• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Marlina Kopi sebagai kedai kopi alam?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Marlina Kopi sebagai kedai kopi alam.

1.5 Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pengetahuan khususnya bagi bidang marketing komunikasi.

2. Penelitian ini diharapkan bisa jadi referensi bagi peneliti berikutnya yang mengusung tema yang sama.

b. Kegunaan Praktis:

1. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan wawasan dan pengetahun bagi peneliti dalam melakukan analisa dan juga dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan dalam bidang Marketing Communication.

2. Bagi Berbagai Pihak

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan referensi strategi komunikasi pemasaran bagi setiap praktisi bisnis, khususnya bisnis coffee shop.

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Waktu dan periode penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimulai dari bulan Oktober 2021 dan terus berlanjut hingga saat ini.

Tabel 1.1Jadwal Penelitian 2021-2022

KEGIATAN Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

Menentukan topik penelitian Pra-penelitian

Pengerjaan BAB I, II dan III Desk Evaluation

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengerjaan BAB IV dan V Sidang Skripsi

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

Pada penelitian ini, peneliti mencoba melakukan pembedahan terhadap strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Marlina Kopi dengan menggunakan teori para ahli.

2.1.1 Komunikasi Pemasaran

Komunikasi menurut (West & Turner, 2017) yaitu “merupakan suatu proses sosial pada mana individu memakai simbol buat menciptakan dan menginterpretasikan makna pada lingkungan mereka”. Menurut American Marketing Association (AMA) pada (Kotler and keller, 2009) bahwa pemasaran merupakan suatu fungsi organisasi pada proses buat menciptakan, mengkomunikasikan, & menaruh nilai pada pelanggan pada mengelola suatu interaksi menggunakan cara yg menguntungkan organisasi juga pemangku kepentingannya.

Teori yang sudah dijelaskan pada atas bisa diambil konklusi bahwa komunikasi pemasaran merupakan adonan dua aspek yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi pemasaran menurut (Firmansyah, 2020:dua) merupakan kegiatan perusahaan buat berusaha menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen secara eksklusif juga nir eksklusif mengenai produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan

“suara” perusahaan dan mereknya dan adalah wahana dimana perusahaan dan mereknya dan adalah wahana dimana perusahaan bisa menciptakan obrolan dan menciptakan interaksi menggunakan konsumen.

2.1.2 Komunikasi Pemasaran Terpadu

Komunikasi terstruktur ataupun Integrated Marketing Communication ( IMC), didefinisikan oleh Scultz( 2004) selaku suatu strategi dalam cara bidang usaha dengan membuat pemograman, membuat, melaksanakan serta menilai penerapan program komunikasi merk yang terkoordinasi pada pelanggan, klien, ataupun target lain yang relevan dengan audience eksternal serta dalam.

kemudian, Shimp ( 2010) mendeskripsikan IMC selaku suatu cara komunikasi

yang terdiri dari pemograman, invensi, pengintegrasian serta aplikasi bermacam wujud komunikasi penjualan( promosi, sales promotion, publikasi, event serta lain serupanya). Tom Duncan dan Sandra Moriarty (1998), berpendapat bahwa IMC merupakan sebuah tindakan pendekatan pemasaran yang ditargetkan kepada generasi baru sehingga dapat digunakan oleh perusahaan agar lebih memfokuskan kerja keras perusahaan untuk mendapatkan, mempertahankan dan juga melakukan pengembangan hubungan perusahaan dan para pelanggan serta pihak yang masih terkait dengan adanya pemasaran yang dijalankan ini.

Komunikasi pemasaran bisa disebut sebagai bagian dari strategi komunikasi pemasaran yang memiliki tujuan untuk mengkomunikasikan brand atau merek yang terencana hingga mendapatkan strategi pemasaran yang bertujuan untuk mengembangkan dan mempertahankan kesetiaan para pelanggan.

2.1.3 Komunikasi Pemasaran Terpadu Model Dw Sapta

DalamibukubIMCaThatb Sellsa (AdjibWatono &iMayanWatono, 2011:34),ia menjabarkan prinsipidasar untukbmenjadi salah satu faktorikeberhasilan taktik dalam serangkaian contoh sistematis dan komprehensif.

Modelbinicdisebut Model IMCbDwinSaptabdan dibagi menjadi 3 lingkaran yang dikatakan sebagaic"DiscoverynCircle" (lingkaranikiri); "IntentaCircle"

(lingkaranitengah) dan "StrategyiCircle" (lingkaranikanan).

10 Gambar 2. 1Integrated MarketingiCommunicationuModeliDwiaSaptam

(Sumber/Source: Watonobdan Watonoi, 2011:78) 2.1.3.1 Discovery Circle (Lingkaran Kiri)

MenurutbWatonoidaniWatonob(2011:93)prosesayangipertamaidarim keseluruhanipenyusunan strategi komunikasi berintegrasi( Integrated Marketing Communication) merupakan mempelajari bermacam situasi area bidang usaha. Tujuannya merupakan menciptakan gagasan bernilai untuk meningkatkan komunikasi merk. Investigasi situasi ini mencakup bermacam pandangan seperti, analisa pasar(market review), analisa kompetitor( competitor review), analisa pelanggan( consumer review) serta analisa merk itu sendiri( brand review).

Gambar 2. 2 Discovery Circle IMC ModeliDwilSaptab (Sumber : WatonoidaniWatono, 2011 : 94)

1. Market Review

MenurutcWatonoidaniWatonoi(2011: 96) disini proses analisis dimulai dari market review, merupakan analisa kondisi pasar yang meliputi analisa beragam banyak indikator gaya dan perubahan pasar dimulai dari gaya industri dan ekonomi (analisia makroekonomi, analisa haluan pemerintah di bidang ekonomi, analisa industri), analisa politik sosial dan budaya (political environment analysis, regulatory environment, socio-cultural environment) dan technological analysis.

2. Competitor Review

MenurutuWatonoidan Watonoc(2011:102) setelah market review yang bersifat besar dicoba, berikutnya analisa kompetitor( competitor review) dicoba buat menguasai situasi, strategi, serta aksi tahap kompetitor yang hendak kita hadapi dalam pertempuran di pasar..

3. Consumer Review

MenurutiWatonocdan Waono (2011:104), selain melakukan tinjauan pasar dan tinjauan pesaing, konsumen juga wajib melakukan tinjauan konsumen agar merasakan karakter pelanggan selaku tujuan audiensnya. Supaya dapat membuat peta konsumen secara keseluruhan, perlu ditelusuri tiga sudut pandang konsumen, yaitu head (knowledge) berpacu ke informasi yang biasa diyakini, heart (feeling) menetapkan perasaan. konsumen terhadap brand/product dan hand (behavior) berpacu kepada perilaku, yakni tindakan (action). untuk dapat berbuat sesuatu tentang brand/product.

4. Brand Review

MenurutcWatonobdanmWatonoc(2011:107-108) pada bagian brandireviewikitatmenganalisa elemenopentingudaribkondisiapasar lokal brand yangudapt berpengaruh terhadapastrategi, rencana danbprogram komunikasibyang akan berjalan. brand review ini

12 brand tersebut sebelum mulai ke tahap berikutnya merancang strategi dan program komunikasi yang akan dilakukan.

2.1.3.2 Intent Circle (Lingkaran Tengah)

Gambar 2. 3 Intent Circle IMC Model Dwi Saptab (Sumber : WatonocdanaWatono, 20112: 114)

MenurutaWatonobdancWatonom(2011:35)mintentccircle merupakan lingkaranbkeduabatau lanjutanldariadiscovery circle.

Pada lingkaran ini, terdapt gagasan dalam memutuskan masalah (problem) yang dialami oleh brand/product juga kelebihan (advantages) yang dipunyai selepas melakukan analisis kepada lingkungan luar ataupun dalam. Setelah mengidentifikasi masalah (problem) dan keunggulan, lalu akan ditentukan tujuan kedepannya untuk pengembangan komunikasi pemasaran terhadap sebuah brand/product.

Menurut Watono dan Watono (2011:117) masalah adalah efek negatif yang dapat diakibatkan oleh lingkungan luar maupun dalam, yang termasuk dalam elemen ancamano(threat)ndanckelemahani (weaknessa). Sementara itu advantagecmerupakan pengaruhabaik termasuk elemen peluang (opportunity) dan kekuatan (strength).

Tujuan utama dari analisis dalam tahap intent ini adalah menentukan problem-problem yang dihadapi oleh brand disatu sisi, dan faktor-faktorkeunggulan disisi lain. Sesudah problem dan keunggulan diketahui,langkah berikutnya merupakan langkah untuk menyelesaikan

(solve) masalah yang ada pada brand dan menjatuhkan (leverage) kelebihan penting yang dipunyai oleh brand/product (Watono dan Watono, 2011:117-119).

Menurut WatonondancWatonoc(2011:118-119), masalah yang harus dipecahkan juga manfaat strategis yang digunakan menentukan tujuan pengembangan strategi merek. Tujuan tersebut meliputi arah pemasaran dan tujuan komunikasi. Arahan pemasaran merupakan rumusan arah pemasaran, termasuk dimensinya. Pertama, Anda perlu memecahkan masalah yang dihadapi produk Anda. Kedua, pemasaran perlu memanfaatkan produk, tetapi tujuan komunikasi perlu dikaitkan dengan arah pemasaran. Sebab, arahnya ditetapkan setelah mempertimbangkan berbagai aspek.

2.1.3.3 Strategy Circle (Lingkaran Kanan)

Gambar 2. 4 Strategy Circle IMCnModelnDwinSaptan (Sumber : WatonoidanmWatono, 2011 : 124)

MenurutmWatonocdanmWatonoc (2011), Strategic Circle memuat dasar pengembangan rencana dan program brand untuk dapat bersaing di pasar.

Pengembangan strategi dimulai dari lingkaran dalam ke luar. Seperti yang

14 jiwa berdasarkan merek jiwa dan gabungkan kombinasi ide penjualan, pesan, titik kontak pelanggan, dan komunikasi pemasaran.

1. Target Audience

MenurutmWatonondaniWatonon(2011:125)mpengelompokan pelanggan atas dasar beberapa kemiripan, yaitu geodemografi (wilayah, umur,ipekerjaan,ipendapatan),apsikografisc(misalnya,mnilaicyang dipertimbangkan ataunlifestyleckonsumen), danmperilakumsosial), teknologi (perilakumadopsimteknologi) dan pola perilaku konsumen (polanpenggunaanmproduk,mkebiasaanmkonsumenvmengkonsumsi produk).

2. Brand Soul

MenurutnWatonomdanmWatono (2011:131) padabfase kali inic keberadaan sebuah brand ditentukan: “brand's reason for being”. Hal tersebut membuat jiwa yang menjadikan suatu merek untuk “hidup” di benakbkonsumen,bkarena merupakan landasanceksistensi. Brand Soul membawa dan membuat positioning produk menjadi aset brand. Jiwa merek dapat juga menjadi titik diferensiasi, bagi sebuah brand di dalam pertarungannya dengan brand yang lain di market.

3. Selling Idea

Menurut Watono dan Watono (2011:135) selling idea memiliki peran penting dalam suatu strategi komunikasi yang terintegrasi karena seluruh campaign komunikasi yang dilaksanakan oleh product/brand berkeharusan memiliki ide terpusat, seperti terumus dalam selling idea.

dengan itu, selling idea adalah "gagasan yang konsisten" dan "menjahit"

di seluruh topik dari korespondensi yang berbeda, bergerak ke arah yang dilakukan sehingga mereka terkoordinasi dan terpusat di sekitar satu topik besar tertentu. Untuk memiliki pilihan untuk mengambil bagian dalam fokus sebagai tema berkelanjutan, pemikiran selling idea berkewajiban memiliki model yang menyertainya: membentuk reason to belive untuk menerima, mencerminkan personality merek atau produk, menciptakan brand promise, menetapkan brand credibility and

persuasivness, dan memiliki pilihan. untuk menjadi pembeda dirinya dari kompetitor (uniqecvaluebproposition).

4. Pesan (Message)

MenurutiWatonocdan Waono (2011: 145) Massage harus mengarah menuju ide penjualan yang mirip. massage juga dapat berupa slogan.

Massage dibagi menjadi dua dimensi: isi pesan (what to say) dan berikutnya adalah konteks pesan (howctobsay).

5. ContactcPoint

MenurutaWatono dancWatono (2011:151) ContactiPoint adalah sarana yang digunakanisebagailalatcuntuklmenyampaikanlpesan product/brand, misalnyaitujuan pengenalancproduk adalah untuk membanguncloyalitas.iDimanaimengacuipadaifokusitujuanmkomunik-asinyangiditetapkan di awal.

6. Marcom Mix

MenurutiWatono daniWatonoi(2011:153-154)cmarcom mix berupa integrasi pendekatan.komunikasi yang menggunakan periklanan;

Promosi below the line seperti acara dan sponsor,promosi penjualan ,hubungan masyarakat, pemasaran secara langsung, penjualan personal,pemasran digital (Media Sosial) dan ysng lainnya. Semuanya berkumpul pada satu pesan umum yang sama. Hal ini dilakukan dengan tujuan komunikasi yaitu untuk “mengaktifkan” contact point, sehingga pelaksanaan marcom mix merupakan medium untuk memberi tau pesan supaya diterima dengan benar pada contact point dimana poin dan perilaku mereka telah diidentifikasi. Dengan kata lain, salah satu syarat menjadi program marcom mix yang efektif harus dapat mencakup semua contact point secara menyeluruh.

16 2.2 Penelitian Terdahulu

Peneliti memiliki beberapa referensi yang dijadikan bahan penelitian bagi peneliti, berikut adalah beberpa referensi baik skripsi maupun jurnal nasional dan internasional:

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu Literatur Skripsi 1

Judul StrategiiKomunikasiiPemasaraniTerpadu.Bandung MakutaiCakeiDenganiMenggunakaniIMCiModel.

DwiiSapta

Nama Peneliti ClaristacAnjelin, ItcacIstiacWahyuni Lokasi/Tempat

Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu

Teknik Analisis Data

Penelitiancinicmenggunakancmetodecpenelitianc deskriptifckualitatifcdengancparadigmacpost-positivistik.cPengumpulan datacdilakukancdengan wawancaracmendalam dengan Makuta Cake,aTop MarketingaManageraBandung.Data yang diperoleh kemudianidianalisisimenggunakanipendekatan teorilkomunikasiipemasaraniterpadu

HasiliPenelitian Hasil penelitianlini menyatakan bahwaianalisis lingkaran penemuancdapatbdilakukan dengan melibatkanclembaga penelitian sehinggacinformasi yangidiperoleh lebihidetailidanidalam analisis lingkaran niat harus memperhatikan pengembangan merek di perusahaan, baik positif dan masalah negatifcsehinggacdapatcmenjadicpengembangann merek. Makaidalam membuat lingkaran strategi,

lihatlah hasilcanalisiscdari dua fase sebelumnya yang telah dilakukan dan integrasikan di dalamnya elemen-elemen untuk diterapkan pada bauran komunikasi pemasaran yang berbeda.

Perbedaan Fokus penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian.

Literatur Skripsi 2

Judul Penerapan Digital Marketing Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pahlawan Ekonomi Surabaya

Nama Peneliti Fitri Rachmawati Lokasi/Tempat

Penelitian

Penelitian ini dilakukan di berbagai tempat di kota Surabaya

Variabel dan Indikator

Penelitian

Digital Marketing

Teknik Analisis Data

Penelitian ini memakai penelitian berjenis kualitatif. Data dianalisis menggunakan pendekatan berbasis teori yang memberikan pengembangan untuk bidang penelitian. Kemudian teknik pengumpulan data melalui teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

18 merupakan penyampaian positioning statement di tiap artikel Facebook serta Instagram dan menjalakan ikatan dengan klien dengan cara kilat serta paham di alat sosial. Hambatan serta profit aplikasi penjualan digital terpaut dengan bauran penjualan: 4P( product, prize, place, serta promotion).

Perbedaan Fokus penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian.

Ardiansyah , Ismail Yusup Lokasi/Tempat observasi danidokumentasi, dataiyangitelah didapatkanikemudianidianalisisimenggunakan pendekataniteoriikomunikasiipemasaraniterpadu.

Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Taman Wisata Karang Resik Tasikmalaya menerapkan unsur komunikasi pemasaran terpadu, yaitu Promosi, Humas, Periklanan, Sponsorship, Pemasaran Dari Mulut ke Mulut (WOMM),

Penjualan Pribadi, Pemasaran Langsung dan Pemasaran Digital..

Perbedaan Fokus penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian.

Literatur Skripsi 4

Judul Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Samsung Indonesia Dalam Mempromosikan Produk Telepon Cerdas

Nama Peneliti Faizal Imam Lokasi/Tempat

Penelitian

Indonesia

Variabel dan Indikator

Penelitian

Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu

Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan konsep komunikasi pemasaran terpadu yang merupakan proses perpaduan elemen komunikasi menjadi satu kesatuan dengan tujuan memberi gambaran komunikasi pemasaran terpadu diimplementasikan.

Hasil Penelitian Temuan menunjukkan Samsung Indonesia telah menggunakan konsep komunikasi pemasaran terpadu sebagai metode promosi produk telepon cerdas. Hal ini dapat dilihat dari strategi yang digunakan mengandung unsur yang ada pada konsep komunikasi pemasaran terpadu serta mengintegrasikan pesan untuk menjadi suatu pola

20 mempromosikan produk telepon cerdas memiliki keefektifan.

Perbedaan Fokus penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian.

Literatur Skripsi 5

Judul Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu

Terhadap Brand Awareness Pada OVO

Nama Peneliti Devi Silvia Tambunan, Tri Indra Wijaksana, S.Sos.,M.Si.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan kausalitas. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil Penelitian Komunikasi Pemasaran Terpadu secara simultan berpengaruh signifikan terhadap brand awareness pada OVO di Bandung.

Perbedaan Metode penelitian, fokus penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian.

Jurnal Nasional 1

Judul STRATEGIiKOMUNIKASIiPEMASARAN

E-COMMERCEiBOOGIE.IDiMENGGUNAKANiIMC MODELiDWIiSAPTA

Nama Peneliti Mufid.Ramadhani.Suliano Lokasi/Tempat

Penelitian

Indonesia

Variabel dan Indikator

Penelitian

Strategi pemasaran terpadu

TeknikmAnalisi smData

Jenis.penelitian.yang.digunakan.adalah.deskriptif kualitatif

Hasil Penelitian Hasilipada discovery circle menemukan bahwa Boogie melakukan market review, competitor.review, dan.consumer.review. Pada.intent..circle, problemidari Boogieiyaituikurangnyaibrandiawarenessiterutama dariikalanganimilenialisertaiminimnyaibudgetiyang dimilikiisehinggaipengembanganiprodukidaniinovasi produkimenjadiiterhambat. Padaistrategyicircle, Boogieimemilikiibrandisoulisebagaiipeloporiproduk outdooridiiIndonesia, sertaimemilikiiprodukiyang berbedaidenganikompetitornyaiyaituiprodukiperahu karetidaniprodukiwater activities.

Perbedaan Terdapat perbedaan pada objek penelitian

22 Jurnal Nasional 2

Judul STRATEGI INTEGRATED MARKETING

COMMUNICATION (IMC) USAHA KEDAI SUSU MOM MILK UNTUK MENARIK MINAT

KONSUMEN

Nama Peneliti Firsto Rozi Kurniawan, Setyowati, Hanifah Ihsaniyati

Lokasi/Tempat

Strategi Intagrated Marketing Communication (IMC), Minat Konsumen

Teknik Analisis Data

Metode utama yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif

Hasil Penelitian Hasilipenelitianimenunjukkanibahwaiaktivitas komunikasiipemasaraniMom Milkimerupakan

aktivitas yangisaling berkaitan danisalingimendukung untukimenginformasikaniMomiMilkikepada

konsumen. Setiapibisnis memilikiifungsiimulaiidari meningkatkan awareness melaluiiiklaniradioidan majalah, membujukikonsumenimelalui iklanlinternet danlmedia sosial, serta menjagailoyalitasikonsumen dengan memberikan insentifidanipromosilkepada konsumen. Kendala yang dihadapilMamma Milk adalahibanyaknyaipesaingidan gayaihidupimasyarakat yangisangat fluktuatif. Namun, melalui kreativitasidan inovasilMomlMilk, baikldari segi produklmaupun gayalpemasaran, MomlMilk tidakipernahitakut menghadapinya.

Perbedaan Metode penelitian, fokus penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian.

Jurnal Nasional 3

Judul STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

TERPADU WISATA BAHARI UNTUK

MEMBENTUK CITRA INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

Nama Peneliti Virgitta Septyana, S.I.Kom, M.Si Lokasi/Tempat

Penelitian

Indonesia

Variabel dan Indikator

Penelitian

Strategi Komunikasi Pemasaran

Teknik Analisis Data

Metode penelitian kualitatif eksploratif

Hasil Penelitian Penelitian ini melihat aspek discovery, intent, strategy.

Dari aspek tersebut dapat dilihat bahwa sektor

kerjasama antar stakeholders serta peningkatan sektor aksesibilitas dengan membangun hub bahari.

Perbedaan Fokus Penelitian, subjek dan objek penelitian, , lokasi penelitian.

(Watono & Waton, 2011)

24 Jurnal Nasional 4

Judul StrategiuKomunikasicPemasaranbTerpadu J&C CookiesnBandumgcDalamiMeningkatkanaPenjualan

Nama Peneliti R. Nuruliah Kusumasari, Annissa Afrilia

Lokasi/Tempat Penelitian

Bandung

Variabel dan Indikator

Penelitian

Strategi Komunikasi Pemasaran, Meningkatkan Penjualan

Teknik Analisis Data

Deskriptif Kualitatif

Hasil Penelitian Hasil riset ini merupakan dalam strategi komunikasi penjualan, J&C Cookies melaksanakan pemograman, penerapan serta penilaian dan menerapkan unsurunsur komunikasi penjualan terstruktur ialah, periklanan, pemasaran perorangan, advertensi pemasaran, pemasaran langsung, event&sponsor, serta public relation. Perihal ini membuat kenaikan pemasaran pada J& C Cookies Bandung.

Perbedaan Objek penelitian, lokasi penelitian dan fokus penelitian

Jurnal Nasional 5

Judul STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

TERPADU PADA LAYANAN DIGITAL INDIHOME PT TELKOM WITEL SOLO Nama Peneliti Kholifia Risaini Jannah

Lokasi/Tempat Penelitian

Kota Solo

Variabel dan Indikator

Penelitian

Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu

Teknik Analisis Data

deskriptif kualitatif

Hasil Penelitian PT Telkom Witel Solo menerapkan lima alat komunikasi pemasaran,

yaitu iklan, promosi penjualan, penjualan pribadi, pemasaran langsung, dan

hubungan masyarakat, tetapi dalam implementasi pemasaran terpadu

strategi komunikasi, ada dominasi penjualan pribadi yang digunakan.

Perbedaan Objek dan subjek penelitian

Jurnal Internasional 1

Judul Communication-in-use:customer-integrated marketing communication

Nama Peneliti Åke Finne & Christian Grönroos Lokasi/Tempat

Penelitian

Finlandia

Variabel dan Customer Integrated Marketing Communication

26 Teknik Analisis

Data

Kritikal analisis terhadap komunikasi pemasaran yang ada dan pendekatan IMC

Hasil Penelitian Customer Integrated Marketing Communication (CIMC) yang berpusat pada konsep komunikasi yang digunakan telah dikembangkan dan diperkenalkan secara konseptual. Hasil analisis dalam CIMC model, di mana pelanggan dalam ekosistem individunya, berdasarkan integrasi serangkaian pesan dari sumber yang berbeda, masuk akal dari banyak pesan yang diterima.

Perbedaan Objek penelitian, lokasi penelitian, dan variabel penelitian.

Jurnal Internasional 2

Judul Implementing integrated marketing

communications (IMC) through major event ambassadors

Nama Peneliti Paul Turner Lokasi/Tempat

Integrated Marketing Commuunication (IMC) dan Major Events Ambassadors

Teknik Analisis Data

Wawancara semi-terstruktur terhadap 14 orang yang terlibat dengan peristiwa tersebut dengan pertanyaan yang dirancang untuk memastikan cara terjadinya komunikasi multikultural.

Hasil Penelitian Model empat pilar dapat diterapkan pada kasus ini.

Hasil wawancara mengidentifikasi bahwa selama budaya dan isu sepak bola dihadapkan dengan

tantangan dalam penyelenggaraan, komunikasi dari duta besar terbukti menadi proses IMC yang sangat efektif.

Perbedaan Objek penelitian, lokasi penelitian, dan variabel

Jurnal Internasional 3

Judul IMC, social media and UK fashion micro-organisations

Nama Peneliti Claudia Elisabeth Henninger Lokasi/Tempat

Penelitian

United Kingdom

Variabel dan Indikator

Penelitian

IMC. Social media. UK fashion micro-organization

Teknik Analisis Data

Menggunakan metodologi kualitatif dengan wawancara semi-terstruktur, semiotika, analisis Twitterfeed dan Facebook.

Hasil Penelitian Organisasi mikro tersebut memiliki pemahaman yang terbatas mengenai IMC. Meskipun mereka menggunakan berbagai channel, termasuk media sosial, namun hubungan antara menjangkau audiens, memahami kebutuhan mereka dan menghubungkan aspek-aspek tersebut terputus.

Selain itu faktor eksternal mempengaruhi penggunaan berbagai saluran komunikasi, yang

28 Perbedaan Objek penelitian, lokasi penelitian, dan variabel

penelitian.

Jurnal Internasional 4

Judul Measuring integrated marketing communication by taking a broad organisational approach

Nama Peneliti Lucia Porcu & Salvador Del Barrio-García Lokasi/Tempat

Penelitian

Granada, Spanyol

Variabel dan Indikator

Penelitian

Firm-wide Integrated Marketing Communication (IMC)

Teknik Analisis Data

Makalah tersebut didasarkan pada desain penelitian multistage dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif

Hasil Penelitian Penelitian tersebut menghasilkan skala IMC perusahaan secara luas, dengan format Likert 25 item yang menunjukkan dimensi, reliabilitas, dan validitas konstruk (konvergen, diskriminan, dan nomologis) yang memadai.

Perbedaan Objek penelitian, dan lokasi penelitian.

Jurnal Internasional 5

Judul The internal and external challenges facing clients in implementing IMC

Nama Peneliti Kathleen Mortime Lokasi/Tempat

Tantangan internal dalam menghadapi pelanggan, tantangan eksternal dalam menghadapi pelanggan, penerapan Integrated Marketing Communication (IMC)

Teknik Analisis Data

Studi tersebut mengadopsi pendekatan realisme kritis dan mengumpulkan data melalui kuesioner online ke panel ahli klien Inggris untuk menghasilkan beberapa data kualitatif.

Hasil Penelitian Hasilnya menunjukkan bahwa klien Inggris menghadapi hambatan serupa dengan yang terlihat di negara lain lebih dari satu dekade lalu. Tiga kendala utama diidentifikasi. Pertama, beberapa klien masih merasa IMC sulit untuk dipahami sehingga dapat menghindari perubahan karena tingkat risiko yang tinggi. Kedua, pemasaran departemen tidak memiliki kendali atau pengaruh atas bagian lain dari organisasi, karena dalam beberapa kasus kurangnya perwakilan di tingkat dewan. Ketiga, instansi tidak memiliki peran yang jelas dalam implementasi IMC.

Perbedaan Objek penelitian, lokasi penelitian, dan variabel penelitian.

30 2.3 Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono (2021:95), kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti, sehingga kerangka tersebut menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan independen. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui strategi komunikasi pemasaran Marlina Kopi sebagai kedai kopi alam dengan melalui IMC model Dwi Sapta.

Inovasi Kedai Kopi dalam memperkuat konsep untuk menarik

minat konsumen

Komunikasi Pemasaran Terpadu (Model IMC Dwi Sapta)

DiscoverycCircle

Strategi Komunikasi Pemasaran Marlina Kopi Sebagai Kedai Kopi Alam

BAB III 3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian adalah bagian berdasarkan pola pikir yg menerangkan interaksi anatara variable yang akan diteliti, juga bisa mencerminkan jenis & jumlah rumusan perkara yang perlu dijawab melalui penelitiam, teori yang dipakai buat merumuskan hipotesis, jenis & jumlah hipotesis, & teknik analisisstatistik yg akan dipakai (Sugiono, 2019). acuan yang sebagai dasar bagi setiap peneliti buat membicarakan informasi – informasi melalui aktivitas penelitian yang dilakukannya. Pemilihan kerangka berpikir pada riset mempunyai akibat terhadap pemilihan metodologi & metode pengumpulan & analisis data (Soeyono, 2018).

Pada penelitian ini, kerangka berpikir yg dipakai merupakan kerangka berpikir postpositivisme, lantaran penelitian ini meneliti dalam syarat objek yang alamiah. Obyek alamiah merupakan obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi sang peneliti & kehadiran peneliti tidak mensugesti dinamika dalam obyek tersebut (Sugiono, 2019). Dimana peneliti merupakan menjadi instrument kunci, & Teknik pengumpulan data secara triangulasi (campuran observasi,

Pada penelitian ini, kerangka berpikir yg dipakai merupakan kerangka berpikir postpositivisme, lantaran penelitian ini meneliti dalam syarat objek yang alamiah. Obyek alamiah merupakan obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi sang peneliti & kehadiran peneliti tidak mensugesti dinamika dalam obyek tersebut (Sugiono, 2019). Dimana peneliti merupakan menjadi instrument kunci, & Teknik pengumpulan data secara triangulasi (campuran observasi,

Dokumen terkait