• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PROMOSI PRODUK BATIK “INASINUL” Efektivitas Promosi melalui Instagram

Efektivitas promosi melalui instagram dalam kajiannya adalah melihat kinerja media sosial instagram melalui karakteristik responden, aktivitas promosi dan faktor psikologis. Efektivitas promosi produk batik “Inasinul” melalui instagram dilihat dari perubahan sikap yang terjadi pada konsumen. Pengukuran efektivitas promosi batik “Inasinul” dilakukan dengan melihat keempat tahapan AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action). Setiap responden mengisi kuesioner online produk batik “Inasinul” melalui keempat tahapan tersebut secara berurutan. Efektivitas instagram dilihat dari sudah sampai tahap mana responden melewati tahapan perubahan sikap tersebut. Berikut ini adalah Tabel 15 yang menunjukkan data jumlah dan persentase dan penilaian responden dalam mencapai tahap AIDA.

Tabel 15 Jumlah dan persentase responden dan penilaian responden dalam mencapai tahap AIDA

Efektivitas Promosi Melalui

Instagram

Jumlah Responden

Rendah Sedang Tinggi

N % N % N % Attention (Perhatian) 68 16 23.52 25 36.76 27 39.70 Interest (Ketertarikan) 64 3 4.68 14 21.87 47 73.43 Desire (Keinginan) 54 17 31.48 17 31.48 20 37.03 Action (Tindakan) 47 17 36.17 9 19.14 21 44.68

Hasil penilaian responden terkait efektivitas promosi pada tahap attention dapat dilihat sebanyak 27 dari 68 responden atau 39% menilai bahwa promosi melalui instagram dalam menarik perhatian responden sudah baik. Hal serupa ditemukan pada tahap interest yang sebanyak 47 dari 64 responden atau 73% menilai promosi melalui instagram dalam menimbulkan ketertarikan responden sudah baik. Tahap desire juga menunjukan angka yang menunjukkan bahwa promosi melalui instagram dapat menimbulkan keinginan responden untuk menggali lebih dalam terkait prodk dan cara pemesanannya yait 20 respondenatau 37%. Terakhir pada tahap action juga menunjukkan penilaian responden sebanyak 21 orang atai 44% yang berarti bahwa promosi melalui instagram juga mampu menimbulkan tindakan konsumen untuk membeli, merekomendasikan, dan memasang testimoni produk batik “Inasinul”.

Attention

Attention dalam konteks promosi sebuah produk merupakan perhatian dan kesadaran calon konsumen terhadap keberadaan sebuah produk batik “Inasinul”. Bentuk pengetahuan dan perhatian responden terhadap produk batik “Inasinul” diukur melalui beberapa indikator, seperti memperhatikan foto instagram @inasinul yang muncul di timeline, memperhatikan profile picture instagram @inasinul, memperhatikan lokasi gerai, memperhatikan stok produk batik, dan memperhatikan promosi yang ada (diskon, promo,dll). Berikut ini gambarkan penilaian responden terhadap tahap attention pada Tabel 16

Tabel 16 Jumlah dan presentase penilaian responden terhadap indikator-indikator pada tahap attention

Indikator

Penilaian Responden

Rendah Sedang Tinggi

N % N % N %

Perhatian pada foto @inasinul ditimeline 6 8.82 33 48.52 29 42.64 Perhatian terhadap profile picture @inasinul 9 13.23 36 52.94 23 33.82 Perhatian terhadap lokasi gerai Batik “Inasinul” 15 22.05 31 45.58 23 33.82 Perhatian terhadap stok produk batik 9 13.23 29 42.64 30 44.11 Perhatian terhadap informasi promosi 7 10.29 32 47.05 29 42.64 Berdasarkan data penilaian pada tahap attention terlihat bahwa perhatian responden terhadap foto @inasinul di timeline, terhadap profile picture, lokasi gerai batik dan terhadap informasi tentang promo tergolong sedang. Hal berbeda ditemui pada indikator perhatian pada stok barang yang dinilai sebanyak 30 dari 68 responden atau 44% sangat tinggi. Tujuan awal dari tahap attention adalah menimbulkan kesadaran responden akan keberadaan suatu produk batik “Inasinul” dan setelah tahap ini tercapai maka akan berlanjut ke tahapan-tahapan selanjutnya. Oleh karena itu, berdasarkan tahap attention seluruh responden sudah mengetahui aktivitas promosi produk batik “Inasinul” melalui akun instagram @inasinul.

Interest

Interest dalam sebuah promosi sebuah produk diartikan sebagai ketertarikan responden untuk lebih tahu karena telah melihat aktivitas promosi di instagram @inasinul. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur ketertarikan responden pada promosi yang dilakukan batik “Inasinul” melalui instagram diantaranya adalah ketertarikan dengan bio instagram, ketertarikan dengan caption pada foto, ketertarikan untuk memberikan comment, ketertarikan memberi tanda love, ketertarikan pada varian produk batik dan ketertarikan pada promo yang berlangsung. Pada tahap interest telah terjadi pengurangan responden sebanyak 4 responden karena

hanya baru sampai dengan tahap attention sehingga total responden di tahap ini berjumlah 64 orang. penilaian responden pada tahap interest dapat dilihat pada Tabel 17

Tabel 17 Jumlah dan presentase penilaian responden terhadap indikator-indikator pada tahap interest

Indikator

Penilaian Responden

Rendah Sedang Tinggi

N % N % N %

Ketertarikan dengan bio instagram @inasinul 2 3.12 20 31.25 42 65.62 Ketertarikan dengan caption foto @inasinul 4 6.25 12 18.75 48 75.00 Ketertarikan untukmemberikan comment 27 42.18 16 25.00 21 32.81 Ketertarikan memberikan tanda love 12 18.7 22 34.37 30 46.87 Ketertarikan dengan varian produk batik 3 4.68 15 23.47 46 71.87 Ketertarikan dengan promo yang tersedia 4 6.25 18 28.12 42 65.62 Berdasarkan hasil penilaian pada tahap interest indikator ketertarikan responden terhadap bio instagram dan caption foto sudah tinggi dengan masing- masing indikator sebanyak 42 (65%) dan 48 (75%) responden yang tertarik dengan kedua indikator tersebut. Bio dan caption dalam instagram memang memiliki daya tarik tersendiri karena bio menyimpan contact person dan caption berisi informasi penting terkait dengan produk yag ditawarkan. Namun pada indikator ketertarikan untuk memberikan comment sejumlah 27 responden atau 42% tidak tertarik untuk memberikan comment pada foto di instagram @inasinul.

Tiga indikator lainnya yaitu ketertarikan memberi tanda love, ketertarikan pada varian produk, dan pada promo yang tersedia masing-masing dinilai oleh responden sebanyak 30 (46%), 46 (71%), dan 42 (65%) responden yang tertarik pada ketiga indikator tersebut. Tahap interest merupakan lanjutan dari tahap attention, yaitu saat responden tidak hanya mengetahui dan memberi perhatian akan promosi produk, tetapi juga mulai memiliki ketertarikan terhadap produk yang dipromosikan melalui instagram @inasinul.

Desire

Setelah melewati tahapan attention dan interest, tahapan ketiga dalam mengukur efektivitas promosi adalah desire.Desire diartikan sebagai suatu keinginan yang timbul karena adanya proses pertukaran yang menarik bagi konsumen. Tahap desire dapat dilihat dari hasrat yang mucul dari konsumen untuk bertanya lebih dalam sebelum melakukan pembelian batik “Inasinul”. Indikator-indikator yang digunakan dalam mengukur tahapan desire yaitu menanyakan harga produk, menanyakan promo, menanyakan varian batik, menanyakan lokasi gerai batik, dan menanyakan

cara pemesanan di batik “Inasinul”. Pada tahap ini responden mengalami pengurangan sebanyak 10 responden karena belum sampai pada tahap desire sehingga total responden berjumlah 54 orang. Jumlah perubahan tersebut merupakan perubahan sikap yang paling besar dibandingkan dengan perubahan sikap dari tahap lainnya. Pada tahapan inilah instagram berperan besar dalam mengubah sikap responden. Penilaian responden pada tahap desire dapat dilihat pada Tabel 18

Tabel 18 Jumlah dan presentase penilaian responden terhadap indikator-indikator pada tahap desire

Indikator

Penilaian Responden

Rendah Sedang Tinggi

n % N % n %

Menanyakan harga produk batik 13 24.07 17 31.48 24 44.44 Menanyakan promo yang tersedia 16 29.62 18 33.33 20 37.03 Menanyakan varian motif batik 16 29.62 16 29.62 22 40.47 Menanyakan lokasi gerai batik “Inasinul” 21 38.88 19 35.18 14 25.92 Menanyakan cara pemesanan 18 33.33 17 31.48 19 35.18

Berdasarkan hasil penilaian pada tahap desire terdapat empat indikator yang dinilai tinggi oleh responden yaitu menanyakan harga produk batik sebanyak 24 responden (44%), menanyakan promo yang tersedia sebanyak 20 responden (37%), menanyakan varian motif batik sebanyak 22 responden (40%), dan menanyakan cara pemesanan sebanyak 19 responden (35%) karena keempat indikator tersebut memang hal yang penting untuk ditanyakan dalam usaha online shop. Sementara pada indikator menanyakan lokasi gerai batik “Inasinul” sebanyak 21 responden atau 38% tidak menanyakan lokasi gerai karena usaha online ini menjangkau area yang besar yang barangnya dapat dikirimkan melalui paket tanpa harus mendatangi lokasi gerainya langsung cukup melihat-lihat promosi di instagram saja.

Action

Tahapan terakhir dalam mengukur efektivitas promosi melalui instagram adalah tahapan action. Action merupakan aksi nyata yang dilakukan oleh responden ditandai dengan adanya pembelian produk batik “Inasinul” setelah melewati tahapan tahapan sebelumnya. Indikator-indikator yang digunakan dalam mengukur tahapan action diantaranya adalah membeli produk batik “Inasinul” secara online dan delivery order, memasang foto produk yang dibeli di instagram, memasang foto produk yang telah dibeli di media sosial lainnya, dan mengajak orang lain untuk ikut membeli batik di batik “Inasinul”. Pada tahap terakhir ini terjadi pengurangan responden sebanyak tujuh responden karena ketujuh responden tersebut belum pernah melakukan pembelian batik “Inasinul” sehingga total responden yang mencapai tahap action berjumlah 47 responden atau sebesar 69% dari jumlah responden awal. Hasil

serupa juga ditemukan pada penelitian Irfan (2014) yaitu sebesar 70% pengguna media sosial berhasil terjaring hingga tahap action setelah melihat sebuah promosi pada media online. Hasil penilaian responden pada tahap action dapat dilihat pada Tabel 19

Tabel 19 Jumlah dan presentase penilaian responden terhadap indikator-indikator pada tahap action

Indikator

Penilaian Responden

Rendah Sedang Tinggi

N % N % N %

Membeli secara online dan delivery order 19 40.42 6 12.76 22 46.80 Memasang foto produk di instagram 17 36.17 11 23.40 19 40.42 Memasang foto produk media sosial lainnya 15 31.91 10 21.27 22 46.80 Mengajak orang lain membeli batik “Inasinul” 16 34.04 12 25.53 19 40.42 Berdasarkan data penilaian tahap action, dapat dilihat semua indikator mendapatkan penilaian baik, mulai dari membeli produk batik “Inasinul” sebanyak 22 responden (46%), memasang foto produk yang telah dibeli di instagram sebanyak 19 responden (40%), memasang foto yang telah dibeli di media sosial lain sebanyak 22 responden (46%), dan mengajak orang lain membeli batik “inasinul” sebanyak 19 responden (40%) yang berarti bahwa responden sudah sering melakukan pembelian produk, memsang testimony dan mengajak orang lain untuk membeli . Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa responden yang mencapai tahap action lebih memilih untuk memesan secara delivery order dibandingkan dengan melakukan pembelian secara langsung di lokasi penjualan produk. Hal tersebut disebabkan oleh proses yang lebih praktis dan efisien, apalagi jika lokasi penjualan jauh untuk dijangkau dari kediaman responden.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK FOLLOWERS,

Dokumen terkait