• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Ekologi Ikan Terumbu Karang

Ikan-ikan terumbu karang mempunyai aktivitas yang dipengaruhi oleh rotasi bumi mengelilingi matahari. Rotasi ini menyebabkan adanya siklus harian pada ikan-ikan terumbu karang, sehingga terdapat perbedaan pada jenis ikan yang aktif di siang hari (diurnal) dan ikan yang aktif di malam hari (nocturnal). Pada umumnya, ikan-ikan terumbu karang digolongkan ke dalam ikan-ikan diurnal maupun nokturnal berdasar waktu mencari makannya. Ikan terumbu karang diurnal terdapat pada semua tingkat tropik, tetapi ikan-ikan terumbu nokturnal semuanya karnivora (Hixson 1991; Sale 1991).

2.4.1 Klasifikasi Berdasarkan Struktur Komunilas Ikan Terumbu Karang Ada berbagai cara untuk mengklasifikasikan ikan terumbu karang, tetapi untuk memahami struktur komunitasnya adalah dengan mengklasifikasikannya

dalam kebiasaan makan. Menurut Hobson (1974) kita dapat menempatkan ikan-ikan terumbu karang dalam tiga kategori secara umum, yaitu: karnivora umum (generalize carnivores), karnivora khusus (specialize carnivores), dan herbivora.

Karnivora umum adalah predator pengelana. Ikan yang termasuk golongan ini mempunyai mulut lebar yang cocok untuk memakan mangsa yang relatif besar. Mereka biasanya memakan ikan-ikan yang bergerak dan invertebrata (Moyle & Cech 1987). Karnivora umum ini mempunyai tiga tipe dasar: nocturnal, crepuscular dan diurnal.

Predator nocturnal biasanya mempunyai mata lebar dan memakan baik Crustacea bentik yang bergerak di malam hari maupun zooplankton yang ditemukan di kolom air pada waktu malam hari. Predator crepuscular biasanya merupakan piscivora. Ikan yang termasuk dalam golongan ini diwakili beberapa famili, yaitu Serranidae, Carangidae, dan Lutjanidae. Ikan-ikan ini mulai aktif di waktu senja, karena level cahaya yang rendah menawarkan keuntungan besar untuk penyamaran predator tersebut, ikan mengintai mangsanya, terutama ikan- ikan yang bergerombol. Sedangkan predator diurnal, sama dengan predator crepuscular didalam bentuk badan dan jenis mangsa yang disukai. Mereka mencari mangsa dengan menjelajah celah di atas terumbu karang, menunggu mangsa di tempat persembunyiannya atau mengejar mangsa yang terpisah dan kelompoknya (Moyle & Cech 1987). Karnivora khusus adalah ikan-ikan yang beradaptasi untuk mengambil mangsa yang khusus atau makan dengan cara tertentu atau makan pada mikrohabitat tertentu. Hobson (1974), ikan-ikan yang termasuk kelompok ini, dapat dibagi ke dalam tujuh tipe, yaitu (1) memangsa secara tiba-tiba, (2) mencan makan di kolom air, (3) mencari makan diceruk- ceruk, (4) mencari mangsa yang tersembunyi, (5) predator diurnal invertebrata bentik, (6) pembersih dan (7) diurnal planktivor.

Pemangsa tiba-tiba adalah anggota dari famili Synodontidae, Scorpaenidae dan Bothidae. Ikan-ikan anggota famili ini mempunyai kemampuan untuk menyamar sehingga tidak tampak oleh mangsanya. Pemangsa yang mencari makan di kolom air adalah anggota dan famili Sphyraenidae, Belonidae, dan Fistularidae. Ikan-ikan ini mempunyai bentuk badan yang memanjang yang

berwarna keperakan dengan moncong yang memanjang dilengkapi dengan gigi- gigi tajam.

Pemangsa yang makanannya mangsa yang bersembunyi adalah famili Mullidae. Ikan tersebut mempunyai barbel untuk mencari lokasi mangsanya. Setelah lokasi mangsa diketahui lalu dihisapnya dengan moncong yang fleksibel. Moncong tersebut terletak di subterminal di kepala. Jenis-jenis ini dapat diurnal maupun nokturnal tergantung jenisnya (Hobson 1974). Mangsa predator diurnal ini terutama invertebrata kecil seperti sponge, coral, tunicata, bintang laut, dan kerang-kerangan, Kebanyakan ikan yang termasuk golongan ini adalah anggota Tetradontiformes, Labridae, dan Chaetodontidae. Mereka dilengkapi dengan berbagai macam bagian tubuh yang spesifik, misalnya gigi-gigi yang menyatu membentuk plat, dilengkapi dengan gigi-gigi pharyngeal yang dapat menghancurkan cangkang atau moncong yang memanjang yang dilengkapi dengan gigi-gigi kecil yang tajam. Ikan-ikan pemangsa diurnal ini biasanya mempunyai bentuk tubuh yang bermacam-macam dengan warna-warna terang. Ikan-ikan ini mengandalkan penglihatannya untuk mencari makan (Moyle & Cech 1987).

Ikan-ikan planktivor diurnal adalah anggota famili Pomacentridae, Serranidae dan Acanturidae. Mereka harus menghindarkan diri dari predator, maka mereka mempunyai badan yang stream line, ekor yang sangat bercagak atau cekung, dan mulut yang kecil. Bentuk tubuh dan sirip ekor ini memungkinkan ikan untuk berenang cepat ke dalam tempat berlindung di karang jika bertemu dengan predatornya.

Jumlah ikan herbivore lebih sedikit dari ikan karnivore, kurang lebih hanya 22% dari seluruh jenis (Sale 1991). Ikan-ikan herbivora ini bentuk badannya relatif kecil, berwarna terang dan biasanya anggota dari Scaridae, Acanturidae, Kyphosidae, Chaetodontidae, Blennidae, Pomacantidae dan Siganidae. Makanan utama mereka adalah alga filamentus di karang, lamun dan alga yang tumbuh di rataan terumbu karang (Moyle & Cech 1987).

2.4.2 Migrasi Ikan Terumbu Karang

Migrasi ikan secara umum dapat dibagi menjadi 4 tipe (Gauthreaux 1980), yaitu: (1) Anadromous, dari laut ke air tawar (freshwater), (2) Catadromous, dari

air tawar ke laut, (3) Potomadromous, di lingkungan air tawar,

(4) Oceanodromous, di lingkungan laut. Migrasi ikan terumbu karang dimasukkan ke dalam tipe oceanodromous, karena pergerakannya hanya didalam lingkungan perairan laut.

Adanya migrasi tersebut dikarenakan adanya pemisahan antara daerah- daerah vital dalam siklus hidup ikan seperti daerah pemijahan (spawning area), daerah asuhan (nursery area) dan daerah mencari makan (feeding area) yang terpisah (Nikoltky 1963 in Gauthreaux 1980).

Migrasi ikan terumbu karang mempunyai hubungan dengan aktivitas harian ikan terumbu karang dari tempat beristrirahat ke tempat mencari makan. Menurut Moyle & Cech (1987), migrasi sendiri didefinisikan sebagai perpindahan diantara dua tempat tertentu dalam waktu tertentu. Jarak migrasi tersebut dapat berkilo-kilometer sampai hanya beberapa meter saja. Pada beberapa jenis ikan waktu migrasi dan rute yang ditempuh dapat diperkirakan (Hobson 1974). Dalam penelitian William tahun 1991 di karang tepi Pulau Tulear, Madagaskar mendapatkan suatu pergerakan harian dari ikan-ikan terumbu karang ke tempat yang lebih dangkal (Helfmans 1986 in Sale 1991).

Banyak jenis-jenis ikan terumbu, termasuk juga Elasmobranchii, yang bermigrasi harian dari tempat beristrirahat ke tempat mencari makan. Selama migrasi ikan-ikan ini terlihat bergerak ke daerah yang lebih dangkal, misalnya ke padang lamun. Ikan terumbu yang bermigrasi tersebut cenderung kembali ke lokasi yang sama (Sale 1991). Ogden & Erlich (1977) menyebutkan ruaya

nokturnal (nocturnal migration) dari gerombolan ikan famili Pomadasyidae

terutama Haemulon flavolinealum dan Haemulon plumieri, yang mencari makan pada padang lamun di malam hari. Kedua spesies ini bergabung dalam suatu gerombolan heterotipik yang berasosiasi dengan formasi karang pada satu tanggul

karang (patch reef) di Tague Bay, Kepulauan Virgin. Begitu hari gelap

gerombolan ikan tersebut berenang ke tempat tertentu di ujung karang dalam jalur yang tetap dari tahun ke tahun. Jarak yang ditempuh ± 1 km atau lebih. Setelah

sampai di padang lamun, memecah diri dan secara individual mencari makan berupa invertebrata yang berasosiasi dengan lamun selama malam hari. Pada dini hari mereka berkumpul dan melalui lintasan yang sama kembali ke terumbu karang.

Dokumen terkait