• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PAKKAT

4.4 Nilai Ekonomi Pakkat

Nilai ekonomi adalah salah satu dari macam macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau sekelompok orang atas dasar pertimbangan ada tidaknya keuntungan financial sebagai akibat dari perbuatannya itu.Nilai ekonomi ini biasanya dikontraskan dengan nilai seni.

Maksudnya adalah setiap kegiatan yang dilakukan satu atau dua orang dalam melakukan sebuah transaksi, biasanya diantara mereka mendapatkan keuntungan satu sama lain dari hasil kegiatan pertukaran barang ataupun jasa. Biasanya nilai ekonomi ini banyak diperuntukkan bagisetiap manusia dimana dalam kegiatan ekonomi terdapat tempat dimana manusia bias melakukan kegiatan transaksi,

misalnya di pasar didalam pasar manusia melakukan kegiatan jual beli, tawar menawar,dan kegiatan bersosialisa satu dengan yang lainnya.

Setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan dipasar biasanya memiliki nilai ekonomi, misalnya pedagang pakaiandi pasar mereka menjual sayuran dan sayuran mereka kemudia dibeli oleh konsumen, mengapa sayuran mereka dibeli oleh konsumen? Karena sayuran yang mereka jual memiliki nilai ekonomi dimana si pedagang mendapatkan uang dari menjual sayur sedangkan si pembeli mendapatkan sayur yang ia butuhkan. Jadi dalam kegiatan ini yang dimaksud nilai ekonomi itu sendiri adalah nilai dari sebuah barang yang diperjualbelikan dari satu orang atau pun satu kelompok yang lain, dimana barang tersebut memiliki keuntungan bagi mereka. 19

Dalam studi antropologi ekonomi yang mengkaji mengenai gejala pertukaran tradisional, ―sedangkan dalam studi antropologi ekonomi pertukaran merupakan sebuah gejala dari kebudayaanyang keberadaannya berdimensiluas, tidak sekedar berdimendi ekonomi, melainkan agama, teknologi, ekologi, politik, dan organisasi social.‖(Dalton 1961:12).

Maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pertukaran yang biasa dilakukan oleh masyarakat bukan hanya sebagai kebutuhan ekonomi semata saja, melainkan merupakan sebuah gejala yang ditimbulkan dari kebudayaan.

19

Dalam Buku Pengantar ANTROPOLOGI Ekonomi Dalam studi antropologi ekonomi yang mengkaji mengenai gejala pertukaran tradisional, ―sedangkan dalam studi antropologi ekonomi pertukaran merupakan sebuah gejala dari kebudayaanyang keberadaannya berdimensiluas, tidak sekedar berdimendi ekonomi, melainkan agama, teknologi, ekologi, politik, dan organisasi social.‖(Dalton 1961:12).

Misalnya pakkat, pakkat merupakan makanan yang biasanya dijual oelh pedagang dibulan puasa, mengapa dijual?Karena pakkat banyak dicari olehmasyarakat karena sudah seperti kebudayaan yang sudah biasa mereka lakukan setiap tahunnya bagi para penggemar pakkat.Karena adanya permintaan maka ada jugalah barang yang di perjualbelikan, sehingga setiap harinya banyak pedagang yang menjual pakkat sebelum bebrbuka puasa, sebab pakkat biasanya dikonsumsi pada saat buka puasa dan sahur saja.

Karena adanya kegiatan permintaan tadi maka muncullah sebuah kegiatan yangdisebut resiprositas, dimana kegiatan ini biasanya meliputi satu atau dua orang yang saling melakukan pertukaran sesuai dengan kebutuhan yang ingin mereka tukarkan.

Jiak pada pedagang pakkat terjadi kegiantan ini setiap harinya dibulan puasa hingga akhir bulan puasa, terjadi sebuah pertukaran seperti aktifitas perdagangan yang dilakukan para pedagang pakkat setiap sorenya yang mengundang datangnya para konsumen, disini konsumen membutuhkan pakkat sedangkan sang pedagang sendiripun membutuhkan uang disinalah yang disebut sebagai resiprositas.

Dimana mereka sama – sama mendapatkan keuntungan, keuntungan yang didapatkan si pedagang ia mendapatkan uang, sedangkan keuntungan yang didapatkan si pembeli adalah ia mendapatkan pakkat.

Penjelasan diatas menunjukkan resiprositas itu sendiri bukan hanya hubungan timbale balik yang membuat sebagaian orang merasa dirugikan. Tetapi resiprositas diatas adalah termasuk resiprositas sebanding, dimana setiap melakukan penukaran

bagi si para pelaku, sama – sama mendapatkan keuntungan, tidak ada yang merasa dibbani dan tidak ada yang merasa dirugikan.

Mengapa karena dalam pertukaran diatas tadi kedua pelaku tadi sama – sama mendapatkan keuntungan, dimana si penjual pakkat tadi mendapatkan keuntungan uang karena telah memberikan pakkatnya, sedangkan sikonsumen mendapatkan pakkat karena ia telah memberikan uanganya kepada si pedagang, uang yang diberikan tadi bertujuan sebagai alat transaksi di masa sekarang ini.

Dalam kegiatan resiprositas tadi berarti dapat disimpulkan bahwa barang yang di perjual belikan merupakan barang yang memiliki nilai jual ekonomi, karena barang tersebut dapat memberikan keuntungan bagi si pedagang atau pun sikonsumen. Maka dapat dikatakan pakkat tersebut memiliki nilai ekonomi karena memiliki manfaat bagi para konsumen dan pedagang, menurut informan saya pak Amal soleh mengatakan bahwa pakkat yang ia jual memiliki nilai ekonomi yang lumayan cukup sebagai pendapatan sebagai usaha sampingannya, dalam satu hari ia bias menjual dua ratus batang pakkat setiap harinya selama bulan puasa, dan ia pun menjual satu batangnya seharga dua ribu rupiah per batangnya, dengan pakkat yang sudah dikupas kulitnya, dan sudah dipotong kecil – kecil. Dan bias dibwa pulang. Terkadang menurutnya para pembeli biasanya membeli pakkat darinya hanya sebanyak sepuluh ribu rupiah setiap membeli.

Sedangkan menurut Hamidi sendiri biasanya para pembeli banyak yang membeli pakkat di tempatnya rata – rata sebanyak sepuluh ribu bahkan sampai dua puluh ribu jika yang di tempat dagangannya yang berada di sekitaran tembung. Pakkat

yang ia jual biasanya dihargai perbatangnya sekitar dua ribu rupiah dapat dibawa pulang dan sudah di kupas kulitnya dan sudah di potong – potong kecil – kecil sudah bias di bawa pulang.

Yang berbedanya disini antara pak Amal dan Hamidi sendiri adalah tenaga kerjanya , kalau di tempat pak Amal biasanya yang bekerja adalah beliau sendiri dimulai dari membakar pakkat, mengupas pakkat, sampai memotong pakkat.ia sendiri yang melakukannya. Sedangkan Hamidi sendiri ia memiliki beberapa pegawai dimana setiap anggotanya memiliki tugas masing – masing ada yang membakar pakkat, ada yang mengupas kulit pakkat, dan ada juga yang bertugas sebagai memotong kecil – kecil, serta ada juga bertugas sebagai juru bayar. Disini setiap orang memiliki perannya masing – masing dimulai dari yang berat sampai yang ringan di tempat ia ini banyak yang bekerja sehingga pekerjaannya menjadi ringan dan cepat selesai.

Dokumen terkait