• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MARLINA KOPI SEBAGAI KEDAI KOPI ALAM PROPOSAL SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MARLINA KOPI SEBAGAI KEDAI KOPI ALAM PROPOSAL SKRIPSI"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MARLINA KOPI SEBAGAI KEDAI KOPI ALAM

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

2022

(2)

i DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ... III DAFTAR TABEL ... IV DAFTAR LAMPIRAN ... V

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1LATAR BELAKANG ... 1

1.2 FOKUS PENELITIAN ... 5

1.3 IDENTIFIKASI MASALAH ... 6

1.4 TUJUAN PENELITIAN ... 6

1.5 KEGUNAAN PENELITIAN ... 6

1.6 WAKTU DAN PERIODE PENELITIAN ... 6

BAB II ... 8

TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1LANDASAN TEORI ... 8

2.1.1KOMUNIKASI PEMASARAN ... 8

2.1.2KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU ... 8

2.1.3KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MODEL DW SAPTA ... 9

2.2PENELITIAN TERDAHULU ... 16

2.3KERANGKA PEMIKIRAN ... 30

BAB III ... 31

3.1PARADIGMA PENELITIAN ... 31

3.2SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN ... 31

3.2.1SUBJEK PENELITIAN ... 31

3.2.2OBJEK PENELITIAN ... 31

3.3LOKASI PENELITIAN ... 32

3.4UNIT ANALISIS PENELITIAN... 32

3.5INFORMAN PENELITIAN ... 32

3.6PENGUMPULAN DATA PENELITIAN ... 33

3.6.1.OBSERVASI ... 33

(3)

3.7TEKNIK ANALISIS DATA ... 34 3.8TEKNIK KEABSAHAN DATA ... 34 DAFTAR PUSTAKA ... I LAMPIRAN ... II

(4)

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo Marlina Kopi...1 Gambar 1 2 Suasana Marlina Kopi...3 Gambar 2. 1Integrated Marketing Communication Model DwiaSapta....10 Gambar 2. 2 Discovery Circle IMC Model Dwi Sapta...10 Gambar 2. 3 Intent Circle IMC Model Dwi Saptab...12 Gambar 2. 4 Strategy Circle IMCnModelnDwinSaptan...13

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian... 7

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu... 16

Tabel 3.1 Unit Analisis Penelitian... 32

Tabel 3.2 Informan Penelitian... 33

(6)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Draft Wawancara... i Lampiran 2 Hasil Ithenticate... viii

(7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Marlina Kopi merupakan sebuah coffee shop yang terletak di Kabupaten Majalengka. Coffee Shop pada umumnya hanya menyediakan tempat untuk nongkrong dan bersantai bersama. Namun seiring perkembangan juga kebutuhan para pelanggan yang makin kompleks dan tidak akan ada habisnya, muncullah coffee shop yang mengembangkannya bukan hanya menjual kopi tapi juga menjual makanan berat dan ringan.

Gambar 1.1 Logo Marlina Kopi

Mulanya minum kopi adalah sebuah tradisi atau kebiasaan masyarakat yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena Indonesia adalah penghasil biji kopi terbaik di dunia. Banyak daerah yang terkenal dengan hasil biji kopinya seperti Aceh, Lampung, Medan, Jawa, Ternate, Sulawesi dan Flores. Seiring berjalannya waktu coffee Shop mulai menjamur baik di kota besar maupun di daerah hal ini menyebabkan semakin kompetitif antara satu Coffee Shop dan yang lainnya, hal itu membuat terobosan dan konsep unik yang ditawarkan dari setiap coffee shop yang membuat pelanggan semakin nyaman dan

(8)

2 Bisnis Kedai Kopi atau Coffee Shop di Indonesia sangat berkembang pesat seiring meningkatnya konsumsi kopi dalam negeri. Global Agricultural Information Network mengeluarkan data yang menunjukkan data konsumsi kopi domestik pada tahun 2019/2020 yang mencapai 294.000ton yang dinilai meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 258.000ton. Pada tahun 2021, jumlah konsumsi kopi domestik diperkirakan akan naik menjadi 370.000ton. Melalui riset yang dilakukan oleh Toffin Indonesia pada tahun 2020 bersama Majalah Mix, terjadi peningkatan yang signifikan terhadap jumlah kedai kopi yang berdiri di tanah Indonesia pada tiga tahun terakhir ini. Pada bulan Agustus 2019 jumlah gerai kopi yang dibangun dan yang sudah berdiri di Indonesia mencapai 2.950 gerai, dan hal ini menunjukkan bahwa angka tersebut mengalami peningkatan sebanyak hampir tiga kali lipat dari tahun 2016 yang hanya memiliki sekitar 1.000 gerai kopi. Data tersebut didapatkan melalui riset yang hanya berlangsung di gerai-gerai kopi yang terletak di beberapa kota besar, belum termasuk gerai kopi independen atau tradisional yang ada di daerah (Toffin Indonesia, 2020).

Melalui riset yang dilakukan oleh Toffin Indonesia selaku pelaku kopi di Indonesia pada tahun 2020 bersama Majalah Mix, terjadi peningkatan yang signifikan terhadap jumlah kedai kopi yang berdiri di tanah Indonesia pada tiga tahun terakhir ini. Pada bulan Agustus 2019 jumlah gerai kopi yang dibangun dan yang sudah berdiri di Indonesia mencapai 2.950 gerai, dan hal ini menunjukkan bahwa angka tersebut mengalami peningkatan sebanyak hampir tiga kali lipat dari tahun 2016 yang hanya memiliki sekitar 1.000 gerai kopi. Data tersebut didapatkan melalui riset yang hanya berlangsung di gerai-gerai kopi yang terletak di beberapa kota besar, belum termasuk gerai kopi independen atau tradisional yang ada di daerah (tirto.id, 2019).

Vice President Sales and Marketing Toffin Indonesia yaitu Nicky Kusuma menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan bisnis kedai kopi ada dan dibangun di Indonesia. Nicky berpendapat bahwa jumlah populasi remaja atau anak muda yang sangat mendominasi di tanah Indonesia turut berperan dalam menciptakan atau membuat sebuah gaya hidup yang baru dalam menikmati kopi. Pertama munculnya budaya nongkrong sambil ngopi. Lalu rata-

(9)

rata penjualan harga produk kopi yang dinilai relatif terjangkau. Kemudian ditambah dengan hadirnya platform Go-Food atau GrabFood dan adanya pemanfaatan media sosial seperti Instagram yang sangat mempermudah para pebisnis ketika melakukan aksi-aksi promosi menjadi beberapa faktor kedai-kedai kopi di Indonesia dengan mudah memasarkan produknya, sehingga semakin membuka banyak peluang pebisnis kopi baru yang lainnya (Toffin Indonesia, 2020).

Bagas Pratama Nugraha sebagai pendiri Marlina Kopi memutuskan untuk mulai merintis bisnis kuliner dengan konsep jauh dari ingar bingar suasana perkotaan. "Konsepnya kita buat outdoor, di tengah rimbun pepohonan dengan sentuhan terakota (bata yang dibuat menonjol khas Majalengka) pada bagian bartender,"(Kumparan.com, 2020)

Gambar 1 2 Suasana Marlina Kopi (Sumber/source: kumparan.com)

Dari hasil wawancara langsung pra penelitian yang dilakukan dengan pemilik Marlina Kopi Bagas Pratama Nugraha, Marlina Kopi didirikan sebagai kedai kopi yang mengusung tema keindahan alam majalengka dengan tagline

"ngopi di alam majalengka" dengan tagline tersebut bertujuan agar mengajak masyarakat baik warga Majalengka atau luar majalengka untuk menikmati suasana

(10)

4 perbukitan dah perhutanan di daerah Lemahsugih, Majalengka. Marlina Kopi sangat mempertahan kan konsep alam yang di usungnya dengan mengolah limbah alam seperti kayu yang di manfaatkan menjadi meja dan kursi serta Marlina Kopi juga mempertahankan keindahan alam seperti pohon-pohon besar di sekitaran Marlina Kopi tidak untuk di tebang sehingga nuansa alam yang sejuk sangat kental untuk mempertahankan konsep dan nuansa yang diusung oleh Marlina Kopi.

Untuk mempromosikan Marlina Kopi, Marlina Kopi juga menggunakan platform media sosial seperti Instagram. Marlina Kopi dengan Instagramnya

@MarlinaKopi selalu membagikan banyak informasi seperti jam buka dan tutup, alamat kedai dan juga sebagai ajang interaksi antara kedai dengan konsumen strategi ini menjaga agar konsumen merasa spesial dan dekat dengan kedai kopi Marlina Kopi. Dengan adanya pandemi penggunaan media sosial Marlina Kopi sangat dimanfaatkan untuk kebutuhan promosi dan service seperti ketika terjadinya PPKM level 3 yang dimana mengharuskan seluruh kegiatan jual beli secara langsung harus berhenti,kedai kopi Marlina Kopi memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan penjualan dengan adanya layanan Delivery yang diumumkan melalui media sosial Instagram sehingga ketika PPKM berlangsung Marlina Kopi tetap dapat melakukan aktifitas jual-beli. Setelah PPKM berlangsung Marlina Kopi juga makin gencar melakukan kegiatan komunikasi pemasaran melalui media sosial seperti membuat konten di Platform Instagram Reels yang berisikan konten-konten yang ringan serta ramai diperbincangkan di media sosial. Bukan hanya di media sosial Marlina Kopi juga melakukan kegiatan komunikasi pemasaran secara langsung seperti mengadakan Live Accoustic dan nonton bareng pertandingan sepak bola yang dapat membuat konsumen semakin tertarik datang ke Marlina Kopi.

Marlina Kopi juga mulai mengembangkan bisnisnya dengan menyediakan permainan untuk anak yaitu penyewaan motor ATV yang membuat makin banyak segmentasi yang dapat dicapai dari Marlina Kopi dan menjadikan Marlina Kopi sebagai objek wisata alam.

Kompetitor kuat dari Marlina Kopi ialah Fiksi Kopi. Berbeda dengan Marlina Kopi, Fiksi Kopi menggunakan tema tempat nongkrong untuk anak muda

(11)

saja tidak seperti Marlina Kopi yang memiliki konsep alam. Kemudian kompetitor selanjutnya ada Kedai Kopi Apik yang mengusung tema kedai kopi di perkotaan yang mudah di akses oleh masyarakat kota Majalengka untuk hanya sekedar ngopi dan nongkrong tidak seperti Marlina Kopi yang juga sebagai tempat untuk menikmati alam Majalengka.

Terdapat penelitian terdahulu yang juga membahas strategi komunikasi pemasaran kedai kopi, diantaranya adalah skripsi yang berjudul "Kegiatan Komunikasi Komunikasi Pemasaran Cafe Tiga Tjeret (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Tentang Aktivitas Komunikasi Pemasaran Cafe Tiga Tjeret dalam Menghadapi Persaingan Cafe Lokal di Kota Solo) oleh Wardhany (2015) dan Komunikasi Pemasaran Melalui Akun Instagram Oleh Kedai Kopi (Studi Pada Pengelolaan Akun Media Sosial Coffebelt NS25 Kota Malang) oleh Asdar (2020).

Keduanya sama-sama menganalisa komunikasi pemasaran pada kedai kopi namun tema kedai kopi dan teori yang digunakan berbeda dengan penelitian yang peneliti gunakan. Pada penelitian ini, peneliti menganalisis strategi komunikasi pemasaran Marlina Kopi sebagai kedai kopi alam berbeda dengan dua penelitian terdahulu yang mengangkat komunikasi pemasarannya saja tanpa menggunakan tema kedai kopi tersebut.

Marlina Kopi merupakan kedai kopi yang memiliki konsep dan tema yang mengangkat keindahan alam Jawa Barat khususnya Majalengka dan memiliki tujuan untuk memperkenalkan keindahan alam Majalengka. Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian lanjut mengenai strategi pemasaran Marlina Kopi sebagai kedai kopi alam dimana tengah marak dan menjamurnya bisnis kedai kopi dengan penelitian yang berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Marlina Kopi Sebagai Kedai Kopi Alam.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode prnreitian kualitatif dengan menggunakan teori komunikasi pemasaran terpadu model Dwi Sapta.

1.2 Fokus Penelitian

(12)

6 1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Marlina Kopi sebagai kedai kopi alam?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Marlina Kopi sebagai kedai kopi alam.

1.5 Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pengetahuan khususnya bagi bidang marketing komunikasi.

2. Penelitian ini diharapkan bisa jadi referensi bagi peneliti berikutnya yang mengusung tema yang sama.

b. Kegunaan Praktis:

1. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan wawasan dan pengetahun bagi peneliti dalam melakukan analisa dan juga dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan dalam bidang Marketing Communication.

2. Bagi Berbagai Pihak

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan referensi strategi komunikasi pemasaran bagi setiap praktisi bisnis, khususnya bisnis coffee shop.

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Waktu dan periode penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimulai dari bulan Oktober 2021 dan terus berlanjut hingga saat ini.

(13)

Tabel 1.1Jadwal Penelitian 2021-2022

KEGIATAN Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

Menentukan topik penelitian Pra-penelitian

Pengerjaan BAB I, II dan III Desk Evaluation

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengerjaan BAB IV dan V Sidang Skripsi

(14)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

Pada penelitian ini, peneliti mencoba melakukan pembedahan terhadap strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Marlina Kopi dengan menggunakan teori para ahli.

2.1.1 Komunikasi Pemasaran

Komunikasi menurut (West & Turner, 2017) yaitu “merupakan suatu proses sosial pada mana individu memakai simbol buat menciptakan dan menginterpretasikan makna pada lingkungan mereka”. Menurut American Marketing Association (AMA) pada (Kotler and keller, 2009) bahwa pemasaran merupakan suatu fungsi organisasi pada proses buat menciptakan, mengkomunikasikan, & menaruh nilai pada pelanggan pada mengelola suatu interaksi menggunakan cara yg menguntungkan organisasi juga pemangku kepentingannya.

Teori yang sudah dijelaskan pada atas bisa diambil konklusi bahwa komunikasi pemasaran merupakan adonan dua aspek yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi pemasaran menurut (Firmansyah, 2020:dua) merupakan kegiatan perusahaan buat berusaha menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen secara eksklusif juga nir eksklusif mengenai produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan

“suara” perusahaan dan mereknya dan adalah wahana dimana perusahaan dan mereknya dan adalah wahana dimana perusahaan bisa menciptakan obrolan dan menciptakan interaksi menggunakan konsumen.

2.1.2 Komunikasi Pemasaran Terpadu

Komunikasi terstruktur ataupun Integrated Marketing Communication ( IMC), didefinisikan oleh Scultz( 2004) selaku suatu strategi dalam cara bidang usaha dengan membuat pemograman, membuat, melaksanakan serta menilai penerapan program komunikasi merk yang terkoordinasi pada pelanggan, klien, ataupun target lain yang relevan dengan audience eksternal serta dalam.

kemudian, Shimp ( 2010) mendeskripsikan IMC selaku suatu cara komunikasi

(15)

yang terdiri dari pemograman, invensi, pengintegrasian serta aplikasi bermacam wujud komunikasi penjualan( promosi, sales promotion, publikasi, event serta lain serupanya). Tom Duncan dan Sandra Moriarty (1998), berpendapat bahwa IMC merupakan sebuah tindakan pendekatan pemasaran yang ditargetkan kepada generasi baru sehingga dapat digunakan oleh perusahaan agar lebih memfokuskan kerja keras perusahaan untuk mendapatkan, mempertahankan dan juga melakukan pengembangan hubungan perusahaan dan para pelanggan serta pihak yang masih terkait dengan adanya pemasaran yang dijalankan ini.

Komunikasi pemasaran bisa disebut sebagai bagian dari strategi komunikasi pemasaran yang memiliki tujuan untuk mengkomunikasikan brand atau merek yang terencana hingga mendapatkan strategi pemasaran yang bertujuan untuk mengembangkan dan mempertahankan kesetiaan para pelanggan.

2.1.3 Komunikasi Pemasaran Terpadu Model Dw Sapta

DalamibukubIMCaThatb Sellsa (AdjibWatono &iMayanWatono, 2011:34),ia menjabarkan prinsipidasar untukbmenjadi salah satu faktorikeberhasilan taktik dalam serangkaian contoh sistematis dan komprehensif.

Modelbinicdisebut Model IMCbDwinSaptabdan dibagi menjadi 3 lingkaran yang dikatakan sebagaic"DiscoverynCircle" (lingkaranikiri); "IntentaCircle"

(lingkaranitengah) dan "StrategyiCircle" (lingkaranikanan).

(16)

10 Gambar 2. 1Integrated MarketingiCommunicationuModeliDwiaSaptam

(Sumber/Source: Watonobdan Watonoi, 2011:78) 2.1.3.1 Discovery Circle (Lingkaran Kiri)

MenurutbWatonoidaniWatonob(2011:93)prosesayangipertamaidarim keseluruhanipenyusunan strategi komunikasi berintegrasi( Integrated Marketing Communication) merupakan mempelajari bermacam situasi area bidang usaha. Tujuannya merupakan menciptakan gagasan bernilai untuk meningkatkan komunikasi merk. Investigasi situasi ini mencakup bermacam pandangan seperti, analisa pasar(market review), analisa kompetitor( competitor review), analisa pelanggan( consumer review) serta analisa merk itu sendiri( brand review).

Gambar 2. 2 Discovery Circle IMC ModeliDwilSaptab (Sumber : WatonoidaniWatono, 2011 : 94)

(17)

1. Market Review

MenurutcWatonoidaniWatonoi(2011: 96) disini proses analisis dimulai dari market review, merupakan analisa kondisi pasar yang meliputi analisa beragam banyak indikator gaya dan perubahan pasar dimulai dari gaya industri dan ekonomi (analisia makroekonomi, analisa haluan pemerintah di bidang ekonomi, analisa industri), analisa politik sosial dan budaya (political environment analysis, regulatory environment, socio-cultural environment) dan technological analysis.

2. Competitor Review

MenurutuWatonoidan Watonoc(2011:102) setelah market review yang bersifat besar dicoba, berikutnya analisa kompetitor( competitor review) dicoba buat menguasai situasi, strategi, serta aksi tahap kompetitor yang hendak kita hadapi dalam pertempuran di pasar..

3. Consumer Review

MenurutiWatonocdan Waono (2011:104), selain melakukan tinjauan pasar dan tinjauan pesaing, konsumen juga wajib melakukan tinjauan konsumen agar merasakan karakter pelanggan selaku tujuan audiensnya. Supaya dapat membuat peta konsumen secara keseluruhan, perlu ditelusuri tiga sudut pandang konsumen, yaitu head (knowledge) berpacu ke informasi yang biasa diyakini, heart (feeling) menetapkan perasaan. konsumen terhadap brand/product dan hand (behavior) berpacu kepada perilaku, yakni tindakan (action). untuk dapat berbuat sesuatu tentang brand/product.

4. Brand Review

MenurutcWatonobdanmWatonoc(2011:107-108) pada bagian brandireviewikitatmenganalisa elemenopentingudaribkondisiapasar lokal brand yangudapt berpengaruh terhadapastrategi, rencana danbprogram komunikasibyang akan berjalan. brand review ini

(18)

12 brand tersebut sebelum mulai ke tahap berikutnya merancang strategi dan program komunikasi yang akan dilakukan.

2.1.3.2 Intent Circle (Lingkaran Tengah)

Gambar 2. 3 Intent Circle IMC Model Dwi Saptab (Sumber : WatonocdanaWatono, 20112: 114)

MenurutaWatonobdancWatonom(2011:35)mintentccircle merupakan lingkaranbkeduabatau lanjutanldariadiscovery circle.

Pada lingkaran ini, terdapt gagasan dalam memutuskan masalah (problem) yang dialami oleh brand/product juga kelebihan (advantages) yang dipunyai selepas melakukan analisis kepada lingkungan luar ataupun dalam. Setelah mengidentifikasi masalah (problem) dan keunggulan, lalu akan ditentukan tujuan kedepannya untuk pengembangan komunikasi pemasaran terhadap sebuah brand/product.

Menurut Watono dan Watono (2011:117) masalah adalah efek negatif yang dapat diakibatkan oleh lingkungan luar maupun dalam, yang termasuk dalam elemen ancamano(threat)ndanckelemahani (weaknessa). Sementara itu advantagecmerupakan pengaruhabaik termasuk elemen peluang (opportunity) dan kekuatan (strength).

Tujuan utama dari analisis dalam tahap intent ini adalah menentukan problem-problem yang dihadapi oleh brand disatu sisi, dan faktor-faktorkeunggulan disisi lain. Sesudah problem dan keunggulan diketahui,langkah berikutnya merupakan langkah untuk menyelesaikan

(19)

(solve) masalah yang ada pada brand dan menjatuhkan (leverage) kelebihan penting yang dipunyai oleh brand/product (Watono dan Watono, 2011:117-119).

Menurut WatonondancWatonoc(2011:118-119), masalah yang harus dipecahkan juga manfaat strategis yang digunakan menentukan tujuan pengembangan strategi merek. Tujuan tersebut meliputi arah pemasaran dan tujuan komunikasi. Arahan pemasaran merupakan rumusan arah pemasaran, termasuk dimensinya. Pertama, Anda perlu memecahkan masalah yang dihadapi produk Anda. Kedua, pemasaran perlu memanfaatkan produk, tetapi tujuan komunikasi perlu dikaitkan dengan arah pemasaran. Sebab, arahnya ditetapkan setelah mempertimbangkan berbagai aspek.

2.1.3.3 Strategy Circle (Lingkaran Kanan)

Gambar 2. 4 Strategy Circle IMCnModelnDwinSaptan (Sumber : WatonoidanmWatono, 2011 : 124)

MenurutmWatonocdanmWatonoc (2011), Strategic Circle memuat dasar pengembangan rencana dan program brand untuk dapat bersaing di pasar.

Pengembangan strategi dimulai dari lingkaran dalam ke luar. Seperti yang

(20)

14 jiwa berdasarkan merek jiwa dan gabungkan kombinasi ide penjualan, pesan, titik kontak pelanggan, dan komunikasi pemasaran.

1. Target Audience

MenurutmWatonondaniWatonon(2011:125)mpengelompokan pelanggan atas dasar beberapa kemiripan, yaitu geodemografi (wilayah, umur,ipekerjaan,ipendapatan),apsikografisc(misalnya,mnilaicyang dipertimbangkan ataunlifestyleckonsumen), danmperilakumsosial), teknologi (perilakumadopsimteknologi) dan pola perilaku konsumen (polanpenggunaanmproduk,mkebiasaanmkonsumenvmengkonsumsi produk).

2. Brand Soul

MenurutnWatonomdanmWatono (2011:131) padabfase kali inic keberadaan sebuah brand ditentukan: “brand's reason for being”. Hal tersebut membuat jiwa yang menjadikan suatu merek untuk “hidup” di benakbkonsumen,bkarena merupakan landasanceksistensi. Brand Soul membawa dan membuat positioning produk menjadi aset brand. Jiwa merek dapat juga menjadi titik diferensiasi, bagi sebuah brand di dalam pertarungannya dengan brand yang lain di market.

3. Selling Idea

Menurut Watono dan Watono (2011:135) selling idea memiliki peran penting dalam suatu strategi komunikasi yang terintegrasi karena seluruh campaign komunikasi yang dilaksanakan oleh product/brand berkeharusan memiliki ide terpusat, seperti terumus dalam selling idea.

dengan itu, selling idea adalah "gagasan yang konsisten" dan "menjahit"

di seluruh topik dari korespondensi yang berbeda, bergerak ke arah yang dilakukan sehingga mereka terkoordinasi dan terpusat di sekitar satu topik besar tertentu. Untuk memiliki pilihan untuk mengambil bagian dalam fokus sebagai tema berkelanjutan, pemikiran selling idea berkewajiban memiliki model yang menyertainya: membentuk reason to belive untuk menerima, mencerminkan personality merek atau produk, menciptakan brand promise, menetapkan brand credibility and

(21)

persuasivness, dan memiliki pilihan. untuk menjadi pembeda dirinya dari kompetitor (uniqecvaluebproposition).

4. Pesan (Message)

MenurutiWatonocdan Waono (2011: 145) Massage harus mengarah menuju ide penjualan yang mirip. massage juga dapat berupa slogan.

Massage dibagi menjadi dua dimensi: isi pesan (what to say) dan berikutnya adalah konteks pesan (howctobsay).

5. ContactcPoint

MenurutaWatono dancWatono (2011:151) ContactiPoint adalah sarana yang digunakanisebagailalatcuntuklmenyampaikanlpesan product/brand, misalnyaitujuan pengenalancproduk adalah untuk membanguncloyalitas.iDimanaimengacuipadaifokusitujuanmkomunik- asinyangiditetapkan di awal.

6. Marcom Mix

MenurutiWatono daniWatonoi(2011:153-154)cmarcom mix berupa integrasi pendekatan.komunikasi yang menggunakan periklanan;

Promosi below the line seperti acara dan sponsor,promosi penjualan ,hubungan masyarakat, pemasaran secara langsung, penjualan personal,pemasran digital (Media Sosial) dan ysng lainnya. Semuanya berkumpul pada satu pesan umum yang sama. Hal ini dilakukan dengan tujuan komunikasi yaitu untuk “mengaktifkan” contact point, sehingga pelaksanaan marcom mix merupakan medium untuk memberi tau pesan supaya diterima dengan benar pada contact point dimana poin dan perilaku mereka telah diidentifikasi. Dengan kata lain, salah satu syarat menjadi program marcom mix yang efektif harus dapat mencakup semua contact point secara menyeluruh.

(22)

16 2.2 Penelitian Terdahulu

Peneliti memiliki beberapa referensi yang dijadikan bahan penelitian bagi peneliti, berikut adalah beberpa referensi baik skripsi maupun jurnal nasional dan internasional:

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu Literatur Skripsi 1

Judul StrategiiKomunikasiiPemasaraniTerpadu.Bandung MakutaiCakeiDenganiMenggunakaniIMCiModel.

DwiiSapta

Nama Peneliti ClaristacAnjelin, ItcacIstiacWahyuni Lokasi/Tempat

Penelitian

Bandung

Variabel dan Indikator

Penelitian

Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu

Teknik Analisis Data

Penelitiancinicmenggunakancmetodecpenelitianc deskriptifckualitatifcdengancparadigmacpost- positivistik.cPengumpulan datacdilakukancdengan wawancaracmendalam dengan Makuta Cake,aTop MarketingaManageraBandung.Data yang diperoleh kemudianidianalisisimenggunakanipendekatan teorilkomunikasiipemasaraniterpadu

HasiliPenelitian Hasil penelitianlini menyatakan bahwaianalisis lingkaran penemuancdapatbdilakukan dengan melibatkanclembaga penelitian sehinggacinformasi yangidiperoleh lebihidetailidanidalam analisis lingkaran niat harus memperhatikan pengembangan merek di perusahaan, baik positif dan masalah negatifcsehinggacdapatcmenjadicpengembangann merek. Makaidalam membuat lingkaran strategi,

(23)

lihatlah hasilcanalisiscdari dua fase sebelumnya yang telah dilakukan dan integrasikan di dalamnya elemen-elemen untuk diterapkan pada bauran komunikasi pemasaran yang berbeda.

Perbedaan Fokus penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian.

Literatur Skripsi 2

Judul Penerapan Digital Marketing Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pahlawan Ekonomi Surabaya

Nama Peneliti Fitri Rachmawati Lokasi/Tempat

Penelitian

Penelitian ini dilakukan di berbagai tempat di kota Surabaya

Variabel dan Indikator

Penelitian

Digital Marketing

Teknik Analisis Data

Penelitian ini memakai penelitian berjenis kualitatif. Data dianalisis menggunakan pendekatan berbasis teori yang memberikan pengembangan untuk bidang penelitian. Kemudian teknik pengumpulan data melalui teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

(24)

18 merupakan penyampaian positioning statement di tiap artikel Facebook serta Instagram dan menjalakan ikatan dengan klien dengan cara kilat serta paham di alat sosial. Hambatan serta profit aplikasi penjualan digital terpaut dengan bauran penjualan: 4P( product, prize, place, serta promotion).

Perbedaan Fokus penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian.

Literatur Skripsi 3

Judul ImplementasiiKomunikasiiPemasaraniTerpadu sebagaiiUpayaiMeningkatkaniVolumeiPenjualan TiketiTamaniWisataiKarangiResikiTasikmalaya Nama Peneliti Lili Latifah, Muhamad Zaki Nindri, Feri

Ardiansyah , Ismail Yusup Lokasi/Tempat

Penelitian

Tasikmalaya

Teknik Analisis Data

Metodeiyangidigunakanidalamipenelitian tersebut adalahikualitatifideskriptifidenganiteknikipengum- pulanidataiberupaistudiiliteratur,iwawancara,i observasi danidokumentasi, dataiyangitelah didapatkanikemudianidianalisisimenggunakan pendekataniteoriikomunikasiipemasaraniterpadu.

Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Taman Wisata Karang Resik Tasikmalaya menerapkan unsur komunikasi pemasaran terpadu, yaitu Promosi, Humas, Periklanan, Sponsorship, Pemasaran Dari Mulut ke Mulut (WOMM),

(25)

Penjualan Pribadi, Pemasaran Langsung dan Pemasaran Digital..

Perbedaan Fokus penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian.

Literatur Skripsi 4

Judul Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Samsung Indonesia Dalam Mempromosikan Produk Telepon Cerdas

Nama Peneliti Faizal Imam Lokasi/Tempat

Penelitian

Indonesia

Variabel dan Indikator

Penelitian

Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu

Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan konsep komunikasi pemasaran terpadu yang merupakan proses perpaduan elemen komunikasi menjadi satu kesatuan dengan tujuan memberi gambaran komunikasi pemasaran terpadu diimplementasikan.

Hasil Penelitian Temuan menunjukkan Samsung Indonesia telah menggunakan konsep komunikasi pemasaran terpadu sebagai metode promosi produk telepon cerdas. Hal ini dapat dilihat dari strategi yang digunakan mengandung unsur yang ada pada konsep komunikasi pemasaran terpadu serta mengintegrasikan pesan untuk menjadi suatu pola

(26)

20 mempromosikan produk telepon cerdas memiliki keefektifan.

Perbedaan Fokus penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian.

Literatur Skripsi 5

Judul Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu

Terhadap Brand Awareness Pada OVO

Nama Peneliti Devi Silvia Tambunan, Tri Indra Wijaksana, S.Sos.,M.Si.

Lokasi/Tempat Penelitian

Bandung

Variabel dan Indikator

Penelitian

Komunikasi Pemasaran Terpadu (X) dan Brand Awareness (Y)

Teknik Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan kausalitas. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil Penelitian Komunikasi Pemasaran Terpadu secara simultan berpengaruh signifikan terhadap brand awareness pada OVO di Bandung.

Perbedaan Metode penelitian, fokus penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian.

(27)

Jurnal Nasional 1

Judul STRATEGIiKOMUNIKASIiPEMASARAN E-

COMMERCEiBOOGIE.IDiMENGGUNAKANiIMC MODELiDWIiSAPTA

Nama Peneliti Mufid.Ramadhani.Suliano Lokasi/Tempat

Penelitian

Indonesia

Variabel dan Indikator

Penelitian

Strategi pemasaran terpadu

TeknikmAnalisi smData

Jenis.penelitian.yang.digunakan.adalah.deskriptif kualitatif

Hasil Penelitian Hasilipada discovery circle menemukan bahwa Boogie melakukan market review, competitor.review, dan.consumer.review. Pada.intent..circle, problemidari Boogieiyaituikurangnyaibrandiawarenessiterutama dariikalanganimilenialisertaiminimnyaibudgetiyang dimilikiisehinggaipengembanganiprodukidaniinovasi produkimenjadiiterhambat. Padaistrategyicircle, Boogieimemilikiibrandisoulisebagaiipeloporiproduk outdooridiiIndonesia, sertaimemilikiiprodukiyang berbedaidenganikompetitornyaiyaituiprodukiperahu karetidaniprodukiwater activities.

Perbedaan Terdapat perbedaan pada objek penelitian

(28)

22 Jurnal Nasional 2

Judul STRATEGI INTEGRATED MARKETING

COMMUNICATION (IMC) USAHA KEDAI SUSU MOM MILK UNTUK MENARIK MINAT

KONSUMEN

Nama Peneliti Firsto Rozi Kurniawan, Setyowati, Hanifah Ihsaniyati

Lokasi/Tempat Penelitian

Surakarta

Variabel dan Indikator

Penelitian

Strategi Intagrated Marketing Communication (IMC), Minat Konsumen

Teknik Analisis Data

Metode utama yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif

Hasil Penelitian Hasilipenelitianimenunjukkanibahwaiaktivitas komunikasiipemasaraniMom Milkimerupakan

aktivitas yangisaling berkaitan danisalingimendukung untukimenginformasikaniMomiMilkikepada

konsumen. Setiapibisnis memilikiifungsiimulaiidari meningkatkan awareness melaluiiiklaniradioidan majalah, membujukikonsumenimelalui iklanlinternet danlmedia sosial, serta menjagailoyalitasikonsumen dengan memberikan insentifidanipromosilkepada konsumen. Kendala yang dihadapilMamma Milk adalahibanyaknyaipesaingidan gayaihidupimasyarakat yangisangat fluktuatif. Namun, melalui kreativitasidan inovasilMomlMilk, baikldari segi produklmaupun gayalpemasaran, MomlMilk tidakipernahitakut menghadapinya.

(29)

Perbedaan Metode penelitian, fokus penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian.

Jurnal Nasional 3

Judul STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

TERPADU WISATA BAHARI UNTUK

MEMBENTUK CITRA INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

Nama Peneliti Virgitta Septyana, S.I.Kom, M.Si Lokasi/Tempat

Penelitian

Indonesia

Variabel dan Indikator

Penelitian

Strategi Komunikasi Pemasaran

Teknik Analisis Data

Metode penelitian kualitatif eksploratif

Hasil Penelitian Penelitian ini melihat aspek discovery, intent, strategy.

Dari aspek tersebut dapat dilihat bahwa sektor

kerjasama antar stakeholders serta peningkatan sektor aksesibilitas dengan membangun hub bahari.

Perbedaan Fokus Penelitian, subjek dan objek penelitian, , lokasi penelitian.

(Watono & Waton, 2011)

(30)

24 Jurnal Nasional 4

Judul StrategiuKomunikasicPemasaranbTerpadu J&C CookiesnBandumgcDalamiMeningkatkanaPenjualan

Nama Peneliti R. Nuruliah Kusumasari, Annissa Afrilia

Lokasi/Tempat Penelitian

Bandung

Variabel dan Indikator

Penelitian

Strategi Komunikasi Pemasaran, Meningkatkan Penjualan

Teknik Analisis Data

Deskriptif Kualitatif

Hasil Penelitian Hasil riset ini merupakan dalam strategi komunikasi penjualan, J&C Cookies melaksanakan pemograman, penerapan serta penilaian dan menerapkan unsurunsur komunikasi penjualan terstruktur ialah, periklanan, pemasaran perorangan, advertensi pemasaran, pemasaran langsung, event&sponsor, serta public relation. Perihal ini membuat kenaikan pemasaran pada J& C Cookies Bandung.

Perbedaan Objek penelitian, lokasi penelitian dan fokus penelitian

Jurnal Nasional 5

Judul STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

TERPADU PADA LAYANAN DIGITAL INDIHOME PT TELKOM WITEL SOLO Nama Peneliti Kholifia Risaini Jannah

(31)

Lokasi/Tempat Penelitian

Kota Solo

Variabel dan Indikator

Penelitian

Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu

Teknik Analisis Data

deskriptif kualitatif

Hasil Penelitian PT Telkom Witel Solo menerapkan lima alat komunikasi pemasaran,

yaitu iklan, promosi penjualan, penjualan pribadi, pemasaran langsung, dan

hubungan masyarakat, tetapi dalam implementasi pemasaran terpadu

strategi komunikasi, ada dominasi penjualan pribadi yang digunakan.

Perbedaan Objek dan subjek penelitian

Jurnal Internasional 1

Judul Communication-in-use:customer-integrated marketing communication

Nama Peneliti Åke Finne & Christian Grönroos Lokasi/Tempat

Penelitian

Finlandia

Variabel dan Customer Integrated Marketing Communication

(32)

26 Teknik Analisis

Data

Kritikal analisis terhadap komunikasi pemasaran yang ada dan pendekatan IMC

Hasil Penelitian Customer Integrated Marketing Communication (CIMC) yang berpusat pada konsep komunikasi yang digunakan telah dikembangkan dan diperkenalkan secara konseptual. Hasil analisis dalam CIMC model, di mana pelanggan dalam ekosistem individunya, berdasarkan integrasi serangkaian pesan dari sumber yang berbeda, masuk akal dari banyak pesan yang diterima.

Perbedaan Objek penelitian, lokasi penelitian, dan variabel penelitian.

Jurnal Internasional 2

Judul Implementing integrated marketing

communications (IMC) through major event ambassadors

Nama Peneliti Paul Turner Lokasi/Tempat

Penelitian

Australia

Variabel dan Indikator

Penelitian

Integrated Marketing Commuunication (IMC) dan Major Events Ambassadors

Teknik Analisis Data

Wawancara semi-terstruktur terhadap 14 orang yang terlibat dengan peristiwa tersebut dengan pertanyaan yang dirancang untuk memastikan cara terjadinya komunikasi multikultural.

Hasil Penelitian Model empat pilar dapat diterapkan pada kasus ini.

Hasil wawancara mengidentifikasi bahwa selama budaya dan isu sepak bola dihadapkan dengan

(33)

tantangan dalam penyelenggaraan, komunikasi dari duta besar terbukti menadi proses IMC yang sangat efektif.

Perbedaan Objek penelitian, lokasi penelitian, dan variabel

Jurnal Internasional 3

Judul IMC, social media and UK fashion micro- organisations

Nama Peneliti Claudia Elisabeth Henninger Lokasi/Tempat

Penelitian

United Kingdom

Variabel dan Indikator

Penelitian

IMC. Social media. UK fashion micro-organization

Teknik Analisis Data

Menggunakan metodologi kualitatif dengan wawancara semi-terstruktur, semiotika, analisis Twitterfeed dan Facebook.

Hasil Penelitian Organisasi mikro tersebut memiliki pemahaman yang terbatas mengenai IMC. Meskipun mereka menggunakan berbagai channel, termasuk media sosial, namun hubungan antara menjangkau audiens, memahami kebutuhan mereka dan menghubungkan aspek-aspek tersebut terputus.

Selain itu faktor eksternal mempengaruhi penggunaan berbagai saluran komunikasi, yang

(34)

28 Perbedaan Objek penelitian, lokasi penelitian, dan variabel

penelitian.

Jurnal Internasional 4

Judul Measuring integrated marketing communication by taking a broad organisational approach

Nama Peneliti Lucia Porcu & Salvador Del Barrio-García Lokasi/Tempat

Penelitian

Granada, Spanyol

Variabel dan Indikator

Penelitian

Firm-wide Integrated Marketing Communication (IMC)

Teknik Analisis Data

Makalah tersebut didasarkan pada desain penelitian multistage dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif

Hasil Penelitian Penelitian tersebut menghasilkan skala IMC perusahaan secara luas, dengan format Likert 25 item yang menunjukkan dimensi, reliabilitas, dan validitas konstruk (konvergen, diskriminan, dan nomologis) yang memadai.

Perbedaan Objek penelitian, dan lokasi penelitian.

(35)

Jurnal Internasional 5

Judul The internal and external challenges facing clients in implementing IMC

Nama Peneliti Kathleen Mortime Lokasi/Tempat

Penelitian

Northampton, United Kingdom

Variabel dan Indikator

Penelitian

Tantangan internal dalam menghadapi pelanggan, tantangan eksternal dalam menghadapi pelanggan, penerapan Integrated Marketing Communication (IMC)

Teknik Analisis Data

Studi tersebut mengadopsi pendekatan realisme kritis dan mengumpulkan data melalui kuesioner online ke panel ahli klien Inggris untuk menghasilkan beberapa data kualitatif.

Hasil Penelitian Hasilnya menunjukkan bahwa klien Inggris menghadapi hambatan serupa dengan yang terlihat di negara lain lebih dari satu dekade lalu. Tiga kendala utama diidentifikasi. Pertama, beberapa klien masih merasa IMC sulit untuk dipahami sehingga dapat menghindari perubahan karena tingkat risiko yang tinggi. Kedua, pemasaran departemen tidak memiliki kendali atau pengaruh atas bagian lain dari organisasi, karena dalam beberapa kasus kurangnya perwakilan di tingkat dewan. Ketiga, instansi tidak memiliki peran yang jelas dalam implementasi IMC.

Perbedaan Objek penelitian, lokasi penelitian, dan variabel penelitian.

(36)

30 2.3 Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono (2021:95), kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti, sehingga kerangka tersebut menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan independen. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui strategi komunikasi pemasaran Marlina Kopi sebagai kedai kopi alam dengan melalui IMC model Dwi Sapta.

Inovasi Kedai Kopi dalam memperkuat konsep untuk menarik

minat konsumen

Komunikasi Pemasaran Terpadu (Model IMC Dwi Sapta)

DiscoverycCircle (LingkarancKiri)

IntentcCircle (LingkarancTengah)

StrategycCircle (LingkarancKanan)

Market Review

Competitor Review

Consumer Review

Brand Review

Problem Advantage

Marcomm Mix

Massage Target Audience

Brand Soul &

Selling Idea

Contact Point

Strategi Komunikasi Pemasaran Marlina Kopi Sebagai Kedai Kopi Alam

(37)

BAB III 3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian adalah bagian berdasarkan pola pikir yg menerangkan interaksi anatara variable yang akan diteliti, juga bisa mencerminkan jenis & jumlah rumusan perkara yang perlu dijawab melalui penelitiam, teori yang dipakai buat merumuskan hipotesis, jenis & jumlah hipotesis, & teknik analisisstatistik yg akan dipakai (Sugiono, 2019). acuan yang sebagai dasar bagi setiap peneliti buat membicarakan informasi – informasi melalui aktivitas penelitian yang dilakukannya. Pemilihan kerangka berpikir pada riset mempunyai akibat terhadap pemilihan metodologi & metode pengumpulan & analisis data (Soeyono, 2018).

Pada penelitian ini, kerangka berpikir yg dipakai merupakan kerangka berpikir postpositivisme, lantaran penelitian ini meneliti dalam syarat objek yang alamiah. Obyek alamiah merupakan obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi sang peneliti & kehadiran peneliti tidak mensugesti dinamika dalam obyek tersebut (Sugiono, 2019). Dimana peneliti merupakan menjadi instrument kunci, & Teknik pengumpulan data secara triangulasi (campuran observasi, wawancara, dokumentasi), analisis data bersifat induktif/kualitatif, & output penelitian kualitatif lebih menekankan makna berdasarkan dalam generalisasi (Sugiono, 2019).

3.2 Subjek dan Objek Penelitian 3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ialah sesuatu pembahasan yang kerap diamati pada sesuatu riset. Orang, barang, atau badan(Lembaga) yang sifat keadaannya hendak diawasi merupakan suatu yang didalam dirinya menempel ataupun tercantum objek riset( Andhini, 2017: 81)

Pada penelitian ini, subjek yang diteliti adalah Marlina Kopi sebagai Kedai Kopi Alam.

3.2.2 Objek Penelitian

(38)

32 objek inilah yang hendak dikupas serta di analisa oleh peneliti bersumber pada teori- teori yang cocok dengan objek riset( Andhini, 2017: 85). Objek yang dijadikan pangkal dalam riset ini strategi komunikasi pemasaran terpadu Marlina Kopi sebagai Kedai Kopi Alam

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Kabupaten Majalengka yang beralamat di Desa Lemah Putih Kecamatan Lemah Sugih Kabupaten Majalengka.

Lokasi tersebut adalah lokasi dimana Marlina Kopi berada. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2021- Februari 2022.

3.4 Unit Analisis Penelitian

Tabel 3. 1 Unit Analisis Penelitian

Analisis Sub Analisis Indikator

StrategicKomunikasi Pemasaran Marlina Kopi Sebagai Kedai Kopi Alam

DiscoverycCircle (Lingkaran Kiri)

MarketiReview CompetitoriReview ConsumeriReview BrandiReview IntentcCircle

(Lingkaran Tengah)

Problem Advantage

StrategycCircle (Lingkaran Kanan)

Marcomm Mix Massage

TargetiAudiencei BrandiSouli SellingiIdeai ContactiPointi Sumber: (Olahan Peneliti, 2022)

3.5 Informan Penelitian

Informan penelitian merupakan narasumber yang mengetahui secara detail permasalahan yang sedang diteliti dan memiliki informasi penting dalam

penelitian.

(39)

Tabel 3. 2 Informan Penelitian

NO Nama Narasumber Jabatan/Peran Alasan Terpilih

1. Informan Utama 1 2. Informan Utama 2 3. Informan Ahli 4. Informan Pendukung

Sumber: (Olahan Peneliti, 2022)

3.6 Pengumpulan Data Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dari perspektif sumber data, bukan perspektif peneliti. Oleh karena itu, peneliti menerapkan teknik kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan pihak-pihak yang berperan penting dalam penelitian ini. Menurut Sugishirono (2019: 195), wawancara adalah tentang hal-hal dan angka-angka dari responden yang ingin melakukan survey pendahuluan untuk menemukan suatu masalah yang perlu diselidiki, atau dimana penyidiknya lebih dalam. kamu ingin tahu. Jumlah respondennya sedikit. Metode pengumpulan data ini adalah self- reported atau self-reported, atau setidak-tidaknya berdasarkan pengetahuan dan/atau keyakinan pribadi. Selain itu, peneliti juga telah menerapkan teknik akuisisi data observasional. Menurut Sugiyono (2019:203), observasi merupakan teknik perolehan data yang memiliki ciri-ciri khusus dibandingkan dengan teknik lainnya. Teknik ini berkaitan dengan perilaku manusia dan proses kerja dan digunakan karena responden yang diamati tidak terlalu besar.

3.6.1. Observasi

Menurut Adi (1986) dalam (Sugiono 2019) mengatakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks yang meliputi berbagai proses biologis dan psikologis. Dua yang terpenting adalah proses observasi dan memori. Pengamatan tidak terbatas pada manusia tetapi juga pada benda-benda alam lainnya. Menurut

(40)

34 3.7 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2019) teknik analisis data adalah proses mempelajari dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh erdasarkan hasil wawancara oservasi daftar periksa data catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori yang sesuai menggaungkan data menyusun dalam model yang sama. pisahkan data yang paling penting untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan akhir agar mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.Sugiyono (2019) menyatakan bahwa teknik analisis data kualitatif meliputi tiga langkah diantaranya adalah seagai berikut:

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh di lapangan tentunya sangat banyak dan berupa data kuantitatif yang tidak konsisten. Dengan demikian minimalisasi data dapat dilakukan yaitu meringkas memilih item-item kunci memfokuskan item-item penting mencari tema dan pola dan menghilangkan yang tidak perlu.

b. Data Display

Setelah diciutkan langkah selanjutnya adalah menampilkan atau menyajikan data untuk visiilitas yang leih aik. Penyajian data yang disebutkan di sini bisa sesederhana tabel grafik bagan piktogram dll yang diformat dengan rapi.

Melalui penyajian data data diorganisasikan disusun dalam suatu pola huungan sehingga leih mudah untuk dipahami.

c. Conclusion Drawing/ Menarik Kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huerman adalah penarikan kesimpulan dan pengujian. Kesimpulan awal yang disempurnakan hanya bersifat tentatif dan akan diubah jika bukti kuat ditemukan untuk mendukung fase pengumpulan data berikutnya. Tetapi jika bukti itu valid dan konsisten ketika peneliti kemali ke lapangan untuk mengumpulkan data kesimpulan yang disempurnakan itu kredibel

3.8 Teknik Keabsahan Data

Metode keabsahan data yang dipakai dalam riset ini merupakan metode segitiga informasi atau tringaluasi data. menggunakan teknik ini dapat membantu penulis untuk memverifikasi data dengan cara yang berbeda dan informasi

(41)

penelitian yang berbeda menurut Sugiono (2019: 273) untuk memeriksa keabsahan data ada segitiga Persepsi dibagi menjadi tiga agian yaitu :

1. Klasifikasi sumber yaitu pengecekan kembali keabsahan data atau informasi pada berbagai sumber yang telah diperoleh.

2. Triangulasi teknik yaitu menguji kehandalan data atau informasi dengan melakukan verifikasi data pada sumber yang sama tetapi dengan teknik yang berbeda seperti wawancara atau oservasi.

3. Triangulasi waktu yaitu verifikasi data atau informasi tetapi pada waktu yang berbeda. Hal ini dilakukan secara iteratif sampai ditemukan data yang lebih akurat.

(Sugiyono, 2021)(Rachmawati, 2018)(Rachmawati, 2018)

(Faizal Imam, 2021) (Amelia Andhini ., 2017)

(Devi Silvia Tambunan, Tri Indra Wijaksana, S.Sos., 2019)

(Rachmawati, 2018)

(42)

i

DAFTAR PUSTAKA

Amelia Andhini ., K. (2017). Pengaruh Transaksi Online Shopping Dan

Kepercayaan Konsumen Terhadap Kepuasan Konsumen Pada E-Commerce.

Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol 6, Nomor 7, Juli 2017. 6.

Devi Silvia Tambunan, Tri Indra Wijaksana, S.Sos., M. S. (2019). Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Brand Awareness Pada OVO.

Faizal Imam. (2021). Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Samsung Indonesia Dalam Mempromosikan Produk Telepon Cerdas.

Kotler and keller. (2009). Manajemen Pemasaran (13th ed.). Penerbit Erlangga.

Kurniawan, O. (2020). Marlina Kopi, Kafe Bernuansa Alam yang Lagi Hits di Majalengka | kumparan.com. Kumparan.Com.

https://kumparan.com/ciremaitoday/marlina-kopi-kafe-bernuansa-alam-yang- lagi-hits-di-majalengka-1utqDbeN5SA

Rachmawati, F. (2018). Penerapan Digital marketingSebagai Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Produk Usaha Kecil DanMenengah (UKM).

Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta.

Syafina, D. C. (2019). Pasar Bisnis Kedai Kopi di Indonesia Sudah Tembus Rp4,8 triliun. Tirto.Id. https://tirto.id/pasar-bisnis-kedai-kopi-di-indonesia-sudah- tembus-rp48-triliun-enBQ

Watono, A. A., & Waton, M. C. (2011). IMC (Integrated Marketing Communication) that Sells. books.google.com.

https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=4ihRDwAAQBAJ&oi=fnd

&pg=PP1&dq=minang+entrepreneurship+filosofi+dan+rahasia+sukses+etni s+minang+membangun+karakter+kewirausahaan&ots=tnsm6IiiQY&sig=4X Pc7xfYOy9CpqGmLZKLfP8TXUM

West, R., & Turner, L. H. (2017). Introducing Communication Theory (Terjemahan: Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi).

McGraw-Hill.

(43)

LAMPIRAN

Lampiran 1 Draft Wawancara No. Tinjauan

Pustaka

Sub Tinjauan Pustaka Pertanyaan

1. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi Pemasaran : a. Komunikasi

Pemasaran West

&turner (

1. Bagaimana Marlina Kopi menginterpretasikan makna dari Marlina Kopi kepada konsumen?

b. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler &

Keller, (2009:5)

2. Bagaimana proses dalam menciptakan penyampaian pesan tentang Marlina Kopi hingga sampai kepada khalayak

? 2. Komunikasi

Pemasaran Terpadu

Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated

Marketing communication) :

a. The American Associan Of

Advertaising Agency (AAAA))

1. Bagaimana Marlina Kopi Bandung mempunyai konsep nilai tambah dalam perencanaan komunikasi pemasaran untuk menyajikan dampak komunikasi pemasaran yang

maksimal?

3. Komunikasi

Pemasaran Terpadu (Model IMC Dwi Sapta)

Integrated Marketing Communication Model Dwi Sapta, Adjie Watono dan Maya Watono (2011):

78

1. Apa saja aspek analisis kondisi terhadap pasar yang dilakukan oleh Marlina Kopi di wilayah Kabupaten Majalengka ?

1. Discovery Circle

a. Market Review

1. Bagaimana Marlina Kopi melakukan analisis Kondisi pasar di wilayah sekitar Majalengka ?

2. Bagaimana Marlina Kopi dalam melakukan analisis terhadap kondisi pasar di wilayah sekitar Majalengka?

3. Apa saja aspek analisis yang dilakukan Marlina Kopi terhadap kondisi pasar di wilayah Majalengka dan sekitarnya?

(44)

iii

b. Competitor Review 1. Bagaimana Marlina Kopi melakukan analisis terhadap pesaing di Pasar di wilayah Majalengka dan sekitarnya?

2. Bagaimana Marlina Kopi melakukan perbandingan kelebihan dan daya saing dengan competitor di wilayah Majalengka dan skitarnya?

3. Bagaimana penentuan kompetitor dan aspek apa saja yang dilihat oleh Marlina Kopi di walayah Mjalengka dan sekitarnya ini?

c. Consumer review 1. Bagaimana Marlina Kopi memahami karakteristik konsumen dan target audiens di masa pandemi ini ? 2. Apa dampak dari memahami

karakteristik konsumen?

3. apakah Marlina Kopi melakukan kegiatan yang memberikan informasi seputar Brand?

4. Bagaimana Marlina Kopi menciptakan strategi yang dapat menyentuh perasaan konsumen ? 5. Apakah Marlina Kopi melakukan

kegiatan pemasran yang mampu membuat konsumen memberikan respon terhadap Marlina Kopi ? Dengan melakukan analasis

konsumen yang dilakukan Marllina Kopi apakah efektif dan

mempengaruhi brand?

d. Brand Review 1. Bagaimana Marlina Kopi

sebagai kedai kopi alam ini melakukan analisis terhadap Brand ?

2. Bagaimana cara Marlina Kopi

menganalisis brand dengan tema alam yang di angkat ?

3. Apa saja aspek analisi yang dilakukan Marlina Kopi terhadap brand yang mengangkat tema alam?

4. Dengan tema alam ini apakah Marlina Kopi memiliki cita-cita untuk brand ?

(45)

5. Bagaimana gambaran dari Brand Marlina Kopi?

2. Intent Circle

a. Problem (masalah)

1. Bagaimana bila Marlina Kopi yang bertemakan alam ini memiliki isu negative yang dapat mengancam brand ?

2. Dengan konsep alamnya apakah Marlina Kopi mendapat masalah yang dapat mengancam brand?

b. Solve

(Menyelesaikan)

1. Bagaimana Marlina Kopi mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi mengenai isu alam?

2. Bagaimana cara Marlina Kopi dalam menyelesaikan suatu masalah yang terjadi mengenai isu alam ini ? 3. Faktor apa yang membuat Marlina

Kopi memiliki isu positif yang dapat menjadi kekuatan brand ?

3. Strategy Circle

a. Target Audience

1. Jika dilihat dari analisis discovery Circle pengelompokkan konsumen, melihat dari hasil analisis yang mana?

2. Apakah di daerah Majalengka Marlina Kopi menentukan target audience berdasarkan, geografis, sosiografis, psikografis,dan teknografi ?

3. Apakah Marlina Kopi melakukan kegiatan untuk membuat konsumen memberikan respon terhadap brand?

b. Brand Soul 1. Jika dilihat dari discovery circle pembuatan brand soul melihat dari hasil analisis yang mana?

(46)

v

3. Diantara kedai kopi yang mengusung tema alam lainnya apa yang menjadi pembeda pada umumnya antara Marlina Kopi dengan competitor lain

?

c. Selling Idea 1. Jika dilihat dari analisis tadi

pembuatan Selling Idea melihat dari hasil analisis yang mana?

2. Menurut anda Marlina Kopi memiliki ide sentral yang menjadi tema besar dalam melakukan seluruh kampanye komunikasi sebagai kedai kopi alam?

3. Bagaimana cara penyampaiannya kepada masyarakat atau calon

konsumen terkait tema besar tersebut

?

5. Bagaimana Kampanye komunikasi yang dilakukan Marlina Kopi sudah menciptakan reason to believe kepada masyarakat?

6. Sebagai Kedai Kopi Alam apakah Marlina Kopi dalam strategi pemasarannya memberikan brand promise kepada masyarakat atau calon konsumen?

7. Bagaimana Marlina Kopi telah membangun creadibility dan persuasiveness dikalangan masyarakat?

8. Apa yang membedakan antara Hotel Marlina Kopi dengan pesaingnya?

d. Pesan (Message) 1. Jika dilihat dari analisis tadi

pembuatan pesan melihat dari hasil analisis yang mana?

2. Apa slogan atau tagline dari Marlina Kopi?

(47)

3. Bagaimana cara Marlina Kopi Bandung dalam penyampaiannya?

4. Apakah sebagai kedai kopi alam ini Marlina Kopi membuat slogan atau tagline baru? Dan bagaimana cara penyampaiannya ?

e. Contact Point 1. Jika dilihat dari analisis tadi

pembuatan contact point melihat dari hasil analisis yang mana?

2. Media apa saja yang digunakan Marlina Kopi untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat dan calon konsumen untuk menkankan tema alam kepada konsumen?

3. Apa saja tujuan dari masing-masing media yang digunakan oleh Marlina Kopi?

4. Apa tujuan Marlina Kopi dalam memperkenalkan produk di wilayah Majalengka?

5. Apa yang dilakukan Marlina Kopi untuk membangun loyalitas

masyarakat?

6. Bagaimana cara Marlina Kopi agar bisa tetap melakukan contact point bersama masyarakat atau calon konsumen?

f. Marcomm Mix 1. Jika dilihat dari analisis tadi pembuatan Marcomm Mix melihat dari hasil analisis yang mana?

2. Sebagai kedai kopi yang mengusung tema alam pendekatan apa saja yang dilakukan oleh Marlina Kopi dalam melaksanakan pemasarannya?

3. Bagaimana pelaksanaan Marcomm Mix yang dilakukan Marlina Kopi

(48)

vii

5. Apa saja bentuk promosi yang dilakukan oleh Marlina Kopi untuk mempromosikan Marlina Kopi sebagai kedai kopi alam?

6. Bagaimana Marlina Kopi melakukan kegiatan event atau pernah menjadi sponsor dalam suatu acara?

7. Bagaimana cara Marlina Kopi melakukan pemasaran langsung untuk memperkenalkan Marlina Kopi sebagai kedai kopi alam ? 8. Kegiatan pemasaran apa yang

dilakukan oleh Marlina Kopi untuk menimbulkan WOM di masyarakat?

9. Bagaimana Marlina Kopi melakukan penjualan personal ?

.

(49)

Lampiran 2 Hasil Ithencitate:

Referensi

Dokumen terkait

Amri Yahya, L 100080022, Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Solo (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Dalam

Perencanaan komunikasi pemasaran adalah bagaimana komunikasi pemasaran terpadu dapat dijadikan sebagai salah satu strategi dalam menarik konsumen dengan beberapa

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan Nico Batik dalam kewirausahaan batik tulis Probolinggo.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah strategi yang dilakukan Pemerintah Daerah

Maka rumusan masalah penelitian ini, yang berdasarkan latar belakang tersebut adalah “Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan Toko Camelia Kosmetik dalam

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang akan dibahas penulis dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Strategi Bauran Pemasaran yang dilakukan oleh kafe

Amri Yahya, L 100080022, Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Solo (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Dalam

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh pasangan suami istri yang berbeda