat dari orang tua dan akan disesuaikan dengan harapan anak maupun orang tua.

Dalam kaitannya dengan minat menjadi guru, mahasiswa yang memiliki self efficacy yang kuat, pandangan yang baik terhadap prestise profesi guru dan dukungan orang tua yang tinggi dimungkinkan akan berpengaruh terhdap meningkatnya minat menjadi guru.

Hipotesis 4 : Self efficacy, prestise profesi guru dan Dukungan orang tua berpengaruh terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

Untuk lebih jelasnya kerangka berfikir dapat digambarkan seperti bagan di bawah ini: H1 H2 H3 H4

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Self Efficacy (X1) Prestise Profesi Guru (X2) Dukungan Orang Tua (X3) Minat Menjadi Guru (Y)

42

Dokumen terkait