ANALISIS PEN
PROFIT MARG
TERHADAP
RET
ASURA
FA
UNIVERSITAS
ENGARUH
EARNING PER SHARE
(EP
MARGIN
(NPM), DAN
RETURN ON ASSET
P
RETURN
SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR
RANSI DI BURSA EFEK INDONESI
(Periode Tahun 2007-2010)
Oleh
Hery Heryawan
Nim : 105081002524
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYA
SHARE
(EPS),
NET
ASSET
(ROA),
N SEKTOR
ESIA
IS
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Hery Heryawan
2. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 02 Februari 1987
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jalan Prabu Kian Santang Rt. 01/01 Kel.
Gebang Raya Kec. Periuk Kota Tangerang
15132
6. Telepon : 02193844808 / 083898040680
7. Email : h.heryawan@ymail.com
heryawan.hery@gmail.com
II. PENDIDIKAN FORMAL
1993-1999 : SD Negeri Gebang Raya Tangerang
1999-2002 : MTs Miftahul Huda Tigaraksa Tangerang
2002-2005 : MA Miftahul Huda Tigaraksa Tangerang
2005-2012 : Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota OSTAM MA Miftahul Huda Tangerang
2. Anggota Badan Ekslusif Mahasiswa Jurusan Manajemen FEIS 2007
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the effect of financial ratios, there’s: Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Assets to stock return,
simultaneously or partially. The research was conducted using sample of nine insurance companies listed in the Indonesia Stock Exchange by selecting sample taken (purposive sampling) because there are certain considerations over a priode of 4-year (2007-2010). This research uses multiple regression with SPSS 19. These results indicate that there is simultaneous significant effect among Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Assets to Stock Return. And only Earning per Share that has no effect on Stock Returns, Net Profit Margin is negatively affect on Stock Return, and Return on Asset significant effet on Stock Return.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan antara lain: Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Asset terhadap return saham, baik itu seraca simultan maupun parsial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel 9 perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menentukan sendiri sampel yang diambil (purposive sampling) karena ada pertimbangan tertentu selama periode 4 tahun (2007-2010). Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dengan program SPSS 19. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan terdapat pengaruh antara Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Asset terhadap Return Saham. Dan secara parsial hanya Earning Per Share yang tidak memiliki pengaruh terhadap Return Saham, sedangkan Net Profit Margin berpengaruh negatif terhadap Return Saham, dan Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap ReturnSaham.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirabbil’aalamin. Segala puji dan syukur hanya bagi Allah
yang memiliki segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit yang telah
melimpahkan rahwat dan karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “ PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON
ASSET (ROA) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN
SECTOR ASURANSI DI BURSA EFEK INDONESIA” ini. Shalawat dan salam semoga selalu kepada sang suri tauladan Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa umatnya dari zaman suram kepada zaman terang-benderang
seperti sekarang ini.
Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izikanlah penulis
menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih kepada:
1. Rasa ta’dzim dan terima kasih yang mendalam kepada Ayahanda
Madroni dan Ibunda Siti Haeroh atas dukungan moril dan materil,
kesabaran, keikhlasan, perhatian¸ serta cinta kasih sayang yang tidak
ada habis bahkan doa-doa munajatnya yang tak henti-hentinya kepada
Allah SWT.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid , MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Pudek Akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
jakarta sekaligus dosen pembimbing I, terima kasih atas waktu dan
masukannya dan selalu memberikan motivasi dan solusi dalam
4. Bapak Suhendra, S.Ag, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta sekaligus Dosen Penguji komprehensif penulis.
5. Ibu Leiz Susanawati selaku Sekretaris Jurusan manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Ibu Amalia, SE, MSM selaku dosen pembimbing II skripsi terima
kasih atas bimbingan atas arahan yang ibu berikan sehingga saya dapat
menyelesaikan skipsi saya.
7. Para dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu, perhatian
serta nasihat kehidupan yang berguna kepada semua mahasiswanya.
8. Seluruh Staf Bagian Keuangan, Jurusan, Akademik dan
Kemahasiswaan yang telah memberikan pelayanan selama ini.
9. Untuk kakakku Ely Sholiha dan Moh. Bahri serta adikku Ivan
Alviadin, dan Muhammad Iqbal semoga kita bisa membuat bangga
kedua orang tua kita dengan ilmu, iman, dan amal kita, Amiin.
10. Kawan-kawan seperjuangan Manajemen D 2005, Manajemen dan
akuntansi 2005, 2006, 2007, yang telah membantu dan support dalam
hal ini.
11. Teman-teman manajemen seperjuangan Andi, Atenk, Black, Arif, Ozi,
Maharis, Dhole, Komeng, Anah, Vini. Thank you all
12. Salam untuk kawan –kawan kostan Pak. Usman: Ize, Beben, Bhafuk, Jael, Bancek, Chy, Opik, Rizal, Icank, n Basit sarukses lah sadayana.
Amin
13. Salam untuk kawan – kawan kost Gang. Buntu: terima kasih Nenek, Judli, Amar, Pahmi, Cholis, Romo, Uci, Panca, Joy.
14.Dedicated untuk Teteh Iaa, terima kasih atas semua motivasi, waktu,
dan bantuannya.
Semoga amal dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis dapat
diterima oleh Allah SWT dengan pahala yang berlimpah. Dengan segala
kelemahan dan kekurangan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi setiap langkah kita. Amiin
Jakarta 2012
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Penelitian ...
B. Perumusan Masalah ...
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA ...
A. Pasar Modal...
B. Analisis Laporan Keuangan...
C. Saham...
D. ReturnSaham...
E. Earning per Share...
F. Net Profit Margin...
H. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan hipotesis...
I. Penelitian Terdahulu...
J. Kerangka Pemikiran ...
K. Hipotesis ...
BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN ...
A. Ruang Lingkup Penelitian...
B. Populasi dan Pemilihan Sampel...
C. Metode Pengumpulan Data ...
D. Mode Analisis Data...
E. Operasional Variabel Penelitian ...
BAB. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...
A. Gambaran Umum Objek Penelitian...
B. Hasil Analisis dan Pembahasan...
1. Statistik Deskriptif...
2. Uji Asumsi Klasik ...
a. Uji Normalitas...
a. Uji Signifikan Simultan (Uji F)...
b. Uji Parsial (Uji t)...
BAB. V. PENUTUP...
A. Kesimpulan ...
B. Implikasi ...
C. Saran ...
Daftar pustaka ...
Lampiran ...
53
53
54
54
56
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu 26
3.1 Data Sampel Perusahaan 30
3.2 Operasional Variabel 40
4.1 Daftar Nama Perusahaan 42
4.2 Hasil Statistik Deskriptif 43
4.3 Hasil Pengujian Multikolinearitas 46
4.4 Hasil Uji Autokorelasi 47
4.5 Hasil Pengujian Koefesien Determinasi 49
4.6 Hasil Uji F 50
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran 28
4.1 Hasil Uji Normalitas 45
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Daftar Sampel Perusahaan Asuransi 59
2 DataEPS, NPM, ROA danReturnSaham 60
3 Data LogEPS, NPM, ROA danReturnSaham 61
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan pasar modal sangat pesat saat ini, sehingga investor ingin
menginvestasikan modalnya untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka
pendek maupunjangka panjang. Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan
yang berada di pasar modal yang selalu berusaha meningkatkan kinerja
perusahaannya. Kinerja perusahaan yang mendapatkan perhatian utama dari
investor adalah laba dan arus kas. Pada saat dihadapkan dua kinerja keuangan
tersebut, investor dan kreditur harus yakin bahwa ukuran kinerja yang
menjadi fokus perhatian mereka adalah kinerja yang mampu menggambarkan
kondisi ekonomi perusahaan serta prospek pertumbuhan dimasa depan
dengan baik. Kinerja perusahaan yang baik menunjukan bahwa perusahaan
dapat meningkatkan kekayaan bagi pemegang sahamnya. Pengukuran kinerja
perusahaan diperlukan untuk menentukan keberhasilan perusahaan dalam
memberikan tingkat pengembalian sebagaimana yang diharapkan investor
berupacapital gaindandividen.(Didi, 2011)
Seorang investor membutuhkan informasi historis maupun ramalan yang
akurat, relevan dan tepat waktu. Informasi tersebut daat berupa informasi
lengkap informasi mengenai surat berharga yang terdaftar di bursa akan
semakin mudah akses terhadap informasi tersebut sehingga pasar modal yang
bersangkuan akan semakin baik. (Wulan, 2008)
Perusahaan yang menjual saham atau emiten harus menyediakan informasi
yang selengkap-lengkapnya tentang perusahaan yang layak diketahui para
investor agar mereka dapat melakukan analisis yang tepat dan rasional.
Analisis yang tepat dan rasional merupakan modal utama untuk mengharapkan
keuntungan dari keputusan investasinya untuk bermain dalam jual beli saham
di bursa maupun di luar bursa. Informasi yang lengkap merupakan kunci
pokok dan sangat mempegaruhi dalam memutuskan suatu tindakan atau sikap
dalam seluruh aktivitas jual beli saham maupun surat berharga lainnya di
bursa efek.
Informasi yang mutakhir sangat berpengaruh tehadap keadaan pasar waktu
yang akan datang sehingga harga saham di bursa efek indonesia selalu
berubah-ubah. Baik untuk kurun waktu bulanan, mingguan, harian, bahkan
setiap saat. Tinggi rendahnya harga saham tersebut merupakan penilaian
sasaat yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: kondisi atau kinerja
perusahaan, kebijakan direksi, investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan
pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi dan masih banyak lagi faktor yang
mempengaruhinya. (Wulan, 2008)
Harga saham dapat naik dan turun sangat tergantung pada perubahan salah
satu fator-faktor diatas. Pada saat harga saham secara psikologis disenangi,
harga saham secara ekonomi dalam suku bunga bank naik, umumnya efek
menjadi kurang menarik dan cenderung turun harganya. (Wulan, 2008)
Investor mempunyai kepentingan yang cukup erat dengan kondisi
keuangan perusahaan yang berguna dalam pengambilan keputusan untuk
melakukan investasi saham, sehingga investor perlu menganalisis kondisi
keuangan perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan merupakan salah satu
factor internal yang mempengaruhi harga saham, karena dalam
menginvestasinkan modal, investor biasanya memperhatikan harga saham
disertai pertimbangan kondisi keuangan yang bagus dari perusahaan yang
bersangkutan. Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan
dimana bila perusahaan mencapai prestasi yang baik maka saham perusahaan
tersebut akan diminati investor. (Wulan, 2008)
EPS merupakan rasio yang menunjukan seberapa keuntungan yang
diperoleh investor per lembar sahamnya (Darmadji dan Fakhruddin : 2001).
Kenaikan earning per share (eps) berarti menandakan tingkat kesejahteraan
yang lebih baik untuk para pemegang saham dan akan berdampak positif pada
kenaikan harga saham, sedangkan EPS yang rendah menandakan perusahaan
kurang mampu memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan oleh
pemegang saham. Semakin perusahaan mampu memberikan kesejahteraan
yang baik bagi para pemegang saham, maka dapat dikatakan nilai sahamnya
pun tinggi. Nilai saham yang tinggi menunjukan tingkat harga sahamnya pun
Peningkatan laba penjualan (profit margin) merupakan salah satu indikator
penilaian kinerja perusahaan yang digunakan para investor untuk
menginvestasikan dana yang mereka miliki. Net Profit Margin (NPM) yang
tinggi menandakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Ketertarikan investor terhadap NPM
yang tinggi pada akan mendorong permintaan atas saham tersebut meningkat,
sehingga harga sahamnya akan ikut naik.
Disamping Earning Per Share, Net Profit Margin, variable lain yang
berpengaruh pada harga saham yaituReturn on Asset(ROA), ROA merupakan
rasio yang menjukan kinerja perusahaan dalam pengelolaan asset untuk
menghasilkan pendapatan atas keuntungan bagi semua investor. Semakin
tinggi Return on Asset, berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan
merangsang investor untuk membeli saham, maka harga saham pun
meningkat. Demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat perputaran asset
perusahaan, maka semakin rendah kemampuan perusahaan untuk merangsang
investor membeli saham yang mengakibatkan harga saham menerun
dikarenakan permintaan akan saham ikut menurun.
Terdapat beberapa penilitian terhadap harga saham antara lain penelitian
yang dilakukan oleh Heri Santoso (2001) dalam penelitiannya pengaruh
Earning per Share, Dividen per Share, dan Return on Asset terhadap harga
saham dalam perusahaan manufaktur dalam 10 sampel menyimpulkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara earning Per Share, Dividen per Share,
diteliti, variable Earning per share yang merupakan variabel yang dominan
terhadap harga saham.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Imron Rosyadi (2002) yang
menggunakan empat variabel indipenden terhadap harga saham yaitu
“earning per share, dividen per share, net profit margin, dan debt to equity
ratio”. Hasil dari penelitian ini bahwa keempat variable tersebut mempunyai
pengaruh signifikan denganEPSsebagai variable yang paling dominan.
Penelitian ini dilakukan Aditya Kesuma (2006) yaitu “Pengaruh Earning
Per Share(EPS) dan Tingkat Bunga Terhadap Harga Saham” menyimpulkan
bahwa EPS dan tingkat bunga mempunyai pengaruh yang cukup signifikan
terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman.
Penelitian ini mereplikasi penelitian-penelitian sebelumnya, namun pada
penelitian ini peneliti hanya mengambil variable bebas pada masing masing
penelitian terdahaulu yang berkaitan dengan profitabilitas perusahaan, yaitu
Earning per Share, Net Profit Margin, dan Return on Asset, dengan
menggunakan sample perusahaan sector asuransi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode tahun 2007-2010. Hal ini bertujuan untuk menguji
kembali variable-variabel yang berpengaruh terhadap return saham
perusahaan sektor asuransi pada periode tersebut terutama pada informasi
akan laba yang dapat dilihat dari tiga rasio yang digunakan oleh peneliti,
karena seperti yang diungkapkan peneliti di atas, informasi tentang laba
Berdasarkan uraian tentang pengukuran kinerja dengan menggunakan
pendekatan rasio profitabilitas. Oleh karena itu, penelititertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Earning Per Share (EPS),
Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) Terhadap Return
Saham Perusahaan Sektor Asuransi di Bursa Efek Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Earning per Share (EPS) secara parsial mempunyai pengaruh
terhadapreturnsaham?
2. Apakah Net Profit Margin (NPM) secara parsial mempunyai pengaruh
terhadapreturnsaham?
3. Apakah Return on Asset (ROA) secara parsial mempunyai pengaruh
terhadapreturnsaham?
4. Apakah Earning per Share (EPS), Net profit Margin (NPM), dan Return
on Asset (ROA) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap return
saham?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari
1. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan antara Earning per
Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Asset
(ROA) terhadapreturnsaham.
2. Untuk menganalisis pengaruh signifikan secara parsial antara
Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return
on Asset(ROA) terhadapreturnsaham.
3. Untuk menganalisis variabel independen yang paling dominan
berpengaruh signifikan terhadapreturnsaham.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penilitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan seperti :
a. Bagi para pelaku ekonomi
Penelitian ini memberikan informasi sehingga dapat dijadikan
bahan pertimbangan dalam memutuskan untuk investasi.
b. Bagi pihak lain
Penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya dan juga dapat sebagai bacaan yang
c. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
pengembangnan kualitas pendidikan universitas selanjutnya dimasa
depan.
d. Bagi penulis
Sebagai penerapan ilmu ekonomi khususnya dalam sarana
menambah pengetahuan dalam Manajemen Keuangan dan Pasar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pasar Modal
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan
dana dengan cara memperjual belikan sekuritas. Dengan demikian, pasar
modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjual-belikan sekuritas
yang umumnya memiliki umur lebih satu tahun, seperti saham dan obligasi.
(Tandelilin; 2001;13)
Sedangkan menurut Ridwan, Inge Berlian, dan Dharma (2010:427) pasar
modal dalam istilah asing yang disebut “capital market”, pada hakikatnya
ialah suatu kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Dana
yang diperjual-belikan itu digunakan untuk jangka panjang dalam menunjang
pengembangan usaha. Tempat penawaran atau penjualan dana ini
dilaksanakan dalam satu lembaga resmi yang disebut Bursa Efek. Pada saat
ini di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia. Per 1 November 2007 Bursa
Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) merger menjadi Bursa
Efek Indonesia.
Sedangkan menurut Rodoni dan Indoyama (2002:39) pasar modal
merupakan lembaga yang saat ini berkembang sangat pesat dan sangat
diminati oleh para investor. Selain itu juga merupakan salah satu alternatif
investasi bagi investor untuk menanamkan modalnya dengan tujuan untuk
modal akan memperoleh keuntungan dalam bentuk likuiditas perusahaan
yang tinggi, publisitas, prestis, dan keuntungan bagi pemegang saham.
Menurut Sunariah (2003) ada dua permintan pasar modal yaitu:
1. Definisi secara umum
Pasar modal adalah suatu system keuangan yang teroganisasi,
termasuk di dalamnya bank bank komersil dan semua lembaga
perantara bidang keuangan, serta keseluruhan surat surat berhaga
yang beredar.
2. Definisi dalam arti sempit
Pasar modal adalah suatu pasar (tempat berupa gedung) yang
disisipkan guna memperdagangkan saham saham, obligasi, dan
jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara
perdagang efek.
Dengan demikian pasar modal merupakan pertemuan antara penawaran
dengan permintaan surat berharga. Ditempat inilah para pelaku pasar yang
mempunyai kelebihan dana melakukan investasi dalam surat berharga yang
ditawarkan oleh emiten. Sebaliknya di tempat itu itu pula perusahaan yang
membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih
dahulu pada dana otoritas di pasar modal sebagai emiten.
Menurut Sjahrial (2007) ada keuntungan dan kerugian dalam berinvestasi
dalam pasar modal yaitu:
1. Keuntungannya:
a. Memperoleh dividen yaitu bagian keuntungan perusahaan yang
b. Memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari
hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih dari
pada nilai beli saham.
c. Nilai atau harga saham meningkat sejalan dengan waktu dan
sejalan dengan perkembangan atau kinerja perusahaan.
d. Saham dapat dijalankan jaminan ke bank untuk memperoleh kredit,
baik agunan pokok atau agunan tambahan.
2. Kerugiannya:
a. Memperoleh capital loss yaitu kerugian yang diterima dari hasil
jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual lebih dari pada nilai
beli saham.
b. Menghadapi opportunity loss, kerugian karena memilih alternatif
berinvestasi di pasar modal bila dibandingkan menanamkan
dananya dalam deposito.
c. Kerugian yang timbul apabila perusahaan dilikuidasi, namun nilai
likuidasinya lebih rendah dari harga saham.
Peranan pasar modal adalah sebagai berikut:
a. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang
diperjual-belikan.
b. Memberi kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil
(retrun)yang di harapkan.
d. Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi
dalam perkembangan suatu perekonomian.
e. Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Menurut Husnan (1996:5-6), faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pasar modal adalah sebagai berikut:
1. Supply Sekuritas
Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia
menerbitkan sekuritas di pasar modal.
2. Demand akan Sekuritas
Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang
memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk di gunakan membeli
sekuritas-sekuritas yang di gunakan.
3. Kondisi Politik dan Ekonomi
Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan
ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supplydan demand akan
sekuritas.
4. Masalah Hukum dan Peraturan
Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada
informasi yang disediakan oleh perusahaan perusahaan yang
menerbitkan sekuritas. Sehingga peraturan yang melindungi pemodal
dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak di
5. Peran Lembaga-Lembaga Pendukung Pasar Modal
Lembaga-lembaga seperti BAPEPAM, bursa efek, angkutan
public, underwriter, wali amanat, notaris, konsultan hukum, lembaga
clearing, dan lain lain perlu untuk berkerja dengan professional dan
bisa diandalkan sehinngga kegiatan emisi dan transaksi di bursa efek
bisa berlangsung dengan cepat, efisien dan dapat di percaya.
B. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan digunakan sebagai salah satu ukuran kinerja
keuangan perusahaan. Hasil analisis laporan keuangan ini dapat digunakan
sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan oleh manajemen
perusahaan, pemilik perusahaan, pemberi pinjaman dan kreditor, dan
kelompok lain, seperti pemerintah, masyarakat, dan tenaga kerja. Analisis
laporan keuangan secara umum terdiri dari berbagai model, tetapi model yang
hingga saat ini paling banyak digunakan di Indonesia adalah analisis rasio
keuangan. Sekalipun banyak digunakan, pengguna analisis ini perlu
mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada. Dalam analisis ini
yang digunakan sebagai alat data data input adalah laporan keuangan,yang
meliputi neraca dan laporan laba rugi. Analisi laporan keuangan yang pertama
adalah analisis rasio keuangan. Pada analisis laporan keuangan, kriteria yang
digunakan meliputi rasio likuiditas, rasio ekuitas, rasio utang/laverage, rasio
profitabilitas, dan rasio nilai pasar (Warsono, 2003:49-50).
Laporan keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan
pertanggung jawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang
membutuhkannya (Yadiati, 2007:51).
Tujuan keseluruhan dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam pengambilan
keputusan investasi dan kredit. Jenis keputusan yang di ambil oleh pengambil
keputusan yang mereka gunakan dan kemampuan mereka untuk memproses
informasi. Pengguna informasi akuntansi harus dapat memperoleh
pemahaman mengenai kondisi keuangan dan hasil operasional perusahaan
lewat laporan keuangan. Investor sangat berkepentingan terhadap laporan
keuangan yang disusun investee terutama dalam hal pembagian dividen,
sedangkan kreditur berkepentingan dalam hal pengambilan jumlah produk
pinjaman berikut bunganya. Investor dan kreditur terutama sangat tertarik
terhadap arus kasinvestee/debitur dimasa mendatang (Hery, 2009:39).
Menurut Warsono (2003:24) para pengguna laporan keuangan
merupakan individu maupun kelompok individu. Mereka yang
berkepentingan tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat pihak.
1. Manajemen perusahaan yang bersangkutan.
2. Pemilik perusahaan (para pemegang saham).
3. Pemberi pinjaman dan kreditur (investor).
4. kelompok lain, seperti pemerintah, tenaga kerja,dan masyarakat.
Dari penjelasan di atas yang berasal dari bebrapa sumber, laporan
keuangan adalah suatu alat atau media informasi bagi pihak internal maupun
C. Saham
Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan
individu yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan
terbatas atau yang disebut emiten (Sunariyah,2003:111). Saham merupakan
tanda bukti keikutsertaan dalam pemodalan perusahaan dan mempunyai hak
atas sebagian kekayaan perusahaan tersebut dan proporsinya sesuai dengan
jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Saham biasa
mempresentasikan ekuitas atau kepemilikan posisi di perusahaan (Asmara
dan Ridwan, 2003:324).
Menurut Rodoni dan Indoyama (2002:39) harga suatu saham pada
dasarnya sangat terkait pada kesehatan keuangan perusahaan. Pada saat
penghasilan perusahaan meningkat, maka keyakinan investor juga meningkat,
sehingga biasanya harga sahamnya pun akan naik. Apabila perusahaan
mengalami kerugian atau tidak mampu mancapai target yang diharapkan oleh
para analis maupun investor, maka harga saham perusahaan tersebut biasanya
akan turun. Rumor-rumor (baik positif maupun negatif) yang dihembuskan
dipasar juga akan mempengaruhi harga saham.
Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk
saham. Jenis-jenis yang diperjual belikan dipasar modal adalah :
1. Saham Preferen(Frepered Stock)
Disebut saham preferen karena pemegang saham saham preferen
mempunyai hak keistimewaan di atas pemegang saham biasa
dividen terlebih dahulu dbandingkan dengan pemegang saham biasa.
(Jogiyanto, 2001:68)
2. Saham Biasa(Common Stock)
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja. Saham
ini biasanya dalam bentuk saham biasa. Pemegang saham biasa
mempunyai hak suara dalam RUPS. Apabila perusahaan dilikuidasi,
tanggung jawab pemegang saham terhadap perusahaan hanya sebesar
saham yang dimilikinya. (Jogiyanto,2001:73)
Menurut Siamat (2004:268) saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu
saham biasa (common stocks) dan saham preferen (preferen stoks).
Berdasarkan beda dua jenis saham ini antara lain sebagai berikut:
a. Saham biasa (common stocks)
1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
2. Memiliki hak suara
3. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut
dilakukan setelah semua kewajiban dilunasi.
b. Saham preferen (preferen stoks)
1. Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen.
2. Tidak memiliki hak suara.
3. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam
pancalonan pengurus.
4. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham
5. Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba
perusahaan disamping penghasilan yang diterima setiap tetap.
Dari penjelasan diatas yang berasal dari beberapa sumber, saham adalah
tanda atau surat bukti yang dimiliki oleh pemegang saham atas hak yang
dimilikinya dalam hal kepemilikan kekayaan suatu perusahaan. Saham juga
dapat dijadikan sebagai pengukur kesehatan keuangan perusahaan, karena
jika penghasilan perusahaan meningkat, maka kepercayaan investor juga
meningkat, sehingga dapat mempengaruh terhadap harga sahamnnya.
Harga saham dipasar modal terdiri dari tiga kategori, yaitu harga
tertinggi(high price), harga terendah(low price), dan harga penutupan (close
price). Harga tertinggi adalah yang paling tinggi terjadi di bursa,harga
terendah (low price) adalah harga terendah yang terjadi pada hari bursa,
sedangkan harga penutupan(close price)merupakan harga yang diminta oleh
penjual atau pembeli pada saat akhir dari bursa (Widiatmojo, 1996:47).
Analisis saham merupakan salah satu dari sekian tahapan dalam proses
investasi yang berarti melakukan analisis terhadap individual atau
sekelompok sekuritas. Analisis yang sering digunakan untuk menilai suatu
saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
1. Analisis fundamental
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham
dimasa yang akan datang dengan :
b. Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga
diperoleh taksiran harga saham.
Pada dasarnya analisis fundamendal adalah analisis yang
dilakukan terhadap perusahaan itu sendiri yang berhubungan dengan
prospek pertumbuhan dan kemampuan memperoleh keuntungan
meliputi 3 tahap analisis (Ahmad Rodoni, 2005:61)
a. Ekonomi makro
Analisis ini bertujuan untuk melihat faktor yang
menguntungkan dalam ekonomi makro dalam kaitannya dengan
kegiatan perusahaan itu sendiri. Misal: apakah berita yang up to
date tentang kebijakan moneter, surplus atau defisit
anggaran/cadangan devisa, tax holding, polotical news, dan yang
lain-lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
b. Industri
Analisis ini lebih spesifik dan bertujuan untuk melihat
kaitan industri dengan perusahaan, seperti perkembangan
perusahaan pesaing, standar dan pertumbuhan pasar.
c. Perusahaan
Analisis yang bertujuan untuk melihat situasi perusahaan
yang meliputi berbagai aspek perusahaan, seperti keadaan
keuangan perusahaan, situasi pemasaran, produksi dan
2. Analisis teknikal
Analisis teknikal merupakan suatu studi tenteng tindakan atau
aksi pasar dengan bantuan grafik-graik tertentu. Analisis ini dibuat
dengan keadaan harga, fluktuasi pasar serta analisis (estimasi) dengan
menggunakan perhitungan matematis mengenai pergerakan harga di
waktu lampau untuk memperkirakan harga di waktu mendatang.
Analisis teknikal mempunyai beberapa asumsi antara lain (Ahmad
Rodoni, 2005:4-7):
a. Pasar mempertimbangkan semua persoalan
Para analis teknikal percaya bahwa semua yang
mempengaruhi harga pasar akan dicerminkan dalam harga
tersebut, oleh karena itu studi tentang tindakan atau aksi harga
adalah persoalan yang perludi ketahui.
b. Harga berbentuk mengikuti aliran
Para analis teknikal percaya bahwa harga bergerak
mengikuti arah aliran tertentu. Selanjutnya para investor dapat
saja mengikuti arah aliran yang berlaku sehingga arah aliran
tersebut berputar arah.
c. Sejarah akan berulang
Analisis teknikal akan melihat ataupun menyelidiki
psikologi pasar, grafik (chart) digunakan untuk melihat pola
tertentu yang mungkin berhasil apabila psikologi pasar berada
D. ReturnSaham
Konsep resiko tidak terlepas dengan return, karena investor selalu
mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap resiko investasi yang
dihadapinya. Menurut Brigham et al. (1999:192). Pengertian dari return
adalah “measure the financial performance of aninvesment”. Pada penelitian
ini, return digunakan pada suatu investasi untuk mengukur hasil keuangan
suatu perusahaan. Horne dan Wachoviz (1998:26) mendefinisikan return
sebagai: “Return as benefit wich related with owner that includes cash
dividend last year which is realization in the end of the year”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan, dapat diambil kesimpulan
return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham
investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan
capital gain/loss. Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemegang saham dalam suatu periodik tertentu. Capital gain/loss
dalam suatu periode merupakan selisih antara harga saham semula (awal
periode dengan harganya di akhir periode). Bila harga saham pada akhir
periode lebih tinggi dari harga awalnya, maka dikatakan investor memperoleh
capital gain, sedangkan bila yang terjadi sebaiknya maka investor akan
memperolehcapital loss.
Menurut Jogiyanto (2003:109) saham di bedakan menjadi dua: (1)
return relisasi merupakan return yang telah terjadi, (2) return ekpestasi
merupakanreturn yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa yang
akan datang. Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham
harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan
mengabaikan dividen, maka dapat di tulis rumus:
Ri =Pt (Pt 1) Pt 1
Keterangan :
Ri :Returnsaham
Pt : Harga saham periode t
Pt-1 : Harga saham periode t-1
E. Earning Per Share
Earning per Share(EPS) adalah laba per lembar saham. Earning per
Share suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan.
Earning per Sharedipengaruhi oleh pendapatan perusahaan, sehingga apabila
tinggi maka Earning per Share akan tinggi dan sebaliknya, hal ini akan
mempengaruhi harga saham, karena pergerakan harga saham pengaruh
awalnya pendapatan perusahaan. Dengan memperhatikan Earning per Share
investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di pasar modal.
PerhitunganEarning per Sharemenurut Tandelilin (2001:242) adalah sebagai
berikut:
EPS =Laba bersih setelah pajak Jumlah saham beredar
F. Net Profit Margin
Menurut Alexandri (2008: 200) Net Profit Margin adalah rasio yang
digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
Menurut Bastian dan Suhardjono (2006: 299) Net Profit Marginadalah
perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besar Net Profit
Margin, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan
meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba
bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, Maka
dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba
yang tinggi. Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih
menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan
secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi
yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu
resiko. Hasil dari perhitungan mencerminkan keuntungan netto per rupiah
penjualan. Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPM =Laba setelah pajak Penjualan
G. Return on Asset
Menurut Mardiyanto (2009: 196) Return on Asset adalah rasio
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba yang berasal dari aktivitas investasi.
Menurut Dendawijaya (2003: 120) rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula
posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaanasset.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA =Laba setelah pajak Total asset
H. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
1. Net Profit Margin(NPM)
Semakin besar atau mendekati satu, maka berarti semakin efisien
biaya yang dikeluarkan sehingga semakin besar tingkat kembalian
keuntungan bersih. Semakin meningkatnya Net Profit Margin(NPM),
maka daya tarik investor semakin meningkat harga saham juga akan
menigkat. Begitupunreturnsahamnya.(Yeye Susilowati, 2011:29)
Net Profit Margin(NPM) yang tinggi memberikan sinyal akan
keberhasilan perusahaan dalam mengembang misi dari pemiliknya.
Perusahaan yang mampu menghasilkan keuntungan akan mempengaruhi
investor maupun calon investor untuk melakukan investasi. Investor
akan bersedia membeli saham dengan harga lebih tinggi apabila
memperkirakan tingkat Net Profit Margin(NPM) perusahaan naik, dan
sebaliknya investor tidak bersedia membeli saham dengan harga tinggi
apa bila nilaiNet Profit Margin (NPM) perusahaan rendah. Net Profit
Margin (NPM) perusahaan yang meningkat akan menyebabkan
2. Earning Per Share(EPS)
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001), Earning per Share
(EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan
(return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham.
Semakin tinggi nilai Earning per Share (EPS) tentu saja
menggembirakan pemegang saham. karena semakin besar laba yang
disediakan pemegang saham. Earning per Share (EPS) dalam laporan
keuangan sering digunakan oleh manajemen untuk menarik perhatian
calon investor sehingga Earning per Share (EPS) tersebut sering
direkayasa sedemikian rupa oleh pihak manajemen untuk mempengaruhi
keputusan akhir pihak-pihak tertentu.
3. Return on Asset(ROA)
Nilai ROA yang semakin tinggi berarti perusahaan semakin efisien
dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai
perusahaan meningkat (Brigham, 2001). Kinerja perusahaan yang
semakin baik dan nilai perusahaan yang meningkat akan memberikan
harapan naiknya harga saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya
akan berdampak kepada kenaikan return saham.
I. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dihubungkan dengan prediksi pendapatan dan
return saham telah dilakukan oleh beberapa peneliti, seperti ditunjukkan pada
Muhammad
Kerangka pemikiran analisis ini adalah adanya hubungan dan pengaruh
antara variabel-variabel independen yaituEarning Per Share (EPS),Net Profit
Margin (NPM), dan Return on Asset (ROA) dengan variabel dependennya
yaitu Return saham. Untuk mempermudah kegiatan analisis dalam penelitian
ini, maka penulis mengajukan suatu kerangka pemikiran sebagaimana gambar
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
PengaruhEarning per Share, Net Profit Margin, danRetrun on Asset terhadap ReturnSaham Perusahaan Sektor Asuransi di BEJ
ReturnSaham
Net Profit Margin Retrun on Asset Earning per Share
Metode Analisis Data
Statistik Deskriftif
Uji Asumsi Klasik
Uji Hipotesis Koefisien
Determinasi
Uji Normalitas Uji Multikolonieritas
Uji Autokorelasi Uji Heterokedastisitas
Adj R2 Uji F
Uji t
K. Hipotesis
Oleh karena hipotesis merupakan suatu anggapan sementara yang
masih harus dibuktikan kebenarannya, dimana anggapan sementara hipotesis
adalah:
H1: Earning per Share (EPS) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadapreturnsaham perusahaan.
H2: Net Profit Margin (NPM) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadapreturnsaham perusahaan.
H3: Return on Asset (ROA) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadapreturnsaham perusahaan.
H4: Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return
on Asset (ROA), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share, Net Profit
Margin, dan Return on Asset terhadap Return saham. Ruang lingkup penelitian
ini adalah perusahaan-perusahaan asuransi dengan katagori perusahaan yang
listed di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan adalah laporan
keuangan dan harga saham BEI, dalam penelitian ini diambil data tahunan yaitu
4 tahun terhitung selama tahun 2007 sampai dengan Desember 2010.
B. Populasi dan Pemilihan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang diteliti. Dalam hal ini
polulasi dalam penelitian adalah perusahaan – perusahaan yang bergerak pada
sektor asuransi yang sudah go public atau sudah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling
dengan tujuan agar diperoleh sampel yang representatif sesuai dengan kriteria
1) Perusahaan yang akan di teliti sebatas perusahaan asuransi dan terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun
2010 secara terus menerus (tidak pernah di-delist).
2) Perusahaan memiliki data harga penutupan saham, dimana saham
tersebut sahamnya masih aktif di perdagangkan selama periode tahun
2007 sampai dengan 2010.
3) Perusahaan tersebut mempunyai laporan keuangan yang telah di audit
per 31 Desember selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2010.
Dari keterangan tersebut, maka dapat diperoleh sampel penelitian yaitu
sembilan (9) perusahaan dengan nama perusahaan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Sampel Perusahaan Asuransi
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 ABDA Asuransi Bina Data Arta Tbk
2 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
3 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk
4 ASBI Asuransi Bintang Tbk
5 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk
6 ASRM Asuransi Ramayana Tbk
7 LPGI Lipo General Insurance
8 MREI Maskapai Reasuransi Ind tbk
9 PNIN Panin Insurance Tbk
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder dan studi
kepustakaan.
1. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang di olah lebih lanjut
dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain.
Sumber data yang diperoleh yaitu berupa laporan keuangan dan harga
saham penutupan perusahaan per 31 Desember yang diperoleh
Indonesia Capital Market Directory.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu memperoleh data yang berkaitan
dengan pembahasan yang diteliti malalui berbagai literatur seperti
buku, jurnal, skipsi, maupun blog dari internet. Kepustakaan
merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder (Indriantoro
dan Bambang, 2002:150).
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan suatu metode yang di gunakan untuk
mengolah suatu data penelitian dengan menggunakan proses penyederhanaan
data dalam bentuk yang mudah dibaca dan di interpretasikan.
1. Statistik Deskriptif
Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan agar
dapat memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam
menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik
deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta
penyajiannya yang biasanya disajikan dalam tabulasi baik secara grafik atau
numerik. Statistik deskriktif memberikan gambaran suatu data yang dilihat
dari rata-rata(mean), standar devasi, nilai maksimun dan minimum (Ghozali,
2005:19).
2. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik adalah asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam model
regresi. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji
multikolonieritas, heterokedasitas, autokorelasi dan normalitas data.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, baik variabel maupun dependen, telah berdistribusi secara normal.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memeliki distribusi
data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi data dapat dideteksi dengan melihat Normality
Probability Plot (P-Plot). Jika data (titik) menyebar disekitar garis
diagonal serta mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya,
maka menunjukan pola distribusi yang normal dan model regresi telah
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas berarti ada hubungan diantara beberapa atau
semua variabel independen dalam model regresi. Jika dalam model
tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefesien tidak
dapat ditaksir dengan ketepatan tinggi. Masalah multikolinieritas juga
akan menyebabkan kesulitan dalam melihat pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2005). Pedoman
pengambilan keputusan suatu model regresi dikatakan bebas dari
multikolieniritas adalah sebagai berikut:
a. Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan tidak lebih dari 10.
b. Mempunyai angkaTOLERANCEmendekati 1.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah sebuah model
regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t
dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi
yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2005:96).
Untuk mengetahui apakah adanya autokorelasi di antara
variabel-variabel indepanden, dapat dilihat dari angka D-W (Durbin-Watson).
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
2) Bila nilai D-W lebih rendah dari pada batas bawah atau lower
bound (dl), maka koefesien autokorelasi lebih besar dari pada
nol, berarti ada autokorelasi positif.
3) Bila nilai D-W lebih besar dari pada (4-dl), maka koefesien
autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi
negatif.
4) Bila nilai D-W terletak diantara batas atas (du) dan atas bawah
(dl) atau D-W terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya
tidak dapat disimpulkan.
d. Uji Heteroskedastistas
Uji Heteroskedastitas mempunyai arti varians variabel tidak sama
untuk semua pengamatan. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi yang dipakai dalam model
penelitian terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Teknik untuk
mendeteksi adanya heteroskedastitas adalah dengan metode chart
(diagram scartterplot), dengan dasar pemikiran bahwa (Singgih Santoso,
2005).
1) Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik (point-point), yang ada
membentuk satu pola tertentu yang beraturan (bergelombang,
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik –titik (point-point)
tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y, maka
tidak terjadi heteroskedastitas.
3. Koefisien Determinasi (Adj R2)
Koefisien determinasi pada intinya adalah mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adj
R2adalah diantara nol dan satu. Jika nilai Adj R2berkisar hampir satu, berarti
semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen dan sebaliknya jika nilai Adj R2 semakin mendekati angka nol,
berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen.
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model
persamaan regresi berganda. Model ini digunakan untuk menguji 2 atau lebih
variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran
interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Bambang,
2002:2011). Variabel independen terdiri dari Earning per Share, Net Profit
Margin, dan Return on Asset. Sedangkan variabel dependennya adalah
Persamaan regresi yang diinterpretasikan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
+ 1 1 + 2 2 + 3 3 +
Dimana:
Y =returnsaham
α = konstanta
X1 =earning per share
X2 =net profit margin
X3 =return on asset
e =error
Dalam pengujian hipotesis, analisis dilakukan melalui:
a. Ujian Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua
variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh
secara sama-sama terhadap variabel dependen, untuk mengambil
keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan
tingkat kesalahan 0,05 dengan nilai Sig padaprint out(Ghozali, 2005).
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual untuk
menguji hipotesisnya adalah dengan menentukanlevel of significance.
Level of significance yang digunakan sebesar % atau (α) = 0,05. Jika
diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2005:85).
E. Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah penelitian, maka akan dirumuskan
definisi dari operasionalisasivariabel :
1. Variebel Independen (X)
Variable indenpenden adalah variebel yang mempengaruhi. Dalam
penilitian ini variabel independennya antara lain :
a. Earning Per Share(X1)
Earning per share (EPS) adalah perbandingan antara laba bersih
setelah pajak dengan jumlah lembar saham yang beredar. Data
mengenai earning per share di ukur dengan satuan rupiah. EPS
menurut Tendelilin (2001 :242)
s st
u s
b. Net Profit Margin (X2)
Menurut Alexandri (2008: 200) Net Profit Margin(NPM) adalah rasio
yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
s
t ! " #!u #
c. Return On Asset (X3)
Menurut Mardiyanto (2009: 196) ROA adalah rasio digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
berasal dari aktivitas investasi.
Data mengenai return on asset di ukur dengan skala rasio dalam
persen (%). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
$%&
st !" '()sst
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2003 : 33).
Return saham adalah perbandingan harga saham sekarang dengan
harga saham sebelumnya. Investor tidak dapat mengetahui hasil return yang
akan diperoleh dari suatu keputusan investasi, oleh karena itu harus dapat
diestiminasikan.
Menghitung return saham yang digunakan adalah retun tahunan yang
*+t,
(-++ t Pit) Pit
Di mana:
Rit =Returnsaham perusahaan I pada periode t
Pi+t = Harga saham perusahaan I pada periode t (closing price)
Pit = Harga saham perusahaan I pada awal periode t (previous price)
Berikut ini adalah tabel operasional variabel yang berkaitan dengan penelitian ini.
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel Jenis variabel Indikator Skala
ReturnSaham Dependen
ROA =Laba Setelah Pajak Total asset
Rasio
Return on Asset
(ROA)
Independen
ROA =Laba Setelah Pajak Total asset
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini menguji pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit
Margin(NPM), danReturn On Asset (ROA) sebagai variabel independen dan
Returnsaham saham sebagai variabel dependen.
Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk
menentukan sampel. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia perusahaan ini mengambil sampel 4
tahun, yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling, yaitu salah satu tekhnik pengambilan
sampel Non Probabilistic yang berdasarkan kriteria atau pertimbangan
tertentu (Indriantoro dan Bambang, 2002:120). Data yang digunakan berasal
dari laporan keuangan tahunan dari tahun 2007 sampai tahun 2010.
Data yang diambil dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2007 sampai tahun 2010 ini kriteria pemilihan
sampel adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan asuransi go public dan terdaftar di bursa efek Indonesia
pada peroide tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 secara terus
menerus (tidak pernah di-delist).
c. Perusahaan tersebut mempunyai laporan keuangan yang telah di
audit per 31 Desember selama periode tahun 2007 sampai dengan
tahun 2010.
d. Perusahaan yang termasuk dalam sektor perusahaan asuransi.
Dari keterangan tersebut, maka dapat diperoleh sampel penelitian
yaitu sembilan (9) perusahaan dengan nama perusahaan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan Asuransi
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 ABDA Asuransi Bina Data Arta Tbk
2 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
3 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk
4 ASBI Asuransi Bintang Tbk
5 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk
6 ASRM Asuransi Ramayana Tbk
7 LPGI Lipo General Insurance
8 MREI Maskapai Reasuransi Ind tbk
9 PNIN Panin Insurance Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia
B. Hasil Analisis dan Pembahasan
1. Statistik deskriptif
penelitian ini. Alat analisis yang digunakan dalam pengujian ini adalah nilai
terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum), rata-rata (mean) dan standar
deviasi. Hasil penelitian statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EPS 36 ,00 2,56 1,6943 ,55178
NPM 36 ,49 1,59 1,0118 ,26449
ROA 36 -,27 1,59 ,7889 ,42206
R.Saham 36 -2,00 ,18 -,2280 ,41394
Valid N (listwise) 36
sumber : Data diolah
a. Variabel Indepensen
• Earning per Share
Berdasarkan hasil tabel 4.2 dan lampiran 2 didapat nilai maksimum
dari earning per share sebesar 2,56 yang dimiliki oleh PT. Lippo
general Insurance Tbk di tahun 2010 dan memliliki nilai minimum
0 -(-70,59) pada perusahaan PT. Asuransi Bintang Tbk di tahun
2007. Nilai mean dariearning per sharesebesar 1,6943 dan standar
deviasiearning per sharesebesar 0,55178.
• Net Profit Margin
Berdasarkan tabel 4.2 dan lampiran 2 didapat nilai maksimum dari
net profit margin sebesar 1,59 yang dimiliki oleh PT. Panin
Inssurance Tbk di tahun 2010 dan memliliki nilai minimum 0,49
2007. Nilai mean dari net profit margin sebesar 1,0118 dan standar
deviasinet profit marginini sebesar 0,26449
• Return on Asset
Berdasarkan tabel 4.2 dan lampiran 2 didapat nilai
maksimum darireturn on assetsebesar 1,59 yang dimiliki oleh PT.
Panin Inssurance Tbk di tahun 2010 dan memliliki nilai minimum
-0,27 pada perusahaan PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk di tahun
2007. Nilai mean dari return on asset sebesar 0,7889 dan standar
deviasi darireturn on assetini sebesar 0,42206.
b. Variabel Dependen
• Returnsaham
Berdasarkan tabel 4.2 dan lampiran 2 didapat nilai maksimum dari
return saham sebesar 0,18 yang dimiliki oleh PT. Asuransi Dayin
Mitra Tbk di tahun 2010 dan memliliki nilai minimum -0,27 pada
perusahaan PT. Asuransi Bintang Tbk di tahun 2007. Nilai mean
dari return saham sebesar -,2280 dan standar deviasi dari return
saham ini sebesar 0,41394.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada grafik Probability-Plot
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data diolah
Hasil uji norrmallitas dengan P-P Plot pada gambar di atas,
menunjukan bahwa terdapat titik-titik yang menyebar disekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengikuti garis diagonal menunjukan
bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat apakah model
regresi ditemukan adanya korelsai antara variabel bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebasnya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS.
Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Nilai Tolerance dan VIF Hasil Pengujian Multikolinearitas
Sumber : data di olah Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
EPS ,579 1,728
NPM ,422 2,368
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa
masing-masing variabel independen memiliki tolerance di atas 0,10 dan nilai
VIF di bawah 10. Dapat diketahui bahwa variabel bebasEarning per
Share, Net Profit Margin,danReturn on Assetmempunyai tolerance
0,579, 0,422, dan 0,302 > 0,10 dan VIF, 1,728 , 2,368, dan 3,310 <
10. Dengan demikian dapat didindikasikan bahwa pada model ini
tidak terjadi masalah multikolinieritas antar variabel bebas dalam
model regresi ini. Semakin sedikit penyimpangan dalam suatu
model, maka hasil regresi yang dihasilkan semakin baik.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam model
regresi dimana variabel independen tidak berkorelasi dengan dirinya
sendiri. Maksud berkorelasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa
nilai dari variabel independen tidak berhubungan dengan nilai
variabel itu sendiri. Dalam penelitian ini pengujian autokorelasi
dilakukan dengan Durbin Watson (D-W). Untuk mengetahui adanya
autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin Watson
(W) menurut Singgih Santoso (2000:218) secara umum angka
D-W yang dapat dijadikan dalam pengambilan keputusan adalah:
i. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
ii. Angka D-W diantara -2 dengan dua berarti tidak ada
autokorelasi.
Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang
seharusnya signifikan (dilihat angka F dan signifikannya), menjadi
tidak layak untuk dipakai Uji F (Uji secara simultan).
Adapun hasil dari autokorelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson Statistik
Model Summaryb
Change Statistics
Durbin-Watson R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change
,398 7,061 3 32 ,001 1,839
a. Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROA
b. Dependent Variable: Saham
Berdasrkan tabel 4.4 diatas bahwa angka D-W sebesar 1,839.
dengan demikian nilai D-W dari penelitian ini terbebas dari masalah
autukorelasi. Karena nilai D-W diantara -2 sampai dengan 2 dapat
dijadikan acuan bahwa model ini tidak memiliki gejala autokorelasi.
d. Uji Heteroskedetisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak
terjadi heterosdetisitas. Untuk mengetahui apakah dalam pengujian
ini ada atau tidaknya heterokedastistias dapat dilakukan dengan
Gambar 4.2
Hasil Uji Heterosdastisitas
Berdasarkan tabel scatterplot di atas terlihat bahwa pada model
ini tidak terjadi heteroskedastisitas karena tidak ada titik-titik yang
berdekatan. Penyebaran data berada disekitar titik nol serta
menyebar secara acak, sehingga model tersebut layak digunakan
3. Koefisien Determinasi
Hasil koefisien Adjusted R Square disajikan pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
a. Predictors: (Constant), ROA, EPS, NPM b. Dependent Variable: Saham
sumber : Data diolah
Berdasarkan analisis data pada tabel 4.5 diatas menunjukan
bahwa nilai koefesien Adjusted R Square adalah sebesar 0,342, hal
ini berarti 34.2% variabel return saham dapat dijelaskan oleh
variabel Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) dan
Return on Asset(ROA). Sedangkan sisanya (100% - 34,2% = 65,8%)
dijelaskan oleh faktor-faktor lain. faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi return saham seperti Return on Invesmen (ROI),
Return on Asset (ROE), Market Value Added (MVA), Economic
Value Added(EVA), dan yang lainnya.
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua
variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Tabel 4.6
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2,389 3 ,796 7,061 ,001a
Residual 3,608 32 ,113
Total 5,997 35
a. Predictors: (Constant), ROA, EPS, NPM b. Dependent Vaiabel: Saham
Sumber : data diolah
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukan hasil uji F dengan
signifikansi sebesar 0,001 yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05.
artinya bahwa variabel, Earning per Share, Net Profit Margin, dan
Return on Asset secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap variabelreturnsaham.
c. Uji Parsial (Uji Statistik t)
Hasil uji t bertujuan menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual yaitu kinerja keuangan yang
diukur dengan return on asset, earning per share, dan net profit
margin dalam menerangkan variasi variabel dependen, yaitu return