• Tidak ada hasil yang ditemukan

10.Morbilli/Measles/Campak

Dalam dokumen PENYAKIT MENULAR PADA MANUSIA (Halaman 68-76)

10.Morbilli/Measles/Campak

Identifikasi

Merupakan penyakit infeksi akut oleh virus yang sangat menular dengan tanda-tanda awal berupa selesma disertai konjungtivitis, sedang tanda khas berupa koplik spot jarang dapat terdeteksi. Rash timbul dimulai dari dahi dan belakang telinga, kemudian menyebar ke muka, badan dan anggota badan. Pada kulit yang gelap rash kadang-kadang sulit dilihat. Perlu dilakukan differensial diagnosa karena ada 4 penyakit viral lain dan 1 bakterial yang mempunyai gejala yang serupa yang dikenal dengan “measles like syndrome”.

Khusus untuk campak setelah 3-4 hari rash mulai menghilang meninggalkan bercak hiperpigmentasi yang bertahan 1-2 minggu, diakhiri dengan kulit mengelupas (halus). Tanda ini adalah pathognomonis untuk campak. Hal ini penting diketahui karena anak yang pernah mengalami “measles like syndrome” masih memerlukan imunisasi campak.

Tingkat penularan campak sangat tinggi. Tanpa program imunisasi attack rate mencapai 93,5 per 1000 kelahiran hidup,. Kekebalan meternal yang dibawa anak berangsur-angsur berkurang sampai hilang daya proteksinya rata-rata pada umur 9 bulan.

Gasteroenteritis, Penumonia yang biasanya yang memperberat keadaan penderita.

Distribusi geografis dan prevalensi

Tersebar diseluruh dunia dan sekitar 90% penduduk dunia sudah pernah menderita campak.

Riwayat penyakit

1.Agens penyakit

Morbilli virus paramyxoviridae 2.Reservoir

Manusia 3.Faktor host

Pada kelompok umur balita 4.Periode masa waktu penularan

Periode prodomal penyakit sampai timbul rash pada kulit 5.Faktor lingkungan

Tidak ada yang spesifik

Cara penularan

Kontak melalui air liur,ingus dan cairan yang berasal dari tenggorok penderita

Masa inkubasi

Biasanya 10 hari bervariasi antara 8 -13 hari

Pencegahan dan kontrol

a.Usaha –usaha pencegahan 1.Imunisasi aktif

Pemberian vaksin campak satu kali dapat memberikan kekebalan sampai lebih dari 14 tahun. Untuk mengendalikan penyakit ini diperlukan cakupan imunisasi minimal 80-95 % secara merata selama bertahun-tahun. Immunisasi biasanya diberikan mulai pada umur 9 bulan.

2.Pendidikan kesehatan

Tentang pentingnya imunisasi dan bahaya penyakit campak pada ibu/calon ibu.

b.Kontrol/terapi Medikamentosa

Pemberian preparat antimikrobial untuk mencegah terjadi sekunder infeksi.

11.Parotitis(Mumps)

Identifikasi

Infeksi akut oleh virus, karakteristik ditandai dengan demam,pembengkakan pada kelenjar ludah parotis,kadang-kadang pada kelenjar sublingual atau submaxillary.

Seringkali disertai dengan orchitis pada laki-laki (15-25%) dan oophoritis pada wanita (5%) dan radang pada organ lain seperti pancreatitis,thyroiditis,nepheritis,mastitis dan lain.

Distribusi geografis dan prevalensi

Tidak regular terjadi seperti penyakit menular lain campak dan cacar air. Riwayat penyakit 1.Agens penyakit Paramyxovirus 2.Reservoir infeksi Manusia 3.Faktor host

Pencegahan dan kontrol

a.Usaha – usaha pencegahan 1.Imunisasi aktif 2.personal hygiene b.Kontrol/terapi Medikamentosa Simtomatis

12.Poliomyelitis

Identifikasi

Penyebabnya adalah Gejala awal tidak spesifik, seperti infeksi saluran bagian atas dan demam ringan. Paralisis yang bersifat flaccid tanpa menganggu sensibilitas kemudian timbul, dapat mengenai hanya 1-2 serabut otot, atau sekelompok otot. Kelumpuhan biasanya tidak simetris, dapat menyerang otot anggota badan, saluran pernapasan atau otot untuk menelan. Sekitar 15% dari penderita dapat sembuh dalam waktu 6 minggu sisanya menetap meninggalkan atropi otot.

Ada beberapa penyakit yang dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan, selain poliomyelitis, adalah :

1. Guillain Barre Syndrome (GBS) 2. Transverse Myelitis (TM)

Attack Rate bila tanpa program imunisasi adalah 37,24 per 100.000 anak umur 0-4 tahun. Case Fatality Rate sekitar 6%. Antibodi alamiah dari ibu yang mempunyai kekebalan hanya dapat melindungi anak pada minggu-minggu pertama.

Distribusi geografis dan prevalensi

Terjadi dimana - mana dibelahan bumi sebelum ada program imunisasi dan bersifat sporadis pada negara yang sedang berkembang.

Riwayat Penyakit

1.Agens penyakit

Virus polio tipe 1, 2, dan 3. 2.Reservoir infeksi

Reservoir hanya pada manusia 3.Faktor host

Tidak ada yang spesifik

Pada kelompok sosial ekonomi atas infeksi terjadi pada anak-anak yang lebih tua dan dewasa dimana gejalanya lebih berat.

4.Periode masa penularan

Tidak diketahui secara pasti,virus polio diketemukan di cairan lendir ditenggorokan 36 jam dan faeces 72 jam setelah terjadi infeksi.

5.Faktor Lingkungan

Sanitasi lingkungan yang jelek menjadi penyebab utama terjadinya fecal-oral transmisi

Cara Penularan(Mode of Transmision)

Penularan virus polio secara fecal-oral atau droplet sangat cepat terutama didaerah pemukiman yang padat dengan sanitasi kurang. Karena itu pada masyarakat kelas ekonomi rendah, sebelum usia 3 tahun seorang anak biasanya telah mempunyai antibody terhadap polio terutama penderita yang subklinis.

secara fecal oral, antigen vaksin polio dapat memberikan kekebalan kepada anak-anak yang belum terinfeksi atau tervaksinasi.

b.Kontrol/terapi

Medikamentosa : hanya bersifat simtomatis

Rehabilitasi : Fisioterapi dan penggunaan alat bantu berjalan.

13.Rabies(Hydrophobia)

Identifikasi

Penyakit encephalomyelitis yang akut dan fatal ditandai demam,sakit kepala dan perasaan takut,kemudian disertai dengan spasme dan paralyse otot menelan (hydrophobia) dan otot pernafasan.

Distrbusi geografis dan prevalensi

Jarang pada manusia dan merupakan penyakit primer pada binatang seperti anjing dan sejenis kekelawar

Riwayat penyakit

1.Agens penyakit

Rhabdovirus (virus rabies) 2.Reservoir penyakit

Binatang buas seperti anjing,srigala dan jenis kekelawar. 3.Faktor host

Tidak ada yang spesifik

4.Periode masa waktu penularan 3-5 hari setelah digigit binatang. 5.Faktor lingkungan

Tidak ada yang spesifik

Cara penularan

Virus rabies yang ada pada air liur binatang infeksi masuk kedalam tubuh manusia melalui luka gigitan.

Masa inkubasi

2 – 8 minggu,bervariasi dari 10 hari sampai bertahun tergantung dari besar luka dan bagian tubuh yang luka.

Pencegahan dan kontrol

a.Usaha – usaha pencegahan

1.Vaksinisasi rabies pada binatang peliharaan (anjing)

2.Pemberian imunisasi pada orang yang digigit anjing dan dicurigai menderita rabies.

3.Registrasi kepemilikan anjing peliharaan. b.Kontrol/terapi

14.Rubella

Identifikasi

Penyakit infeksi akut oleh virus ditandai dengan demam ringan dan bintik dan berkas merah pada seluruh badant mirip dengan campak. Congenital rubella syndrome terjadi pada kehamilan trisemester pada wanita berupa cataract,microphtalmia ,microcephaly,mental retardation,hepatomegaly,glaucoma,kelainan pada katub jantung dan tulang.

Perlu dilakukan differesial diagnosa dengan measles dan erisepelas.

Distribusi geografis dan prevalensi

Tersebar diseluruh dunia dan bersifat endemis.

Riwayat penyakit

Cara penularan

Kontak dengan cairan yang berasal dari nasopharynx penderita

Masa inkubasi

1-7 hari biasanya 1-3 hari

Pencegahan dan kontrol

a.Usaha – usaha pencegahan 1. Imunisasi aktif

2. Pemberian Immune Globulin (IG) pada wanita hamil pada trisemester kehamilan. b.Kontrol/terapi Medikamentosa Simtomatis

15.Smallpox (Variola)

Identifikasi

Merupakan infeksi virus yang sistemik dengan exanthem disertai demam,lesu,sakit kepala,kadang-kadang sakit pada punggung dan perut,setelah 2-4 hari demam turun rash yang terjadi menjadi macula,papula,vesikel,bernanah dan permukaan kulit menjadi berlubang (bopeng).

Distribusi geografis dan prevalensi

Tersebar diseluruh dunia.dan sekarang dinyatakan dunia telah bebas dari cacar.

Riwayat penyakit

1.Agens penyakit Virus variola

2.Reservoir penyakit

Manusia (setelah dinyatakan bebas hanya ada di laboratorium) 3.Faktor host

4.Periode masa waktu penularan Minggu pertama dari infeksi 5.Faktor lingkungan

Tidak ada yang spesifik

Cara penularan

Kontak intim melalui pernafasan

Masa inkubasi

7 – 17 hari biasanya 10 -12 hari

Pencegahan dan kontrol

a.Usaha – usaha pencegahan

Pemberian vaksin untuk pekerja research. b.Kontrol/terapi

Dalam dokumen PENYAKIT MENULAR PADA MANUSIA (Halaman 68-76)

Dokumen terkait