• Tidak ada hasil yang ditemukan

URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

2.1.3 Televisi sebagai Media Massa

2.1.3.2 Efek Media Massa

Komunikasi massa juga mempunyai pengaruh atau efek bagi khalayak atau pemirsanya. Efek komunikasi massa bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Secara sederhana Keith R. Stamm dan John E. Bowes (dalam Nurudin, 2007: 206) membagi dua bagian dasar, yaitu :

a. Efek primer, meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman. Dengan perkembangan yang semakin pesat dari media elektronik (salah satu contohnya televisi) dewasa ini, pemahaman tidak hanya difokuskan pada media cetak, tetapi juga ke media elektronik. Artinya, pemahaman tidak lagi mengenai panjang pendeknya kalimat, model tulisan yang disajikan, tetapi berkait dengan suatu program acara (teknik pengambilan gambar, suara, tulisan yang dipakai untuk memperjelas gambar, intonasi bicara, dan lain-lain). Jadi formula kemampuan “melihat” bergeser ke formula “kemampuan dengar dan lihat”. Jadi terpaan media massa yang mengenai khalayak menjadi salah satu bentuk efek primer. Akan lebih bagus lagi jika khalayak tersebut memperhatikan pesan-pesan media massa.

b. Efek sekunder, meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap), dan perubahan perilaku (menerima dan memilih). Menurut John R. Bittner (dalam Nurudin, 2007: 211), bahwa

fokus utama efek sekunder adalah tidak hanya bagaimana media massa mempengaruhi khalayak, tetapi juga bagaimana khlayak mereaksi pesan-pesan media yang sampai pada dirinya

Menurut Askurifai Baksin, pada prinsipnya penyelenggaraan siaran di stasiun televisi terbagi menjadi dua, yakni siaran karya artistik dan karya jurnalistik (Baksin 2006:79). Siaran karya jurnalistik merupakan produksi acara televisi yang mengutamakan kecepatan penyampaian informasi, realitas atau peristiwa yang terjadi, misalnya berita aktual, berita nonaktual, dan penjelasan yang bersifat aktual atau sedang hangat-hangatnya yang tertuang dalam acara monolog, dialog, laporan ataupun siaran langsung. Sedangkan karya artistik merupakan produksi acara televisi yang menekankan aspek artistik dan estetika, sehingga unsur keindahan menjadi unggulan dan daya tarik acara seperti ini. Menurut Askurifai Baksin, terdapat unsur-unsur dominan yang menjadi ciri khas siaran televisi, yaitu (Baksin, 2006:63-68) :

a. Penampilan Penyaji

Penyaji atau yang lebih dikenal dengan sebutan presenter atau pemandu acara adalah istilah Inggris untuk orang yang membawakan acara atau program televisi. Seorang presenter televisi biasanya juga seorang aktor, penyanyi, dan lainnya, tapi umumnya terkenal karena menjadi presenter program tertentu.

RM Hartoko dalam Baksin 2006 menyebutkan beberapa prasayarat untuk menjadi presenter televisi yang baik, yaitu (Baksin, 2006:157) :

1) Penampilan yang baik dan perlu didukung oleh watak dan pengalaman.

2) Kecerdasan pikiran yang meliputi pengetahuan umum dan daya ingatan yang kuat.

3) Keramahan yang tidak berlebihan sampai over friendly yang dapat menjengkelkan dan menjadi tidak wajar.

4) Jenis suara yang tepat dengan warna suara yang enak untuk didengar dan memiliki wibawa yang cukup mantap.

5) Penguasaan bahasa adalah kemampuan mengunakan bahasa formaldan informal yang mudah dipahami.

b. Narasumber

Narasumber adalah orang yang menjadi sumber informasi atau yang mengetahui informasi tertentu. Menurut R. Fadli yang digolongkan kepada narasumber yang tidak sembarangan atau spesial adalah (Fadli, 2001:131) :

1) Memiliki kapabilitas yang meliputi kemampuan dalam bidang akademis maupun pengalaman.

2) Memiliki kredibilitas yang merupakan kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan.

3) Memiliki akseptabilitas yang meliputi latar belakang pribadi maupun profesi seorang narasumber yang sesuai dengan topik pembahasan.

c. Materi Acara

Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam program terletak pada materi acara atau permasalahan. Dalam hal ini ada dua kategori untuk mengetahui sampai seberapa jauh permasalahan itu menarik, yaitu :

1) Permasalahan apa yang dibahas dalam diskusi tersebut, yaitu hal yang menjadi topik pembahasan dalam diskusi tersebut merupakan permasalahan yang penting bagi masyarakat.

2) Masalah itu merupakan masalah yang aktual atau yang sedang hangat di masyarakat.

d. Waktu Tayang

Faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam tayangan talk show adalah pemilihan waktu tayang. Pemilihan waktu tayang diperlukan agar segmentasi khalayak yang diharapkan dapat tercapai. Dalam pemilihan waktu tayangan juga perlu memperhatikan:

1) Frekuensi penayangan yang diperlukan untuk memudahkan penonton mengingat acara tersebut.

2) Durasi tayangan yaitu lamanya tayangan tersebut berlangsung. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari penonton dari kebosanan.

Siaran televisi menjadi lebih komunikatif dalam menyampaikan pesan, dengan audio dan visual yang dimilikinya. Maka dari itu televisi sangat berguna dalam upaya pembentukan sikap, perilaku, dan perubahan pola pikir. Seperti halnya media massa lainnya, televisi pada pokoknya mempunyai tiga fungsi pokok (Uchjana, 2002:24) yakni sebagai berikut:

a. Fungsi Penerangan

Televisi mendapat perhatian yang bersar dikalangan masyarakat karena dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang sangat memuaskan.

b. Fungsi Pendidikan

Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan dengan makna pendidikan, yaitu meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat.

c. Fungsi Hiburan

Sebagai media yang melayani kepentingan masyarakat luas, fungsi hiburan yang melekat pada televisi tampaknya lebih dominan dari fungsi lainnya. Sebagian besar dari alokasi waktu siaran televisi diisi oleh acara-acara hiburan, seperti lagu-lagu, film cerita, olahraga, dan sebagainya. Fungsi hiburan ini amat penting, karena ia menjadi salah satu kebutuhan manusia untuk mengisi waktu mereka dari aktivitas di luar rumah.

Televisi kini menjelma menjadi salah satu tokoh utama dalam industri media massa. Televisi sendiri menjadi maju dikarenakan memiliki keunikan maupun kemampuan khusus dalam menyampaikan pesan. Dengan gambar dan suara disampaikan secara bersamaan, berita yang ditampilkan sangat aktual dan jangkauan siaran yang sangat luas yang dapat mencakup penonton yang sangat banya dalam waktu yang bersamaan membuat televisi kini menjadi pilihan nomor satu bagi masyarakat untuk menerima informasi.

2.1.4 Berita (News)

Berita menurut J.B Wahyudi merupakan laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak masih

baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik. Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita jika tidak dipublikasikan melalui media massa periodik (Arifin S, 2006:4). Menurut Sutisno dalam bukunya pedoman praktis penulisan skenario televisi dan video (1993), mendefinisikan berita adalah jalan cerita tentang peristiwa. Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidak dapat disebut berita (Tebba, 2005:55).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton (Muda, 2003:21-22).

Dalam memilih materi berita yang akan ditayangkan ada beberapa pertimbangan yaitu berdasarkan kerangka memberikan informasi yang dibutuhkan audiens (Muda, 2003:34) :

a. Consequence artinya adalah berita tersebut berkaitan dengan segala tindakan atau kebijakan, peraturan, perundangan dan lain – lain yang memiliki dampak bagi masyarakat luas.

b. Conflict atau konflik memiliki nilai berita yang sangat tinggi karena konflik adalah bagian dalam kehidupan. Di sisi lain konflik sangat berhubungan dengan peristiwa kehidupan.

c. Development atau pembangungan merupakan materi berita yang cukup menarik apabila reporter mampu mengulasnya dengan baik. Keberhasilan dan kegagalan pembangunan melibatkan seluruh aspek masyarakat. d. Disaster and Crime atau bencana dan kriminalitas. Dalam piramida

kebutuhan Maslow, keselamatan mendapat urutan pertama. Maka materi berita bencana dan kriminalitas memiliki daya rangsang yang cukup tinggi bagi audiens.

e. Weather atau cuaca merupakan berita yang penting pula, karena berkaitan dengan berbagai aspek kegiatan masyarakat. Mulai dari petani hingga kalangan pengusaha.

f. Sport atau olah raga selalu menarik bagi audiens di mana pun.Khususnya di Indonesia berita olah raga yang paling diminati adalah sepak bola, otomotif, basket, tenis, bulutangkis dan tinju.

g. Human Interest adalah kisah–kisah yang dapat membangkitkan emosi audiens seperti lucu, sedih, dramatis, aneh dan ironis.

Dokumen terkait