• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efisiensi BKM Mekar Sari

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 31-35)

BKM Mekar Sari untuk mencapai indikator efisien dalam merealisasikan kawasan prioritas PNM dengan membandingkan masukan yang digunakan dan keluaran yang dihasilkan. Membandingkan sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya ekonomi yang digunakan dengan hasil yang didapat.

Sumber daya manusia yang diberdayakan dalam kawasan prioritas Penjawi Night Market menurut yang dikemukakan oleh Ibu Mariyani pada Tanggal 27 Mei 2014, sebagai berikut:

“...PNM melibatkan banyak sumber daya manusia. Pelaku, yang terlibat ada dari tingkat pusat, provinsi kabupaten, kecamatan, dan kelurahan yang memiliki peran sendiri-sendiri. Di tingakat kabupaten ada TIM Teknis PLPBK, Tim Korkot, dll. Kalu di kelurahan ada BKM, UP, KSM, Lurah, dll. PNM melibatkan banyak orang. Konsep dari program ini adalah pemberdayaan. Kita semua diberdayakan, dilibatkan dalam pembangunan. Kita juga bagian dari masyarakat yang diberi amanah untuk menjadi BKM. Masyarakat, semua warga di kelurahan dilibatkan. Pedagang dari kelurahan sini. Hasil dari kegiatan tersebut adalah pemberdayaan, dengan semua sumberdaya manusia yang dilibatkan, semua itu adalah pemberdayaan.”

Pernyataan di atas diperkuat oleh Bapak Budi Sayuti, ST, pada tanggal 22 Mei 2014 sebagai berikut:

“...Semakin banyak orang yang berpartisipasi, semakin disebut pemberdayaan. Para pelaku banyak di setiap kegiatan, dari tingakat pusat sampai kelurahan. Kita berkerjasama untuk memberdayakan masyarakat. Sejak awal, semua pelaku dibekali dan disamakan persepsinya bahwa apa yang dikerjakan untuk memberdayakan. Dari segi masyarakat, pedagang. Warga yang bisa memasak, membuat makanan bisa menjadi penyetor makanan, bisa juga dijual sendiri. Yang lain, jadi petugas parkir, pasang bongkar tenda.”

Sumber daya manusia yang diberdayakan dalam PNM menurut anggota Tim Korkot, Bapak SJ, pada tanggal 15 Mei 2014 sebagai berikut:

“...Sekali lagi PNM adalah kegiatan dari Program PLPBK yang digunakan untuk memberdayakan masyarakat, masyarakat siapa ?, tentunya masyarakat Kelurahan Pati Lor. Efisien dalam artian sebernarnya, menggunakan sedikit mungkin sumber daya untuk menghasilkan sesuatu yang besar tidak berlaku disini. Ini adalah program pemerintah, jangan berfikir ini adalah kegiatan yang dilakukan swasta. Semakin banyak orang yang terlibat, dalam artian pelaku, pemerintah mampu menciptakan lapangan kerja baru. Seperti itulah efisien disini, banyak orang dilibatkan semakin efisien untuk mengurangi pengangguran.”

Sumber daya alam yang dimanfaatkan menurut yang dikemukakan oleh Ibu Mariyani pada Tanggal 27 Mei 2014, sebagai berikut:

“...Keputusan diambil bersama-sama BKM dan warga kelurahan melalui rembuk warga. Dipilih alasanya daripada yang lain bisa meningkatkan perekonomian warga miskin, menata dan membina PKL agar rapi, dan Kelurahan Pati Lor memiliki pusat wisata kuliner. Kesepakatan dengan warga yang menentukan, BKM tidak bisa menentukan. Keinginan warga yang menggiring

Jl. Penjawi sebagai kawasan prioritas. Warga sadar disitu banyak PKL-PKL, sadar banyak yang nganggur. Dari kesadaran itu mereka memiliki semangat untuk membangun Penjawi Night

Market.”

Pernyataan di atas diperkuat oleh Bapak Budi Sayuti, ST, pada tanggal 21 Mei 2014 sebagai berikut:

“...Kenapa kita memilih PNM ?, karena di dalam kegiatan ini sesuai dengan apa yang akan dilaksanakan Program PNPM MP itu adalah penuntasan kemiskinan. Jadi, mengupayakan untuk kepentingan masyarakat yang notabenya menengah kebawah untuk dapat berupaya dan berusaha. Dengan demikian kita sudah menciptakan sebuah lapangan kerja yang bisa ditindak lanjuti oleh Program PLPBK melalui BKM Mekar Sari. Salah satunya menciptakan kegiatan yang bersifat ekonomi dengan membuat mendirikan pasar PNM. Semuanya itu digunakan dan ditunjukan untuk masyarakat Kelurahan Pati Lor. Itu dirumuskan dan ditetapkan berdasarkan rembuk-rembuk, mulai dari rembuk tingkat basis, mulai RT sampai RW sampai ke tingkat Kelurahan dan SKPD.”

Sedangkan sumber daya alam yang dimanfaatkan menurut Bapak Ngatimin, salah satu masyarakat Kelurahan Pati Lor pada tanggal 11 Mei 2014, sebagai berikut:

“...Apabila ada kegiatan PNM selalu ada undangan dari BKM. Ikut kalau ada undangan, tidak juga ikut jika tahu. Rapat tingkat RT dulu waktu sosialisasi saya ikut, RW juga sering. Banyak kok, beberapa kali di Aula balai Desa. Isinya pertemuan, awal dulu sosialisasi, dilanjut jejak pendapat, pembanguanan, acara pentas. Soal penjawi usul benar dari masyarakat. Awalnnya saat kerja bakti dulu, ada suara untuk mentertipkan PKL. Daripada ditertipkan lebih baik diberi tempat yang pantas.”

Sumber daya ekonomi di Kelurahan Pati Lor yang dimaksimalkan menurut yang dikemukakan oleh Ibu Mariyani pada Tanggal 27 Mei 2014, sebagai berikut:

“...Potensi ekonomi ada pedagang, ada petani budidaya ikan, ada idustri batik. Semua berjalan dengan baik dengan sekala kecil. Untuk berkembang masih sulit karena terkendala modal. BLM dicairkan untuk memberi bantuan ke mereka. Bantuan diberikan dalam bentuk fasilitas, tidak dalam bentuk uang tunai. Fasilitas berupa tenda bongkar pasang, grobak lengkap dengan meja dan kursi, dan perabot jualan. Bantuan tidak diberikan begitu saja, pedagang harus membayar retribusi dan nantinya akan dibagi antara BKM dan pemerintah kabupaten. Apa yang diberikan ke BKM juga akan dikembalikan lagi dalam bentuk pembangunan berkelanjutan.”

Pernyataan di atas diperkuat oleh Bapak Budi Sayuti, ST, pada tanggal 22 Mei 2014 sebagai berikut:

“...Potensi ekonomi yang bisa dimanfaatkan PKL yang ada di kawasan Alun-alun Simpang Lima Pati dan Jl. Penjawi, beberapa masyarakat sisni. Pedagang dibina dan ditata dan diberi tempat berjualan. Ya, di PNM. Pembudidaya ikan juga bisa diberdayakan, dengan dibeli ikanya dan dijual kembali dalam bentuk makanan. Pedagang dan pembudidaya, mereka masyarakat kecil. Mereka perlu dampingan. BKM menjadi pendamping mereka, dibantu juga TAPP.”

Dari pemaparan para informan di atas dapat disimpulkan BKM Mekar Sari dalam memberdayakan sumber daya manusia dengan melibatkan banyak orang, baik sebagai pelaku maupun sasaran. Pelaku yang terlibat dalam kawasan prioritas PNM terdiri dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan. Konsep kawasan prioritas PNM untuk memberdayakan masyarakat, semakin banyak orang yang terlibat semakin tinggi tingkat efektifitas. Dalam artian pelaku, semakin efektif dalam menciptakan lapangan kerja. Dalam artian kelompok sasaran, semakin efektif memperluas penerima manfaat.

Dalam memanfaatkan sumber daya alam dari beberapa sumber daya yang dimiliki dan hasil perumusan masalah di tingkat basis diputuskan Jl. Penjawi sebagai kawasan prioritas PNM. Pemilihan Jl. Penjawi untuk merapikan PKL di sepanjang jalan tersebut. Selain itu, PNM bisa meningkatkan perekonomian yang ditujukan untuk masyarakat Kelurahan Pati Lor.

Dalam memaksimalkan sumberdaya ekonomi dari beberapa potensi ekonomi BKM Mekar Sari bersama-sama masyarakat Kelurahan Pati Lor memilih untuk memberdayakan pedagang PKL di Jl. Penjawi. Pedagang aset dari Kelurahan Pati Lor yang akan membuka jalan aset-aset lain. Aset seperti petani budidaya ikan dan pengrajin batik bisa memanfaatkan kawasan prioritas PNM sebagai lapak berjualan mereka. Kembali ke latarbelakang kawasan prioritas PNM di mana untuk merapikan PKL di Jl. Penjawi dan memberdayakan masyarakat.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 31-35)

Dokumen terkait