• Tidak ada hasil yang ditemukan

E PEMBEBANAN DAN AKONTING JARINGAN STBS KE JARINGAN LAIN

1. Prinsip Pembebanan dan Akonting Penjelajahan Antar STBS

MS (mobile station) yang berinduk pada suatu jaringan STBS (Home PLMN atau HPLMN) dapat menjelajah ke wilayah yang diliput STBS lain (Visited PLMN atau VPLMN) berdasarkan kesepakatan penjelajahan antara penyelenggara yang bersangkutan.

Semua tagihan yang berkaitan dengan suatu MS selama ia mengadakan penjelajahan di wilayah VPLMN harus dibayar oleh HPLMN. Jumlah yang ditagihkan oleh VPLMN kepada HPLMN dapat meliputi satu atau lebih butir-butir berikut:

a. registrasi penjelajahan (satu kali) b. langganan penjelajahan (periodik)

- 99 -

d. penggunaan pelayanan suplementer.

Agar HPLMN dapat meneruskan tagihan VPLMN tersebut kepada MS yang bersangkutan, maka dalam tagihan itu harus ditambahkan informasi lain sebagai berikut:

a. IMSI (International Mobile Station Identification) yang melakukan penjelajahan;

b. untuk setiap panggilan:

1) tanggal dan saat dimulainya panggilan; 2) nomor internasiona/nasional yang dipanggil; 3) lamanya panggilan dalam menit dan detik;

4) pelayanan suplementer yang digunakan 2. Beberapa Skenario Pembebanan dan Akonting

Berikut ini diilustrasikan beberapa skenario pembebanan dan akonting sebagai aplikasi prinsip-prinsip yang disebutkan di atas. Skenario dan diskripsinya hanya bersifat indikatif, sedangkan keadaan definitifnya disepakati antara para penyelenggara. Konfigurasi umum seperti dalam Gambar 3 digunakan sebagai acuan.

Gambar IV. 3 Konfigurasi Umum Hubungan STBS

MS A' yang sedang menjelajah di jaringan B mengadakan panggilan ke pelanggan PSTN C'. HPLMN 3. PSTN/ISDN VPLMN 4. A’ C’ panggilan STBS 1 A’ B’ STBS 2 PSTN/ISDN C’

- 100 -

Pembebanan: A' akan menerima tagihan dari HPLMN-A

berdasarkan data yang diterima dari VPLMN-B. Akonting: Penyelenggara jaringan A akan didebet oleh

penyelenggara jaringan B sesuai dengan beban biaya jelajah MS A' di jaringan B.

Gambar IV. 4 Ilustrasi Skenario Pembebanan dan Akonting Panggilan STSB ke PSTN

Pelanggan PSTN C' mengadakan panggilan ke MS B' di jaringan B (MS sedang tidak menjelajah).

Pembebanan: C' akan menerima tagihan dari PSTN berdasarkan nomor yang dipilihnya (dialled number)

Akonting: Penyelenggara PSTN akan didebet oleh

penyelenggara jaringan B atas pemakaian jasa interkoneksinya untuk panggilan ini. Transaksi ini sudah termasuk dalam akonting trafik outgoing dari PSTN ke jaringan B.

Gambar IV. 5 Ilustrasi Skenario Pembebanan dan Akonting Panggilan PSTN ke STSB

Pelanggan PSTN C' mengadakan panggilan ke MS A' yang sedang menjelajah di jaringan B. Ada dua kasus dikemukakan disini: kasus pertama apabila MS A' tidak mengaktifkan supplementary service Call Forwarding Unconditional (CFU), sedang kasus kedua CFU diaktifkan. B’ HPLMN 5. PSTN/ISDN C’ panggilan

- 101 -

MS A' tidak mengaktifkan CFU

C' dijawab oleh rekaman suara (announcement) di jaringan A yang mengatakan bahwa A' sedang menjelajah, panggilan tidak diteruskan. Pembebanan: C' akan menerima tagihan dari PSTN berdasarkan

nomor yang dipilihnya. Akonting: Tidak ada transaksi.

MS A' mengaktifkan CFU

Panggillan secara otomatis diteruskan melalui PSTN kepada A' yang sedang menjelajah di VPLMN-B (CFU).

Pembebanan: C' mendapat tagihan berdasarkan nomor yang dipilihnya (dialled number) dari PSTN.

A' ditagih HPLMN-A atas segmen panggilan yang diteruskan (fowarded segment).

A' mungkin ditagih oleh HPLMN-A berdasarkan data yang diterima dari VPLMN-B kepada A’ berhubung pemakaian jaringannya untuk menerima panggilan. Akonting: Penyelenggara jaringan A akan didebet oleh

penyelenggara PSTN atas pemakaian jasa

interkoneksinya untuk meneruskan panggilan ke A' yang ada di VPLMN B. Transaksi ini sudah termasuk dalam akonting trafik outgoing dari jaringan A ke PSTN.

Penyelenggara PSTN akan didebet oleh penyelenggara jaringan B atas pemakaian jasa interkoneksinya (berdasarkan air time) untuk segmen panggilan yang diteruskan. Transaksi ini sudah termasuk dalam akonting trafik outgoing dari PSTN ke jaringan B.

Gambar IV. 6 Ilustrasi Skenario Pembebanan dan Akonting Panggilan PSTN ke STSB dengan CFU

MS A' di jaringan induknya (HPLMN-A) melakukan panggilan ke MS B' di jaringan induknya (HPLMN-B) yang ditransittkan melalui PSTN.

HPLMN

6. PSTN/ISDN VPLMN 7. A’

C’

- 102 -

Pembebanan: A' mendapat tagihan dari HPLMN-A atas hubungannya dengan B' berdasarkan nomor yang dipilihnya (dialled number).

Akonting: Penyelenggara jaringan A akan didebet oleh penyelenggara PSTN atas pemakaian jasa

interkoneksinya untuk panggilan A' ke B'. Transaksi ini sudah termasuk dalam akonting trafik outgoing dari jaringan A ke PSTN.

Penyelenggara PSTN akan didebet oleh penyelenggara jaringan B atas pemakaian jasa interkoneksinya (berdasarkan air time) untuk meneruskan panggilan sampai ke MS B'. Transaksi ini sudah termasuk dalam akonting trafik outgoing dari PSTN ke jaringan B.

Gambar IV. 7 Ilustrasi Skenario Pembebanan dan Akonting Panggilan STSB ke STSB tanpa CFU

MS A" di jaringan induknya (HPLMN-A) melakukan panggilan ke MS A' yang sedang menjelajah di jaringan B (dengan CFU berlaku untuk A') yang ditransitkan melalui PSTN.

Pembebanan: A" mendapat tagihan dari HPLMN-A berdasarkan air time.

A' mungkin ditagih oleh HPLMN-A atas segmen panggilan yang diteruskan (fowarded segment). A' ditagih oleh HPLMN-A berdasarkan data yang

diterima dari VPLMN-B kepada A’ sehubungan dengan pemakaian jaringannya untuk menerima panggilan. Akonting: Penyelenggara jaringan A akan didebet oleh

penyelenggara PSTN atas pemakaian jasa

interkoneksinya untuk meneruskan panggilan ke A' yang ada di VPLMN B. Transaksi ini sudah termasuk dalam akonting trafik outgoing dari jaringan A ke PSTN. HPLMN 8. A’ B’ HPLMN 9. PSTN/ISDN panggilan HPLMN 10. A’’ A’ VPLMN 11 PSTN/ISDN panggilan

- 103 -

Penyelenggara PSTN akan didebet oleh penyelenggara jaringan B atas pemakaian jasa interkoneksinya untuk segmen panggilan yang diteruskan ke MS A'. Transaksi ini sudah termasuk dalam akonting trafik outgoing dari PSTN ke jaringan B.

Gambar IV. 8 Ilustrasi Skenario Pembebanan dan Akonting Panggilan STSB ke STSB dengan CFU

MS A' yang sedang menjelajah di jaringan B melakukan panggilan ke MS A" di jaringan induknya (HPLMN-A) yang ditransitkan melalui PSTN.

Pembebanan: A' akan menerima tagihan dari HPLMN-A berdasarkan data yang diterima dari VPLMN B.

Akonting: Penyelenggara jaringan A akan didebet oleh

penyelenggara jaringan B sesuai dengan biaya jelajah MS A' dijaringan B.

Penyelenggara jaringan B akan didebet oleh penyelenggara PSTN atas pemakaian jasa

interkoneksinya untuk melaksanakan panggilan A' ke A". Transaksi ini sudah termasuk dalam akonting trafik outgoing dari jaringan B ke PSTN.

Penyelenggara PSTN akan didebet oleh penyelenggara jaringan A atas pemakaian jasa interkoneksinya untuk meneruskan A". Transaksi ini sudah termasuk dalam akonting trafik outgoing dari PSTN ke jaringan A

Gambar IV. 9 Ilustrasi Skenario Pembebanan dan Akonting Panggilan STSB ke STSB

F REFERENSI

[1] “World Bank/Coopers & Lybrand: "Indonesia: Telecommunications Tariff Study", December 1993.

HPLMN 12. A’’ A’ VPLMN 13 PSTN/ISDN panggilan

- 104 -

[2] ITU-T White Book Recomendation F.111 "Principles of Service for Mobile System”.

[3] ETSI GSM Technical Specification 02.20: "Collection Charges". [4] ETSI GSM Technical Specification 12.20: "Network Management

- 105 -