• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Minat Menjadi Guru

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Menurut Hurlock (2010:144) faktor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang terhadap suatu profesi antara lain

a. Sikap Orang Tua

Pemberian dukungan dan semangat terhadap anak untuk memilih pekerjaan sesuai dengan keinginan induvidu maupun orang tua. Orang tua juga dapat menganjurkan anaknya untuk menghindari pekerjaan tertentu karena dianggap tidak menguntungkan

b. Pekerjaan Bergengsi

Sudah sejak kecil seseorang menemukan bahwa pekerjaan mempunyai tingkat prestise. Misalnya pekerjaan kantor jauh lebih bergengsi dari pekerjaan di pabrik. c. Kekaguman pada Seseorang

Seseorang mengembangkan sikap positif terhadap pekerjaan orang yang dikagumi atau dipuja, misalnya guru, pemimpin masyarakat atau orang yang ternama di media masyarakat.

d. Kemampuan dan Minat

Kemampuan fisik dan kecerdasan sesorang, minat dan kepribadiannya memegang peranan penting dalam sikap mereka terhadap berbagi pekerjaan.

Laki-laki akan lebih tertarik dengan pekrjaan yang sesuai jenis kelaminnya dan perempuan mempunya sikap yang lebih positif terhadap pekerjaan yang dianggap

“pekerjaan wanita” daripada terhadap “pekerjaan pria”.

f. Stereotip Budaya

Ketika seseorang belajar mengenai berbagi pekerjaan mereka juga belajar tentang stereotip budayayang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

g. Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi dengan orang dari berbagai profesi mewarnai sikap seseorang terhadap profesi tersebut.

Sebenarnya cukup banyak faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat terhadap pekerjaan, namun secara garis besar menurut Shaleh dan Wahab (2004:263) dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu dari dalam diri induvidu yang bersangkutan (bobot, umur, jenis, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian) dan yang berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sedangkan Crow and crow (Shaleh dan Wahab, 2005:264), berpendapat ada tiga faktor yang mempengaruhi timbulnya minat yaitu

a. Dorongan dari dalam diri induvidu, misalnya dorongan makan dan ingin tahu. b. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk

melakukan suatu aktivitas tertentu.

c. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang berat dengan emosi. Dari ketiga faktor tersebut dapat dijelaskan bahwa minat dipengaruhi dorongan dari dalam diri induvidu yang dapat membangkitkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang hendak dicapai. Selain itu minat dapat dipengaruhi motif sosial yang

berupa penghargaan. Misalnya minat seseorang untuk belajar atau menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapat penghargaan dari masyarakat, karena seseorang yang memilki pengetahuan yang cukup luas akan mendapatkan kedudukan yang tinggi dan dihargai masyarakat. Yang terakhir adalah faktor emosional yang berkaitan dengan emosi atau perasaan. Misalnya jika seseorang memperoleh kesuksesan pada aktivitas maka akan menimbulkan perasaan senang dan hal tersebut memperkuat minat terhadap aktivitas tersebut. Karena kepribadian orang itu kompleks, maka timbulnya minat tidak berdiri sendiri, melainkan satu perpaduan dari ketiga faktor tersebut.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, faktor yang mempengaruhi minat menjadi guru dalam penelitian ini adalah self efficacy, prestise profesi guru dan dukungan orang tua.

4. Minat Menjadi Guru

Menurut Usman (2013:5) guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Profesi ini tidak dapat dikerjakan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru walaupun kenyataannya masih ada yang dilakukan oleh orang di luar kependidikan. Dalam UU No. 14 tahun 2005 pasal 1 dijelaskan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya dalam pasal 2 dijelaskan bahwa guru mempunyai 27 kedudukan sebagai tenaga

profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS dijelaskan bahwa guru adalah pendidik, yakni tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Dengan kata lain guru merupakan seseorang yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan dalam masyarakat. Selain itu guru memiliki jabatan profesional dan memberikan layanan ahli yang menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademik dan pedagogis maupun secara profesional dapat diterima oleh pihak tempat pendidik bertugas, baik penerima jasa layanan secara langsung maupun pihak lain terhadapsiapa pendidik bertanggung jawab. Untuk menjadi guru dibutuhkan keahlian khusus, maka harus lulus pendidikan keguruan atau pendidikan profesi dan ujian sertifikasi, baik ujian tertulis, kinerja maupun portofolio. Seorang guru juga dituntut untuk mempunyai profesionalitas dalam menjalankan tugasnya sedangkan pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik.Profesionalitas guru dimaksudkan untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Minat menjadi guru adalah ketertarikan seseorang terhadap profesi guru yang ditunjukkan dengan adanyaperasaan senang dan perhatian yang lebih terhadap profesi guru dan memiliki keahlian di bidangnya. Perasaan senang terhadap profesi guru tersebut tumbuh dari dalam diri seseorang tanpa ada orang lain yang menyuruh. Elemen minat menjadi guru bisa dimulai dengan mengenal pengetahuan dan informasi mengenai profesi guru, perasaan senang dan ketertarikan terhadap profesi guru, perhatian yang lebih besar terhadap profesi guru serta kemauan dan hasrat untuk menjadi guru. Maka dapat disimpulkan minat menjadi guru dapat diukur melalui indikator antara lain kognisi (mengenal yaitu dengan adanya pengetahuan dan informasi yang memadai), emosi (adanya perasaan senang dan ketertarikan), serta konasi (adanya kemauan dan hasrat untuk berkehendak menjadi guru).

B. Self Efficacy

Dokumen terkait