• Tidak ada hasil yang ditemukan

Guru dalam Perahu

Perahu berkisah t ent ang seorang guru yang akan m engunj ungi m urid- m uridnya yang ada di w ilayah seberang danau. Sebuah danau bukan alam i m elain k an dan au bu at an yan g t elah m enenggelam kan sej um lah desa. Air danau makin meninggi./Entah sudah berapa desa yang tenggelam di sini. Apakah desa yang t enggelam a d a l a h h a r g a y a n g h a r u s d i b a y a r d e m i pem ban gu n an ? Bagaim an a m u n gk in sebu ah pem bangunan sekaligus m enim bulkan penderit aan bagi orang at au m asyarakat yang t anah dan hart a m iliknya m enj adi bagian yang digunakan unt uk pem bangunan it u? Adakah bant uan yang dapat diharapkan dari pihak yang bert anggung j awab at as pem bangunan t ersebut ? Di sinilah Pak Guru m em ainkan perannya.

Bapak Guru it u penam pilannya m engenakan

caping dan sarungnya. Pakaian it u biasanya lebih dilekat kan pada para pet ani, bukannya guru. Pak Guru it u t idak m engenakan pakaian celana panj ang dan hem . Siapa orang it u? Joko Pinurbo t idak m enyebut nya. Tidak t erkuak apakah ia m em ang guru, at au seorang anggot a m asyarakat yang punya perhat ian kepada anak- anak? Apakah dia punya sert ifikat unt uk m endidik at au t idak, t idak j elas. Yang j elas, ia dat ang m em bawa buku tulis dan pinsil, ia mendongeng dengan jenaka yang dirindukan oleh m urid- m uridnya.

Sarana yang digunakan Pak Guru adalah pinsil, buku t ulis, dan dongeng. Dalam sej arah budaya kom unikasi, dongeng adalah ekspresi

kom unikasi dari m asyarakat budaya lisan. Pinsil dan buku t ulis adalah sarana ket ika m asyarakat t elah m engenal budaya t ulis, bahkan kem udian berkem bang m enj adi budaya cet ak. Pak Guru dan an ak- an ak i t u t i d ak m en g g u n ak an sar an a t eknologi inform asi dan kom unikasi canggih yang m ewarnai era kom unikasi saat ini. Dalam usaha ini Pak Guru seakan ket inggalan zam an.

Seorang guru dengan pem bawaan yang sedem ikian langsung berhadapan dengan ukuran-ukuran kem apanan sebuah inst it usi pendidikan d en g an g ed u n g sek o l ah y an g k o k o h d an perm anen. Bukannya gedung sekolah darurat yang ser b a sed er h an a. Pr oses p en d id ik an y an g m endasark an pada kurikulum yang t erum us secara j elas, sam pai dit urunkan pada sat uan acara pelaj aran dengan t uj uan um um dan khusus. Bukannya sebuah pendidikan yang tidak tertib kurikulumnya.

Pak Guru t idak m enggunakan kurikulum yang berorient asi m em bent uk pem belaj ar siap m asuk pasar t enaga kerj a, sebuah konsep link and match yang m endidik, m engaj ar dengan m elat ih ket ram pilan dan penget ahuan. Pak Guru dengan sarananya m engaj ak anak- anak m enj alani proses pendidikan unt uk m engolah kem am puan belaj ar (learning capability) - nya seh in gga ber dasar kebudayaan yang dihidupinya m ereka m enj adi g en er asi y an g m am p u m en g olah h id u p n y a berhadapan dengan perubahan zam an. I nilah konsep alt ernat if yang m enget engahkan proses

linking dan delinking. Dengan dinam ika linking dan

kem am puan unt uk berint egrasi dengan sist em nilai dari kebudayaan t ert ent u yang dim ilikinya. Pada sisi lain, m em beri kem am puan unt uk m encerna berbagai pengaruh kebudayaan yang berkem bang sekarang ini, yang sem akin erat disat ukan oleh

106

globalisasi.

Guru yang Mengatasi Relativitas

Pengalam an Pak Guru bergerak m aj u seiring berj alannya wakt u. Pak Guru memutuskan (untuk pergi) ke seberang. Sebuah keput usan yang dibuat set elah sem bahyang. Keput usan unt uk bert indak t idak m elulu didorong t uj uan prakt is, t api berdasar nilai ideal yang diyakini dan dikom unikasikan sehingga m enj adi keyakinan ber sam a. Mak a perahu Pak Guru meluncur didorong beberapa orang kam pung. Ada sebuah pengalam an t idak lancar, karena ada yang m enghalanginya unt uk sam pai ke darat an. Pak Guru mundur ke tengah, m engat ur st rat egi unut uk t idak m enyerah t erhadap rint angan. Sem ent ara menunggu, dia m enulis pesan tolong sampaikan pinsil dan buku tulis ini. kepada anak-anakku. Akhirnya Pak Guru m em ang sam pai ke t em pat t uj uan, t api dalam keadaan tak akan bangun lagi. Usaha it u bisa dianggap sia- sia, t idak sam pai t uj uan. Kandas juga ia akhirnya. Benarkah usaha pak Guru it u kandas?

A . S u p r a t i k n y a m e n u l i s k a n , Y B Mangunw ij aya lebih suka m engungkapkan konsep

107

m ewakt u, bukannya dim akan wakt u. Pengalam an dan usaha YB Mangunw ij aya yang berusaha m endidik anak- anak bangsa, generasi m uda,

adalah hidup yang t idak habis dim akan wakt u. Pen g a l a m a n i t u a d a l a h p en g a l a m a n y a n g m ewakt u, t erus berj alan, t erus dihadirkan. Kendat i Pak Guru m engungkapkan saya sudah terlatih untuk kalah, ia t idak kandas sepert i apa yang diduga. Hidup dan perj uangan pak Guru unt uk ket em u m urid- m uridnya adalah perj alanan yang m ewakt u.

D a l a m P e r a h u, J o k o P i n u r b o m em perm ainkan wakt u. Pak Guru menghitung cahaya lampu/ di kejauhan. Joko Pinurbo paham t ent ang YB Mangunw ij aya. Bagi YB Mangunw ij aya, m elam un “ adalah sebent uk m encipt a, m em buat

108

ada yang t adi belum ada.” Pada ungkapan yang sam a, Joko Pinurbo m enem pat kan t eori relat ivit as d a r i Ei n s t e i n y a n g m e n j a d i a c u a n YB Mangunw ij aya. Kecepat an cahaya yang digunakan Einst ein unt uk m enem pat kan t eori relat ivit as oleh Joko Pinurbo dit em pat kan dengan ungk apan

menghitung cahaya lampu/ di kejauhan. Dari t eori relat ivit as Einst ein, YB Mangunw ij aya m em bangun gagasan dan harapan t ent ang generasi pasca-Einst ein. Generasi yang m engat asi pengalam an relat ivit as, m anusia yang berm at ra- gat ra dalam

109

m enanggapi m asalah. Bersam a dengan penanda w a k t u y a n g l a i n , u n su r ca h a y a t e r se b u t dit em pat kan. Pada tengah malam m enj adi saat di m an a pak Gu r u m em u t u sk an u n t u k per gi.

Menjelang subuh adalah saat perahu sam pai di t uj uan. Pak Guru yang m enghit ung cahaya lam pu di kej auhan, yang m engalam i relat ivit as w akt u m em ang t idak bisa bert em u dengan m urid-m uridnya. Mereka it u anak-anak piatu. Anak- anak

piat u dari bangsa ini. Adakah para pet inggi pem erint ah, para polit isi, at au siapapun m enaruh perhat ian pada nasib m ereka? Tanah waris hak m ereka besert a hart a bendanya t elah t enggelam di dasar danau. Pak Guru t elah m engant ar m ereka berani mengarungi ... dan menyusup belantara waktu. Kehadiran Pak Guru m em bawa perubahan pada anak- anak it u. Anak- anak it u m enj adi generasi pasca- Einst ein yang t idak t erj ebak dalam kekuasaan dan uang.

Pa k Gu r u d e n g a n p e r a h u n y a t e l a h m engunj ungi anak- anak it u. Dengan pinsil, buku t u l i s d a n d o n g e n g - d o n g e n g n y a , i a t e l a h m enj adikan m ereka sebagai generasi pasca-Einst ein. Ternyat a bukan hanya it u. Pak Guru it upun ia sendiri sebuah perahu. Perahu yang dimainkan anak-anak piatu. I a kandas t idak sepert i yang diduga orang, karena hidupnya kandas,

karam ke dalam doa.

Pendidikan Masa Depan

Kegandrungan lem baga pendidikan ( t inggi) dalam penggunaan sarana t eknologi inform asi dan kom unik asi seolah m em perlihat k an sem angat t idak ingin ket inggalan zam an. Kebanggaan lem baga pendidikan ( t inggi) adalah besarnya j um lah alum ni yang dengan segera dapat t erserap di dunia kerj a. I t ulah beberapa ukuran prest asi dalam pendidikan pada era inform asi dan pasar global zam an ini. Di sisi lain, t uj uan yang m engangkat deraj at kem anusiaan pada yang t ingkat lebih t inggi dalam keadaban, pendidikan

yang “ m em anusiakan m anusia m uda” m elalui p r o s e s hominisasi d a n humanisasi b i s a t erlewat kan. I nilah yang m enj adi t ant angan bagi sivit as akadem ika Univesit as Sanat a Dharm a unt uk berproses di dalam nya.

Dalam m isinya Universit as Sanat a Dharm a dit an t an g u n t u k m en gh adir k an dir i sebagai lem baga pendidikan t inggi yang berdiri pada

khittahnya. Universit as yang m em adukan berbagai h a l u n t u k m e l e n g k a p i m a h a si sw a d e n g a n penget ahuan dan ket ram pilan sert a m enj adikan unggul di bidangnya. Menyiapkan warganegara dan calon pem im pin m asyarakat yang berkarakt er. Mem bekali dengan orient asi nilai dan int egrit as pribadi. Sat u ist ilah dalam pendidikan ignat ian adalah eloquentia perfecta. Mem bent uk orang-orang m uda m em iliki kem am puan ut uh unt uk m engungkapkan diri dengan logika dan bahasa yang fasih, dikom binasikan dengan keluasan wawasan dan orient asi nilai, sert a int egrit as pribadi yang dilengkapi kebij aksanaan. Pendidikan yang m engarah pada eloquentia perfecta dicapai m elalui proses yang m em beri perhat ian pada keseluruhan pribadi (cura personalis) , didukung oleh lingkungan yang m em beri perhat ian dan pem eliharaan pribadi set iap orang. Bagaim ana m ew uj udkan cit a- cit a t ersebut pada zam an ini? I t u m enj adi t ant angan bagi kit a bersam a. Sekian. Terim a kasih.

: Y.B.M.

Air danau makin meninggi.

Entah sudah berapa desa tenggelam di sini.

Setelah sembahyang dan menghitung cahaya lampu di kejauhan, pada tengah malam ia memutuskan pergi ke seberang. Di sana anak-anak sudah tak sabar menunggu dan ingin segera mendapat oleh-olehnya: buku tulis, pinsil

dan kisah-kisah petualangan yang biasa ia dongengkan dengan jenaka dan di gedung sekolah darurat yang tentu tidak tertib kurikulumnya.

“Hati-hati Pak Guru, hujan tampaknya segera turun,” kata orang-orang kampung yang membantu

Mendorong perahunya.

“Tenanglah,” timpalnya sambil tersenyum, “saya sudah terlatih untuk kalah.”

Meskipun agak gentar sebenarnya, ia meluncur juga bersama sarung dan capingnya.

Air danau makin meninggi.

Entah sudah berapa rumah tenggelam di sini.

Sebelum sampai di seberang, ia memutuskan mundur ke tengah. Seluruh kawasan telah dijaga aparat

dan cukup sulit mendapatkan tempat mendarat. Sambil menungggu situasi ia tiduran saja di atas perahu dan, kalau bisa, bermimpi. Menjelang subuh, perahu mendarat di tujuan. Mereka menyambut girang:

*

Terim a kasih un tuk Dr. St. Sun ardi yan g telah

m em baca draft dan m em beri tan ggapan atas n askah in i.

Di mana Roh Pendidikan Bersemayam?

1. Ahm ad Wahib, Pergolakan Pemikiran Islam. Catatan Harian Ahmad Wahib, J akarta, LP3ES, 198 1, hal. 315.

2. Ahm ad Wahib pern ah m en gen yam pen didikan di Yogyakarta pada tahun 70 -an . Dalam catatan

harian n ya, dia m em pertan yakan apakah Yogyakarta pan tas disebut kota m ahasiswa terbaik. Ukuran n ya kegairahan kegiatan m ahasiswa, pen elitian , fasilitas perpustakaan , dan perawatan lin gkun gan alam . Dia in gin m en in ggalkan Yogyakarta yan g lam ban dan tidak in spiratif. Prof. Dr. Sarton o Kartodirdjo setelah m en elusuri sejarah Yogyakarta serta kepem im pin an beberapa tokohn ya m en gun gkapkan , “... un tuk Sejarah Nasion al kita dapat ditulis den gan tin ta em as 'dari Yogyakarta m ulailah kem en an gan '.” Ahm ad Wahib, Pergolakan Pemikiran Islam. Catatan Harian Ahmad Wahib, hal. 315, 325. Sarton o Kartodirdjo, Seputar Yogyakarta dan Beberapa Tokoh Kepemimpinannya, Ceram ah dalam pem berian An ugerah H am en gkubuwon o IX, Yogyakarta, 19 Desem ber 1995, hal. 13

3. J ohn Rettalicks, Barry Coklin s, Ken n ece Coom be, (ed.), Learning Community in Education Issues, Strategies and Contexts, Lon don , Routledge 4. Richard Edwards, Changing Places? Flexibility,

Dokumen terkait