Program/Kegiatan Anggaran Setelah
III. E Faktor Pendukung Keberhasilan, Kendala dan Pemecahannya
Dalam melaksanakan program dan kegiatan tahun 2015 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Blitar tidak terlepas dari pendukung keberhasilan, kendala dan permasalahan yang melingkupinya. Faktor pendukung tersebut antara lain :
1. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Blitar yang telah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 menjadi lebih ramping dan kaya fungsi dengan diisi staf yang mampu mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya ;
2. Mekanisme kerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Blitar yang berorientasi kepada pencapaian kinerja daripada pembangunan struktural ;
3. Terciptanya hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan dan staf sehingga dapat memberikan hasil yang optimal, efektif dan efisien ;
4. Terciptanya sarana prasarana dan pembiayaan yang mencukupi untuk pelaksanaan tugas ;
5. Adanya dukungan dari SKPD lain dan para pemangku kepentingan (stake holders) terhadap upaya pencapaian tujuan dan sasaran organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.
Kendala :
1. Belum terpenuhinya kualitas dan kuantitas SDM yang memadai ; 2. Kurang optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi
program-program pembangunan ;
3. Dengan adanya Juru Parkir liar dan Juru Parkir yang tidak disiplin sehingga penataan parkir di Kota Blitar masih belum optimal ;
4. Data/materi yang dapat digunakan untuk perencanaan rekayasa lalu-lintas kurang up to date ;
5. Kurang kesadaran pemilik angkutan wajib uji terhadap kondisi armada yang dipakai ;
6. Keberadaan dan penataan terminal orang kurang optimal ;
7. Banyaknya armada angkutan barang yang tidak masuk terminal barang.
8. Kurangnya pemahaman tentang UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik oleh aparatur di masing-masing SKPD dinilai masih kurang
9. Masih kurang optimalnya penyebarluasan informasi pembangunan daerah kepada masyarakat
10. Belum optimal dalam mengelola urusan komunikasi dan informatika yaitu Operator ULPIM di masing-masing SKPD, sehingga mengakibatkan keterlambatan jawaban atas pengaduan masyarakat melalui ULPIM.
11. Peran PPID Pembantu di SKPD dalam pelaksanaan layanan informasi publik belum optimal,
12. Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi di Kota Blitar
dirasakan belum optimal dan menyeluruh
13. Masih belum optimal Pembinaan dan Pengembangan Sumberdaya
Komunikasi dan Informasi
Pemecahan
1. Optimalisasi kualitas SDM yang tersedia ;
2. Optimalisasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program pembangunan ;
3. Pembinaan juru Parkir serta peningkatan pengawasan dan penertiban per zona terhadap Juru Parkir yang kurang disiplin melalui tim gabungan;
4. Updating data transportasi di Kota Blitar minimal 6 bulan 1 kali melalui survey-survey lalu-lintas sebagai bahan untuk pelaksanaan manajemen rekayasa lalu-lintas ;
5. Sosialisasi tentang perlunya terminal angkutan orang terhadap : - Awak angkutan ;
- Pengguna jalan ; - Pemilik angkutan.
6. Peningkatan koordinasi dengan pihak terkait tentang perlunya peran terminal barang dalam tranportasi pada khususnya yang akan berdampak pada bidang ekonomi pada umumnya.
7. Sosialisasi untuk pengusaha armada angkutan barang yang tidak masuk terminal barang.
8. Sosialisasi dan koordinasi yang lebih intensif untuk menyikapi permintaan informasi dari pemohon, disamping perlu ditetapkannya Daftar Informasi Publik berupa SK Klasifikasi Informasi yang boleh diberikan ataupun yang dikecualikan.
9. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan informasi kepada Masyarakat melalui media cetak dan media elektronik, terlaksananya forum tatap muka dengan insan komunikasi, meningkatnya usaha jasa penyiaran melalui Radio Mahardika FM sehingga penyampaian informasi oleh pemeritah kepada masyarakat secara cepat dan tepat melalui media komunikasi yang efektif akan memunculkan kepercayaan dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah.
10. Pelatihan bagi operator ULPIM di masing-masing SKPD di Kota Blitar serta adanya sarana dan prasarana khusus untuk pengelolaan ULPIM di masing-masing SKPD.
11. Sosialisasi Peraturan Walikota Blitar nomor 48 Tahun 2013 tentang
Klasifikasi Informasi Publik Dan Pedoman Uji Konsekuensi Informasi Publik Di Lingkungan Pemerintah Kota Blitar dapat dilaksanakan (Perwali ditetapkan tanggal 24 Oktober 2013) sehingga diharapkan dari masing-masing satuan kerja dapat memberikan daftar informasi publik yang telah dikelompokan yaitu kategori informasi berkala, informasi yang tersedia setiap saat dan informasi yang dikecualikan secara periodik sesuai dengan ketentuan yang ada dalam UU No.14 Tahun 2008 kepada PPID Pemerintah Kota Blitar.
12. Solusinya dilakukan melalui pengembangan e-government dengan
penggunaan dan peningkatan teknologi informasi pada seluruh SKPD dan terutama pada unit yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menyediakan jaringan baru intranet dan intranet di SKPD dan pemeliharaan jaringan yang sudah tersedia.
13. Solusinya dengan sosialisasi dan bimbingan teknis SDM Komunikasi dan informasi serta meningkatnya peran Kelompok Informasi masyarakat (KIM) dalam Diseminasi Informasi dan Komunikasi serta meningkatkan pemerataan penyebaran informasi publik, dan media melalui hiburan masyarakat.
BAB IV P E N U T U P
I . K e s i m p u l a n
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Blitar tahun 2015 merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengolaan sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada Dinas perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Blitar berdasar pada akuntabilitas. LAKIP disusun karena perannya sebagai alat kendali, penilai kualitas kerja dan sebagai pendorong perwujudan Good Governance. Oleh karena itu LAKIP juga merupakan media pertanggungjawaban kepada publik yang dapat digunakan sebagai alat introspeksi dan refleksi terhadap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab.
introspeksi dan refleksi terhadap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab.
Dari hasil pengukuran kinerja terhadap 5 (lima) sasaran, dapat disimpulkan bahwa 5 (lima) sasaran tercapai dengan predikat sangat berhasil.
Dari 5 (lima) sasaran yang telah ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 50 (lima puluh) indikator dengan hasil capaian angka 85 – 100 (predikat sangat berhasil).
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Blitar rata-rata 94.33% terkategori sangat berhasil.
Anggaran yang teralokasi untuk Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Blitar tahun 2015 sebesar 25.865.365.511,52 ( Dua
puluh lima milyard delapan ratus enam puluh lima juta lima ratus sebelas ribu rupiah)dan terserap Rp. 25.011.569.232 (dua puluh lima
milyard sebelas juta lima ratus enam puluh sembilan ribu dua ratus tiga puluh dua rupiah).
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan keterkaitan dalam pencapaian kinerja dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Blitar tahun 2015 dapat dikatakan sangat berhasil walaupun masih dijumpai banyak kendala/ hambatan dalam pelaksanaannya.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya dimasa mendatang perlu dtingkatkan lagi sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
II. Saran
Dimasa mendatang dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi, strategi yang harus ditingkatkan adalah :
1. Peningkatan kualitas SDM Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Blitar melalui DiklatTeknis;
2. Pembinaan juru Parkir serta peningkatan pengawasan dan penertiban per zona terhadap Juru Parkir yang kurang disiplin melalui tim gabungan;
3. Updating data transportasi di Kota Blitar minimal 6 bulan 1 kali melalui survey-survey lalu-lintas sebagai bahan untuk pelaksanaan manajemen rekayasa lalu-lintas ;
4. Sosialisasi tentang perlunya terminal angkutan orang terhadap : - Awak angkutan
- Pengguna jalan - Pemilik angkutan.
5. Sosialisasi dan koordinasi yang lebih intensif untuk menyikapi permintaan informasi dari pemohon, disamping perlu ditetapkannya Daftar Informasi Publik berupa SK Klasifikasi Informasi yang boleh diberikan ataupun yang dikecualikan.
6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan informasi kepada Masyarakat melalui media cetak dan media elektronik, terlaksananya forum tatap muka dengan insan komunikasi, meningkatnya usaha jasa penyiaran melalui Radio Mahardika FM sehingga penyampaian informasi oleh pemeritah kepada masyarakat secara cepat dan tepat melalui media komunikasi yang efektif akan memunculkan kepercayaan dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah.
7. Pelatihan bagi operator ULPIM di masing-masing SKPD di Kota Blitar serta adanya sarana dan prasarana khusus untuk pengelolaan ULPIM di masing-masing SKPD.
8. Sosialisasi Peraturan Walikota Blitar nomor 48 Tahun 2013 tentang Klasifikasi Informasi Publik Dan Pedoman Uji Konsekuensi Informasi Publik Di Lingkungan Pemerintah Kota Blitar dapat dilaksanakan (Perwali ditetapkan tanggal 24 Oktober 2013) sesuai dengan ketentuan yang ada dalam UU No.14 Tahun 2008 kepada PPID Pemerintah Kota Blitar.
9. Solusinya dilakukan melalui pengembangan e-government dengan penggunaan dan peningkatan teknologi informasi pada seluruh SKPD dan terutama pada unit yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menyediakan jaringan baru internet dan intranet di SKPD dan pemeliharaan jaringan yang sudah tersedia.
10. Sosialisasi dan bimbingan teknis SDM Komunikasi dan informasi serta meningkatnya peran Kelompok Informasi masyarakat (KIM) dalam Diseminasi Informasi dan Komunikasi serta meningkatkan pemerataan penyebaran informasi publik, dan media melalui hiburan masyarakat.
Blitar, 15 Februari 2016
KEPALA DINHUBKOMINFO