4.Candidiasis Identifikasi
6. Enterobiasis Identifikasi
Disebut juga oxyuriasis atau cacing kremi, merupakan Infestasi cacing pada saluran pencernaan manusia dengan gejala klinis ringan seperti gatal-gatal didaerah anus terutama pada malam hari, sekunder infeksi akibat garukan dan kadang – kadang dapat terjadi appendicitis,salpingitis serta pelvis granuloma.
3. Faktor host
anak – anak pra sekolah dan kebersihan pribadi 4. Periode waktu masa penularan
selama cacing betina dewasa masih menghasilkan telur. 5. Faktor lingkungan
memegang peran penting dalam penularan
Cara penularan
Diagram Penularan
Usus Cacing Dewasa Manusia 1 sehat 2 Telur Anus 3 reinfeksi
1. Cacing dewasa pergi ke rectum bertelur pada malam hari
2. Telur masuk bersama makanan ke manusia sehat dan menjadi cacing dewasa di usus besar
3. Reinfeksi dapat terjadi melalui tangan penderita setelah habis menggaruk rasa gatal di daerah anus
Masa Inkubasi
Antara 4 – 6 minggu
Pencegahan dan Kontrol
a.Usaha – usaha pencegahan
1. Mencuci tangan sebelum makan 2. Tidak sembarangan Buang Air Besar
3. Menjaga agar makanan tidak terkontaminasi oleh telur cacing 4. Pemeriksaan dan pengobatan berkala pada anak- anak
b.Pengobatan/terapi
Obat – obat yang sering dipakai 1.Piperazine
dosis : 75 mg/kgbb 2.Pyrantel pamoate
dosis : 10 mg/kgbb single dose 3.Mebendazole
dosis : 100 mg dua kali sehari selama 3 hari diatas umur 2 tahun 4.Levamizole
dosis : 2.5 mg/kgbb single dose.
7.
Malaria
Identifikasi
Ada 4 jenis penyakit malaria pada manusia yang mempunyai gejala klinis yang hampir sama dan sulit dibedakan kecuali dengan pemeriksaan laboratorium.
Konfirmasi laboratorium diketemukannya jenis parasit malaria pada pemeriksaan darah tepi.
Distribusi geogarafis dan prevalensi
Merupakan penyakit endemis didaerah tropis dan subtropis
Riwayat penyakit
1.Agens penyakit
Plasmodium vivax,malariae,falcifarum,ovale 2.Reservoir infeksi
Cara penularan
Diagram Penularan
Sexual Stage orang
lain
X
Vektor Pl. Host
anopheles Malaria (mausia)
donor Asexual Stage darah
X
Pada saat mengisap darah manusia, pada air liur nyamuk terdapat plasmodium malaria dalam stadium gametocyte masuk ke dalam tubuh manusia dimana gamet betina dan jantan akan bersatu menghasilkan sporozoites dalam bentuk cysta selama waktu 8 – 10 hari dan nyamuk anopheles sebagai host definitif dan sebagai host intermediate adalah manusia.
Pada orang yang sensitif, sporozoite akan masuk kedalam sel hepar atau hepatocyte, berkembang menjadi exoerythrocytic schizonts. Hepatocyte akan pecah dan terjadi stadium asexual (merozoites) didalam darah biasanya selama 6 -11 hari dan kemudian berubah menjadi gametocyte setelah 3 - 14 hari, tergantung dari species parasit malaria.
Malaria dapat juga ditularkan melalui transfusi darah donor dari orang yang infektif atau peralatan suntik bekas dipakai oleh orang yang infektif.
Masa inkubasi
tergantung dari jenis plasmodium vivax dan ovale 14 hari malariae 30 hari
Pencegahan dan kontrol
a.Usaha – usaha pencegahan
1. Pemberian terapi regular dan supresif pada daerah malaria 2. Perbaikan lingkungan hidup
3. Menggunakan kasa dan kelambu 4. Insektisida dan repellan
5. Pemeriksaan darah donor b.Kontrol/terapi
Medikamentosa
Preparat anti malaria Cloroqiune
Primaquine Fansidar
8.Plague(Pest)
Identifikasi
Merupakan penyakit zoonosis yang spesifik dari rodent dan kutunya yang menular kepada manusia.
Gejala awal berupa pembengkakan kelenjar limpe disekitar tempat gigitan rodent disertai sakit,bernanah dan demam.
Diagnosa presumptif yang cepat dapat dilakukan dengan mempergunakan teknik bipolar staining ovoid gram negative pada pemeriksaan mikroskop dan diagnosa pasti dengan tes passive hemagglitination mempergunakan Yersinia pestis Fraction - 1 antigen.
3.Faktor host
tidak ada yang spesifik
4.Periode masa waktu penularan dapat berminggu,bulan dan tahun 5.Faktor lingkungan
lingkungan hidup jelek tempat yang ideal untuk habitat rodent
Cara penularan
melalui gigitan dan kotoran dari kutu tikus Xenopsylla cheopis
Masa inkubasi
2- 6 hari
Pencegahan dan kontrol
a.Usaha – usaha pencegahan 1. Rodent kontrol
2. Perbaikan lingkungan hidup
3. Imunisasi aktif dengan vaksin pada daerah endemis. 4. Penyuluhan kesehatan b.Kontrol/terapi Medikamentosa Antimikrobial 9.
Trichuriasis(Whipworm Disease)
IdentifikasiInfestasi cacing yang ditularkan melalui tanah dan hidup dewasa diusus besar manusia, asimtomatis dan pada keadaan yang berat dapat menyebabkan terjadi perdarahan,diare dan rectal prolapsus. diagnosa dengan diketemukannya telur dalam faeces penderita.
Distribusi geografis dan prevalensi
Kosmopolitan terutama di daerah yang beriklim panas dan lembab.
Riwayat penyakit
1.Agens penyakit
2.Reservoir infeksi manusia
3.Faktor host
personal hygiene yang jelek 4.Periode masa waktu penularan
Dapat terjadi sepanjang telur cacing masih ada ditanah dan dapat bertahan sampai bertahun-tahun.
5.Faktor lingkungan
Sanitasi lingkungan yang jelek (buang air besar disembarangan tempat)
Cara penularan
Diagram Penularan
Usus Besar Cacing Dewasa 3 Manusia 1 sehat 2 Tanah Faeces Keterangan gambar:
Pencegahan dan kontrol
a.Usaha – usaha pencegahan
1.Cara pembuangan kotoran besar yang memenuhi persyaratan sanitasi
2.Personal hygiene dan food sanitation
3.pemberian obat cacing pada anak sekolah dasar b.Medikamentosa
Obat – obat yang sering dipakai 1.Piperazine
dosis : 75 mg/kgbb 2.Pyrantel pamoate
dosis : 10 mg/kgbb single dose 3.Mebendazole
dosis : 100 mg dua kali sehari selama 3 hari diatas umur 2 tahun
4.Levamizole
dosis : 2.5 mg/kgbb single dose.
10.
Scabies
Identifikasi
Seringkali diketemukan di asrama-asrama dan tempat publik dikenal sebagai kepinding atau kutu busuk.
Distribusi geografis dan prevalensi
Terdapat diseluruh belahan dunia yang berhubungan dengan buruknya sanitasi dan kemiskinan.
Riwayat penyakit 1. Agen penyakit Sarcoptes scabiei 2. Reservoir infeksi Manusia 3. Faktor host Kebersihan individu
4. Periode masa waktu penularan
akan berakhir setelah kutu dan telurnya hancur oleh pengobatan
5. Faktor lingkungan
Memegang peran penting dalam penularannya.
Cara penularan
Kontak langsung dari kulit penderita ke kulit manusia sehat atau melalui peralatan tidur dan pakaian penderita.
Masa inkubasi
2 -6 minggu
Pencegahan dan kontrol
a.Usaha-usaha pencegahan 1. Personal hygiene
2. Perbaikan lingkungan hidup b.Medikamentosa
- Gamma benzene hexachloride 1 % (kwell) solution - Crotamiton(Tetmosol)
- Tetraethyiruam monosulfide -Benzyl benzoate ointment