• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Elemen Sukses Penerapan E-Government di Dinas Kependudukan dan

Pemberian pelayanan publik kepada masyarakat merupakan hal yang wajib dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan, namun di tengah wabah Covid-19 perlu adanya cara yang tepat dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat untuk meningkatkan pelayanan yang efektif dan efisien pada era Covid-19.

Dalam mewujudkan penerapan E-Government di Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil pada era Covid-19 di Kota Makassar. Perlu di perhatikan beberapa hal untuk memastikan bahwa benar penerapan

E-Government itu telah sukses dan berjalan sebagaimana mestinya,

Sehingga perlu diperhatikan elemen sukses penerapan E-Government. Adapun 3 elemen dalam sukses dalam penerapan E-Governement :

1. Elemen Support

Elemen support merupakan elemen yang paling penting dalam suksesnya penerapan Government, Sebab dalam menerapkan

E-Government di suatu Instansi Pemerintah sangat di perlukan kemauan

dari Pimpinan instansi tersebut dalam mendukung penerapan tersebut. c. Adanya Kemauan dari Pimpinan Instansi Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kota Makassar dalam menerapkan E-Governement. Berdasarkan Hasil Wawancara saya dengan Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar terkait kemauan dalam menerapkan E-Government sebagai berikut :

“Mengenai soal kemauan penerapan pelayanan online itu sebenarnya kami pihak pimpinan sudah sejak lama sudah memulai penerapan nya itu tapi kami laksanakan bertahap tapi sejak datangnya Wabah Covid-19 ini kami berusaha betul memaksimalkan pelayanan online ini. jadi jika ditanya mengenai apakah ada kemauan yah saya katakan sangat mau sekali bahkan kami telah melaksanakan itu.” (Hasil Wawancara CH Pada 24 Februari 2021)

Berikut pula yang dikemukan oleh DW Operator Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar:

“Pelayanan Online memang benar telah dilaksanakan bahkan bisa di bilang semuan pelayanan sudah online terkecuali pembuatan E-Ktp namun E-Ktp tidak lagi dilayani di capil namun di kecamatan masing-masing disana ada staf capil yang di tempatkan disetiap kecamatan untuk pelayanan E-ktp, Selain pelayanan E-ktp dalam sehari kami bisa mendapat sampai 150 antrian ajuan pelayanan, Pelayanan ini bertujuan agar tidak banyak lagi masyarakat yang datang ke kantor kan sekarang lagi Covid jadi untuk antisipasi juga makanya online” (Hasil Wawancara DW Operator Pelayanan Pada 23 Februari 2021)

Komentar sama juga diberikat oleh masyarakat (YR) terkait pelaksanaan pelayanan online di Dukcapil Kota Makassar :

“Menurut saya adanya pelaksanaan pelayanan online pastinya tidak lepas dari kemauan dari pimpinan Dinas capil dalam memberikan pelayanan yang baik kepada Masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini”. (Sesuai Hasil Wawancara dengan YR pada tanggal 10 maret 2021).

Berdasarkan hasil wawancara dengan YR Penulis

menyimpulkan bahwa adanya penerapan online tidak lepas dari kemauan dari pimpinan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat pada era Covid-19.

Dari Hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Pimpinan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil memang telah memiliki kemauan dalam menerapkan pelayanan berbasis online

(E-Government) dengan maksud terus memberikan pelayanan yang

baik kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Begitu pula yang dikatakan Operator Pelayanan bahwa memang Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah menerapkan pelayanan Online tersebut untuk mengantisipasi banyaknya masyarakat yang datang ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar di tengah wabah Covid-19.

d. Adanya aturan yang mendukung penerapan E-Government di instansi pemerintahan. Berjalannya suatu sistem kerja dalam suatu

instansi pemerintahan memerlukan aturan yang mendukung penerapan sistem kerja tersebut. Oleh karena penerapan E-Government di instansi pemerintahan memerlukan aturan yang mendukung penerapan tersebut sehingga hal tersebut bisa sejalan dengan aturan berlaku. Berdasarkan wawancara saya dengan CH terkait dengan aturan tersebut :

“ Terkait mengenai aturan nya sebenarnya ada surat edaran yang di keluarkan walikota tahun kemarin pada bulan februari yaitu surat edaran mengenai implementasi permendagri Nomor 104

Tahun 2019 Tentang Pendokomentasian Administrasi

Kependudukan Kalau tidak salah pasal 19 ayat 6 isinya itu “Dalam hal Dokumen Kependudukan dengan Format digital dan sudah di tanda tangani secara elektronik dan KTP-el tidak memerlukan pelayanan legalisir”, Yakni maksudnya semua dokumen Kependudukan itu harus berbentuk file atau format digital sehingga masyarakat bisa mencatak sendiri dan Mengenai kertasnya di permendagri itu juga di katakan bahwa kertas yang di gunakan itu kertas HVS 80 gram yang ada di jual tempat print jadi masyarakat bisa ji print sendiri diluar” (Hasil Wawancara dengan CH pada Tanggal 24 Februari 2021). Berdasarkan Hasil Wawancara tersebut bisa disimpulkan bahwa aturannya di atur pada Permendagri Nomor 104 Tahun 2019 Tentang Pendokumentasian Administrasi Kependudukan pada pasal 6 ayat 6 yang berbunyi “Dalam hal Dokumen Kependudukan dengan Format digital dan sudah di tanda tangani secara elektronik dan KTP-el tidak memerlukan Pelayanan legalisir”. Pada dasarnya pula pemerintah telah memberlakukan Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang bertujuan untuk

meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.

2. Elemen Capacity (Sumber Daya)

Penerapan E-Government di instansi pemerintahan tentunya memerlukan Sumber Daya Cukup untuk menjalankan inovasi tersebut yang dimana Sumber Daya yang di maksud mencakup Sumber daya Finansial, Sumber daya Infastruktur dan Sumber daya Manusia yang baik. Terpenuhinya 3 Sumber daya tersebut sangatlah Menentukan berjalannya dan suksesnya penerapan E-Government tersebut di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotas Makassar.

a. Adanya sumber daya finansial yang mendukung penerapan

E-Government sebab faktor finansial sangatlah menentukan

terpenuhinya sumber daya-sumber daya lainnya dalam penerapan

E-Government ini yang dimana tentunya membutuhkan dana finansial

yang cukup besar sebab menentukan terpenuhinya infrastruktur teknologi yang baik. Berdasarkan wawancara saya dengan CH Mengenai sumber Finansial sebagai berikut :

“Masalah sumber dana itu sebenarnya bersumber dari APBD jadi mengenai dana itu tidak perlu khawatirkan lagian juga dalam penerapannya ini tidak membutuhkan dana yang besar ji bisa dibilang sama ji seperti pelayanan offline karena Komputer itu sudah tersedia mi, cuman yang menambah biasanya itu dimasa pandemi sekarang untuk keperluan membeli alat prokes (Protocol Kesehatan) Seperti Handsanitasir, desinfektan, Hand

Gloves, dan lain-lain itu saja sebenarnya yang menambah dana

dalam penerapannya ini karena Sebagian itu sudah adami”. (Hasil wawancara dengan CH pada tanggal 24 Februari 2021)

Berdasarkan Hasil wawancara tersebut penulis penyempulkan mengenai sumber daya finansial itu berasal dari dana APBD, dan menurut CH dalam penerapan Pelayanan Online ini tidak memerlukan dana tambahan sama saja seperti pelayanan biasanya sebab Sebagian besar Sumber daya Infrastruktur itu sudah ada. b. Adanya Sumber daya infrastruktur Teknologi Informasi yang

dimana ketersediaan infrastruktur ini menjadi 50 % kunci keberhasilan penerapan E-Government ini. Berdasarkan wawancara saya dengan DW mengenai ketersedian Sumber daya infrastruktur Teknologi informasi di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar sebagai berikut :

“Infrastruktur di sini bisa dibilang sangat memadai, khusus di loket pelayanan saja tersedia 13 komputer pelayanan yang terbagi di 3 loket yaitu 8 komputer di loket A, 3 komputer di loket B dan 2 komputer di loket C. Lain lagi Komputer yang ada di staf lain seperti Tata Usaha sekitar 6 Unit Komputer juga jadi mengenai Komputer sangat memadai untuk melaksanakan pelayanan online. Disini juga ada print, Wifi yah bisa dibilang lengkap kalau mengenai infrastruktur Teknolgi informasinya”. (Hasil wawancara dengan DW pada 23 Februari 2021)

Hal senadah pula dikatakan oleh CH yakni Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar mengenai ketersedian infrastruktur Teknologi Informasi dalam pelaksanaan pelayanan Online tersebut. Adapun hasil wawancaranya sebagai berikut :

“Kalau untuk sumber daya infrastruktur di sini sudah dibilang sangat cukup, disini kami membagi 3 loket yakni Loket A, B dan C dengan kapasitas pelayanann yang berbeda dan semuanya telah menggunakan Komputer disini juga ada wifi, printer

lengkaplah kalau hal seperti itu, Sebenarnya kami untuk melaksanakan pelayanan ini hanya sistem yang kami rubah sebab kebutuhan pelayanan online sebenarnya hampir sama saja”. (Hasil wawancara dengan CH pada 24 Februari 2021) Respon yang sama pun diberikan oleh NR terkait ketersedian Sumber daya infrastruktur yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota makassar, menurutnya:

“Kalau kayak Komputer saya lihat disini banyak sekali jadi bisami memang pelayanan online karena lengkap mi alatnya”. (Berdasarkan hasil wawancara dengan NR pada tanggal 8 Maret 2021)

Berdasarkan hasil wawancara dengan DW ,CH dan NR diatas mengenai sumber daya infrastruktur Teknologi Informasi penulis dapat menyimpulkan bahwa Teknologi Informasi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar sangat memadai dalam menerapkan pelayanan online yang dimana ketersedian Sumber daya Infrastruktur Teknologi merupakan 50% kunci keberhasilan penerapan pelayanan Online atau E-Government ini. c. Adanya ketersediaan Sumber daya Manusia yang memiliki

kompetensi dalam melaksanakan pelayanan online. Pada dasar sumber daya manusia sangatlah dibutuhkan dalam mengoprasikan atau menggunakan Teknologi Informasi yang tersedia. Berdasarkan wawancara penulis dengan CH Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mengenai Sumber daya Manusia yang ada dalam pemberian pelayanan online sebagai berikut :

“Untuk mengenai Sumber Daya Manusia yang ada disini kami menempatkan memang orang yang memiliki kapasitas sesuai

tugas yang akan dilaksanakan, Terkhusus untuk pelayanan di loket kami menempatkan sekitar 13 operator yang terbagi di 3 loket yang berbeda yang memang memiliki kapasitas yang sesuai dan terbukti sudah hampir setahun berjalan mereka bekerja sesuai kapasitas mereka dalam memberikan pelayanan online ini kepada masyarakat. Namun kami juga menempatkan sekitar 5 orang yang berada di bagian Tata Usaha”. (Hasil wawancara dengan CH pada 24 Februari 2021).

Hal sama pun di katakan oleh YN mengenai Sumber daya manusia di Disdukcapil Kota Makassar, sebagai berikut :

“Menurut saya memang orang-orang yang bekerja disana memiliki kinerja yang baik sesuai dengan kapasitasnya masing-masing jadi wajar mi kalau capil bisa melaksanakan pelayanan online karena orang-orangnya sudah berkompeten di bidangnya”. (Hasil wawancara dengan YR pada tanggal 10 Maret 2021)

Sesuai dengan kedua hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah memiliki Sumber daya Manusia yang berkompeten dalam memberikan pelayanan online kepada masyarakat yang dimana

terbukti mereka telah menjalankan tugas itu sudah hampir setahun.

3. Elemen Value (Manfaat)

Elemen Value atau manfaat adalah elemen yang menentukan besarnya manfaat yang di terima oleh Instansi Pemerintah dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar sebagai pemberi Pelayanan Online atau yang menerapakan E-Government di tengah Covid-19 dan besarnya manfaat yang di rasakan oleh Masyarakat sebagai penerima manfaat dalam hal ini pelayanan online di masa Covid-19 di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar.

a. Manfaat yang di rasakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam hal ini yang menerapkan E-Government atau pelayanan online di masa Covid-19. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan CH dan DW sebagai berikut :

“Menurut saya manfaat penerapan pelayanan online ini sangat signifikan apa lgi dimasa Covid-19 saat ini, sebab pelayanan online ini bukan saja menjadi inovasi dalam pelayanan namun juga menjadi strategi pelayanan di masa pandemi saat ini. Karena menurut saya penerapan pelayanan ini sangat efektif dan efisien dalam segi pelayanan masyarakat juga tidak perlu lagi antri di kantor, bahkan tidak lagi datang di kantor. Hal yang lebih pentingnya lagi penerapan ini sedikit mencegah penyebaran

Covid-19 disini sebab kalau ini pelayanan tidak online sudah

dipastikan masyarakat akan banyak yang datang di kantor seperti biasanya, dan pasti resiko penyebaran lebih tinggi dibandingkan saat ini. Pada dasarnya juga kami memulai pelayanan online secara maksimal itu diawal Covid-19 masuk di Indonesia untuk meminimalisir penyebaran itu disini”. (Hasil wawancara dengan CH pada 24 Februari 2021)

Menurut CH adanya penerapan pelayanan online ini membuat pelayanan kepada masyarakat itu lebih efektif dan efisien dan mampu membantu dalam mengurangi penyebaran Covid-19 itu di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, sebab masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor untuk mendapatkan pelayanan. Hal sama pula di katakan oleh DW yakni Operator pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar. Berdasarkan hasil wawancaranya sebagai berikut:

“Kalau bisa di bilang pelayanan online ini sangat bagus karena

sangat efektif dan efisien karena cara kerja nya itu masyarakat hanya mengirim file yang dibutuhkan dalam mengurus keperluannya melalui website resmi capil di atau bisa juga melalui whattshap yang disediakan, Kemudian Operator akan memproses berkasnya itu sesuai dengan nomor antrian pengajuan nya dan itu bisa selesai dihari itu juga, biasa juga lambat sehari karena tergantung jaringan. Jadi sangat efisien dari segi pelayanan apalagi disini kita ada 13 operator pelayanan jadi pengajuan masyarakat itu terbagi yang kerja jadi cepat setelah

jadi itu filenya akan di kirim melalui email kalau tidak punya email akan dikirim melalui whattshap kemudian masyarakat sendiri yang print diluar menggunakan kertas HVS 80 gram. Jadi tatap muka antar Operator dan masyarakat tidak ada lagi semua melalui Teknologi dan hal ini juga membantu mengantisipasi penyebaran Covid-19 di capil karena berkurangnya lagi masyarakat yang datang karena semua sudah pelayanan online”. (Hasil wawancara dengan DW pada 8 Maret 2021)

Berdasarkan kedua pernyataan hasil wawancara diatas yakni dengan CH dan DW Mengenai manfaat yang di dapatkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar sebagai pemberi pelayanan online kepada masyarakat yakni Inovasi dalam bentuk pelayanan online ini memberikan dampak signifikan dari segi pemberian pelayanan kepada masyarakat yang lebih efektif dan efisien. Sistem kerja yang mengandalkan teknologi informasi membuat masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor untuk mendapatkan pelayanan. Hal ini juga membantu untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar sebab kurangnya masyarakat yang datang ke kantor dapat mengurangi resiko penyebaran tersebut.

b. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sebagai penerima layanan dalam penerapan pelayanan yang berbasakassar. Adapun hasil wawancara kami dengan Masyarakat (NR dan YR) terkait manfaat yang dirasakan dalam penerapan pelayanan online pada masa

Covid-19 di Disdukcapil Kota Makassar sebagai berikut:

“Ini mau urus Kartu Keluarga tapi katanya pelayanan online jadi tadi cuman di bantu untuk daftar online sm di minta nomor Wa, terus disuruh pulang katanya nanti di kirim ke Wa bentuk file.

Jadi tidak perlu lagi mengantri lama untuk mendapatkan pelayanan tentu ini memudahkan masyarakat apalagi sekarang sedang corona jadi kita ini orang tua takut-takut kalau banyak orang. Tadi waktu saya datang saya kira banyak orang ternyata tidak ji kan biasanya banyak ternyata sudah online makanya tidak banyak yang datang, securitynya bilang karena covid jadi online katanya tapi saya terlanjur datang tadi jadi di bantu daftar online. Tentu manfaatnya ini baik untuk kurangi Covid-19 disini”. (Hasil Wawancara dengan NR Pada 8 Maret 2021) Hal yang sama pun di sampaikan oleh YR mengenai manfaat yang dirasakan dalam menerima pelayanan online di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar:

“Iye kamarin dulu memang saya mengurus KK di capil tapi online melalui website resminya saya mengapload berkasku saja kemudian sore itu adami di kirim di emailku, jadi kan saya punya keluarga yang kerja disana dia bilang pelayanan sudah online melalui websitenya makanya saya mengurus lewat website. Menurut saya yah memang di masa pandemic ini memang seharusnya pelayanan itu sudah online supaya masyarakat tidak perlu lagi ke kantor capil karena kan ini penyakit kita juga tidak tau siapa yang tertular jangan sampai kita berkumpul antri disana ternyata ada yang positif berbahaya untuk yang lain. Jadi menurut saya pelayanan online ini juga lebih mudah karena kemarin itu waktu saya mengurus sorenya sudah langsung jadi saya punya KK baru, tentunya juga mengurangi resiko penyebaran Covid nya juga jadi sangat bermanfaat ini pelayanan online ini baik untuk masyarakatnya baik juga untuk orang dinasnya”. (Hasil wawancara dengan YR pada 10 Maret 2021) Sesuai hasil wawancara dengan kedua Masyarakat (NR dan YR) tersebut terkait manfaat penerapan pelayanan online pada masa pandemi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar penulis dapat menyimpulkan bahwa penerapan pelayanan online memberikan kemudahan kepada masyarakat sebab tidak perlu lagi ke kantor untuk mengantri demi mendapatkan pelayanan dan Masyarakat juga sepakat dengan penerapan pelayanan online dapat

memberikan dampak yang baik bagi masyarakat sebagai penerima layanan dan pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai pemberi layanann dalam mengantisipasi serta meminimalisir penyebaran Covid-19 di ruang lingkup Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar.

C. Proses pelayanan online di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Dokumen terkait