• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Getaran

2.1.6 Efek getaran terhadap kesehatan

a. Getaran lengan dan tangan (Hand Arm Vibration)

Tenaga kerja normal yaitu yang tidak mengalami gangguan getaran pada tangannya memperlihatkan sedikit saja penurunan suhu kulit tangan tepat sesudah bekerja mengalami getaran dan suhu kulit tangannya akan naik 1- 2 derajat sesudah terpapar getaran selama 5 menit.

Bila tenaga kerja terpapar oleh getaran lengan tangan,efek dalam jangka waktu pendek yang akan timbul adalah kelelahan dan ketidaknyamanan saat bekerja serta turunnya produktivitas kerja. Pemaparan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya carpal tunnelsyndrome(CTS).

Gejala yang timbul akibat hand arm vibration syndrome adalah: mati rasa yang sifatnya sementara pada ujung jari tetapi tidak mempengaruhi

aktivitas kerja. Selanjutnya ujung jari memutih, ada rasa sakit jika aliran darah kembali normal.

Para teknisi banyak memberikan perhatian terhadap frekuensi getaran yang menyebabkan fenomin Raynaud.Frekuensi sekitar 30-40 Hz adalah penyebab terjadinya gejala. Fenomin Raynaud tidak timbul pada frekuensi kurang dari 35 Hz. Frekuensi diatas 160 Hz mengakibatkan bukan gejala demikian, melainkan gejala iritasi saraf.

Vibrasi dapat menyebabkan perubahan dalam tendon,otot, tulang dan sendi, dan dapat mempengaruhi sistem saraf. Secara kolektif, efek vibrasi tangan lengan dikenal denganhand arm vibration syndrome(HAVS).

Tenaga kerja yang mengalami HAVS akan mengalami:

a. Serangan pemutihan(blancing) satu jari atau lebih bila juga terpapar dingin. b. Rangsangan nyeri seperti disengat (tingling) dan kehilangan rasa di jari. c. Kehilangan rasa rabaan lembut.

d. Sensasi nyeri dan dingin diantara serangan jari menjadi putih(white finger). e. Kehilangan kekuatan menggemgam.

f. Struktur tulang membentuk kista di jari dan pergelangan tangan.

Perkembangan dari HAVS bersifat bertahan dan keparahan semakin lama semakin meningkat. HAVS mungkin menjadi dapat diamati secara klinis setelah beberapa bulan atau beberapa tahun. Pada pemaparanhand armvibration, maka aliran darah(efek vaskular) akan terkena dan menyebabkan kehilangan

mengakibatkanwhite finger dalam lingkungan dingin. Keparahan dari sindrom hand arm vibration tergantung dari beberapa faktor seperti karakteristik dari pemaparan vibrasi, pelaksanaan kerja, riwayat perorangan, dan kebiasaan.

Sindrom getaran tangan lengan juga dikenal dengan fenomena raynaud akibat kerja. Fenomena raynaud disebabkan oleh kondisi aliran darah ke ekstremitas terganggu.Faktor lingkungan kerja berperan dalam terjadinya fenomena tersebut, dimana hal ini biasanya berarti terjadinya konstriksi saluran darah di tangan yang mengarah ke gejala seperti nyeri, nyeri seperti disengat, serta pemucatan jari dan ibu jari.

b.Getaran seluruh tubuh (Whole Body Vibration)

Suma’mur (1996) menyatakan bahwa efek dari paparan whole body vibrationberbeda – beda tergantung pada tingkatan akselerasi,frekuensi, dan cara pemaparannya keseluruh tubuh. Secara umum,whole body vibration dapat menyebabkan nyeri, penglihatan kabur dan gemetaran (shakeness) kerusakan organ bagian dalam serta nyeri tulang belakang.

Ada beberapa efek getaran seluruh tubuh terhadap kesehatan,seperti: a. Getaran seluruh tubuh dapat menyebabkan kelelahan, sulit tidur, sakit kepala dan “gemetar” secara singkat setelah atau selama pemaparan. Gejala yang sama terhadap kesehatan tersebut kebanyakan orang setelah mengalami perjalanan panjang dengan mobil atau kapal. Setelah seharian mengalami pemaparan dalam hitungan tahun, getaran seluruh tubuh dapat mempengaruhi tubuh bagian

b. Orang – orang dibawah usia 20 tahun khususnya rentan terhadap pengaruh-pengaruh getaran.Efek – efek getaran yang merugikan dipertinggi dengan adanya disfungsi otonom, penyakit pembuluh dan syaraf perifer.

c. Efek vibrasi dalam tubuh tergantung dari jaringan. Hal ini didapatkan sebesar–besarnya pada frekuensi alami yang menyebabkan resonansi.Leher dan kepala, pinggul dan perineum, serta kesatuan otot – otot dan tulang terdiri dari jaringan lemah dengan bagian keras bersama, dan beresonansi baik terhadap 10 Hz. Pharynx beresonansi terhadap 13-15 Hz.Getaran – getaran kuat menyebabkan perasaan sakit yang luar biasa.

d. Sistim peredaran darah dipengaruhi hanya oleh getaran – getaran dengan intensitas tinggi. Tekanan darah,denyut jantung, pemakaian oksigen dan volume perdenyut berubah sedikit pada intensitas 0,6 g tetapi berubah banyak pada 1,2 g dengan frekuensi 6-10 Hz. Dari semua alat badan, mata paling banyak dipengaruhi oleh getaran mekanis . Pada frekuensi sampai dengan 4 Hz, mata masih dapat mengikuti getaran – getaran antara kepala dan sasaran, sedangkan untuk frekuensi selanjutnya, tidak dapat lagi mata mengikutinya. Pada frekuensi tinggi, Penglihatan juga terganggu, manakala amplitudo lebih besar dari jarak dua kali retina. Pengaruh getaran dibawah 16 Hz kepada cochlea belum diketahui secara pasti dan masih dalam penelitian.

e. Saat seluruh pekerjaan terpapar, sensitifitas setiap individu beraneka macam terhadap orang per orang.

Mengenal dan memahami berbagai aspek penyakit akibat kerja sebagai salah satu aspek resiko akibat pekerjaan atau lingkungan kerja, merupakan langkah awal guna meminimalisasi akibat yang tidak dikehendaki. Sikap menunggu atau membiarkan seorang pekerja menderita penyakit akibat kerja, jelas merupakan tindakan yang sangat merugikan (Budiono,2003).

Habsari (2003) Pengendalian yang perlu dilakukan untuk mengurangi paparan getaran mekanis dengan cara pengendalian teknis seperti:

a. Memelihara mesin angkutan kota dengan baik, selalu mengganti bagian bagian mesin yang rusak dan pemberian pelumas yang teratur.

b. Perlu juga diperhatikan kondisi angkutan kota seperti ban harus dipompa dengan baik.

c. Menggunakan alat penahan goncangan shock, suspensi yang standar sehingga dapat mengurangi getaran mekanis angkutan kota.

d. Sedangkan bentukpenyediaan Alat PelindungDiri berupa modifikasi bentuk tempat duduk supir yang berfungsi juga untuk mengurangi paparan getarandirasa sangat dibutuhkan akan tetapi untuk memenuhinya memerlukan biaya yang sangat besar karena harusmendesain ulang bentuk tempat duduk dan menggunakan peredam berupa bantalan yang tebal.

e. Membuat kartu pemeriksaan atau laporan rutin tentang kondisi angkutankota tiap bulan sehingga dapat dipakai untuk pemeliharaan angkutan kota secara berkala. Hal tersebut dapat dihindari kecelakaan dan penyakit akibat kerja

serta meningkatkan produktivitas kerja sehingga pekerja dapat melakukan aktivitasnya dalam keadaan selamat dan sehat.

2.3 Saraf

Dokumen terkait