• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kekuatan Pesan Media Promosi

Kekuatan pesan media promosi dapat dilihat dari unsur AIDA. AIDA merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, Actionyang dapat digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan pemasaran. Kekuatan pesan media promosi yang dimiliki oleh Taman Nasional Ujung Kulon dapat mempengaruhi pengungjung agar tertarik mengunjungi ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon. Attention

merupakan salah satu kekuatan pesan media promosi yang dapat mempengaruhi pengunjung pada saat melihat media promosi yang digunakan. Media promosi yang digunakan Taman Nasional Ujung Kulon adalah website, facebook, leaflet

dan poster. Pada Tabel 2 dapat dilihat persentase kekuatan pesan media promosi berdasarkan unsur attention.

.

Tabel 2 Jumlah dan persentase responden berdasarkan variabel kekuatan pesan media attention di Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2014

Attention

Jumlah (orang)

Total

Persentase (%)

Total

Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Website 15 35 50 30 70 100

Facebook 17 33 50 34 66 100

Leaflet 23 27 50 46 54 100

Poster 23 27 50 46 54 100

Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa media promosi website memiliki

attention tertinggi dari media lainnya yaitu sebesar 70 persen. Persentase terendah

leaflet dan poster yaitu 46 persen karena sebagian pengunjung tidak melihat

leaflet dan poster, hanya melihat media promosi website, karena biasanya leaflet

dan poster hanya dibagikan jika ada pameran atau jika ada acara-acara besar. Sebagian responden yang pernah melihat ke empat media promosi tersebut mengatakan bahwa leaflet dan poster memang kurang menarik perhatian, warna dan font pada leaflet dan poster kurang menarik. Berikut penuturan dari pengelola Taman Nasional Ujung Kulon:

“memang penggunaan media promosi leaflet dan poster jarang

dibagikan atau dipublikasikan, paling kalo ada pameran-pameran besar atau acara-acara tertentu saja baru dibagikan leaflet dan dipasang posternya, dan pameran besar kan jarang juga.” (E, 33 tahun).

Interest juga salah satu dari kekuatan pesan media promosi setelah attention, dimana dalam interest ini pengunjung berminat membaca atau membuka lebih lanjut media promosi Taman Nasional Ujung Kulon tersebut. Tabel 3

30

menunjukkan hasil persentase kekuatan pesan media promosi berdasarkan unsur

interest.

Tabel 3 Jumlah dan persentase responden berdasarkan variabel kekuatan pesan media interest di Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2014

Interest

Jumlah (orang)

Total

Persentase (%)

Total

Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Website 35 15 50 70 30 100

Facebook 26 24 50 52 48 100

Leaflet 17 33 50 34 66 100

Poster 21 29 50 42 58 100

Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa media promosi leaflet memiliki

interest tertinggi dari media lainnya yaitu sebesar 66 persen. Persentase terendah

website 70 persen, hal ini dikarenakan sebagian pengunjung jarang melihat leaflet, jadi setelah melihat leaflet ternyata isi leaflet lebih menarik dibandingkan website. Wisatawan jarang melihat leaflet dikarenakan leaflet hanya dibagikan pada saat pameran berlangsung atau pada saat acara-acara tertentu saja.

Desire adalah salah satu dari kekuatan pesan media promosi setelah

interest dilakukan, dalam desire ini pengunjung sudah memiliki keinginan untuk mengunjungi ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon. Tabel 4 menunjukkan hasil persentase kekuatan pesan media promosi berdasarkan unsur desire.

Tabel 4 Jumlah dan persentase responden berdasarkan variabel kekuatan pesan media desire di Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2014

Desire

Jumlah (orang)

Total

Persentase (%)

Total

Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Website 17 33 50 34 66 100

Facebook 26 24 50 52 48 100

Leaflet 17 33 50 34 66 100

Poster 21 29 50 42 58 100

Data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa media promosi dalam kekuatan pesan desire ini yang paling tinggi adalah leaflet dan website, dengan persentase yang sama yaitu 66.00 %. Hal ini dikarenakan website dan leaflet memiliki informasi yang lebih lengkap dibandingkan dengan media promosi lainnya, dengan desain-desain dan warna yang menarik dapat menambah keingintahuan pengunjung tentang ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon. Facebook media yang paling terendah di kekuatan pesan desire, dengan persentase 48%. Hal ini karena facebook tidak memiliki informasi yang lengkap dan kurang menarik. Berikut penuturan dari pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon :

“saya lebih suka buka websitenya TNUK de dari pada liat liat facebooknya, soalnya facebooknya mah kurang update kayanya ga pernah di buka lagi sama adminnya, lagian website enak diliatnya Gambarnya bagus bagus bikin ngiler pengen liburan kesana”.. (S, 24 tahun).

31

Action adalah kekuatan pesan media setelah attention, interest, dan desire

dilakukan, setelah desire tahap action ini adalah tindakan pengunjung, apakah pengunjung akan mengunjungi ekowista Taman Nasional Ujung Kulon tersebut atau tidak. Tabel 5 menunjukkan hasil persentase kekuatan pesan media promosi berdasarkan unsur action.

Tabel 5 Jumlah dan persentase responden berdasarkan variabel kekuatan pesan media action di Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2014

Action

Jumlah (orang)

Total

Persentase (%)

Total

Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Website 22 28 50 44 56 100

Facebook 25 25 50 50 50 100

Leaflet 21 29 50 42 58 100

Poster 25 24 50 51 49 100

Data pada Tabel 5 menunjukkan data bahwa media promosi dalam kekuatan pesan action yang paling tinggi adalah leaflet, dengan persentase 58,0%. Hal ini dikarenakan leaflet adalah media promosi yang praktis untuk dibawa yang akan lebih sering dilihat dan diperhatikan sehingga pengunjung lebih penasaran dan ingin mengunjungi ekowisata TNUK. Sebaliknya media yang paling rendah adalah media poster dengan persentase 49%. Hal ini dikarenakan poster yang dibuat oleh Taman Nasional Ujung Kulon ini sangat sedikit, bahkan pihak Taman Nasional Ujung Kulon sendiri sudah tidak membuat poster terbaru lagi, sehingga pengunjung melihat poster Taman Nasional Ujung Kulon sangat jarang. Berikut penuturan dari pengelola Taman Nasional Ujung Kulon :

“Media promosi poster ini dikeluarkan oleh TNUK hanya sedikit,

paling dipasang di beberapa tempat saja, malah sekarang-sekarang ini poster sudah jarang dibuat, karena ya agak sedikit susah, pertama dari biayanya buat ngprint poster mahal tuh neng pan harus gede, ya lebih gede dari leaflet. Paling kalo ada pameran weh diprint, tapi tetep efektifan leaflet kalo kata saya mah.”(E, 30 tahun)

Penggunaan Jenis Media Promosi

Jenis media promosi yang digunakan dalam pemasaran Taman Nasional Ujung Kulon dan jumlah dari media-media tersebut yang digunakan oleh responden dalam memperoleh informasi mengenai Taman Nasional Ujung Kulon. Tabel 7 menunjukkan hasil persentase kekuatan pesan media promosi berdasarkan penggunaan jenis media promosi.

Tabel 6 Jumlah dan persentase responden berdasarkan variabel jenis media promosi di Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2014

Jenis media promosi Jumlah Persentase (%)

Rendah 39 78

32

Total 50 100

Data pada Tabel 6 menunjukkan data jumlah dan persentase responden, dimana jumlah responden berdasarkan penilaian jenis media promosi ini mayoritas tergolong rendah dengan persentase sebanyak 78%. Hal ini dikarenakan jenis media promosi yang dibuat oleh pengelola TNUK kurang memperbaharui media promosinya, sehingga para pengunjung kebanyakan mengetahui tentang ekowisata TNUK ini melalui telephone.

Penilaian penilaian frekuensi penerimaan pesan

Frekuensi penerimaan pesan menggambarkan seberapa sering informasi mengenai ekowisata didengar oleh khalayak. Tabel 7 menunjukkan hasil persentase kekuatan pesan media promosi berdasarkan penggunaan jenis media promosi.

Tabel 7 Jumlah dan persentase responden berdasarkan variabel penilaian tentang frekuensi penerimaan pesan media promosi di Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2014

Penilaian tentang frekuensi Jumlah Persentase (%) Rendah Sedang 30 18 60 36 Tinggi 2 4 Total 50 100

Data pada Tabel 7 menunjukkan bahwa jumlah responden berdasarkan penilaian frekuensi mayoritas tergolong rendah dimana persentase menunjukkan jumlah sebanyak 60 %. Hal ini terjadi karena kurangnya promosi kepada khalayak sehingga khalayak mendapatkan informasi karena mendengar cerita dari orang lain. Berikut penuturan dari pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon:

“saya dan teman-teman semuanya ini tau TNUK dari orang lain, denger-denger pantainya bagus, alami gitu, pernah sih liat websitenya tapi jarang, apa lagi leaflet, poster, di sepanjang perjalanan ke TNUK aja ga ada tuh poster-poster TNUK, biasanya kan kalo ke tempat wisata lain suka ada tuh ya poster atau apa gitu di jalan-jalan.”( H, 27 tahun).

Keberhasilan Ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon

Ekowisata merupakan suatu konsep pariwisata yang mencerminkan wawasan lingkungan dan kelestarian lingkungan. Keberhasilan ekowisata ini adalah wisata yang melestarikan lingkungan dan menggunakan objek wisatanya dengan alam. Ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon ini melibatkan masyarakat sekitar untuk mengelola TNUK, guna membantu kebutuhan hidup masyarakat sekitar. TNUK ini

33 salah satu ekowisata di Banten yang sudah termasuk ke dalam ekowisata, karena memanfaatkan alam untuk dijadikkan objek wisata dan melestarikan alam. Tabel 8 menyajikan data hasil persentase keberhasilan ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon.

Tabel 8 Jumlah dan persentase responden berdasarkan variabel keberhasilan ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2014

Keberhasilan ekowisata Jumlah Persentase (%)

Rendah 12 24

Tinggi 38 76

Total 50 100

Data pada Tabel 8 menunjukkan data jumlah dan persentase responden berdasarkan keberhasilan ekowisata tergolong tinggi dimana persentase menunjukkan jumlah sebanyak 76%. Hal ini dikarenakan pengunjung yang terus meningkat dan juga pengelolaan TNUK yang berbasis ekowisata, memanfaatkan alam sekitar untuk dijadikaan objek wisata, selain memanfaatkan alam sebagai objek wisata, TNUK bisa dikatakan tempat ekowisata karena melibatkan masyarakat dalam pengelolaan ekowisata TNUK. Berikut paparan dari salah satu masyarakat sekitar yang ikut berpartisipasi dalam pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon:

“Abdi mah tos lila neng gawe di dieu ngabantuan anu rek nyebrang

ka pulau, sok masakeun kanggo emam bapak-bapak nu ti kantor atau mun aya tamu teh sapartos eneng kieu, pan lamun di pulau mah hese neng lamun masak sorangan, kecuali lamun barudak ti kehutanan sami kadoang eneng kieu keur penelitian sabulan di dieu teh, eta mah sok mawa perlengkapan, soalna ka leweung-leweung. Seueuran rencangan abdi nu orang dieu asli anu gawe di dieu, lumayan neng lamun seueur tamu seueur pemasukkanna”. (S, 37 tahun)

(“Saya sudah lama kerja disini nemenin yang mau nyebrang ke pulau, suka masakin buat makan bapak-bapak yang dari kantor atau kalau ada tamu kaya eneng ini, kan kalau di pulau mah susah neng kalau masak sendiri, kecuali kalau anak-anak yang dari kehutanan sama kaya eneng gini lagi penelitian sebulan di sini, itu suka bawa perlengkapan, soalnya ke hutan-hutan. Banyakan temen saya yang orang sini asli yang kerja di sini, lumayan neng kalau banyak tamu

banyak pemasukkannya” ).(S,37 tahun).

Selain itu ekowisata TNUK memiliki objek wisata yang memanfaatkan alam yang sangat indah dan menarik, juga terdapat hewan-hewan yang berkeliaran tetapi tidak membahayakan seperti di Pulau Peucang, terdapat penginapan untuk para pengunjung, di lingkungan penginapan terdapat babi hutan, monyet, rusa dan burung-burung, namun hewan-hewan tersebut tidak membahayakan hanya saja monyet yang terdapat di sana kadang-kadang mencuri makanan atau apa saja yang menyerupai makanan, seperti jika membawa plastik hitam, atau jika kita menyimpan makanan di luar bisa langsung diambil oleh

34

monyet. Selain itu ekowisata TNUK memiliki banyak sekali hewan dan tumbuhan biasanya untuk kegiatan penelitian. Selain itu di kawasan Pulau Peucang terdapat objek wisata berenang dan menyelam dimana pantai Pulau Peucang tersebut terkenal dengan pantai yang jernih, biru dan indah. Para pengunjung bisa berenang dan menyelam. Selain itu ekowisata TNUK terdapat padang penggembalaan Cidaon di mana pengunjung bisa melihat hewan seperti banteng, babi, burung merak, ayam hutan dan badak jawa. Sarana prasaran yang disediakan oleh pihak TNUK juga cukup baik namun tidak semua sarana prasarana yang mendukung ekologi, seperti transportasi yang digunakan memakai solar dan bisa mematikan ikan yang ada di pantai, selain itu tersedia tempat sampah di setiap tempat objek wisata atau di setiap pulau, namun masih ada saja sampah yang berserakan disana. Hal ini akan membuat fauna yang ada di sana merasa tidak nyaman atau bisa jadi keracunan. Para pengunjung datang pada saat pagi hari atau sore hari, karena pada pagi hari dan sore hari biasanya pengunjung bisa melihat banteng yang sedang makan atau badak. Berikut paparan dari salah satu pengunjung ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon :

“objek wisata penggembala cidaon di sini sangat bagus untuk dilihat, dan sangat alami, tidak terlalu ramai, banyak hewan-hewan yang berkeliatan juga di sini, hewan yang jarang ada di tempat umum, saya datang ke sini pagi hari karena kata pengelola TNUK badak dan banteng muncul pada saat pagi dan sore, saya kan emang pengen liat banteng sama badak di sini, dan burung merak.” (F, 32 tahun).

Tidak hanya itu, ekowisata TNUK juga memiliki objek wisata yang tidak kalah indah dan unik dari Pulau Peucang, yaitu Pulau Handeleum, di sana terdapat sungai Cigenter, biasanya para pengunjung melakukan perjalanan lewat sungai ini untuk ke sungai yang lainnya. Masih ada Pulau Panaitan di ekowisata TNUK ini, pulau ini hampir sama dengan Pulau Peucang namun yang membedakan hanya ombak yang ada di Pulau Panaitan ini sangat luar biasa yang biasa dipakai untuk

surfing, karena ombak di sana tinggi sekali. Berikut paparan dari responden : “saya sengaja berlibur ke sini bersama rekan-rekan untuk surfing, saya mendapat informasi bahwa di Pulau Peucang ini ombaknya sangat luar biasa untuk surfing, ternyata benar sekali ombak disini sangat amazing ga kalah deh sama Bali, saya suka banget.” (T, 29 tahun).

Dari kedua paparan responden tersebut, hal ini dibuktikan bahwa kepuasan penikmat wisata atau para pengunjung ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon kepada objek wisata TNUK tersebut, mereka merasa puas mengunjungi Taman Nasional Ujung Kulon tersebut. Akan tetapi sarana prasarana di Taman Nasional Ujung Kulon tersebut sebagian tidak menggunakan faktor ekologi, sedangkan ekologi ada lah salah satu keberhasilan ekowisata. Alat transportasi ke TNUK sebagian ada yang memakai speed boat. Hal ini sama sekali tidak ramah lingkungan karena mesin yang dipakai dapat meracuni ikan-ikan yang ada disekitar pantai Taman Nasional Ujung Kulon. Selain itu di sekitar salah satu

35 pulau masih terdapat sampah-sampah yang bukan dari alam, seperti botol-botol minuman atau plastik-plastik yang berserakan. Berikut paparan dari responden yang menilai bahwa ekowisata TNUK membutuhkan penanganan faktor ekologi :

“saya puas dengan objek wisata yang ada di TNUK ini, udara yang

sangat sejuk, masih terdengar suara burung-burung berkicauan sangat alam, bagus untuk orang yang membutuhkan refreshing seperti saya ini, namun tetapi khawatir melihat sampah-sampah yang tadi kita klewati, seharusnya ekowisata itu tidak hanya sekedar wisata, tetapi harus memperhatikan faktor ekologinya, tapi kenapa tadi masih banyak sampah di sekitar penggembala cidaon.” (H. 40 tahun)

Hubungan Kekuatan Media Promosi Pada Website dengan Keberhasilan EkowisataTaman Nasional Ujung Kulon

Media promosi yang digunakan oleh TNUK yaitu website, leaflet, facebook dan poster. Keberhasilan ekowisata merupakan kegiatan wisata yang menaruh perhatian besar terhadap kelestarian sumberdaya pariwisata dan memanfaatkan alam untuk dijadikan objek wisata. Pada media website ini. Pada Tabel 9 menunjukkan nilai signifikasi dan nilai koefisien korelasi dari hasil uji korelasi hubungan antara kekuatan media promosi pada website dengan keberhasilan ekowisata.

Tabel 9 Nilai signifikansi dan koefisien korelasi antara kekuatan pesan media promosi pada website dengan keberhasilan ekowisata di Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2014

Website Keberhasilan Ekowisata

Rs P

Attention 0.347 0.013*

Interest -0.347 0.013*

Desire 0.388 0.005*

Action 0.068 0.639

Keterangan:Rs:nilai Rank Spearman (koefisien korelasi) p :nilai Sig. (2-tailed)

* : Signifikan

Data pada Tabel 9 menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata antara kekuatan pesan media promosi website pada unsur attention, interest dan desire

dengan keberhasilan ekowisata. Hal ini diperkuat dengan nilai signifikansi pada unsur attention sebesar 0.013, pada unsur interest sebesar 0.013, dan pada unsur

desiresebesar 0.005 yang menyatakan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari α 0.05.

Hal ini menyatakan bahwa hipotesis penelitian dapat diterima yaitu terdapat hubungan antara kekuatan pesan media promosi website pada unsur attention, interest dan desire dengan keberhasilan ekowisata. Hal ini dikarenakan desain yang terdapat pada media promosi website cukup menarik sehingga banyak orang yang mengunjungi website TNUK tersebut dan sampai pada unsur desire, maka

36

dari itu media promosi website berhubungan nyata dengan unsur attention dan

desire. Namun pada unsur interest terdapat nilai Rank Spearman negatif tetapi berhubungan nyata, yang artinya berbanding terbalik. Semakin tinggi interest

pada website semakin rendah keberhasilan ekowisata. Hal ini dikarenakan bahwa media promosi website sudah sampai pada unsur interest, hanya saja tidak semua masyarakat yang melihat media promosi website sampai pada unsur action, karena perjalanan untuk mengunjungi ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon tidaklah mudah, harus mengikuti beberapa prosedur dan perjalanan yang cukup jauh juga biaya transportasi yang mahal. Pada ke empat unsur kekuatan pesan media terdapat satu unsur yang tidak memiliki hubungan yaitu unsur action. Hal ini dikarenakan pengunjung kebanyakan yang datang karena acara kantor yang tidak memakai biaya sendiri. Salah satu hasil wawancara pengunjung menyatakan bahwa sangat tertarik ketika melihat media promosi website tetapi karena harganya yang sangat mahal dia memilih tidak akan mengunjungi TNUK jika bukan acara kantornya. Berikut penuturan responden tersebut :

“saya melihat TNUK dari website, kayanya cocok gitu buat refreshing, pemandangannya teh bagus diliat dari foto, pantainya bening, pengen kesana bareng keluarga, eh pas saya cari tau harganya buat pergi ke sana ternyata mahal, sebenernya harga masuknya mah murah yah, Cuma transportasi kapalnya itu sampe jutaan, ini aja saya ke sini sama kantor neng, geratis diongkosin sama kantornya, tapi sayang ga bisa bawa keluarga ke sini”. (A, 29 tahun).

Hubungan Kekuatan Media Promosi Pada Leaflet dengan Keberhasilan Ekowisata TamanNasional Ujung Kulon

Promosi leaflet adalah salah satu media yang digunakan TNUK untuk mempromosikan ekowisata TNUK, leaflet ini biasanya dibagikan atau dikeluarkan ketika ada acara tertentu saja seperti pameran-pameran. Data pada Tabel 10 menunjukkan bahwa kekuatan media promosi leaflet pada unsur

attention dengan keberhasilan ekowisatatidak terdapat hubungan nyata. Hal ini terlihat dari hasil uji statistik yang menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari

nilai α 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata. Pada kekuatan media promosi leaflet pada aspek interest, desire dan action

dengan keberhasilan ekowisata, hasil uji statistik yang menunjukkan nilai signifikansi kurang dari nilai α 0.05. Tabel 11 menyajikan hasil nilai signifikasi dan koefisien korelasi antara antara kekuatan pesan mediapromosi pada leaflet

dengan keberhasilan ekowisata.

Hal ini dikarenakan tidak banyak orang melihat media promosi leaflet

TNUK, karena media leaflet TNUK hanya dikeluarkan dan dibagikan pada saat acara besar seperti pameran-pameran, leaflet memiliki tampilan dan ketertarikan yang berbeda, seperti ketika mengikuti pameran di daerah yang berbeda pengelola TNUK membuat desain leaflet yang berbeda juga, ketika orang yang sama mengunjungi stand TNUK terlihat lebih tertarik. Hal ini membuat para pembaca

37 sampai kepada pesan media action. Alasan lain mengapa leaflet banyak digemari orang, foto yang ada pada gambar terlihat sangat jelas dan bagus, dengan keindahan alam TNUK juga sarana prasarana TNUK, selain itu leaflet mudah dibawa kemana-mana sehingga mudah tersebar kepada orang-orang yang tidak sempat hadir dan mengikuti pameran tersebut.

Tabel 10 Nilai signifikansi dan koefisien korelasi antara kekuatan pesan media promosi pada leaflet dengan keberhasilan ekowisata di Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2014

Leaflet Keberhasilan Ekowisata

Rs P

Attention 0.233 0.103

Interest 0.388 0.005*

Desire 0.317 0.025*

Action 0.281 0.048*

Keterangan:Rs:nilai Rank Spearman (koefisien korelasi) p :nilai Sig. (2-tailed)

* : signifikan

. Hasil ini didukung dengan pernyataan beberapa responden yang mengatakan bahwa para responden lebih tertarik mengunjungi TNUK karena melihat media promosi TNUK leaflet.

“saya pernah kok liat facebook,website, sama posternya TNUK, tapi kalau menurut saya tidak sebagus dan selengkap leafletnya, kalo leafletnya itu lebih enak aja diliatnya, foto-fotonya bagus-bagus, informasinya juga jelas bikin saya tertarik terus pengen cari tau buat datang ke TNUK tuh gimana, harganya berapa, jaraknya jauh apa engga. Kalo liat facebooknya mah pas pertama liat aja ga tertarik gitu liatnya, poster juga cuma selintas liatnya, website mendingan lah masih diliat cuma kayanya Gambarnya yang ga tertarik.”(P, 22 tahun).

Tidak hanya satu responden yang mengatakan demikian, bahkan penjaga kantor TNUK yang di Pulau Peucang pun mengakui bahwa leaflet memang mudah untuk dijadikan sebagai media promosi. Berikut paparan dari pengelola TNUK :

“emang bener neng, kalau media-media yang di pake buat promosiin

TNUK yang paling saya suka leaflet, gambarnya kaya yang nyata beneran, lautnya sampe biru, tapi sayang leaflet dibagiinnya Cuma pas ada pameran-pameran gitu aja neng, mungkin karena biaya buat nyetaknya kali ya mahal, soalnya kertasnya suka bagus, tebel, warna

38

Hubungan Kekuatan Media Promosi Pada Facebook dengan Keberhasilan EkowisataTaman Nasional Ujung Kulon

Kekuatan media promosi pada facebook ini yang berhubungan dengan keberhasilan ekowisata hanya unsur action. Hal ini karena media promosi

Dokumen terkait