• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Imron Rosyadi (2002) yang menggunakan empat variabel indipenden terhadap harga saham yaitu “earning per share, dividen per share, net profit margin, dan debt to equity ratio. Hasil dari penelitian ini bahwa keempat variable tersebut mempunyai pengaruh signifikan denganEPSsebagai variable yang paling dominan.

Penelitian ini dilakukan Aditya Kesuma (2006) yaitu “Pengaruh Earning Per Share(EPS) dan Tingkat Bunga Terhadap Harga Saham” menyimpulkan bahwa EPS dan tingkat bunga mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman.

Penelitian ini mereplikasi penelitian-penelitian sebelumnya, namun pada penelitian ini peneliti hanya mengambil variable bebas pada masing masing penelitian terdahaulu yang berkaitan dengan profitabilitas perusahaan, yaitu Earning per Share, Net Profit Margin, dan Return on Asset, dengan menggunakan sample perusahaan sector asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2007-2010. Hal ini bertujuan untuk menguji kembali variable-variabel yang berpengaruh terhadap return saham perusahaan sektor asuransi pada periode tersebut terutama pada informasi akan laba yang dapat dilihat dari tiga rasio yang digunakan oleh peneliti, karena seperti yang diungkapkan peneliti di atas, informasi tentang laba perusahaan sangat diperlukan dalam penilaian saham.

Berdasarkan uraian tentang pengukuran kinerja dengan menggunakan pendekatan rasio profitabilitas. Oleh karena itu, penelititertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Earning Per Share (EPS),

Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) Terhadap Return

Saham Perusahaan Sektor Asuransi di Bursa Efek Indonesia”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Earning per Share (EPS) secara parsial mempunyai pengaruh terhadapreturnsaham?

2. Apakah Net Profit Margin (NPM) secara parsial mempunyai pengaruh terhadapreturnsaham?

3. Apakah Return on Asset (ROA) secara parsial mempunyai pengaruh terhadapreturnsaham?

4. Apakah Earning per Share (EPS), Net profit Margin (NPM), dan Return on Asset (ROA) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap return saham?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan antara Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Asset (ROA) terhadapreturnsaham.

2. Untuk menganalisis pengaruh signifikan secara parsial antara Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Asset(ROA) terhadapreturnsaham.

3. Untuk menganalisis variabel independen yang paling dominan berpengaruh signifikan terhadapreturnsaham.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penilitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti :

a. Bagi para pelaku ekonomi

Penelitian ini memberikan informasi sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memutuskan untuk investasi.

b. Bagi pihak lain

Penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan juga dapat sebagai bacaan yang bermanfaat bagi yang memerlukan.

c. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk pengembangnan kualitas pendidikan universitas selanjutnya dimasa depan.

d. Bagi penulis

Sebagai penerapan ilmu ekonomi khususnya dalam sarana menambah pengetahuan dalam Manajemen Keuangan dan Pasar Modal yang telah diperoleh dalam masa kuliah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Modal

Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjual-belikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih satu tahun, seperti saham dan obligasi. (Tandelilin; 2001;13)

Sedangkan menurut Ridwan, Inge Berlian, dan Dharma (2010:427) pasar modal dalam istilah asing yang disebut “capital market”, pada hakikatnya

ialah suatu kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Dana yang diperjual-belikan itu digunakan untuk jangka panjang dalam menunjang pengembangan usaha. Tempat penawaran atau penjualan dana ini dilaksanakan dalam satu lembaga resmi yang disebut Bursa Efek. Pada saat ini di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia. Per 1 November 2007 Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) merger menjadi Bursa Efek Indonesia.

Sedangkan menurut Rodoni dan Indoyama (2002:39) pasar modal merupakan lembaga yang saat ini berkembang sangat pesat dan sangat diminati oleh para investor. Selain itu juga merupakan salah satu alternatif investasi bagi investor untuk menanamkan modalnya dengan tujuan untuk mencari keuntungan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

modal akan memperoleh keuntungan dalam bentuk likuiditas perusahaan yang tinggi, publisitas, prestis, dan keuntungan bagi pemegang saham.

Menurut Sunariah (2003) ada dua permintan pasar modal yaitu: 1. Definisi secara umum

Pasar modal adalah suatu system keuangan yang teroganisasi, termasuk di dalamnya bank bank komersil dan semua lembaga perantara bidang keuangan, serta keseluruhan surat surat berhaga yang beredar.

2. Definisi dalam arti sempit

Pasar modal adalah suatu pasar (tempat berupa gedung) yang disisipkan guna memperdagangkan saham saham, obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara perdagang efek.

Dengan demikian pasar modal merupakan pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Ditempat inilah para pelaku pasar yang mempunyai kelebihan dana melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten. Sebaliknya di tempat itu itu pula perusahaan yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada dana otoritas di pasar modal sebagai emiten.

Menurut Sjahrial (2007) ada keuntungan dan kerugian dalam berinvestasi dalam pasar modal yaitu:

1. Keuntungannya:

a. Memperoleh dividen yaitu bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

b. Memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih dari pada nilai beli saham.

c. Nilai atau harga saham meningkat sejalan dengan waktu dan sejalan dengan perkembangan atau kinerja perusahaan.

d. Saham dapat dijalankan jaminan ke bank untuk memperoleh kredit, baik agunan pokok atau agunan tambahan.

2. Kerugiannya:

a. Memperoleh capital loss yaitu kerugian yang diterima dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual lebih dari pada nilai beli saham.

b. Menghadapi opportunity loss, kerugian karena memilih alternatif berinvestasi di pasar modal bila dibandingkan menanamkan dananya dalam deposito.

c. Kerugian yang timbul apabila perusahaan dilikuidasi, namun nilai likuidasinya lebih rendah dari harga saham.

Peranan pasar modal adalah sebagai berikut:

a. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual-belikan.

b. Memberi kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (retrun)yang di harapkan.

d. Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian.

e. Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.

Menurut Husnan (1996:5-6), faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal adalah sebagai berikut:

1. Supply Sekuritas

Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal.

2. Demand akan Sekuritas

Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk di gunakan membeli sekuritas-sekuritas yang di gunakan.

3. Kondisi Politik dan Ekonomi

Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supplydan demand akan sekuritas.

4. Masalah Hukum dan Peraturan

Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Sehingga peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak di perlukan.

5. Peran Lembaga-Lembaga Pendukung Pasar Modal

Lembaga-lembaga seperti BAPEPAM, bursa efek, angkutan public, underwriter, wali amanat, notaris, konsultan hukum, lembaga clearing, dan lain lain perlu untuk berkerja dengan professional dan bisa diandalkan sehinngga kegiatan emisi dan transaksi di bursa efek bisa berlangsung dengan cepat, efisien dan dapat di percaya.

B. Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan digunakan sebagai salah satu ukuran kinerja keuangan perusahaan. Hasil analisis laporan keuangan ini dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan, pemilik perusahaan, pemberi pinjaman dan kreditor, dan kelompok lain, seperti pemerintah, masyarakat, dan tenaga kerja. Analisis laporan keuangan secara umum terdiri dari berbagai model, tetapi model yang hingga saat ini paling banyak digunakan di Indonesia adalah analisis rasio keuangan. Sekalipun banyak digunakan, pengguna analisis ini perlu mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada. Dalam analisis ini yang digunakan sebagai alat data data input adalah laporan keuangan,yang meliputi neraca dan laporan laba rugi. Analisi laporan keuangan yang pertama adalah analisis rasio keuangan. Pada analisis laporan keuangan, kriteria yang digunakan meliputi rasio likuiditas, rasio ekuitas, rasio utang/laverage, rasio profitabilitas, dan rasio nilai pasar (Warsono, 2003:49-50).

Laporan keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan kepada pihak internal dan pihak eksternal, yang berisi seluruh

pertanggung jawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkannya (Yadiati, 2007:51).

Tujuan keseluruhan dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit. Jenis keputusan yang di ambil oleh pengambil keputusan yang mereka gunakan dan kemampuan mereka untuk memproses informasi. Pengguna informasi akuntansi harus dapat memperoleh pemahaman mengenai kondisi keuangan dan hasil operasional perusahaan lewat laporan keuangan. Investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan yang disusun investee terutama dalam hal pembagian dividen, sedangkan kreditur berkepentingan dalam hal pengambilan jumlah produk pinjaman berikut bunganya. Investor dan kreditur terutama sangat tertarik terhadap arus kasinvestee/debitur dimasa mendatang (Hery, 2009:39).

Menurut Warsono (2003:24) para pengguna laporan keuangan merupakan individu maupun kelompok individu. Mereka yang berkepentingan tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat pihak.

1. Manajemen perusahaan yang bersangkutan. 2. Pemilik perusahaan (para pemegang saham). 3. Pemberi pinjaman dan kreditur (investor).

4. kelompok lain, seperti pemerintah, tenaga kerja,dan masyarakat. Dari penjelasan di atas yang berasal dari bebrapa sumber, laporan keuangan adalah suatu alat atau media informasi bagi pihak internal maupun pihak eksternal sebagai pedoman bagi mereka dalam pengambilan keputusan.

C. Saham

Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas atau yang disebut emiten (Sunariyah,2003:111). Saham merupakan tanda bukti keikutsertaan dalam pemodalan perusahaan dan mempunyai hak atas sebagian kekayaan perusahaan tersebut dan proporsinya sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Saham biasa mempresentasikan ekuitas atau kepemilikan posisi di perusahaan (Asmara dan Ridwan, 2003:324).

Menurut Rodoni dan Indoyama (2002:39) harga suatu saham pada dasarnya sangat terkait pada kesehatan keuangan perusahaan. Pada saat penghasilan perusahaan meningkat, maka keyakinan investor juga meningkat, sehingga biasanya harga sahamnya pun akan naik. Apabila perusahaan mengalami kerugian atau tidak mampu mancapai target yang diharapkan oleh para analis maupun investor, maka harga saham perusahaan tersebut biasanya akan turun. Rumor-rumor (baik positif maupun negatif) yang dihembuskan dipasar juga akan mempengaruhi harga saham.

Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham. Jenis-jenis yang diperjual belikan dipasar modal adalah :

1. Saham Preferen(Frepered Stock)

Disebut saham preferen karena pemegang saham saham preferen mempunyai hak keistimewaan di atas pemegang saham biasa keistimewaan utamanya adalah pemegang saham preferen menerima

dividen terlebih dahulu dbandingkan dengan pemegang saham biasa. (Jogiyanto, 2001:68)

2. Saham Biasa(Common Stock)

Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja. Saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa. Pemegang saham biasa mempunyai hak suara dalam RUPS. Apabila perusahaan dilikuidasi, tanggung jawab pemegang saham terhadap perusahaan hanya sebesar saham yang dimilikinya. (Jogiyanto,2001:73)

Menurut Siamat (2004:268) saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu saham biasa (common stocks) dan saham preferen (preferen stoks). Berdasarkan beda dua jenis saham ini antara lain sebagai berikut:

a. Saham biasa (common stocks)

1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba. 2. Memiliki hak suara

3. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban dilunasi.

b. Saham preferen (preferen stoks)

1. Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen. 2. Tidak memiliki hak suara.

3. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pancalonan pengurus.

4. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan dilikuiditas.

5. Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaan disamping penghasilan yang diterima setiap tetap.

Dari penjelasan diatas yang berasal dari beberapa sumber, saham adalah tanda atau surat bukti yang dimiliki oleh pemegang saham atas hak yang dimilikinya dalam hal kepemilikan kekayaan suatu perusahaan. Saham juga dapat dijadikan sebagai pengukur kesehatan keuangan perusahaan, karena jika penghasilan perusahaan meningkat, maka kepercayaan investor juga meningkat, sehingga dapat mempengaruh terhadap harga sahamnnya.

Harga saham dipasar modal terdiri dari tiga kategori, yaitu harga tertinggi(high price), harga terendah(low price), dan harga penutupan (close price). Harga tertinggi adalah yang paling tinggi terjadi di bursa,harga terendah (low price) adalah harga terendah yang terjadi pada hari bursa, sedangkan harga penutupan(close price)merupakan harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat akhir dari bursa (Widiatmojo, 1996:47).

Analisis saham merupakan salah satu dari sekian tahapan dalam proses investasi yang berarti melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok sekuritas. Analisis yang sering digunakan untuk menilai suatu saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

1. Analisis fundamental

Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan :

b. Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.

Pada dasarnya analisis fundamendal adalah analisis yang dilakukan terhadap perusahaan itu sendiri yang berhubungan dengan prospek pertumbuhan dan kemampuan memperoleh keuntungan meliputi 3 tahap analisis (Ahmad Rodoni, 2005:61)

a. Ekonomi makro

Analisis ini bertujuan untuk melihat faktor yang menguntungkan dalam ekonomi makro dalam kaitannya dengan kegiatan perusahaan itu sendiri. Misal: apakah berita yang up to date tentang kebijakan moneter, surplus atau defisit anggaran/cadangan devisa, tax holding, polotical news, dan yang lain-lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan.

b. Industri

Analisis ini lebih spesifik dan bertujuan untuk melihat kaitan industri dengan perusahaan, seperti perkembangan perusahaan pesaing, standar dan pertumbuhan pasar.

c. Perusahaan

Analisis yang bertujuan untuk melihat situasi perusahaan yang meliputi berbagai aspek perusahaan, seperti keadaan keuangan perusahaan, situasi pemasaran, produksi dan manajemen. (Ahmad Rodoni, 2005:63)

2. Analisis teknikal

Analisis teknikal merupakan suatu studi tenteng tindakan atau aksi pasar dengan bantuan grafik-graik tertentu. Analisis ini dibuat dengan keadaan harga, fluktuasi pasar serta analisis (estimasi) dengan menggunakan perhitungan matematis mengenai pergerakan harga di waktu lampau untuk memperkirakan harga di waktu mendatang. Analisis teknikal mempunyai beberapa asumsi antara lain (Ahmad Rodoni, 2005:4-7):

a. Pasar mempertimbangkan semua persoalan

Para analis teknikal percaya bahwa semua yang mempengaruhi harga pasar akan dicerminkan dalam harga tersebut, oleh karena itu studi tentang tindakan atau aksi harga adalah persoalan yang perludi ketahui.

b. Harga berbentuk mengikuti aliran

Para analis teknikal percaya bahwa harga bergerak mengikuti arah aliran tertentu. Selanjutnya para investor dapat saja mengikuti arah aliran yang berlaku sehingga arah aliran tersebut berputar arah.

c. Sejarah akan berulang

Analisis teknikal akan melihat ataupun menyelidiki psikologi pasar, grafik (chart) digunakan untuk melihat pola tertentu yang mungkin berhasil apabila psikologi pasar berada dalam keadaan menaik maupun menurun.

D. ReturnSaham

Konsep resiko tidak terlepas dengan return, karena investor selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap resiko investasi yang dihadapinya. Menurut Brigham et al. (1999:192). Pengertian dari return adalah “measure the financial performance of aninvesment”. Pada penelitian

ini, return digunakan pada suatu investasi untuk mengukur hasil keuangan suatu perusahaan. Horne dan Wachoviz (1998:26) mendefinisikan return sebagai: “Return as benefit wich related with owner that includes cash

dividend last year which is realization in the end of the year”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan, dapat diambil kesimpulan return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan capital gain/loss. Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam suatu periodik tertentu. Capital gain/loss dalam suatu periode merupakan selisih antara harga saham semula (awal periode dengan harganya di akhir periode). Bila harga saham pada akhir periode lebih tinggi dari harga awalnya, maka dikatakan investor memperoleh capital gain, sedangkan bila yang terjadi sebaiknya maka investor akan memperolehcapital loss.

Menurut Jogiyanto (2003:109) saham di bedakan menjadi dua: (1) return relisasi merupakan return yang telah terjadi, (2) return ekpestasi merupakanreturn yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa yang akan datang. Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih

harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen, maka dapat di tulis rumus:

Ri =Pt (Pt 1) Pt 1 Keterangan :

Ri :Returnsaham

Pt : Harga saham periode t Pt-1 : Harga saham periode t-1 E. Earning Per Share

Earning per Share(EPS) adalah laba per lembar saham. Earning per Share suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan. Earning per Sharedipengaruhi oleh pendapatan perusahaan, sehingga apabila tinggi maka Earning per Share akan tinggi dan sebaliknya, hal ini akan mempengaruhi harga saham, karena pergerakan harga saham pengaruh awalnya pendapatan perusahaan. Dengan memperhatikan Earning per Share investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di pasar modal. PerhitunganEarning per Sharemenurut Tandelilin (2001:242) adalah sebagai berikut:

EPS =Laba bersih setelah pajak Jumlah saham beredar

Dokumen terkait