• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bayang-bayang sejarah kota pendidikan Yogyakarta: komunitas learning society - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Bayang-bayang sejarah kota pendidikan Yogyakarta: komunitas learning society - USD Repository"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Benarkah Yogyakarta merupakan kota mahasiswa terbaik di Indonesia?

Saya kira hal ini perlu diragukan.

Yogyakarta: kom un itas learning society

G. Budi Suban ar

Bayang-bayang Sejarah

Kota Pendidikan

B

a

y

a

n

g

-b

a

y

a

n

g

S

e

ja

r

a

h

K

o

ta

P

e

n

d

id

ik

a

n

Perubahan -perubahan yan g berlan gsun g di Yogyakarta tak dapat lagi un tuk m en em patkan diri dalam gam baran rom an tis. Seakan Yogyakarta m erupakan kota yan g pen uh ken yam an an den gan warn a budaya spiritual. Perubahan ritm e hidup, tin gkat kesejahteraan , dan pola kon sum si dapat terlihat dalam perjalan an waktu. Perubahan pola pem ukim an berlan gsun g di sejum lah wilayah Yogyakarta. Pola pem ilikan tan ah pertan ian m ulai bergeser sehin gga m em pen garuh i pola kehidupan petan i di sekitar Yogyakarta. P er u b a h a n wa ja h kot a d en ga n b a n ya kn ya bilboard ya n g m en cerm in kan selera kon sum si. Men jam urn ya toko-toko den gan berbagai baran g kon sum si dan saran a kom un ikasi, atau pun warn et yan g m em un gkin kan pen ggun an ya m en jelajah dun ia (m aya) tan pa berpin dah ruan gan . Itulah sejum lah gejala m aterialism e dan kapitalism e yan g tak terben dun g sebagaim an a dikuatirkan oleh sejum lah warga Yogyakarta.

Pidato Dies Natalis ke-52 Un iversitas San ata Dharm a, 22 Desem ber 20 0 7

(2)

G. Budi Subanar

Yogyakarta: komunitas

learning society

Bayang-bayang Sejarah

Kota Pendidikan

(3)

G. Budi Subanar

Yogyakarta: komunitas

learning society

Bayang-bayang Sejarah

Kota Pendidikan

Copyright : Pen erbit Un iversitas San ata Dharm a 20 0 7 Cetakan I : 8 9 hlm .; 14,8 x21 cm . No ISBN : 978 -979-10 8 8 -21-3

Desain Cover: Pius Sigit

Lay out : Pius Sigit

Pad a p er t en g ah an 2 0 0 7 , p em er in t ah I n d on esia m engeluarkan sebuah rum usan Visi I ndonesia 2030. Beberapa in dik at or dican t u m k an m en j adi acu an . Pert am a, bangsa I ndonesia m au m enem pat kan diri di ant ara lim a besar bangsa- bangsa di dunia. I ni sebuah capaian di t at a dunia int ernasional. Kedua, pencapaian pendapat an per kepala dit et apkan dengan sej um lah angka t ert ent u. Hal ini m enj adi t olok ukur t ingkat kesej ah t eraan m at erial yang dapat dihit u ng dan dij adikan pedom an. Singkat nya Visi I ndonesia 2030 t ersebut m em perlihat kan sebuah proyeksi ideal unt uk m enj adi acuan ke m ana bangsa ini m est i m elangkah ke depan.

Visi I ndonesia 2030 yang dit et apkan t elah m enj adi acuan bagi gerak kehidupan pada berbagai w ilayah di I ndonesia. Seakan m enggerakkan berbagai pihak unt uk m em andang ke depan. Belum lam a berselang, Dinas Pendidikan Propinsi Daerah I st im ew a Yogyakart a m enyelenggarakan lokakarya dengan t em a Mew uj udkan Jogj akart a sebagai Kot a Pendidikan Tahun 2020. Gerak yang m em andang ke depan t ersebut pada sat u sisi m em beri arah ke m ana akan m elangkah. Di sisi l a i n , g e r a k s e m a c a m i n i s e p e r t i n y a k u r a n g m em pert im bangkan realit a kehidupan akt ual yang dilibat i pada saat ini sert a sej arahnya.

Tem a Pidat o Dies Nat alis ke 52 Universit as Sanat a Dharm a ini perlu dit em pat kan dalam sebuah dinam ika besar usaha Universit as Sanat a Dharm a Yogyakart a unt uk m em berikan sum bangan bagi pem bent ukan m anusia seut uhnya di t engah bangsa I ndonesia yang t erus berkem bang m elalui dunia pendidikan, yang d i l i b a t i d a l a m k e h a d i r a n n y a d i t e n g a h - t e n g a h

Pengantar

(4)

Daftar Isi

Pengant ar . . . 3 1. Di Mana Roh Pendidikan Bersem ayam ? . . . 7 2. Yogyakart a sebagai I bukot a RI :

Menyediakan Kebut uhan Tenaga . . . 11 3. Pendidikan bagi Pem bent ukan Kebudayaan,

Bangsa, dan Kem anusiaan . . . 17 4. Dinam ika Mahasiswa dan Perguruan Tinggi

di Yogyakart a . . . 25 5. Perubahan dalam Dunia Global: Perlunya

Pendidikan Dalam Masyarakat . . . 35 6. St rat egi Budaya di Tengah Berbagai

Kont est asi . . . 45 7. Pot ret Kebaruan: Bencana di Mana- m ana,

Yogyakart a Menyum bang Apa? . . . 51 8. Pengem baraan dan Ket erlibat an Hidup

Melalui Dunia Pendidikan . . . 57 Cat at an Akhir . . . 67 Daft ar Pust aka . . . 85

D

m asy ar ak at Yo g y ak ar t a. Men g i n g at sal ah sat u keprihat inan t erlet ak pada kurangnya usaha unt uk m enem pat kan sej arah, t em a pem bicaraan ini berusaha m engint erpret asikan sej arah lem baga pendidikan ( t in g g i) d i Yog y ak ar t a t an p a m en in g g alk an d i n a m i k a s e j a r a h p e n d i d i k a n n a s i o n a l . Keprihat inan lain t erkait dengan gej ala yang t elah lam a dirasakan di m ana pendidikan lebih dikait kan dengan pem enuhan kebut uhan t enaga kerj a. Ket ika pem bangunan I ndonesia lebih m enekankan a s p e k e k o n o m i , d u n i a p e n d i d i k a n t i d a k m em perlihat kan konsepnya yang j elas sehingga geraknya lebih t erseret pada bidang t ersebut . Pem bahasan ini j uga berusaha m elihat dan m engangkat dinam ika pendidikan yang t um buh di dalam j ej aring yang ada di m asyarakat . Terlebih dalam era inform asi yang banyak m engandalkan penggunaan saran a t ek nologi infor m asi dan kom unikasi, sert a m asyarakat yang diwarnai oleh produksi dan konsum si im age.

Selain beberapa pert im bangan di at as, pem bahasan ini j uga m enem pat kan pendidikan yang dit uj ukan sebagai usaha pendidikan seum ur hidup bagi sem ua orang. Pendidikan ini perlu m en g g er ak k an sem u a p ih ak u n t u k t er lib at sehingga m am pu m enj angk au dan m em ber i kesem pat an pada seluruh anggot a m asyarakat . Unt uk it u, pem bahasan ini dirum uskan dalam t em a “ Dalam Bayang- bayang Sej arah Kot a Pendidikan Mem berdayakan Yogyakart a sebagai Kom unit as

(5)

Yog y ak ar t a p er n ah m en d ap at j u lu k an Kot a Pendidikan. Salah sat u fakt or yang m enj adi acuannya adalah banyaknya j um lah dan ragam nya perguruan t inggi yang ada di Yogyakart a. Dalam perkem bangannya sekarang, ket ika kot a- kot a lain j uga t elah dit um buhi sedem ikian banyak lem baga pendidikan t inggi, m asihkah Yogyakart a berhak unt uk m enyandang predikat t ersebut ? Adakah kem ungkinan lain unt uk m em aknai Yogyakart a sebagai Kot a Pendidikan dengan cara berbeda? Dalam u sah a t er sebu t per lu dik et en gah k an pert anyaan di m ana dan bagaim ana roh pendidikan berada dan bisa dit em ukan?

Komunitas Learning Society

Pem bicaraan ini berm aksud m enem pat kan Yogyakart a sebagai sebuah kom unit as pendidikan, at au dalam kerangka pikir yang lebih luas adalah m enghidupkan m asyarakat pendidikan. Ada dua ist ilah pent ing dengan m akna yang berbeda unt uk m enunj uk w ilayah pendidikan yang dibahas di sini.

Learning community m erupakan sebuah m et ode dalam pendidikan ( pem belaj aran) . Met ode t ersebut berm aksud unt uk m enj awab kebekuan proses

Di Mana

Roh Pendidikan

Bersemayam?

1

2

(6)

b e l a j a r m e n g a j a r p a d a l e m b a g a - l e m b a g a pendidikan dalam m enghadapi sit uasi yang t erus berkem bang. Tuj uan baru dirum uskan berdasar pada pandangan t ent ang pendidikan dan t ent ang m anusia. Pencapaiannya ant ara lain dilakukan dengan pem baruan pada pelaku, pola int eraksi, m ekanism e kerj a. Di dalam pelaksanaannya ada evaluasi at as keberhasilan dan kegagalannya. Sedangkan ist ilah learning society m enghadirkan d isk u r su s y an g m em b u k a cak r aw ala u n t u k m enem ukan cara m elihat berbagai kem ungkinan dinam ika pendidikan dalam sit uasi akt ual yang t erus m engalam i perubahan.

D a l a m p e m b a h a s a n i n i , Yo g y a k a r t a dit em pat kan sebagai sebuah kom unit as kesat uan hidup yan g ber upaya m em ak nai dir i dalam dinam ika learning society. Kalau pada learning community w ilayah cakupannya ada di dalam l i n g k u p l e m b a g a p e n d i d i k a n , d e n g a n m enem pat kan diri sebagai kom unit as learning society lingkungannya diperluas m elibat kan sem ua warga di seluruh w ilayah ( kot a) dalam berbagai ranah kehidupan dengan berbagai dinam ika dan pem baruannya. Dengan dem ikian pihak yang t er lib at p u n d ip er lu as, m en cak u p b er b ag ai kom ponen m asyarakat yang ada di seluruh w ilayah ( kot a) . Tem pat- t em pat yang dipakai t idak t erbat as di dalam ruang kelas, at au t em pat kuliah, m elainkan j uga ruang- ruang sosial ( kot a) . Sarana yang digunakan m eliput i berbagai ekspresi. Yang m au dicapai den gan pen didik an in i adalah m em bangun hidup bersam a sebagai m asyarakat yang saling t erhubungkan dalam m enanggapi sit uasi yang t erus berubah, dan m enggerakkannya

3

4

unt uk t urut t erlibat bersam a pada berbagai ranah kehidupan. Dalam gerak kom unit as learning society

t erkandung sebuah usaha pendidikan seum ur hidup. Dengan usaha t ersebut , kit a m em bangun m asyarakat t erdidik, yang bert um pu pada sist em m asyarakat warga yang m engakt ifkan seluruh warganya, m enj aga seluruh lingkup kehidupan yang m em ungkinkan unt uk t erus belaj ar, dan m em beri kesem pat an pada seluruh lapisan anggot a m asyarakat .

Berangkat dari Bawah

Pem bahasan ini j uga didasarkan pada usaha UNESCO yang pada 1998 m elalui sebuah kom isi m engeluar k an r um usan t ent ang em pat pilar pendidikan yang diharapkan dapat m engant ar ke abad 21. Keem pat pilar t ersebut m encakup:

learning to know, learning to do, learning to be, dan

learning to live together. Dengan m enyebut kom unit as learning society, t it ik berangkat nya bert um pu pada learning to live together. Usaha ini dibangun dari bawah sekaligus m encakup ket iga bidang yang lain.

Kehidupan bersam a m enj adi arena di m ana b er a g a m k ep en t i n g a n sa l i n g b er t em u d a n m em ungkinkan t erj adinya konflik yang bisa saling m e n g h a n c u r k a n a t a u m e n i a d a k a n . Mem pert em ukan pihak- pihak yang t erlibat di dalam hidup bersam a, perlu m engaj arkan siapa 't he ot hers' it u. Orang perlu diaj ak unt uk m em aham i pet a hidup bersam a, m enem ukan ident it as dalam kelom pok, dan dalam kom unikasi dan relasinya dengan yang lain. Ada kebut uhan yang t idak bisa

(7)

dipenuhi sendiri, t api dalam ket ergant ungan pada yang lain. Perlu m em aham i yang lain bukan m elulu fakt or inst rum ent al yang m elengkapi unt uk t uj uan diri at au kelom pok saj a. Ada banyak dim ensi yang t idak dapat direduksi hanya unt uk kepent ingan ekonom is, at au polit is sem at a. Di dalam nya t erdapat dim ensi sosial, kult ural dan berbagai unsur lain berisi kekayaan hidup bagi set iap orang dan bersam a. Hal t ersebut dapat dipaham i dan dialam i hanya lewat prakt ek dan belaj ar.

Unt uk it u, pem bahasan akan m enam pilkan j ej ak pendidikan di Yogyakart a. Kom unit as yang ada sekarang t idak t erpisah dari yang ada sebelum nya. Di dalam nya ada kont inuit as dan diskont inuit as. Ada pengaruh dari pem bangunan yang berkelanj ut an, sert a pengaruh globalisasi. Apanya yang t et ap? Apanya yang berubah? Pem bahasan ini akan beruj ung pada realit as yang b e r l a n g s u n g s e k a r a n g d a l a m m a s y a r a k a t Yogyakart a dengan segala dinam ikanya.

Pem bahasan m encakup lem baga pendidikan ( t inggi) , lem baga dan pihak lain yang ada dalam m asyarakat besert a dengan t ali- t em alinya. Di sinilah Yogyakart a sebagai kom unit as learning society dipaham i. Yogyakart a sebagai sebuah kesat uan, bukan saj a sebagai kesat uan w ilayah adm inist rat if, j uga m erupakan sebuah kesat uan w ilayah kult ural, sebagai sebuah kom unit as hidup bersam a. Di dalam lingkup ini akan diuj i adakah roh pendidikan dit em ukan di sana, bagaim ana hadir dan t erj elm a.

Per j alan an sej arah Yogyak ar t a dalam du n ia p e n d i d i k a n t e l a h m e l e t a k k a n d a sa r y a n g m enent ukan bagi proses berikut nya. Kendat i pun t iap periode punya dinam ikanya sendiri. Mem baca p r o ses t er b en t u k n y a sam p ai p ew ar i san n y a m erupakan int erpret asi at as sej arah. Warisan nilai, in st it u si, dan m ek an ism e j ar in gan k er j anya m em buat generasi berikut nya bergerak di sekit ar w ilayah it u. Bagian berikut berusaha m elihat kem bali t erbent uknya sej um lah lem baga, dan m e k a n i s m e j a r i n g a n k e r j a n y a . Te r m a s u k m enem ukan ket erlibat an berbagai pihak di dalam proses t ersebut .

Masa-masa Awal

Lim a t ahun pert am a sej ak RI berdiri, Yogyakart a m enj adi ibukot anya. I ni berm ula dari pengakuan yang diberikan pem im pin Yogyakart a Sri Sult an Ham engkubuw ono I X dan Sri Paku Alam VI I I kepada negara RI yang baru. Yogyakart a m encakup w ilayah Kasult anan Ngayogyakar t a Hadiningrat dan w ilayah Kadipat en Pakualam an. Ket erlibat annya pada negara RI didasarkan pada Maklum at Yogyakart a yang m engakui RI sebagai negara dan kesediaan dalam m enem pat kan diri sebagai bagiannya. Maklum at t ersebut dit anggapi Presiden RI yang m em beri st at us keist im ewaan kepada Daerah I st im ewa Yogyakart a. Karena

Yogyakarta sebagai Ibukota RI:

Menyediakan Kebutuhan Tenaga

2

(8)

kegent ingan dalam m enghadapi Belanda m ulai dari 4 Januar i 1 9 4 6 , pr esiden beser t a w ak ilnya berpindah dari Jakart a ke Yogyakart a. Mulai saat it ulah Yogyakart a disibukkan sebagai ibukot a RI .

Perpindahan ibukot a dari Jakart a ke Yogyakart a m em bawa banyak konsekuensi bagi m asyarakat dan pem erint ah daerah Yogyakart a. Di d al am n y a t er k ai t d en g an m asal ah r ak y at , pem erint ahan dan w ilayah. Populasi penduduk m em bengkak dari 170.000 m enj adi 600.000 j iw a. Dem ikian pun berbagai inst ansi dan j awat an p e m e r i n t a h m e m i n d a h k a n k a n t o r n y a k e Yogyakart a.

D a l a m m e n g e m b a n t a n g g u n g j a w a b t ersebut , ada m asa di m ana Yogyakart a belum m em iliki kesiapan st rukt ur. Sebagai w ilayah yang m enggabungkan diri pada negara baru, Yogyakart a ber usaha m elak uk an penat aan pem er int ahan secara int ernal. Hubungan dengan pem erint ah p u s a t j u g a m e n g a l a m i m a s a l a h . Ta t k a l a m en g g u n ak an Yo g y ak ar t a seb ag ai i b u k o t a, pim pinan pem erint ah pusat m engangkat pim pinan kot a set urut skenarionya. Nam un hal t ersebut t idak bisa berj alan sebagaim ana m est inya. Akhirnya, Sri Su lt an d im in t a u n t u k m em ilih or an g y an g m em im pin kot a sehingga pem erint ahan dapat berfungsi. Masalah penat aan pem erint ahan kot a Yogyakart a secara yuridis adm inist rat if m asih berlangsung pada t ahun- t ahun selanj ut nya.

Kemunculan Lembaga Pendidikan Tinggi

Bersam aan dengan it u lahirlah sej um lah lem baga pendidikan t inggi di Yogyakart a. Lat ar

7

8

9

belakang kem unculan lem baga pendidikan t inggi yang berdiri di Yogyakart a perlu dit em pat kan dalam lingkup keberadaan perj uangan RI sebagai negara baru dan m asa sesudahnya. Dengan dem ikian kem unculannya m engarah pada usaha unt uk m enj awab m asalah yang harus dit anggung oleh negara baru t ersebut . Orient asi prakt is dari berdirinya lem baga pendidikan t inggi di Yogyakart a m engacu pada penyediaan t enaga yang t erarah pada bidang- bidang t ert ent u. Di ant aranya t erkait dengan peny ediaan t enaga bir ok rasi, k ader ilm uwan, pem ikir t radisi dan agam a, dan t enaga guru. Bahkan j uga penyediaan t enaga ahli di bidang seni budaya.

Lingkup m asyarakat Yogyakart a dengan berbagai unsurnya t urut m em berikan sum bangan bagi keberlangsungan lem baga pendidikan t inggi: para birokrat yang m em ikirkan kebut uhan t enaga t er didik , k alan gan ban gsaw an den gan lat ar belakang pendidikan Barat dan t radisi, sert a k alan g an ilm u w an y an g b er p r of esi seb ag ai pendidik. Yang t idak dapat dit inggalkan adalah anggot a m asyarakat t erdiri dari keluarga- keluarga di kam pung- kam pung t em pat para m ahasiswa baik lokal m aupun pendat ang t inggal dan berint eraksi. Keb er ad aan l em b ag a p en d i d i k an t i n g g i d i Yogyakart a t urut dit opang berbagai sekolah dari Sekolah Dasar sam pai Sekolah Menengah At as ( baik um um m aupun kej uruan) yang banyak t erdapat di Yogyakart a. Sekolah- sekolah t ersebut diselenggarak an oleh ber bagai inst ansi baik pem erint ah m aupun yayasan swast a.

Tidak bisa dipu n gk ir i bahw a lem baga pendidikan t inggi di Yogyakart a pada awal m asa RI ,

10

(9)

adalah karya perint isan. Sem uanya serba t erbat as. Belum ada kam pus, karena t em pat kuliah serba t erpencar dan m em inj am . Dem ikian pun t enaga pengaj arnya. Sebagian besar m ahasiswa dibeayai oleh pem erint ah. Di balik usaha awal yang serba t erbat as it u, ada pihak- pihak yang t erlibat m enj adi m ot or penggeraknya. Ada penyandang dana yang m em bant u dengan m enyediakan sarana yang dibut uhkan. Ada pem ikir yang m erum uskan ide dan konsep dasar yang m enj adi garis arahnya. Ada proses penat aan adm inist rasi dan personalia yang ber t ah ap u n t u k m em an t apk an in st it u si dan operasionalnya. Ada yang m ulai bergerak pada w ilayah penelit ian dan pelayanan langsung kepada m asyarakat . Kesat uan gerak sinergis t ersebut , pada gilirannya m am pu m enghadirkan lem baga-lem baga pendidikan t inggi yang sam pai sekarang t et ap berdiri.

Keragaman Kehidupan Kota

Dengan m unculnya lem baga pendidikan ( t inggi) , warga kot a t idak m elulu t erdiri dari kelom pok m ilit er dan laskar rakyat ( sebagaim ana digam barkan sebagai orang- orang yang beragam s e r a g a m n y a , b e r a m b u t g o n d r o n g t e t a p i m enent eng senj at a api) , kelom pok bir ok rat , kelom pok bangsawan, dan rakyat kebanyakan. Ada j uga kelom pok cerdik pandai, dosen, guru, pem ikir, penelit i. Orang- orang golongan ini m em ber i su m b an g an b ag i p em b en t u k an m asy ar ak at pendidikan. Term asuk di dalam nya adalah para m ahasiswa. Ada j uga kelom pok pedagang dan pengusaha yang biasanya t erdiri dari kaum

12

Tionghoa dan orang- orang Kalang. Sej arah yang d e m i k i a n m e m p e r l i h a t k a n b a h w a l e m b a g a p en d i d i k an ( t i n g g i ) t i d ak t er p i sah k an d ar i k o m u n i t as h i d u p n y a, m en j ad i b ag i an d ar i m asyarakat Yogyakart a yang m ew uj udkan sebagai kom unit as learning society.

Kehidupan kot a Yogyakart a j uga diwarnai oleh hadirnya m edia cet ak koran, dan m edia elek t r on ik radio yan g ber edar di t en gah m asyarak at . Media t ersebut berfungsi unt uk m engant arai ser t a m encipt ak an for um yan g m em u n g k in k an t er j ad in y a k om u n ik asi p ad a w ilayah publik. Di sam ping it u ada pula t erbit an yang m enj adi sarana kom unik asi or ganisasi t er t en t u u n t u k an ggot a- an ggot anya. Den gan d em ik ian k eh id u p an m asy ar ak at Yog y ak ar t a dengan st rukt urnya dan berbagai unsur sert a m edia kom unikasinya sudah m enj adi sebuah sist em di dalam m asyarakat m odern.

13

(10)

Ket erlibat an sej um lah t okoh baik pada t ingkat wacana m aupun dalam t indakan t ent u t urut m ewarnai nilai- nilai yang t erum uskan dan inst it usi yang t erbent uk sehingga dapat berj alan sebagai s e b u a h s i s t e m y a n g m e n e n t u k a n g e r a k selanj ut nya. Unt uk m elengkapi uraian di at as, b er ik u t in i d ik et en g ah k an w acan a t en t an g pendidikan, figur yang m enj adi penopang bagi t er b en t u k n y a si st em p en d i d i k a n t i n g g i d i Yogyakart a, dan perkem bangan set elah lem baga pendidikan t inggi berdiri.

Pendidikan Bagian dari Kebudayaan

Sudah sej ak sem ula, t okoh pendidikan I ndonesia m elihat pendidikan yang dilakukan sebenarnya t idak t erpisah, bahkan m erupakan bagian dar i kebudayaan. Pendidik an yang dilahirkan it u m erupakan bent uk perlawanan t er h adap pen in ggalan sist em k olon ial yan g m e n j a d i k a n o r a n g - o r a n g t e r d i d i k m e n j a d i k elom p ok elit seb ag ai m od al p r od u k sin y a. Pendidikan t ersebut dikem bangkan unt uk m em beri art i pada m anusia yang m erdeka, dalam alam k em er d ek aan , m em b an g u n m asy ar ak at d an bangsa berdaulat dengan khasanah kekayaannya.

Dalam sebuah rum usan singkat Ki Haj ar Dewant ara m engungkapkan, “ pendidikan adalah

usaha kebudayaan, berasas keadaban, yakni

Pendidikan bagi Pembentukan

Kebudayaan, Bangsa,

dan Kemanusiaan

3

(11)

m em aj ukan hidup agar mempertinggi derajat

1 7

kemanusiaan.” Usa h a p e n d i d i k a n y a n g dit em pat kan dalam kebudayaan dim aksudkan u n t u k m e l a w a n p a d a a r u s k o l o n i a l y a n g

18

int elekt ualist is, individualist is, dan m at erialist is. Terkait dengan hal t ersebut , pendidikan dilet akkan pada hidup kem anusiaan yang berart i keluhuran budi, dan sifat peradaban bangsa. Cakupannya m e l i p u t i m e m p e r t i n g g i d a n m e m p e r h a l u s k e h i d u p a n m a n u s i a s e u t u h n y a , d a n m eny em pur nak an kehidupan m asyarak at . Di sinilah dasar kebudayaan it u dit em pat kan.

Mem inj am ist ilah Driyarkara, pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan berart i proses

hominisasi yakni m em asukkan m anusia di dalam lingkup hidup m anusia secara m inim al. Lebih lanj ut adalah humanisasi yang m em asukkan m anusia di d a l a m p e r k e m b a n g a n y a n g l e b i h t i n g g i sebagaim ana t am pak dalam kem aj uan budaya dan ilm u penget ahuan. “ Manusia t idak hanya harus m enj adi homo ( m anusia) : dia harus j uga m enj adi

homo yang human, art inya berkebudayan lebih

19

t inggi. I ni j uga m em uat perhalusan.” Proses yang s u d a h m e n j a d i s i s t e m p e n d i d i k a n y a n g diprakt ikkan Tam ansiswa kem udian dikem bangkan m enj adi sist em pendidik an nasional. Dalam per kem bangannya, konsep t er sebut dik ait kan dengan konsep character and nation building. Pendidikan yang dit em pat kan di dalam kerangka t e r se b u t b e r a r t i m e m a su k k a n i d e o l o g i d i

20

dalam nya. I ni t idak lagi sej alan dengan t uj uan pendidikan yang m endidik m anusia seut uhnya.

Perguruan t inggi yang berdiri pada awal kem erdekaan RI secara langsung m enj adi lem baga

pen didik an yan g m eny ediak an t en aga yan g dibut uhkan pada berbagai sekt or pekerj aan pada lem baga- lem baga pem erint ahan dan berbagai ranah kehidupan lainnya. Dengan pernyat aan t ersebut t idak dapat begit u saj a dibayangkan bahwa m elulu m enekankan segi profesionalit as bidang t ert ent u. Gagasan para t okoh pendiri lem baga pendidikan t inggi yang ada t idak t erbat as

21

pada usaha t ersebut .

Dua Tokoh Pendidikan (Tinggi) dari Yogyakarta

Dua t okoh yang berakar di Yogyakart a dan t erlibat dalam pendirian lem baga pendidikan t inggi di Yogyakart a adalah Ki Hadj ar Dewant ara dan Sri Sult an Ham engkubuw ono I X. Ki Hadj ar Dewant ara d i k en a l seb a g a i t o k o h p en d i d i k a n d en g a n Tam ansiswa yang digelut inya sej ak 1922. Seluruh dinam ika perguruan Tam ansisw a t idak dapat m elepaskan diri dari gagasan Ki Hadj ar Dewant ara yang m enem pat kan t iga pusat pendidikan (tri sentra) m e l i p u t i k e l u a r g a , s e k o l a h , d a n m asy ar ak at . Ken d at i p u n k et i g an y a sal i n g dibedakan fungsinya, nam un ket iganya t idak dapat d ip isah k an sat u sam a lain . Hal in i p er lu dit em pat kan pada pandangan Ki Hadj ar Dewant ara t ent ang pendidikan m enyeluruh yang berpusat p a d a m a n u si a d a l a m se l u r u h l i n g k u n g a n

22

hidupnya.

(12)

pekert i dan budi kesosialan yang diberikan dalam k e l u a r g a d a n m a s y a r a k a t . I n i m e n j a d i kecenderungan pendidikan um um di I ndonesia karenanya Tam ansiswa m enem pat kan kekhasan pendidikan yang m enggunakan sist em pam ong. Di d a l a m p r o se sn y a , p e n d i d i k a n Ta m a n si sw a diselenggarakan secara berj enj ang m ulai dari awal pem bent ukan anak di Tam an Anak, Tam an Muda, dan Tam an Dew asa. Pen j en j an gan t er sebu t didasarkan pada psikologi perkem bangan yang m enem pat kan dinam ika set iap orang m ulai dari m asa kanak- kanak, m asa rem aj a, dan m asa

23

dewasa.

Ke n d a t i Ta m a n s i s w a b a r u m e m i l i k i pendidikan t inggi set elah 33 t ahun berdirinya, Ki Hadj ar Dewant ara t elah berulang kali m enyebut j enj ang pendidik an t inggi, univer sit as, at au

24

akadem i. Terhadap lem baga pendidikan t inggi, Ki Hadj ar Dewant ara berpandangan bahwa “ Balai perguruan t inggi m em punyai kedudukan yang sangat pent ing dalam pem bangunan negara yait u sebagai syarat pendorong, pembangun, dan

25

pemeliharaan kebudayaan.” Pendidikan yang d i t em p at k an d al am k eb u d ay aan m em b aw a im plikasi panj ang baik pada t at aran konsep m au- pun pelaksanaannya. Sam pai periode m em asuki kem er dek aan, usaha dalam pendidik an dan pengaj aran m engam bil bent uk gerakan revolusi. Ket ik a t elah b er ad a d alam w ad ah n eg ar a I ndonesia, per j uangan di bidang pendidik an sebagai usaha kebudayaan m enj adi gerak evolusi. Dalam pelaksanaan yang bert um pu pada azas d em ok r asi, p en d id ik an t ak m elu lu m en j ad i

t anggung j awab pem erint ah t et api m elibat kan pihak part ikelir yang m em iliki keragam an landasan i d e o l o g i k e a g a m a a n , k e b u d a y a a n , kem asyarakat an, at au ideologi prakt is lainnya. Keikut sert aan pihak part ikelir dim aksudkan unt uk m endukung gerak penyebaran secara cepat at as

2 6

p e n y e l e n g g a r a a n p e n d i d i k a n . L a n d a s a n k on sep t u al t er seb u t m en d asar i k et er lib at an berbagai pihak dalam penyelenggaraan pendidikan di Yogyakart a.

Terhadap ket erlibat an Ki Hadj ar Dewant ara, Universit as Gaj ah Mada m em beri gelar kehorm at an

doktor honoris causa. Pem berian gelar t ersebut dilakukan 7 Nopem ber 1956 m engacu pada t iga p er an y an g d isu m b an g k an oleh Ki Had j ar Dew ant ara m eliput i perj uangan kem erdekaan, p e r j u a n g a n p e n d i d i k a n , d a n p e r j u a n g a n

27

kebudayaan. Hal t ersebut secara akadem is dan pengakuan form al m engokohkan peran yang t elah dilakukan Ki Hadj ar Dewant ara t idak t erbat as pada bidang pendidikan.

Sudah sej ak pengangkat annya, Sri Sult an H a m e n g k u b u w o n o I X s e c a r a s a d a r m engungkapkan diri dengan m engacu pada unsur pendidikan dan akar budaya sebagai pem bangun ident it as dirinya. “Kendati pendidikan Barat sangat mewarnai saya, saya pertama-tama seorang Jawa

28

dan tinggal pertama seorang Jawa”. Kesadaran t ersebut m enj adi nyat a dalam ket erlibat annya. Ant ara lain dalam pendirian berbagai lem baga pendidikan t inggi, m enyediakan fasilit as dalam

29

krat on unt uk perkuliahan Universit as Gaj ah Mada. Sikap ket erbukaannya j uga m eliput i bidang- bidang

30

(13)

Dalam sat u sam bu t an nya, Sr i Su lt an m engakui peran Ki Hadj ar Dewant ara di dunia pendidikan. Di dalam nya dit egaskan t ent ang dasar kepribadian, dan sem angat kebangsaan sebagai hal yang m endorong berdirinya Tam ansiswa. Dasar t ersebut sekaligus m enj adi t uj uan pendidikan unt uk pem bent ukan diri m anusia sebagai individu, dan bagian dar i m asyar ak at . Secar a k h as dirum uskan, “memayu hayu saliro, memayu hayu bongso, memayu hayu manungso”. Pernyat aan t ersebut m enegaskan kem bali pada kesadaran diri

31

yang dirum uskan saat penobat annya. Dalam perum usan t ersebut , ada sebuah int erpret asi sehingga m enangkap m akna yang dirum uskan

32

secara baru.

Dalam lingkup int ernasional, Sri Sult an dikenal sebagai salah seorang pencet us modern

33

scouting. Gagasan modern scouting dit erapkan di beberapa negara. Dalam kegiat an t ersebut unsur pendidikan bagi para anggot anya t erkait dengan b e r b a g a i h a l m e n c a k u p k e g i a t a n s o s i a l , berorganisasi, beragam ket ram pilan, pengenalan lingkungan, sert a penanam an nilai et ika dan m oral.

Tahun 1982, Sri Sult an t erlibat dalam pendirian Universit as Widya Mat aram di dalam l i n g k u n g a n K r a t o n Yo g y a k a r t a . D a l a m ungkapannya, Sri Sult an m enyat akan, “... saya mendirikan Universitas Widya Mataram tidak untuk menambah deretan panjang jumlah perguruan tinggi di Yogyakarta, tapi saya ingin memberikan

34

alternatif bagi dunia pendidikan di Yogyakarta.”

Pada sat u sisi, usaha t ersebut m em perlihat kan konsist ensi ket erlibat an Sri Sult an di dalam dunia

pendidikan ( t inggi) . Di sisi lain, ket erlibat an t ersebut dim aknai dengan pem ikiran pem baruan. Hal inilah yang perlu digali dan diint erpret asikan kem bali.

Perkembangan Setelah Adanya Perguruan Tinggi

Dengan kem unculan lem baga pendidikan t inggi, sej um lah isu yang t erkait dengan sit uasi sosial dan m asalah idealit as m uncul dalam forum yang diselenggarak an, m aupun t ulisan yang dit erbit kan. Hal t ersebut sej alan dengan t uj uan

35

didirikannya perguruan t inggi. Tahun 1956 Un i v er si t as Gaj ah Mad a m en y el en g g ar ak an Sem inar I nt ernasional t ent ang Kebudayaan dan Seni. Penyelenggaraannya t idak m elulu berisi pem bicaraan, j uga disert ai pam eran dan peragaan

36

yang m elibat kan berbagai kom ponen m asyarakat . Tahun berikut nya, bersam a Universit as I ndonesia m en y elen g g ar ak an sem in ar sej ar ah . Dalam s e m i n a r t e r s e b u t d i l e t a k k a n p e n d a s a r a n h i s t o r i o g r a f i y a n g i n d o n e s i a s e n t r i s u n t u k m em isahkan diri dari hist oriografi dengan sent ris-sent ris yang lain. Tokoh yang m uncul dari forum

37

t ersebut ant ara lain Dr. Sart ono Kart odirdj o. Dalam bidang filsafat , Prof. Dr. N. Driyarkara

38

m enerbit kan berbagai t ulisan. Bahkan beberapa kali m engkom unikasikan lewat m edia siaran radio.

(14)

Dalam k alan g an m asy ar ak at , ad a b er ag am p a n d a n g a n t e n t a n g Yo g y a k a r t a . Se b a g i a n m em andang kehidupan di Yogyak ar t a dalam kerangka yang dibingkai oleh ikat an t radisi yang k u a t s e a k a n - a k a n m e n j a d i n o r m a u n t u k m em andang dan m enilai kehidupan yang ada di Yogyakart a. Bahkan kadang t erasa m enafikan perubahan- perubahan yang ada. Sebagian lain m e m a n d a n g Yo g y a k a r t a t e l a h b e r u b a h sebagaim ana adanya sekarang dengan berbagai ragam gej ala yang dirasakan. Sej um lah gej ala perubahan yang t erj adi akan diket engahkan di sini. Dalam dinam ika t ersebut dit em pat kan m ahasiswa yang m enanggapi perubahan yang ada, dan dinam ika lem baga perguruan t inggi yang m enj adi t em pat para m ahasiswa m enunt ut ilm u.

Yogyakarta yang Berubah

Tersedianya sej um lah lem baga pendidikan t inggi di Yogyakart a sej ak awal t erbent uknya RI dan m a s a - m a s a s e l a n j u t n y a , t e l a h m e m b u a t Yogyakart a m enj adi t em pat t uj uan pendidikan. Berbagai pem erint ah daerah m engirim kan put ra-put rinya unt uk m enunt ut ilm u di Yogyakart a. Di Yogyakart a hadir asram a m ahasisw a dari berbagai daerah. Di berbagai kam pung yang t ersebar di Yogyakart a, m asyarakat set em pat m enyediakan pem ondokan sesuai dengan kelas ekonom i para

Dinamika Mahasiswa dan

Perguruan Tinggi di Yogyakarta

4

pendidikan sebagai proses m engupayakan set iap orang sem akin m em bent uk kem anusiaannya. Kem anusiaan t ersebut t idak berada di t em pat yang kosong, m elainkan t erj elm a di dalam kebudayaan yang t er us m enerus m engalam i pem bar uan. Bangsa I ndonesia yang t elah berkem bang sam pai sekarang ini berhadapan dengan sedem ikian banyak arus pem baruan yang perlu dicerm at i dan d i r e f l e k s i k a n t e r u s m e n e r u s . D i d a l a m k o m p l e k s i t a s i n i l a h l e m b a g a p e n d i d i k a n m enghadirkan diri di dalam j ej aring yang ada di dalam kom unit as m asyarakat yang khas, sekaligus berhadapan dengan pengaruh global.

(15)

m ahasiswa. Yogyakart a m enj adi melting pot, kancah perj um paan bagi banyak m ahasiswa yang

39

dat ang ke Yogyak ar t a. Nam un dem ikian, m asyarakat Yogyakart a bukan sekadar m iniat ur I ndonesia di m ana para m ahasiswa m em peroleh pengaruh budaya Jawa, at au keragam an budaya yang dibawa m em perkaya khasanah hidup di Yog y ak ar t a. Masy ar ak at Yog y ak ar t a d en g an dinam ikanya t erus m engalam i perubahan.

Perubahan- perubahan yang berlangsung di Yogyakart a t ak dapat lagi unt uk m enem pat kan diri dalam gam baran rom ant is. Seakan Yogyakart a m erupakan kot a yang penuh kenyam anan dengan

40

warna budaya spirit ual. Perubahan rit m e hidup, t ingkat kesej aht eraan, dan pola konsum si dapat

41

t erlihat dalam perj alanan wakt u. Perubahan pola pem ukim an berlangsung di sej um lah w ilayah

42

Yogyakart a. Pola pem ilikan t anah pert anian m ulai bergeser sehingga m em pengaruhi pola kehidupan

43

pet ani di sekit ar Yogyakart a. Perubahan waj ah k o t a d e n g a n b a n y a k n y a b i l b o a r d y a n g

44

m encerm inkan selera konsum si. Menj am urnya t oko- t oko dengan berbagai barang konsum si dan saran a k om u n ik asi, at au pu n w ar n et yan g m em ungkinkan penggunanya m enj elaj ah dunia ( m aya) t anpa berpindah ruangan. I t ulah sej um lah gej ala m at erialism e dan kapit alism e yang t ak t e r b e n d u n g se b a g a i m a n a d i k u a t i r k a n o l e h

45

sej um lah warga Yogyakart a.

Sebagai akibat pem bangunan, kot a- kot a t elah t um buh dan berkem bang kendat i t idak dikehendaki, bahkan m ungkin t idak direncanakan. Ket ika pem bangunan belum direncanakan, kot a

t elah m engalam i pert um buhan karena adanya t a w a r a n s e k o l a h u n t u k m e n g e m b a n g k a n kecerdasan warganya. Kot a m enj adi penuh sesak. I ni t erj adi karena ruang geografis kot a yang t idak elast is. Per ubahan sebagai konsek uensi dar i pem bangunan t erlihat dalam akt ivit as yang t im bul, m eningkat , dan akan m encapai t it ik j enuh, sam pai m em unculkan rit m e 'creative destruction'. Di sam ping it u, berlangsung pula ket idaksam aan ( pendapat an) yang m em perlebar kesenj angan sosial dan ekonom i. I t ulah sej um lah dam pak dari

46

pem bangunan yang perlu dipikirkan.

D i Yo g y a k a r t a m a h a si sw a p en d a t a n g m enj alani kehidupan baru yang penuh t ant angan sosial dan kult ural. Masalah t ersebut kurang m endapat perhat ian dari pem erint ah daerah yang t erperangkap pada paradigm a pem bangunan fisik. Kot a- kot a yang m enj adi t em pat t uj uan para m ah asisw a m en j alan i m asa st u dinya j u st r u m em iliki program yang berbeda. Pada m asa pem erint ahan Suhart o salah sat u program yang m enj adi sangat populer adalah kom pet isi ant ar- kot a unt uk m em perebut kan piala Adipura. Program t e r se b u t m e r a n g sa n g p e n a t a a n k o t a d a n m en j ad ik an n y a seb ag ai k ot a t er b er sih d an t erindah. Di balik it u, ada sekian banyak m asalah sosial kot a yang t idak t erj am ah.

Para Mahasiswa yang Bergerak

(16)

m ahasiswa perlawanan dari m ahasiswa t erhadap kebij akan yang berm aksud m em bat asi ket erlibat an m ahasiswa dengan dunia di luar kam pus it u. Tak t erkecuali berbagai perguruan t inggi yang ada di Yogyakart a. Dalam suasana t ersebut , ada usaha alt ernat if guna m em beri akt ivit as bagi para m ahasiswa berupa program m ahasiswa t urun ke

51

desa. Program Kuliah Kerj a Nyat a ( KKN) yang dim ulai t ahun 70- an, yan g sem ula ber sifat sukarela, m enj adi waj ib unt uk t iap m ahasiswa.

Dalam suasana pergolakan yang dialam i m ahasiswa, kot a- kot a yang m enj adi t em pat t uj uan p a r a m a h a s i s w a m e n j a l a n k a n p r o g r a m pem bangunan nasional yang berorient asi pada pem bangunan fisik. Unt uk m engawal program pem bangunan nasional t ersebut , rej im yang

5 2

b er k u asa m em b er lak u k an k on t r ol r ep r esif. Padah al ada sebu ah k epr ih at in an di m an a pendidikan t idak m em iliki visi dan pem bangunan

5 3

h an y a d i ar ah k an p ad a w i l ay ah ek o n o m i . Keperdulian m ahasiswa t erhadap m asalah sosial dan kem anusiaan lewat sast ra sej arah t ent ang realism e sosial pun aksesnya dipot ong. Mahasiswa dan khalayak dilarang m engedarkan dan m em baca t ulisan- t ulisan Pram udya Anant a Toer. Sej um lah m ahasiswa Yogyakart a Bonar Tigor Naipospos, Bam bang I st i Nugroho dan Bam bang Subono m enj adi korban harus m enj alani hukum an 7- 8

54

t ahun.

Ger ak an m ah asisw a t er seb u t d i at as m erupakan w uj ud kegelisahan t erhadap dinam ika m asy ar ak at w ar g a y an g ek sp r esin y a t id ak dit em ukan di dunia kam pus. Dalam akt ivit asnya, dikirim kan ke daerah- daerah unt uk m em bant u

47

m em aj ukan kehidupan m asyarakat daerah. Minat pada ket erlibat an sosial t ersebut t erus berlangsung dalam beragam bent uk. Pada awal t ahun 80- an, Yogyakart a pernah digegerkan oleh sebuah hasil penelit ian dari sekelom pok m ahasiswa Universit as Gaj ah Mada yang m engungkap fenom ena kumpul kebo d i k alan g an m ah asisw a p er an t au d i

48

Yogyakart a. Tem uan t ersebut , pada sat u sisi m engungkap sat u m asalah sosial yang ada di Yogyakart a. Di sisi lain, t em uan j uga m engungkap relasi sosial ant ara w arga Yogyakart a dengan para pendat ang t elah m enj adi renggang. Adanya gej ala anonim it as di ant ara warga kot a m encipt akan pergeseran norm a- norm a sosial. Tercabut nya para m ahasiswa dari ikat an sosial dan budaya dari t em pat asalnya t elah m em buka wawasan dan kem ungkinan baru selam a m enj alani m asa st udi. Ket ika t idak t ert angani, kumpul kebo m enj adi fenom ena yang dirasakan di Yogyakart a. I nilah yang dit em ukan dalam penelit ian t ersebut . Tapi, hasil penelit ian t ersebut m enj adi suara- suara anak

49

m uda yang dianggap m engganggu.

Suat u yang j uga m arak pada t ahun 80- an adalah kebij akan Norm alisasi Kehidupan Kam pus ( NKK) . Program t ersebut berm aksud m em isahkan m ahasiswa dari ket erlibat an dalam gerak polit ik kem asyarakat an. Mant an Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef yang m elansir program t ersebut m enguraikan dasar pem ikirannya. Daoed Joesoef berm aksud m engem balikan kam pus pada k ead aan n or m al d en g an acu an p ad a ilm u penget ahuan yang dim engert i sebagai produk,

50

(17)

pengem bangan, dan pengadaan t enaga dosen berkualit as. Di sam ping it u, adanya ket ergant ungan perguruan t inggi di luar Jawa pada perguruan t inggi

5 8

yang ada di Jaw a. J. Dr ost , SJ m elihat kecenderungan perguruan t inggi lebih m erupakan pranat a adm inist rat if yang m em ayungi sej um lah bidang ilm u penget ahuan t anpa ada hubungannya. Sat u kecenderungan lain yang dilihat nya adalah orient asi pragm at is. “ ... pendidikan tinggi yang mengambil sikap pragmatis mengubah sifat-sifat universitas. Universitas bukan lagi suatu lembaga yang mencita-citakan membentuk pribadi-pribadi yang dihayati oleh nilai-nilai universal, melainkan sebuah sekolah kejuruan yang mendidik para mahasiswanya menjadi roda-roda dalam proses

59

ekonomi dan teknologi.” Mengat asi perm asalahan t ersebut , J. Drost m engusulkan t idak m elulu m endasarkan pada pem berian m at a kuliah- m at a kuliah dasar, m elainkan pem ilihan senat guru besar dan r ek t or per gur uan t inggi yan g m em ilik i kualifikasi ilm uwan. Dengan m engandalkan t enaga t ersebut , J. Drost , SJ m engandaikan bahwa s e o r a n g i l m u w a n m a m p u m e n d a m p i n g i m ahasiswanya.

Dalam ber bagai k et egan gan t er sebu t , universit as perlu m enj adi penj am in bagi nilai universal, sekaligus m enegaskan sebagai pusat ilm u dan ket erlibat an sosial. Berhadapan dengan kebut uhan pasar dan m asyarakat , universit as perlu m enem pat kan diri sebagai lem baga ilm iah dan pusat belaj ar agar m ahasiswa m em peroleh t eori, m et ode riset lapangan dan ket ram pilan m engaj ar, sert a lem baga yang m enawarkan kualifikasi kerj a d i k o m b i n a si k a n d e n g a n p e n g e t a h u a n d a n para m ah asisw a h ar u s ber h adapan den gan

(18)
(19)

Perubahan dalam Dunia Global:

Perlunya Pendidikan

dalam Masyarakat

Mem pert em ukan fungsi perguruan t inggi dalam ket erlibat an sosial dan sebagai pusat belaj ar seu m u r h idu p pada sit u asi ak t u al den gan perubahan yang berlangsung, bukan m erupakan perkara m udah. Unt uk it u, m elalui t inj auan beberapa gej ala dan j ej aring yang hidup di dalam m asy ar ak at , k ir an y a h al in i d ap at sed ik it m em et akan bagaim ana kom unit as learning society

berj alan. Di dalam nya t erlihat perm asalahan yang m asih harus dihadapi.

Pendidikan Seumur Hidup yang Berkembang

Penj elasan sebelum nya m em per lihat k an d u a d i n a m i k a b e r l a i n a n . D i s a t u s i s i , m enget engahkan gerakan m ahasiswa di luar kam pus, m enj angkau m asalah m asyarakat warga. Di sisi lain, gerak perkem bangan perguruan t inggi sam pai pada keadaannya sekarang belum t erkait dengan proses pendidikan seum ur hidup. Apa cakupan belaj ar seum ur hidup? Siapa t erlibat di dalam nya? Bagaim ana m ekanism enya berj alan?

Dalam penyelenggaraan program pasca sarj ana sering dit em ukan j enj ang usia m ahasiswa yang beragam . Hal ini pun t erj adi pada Universit as Sanat a Dharm a. Di dalam dua program st udi pasca sar j an a, t er d ap at k er ag am an r en t an g u sia m ahasiswa. Sat u program st udi m em iliki rent ang u sia an t ar a 2 0 - an sam p ai 5 0 - an . Ar t in y a

(20)

m ahasiswa fresh graduate bercam pur dengan yang sudah bert ahun- t ahun m em iliki pengalam an kerj a. Sat u program lain, cam purannya ant ara m ahasiswa fresh graduate dengan yang t elah berusia ant ara 60- 70 t ahun, usia pensiun.

Ada dua m ot ivasi berlainan dari m ahasiswa u sia ' lan j u t ' t er sebu t . Mer ek a yan g m asih m em erlukan t am bahan penget ahuan dan keahlian guna m enunj ang karirnya dengan m ereka yang b e r m a k s u d m e n y e g a r k a n k e m b a l i penget ahuannya set elah m em asuki usia pensiun. Pada kelom pok yang t erakhir ilm u penget ahuan yang dit im ba t idak lagi dipergunakan unt uk berkom pet isi dalam lingkungan kerj a. Kedua gej ala dem ikian m em perlihat kan bagaim ana pendidikan seum ur hidup dim aksudkan.

Kenyat aan t ersebut dapat dit em pat kan pada pem aham an perkem bangan m asyarakat sangat m e m p e n g a r u h i d u n i a p e n d i d i k a n . D a l a m per k em ban gan in du st r i dan t ek n ologi yan g berpengaruh pada pendidikan, ada perubahan pada garis pisah ant ara pendidikan form al dan in for m al. Gar isnya m en j adi k abu r seh in gga pem isahannya buk an m enyangkut kerj a dan pendidikan, at au kerj a dan wakt u luang, m elainkan kerj a- pendidikan- wakt u luang berhadapan dengan 'm em bunuh wakt u'. Di sinilah pendidikan m enj adi

63

kegiat an hidup. Garis pem isah yang kabur di berbagai bidang j uga dikem ukakan oleh Richard Edwards. Dalam m em bahas learning society, d i t u n j u k k a n b e r b a g a i p e r u b a h a n se h i n g g a m em ber i kesem pat an unt uk m er um us ulang

64

pem aham an pendidikan seum ur hidup.

Ket ika pendidikan seum ur hidup dikait kan dengan dunia kerj a, Edwards m elihat bahwa hal t ersebut t erkait dengan sebuah lingkup pasar. I t u berart i t erkait dengan unsur kesiapan unt uk berkom pet isi sehingga orang m em punyai j am inan unt uk m enghadapi sit uasi yang ada. Hal ini akan m engunt ungkan pihak- pihak yang kuat dalam persaingan. Sit uasi ini sekaligus m elanggengkan m asyarakat yang t erkot ak- kot ak dalam kerangka p o l a k o n su m si . D i m an a t em p at i n d i v i d u m endapat kan kebebasannya? Di sisi lain, ket ika pen didik an seu m u r h idu p dik ait k an den gan m asalah part isipasi di dalam lingkup sosial dan budaya, m aka yang t erj adi adalah j aringan belaj ar. Ada sat u pilihan unt uk m enem pat kan pent ingnya pendidikan dalam m em bangun m asyarakat yang t anggap t erhadap perubahan sekaligus m em iliki ket erarahan berdasar pada m odal sosial dan kult ural yang dim iliki sert a arah ideal yang ingin dicapai. Pilih an t er sebu t pen t in g m en gin gat pendidikan lebih diabdikan pada individu- individu yang berhim pun di dalam kom unit as- kom unit as yang ada di dalam m asyarakat . Pada gilirannya pendidikan j uga t erarah pada pem berdayaan m asyarakat .

Dengan adanya pengaruh globalisasi yang t erkait dengan w ilayah ekonom i, kom unikasi, m igrasi, dan sem acam nya, perm asalahan yang dihadapi t erarah pada m asalah gender, agam a,

65

et nis dan sem acam nya. Orang t idak bisa lagi m em iliki pandangan t unggal, t et api akan m em iliki

66

(21)

m am p u m em b er ik an k er an g k a p em ah am an

67

bagaim ana relasi m anusia dengan lingkungannya. Terkait dengan ini, m aka pendidikan seum ur hidup m elibat kan berbagai pihak sehingga m em ungkinkan orang berint eraksi dengan lingkungannya set urut

68

dengan t unt ut an zam an. zam an ini pendidikan t idak lagi dilakukan m elulu dengan t at ap m uka, t api j uga dij alankan dengan dukungan sarana t eknologi inform asi dan kom unikasi.

Modal Sosial dan Kultural Menanggapi Budaya Media

Begit u banyaknya bilboard yang t erdapat di j alan- j alan m erupakan sat u gej ala dari gaya hidup zam an ini di m ana orang berm ain pada w ilayah konsum si dan produksi image. I m age- im age t ersebut saling berkont est asi unt uk m engiklankan diri. Tak t erkecuali bilboard-bilboard yang dipasang o l e h p e n y e l e n g g a r a l e m b a g a p e n d i d i k a n .

69

Penggunaan sarana t eknologi inform asi m ut akhir sem akin m erasuk di dalam lem baga pendidikan. Sebuah ilust rasi, t ahun 2008 akan ada 500 sekolah dari t ingkat an sekolah dasar sam pai sekolah m enengah at as di Daerah I st im ewa Yogyakart a akan m endapat bant uan laborat orium kom put er. (Kompas, edisi Yogyakart a, 20/ 9/ 2007)

Pe r u b a h a n - p e r u b a h a n y a n g m e l a n d a Yogyakart a dan m erasuknya penggunaan t eknologi inform asi dan kom unikasi di dalam lem baga pendidikan, m au t idak m au m engaj ak unt uk berpikir bagaim ana m enem pat kan kom unit as

learning society di dalam dinam ika hidup di Yog y ak ar t a. Pad a sat u sisi, p er k em b an g an

penggunaan sarana t eknologi inform asi dan kom unik asi t elah m engubah ber bagai bat as w ilayah dan m enghubungkan berbagai w ilayah yang secara geografis t erpisah. I ni berart i pola-pola relasi m engalam i perubahan. Relasi yang sem u la b er t u m p u p ad a k esam aan d om isili digant ikan dengan pola lain yang m engandalkan sarana t eknologi inform asi dan kom unikasi. Art inya alat - alat t ersebut m erom bak dan m em perbarui j aringan yang ada sebelum nya. Pada sisi lain, m asih t erdapat pihak yang m em andang dengan kacam at a rom ant ism e m enem pat kan berbagai warisan dan nilai- nilai budaya secara st at is. Dalam polarisasi cara pandang t ersebut , ada t egangan ant ara usaha konservasi dan revit alisasinya agar t idak t ergilas perkem bangan zam an. Tegangan sem acam in i m em bu t u h k an pem ik ir an dan p e n g a t u r a n y a n g m a m p u m e n g a k o m o d i r keduanya.

Dalam perkem bangan sarana t eknologi inform asi dan kom unikasi, t erlihat opt im ism e lem baga pendidikan dalam penggunaannya. I ni dapat dilihat dari beberapa dat a kuant it at if yang

70

ada. Berhadapan dengan kecenderungan it u, YB Man g u n w i j ay a m en g i n g at k an k et i d ak si ap an berbagai pihak t erhadap dam pak penggunaan

71

sarana inform asi dan kom unikasi. Di sam ping it u t erdapat pula yang secara j elas m enunj uk program m e d i a k o m u n i k a s i s a m a s e k a l i t i d a k m em per h it u n gk an pen gar u h nya pada aspek

7 2

(22)

berkem bangnya penelit ian di I ndonesia m enj adi sat u keprihat inan t ersendiri.Hal t ersebut berbeda dengan m asyarakat pendidikan di beberapa negara lain yang dit unj ang dengan penelit ian. Dalam sebuah penelit ian diperlihat kan anak- anak lebih banyak m enggunakan wakt u di depan t elevisi dibandingkan dengan yang digunakan dengan t at ap m uka di

73

dalam kelas. Mem ang t idak dipungkiri bahwa m edia kom unikasi visual sangat dilem at is karena m encipt akan berbagai t ant angan kom unikasi yang t idak m udah baik dalam lingkungan sosial keluarga,

74

m aupun yang lebih luas.

Ada sebuah kekhasan Yogyakart a dalam m enghidupi dinam ika pendidikan t erkait dengan penggunaan m edia kom unikasi. Di kota gudeg bersepeda motor ini di hampir semua kampung Anda akan menjumpai papan-papan pengumuman di gang-gang. Pukul 19.00-21.00: wajib belajar. Artinya selama jam itu masyarakat dilarang RT memasang TV, menyetel radio keras-keras atau bikin gaduh agar anak-anak belajar. Hanya karena itu terjadi di Yogyakarta Luwesdiningrat, maka

75

pelaksanaannya juga bergaya penari serimpi. ...

Hal ini m em perlihat kan adanya penyediaan wakt u khusus yang m em beri kesem pat an warga unt uk b el aj ar, d an m en g at u r p en g g u n aan m ed i a kom unikasi. Prakt ik t ersebut m enem pat kan sebuah landasan yang m em am pukan warga m erealisasikan diri sebagai m asyarakat yang sadar pendidikan. Kendat i diberi cat at an bahwa pelaksanaannya yang t idak secepat dinam ika gerak m edia.

Selain it u, t er dapat sej um lah gerak an m asyarakat unt uk pendidikan berhadapan dengan budaya m edia. I ni dit andai dengan m unculnya

berbagai kelom pok anak m uda t erlibat pada w ilayah t ersebut . Dalam beberapa t ahun t erakhir, di Yogyak ar t a diselenggarak an Fest ival Film Dokum ent er dan Jogj a Asian Film Fest ival. Belum lam a berselang, t elah diselenggarakan Yogyakart a

76

I nt ernasional Media Art Fest ival # 01 2007. Fest ival t ersebut bert uj uan unt uk m enum buhkan apresiasi m asyarakat dalam penggunaan t eknologi i n f o r m a s i d a n k o m u n i k a s i . S e k a l i g u s m em perlihat kan usaha yang m endekonst ruksikan penggunaan t ek nologi infor m asi dan m edia kom unikasi lewat kegiat an berkesenian. Fest ival yang digagas sekelom pok anak m uda t ersebut m elibat kan sej um lah perguruan t inggi, inst it usi penyelenggara m edia elekt ronik dan visual, dan kelom pok lem baga m asyarakat . Dengan cara dem ik ian, ada sat u desak an bagi lem baga pendidikan t inggi unt uk m enj alin relasi dengan berbagai pihak lain guna m enyikapi dan m em bant u m asyarakat dalam berhadapan dengan budaya m edia dalam era inform asi. Kendat i pun berbagai k om pon en m asyar ak at t elah m er eak si dan m endidik diri dengan berbagai cara. Gerakan t ersebut dapat disebut , ” Holding t he global process

77

locally, prom ot ing t he local globally.” Tanpa ket erlibat an dalam j aringan, lem baga pendidikan akan m enj adi m enara gading yang berdiri sendiri.

Tegangan Terus-menerus

(23)

m em isahkan diri dari m asyarakat , dan lem baga pendidikan yang m enyat ukan diri sebagai bagian

78

kom unit as dalam m asyarakat . Ket egangan dapat dit em ukan dalam bidang kurikulum m aupun bidang p e n g e l o l a a n . D a l a m K u r i k u l u m B e r b a s i s Kom pet ensi, J. Drost , SJ m elihat orient asinya adalah pem bent ukan int elekt ualit as dit opang oleh k e d e w a s a n s e h i n g g a m a m p u m e l a m p a u i lingkungan sekolah dan m engint egrasikannya di dalam kehidupan lebih luas. Syarat kedewasaan t ersebut pent ing unt uk t idak t erj ebak dalam sikap m engagungkan diri, dan perlunya kem am puan m enghubungkan diri dengan pihak- pihak lain. Pada sisi lain penet apan sist em m anaj em en t ert ent u akan t ergant ung pada figur pengaj ar dan kebiasaan

79

siswa unt uk berefleksi m engolah nilai. Dalam lingkungan lem baga pendidikan t inggi ket egangan t erj adi ant ara bidang riset dan pengaj aran. Dalam pendidikan di I ndonesia t am pak gej ala di m ana bidang pengaj aran kurang m endapat penghargaan yang m em adai. Bidang riset m em iliki kesem pat an yang luas dengan m em asukkan dunia indust ri dan sit uasi sosial m enj adi kaj ian penelit ian.

Dalam lingkup kom unit as dan m asyarakat , kem am puan berj ej aring t idak lagi t erbat as pada individu, m elainkan ant arlem baga yang m enj adi bagian m asyarakat . I ni sem akin m enj adi t unt ut an k et ik a yan g ada j u st r u sit u asi k on t rasnya.

Kerenggangan hubungan antarmanusia sebagai dampak era pascamodernisme merupakan tantangan paling besar dalam upaya pendidikan generasi muda. Tantangan ini tidak bisa dihadapi oleh salah satu sentra saja. Proses pendidikan kaum muda merupakan suatu usaha shared

parent ing (pengasuhan bersama) antara keluarga,

80

sekolah, masyarakat dan media. Dalam dinam ika

shared parenting, perw uj udan kom unit as learning society dapat m enem uk an w uj udnya secara m enyeluruh. Dengan m enunj uk pada em pat sent ra unt uk m engadak an shared parenting dalam pendidikan generasi m uda, m enj adi perlu keem pat

81

sent ra t ersebut saling berj ej aring.

Dalam gej ala saat ini, orient asi lem baga pendidikan cenderung m engarah pada ekonom i liberal dan akan sem akin m eninggalkan gerak lokal. Di sisi lain, j aringan m asyarakat m enawarkan alt ernat if unt uk berorient asi pada proses yang m em bebaskan. Ket ika pendidikan m em but uhkan usaha berj ej aring, gerakan alt ernat if yang t elah ada perlu m endapat dukungan. Dalam hal ini, peran inst it usi negara dit em pat kan. Ket ika inst it usi negara t idak m am pu bergerak sendiri perlu m elibat k an lem baga bisnis unt uk m enopang k e b u t u h a n f i n a n s i a l d e n g a n m e n y i s i h k a n keunt ungannya bagi kepent ingan pendidikan, at au m em bent uk kom it e dengan t iga kom ponen, kom unit as pendidikan, pem erint ah, dan lem baga

82

(24)

Kelangsungan hidup m asyarakat berada pada kancah yang m em iliki berbagai dim ensi. Ada beragam perspekt if yang dapat digunakan unt uk m em aham i dinam ikanya. Kult ur dan st rukt ur dapat m enj adi dua hal unt uk m em beri bingkai bagaim ana dinam ika m asyarakat saat ini dapat dipaham i. Sej um lah t okoh dan kelom pok yang banyak kiprahnya dit am pilkan di sini. Hal it u dapat digunakan unt uk m em aham i dinam ika pada proses selanj ut nya.

Antara Kultur dan Struktur

Dalam arus neoliberalism e saat ini, lem baga pendidikan ( t inggi) harus berhadapan dengan arus besar yang m enem pat kan m anusia sebagai homo

83

economicus dan m enekankan sist em pasar bebas. Menanggapi sit uasi t ersebut , m uncul berbagai forum dan t ulisan berisi diskusi yang t erkait dengan si t u a si so si a l , m a u p u n t e n t a n g i d e a l i t a s pendidikan. Realit as yang ada m em perlihat kan m a t e r i a l i sa si b u d a y a se d e m i k i a n d a h sy a t m ewarnai m asyarakat , t erm asuk di dalam nya m encipt akan pola pikir dan pola relasi yang ber u bah dalam w ilayah pen didik an . Sit u asi d em ik ian m en g u n d an g lem b ag a p en d id ik an ( t inggi) unt uk m enggiat kan penelit ian at au forum yang m erangsang wacana. Apakah gej ala sej um lah inst it ut yang m enj adi universit as dapat diharapkan

Strategi Budaya

(25)

t id ak t er j eb ak d alam p r ak t ik p r ak t is y an g m enyediakan t enaga unt uk kebut uhan pasar.

Yang Terlibat dalam Ide dan Tindakan

Dalam sit uasi sepert i it u, t am pak pula peningkat an ket erlibat an usaha m asyarakat yang m em beri perhat ian pada pendidikan lewat gerakan lem baga sw adaya m asyarakat , dan berbagai

86

pendidikan alt ernat if. Mengikut i usaha sej um lah orang dari kalangan akadem isi m aupun non akadem isi ada gerak unt uk m enghidupi budaya dengan segala ekspresinya yang t erarah pada pendidikan bagi m asyarakat dalam lingkungannya. Usaha- usaha t ersebut t erkait dengan m enyiasat i t r a d i si d a n si t u a si se k a l i g u s m e n g h a d a p i perubahan. Dalam lingkungan akadem is dapat dit em ukan m ediat or yang m em pert em ukan orang dari lingkungan akadem ik, dan non akadem ik dari b er b ag ai p r o f esi d al am b er ag am ak t i v i t as penelit ian, at au pun kegiat an non akadem ik. Dalam lin g k u n g an n on ak ad em ik , sej u m lah or an g m em bangun sanggar at au kelom pok sehingga m em u n gk in k an oran g belaj ar dan ber k ar ya m engolah t radisi secara kont em porer m elalui m edia khusus. Dalam bidang pendidikan dan g e r a k a n m a s y a r a k a t a d a t o k o h y a n g m enggerak k an oran g sek aligus m eny uarak an refleksi krit is yang m engaj ak orang berpikir.

Usaha yang dit em puh oleh t okoh at au lem baga m er u pak an kegiat an yan g m en gisi pendidikan bagi m asyarakat di luar arus pendidikan yang cenderung berorient asi ekonom i. Usaha gerak yang lebih m enekankan pada pencapaian

scientific knowledge? Apakah akan m uncul produk-produk penelit ian yang m engem bangkan ilm u penget ahuan? Dalam dinam ika perubahan ke dalam , dan berhadapan dengan perkem bangan di luar, m enj adi sem akin berat lah t ugas perguruan t inggi unt uk m erum uskan orient asinya sam pai pada t at aran pelaksanaannya.

Sit uasi di I ndonesia m em perlihat kan bahwa pengem bangan penelit ian pada ilm u penget ahuan berada dalam keadaan t erbelakang. Di at as t elah disebut kekurangan t enaga pengaj ar dan penelit i yang berkualit as dan purna wakt u. Di sam ping it u, rigorisit as penelit i j uga dipert anyakan m engingat peran m ereka yang lebih banyak dim anfaat kan unt uk kepent ingan para polit isi dan konsum si publik. Bahkan m ereka m enikm at i popularit as di

84

dalam nya.

Dalam perubahan yang t erus berlangsung, pent inglah m elihat bert em unya kult ur dan st rukt ur yang saling bersinergi. Dalam rum usannya, Anit a Lie m enyat akan, “Dinamika yang sehat di antara dimensi kultural dan struktural seharusnya bisa menghasilkan rumusan kebijakan pendidikan yang tepat dan kontekstual dengan kebutuhan bangsa Indonesia. Kebijakan-kebijakan ini seharusnya mengarah pada praktik-praktik pendidikan yang membebaskan dan memberdayakan anak-anak bangsa untuk menerima untuk menerima dan m e l a k s a n a k a n t a n g g u n g j a w a b d a l a m pembentukan dan pengembangan masa depan

85

(26)
(27)

Sebuah pengalam an dapat digunakan sebagai pij akan unt uk m elihat bagaim ana sist em dapat t et ap belangsung. Bahkan darinya dapat dibangun se b u a h k e y a k i n a n d a n h a r a p a n b e r d a sa r pengalam an t ersebut . Pengalam an gem pa bum i di Yogyakart a dan Klat en 27 Mei 2006 m enj adi k e se m p a t a n u n t u k m e m a h a m i m a sy a r a k a t Yogyakart a m em bangun kem bali dari sit uasi t ak t erduga yang t elah m engubah banyak hal.

Sebuah Kebangkitan dari Bencana

Perist iwa gem pa bum i di Yogyakart a dan Klat en 27 Mei 2006 m enj adi sebuah pengalam an ist im ewa. Ket ika dari Yogyakart a m uncul berbagai karya baik berupa buku, kom ik, t erbit an berkala, film ( dokum ent er) , karya seni, at au hasil karya lainnya, hal- hal t ersebut bert olak dari pengalam an ak t u al. Seh in g g a k et ik a b er b icar a t en t an g m an aj em en r esik o (risk management) , dan kesiapsiagaan m enghadapi bencana (disaster prepareness) m em ang bert olak dari pengalam an pascabencana.

Rekam an pengalam an dan reaksi sesaat set elah t erj adinya gem pa begit u banyak dan beragam . Berikut ini sebuah puisi yang dibuat oleh Sint a sisw a kelas I I I SD Kanisius Gayam ,

94

Yogyakart a berj udul Jogja berduka. Pagi-pagi banyak orang memulai keaktifan./Tiba-tiba bumi

Potret Kebaruan

:

Bencana di Mana-mana,

(28)

bergoyang seakan-akan/ Meja digoyang-goyang/ Banyak orang meninggal; rumah-rumah rata tanah aku hanya pasrah dan tabah.

Sint a, set elah penanda wakt u pagi-pagi, m enem pat kan keakt ifan dari banyak orang, bukan hanya anggot a keluarganya, at au t et angga kanan kirinya. Akt ivit as orang- orang dekat nya t erangkum sebagai pengalam an orang banyak sebagaim ana dit ulisnya, banyak orang memulai keaktifan. Tidak dirinci keragam an akt ivit as it u, karena fokusnya adalah perist iwa bencana gem pa bum i yang t iba-t iba iba-t erj adi. Tiba-tiba bumi bergoyang. Sangat singkat ungkapannya. Dilanj ut kan dengan m et afor

seakan-akan/ meja digoyang-goyang. Bukan kursi, bukan alm ari, t api m ej a t em pat m elet akkan berbagai barang. Sebuah m ej a digoyang- goyang, t ent u barang- barang di at asnya porak poranda. Porak poranda yang dit unj uk adalah set elah bum i bergoyang. Tidak disebut bagaim ana suasana goncangan it u, bagaim ana reaksinya, bagaim ana hiruk pikuknya. Yang dit unj uk adalah akibat dari gem pa dahsyat it u. Banyak orang meninggal; rumah-rumah rata tanah. Berhadapan dengan sit uasi it u, Sint a t idak m enangis, bingung, panik, bert anya- t anya. Melam paui pengalam an panik dan em osion al, m elam pau i k ecen der u n gan u n t u k bert anya, Sint a m engungkapkan diri aku hanya

95

pasrah dan tabah. Sit uasi yang sungguh- sungguh berada dalam ket idakberdayaan.

Sebuah buku t erkait dengan pengalam an pascabencana, pendahuluannya m engkont raskan keyakinan dari kalangan akadem isi dan kalangan pekerj a sosial. Yang pert am a keyakinannya adalah

publish or perish, sedangkan kalangan kedua adalah praxis or perish. Usaha yang dilakukan u n t u k m e n u n j u k k a n k e b e r a d a a n n y a . Ya n g dilakukan oleh kalangan pekerj a sosial adalah

96

praxis, write, and publish. Sebuah ket erlibat an yang lengkap m ulai dari awal, berkelanj ut an secara konsist en, dan dalam prakt ik yang berj ej aring. Akhirnya t ercerm in pada buku yang m erupakan bunga ram pai karangan dari berbagai pihak.

Siv it as ak ad em ik a Un iv er sit as San at a Dharm a t idak lepas dari berbagai usaha dalam m enyikapi perist iw a t ersebut . Macam - m acam cat at an dapat dikem ukakan unt uk m enegaskan hal i t u . Ke n d a t i p e r l u d i a k u i k e t e r b a t a s a n

-97

ket erbat asannya. Oleh karenanya, kit a perlu m elihat pihak lain unt uk belaj ar. Berikut ini adalah sebuah pengalam an. Sebulan set elah bencana di Yogyakart a dan Klat en, Jawa Tengah, ada sebuah pert em uan di Kant or Pem da Kabupat en Klat en t ent ang laporan kerusakan sarana dan prasarana pendidikan dasar. Tuj uh penilik sekolah dari k e ca m a t a n - k e ca m a t a n k o r b a n b e n ca n a d i Kabu pat en Klat en m en j adi pem bicara yan g m enyam paikan dat a- dat a kerusakan dari

sekolah-98

sekolah dasar yang m ereka koordinir.

Proses Berkarya dan Jelmaannya

Prosesnya diawali dengan lokakarya bagi p e n i l i k s e k o l a h u n t u k m e m b e n t u k team

9 9

(29)

m en g u m p u l k an d an m en g o l ah d at a, ser t a pem buat an laporan t ert ulis. Tidak j arang dari m ereka belum pernah m enggunakan alat kom put er sehingga diperlukan penget ahuan dan ket ram pilan

basic. Para penilik j uga bert anggung j awab unt uk m em ot ivasi pet u gas k en dat i biasanya lebih bert indak sebagai birokrat . Mem ot ivasi orang lain m enj adi pelaku akt if dalam pengum pulan dat a, m em but uhkan usaha t ersendiri. Akhirnya, proses m en g u m p u lk an - m em ilah - m en g or g an isir d at a, sert a m engolah m enj adi laporan yang m am pu berbicara kepada pihak t erkait . Dat a- dat a t ersebut m enj adi acuan berbagai pihak Kant or Dinas Pen didik an Kabu pat en Klat en , Kan t or Din as Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, sert a LSM yang m e n j a d i p e r a n t a r a l e m b a g a d o n o r u n t u k m em bant u proyek rekonst ruksi pasca bencana.

Sit uasi darurat j ust ru m em am pukan para penilik sekolah m enj adi pihak yang m enent ukan. Padahal m ereka sendiri t erm asuk korban bencana. Dari berbagai ungkapannya, m ereka t idak hanya t elah m enj adi uj ung t om bak, bahkan j uga uj ung

tombok! Secar a p osit if h al t er seb u t d ap at dikat akan, inilah m odal sosial m ereka. Just ru pada sit uasi krit is orang- orang it u m em perlihat kan peran pent ingnya. Unt uk m engopt im alkan kem am puan dan fungsi m ereka ( hanya) dibut uhkan sedikit input ket ram pilan dan penget ahuan t am bahan yang m elengkapi. Di balik it u, kegigihan, kerelaan berkorban, dan kreat ivit as unt uk bergulat dengan usahanya. (Kompas, 29/ 9/ 2007)

Terlepas dari kesim pangsiuran kebij akan bant uan pem erint ah dan dist ribusinya, banyak hal

perlu dicat at t erkait dengan usaha pascabencana it u. Banyak ket erlibat an dari berbagai pihak t urut m e n g a t a si si t u a si p a sca b e n ca n a t e r se b u t . S e j u m l a h p e r g u r u a n t i n g g i m e n g i r i m k a n m ahasiswa unt uk m elakukan KKN dengan program khusus. Ada sum bangan lain dar i kalangan perguruan t inggi di Yogyakart a sebagai hasil penelit ian bert olak dari sit uasi bencana dan

100

penanganannya. Ket erlibat an berkelanj ut an dari berbagai lem baga swadaya m asyarakat dalam kerj asam anya dengan orang- orang set em pat dan berbagai pihak luar yang m encakup beragam bidang t elah m em perlihat kan bagaim ana berbagai kom ponen m asyarakat m am pu t et ap berdenyut kendat i dalam keadaan serba darurat , j auh dari keadaan norm al sebelum bencana. Di sam ping t em pat t inggal dan berbagai fasilit as lain yang t elah dim anfaat kan, ada beberapa t erbit an berkala yang m enj adi sarana kom unikasi ant arkorban pada

101 102

m asa pasca bencana, ada karya audio- visual, ada arsip visual yang kem udian diluncurkan

103

sebagai w ebsit e dalam j aringan int ernet , dan berbagai karya lain dari kalangan LSM m aupun

104

kom ponen m asyarakat lainnya. Media kom unikasi dengan berbagai bent uknya t ersebut m enj adi t an da yan g m en gu n gk apk an dan m er ek am ber bagai kom unik asi bagaim ana pengalam an bencana disikapi.

(30)

Yogyakart a m am pu m elewat i m asa- m asa sulit . Hasil t ersebut sekarang m enj adi bagian hidup yang dim iliki, dan dapat digunakan unt uk m asyarakat Yogyak ar t a u n t u k saat - saat selan j u t nya. Di sam ping it u j uga dapat m enj adi sum bangan unt uk anggot a m asyarakat di berbagai w ilayah di I n d on esia y an g p er lu b er siap m en g h ad ap i bencana.

Gedung- gedung sekolah dan kam pus, bilboard-bilboard iklan perguruan t inggi, warnet , cafe dengan fasilit as hotspot, m au pun berbagai karya pasca bencana m enj adi penanda yang kasat m at a. Di sebalik kehadirannya, ada berm acam - m acam hal berupa idealit as at au kisah yang dapat dibicarakan secara sant ai, at au didiskusikan secara serius. Ket ika idealit as at au kisah t ersebut t erkait dengan pendidikan, halnya m enj adi serius karena t erkait dengan m asa depan m asyarakat di m ana kit a berada. Bahkan m erupakan bidang yang kit a gelut i set iap har i. Bagaim ana k it a ber sik ap t erhadap hal ini? Kit a m asih dapat bicara panj ang lebar. Berhubung t erbat asnya kesem pat an ini, saya m engaj ak m engapresiasi puisi Perahu karya Joko

105

Pinurbo unt uk m enem ukan m akna.

Puisi Perahu karya Joko Pinurbo,

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA TENTANG TATA CARA TETAP PELAKSANAAN PENGARSIPAN DATA HIDROMETEOROLOGI.. Hidrometeorologi adalah

Given the high barriers to entry and Pelindo III’s first mover advantage, it is well placed to maintain its position as the largest port operator in Central and Eastern

هتي رارمتساو ملعتلا وحن ملعتملا ةيعفاد ريثيو يتاذلا ملعتلا ىلع دكؤي .5 ةداملاب ظافتحلا ىلع دعاسي فاشتكلاب ملعتلا نأ براجتلا تتبثأ ةلوهسب اهركذتو اهعاجرتسا ةيلمع لهسي امم ،لوطأ

Demikian Berita Acara Hasil Pelelangan untuk paket pekerjaan “ Konsultan Perencana Revitalisasi Gedung dan Sarana Kantor ” ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

Evaluasi Administrasi hanya dilakukan pada hal-hal yang tidak dinilai pada penilaian kualifikasi. Unsur-unsur yang dinilai meliputi Kelengkapan Persyaratan yang

Putusan arbitrase internasional yang dapat dieksekusi hanya diakui serta dapat dilaksanakan di wilayah hukum Republik Indonesia, jika telah memenuhi syarat : (1)

variasi mlati. Sehingga mempunyai kesan praktis dan tidak mengganggu gerak penari apalagi ada satu penari pada adegan tertentu menaiki burung garuda. Perlu

Alhamdulilahirrabbil' alamin, puji syukur kehadirat Alloh SWT atas rahmat dan kenikmatan yang senantiasa tercurahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Butir 4 diisi dengan pendapat guru dan/atau sekolah tentang dampak dari berbagai kegiatan pengembangan diri yang diikuti terhadap dirinya, peserta didik, maupun bagi sekolah