• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

2) Elemen Vertikal

a) Dinding

Dinding dalam sebuah bangunan sebagai salah satu unsur pembentuk ruang, dinding mempunyai beberapa fungsi pokok, yaitu : sebagai pemikul beban di atasnya, sebagai penutup atau pembatas ruangan, baik visual maupun akustik, menghadapi alam luar dan ruangan dalam. Seperti yang dikemukaan oleh Y. B. Mangun Wijaya (1980:339) :

“Dinding-dinding bangunan dari segi fisika bangunan mengemban fungsi : 1). fungsi pemikul beban di atasnya. 2). fungsi penutup atau pembatas ruangan, baik mengenai visual maupun akustik. 3). menghadapi alam luar dan ruangan dalam, radiasi sinar cahaya dan sinar kalor dari matahari. 4). pengatur derajat kelembaban di ruang. 5). radiasi sumber bunyi perlindungan arus angin”.

Beberapa jenis bahan-bahan yang berfungsi sebagai dinding atau bahan-bahan pokok dinding :

(1)Batu : batu kali, batu bata, batako, dan sebagainya. (2)Kayu : papan, tripleks, bambu, hardboard, dan sebagainya. (3)Metal : alumunium, tembaga, kuningan, plat baja, dan sebagainya. (4)Gelas : kaca, dsb.

(5)Plastik : fiber glass, folding door, dsb.

Sedangkan beberapa jenis bahan-bahan yang berfungsi sebagai penutup dinding adalah sebagai berikut :

(1)Batu : bermacam-macam batu alam, asbes, coreltex, dan marmer. (2)Cat : bermacam-macam cat tembok, chemistone.

commit to user

(3)Fiberglass : flexiglass, paraglass.

(4)Gelas : cermin, kaca (kaca bening, kaca rayben, kaca es, dsb). (5)Kain : batik, sutra.

Dinding yang difungsikan sebagai ruang pertemuan selain harus memenuhi persyaratan teknis juga harus memenuhi persyaratan akustik. Pencapaian persyaratan akustik ini diharapkan akan dapat memperlancar kegiatan pertemuan yang ada di dalamnya. Dalam pencapaian akustik ini, Leslie L. Doelloe yang diterjemahkan Lea Prasetyo (1990:56) berpendapat bahwa : “sumber bunyi harus dikelilingi oleh material absorbsi yang baik

(perforetet aqioustic) sebagai pengendali akustik”.

Dari pendapat di atas mengandung pengertian bahwa, bahan penyerap (pengendali) suara dapat ditempatkan pada permukaan ceiling dan dinding yang berfungsi untuk mengendalikan kebisingan suara. Bahan yang digunakan dapat berupa wall paper dan material sejenisnya.

Gambar 3. Dinding

Sumber : Ilustrasi Desain Interior. Francis D.K. (2006 : 176)

b) Pintu

Pada setiap bangunan ada suatu bagian dari bangunan tersebut yang berfungsi sebagai penghubung antar ruang satu dengan ruang yang lain. Penghubung itu dikenal dengan istilah pintu. Pintu terdiri dari ibu pintu atau kusen dan daun pintu yang dihubungkan dengan engsel atau pelipat serta

commit to user

dilengkapi pengunci maupun grendel. Rangka pintu atau kusen dapat dibuat dari aluminium atau kayu. Rangka aluminium banyak dipakai untuk bangunan umum atau bangunan komersil, karena bentuknya indah dan memberi kesan mewah. Selain itu sangat tepat juga dipakai pada bangunan bertingkat banyak, karena ringan dan tahan api.

Ukuran lubang pintu biasanya dibuat disesuaikan dengan kebutuhan ruangannya atau jenis dari bangunan. Beberapa ukuran yang banyak dipakai adalah sebagai berikut :

Tabel 1.

Jenis bangunan Ukuran lubang pintu

(lebar x tinggi) Jumlah daun pintu

Rumah tinggal 80 cm x 200 cm 1 daun

Bangunan umum sekolah 90 cm x 200 cm 1 daun

Toko, bioskop, dan lain-lain 120 cm x 200 cm 2 daun

Pintu utama pada bangunan umum 160 cm x 200 cm 2 daun

Pintu kamar mandi 70 cm x 200 cm 1 daun

Sumber : Konstruksi Bangunan Gedung. Ir. Ign Benny P. M.Sc (1995:72)

c) Jendela

Jendela berfungsi sebagai jalannya sirkulasi udara dan sebagai jalan masuknya sinar matahari agar ruangan tetap sehat.

Rangka jendela tidak jauh berbeda dengan rangka pintu, hanya di sini selain ambang atas, terdapat juga ambang bawah, jadi tiang diapit atas bawah oleh ambang. Di dalam suatu bangunan, sebaiknya bentuk pintu dan jendelanya adalah sama, walaupun mungkin ukuran lebarnya tidak sama, hal ini dimaksudkan agar bangunan tampak harmonis. Jendela dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu jendela mati dan jendela berventilasi. Jendela mati tidak akan pernah dapat dibuka, sedangkan jendela berventilasi dapat dibuka dan dapat ditutup.

Penanganan jendela interior bervariasi tergantung bagaimana penanganan-penanganan tersebut dapat mengurangi cahaya, ventilasi, dan pandangan yang diberikan oleh jendela dan bagaimana cahaya, ventilasi, dan pandangan tersebut mempengaruhi bentuk dan penampilan jendelanya. Adapun penanganan jendela sebagai berikut :

commit to user

(1) Tirai

Tirai adalah cara penanganan jendela yang paling ekonomis, yang terbuat dari tekstil, vinil atau bambu. Tirai bergerak dari atas ke bawah untuk menutup sebagian atau seluruh lubang jendela. Bahan tirai bisa transparan atau opak. Tirai mengurangi cahaya sekaligus menambah privasi.

Bambu memberi tekstur yang menyenangkan dan membatasi cahaya maupun pandangan. Tirai dapat digulung atau dikumpulkan di satu sisi ketika dibuka.

(2) Penghalang Pandangan

Penghalang horisontal dari strip-strip tipis berukuran agak lebar. Strip-strip tersebut dapat terbuat dari kayu atau metal. Jarak dan pengaturan masing-masing strip mengendalikan cahaya dan aliran udara, strip tipis menghalangi pemandangan lebih sedikit daripada strip lebar. Penghalang pandangan horisontal sulit untuk dibersihkan.

Penghalang vertikal mempunyai strip-strip dari bahan sejenis kain yang opak atau transparan dengan engsel putar pada bagian puncak dan dasarnya.

(3) Tirai Panjang

Tirai panjang merujuk pada semua bahan tekstil yang tergantung lurus dalam lipatan bebas. Tirai panjang biasanya menggunakan bahan tekstil yang tebal, biasanya diikat atau digantung seperti permadani, seringkali dilengkapi dengan penutup pada bagian atasnya. Tirai yang dapat ditarik yang terbuat dari kain yang opak atau transparan dipasang pada rel melintang di atasnya. Tirai tersebut harus penuh dan tergantung lurus, mulai dari langit-langit atau sedikit di atas kusen dan berhenti sedikit di bawah kusen atau dekat lantai.

(4) Gorden

Gorden kaca adalah material yang tipis, halus, ringan, dan digantung menempel pada kaca jendela atau pintu kaca. Kehalusannya melunakkan dan membaurkan cahaya, menyaring pandangan dan memberikan privasi siang hari. Dapat digantung di dalam kusen jendela atau bagian luarnya

commit to user

untuk menyatukan sekelompok jendela. Gorden pada rangka daun jendela seperti juga gorden kaca, tetapi digantung atau dibentang melintang pada rangka daun jendela.

Dokumen terkait