• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Karakteristik Followers dengan Efektivitas Promosi

Karakteristik responden yang merupakan pengguna media sosial instagram @inasinul terdiri atas lima variabel yang terdiri dari umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan responden. Kelima variabel tersebut terbagi menjadi dua golongan yaitu variabel dengan pengukuran nominal yaitu jenis kelamin dan jenis pekerjaan yang datanya diolah dengan menggunakan Chi-square untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin dan jenis pekerjaan terhadap efektivitas promosi melalui instagram. Tiga variabel lainnya yaitu umur, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan diukur secara ordinal untuk dilihat korelasi atau hubungannya dengan efektivitas promosi yang terdiri atas empat tahap AIDA (attention, interest, desire, dan action) yang diolah menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil uji hubungan karakteristik responden dengan efektivitas promosi dapat dilihat pada Tabel 20

Tabel 20 Nilai koefisiensi korelasi dan signifikasi antara karakteristik responden dengan efektivitas promosi (AIDA)

Karakteristik Followers Efektivitas Promosi Koefisien Korelasi Signifikansi

Umur Attention -0.079 0.524 Interest -0.050 0.696 Desire 0.085 0.524 Action -0.022 0.882 Tingkat Pendidikan Attention 0.030 0.808 Interest 0.077 0.545 Desire 0.118 0.396 Action -0.022 0.883 Tingkat Pendapatan Attention 0.126 0.306 Interest 0.131 0.302 Desire 0.145 0.297 Action 0.055 0.713

** Signifikan pada selang kepercayaan 99%

Berdasarkan hasil pengolahan data variabel umur, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan tidak berkorelasi nyata dan signifikan terhadap efektivitas promosi produk batik “Inasinul”. Hal tersebut menggambarkan bahwa umur, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan tidak menentukan tingginya efektivitas promosi produk batik “Inasinul” melalui instagram. Pada uji perbedaan jenis kelamin dan perbedaan jenis pekerjaan juga tidak ditemukan adanya perbedaan pada jenis kelamin dan jenis pekerjaan terkait dengan efektivitas promosi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah perbedaan jenis kelamin dan jenis pekerjaan tidak menentukan besar tingginya efektivitas promosi produk Batik “Insinul”. Berikut Tabel 21 yang menggambarkan Nilai koefisiensi Chi-Square dan signifikasi antara jenis kelamin dan jenis pekerjaan dengan efektivitas promosi (AIDA)

Tabel 21 Nilai koefisiensi Chi-Square dan signifikasi antara jenis kelamin dan jenis pekerjaan dengan efektivitas promosi (AIDA)

Karakteristik Responden

Efektivitas Promosi

Koefisien Korelasi Chi-

square Signifikansi Jenis Kelamin Attention 0.001 0.934 Interest 0.003 0.483 Desire 0.043 0.975 Action 0.265 0.523 Jenis Pekerjaan Attention 0.498 0.081 Interest 0.546 0.277 Desire 1.469 0.012 Action 0.000 0.056

Berdasarkan data variabel karakteristik followers yang diuji dengan efektivitas promosi dapat disimpulkan bahwa kelima variabel ini tidak memiliki hubungan yang nyata terhadap efektivitas promosi produk melalui keempat tahapan pada AIDA (attention, interest, desire, action).

Hubungan Aktivitas Promosi dengan Efektivitas Promosi

Aktivitas promosi melalui media sosial instagram @inasinul terdiri dari lima variabel yang terdiri dari frekuensi informasi terkini, frekuensi feedback pesan, daya tarik pesan, gaya pesan, dan kejelasan pesan. Kelima variabel dari aktivitas promosi menggunakan pengukuran ordinal dan diolah menggunakan uji korelasi Rank Spearman untuk melihat hubungan dari kelima variabel tersebut dengan efektivitas promosi melalui tahapan AIDA (attention, interest, desire, dan action).

Hubungan Frekuensi Informasi terkini dengan Efektivitas Promosi

Sebuah pesan dirancang dan disampaikan dalam sebuah promosi agar meningkatkan minat konsumen dalam pembelian produk. Promosi melalui media sosial instagram harus memiliki strategi tertentu dalam membuat rancangan promosi karena menggunakan sarana visual berupa foto dan penjelasan dengan caption.Selain rancangan pesan yang dibuat secara menarik, frekuensi informasi atau pesan yang akan dibagikan oleh pelaku usaha tentu memiliki peranan penting dalam jalannya sebuah promosi di instagram mengingat internet merupakan media yang dapat dilihat oleh seluruh pengguna smartphone selama 24 jam. Hubungan frekuensi informasi terkini dengan efektivitas promosi yang dilihat dari aspek attention, interest, desire, dan action dapat dilihat pada Tabel 22

Tabel 22 Nilai koefisiensi korelasi dan signifikasi antara frekuensi informasi terkini dengan efektivitas promosi (AIDA)

Aktivitas Promosi Efektivitas Promosi Koefisien Korelasi Signifikansi

Frekuensi Informasi Terkini

Attention 0.596 0.000**

Interest 0.602 0.000**

Desire 0.538 0.000**

Action 0.413 0.004**

** Signifikan pada selang kepercayaan 99%

* Signifikan pada selang kepercayaan 95%

Hubungan antara frekuensi informasi terkini dengan attention didorong oleh adanya foto produk dengan caption berisi penjelasan produk yang menarik perhatian

followers atau calon responden dalam menelusuri informasi tentang batik “Inasinul” lebih dalam. Hubungan antara frekuensi informasi terkini dengan attention adalah variabel ini memiliki hubungan yang nyata, signifikan, dan searah dengan aspek- aspek attention. Hubungan antara frekuensi informasi terkini dengan interest

memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek

interest. Ketertarikan calon responden untuk melihat-lihat dan membaca informasi tentang batik “Inasinul” akan muncul seiring dengan intensitas munculnya foto-foto terbaru yang di-posting instagram @inasinul. Pada hubungan frekuensi informasi terkini dengan interest terlihat memiliki nilai koefisiensi korelasi terbesar diantara hubungan dengan tahapan efektivitas lainnya yang menandakan bahwa frekuensi informasi yang di-posting oleh instagram @inasinul sangat besar peranannya dalam membuat followers tertarik untuk membuka dan menggali lebih dalam informasi tentang produk batik “Inasinul”.

Sama seperti hubungannya dengan attention dan interest, hubungan antara frekuensi informasi terkini dengan desire memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek desire. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya responden yang sudah memiliki keinginan untuk membeli produk setelah melihat-lihat foto-foto yang di-posting oleh instagram @inasinul dan akhirnya

bertanya lebih dalam kepada pihak batik “Inasinul”. Hubungan antara frekuensi informasi terkini dengan action memiliki hubungan yang nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek action. Hal tersebut ditandai dengan tindakan pembelian yang dilakukan oleh konsumen karena intensitas mereka dalam melihat dan memperhatikan foto-foto instagram @inasinul.

Melihat uraian hubungan antara frekuensi informasi terkini dengan efektivitas promosi melalui tahapan AIDA dapat disimpulkan bahwa hipotesis uji kedua variabel dapat diterima. Frekuensi informasi terkini menentukan besar tingginya efektivitas promosi produk batik “Inasinul” melalui instagram. Hal tersebut juga dikemukakan oleh Siregar (2012) bahwa frekuensi sebuah pesan yang dipasang melalui media sosial akan behubungan sampai dengan konsumen bertindak atau melakukan suatupembelian. Semakin tinggi frekuensi informasi terkini yang dipasang oleh

instagram @inasinul maka semakin tinggi pula efektivitas promosi yang dihasilkan melalui tahapan AIDA (attention, interest, desire, action).

Hubungan Frekuensi Feedback Pesan dengan Efektivitas Promosi

Menjalankan sebuah usaha di media sosial tentu memerlukan adanya komunikasi antara pelaku usaha dan konsumen. Konsumen akan menghubungi pihak pelaku usaha seperti bertanya atau memberi respon terhadap pesan atau informasi yang dipasang oleh admin. Dengan adanya feedback (umpan balik) antara pelaku usaha dan konsumen akan menimbulkan keintiman antara kedua belah pihak. Keintiman dalam komunikasi adalah unsur penting yang turut menentukan apakah komunikasi bisa behasil atau tidak berhasil (Prisgunanto 2014). Hubungan frekuensi feedback pesan dengan efektivitas promosi yang dilihat dari aspek attention, interest, desire, dan action dapat dilihat pada Tabel 23

Tabel 23 Nilai koefisiensi korelasi dan signifikasi antara frekuensi feedback pesan dengan efektivitas promosi (AIDA)

Aktivitas Promosi Efektivitas Promosi Koefisien Korelasi Signifikansi

Frekuensi feedback pesan

Attention 0.554 0.000**

Interest 0.503 0.000**

Desire 0.436 0.001**

Action 0.326 0.025*

** Signifikan pada selang kepercayaan 99%

* Signifikan pada selang kepercayaan 95%

Berdasarkan hasil data hubungan antara frekuensi feedback pesan dengan attention memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek- aspek attention. Hal ini ditandai dengan responden yang lebih memperhatikan keberadaan batik “Inasinul” setelah melihat feedback dari pihak batik “Inasinul” melalui comment photo di timeline instagram mereka. Hubungan antara frekuensi feedback pesan dengan interestmemiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek interest. Hal tersebut ditandai dengan ketertarikan calon

konsumen yang muncul untuk bertanya sepintas melalui comment setelah membuka akun instagram @inasinul.

Hubungan antara frekuensi feedback pesan dengan desirememiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek desire. Keinginan membeli responden atau calon konsumen akan muncul saat mereka telah bertanya lebih dalam ke contact person batik “Inasinul” dan merasakan sendiri feedback baik dan cepat yang diberikan oleh batik “Inasinul”. Hubungan antara frekuensi feedback pesan dengan actionmemiliki memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek action. Tindakan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tentu berhubungan pula dengan feedback yang diberikan oleh batik

“Inasinul” sebelumya karena seorang konsumen akan terdorong untuk membeli jika

didukung dengan respon baik yang diberikan oleh pelaku usaha.

Melihat uraian hubungan antara frekuensi feedback pesan dengan efektivitas promosi melalui tahapan AIDA dapat disimpulkan bahwa hipotesis uji kedua variabel dapat diterima. Frekuensi feedback pesan menentukan besar tingginya efektivitas promosi produk batik “Inasinul” melalui instagram. Hubungan sampai dengan tahap

action ini diperkuat dengan pernyataan Diamond (2015) yang menyatakan bahwa dalam media sosial dapat terjali percakapan sehingga media sosial merupakan platform yang ampuh dan tidak dapat diabaikan terutama dalam pemasaran di dunia

online. Semakin tinggi dan cepat frekuensi feedback pesan yang diberikan oleh

instagram @inasinul maka semakin tinggi pula efektivitas promosi yang dihasilkan melalui tahapan AIDA (attention, interest, desire, action).

Hubungan Daya Tarik Pesan dengan Efektivitas Promosi

Sebuah promosi yang dilakukan di media sosial instagram dirancang untuk menarik perhatian konsumen sehingga mereka akan menggali informasi lebih dalam dan berakhir pada adanya proses transaksi. Profil, foto dan caption pada instagram dapat dimanfaatkan dalam menarik perhatian konsumen karena sarana itulah yang menjadi ikon yang menonjol dalam media sosial instagram. Hubungan daya tarik pesan dengan efektivitas promosi yang dilihat dari aspek attention, interest, desire, dan action dapat dilihat pada Tabel 24

Tabel 24 Nilai koefisiensi korelasi dan signifikasi antara daya tarik pesan dengan efektivitas promosi (AIDA)

Aktivitas Promosi Efektivitas Promosi Koefisien Korelasi Signifikansi

Daya Tarik Pesan

Attention 0.300 0.013**

Interest 0.200 0.113

Desire 0.141 0.308

Action 0.205 0.166

** Signifikan pada selang kepercayaan 99%

Berdasarkan hasil data hubungan antara daya tarik pesan dengan attention memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek attention. Hal ini ditandai dengan logo, profile picture, dan kualitas foto yang di-post di instagram @inasinul yang menarik perhatian responden dan menyadarkan responden akan keberadaan instagram @inasinul. Hubungan daya tarik pesan dengan attention ini memiliki nilai koefisien korelasi yang terbesar diantara hubungan daya tarik pesan dengan tahapan efektivitas promosi lainnya yaitu. Kesimpulan yang dapat diambil dari hubungan kedua variabel ini adalah bahwa variabel daya tarik pesan hanya berhubungan dengan attention atau menarik perhatian calon responden saja. Hubungan Gaya Pesan dengan Efektivitas Promosi

Foto pada instagram tentu tidak akan lengkap tanpa adanya caption sebagai pendukungnya. Caption yang yang dituliskan oleh admin tentu haruslah mudah untuk dimengerti, menarik bagi konsumen serta lengkap mencakup keseluruhan dari produk yang dipromosikan. Caption yang menarik akan menarik konsumen yang membacanya untuk tinggal lebih lama dan membaca keseluruhan dari caption sebuah foto (Diamond 2015). Hubungan gaya pesan dengan efektivitas promosi yang dilihat dari aspek attention, interest, desire, dan action dapat dilihat pada Tabel 25

Tabel 25 Nilai koefisiensi korelasi dan signifikasi antara gaya pesan dengan efektivitas promosi (AIDA)

Aktivitas Promosi Efektivitas Promosi Koefisien Korelasi Signifikansi

Gaya Pesan

Attention 0.322 0.007**

Interest 0.299 0.016*

Desire 0.174 0.209

Action 0.142 0.341

** Signifikan pada selang kepercayaan 99%

* Signifikan pada selang kepercayaan 95%

Berdasarkan hasil data hubungan antara gaya pesan dengan attention memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek attention. Caption pada foto yang dirancang secara lengkap, sesuai dan bersifat persuasif tentu membuat followers atau calon konsumen menyadari keberadaan instagram @inasinul di timeline mereka. Nilai koefisiensi korelasi pada hubungan ini juga memiliki nilai terbesar dibandingkan dengan hubungan gaya pesan dengan tahap efektivitas lainnya yang berarti bahwa gaya pesan memiliki peranan besar dalam menarik perhatian followers sehingga menyadari keberadaan instagram @inasinul.

Hubungan antara frekuensi gaya pesan dengan interest memiliki hubungan yang kuat. Berdasarkan hal tersebut hubungan antara gaya pesan dengan interest

adalah variabel ini memiliki hubungan yang nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek interest. Ketertarikan konsumen akan muncul ketika mereka membaca

yang menarik tersebut akan membuat calon konsumen membuka instagram

@inasinul dan melihat lebih detail foto-foto batik “Inasinul”. Dapat disimpulkan bahwa variabel gaya pesan hanya berhubungan dengan attention dan interest atau hanya sampai menimbulkan ketertarikan pada calon responden saja.

Hubungan Kejelasan Pesan dengan Efektivitas Promosi

Sebuah pesan yang disampaikan dalam sebuah promosi harus mencakup keseluruhan aspek dari produk yang ditawarkan sehingga konsumen merasa cukup jelas. Kejelasan pesan pada foto dan caption instagram tersebut akan berimbas pada keinginan konsumen untuk berlanjut ke tahap selanjutnya yaitu tahap membeli. Konsumen tidak akan melakukan pembelian tanpa adanya kejelasan dan jaminan yang memadai karena jika konsumen mersa tidak adanya kejelasan dan jaminan akan memunculkan kekhawatiran pada konsumen tersebut (Sukma 2012). Hubungan antara kejelasan pesan dengan efektivitas promosi yang dilihat dari aspek attention, interest, desire, dan action dapat dilihat pada Tabel 26

Tabel 26 Nilai koefisiensi korelasi dan signifikasi antara kejelasan pesan dengan efektivitas promosi (AIDA)

Aktivitas Promosi Efektivitas Promosi Koefisien Korelasi Signifikansi

Kejelasan Pesan

Attention 0.466 0.000**

Interest 0.369 0.003**

Desire 0.283 0.038*

Action 0.232 0.116

** Signifikan pada selang kepercayaan 99%

* Signifikan pada selang kepercayaan 95%

Berdasarkan hasil data hubungan antara kejelasan pesan dengan attention memiliki memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek- aspek attention. Informasi terkait produk seperti deskripsi produk, harga produk, ukuran produk, jam operasional dan cara pemesanan yang jelas akan membuat calon konsumen memperhatikan setiap foto yang di-posting oleh instagram @inasinul. Nilai koefisiensi terbesar juga terdapat pada hubungan ini yaitu sebesar 0.446 yang berarti bahwa indicator-indikator pesan seperti deskripsi produk, jam operasional, hingga cara pemesann yang disampaikan secara jelas memiliki peranan besar dalam menari perhatian followers.

Hubungan antara kejelasan pesan dengan interest memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek interest. Pesan atau informasi yang jelas melalui foto, caption, bio dan lainnya akan terasa menarik bagi calon sehingga diharapkan menumbuhkan keinginan calon responden untuk membeli produk batik “Inasinul”. Serupa seperti hubungannya dengan attention dan interest, hubungan antara kejelasan pesan dengan desire memiliki hubungan yang nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek desire. Hal tersebut ditandai dengan

banyaknya responden yang sudah memiliki keinginan untuk membeli produk setelah mereka sudah merasa informasi yang mereka butuhkan terkait produk batik “Inasinul” yang mereka inginkan sudah jelas. Dari hasil uji hubungan kedua variabel dapat disimpulkan bahwa variabel kejelasan pesan hanya berhubungan dengan

attention, interest, dan desire atau dapat dikatakan belum dapat membuat calon konsumen melakukan pembelian batik “Inasinul”.

Hubungan Faktor Psikologis dengan Efektivitas Promosi

Faktor psikologis yang dilihat untuk mengukur sebuah efektivitas promosi batik “Inasinul” melalui instagram terdiri dari empat variabel yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. Keempat variabel dari faktor psikologis ini menggunakan pengukuran ordinal dan diolah menggunakan uji korelasi Rank Spearman untuk melihat hubungan dari variabel faktor psikologis dengan efektivitas promosi melalui tahapan AIDA (attention, interest, desire, dan action).

Hubungan Motivasi dengan Efektivitas Promosi

Setiap konsumen tentu memiliki motivasi yang berbeda dalam memanfaatkan media sosial instagram untuk mencari sebuah produk. Dorongan-dorongan yang muncul pada konsumen tersebut juga akan berbeda-beda sesuai dengan kondisi fisiologis dari konsumen tersebut. Hubungan antara motivasi konsumen dengan efektivitas promosi yang dilihat dari aspek attention, interest, desire, dan action dapat dilihat pada Tabel 27

Tabel 27 Nilai koefisiensi korelasi dan signifikasi antara motivasi dengan efektivitas promosi (AIDA)

Faktor Psikologis Efektivitas Promosi Koefisien Korelasi Signifikansi

Motivasi

Attention 0.261 0.031*

Interest 0.213 0.091

Desire 0.317 0.020*

Action 0.306 0.036*

** Signifikan pada selang kepercayaan 99%

* Signifikan pada selang kepercayaan 95%

Motivasi calon konsumen baik itu muncul dari keinginannya sendiri ataupun mengikuti tren saat ini dan membuat mereka memperhatikan keberadaan instagram

batik “Inasinul”. Serupa dengan attention hubungan antara motivasi dengan desire

memiliki hubungan yang nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek desire.

Motivasi konsumen dalam mencari Batik di instagram @inasinul mendorong mereka untuk bertanya lebih dalam terkait produk batik yang mereka inginkan sampai dengan cara pemesanannya. Nilai koefisiensi korelasi pada hubungan motivasi dan desire

lebih besar dibandingkan dengan hubungan motivasi dengan tahapan efektivitas lainnya yang menandakan bahwa motivasi memiliki peranan besar dalam membentuk rasa ingin menggali informasi lebih dalam dengan mulai bertanya kepada pihak batik “Inasinul”.

Hubungan antara motivasi dengan action memiliki memiliki hubungan yang nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek action. Motivasi yang besar pada konsumen tersebut ditandai dengan tindakan pembelian yang dilakukan dan memasang foto barang yang telah mereka beli di instagram @inasinul.Kesimpulan dari paparan tersebut bahwa motivasi berhubungan dengan attention, desire, dan

action namun tidak berhubungan degan interest atau membuat konsumen tertarik untuk membuka instagram @inasinul secara lebih detial. Namun demikian tingginya motivasi konsumen akan tetap berhubungan dengan efektivitas promosi yang dihasilkan melalui tahapan AIDA (attention, interest, desire, action).

Hubungan Persepsi dengan Efektivitas Promosi

Persepsi seorang konsumen akan berhubungan dengan efektif atau tidaknya sebuah promosi yang dilakukan oleh pelaku usaha terutama di media sosial instagram. Seperti yang dijelaskan oleh Sujoto (2009) dalam Prisgunanto (2014) selain motivasi dan kepercayaan diri, persepsi juga merupakan sifat individual yang mempengaruhi konsumen. Hubungan antara persepsi konsumen dengan efektivitas promosi yang dilihat dari aspek attention, interest, desire, dan action dapat dilihat pada Tabel 28

Tabel 28 Nilai koefisiensi korelasi dan signifikasi antara persepsi dengan efektivitas promosi (AIDA)

Faktor Psikologis Efektivitas Promosi Koefisien Korelasi Signifikansi

Persepsi

Attention 0.494 0.000**

Interest 0.295 0.010**

Desire 0.341 0.012*

Action 0.281 0.055

** Signifikan pada selang kepercayaan 99%

* Signifikan pada selang kepercayaan 95%

Persepsi konsumen terkait kemudahan dalam mengakses instagram membuat konsumen memperhatikan keberadaan dari batik “Inasinul” terutama mereka yang sedang mencari produk batik. Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara kejelasan pesan dengan attention adalah variabel ini memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek attention. Hubungan antara persepsi konsumen dengan interest memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek interest. Persepsi konsumen yang merasakan kemudahan mengakses dan juga melihat pelayanan baik yang diberikan oleh batik “Inasinul” kepada konsumen sebelumnya atau telah mereka rasakan senrdiri akan membut konsumen tersebut tertarik untuk membuka instagram

@inasinul dan lebih detil melihat foto-foto yang ada dan memberikan comment jika ada yang ingin ditanyakan atau hanya sekedar untuk menilai produk batik pada foto.

Hubungan antara persepsi konsumen dengan desire memiliki hubungan yang nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek desire.Hal tersebut ditandai dengan persepsi konsumen yang menganggap bahwa mengakses batik “Inasinul” mudah dan melihat pelayanan yang diberikan oleh batik “Inasinul” mendorong konsumen tersebut untuk bertanya langsung kepada pihak batik “Inasinul” secara lebih mendalam untuk menanyakan produk dan cara pemesanannya karena mereka sudah memiliki keinginan untuk membeli di batik “Inasinul”. Dapat disimpulkan bahwa persepsi konsumen hanya berhubungan dengan attention, interest, dan desire atau dapat dikatakan hanya sampai dengan menimbulkan keinginan untuk membeli dan bertanya langsung kepada pihak batik “Inasinul”.

Hubungan Pembelajaran dengan Efektivitas Promosi

Pembelajaran konsumen dalam konteks bisnis online adalah proses perbandingan yang dilakukan oleh konsumen berdasarkan dengan pengalaman yang dialami langsung oleh konsumen tersebut atau merupakan pengalaman orang lain disekitarnya. Adanya pembelajaran konsumen tidak lain agar konsumen mendapatkan produk yang mereka inginkan tanpa adanya hambatan atau kesulitan saat bertansaksi di media sosial instagram. Hubungan antara persepsi konsumen dengan efektivitas promosi yang dilihat dari aspek attention, interest, desire, dan action dapat dilihat pada Tabel 29

Tabel 29 Nilai koefisiensi korelasi dan signifikasi antara pembelajaran dengan efektivitas promosi (AIDA)

Faktor Psikologis Efektivitas Promosi Koefisien Korelasi Signifikansi

Pembelajaran

Attention 0.441 0.000**

Interest 0.381 0.002**

Desire 0.395 0.003**

Action 0.281 0.056

** Signifikan pada selang kepercayaan 99%

* Signifikan pada selang kepercayaan 95%

Berdasarkan hasil data hubungan antara pembelajaran dengan attention memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek attention. Nilai koefisiensi korelasi dari hubungan antara pembelajaran dengan attention memiliki nilai terbesar dibandingkan dengan tahapan efektivitas lainnya yang berarti bahwa konsumen yang melakukan perbandingan dengan akun yang serupa dengan instagram @inasinul tentu akan memperhatikan keberadaan batik “Inasinul”.

Hubungan antara pembelajaran responden dengan interestmemiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan, dan searah dengan aspek-aspek interest. Perbandingan

akun instagram @inasinul dengan akun serupa lainnya yang dilakukan oleh konsumen tentu akan membuat konsumen tersebut tertarik untuk membuka akun

instagram @inasinul dan mempelajari lebih detail terkait produk sampai dengan cara pemesanannya.

Serupa dengan attention dan interest, hubungan antara pembelajaran konsumen dengan desire yakni memiliki hubungan yang sangat nyata, signifikan,

Dokumen terkait